Anda di halaman 1dari 13

PENGOLAHA DI SUSUN OLEH :

St. Nur Rezky Auliyah. J


Dewi Regina Putri

N LIMBAH Rian Febrian


Fadillah Randa
Andi Anisa Nur Aisyah

BAHAN B3
Nadia Azzarah
Khusnul Ainun Yakin

PRODI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen
lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun seperti
kata pepatah "Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati", hal tersebut menjadi salah satu
aspek pendorong bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut, ketimbang menyaksikan dampak dari limbah B3
tersebut telah terjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit untuk menanggulanginya
PENGERTIAN LIMBAH BAHAN B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain
yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Terdapat beberapa kegiatan Pengelolaan Limbah B3 diantaranya:
1. Reduksi Limbah B3
2. Penyimpanan Limbah B3
3. Pengumpulan Limbah B3
4. Pengangkutan Limbah B3
5. Pemanfaatan Limbah B3
TUJUAN PENGELOLAAN
BAHAN LIMBAH B3
Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar
sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul,
pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga
kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula dan apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan
rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula.
IDENTIFIKASI LIMBAH BAHAN B3
Sumber Limbah
B3

 Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan
banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap.
 Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
 Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur
aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses
tersebut.
 Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic
maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak
mengandung padatan organik.
IDENTIFIKASI LIMBAH BAHAN B3
Karakteristik Limbah
Bahan B3
a. Mudah meledak (explosive)
b. Pengoksidasi (oxidizing)
c. Mudah Menyala (flammable)
d. Beracun (moderately toxic)
e. Berbahaya (harmful)
f. Korosif (corrosive)
g. Bersifat Iritasi (irritant)
h. Berbahaya bagi Lingkungan
i. Karsinogenik
PENGELOLAAN DAN
PENGOLAHAN LIMBAH B3
 Penanganan limbah B3 sebelum diolah
Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan guna menetapkan prosedur
yang tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat
ditentukan metode yang tepat guna pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan
limbah.
 Pengolahan limbah B3
Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan limbah. Perlakuan limbah B3 untuk
pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:
1. Proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.
2. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metode
kristalisasi, dialisa, osmosis balik, dll.
3. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya
larut, penyebaran, dan daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir
4. proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi
pembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg,
maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr
5. Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan
pengolahan sesuai dengan jenis dan materi limbah.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
LIMBAH BAHAN B3
1. Chemical Conditioning
 Menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur
 Mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
 Mendestruksi organisme patogen
 Memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi seperti gas
methane yang dihasilkan pada proses digestion
 Mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan
2. Solidification/Stabilization
Di samping chemical conditiong, teknologi solidification/stabilization juga dapat
diterapkan untuk mengolah limbah B3Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai
proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan. menurunkan
laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah
tersebutSedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan
berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga
sering dianggap mempunyai arti yang sama. Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan
mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam
matriks struktur yang besar
b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar
terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik
c. Precipitation
3. Incineration
Teknologi pembakaran (incineration) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi
pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar
90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari
sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah
dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses
insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki
beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat
dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan
lahan yang relatif kecil.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai pengolahan limbah bahan B3 maka dapat
kita simpulkan bahwa Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup,
dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya. Dan juga dapa kita ketahui karakteristik dari
limbah bahan B3 yang harus kita ketahui. Terdapat juga beberapa teknologi yang
digunakan dalam pengolahan limbah bahan B3 yang menjadi pemahaman kita untuk lebih
mudah dalam mengelola limbah bahan B3
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai