Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KONSEP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

“Pentingnya Pengelolaan Sampah B3”

Program Studi Hubungan Internasional 2019


Fakultas Komunikasi dan Diplomasi
Universitas Pertamina

Nama : Muh. Rafiq Hariri


NIM : 106219018
“Pentingnya Pengelolaan Sampah B3”
Seperti yang kita ketahui sampah B3 dari singkatan Bahan Berbahaya dan Beracun, yang
berarti limbah yang mengandung bahan kimia yang berbahaya dan juga beracun, disebut
demikian karena sifat atau karateristik serat jumlahnya yang tentu saja dapat merusak
lingkungan serta mengganggu kesehatan organisme lainnya di lingkungan tersebut terutama
hewan dan juga manusia. Di Indonesia sendiri masalah sampah B3 ini telah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
khususnya sampah B3 dan juga dalam Peraturan Pemerintah No.85 Tahun 1999 tentang
karakteristik sampah B3 ini, yang meliputi:

1. Mudah Meledak, adalah sampah yang dapat meledak meskipun pada suhu dan tekanan
yang standar (25 derajat Celcius, 760 mmHg).
2. Mudah Terbakar, adalah sampah yang bukan cairan dan bertekanan udah terbakar.
3. Bersifat Reaktif, artinya sampah B3 ini sangat mudah bereaksi dengan zat lain, seperti
air, yang nantinya apabila bereaksi akan menghasilan ledakan yang gasnya sangat
beracun dan membahayakan bagi kesehatan manusia.
4. Beracun, apabila tercemar di lingkungan, maka dapat mengakibatkan penyakit yang
serius terhadap manusia, bahkan kematian.
5. Infeksius, seperti limbah dari laboratorium medis yang telah terinfeksi kuman yang
dapat menular.
6. Bersifat Korosif, adalah sampah yang dapat menyebabkan pengkaratan pada bahan
logam seperti baja dan sifatnya yang dapat menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
manusia

Akan tetapi, tidak selamanya sampah B3 ini langsung saja bisa menjadi sampah berbahaya bagi
lingkungan sekitar, asalkan sampah B3 ini jumlahnya teregulasi berarti masih bisa aman. Dan
tentunya memerlukan penaganan dan pengelolaan khusus agar tidak mencemari dan
membahayakan lingkungan sekitarnya. Dimulai dari pemilahannya, yang harus dipisah dengan
sampah jenis lainnya, seperti organik dan anorganik. Pada dumping (pembuangan) limbah hasil
dari industry manapun seharusnya mempunyai media pembuangan tersendiri masing-masing
lalu diolah sebelum dialirkan ke lingkungan sekitarnya. Dan perlu diketahui bahwa di
Indonesia sendiri sudah menerapkan pengelolaan sampah B3 ini dengan membuat beberapa
tempat khusus untuk pembuangan akhir sampah B3 ini dengan kurun waktu 30 tahun, lalu akan
ditutup. Dan yang paling penting, kita sebagai agent of climate change, harus punya kesadaran
yang tinggi akan pentingnya pengelolaan sampah B3 ini agar tidak mencemari ataupun
membahayakan lingkungan di sekitar kita, seperti mengusahakan agar setidaknya kita bisa
mengurangi penggunaan alat produk yang mengandung bahan berbahaya apabila telah menjadi
sampah, dan lebih mengutamakan memakai produk-produk yang ramah lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

- http://www.banksampahmelatibersih.com/2013/02/sampah-b3-bahan-berbahaya-dan-
beracun.html#.Xb863-hKjDc. Diakses pada 3 November 2019.

- https://balubu.com/pengolahan-limbah-b3/. Diakses pada 3 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai