Disusun Oleh
Nim : 211110039
Dosen Pembimbing
Mukhlis, MT
Puji dan syukur Kami ucapkan atas kehadiran Allah yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya Kami bisa menyelesaikan makalah
“Pengelolaan Limbah Medis Dan B3”
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengelolaan Limbah Medis Dan B3 “Permasalahan Limbah B3, Sumber-Sumber Limbah B3
Dan Karakteristik Limbah B3”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat
dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan,
dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Limbah B3
bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga
menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan
rumah tangga domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian,
deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai,
pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan
batu baterai.
Limbah dari suatu Industri merupakan masalah dan menjadi perhatian yang serius
dari masyarakat maupun pemerintah Indonesia, khususnya terhadap perkembangan
Industri yang terus meningkat setiap tahunnya. Kendati demikian, kehadiran Industri
membawa dampak positif dalam sektor perekonomian dan menjadi tulang punggung
pada peningkatan perekonomian Indonesia. Namun, jika limbah dari Industri tidak
diolah dengan baik akan berdampak buruk terhadap lingkungan hidup.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui permasalahn yang terdapat dalam limbah B3
2. Untuk mengetahui sumber-sumber dari limbah B3
3. Untuk mengetahui karakteristik limba B3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Limbah B3
Pengertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan
konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan
mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Limbah B3 bukan
hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan
beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga
domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian,
pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu,
pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai.
Limbah B3 dari sumber spesifik sendiri masih dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni
limbah B3 dari sumber spesifik umum dan khusus.
Untuk limbah B3 dari sumber spesifik umum, beberapa contohnya adalah katalis
bekas dan limbah karbon aktif dari pabrik pupuk, residu proses produksi dan abu
insinerator dari pabrik pestisida serta residu dasar tangki dan sludge dari proses
produksi kilang minyak bumi.
Sedangkan untuk limbah B3 dari sumber spesifik khusus beberapa contohnya
meliputi slag nikel, copper slag, slag timah putih dan sludge IPAL.
b. Limbah B3 Dari Sumber Tidak Spesifik
Sama halnya dengan limbah B3 dari sumber spesifik, limbah jenis ini juga berasal
dari aktivitas industri. Hanya saja, limbah jenis ini bukan berasal dari kegiatan utama
industri melainkan dari kegiatan sampingannya seperti kegiatan pemeliharaan alat,
pencucian, pengemasan, pelarutan kerak dan sejenisnya.
Selain itu, limbah B3 yang tidak jelas sumbernya dan belum diketahui secara pasti
kandungan racun di dalamnya juga bisa dimasukkan ke dalam jenis limbah B3 dari
sumber tidak spesifik.
Limbah B3 yang tumpah dan bekas kemasan limbah B3 masuk ke dalam jenis limbah
yang satu ini. Beberapa contoh limbah lain yang juga masuk ke dalam jenis ini di
antaranya adalah tembaga sianida, karbon disulfida, barium sianida, endrin dan gas
fluor.
Meski banyak dari limbah B3 yang berasal dari kegiatan industri, beberapa limbah
B3 juga ada yang berasal dari kegiatan rumah tangga. Misalnya saja seperti bekas
pengharum ruangan, deterjen pakaian dan pemutih pakaian. Hanya saja, pengelolaan
limbah B3 industri memang lebih rumit, terlebih mengingat kuantitasnya yang tidak
sedikit
3. Karakteristik Limbah B3
Suatu limbah tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun jika ia memiliki sifat-sifat
tertentu, di antaranya mudah meledak, mudah teroksidasi, mudah menyala, mengandung
racun, bersifat korosifmenyebabkan iritasi, atau menimbulkan gejala-gejala kesehatan
seperti karsinogenik, mutagenik, dan lain sebagainya.
a. Mudah meledak (explosive)
Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar dapat
meledak karena dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi lewat reaksi
fisika atau kimia sederhana. Limbah ini sangat berbahaya baik saat penanganannya,
pengangkutan, hingga pembuangannya karena bisa menyebabkan ledakan besar tanpa
diduga-duga. Adapun contoh limbah B3 dengan sifat mudah meledak misalnya
limbah bahan eksplosif dan limbah laboratorium seperti asam prikat.
b. Pengoksidasi (oxidizing)
Limbah pengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas karena teroksidasi
sehingga menimbulkan api saat bereaksi dengan bahan lainnya. Limbah ini jika tidak
ditangani dengan serius dapat menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem. Contoh
limbah b3 dengan sifat pengoksidasi misalnya kaporit.
e. Berbahaya (harmful)
Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase padat, cair maupun gas yang
dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu melalui
kontak inhalasi ataupun oral.
f. Korosif (corrosive)
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang memiliki ciri dapat menyebabkan
iritasi pada kulit, menyebabkan pengkaratan pada baja, mempunyai pH > 2 (bila
bersifat asam) dan pH ≥ 12,5 (bila bersifat basa). Contoh limbah B3 dengan ciri
korosif misalnya, sisa asam sulfat yang digunakan dalam industri baja, limbah asam
dari baterai dan accu, serta limbah pembersih sodium hidroksida pada industri logam.
g. Bersifat iritasi
Limbah yang dapat menyebabkan iritasi adalah limbah yang menimbulkan sensitasi
pada kulit, peradangan, maupun menyebabkan iritasi pemapasan, pusing, dan
mengantuk bila terhirup. Contoh limbah ini adalah asam formiat yang dihasilkan dari
industri karet.