-AMDAL-
Disusun Oleh :
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu
kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat
(toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia.
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
Jenis dan karakteristik Limbah B3
1. Sumber Limbah B3
a. Sumber spesifik
b. Sumber tidak spesifik
c. Bahan kimia kadarluarsa, tumpahan, sisa kemasan atau buangan produk
yang tidak memenuhi spesifik. Contohnya: Asetal Dehida (D3001),
Asetamida ( D3002), Asam Asetat, garam-garamnya dan ester-
esternya (D3003), Aseton (D3004), dan Asetonitril (D3005)
2. Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak
mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap.
b. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
c. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif
sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut.
d. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun
anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan
organik.
3. Karakteristik Limbah B3
a. Mudah meledak
b. Mudah terbakar
c. Bersifat reaktif
d. Beracun
e. Menyebabkan infeksi
f. Bersifat Korosif
Pengelolaan Limbah B3
Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:
1. Lokasi pengolahan
Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar lokasi
penghasil limbah. Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus:
a. Daerah bebas banjir
b. Jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter
c. Jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya
d. Jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300 m
e. Jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m
f. dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung) minimum 300m.
2. Fasilitas pengolahan
Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi:
a. Sistem keamanan fasilitas
b. Sistem pencegahan terhadap kebakaran
c. Sistem penanggulangan keadaan darurat
d. Sistem pengujian peralatan
e. dan pelatihan karyawan.
limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis
dan materi limbah.
5. Teknologi Pengolahan
Terdapat 3 metode pengolahan limbah B3 di industry, antara lain:
a. Chemical conditioning,
b. Solidification/Stabilization
c. Incineration.
Kesimpulan