Anda di halaman 1dari 10

Pengelolaan limbah

cair B3 KELOMPOK 11

1.Najwa syifa salsabila zuain 201000329


2.Tabitha ewita 201000325
3.Naomi poppy triana sitohang 201000377
4.Fransiska sitinjak 201000314
5.Patricia hanner manurung 201000315
Pengertian limbah cair
B3
-Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap
bahan sisa suatu kegiatan proses produksi yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun karena sifat
toxicity,flammability,reactivity,dan corrosivity)
-Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang
berasal dari rumah tangga,industry maupun tempat-tempat
umumnya,dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau
zat-zat yang dapat membahayakan bagi Kesehatan manusia serta
menganggu lingkungan hidup.
Sifat atau karakteristik limbah
B3
-Mudah meledak
-Pengoksidasi (oxidizing)
-Mudah menyala (flammable)
-Beracun (moderately toxic)
-Berbahaya (harmful)
-Korosif (corrosive)
-Bersifat iritasi (irritant)
-Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
-Karsinogenik (carcinogenic), Teratogenik (teratogenic), Mutagenik (mutagenic)
Sumber air limbah
Domestic wastes water Municipal wastes
water
Berasal dari pemukiman Dari
penduduk perkotaan,perdagangan,hot
el,tempat-tempat umum

Industrial wastes
water
Dari kegiatan industri
Macam-macam
pencemaran air
-Pantogen pada pencemaran air,mikoroorganisme yang dapat mengakibatkan suatu penyakit
Cth:bakteri,virus,parasit

-Bahan kimia organik,kontaminasi antara zat kimia organic dapat mengancam Kesehatan
makhluk hidup
Cth:Pestisida,minyak,oli,bensin,detergen,buangan pabrik,dan aliran dari sawah

-Bahan kimia anorganik


Cth:logam,garam,asam,dan basa.Asam dan basa dapat menyebabkan perubahan pH air yang
dapat menganggu kehidupan di dalam air.
Limbah cair B3 adalah limbah cair yang mengandung B3 antara lain larutan fixer, limbah kimiawi
cair, dan limbah farmasi cair.
1.Larutan fixer merupakan limbah cair yang dikatergorikan dalam B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
yaitu kandungan logam berat perak dan karakteristik limbah yang beracun, sehingga perlu dilakukan
pengolahan yang dapat menghilangkan atau mengurangi sifat bahaya, agar tidak membahayakan kesehatan
manusia dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
-Limbah kimiawi cair
Adalah limbah cair yang dihasilkan oleh suatu laboratorium umumnya memang relatif sedikit,dan limbah
cair ini tercemar berat oleh berbagai jenis bahan kimia toksik.
-Limbah farmasi cair
Limbah farmasi cair merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi seperti pencucian alat-alat
laboratorium, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan, alat-alat produksi dan juga limbah cair sisa pembakaran
dan pelarut bekas reagen.
Adapun upaya yang dapat ditempuh untuk menanggulangi dampak limbah farmasi tersebut ada beberapa
cara. Berikut ini beberapa opsi yang bisa di coba:
1.Membuat sumur drainase.
2.Membuat instalasi pengelolaan air limbah.
3.Memproses limbah cair dengan memisahkan zat kimia berbahaya di dalamnya .
Prinsip pengelolaan
0
B3
1
1.Kehati-hatian (Precautionary)
2.Tanggung Jawab Mutlak (Strict Liability)
3.Pencemar Bertanggung Jawab (Polluter Pays)
4.3R (Reduce, Reuse, Recycle/Recovery)
5.Pencemar Global Transboundary
Metode pengelolaan limbah
B3
Pengelolaan Limbah B3 secara Fisik
Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metodde yang berbeda. Sesuaikan dengan karakteristik limbah dan lingkungan
Anda dalam memilih metode yang digunakan untuk pengelolaan limbah B3.

1.Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi, electrodialisa, kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan reverse
osmosis.
2.Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi thickening, sedimentasi, floatasi, filtrasi, koagulasi, sentrifugasi, dan klarifikasi
3.Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik presipitator, adsorpsi karbon aktif, dan penyaringan partikel.

Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi atau solidifikasi, reduksi—oksidasi, absorpsi, prolisa, penukaran
ion, pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi.

Pengelolaan Limbah B3 secara Biologi


Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan sebutan viktoremediasi serta bioremediasi. Vitoremediasi merupakan
penggunaan tumbuhan dalam proses akumulasi serta absorpsi berbagai bahan beracun dan berbahaya dari tanah. Sementara
bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme dan bakteri sebagai bahan untuk mengurai atau mendegradasi limbah B3. Kedua
proses tersebut tak kalah efektif untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan oleh limbah B3
Upaya mengurangi limbah
B3
-Menghindari penggunaan material B3
-Tata kelola yg baik thd bahan yang berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan/lingkungan.
-Tata kelola yang baik dlm pengadaan bahan kimia dan farmasi untuk
menghindari penumpukan dan kadaluwarsa.
-Perawatan berkala pada peralatan
-Pemilahan sesuai jenis, kelompok, karakteristik LB3
-Mewadahi sesuai kelompok LB3
Contoh kasus yang
terjadi
:Direktur utama PT NTS yang dipenjara karena mencemari lingkungan dengan limbah B3,
PT NTS melakukan pembuangan (dumping) limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) sludge
minyak, minyak kotor, bottom ash, tanah terkontaminasi ke tanah tanpa izin sehingga menyebabkan
terkontaminasi logam berat di antaranya arsen, barium, chrom hexavalen, tembaga, timbal merkuri,
seng dan nikel," sebut Yazid di Gedung Kementerian LHK, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).Menurutnya,
PT NTS juga melakukan pengelolaan limbah B3 berupa minyak pelumas bekas tanpa izin. Oleh
karena itu, kasus ini merupakan tindak lanjut pengawasan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup
(PPLH) KLHK. Sementara itu, Direktur Jenderal Penengakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani
menyebut perilaku pencemaran limbah B3 yang dilakukan oleh NS merupakan kejahatan sangat
serius. Sebab, limbah B3 tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga bagi kesehatan
masyarakat setempat.NS diduga melanggar Pasal 98 ayat (1), Pasal 102 dan Pasal 104 UU nomor 32
tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Atas perbuatannya, NS diancam
pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda hingga Rp10 miliar

Anda mungkin juga menyukai