Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Tentang Limbah

Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang


mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat,
konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa


organik yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah
menguap, senyawa organik yang sulit terurai (Rekalsitran), logam
berat yang toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen,
dan parasit.

Pada saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin


pesat.Banyaknya industri dapat menimbulkan dampak positif dan
negatif. Dampak positif industri antara lain terciptanya lapangan
pekerjaan dan pemanfaatan teknologi baru di berbagai bidang.
Adapun dampak negatifnya berasal dari limbah industri yang di
buang yaitu berupa, limbah cair yang mengandung zat-zat yang
merugikan pada masyarakat sekitar.

B. Macam-macam Berdasarkan Jenisnya

Terdapat berbagai macam limbah yang beredar di lingkungan


sekitar akibat dari pesatnya industrialisasi. Berikut penjelasannya.
1. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti


dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah bisa dengan
mudah diuraikan melalui proses yang alami, misalnya dari pestisida,
begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan.

Limbah ini mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut
akan mengendap ke dalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut
dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup di
dalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga berupa seperti kertas,
plastik dan air cucian.

Limbah tersebut mempunyai racun yang tinggi misalnya: sisa obat,


baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu
bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah
kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau
pencemaran biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

2. Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan.


Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diuraikan, tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat
mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut
adalah:
 Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium
klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan
industri.
 Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari
industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga


seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng.

C. Macam-macam Limbah Berdasarkan Sumbernya

Jika berdasarkan sumbernya, macam limbah dapat dikelompokkan


menjadi 3 yaitu:

1. Limbah Pabrik

Limbah ini dikategorikan sebagai macam limbah yang berbahaya


karena limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun, pada
umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai di sekitar tempat
tinggal masyarakat, jarak masyarakat menggunakan sungai untuk
kegiatan sehari-hari, misalnya MCK (Mandi, Cuci, Kakus), secara
langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut
dikonsumsi oleh masyarakat.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah macam limbah yang dihasilkan oleh


kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran, bisa
juga berupa kertas, kardus atau karton.
3. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan dari hasil produksi pabrik. Macam limbah ini
mengandung zat yang berbahaya di antaranya asam anorganik dan
senyawa organik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan
menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk
hidup pengguna air misalnya, ikan, bebek dan makhluk hidup
lainnya termasuk juga manusia.

D. Macam-macam Limbah Berdasarkan Fisiknya

1. Limbah Padat

Limbah jenis ini lebih dikenal sebagai sampah. Bentuk fisiknya


padat. Definisi menurut UU No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Contoh: sisa-sisa organisme, barang dari plastik, kaleng, botol, dll.

2. Limbah Cair

Limbah jenis ini bentuk fisiknya cair. Contoh: air buangan rumah
tangga, buangan industri, dll.
3. Limbah Gas dan Partikel

Limbah jenis ini memiliki bentuk fisik berupa gas atau partikel halus
(debu). Contoh: gas buangan kendaraan (dari knalpot), buangan Hasil
pembuangan limbah menghasilkan zat beracun yang menyebabkan
tempat tumbuhnya kuman yang berkembang biak. Dengan
pembuangan cairan limbah yang sembarangan bisa menimbulkan
berbagi masalah bagi manusia, lingkungan dan air.

E. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan

Hasil pembuangan limbah menghasilkan zat beracun yang


menyebabkan tempat tumbuhnya kuman yang berkembang biak.
Dengan pembuangan cairan limbah yang sembarangan bisa
menimbulkan berbagi masalah bagi manusia, lingkungan dan air.

Limbah juga dapat menumbuhkan bibit penyakit atau kuman


lainnya yang merugikan bagi manusia. Membuat manusia akan
mudah terserang berbagai macam penyakit karena pengaruh dari
bahan kimia yang mencemari air. Cairan limbah lama kelamaan
berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk, dan
bau busuk ini akan mengakibatkan gangguan pernapasan bagi
masyarakat di sekitar.

Contoh sederhana dari penghasil limbah berdasarkan bentuk fisik


adalah manusia. Tubuh manusia menghasilkan macam limbah padat
(tinja), limbah cair (kencing) dan limbah gas (karbondioksida atau
CO2). Pembuangan limbah dari manusia pun harus dikelola agar
tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan hidup.
Disamping pembagian berdasarkan zat pembentuk dan bentuk
fisiknya, ada yang disebut Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3). Limbah ini dapat berbentuk padat, cair dan gas.
Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses
produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3)
karena mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain.

F.Karakteristik Limbah

Perkembangan dunia industri saat ini masih belum diikuti dengan


kedewasaan dari para pengusaha. Beberapa dari mereka masih
belum menyadari pentingnya mengendalikan pencemaran air akibat
proses bisnis yang dilakukannya. Masih ada saja ditemukan
perusahaan “nakal” yang membuang limbahnya ke badan air tanpa
adanya pengolahan sebelumnya. Sebelum memutuskan cara
pengolahan limbah cair yang efektif dan efisien, kita harus paham
terlebih dahulu sifat dan karakteristik air limbah, sehingga dapat
dengan tepat melakukan usaha untuk mengelolanya, misalnya
penyesuaian desain Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) sesuai
dengan air limbah yang dihasilkan.

Secara prinsip, karakteristik air limbah terbagi menjadi karakteristik


fisik, kimia dan bakteriologis.

1. Karakteristik fisik

Air limbah pada umumnya terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri
dari bahan-bahan padat dan suspensi. Biasanya berwarna suram
seperti larutan sabun, sedikit berbau, kadang-kadang mengandung
potongan bahan bahan sisa produksi dan sebagainya. Karakteristik
fisik yang lain termasuk bau, temperature dan warna juga harus
diperhatikan.
2. Karakteristik kimia

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia


anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat
organik berasal dari penguraian bahan yang digunakan untuk
produksi dan lainnya. Beberapa karakteristik yang dapat dilihat dari
zat-zat kimia ini antara lain, Biochemical Oxygen Demand (BOD),
Chemical Oxygen Demand (COD), pH (keasaman air), Oksigen terlarut
(DO), Amoniak, Nitrit, Nitrogen, Logam Berat seperti, tembaga,
cadmium, air raksa, timah, chromium, besi dan nikel, arsen,
selenium, cobalt, mangan dan aluminium.

3. Karakteristik biologi

Terkait dengan karakteristik biologi ini, secara umum beberapa 


mikroorganisme penting dalam air limbah dan air permukaan antara
lain bakteri, jamur, protozoa dan algae. Mereka berperan penting
dalam proses dekomposisi atau stabilisasi organic.

Setelah mengetahui karakteristik dari air limbah yang dihasilkan


oleh perusahaan, perusahaan dapat mulai membuat rencana
pengendalian air limbah ini sebelum dibuang ke badan air agar tidak
mencemari badan air dan ekosistem di dalamnya. Kesadaran setiap
pengusaha dalam mengendalikan air limbah yang dihasilkannya akan
membantu melestarikan lingkungan untuk generasi berikutnya.
Selain itu, dengan melakukan pengendalian terhadap air limbah,
perusahaan juga akan terhindar dari sanksi akibat pencemaran
lingkungan hidup karena telah memenuhi persyaratan yang
diamanatkan oleh negara melalui peraturan-peraturan terkait
pencemaran lingkungan.
G. Jenis Limbah B3

Penting untuk memahami jenis limbah B3. Hal ini dikarenakan


dalam melakukan penanganan terhadap limbah, penting untuk
mengetahui bahwa ada jenis-jenis limbah yang ternyata sangat
mengancam lingkungan dan kesehatan manusia.

Jenis limbah yang perlu diwaspadai tersebut adalah jenis limbah


B3. Limbah B3 merupakan kepanjangan dari bahan beracun dan
berbahaya. Limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau
limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun
dan berbahaya. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung
dapat merusak lingkungan, menggagu kesehatan, dan mengancam
kelangsungan hidup manusia serta organisme lainnya.

Karena keberadaannya menggangu, penting untuk memahami jenis


limbah B3yang ternyata sering dijumpai. Berikut ini Liputan6.com,
Selasa (3/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber mengulas
seputar limbah B3. Ada beberapa jenis limbah B3 yang perlu
dipahami agar kamu bisa mengurangi pemakaiannya.

H. Mengenal tentang Limbah B3

Limbah B3 merupakan singkatan dari Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun. Digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan
lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia, merusak
lingkungan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta
organisme lainnya.

Bahan-bahan yang termasuk limbah B3 apabila memiliki salah satu


atau lebih karaktersitik seperti mudah meledak, mudah terbakar,
bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan
lain-lain yang apabila diuji dengan toksikologi dapat diketahui
termasuk limbah B3.
Karakteristik limbah B3 berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 5
adalah mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif,
dan beracun.

Limbah B3 tidak hanya dihasilkan dari kegiatan industri saja.


Melainkan kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa
limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah
tangga domestic seperti bekas pengharum ruangan, pemutih
pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembersih kaca
atau jendela, pembersih lantai, dan lain sebagainya.

I. Jenis Limbah B3

Berdasarkan sumbernya, jenis limbah B3 dibedakan menjadi tiga


jenis. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis limbah B3.

1. Limbah B3 dari Sumber Spesifik

Jenis limbah B3 ini merupakan limbah yang berasal dari proses


suatu industri atau kegiatan utama. Pelarut terhalogenasi misalnya
metilen klorida, klorobenzena, dan lain-lain. Sedangkan pelarut yang
tidak terhalogenasi seperti aseton, toluene, nitrobenzene, dan lain-
lain. Asam atau basa seperti asam fosfat, asam sulfat, natrium
hidroksida, dan lain-lain.

2. Limbah B3 dari Sumber Tidak Spesifik

Jenis limbah B3 berikutnya adalah limbah B3 dari sumber tidak


spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses utama, melainkan dari
kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan kerak,
pencucian, penegmasan, dan lain-lain. Contoh dari sumber tidak
spesifik seperti aki bekas, limbah laboratorium yang mengandung B3,
kemasan bekas B3, dan lain-lain.
3. Limbah B3 Kedaluwarsa

Jenis limbah B3 terakhir adalah berasal dari sumber lain. Limbah ini
berasal dari sumber yang tidak diduga, misalnya produk
kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan produk yang
tidak memenuhi spesifikasi.

J. Barang di Sekitar yang Mengakibatkan Limbah B3

Di dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari ternyata sering


berinteraksi dengan barang-barang yang mengandung bahan kimia.
Ternyata limbah B3 juga terkandung pada beberapa barang sehari-
hari yang sering kamu gunakan. Berikut ini ada beberapa contoh
limbah B3 yang sering ditemukan di sekitar.

1. Baterai Bekas

Baterai bekas merupakan salah satu contoh limbah B3 yang sering


dijumpai. Tanpa disadari, kandungan bahan kimia di dalamnya dapat
berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Baterai bekas dianggap sebagai salah satu limbah B3 karena


mengandung berbagai logam berat seperto merkuri, nikel, timbal,
kadmium, dan lithium. Nah, agar tidak mencemari  lingkungan dan
menganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu, sebaiknya baterai
bekas tidak dibuang di pembuangan sampah umum.

2. Detergen

Penggunaan bahan-bahan kimia pada detergen bisa berbahaya


untuk kelangsungan hidup manusia beserta lingkungan. Bahan kimia
yang terdapat pada detergen biasanya seperti surfaktan, builder,
filler, dan aditif. Detergen bisa mencemari lingkungan melalui busa
yang dibuat melalui saluran air.
Busa detergen yang tidak mudah hilang ini bisa membuat kontak air
dan udara menjadi terbatas. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan
orgasme yang ada di dalam air mati karena kekurangan oksigen.

Selain itu, bahan surfaktan yang terdapat dalam detergen juga


menimbulkan kulit menjadi kasar.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai