MANAJEMEN K3
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi seperti industri yang mencemari dan
rumahtangga yang menghasilkan berbagai limbah lingkungan dan mengganggu kesehatan
masyarakat.Jenis limbah yang paling berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan adalah
limbah yang dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Pencemaran limbah B3 dapatmelalui tanah, air, maupun udara. Pencemaran tersebut
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Salah satu limbah B3 yang harus menjadi
perhatian adalah limbah-limbah yang mengandung logam berat yaitu Timbal (Pb), Merkuri
(Hg), dan Arsen (As). Limbah logam beratini bersifat racun dan persisten, sehingga dapat
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Salah satu dampak yang
signifikan bagi kesehatan manusia adalah penurunan IQ terutama bagi anak –anak dan
balita, merusak produksi haemoglobin darah, menyebabkanketidaksuburan bagi wanita/
pria, keguguran, dan bayi meninggal dalam kandungan.
Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga,
perusahaan, kantor-kantor, sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan
berupa zat gas dan semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang
lebih berbahaya lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal
tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele, karena apabila limbah
(B3) tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya, atau bahkan melakukan
penanganan yang salah dalam menangani limbah B3 tersebut, maka dampak dari Limbah
B3 tersebut akan semakin meluas, bahkan dampaknyapun akan sangat dirasakan bagi
lingkungan sekitar kita, dan tentu saja dampak tersebut akan menjurus pada kehidupan
makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan dalam jangka pendek ataupun dampak
yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa yang akan datang.
Seiring dengan berjalannya waktu, limbah semakin hari semakin meningkat jumlahnya.
Limbah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Banyak
orang membuang, menimbun, bahkan menyimpan limbah dengan jumlah yang banyak serta
tidak dikelola dengan baik. Ternyata limbah-limbah tersebut termasuk limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun). Pada penulisan makalah ini, akan mengupas semua tentang
limbah B3 dan bagaimana system pembuangannya yang baik
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud definisi Limbah B3?
2. Menjelaskan jenis dan karakteristik Limbah B3?
3. Bagaimana cara pengelolaan Limbah B3?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui definisi Limbah B3
2. Mengetahui jenis dan karakteristik Limbah B3
3. Mengetahui cara pengelolaan Limbah B3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu
kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena
sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya
yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain.
Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya
mengandung B3 dan membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun
jenis sisa bahannya.
C. Identifikasi Limbah B3
1. Sumber Limbah B3
a. Sumber spesifik
Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat
ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. Contohnya :
Jenis Industri Sumber Pencemaran Pencemar Utama
Proses produksi amonia, - Logam berat (As, Hg)
Pupuk
urea dll - Sulfida/seny. amonia
- Logam berat (As, Cd,
Proses finishing, dyeing,
Tekstil Cr, Cu dll)
printing dll
- Pigmen, zat warna dll
- Pelarut organik
Proses pencetakan dan
Kertas - Logam berat dari
pewarnaan
tinta/pewarna
F. Teknologi Pengolahan
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang paling populer
di antaranya ialah chemical conditioning, solidification/Stabilization, dan incineration.
1. Chemical Conditioning
Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning. TUjuan utama
dari chemical conditioning ialah:
menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur
mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
mendestruksi organisme pathogen
memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioningyang masih memiliki nilai
ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion
mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan
dapat diterima lingkungan
G. Usaha-Usaha Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri yang
memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong yang
bersifat racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di
lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun. Pencegahan secara
preventif tersebut adalah sebagai-berikut:
1. Management program pengendalian sumber bahaya, yang berupa perencanaan,
organisasi, kontrol, peralatan, dan sebagainya.
2. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim kulit,
sepatu, dsb)
3. Ventilasi yang baik.
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dan
sebagainya.
5. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.
6. Penyempurnaan produksi: Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses produksi, dan
mendesain produksi berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Pengendalian/peniadaan debu, dengan memasang dust collector di setiap tahap
produksi yang menghasilkan debu.
8. Isolasi, yaitu proses kerja yang berbahayadisendirikan.
9. Operasional praktis: Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja, serta analisis
keselamatan dan kesehatan kerja.
10. Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam
pemaparan.
11. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan bahan
kimia beracun.
12. Monitoring lingkungan kerja, yaitu melakukan surplus dan analisis.
13. Pemeriksaan kesehatan awal, periodik, khusus, dan screening, serta monitoring
biologis (darah, tinja, urine, dansebagainya).
14. House keeping, yaitu kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian,
pengontrolan.
15. Sanitasi, yakni dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas
kesehatan, desinfektan, dan sebagainya.
16. Eliminasi, pemindahan sumber bahaya.
17. Enclosing, menangani sumber bahaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
2. Proses teknologi untuk pengolahan limbah B3, meliputi secara fisika, kimia biologi atau
kombinasi. Itu semua dilakukan dengan menggunakan teknik pengolahan tertentu.
Berikut ini macam-macam teknik pengolahan limbah B3:
a. Netralisasi
b. Pengendapan
c. Koagulasi dan flokulasi
d. Oksidasi-Reduksi (Redoks)
e. Insenerasi
B. Saran
Penulis menyarankan agar limbah B3 dari pabrik, rumah tangga,
perusahaan, kantor-kantor, sekolah dan sebagainya sebelum dibuang ke lingkungan,
hendaknya diolah terlebih dahulu agar tidak menimbulkan dampak buruk khususnya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan hidup.