Anda di halaman 1dari 16

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan


rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat
diselesaikan. Proses penyusunan karya ilmiah penelitian uji zat makanan ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Mardiah, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah membimbing
dalam proses penyusunan karya ilmiah dan Bapak Muhlis, S.Pd sebagai
pembimbing dalam praktikum serta semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, semoga penyusunan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan
karya ilmiah ini.

Pangkajene, 6 Februari 2018

Penyusun

i
ii

ABSTRAK
Protein merupakan senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang
terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Telur merupakan kumpulan makanan yang disediakan induk unggas untuk
perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari telur akan
semakin habis begitu telur telah menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian utama:
yaitu kulit telur, bagian cairan bening, & bagian cairan yang bewarna kuning

Pengujian zat telur menggunakan zat Biuret,Benedict,dan Lugol,untuk


mengatahui kandung Protein,karbohidrat,Lemak dll. penelitian ini menggunakan
metode biuret. Zat yang mengandung ikatan peptida (-CO-NH-) bereaksi dengan
ion Cu2+ membentuk kompleks berwarna ungu. Maka dari itulah peneliti
melakukan uji zat makanan pada telur lalu menuangkannya dalam bentuk karya
tulis ilmiah.

ii
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

ABSTRAK ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR SIMBOL v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 4
B. Kerangka Pikir 6
C. Hipotesis 6

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 7


B. Definisi Operasional 7
C. Teknik Pengumpulan Data 7
D. Teknik Analisis Data 7

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 8
B. Pembahasan 8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

iii
iv

DAFTAR PUSTAKA 11

iv
v

DAFTAR SIMBOL

- : Tidak Memiliki Kandungan


+ : Kurang Memiliki Kandungan
++ : Banyak Memiliki Kandungan

v
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk hidup di muka bumi
ini dan melangsungkan kehidupannya. Untuk itu, manusia memerlukan bahan-
bahan asupan yang bisa dimanfaatkan. Manusia memerlukan makanan. Dengan
makanan yang ia makan, manusia memperoleh energi atau tenaga.salah satu gizi
yang terkandung di dalam makanan yaitu,protein.

Protein adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang


terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor.Protein berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi,
regulasi sel-sel makhluk hidup dan virus. Protein juga bekerja sebagai
neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah (hemoglobin). Protein juga
berguna sebagai sumber energi tubuh.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia perlu membutuhkan protein maka


dari itu manusia perlu menkonsumsi telur agar senentiasa mendapatkan energi
untuk aktivitasnya.namun apabila tubuh kita kekurangan protein dapat
menimbulkan beberapa gangguan kesehatan diantaranya, rambut rontok, kelelahan
yang berlebihan, gagal hati, dll.sebaliknya apabila tubuh kita kelebihan protein
dapatkan menimbulkan efek gangguan bagi kesehatan seperti gagal ginjal,
osteoporosis, kelebihan berat badan, dll. Maka dari itu kami melakukan kegiatan
uji coba zat gizi pada telur, lalu kami menuangkannya dalam bentuk karya tulis
ilmiah.

1
2

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penulis merumuskan beberapa masalah sebagai


berikut:

1.Berdasrkan kegiatan yang dilakukan, apa yang terjadi setelah telur dicampurkan
larutan biuret,benedict, dan lugol?

2.Berdasrkan hasil percobaan zat gizi makanan, zat gizi apa saja yang dikandung
oleh telur?

3.Mengapa telur merupakan sumber gizi protein terbesar daripada bahan makanan
yang lainnya?

4. Apa saja maanfat telur bagi tubuh?

C.Tujuan

Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui hasil percobaan uji coba zat gizi pada telur.

2.Untuk mengetahui zat apa sajakah yang terkandung oleh telur.

3. Untuk mengetahui bahwa telur merupakan sumber protein terbesar daripada


bahan makanan lainnya.

4.Untuk mengetahui beberapa manfaat gizi pada telur.

2
3

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan di atas maka manfaat penelitiannya sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui hasil percobaan uji coba zat gizi pada telur.
2. Dapat mengetahui zat apa sajakah yang terkandung di dalam telur.
3. Dapat mengetahui bahwa telur merupakan sumber protein terbesar daripada
bahan makanan yang lainnya.
4. Dapat mengetahui beberapa manfaat gizi pada telur.

3
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh


makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Setiap makhluk hidup
membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam
mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan.
Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah
yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan
tertentu.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian


sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan
hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan
yang diujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.

Menurut Sudaryani (2003: 7), telur merupakan produk peternakan yang


memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari
sebutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat – zat
gizi yang sangat baik & mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan bahan
pangan yang sangat baik untuk anak – anak yang sedang tumbuh dan memerlukan
protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan diberikan kepada
orang yang sedang sakit untuk mempercepat proses kesembuhannya.

Menurut Rasyaf (1990: 7), telur merupakan kumpulan makanan yang


disediakan induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam di dalam
suatu wadah. Isi dari telur akan semakin habis begitu telur telah menetas. Telur
tersusun oleh tiga bagian utama: yaitu kulit telur, bagian cairan bening, & bagian
cairan yang bewarna kuning

4
5

Menurut Akoso (1993: 11), Telur utuh terdiri atas beberapa komponen yaitu
air 66% dan bahankering 34% yang tersusun atas protein 12%, lemak 10%,
karbohidrat 1% dan abu 11%. Kuning telur adalah salah satu komponen yang
mengandung nutrisi terbanyak dalam telur. Kuning telur mengandung air sekitar
48% dan lemak 33%. Kuning telur juga mengandung vitamin, mineral, pigmen, &
kolestrol. Putih telur terdiri atas protein terutama lisosin yang memiliki kemampuan
antibakteri untuk membantu mengurangi kerusakan telur.

Menurut Stadellman (1995: 12), putih telur atau albumen mempunyai


proporsi yang tinggi dalam komposisi telur mencapai 60% dari total berat telur.
Presentasi putih telur pada ayam & umur dari telur. Kuning telur merupakan bagian
paling penting bagi isi telur, sebab pada bagian inilah terdapat dan tempat tumbuh
embrio hewan, khususnya pada telur yang telah dibuahi. Bagian kuning telur ini
terbungkus semacam selaput tipis yang sangat kuat dan elastis yang disebut
membrane vetelina, kuning telur memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap
daripada putih telur dan terdiri dari air lemak, karbohidrat, mineral & vitamin.

5
6

B.Kerangka Pikir

Kurikulum 2013
BIOLOGI

Proses Belajar
Mengajar Biologi

Uji Zat
Makanan

TELUR

Karbohidrat/ Protein Glukosa Lemak


amilum

C. Hipotesis

Berdasarkan teori peneliti menetapkan sebuah hipotesis bahwa setelah diuji zatnya
telur mengandung protein.

6
7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan oleh peneliti di laboratorium biologi SMAN 11


Pangkep. Dan waktu penelitian dilaksanakan pada hari rabu, 19 Februari 2018 pada
jam 8.00 sampai jam 9.30.

B.Definisi Operasional

Protein merupakan senyawa organik komplek yang berbobot molekul besar


yang terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida yang berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi, regulasi sel-sel
makhluk hidup. Protein yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pada telur.

C.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan uji laboratorium atau riset


laboratorium, yaitu melakukan eksperimen melalui percobaan tertentu dengan
menggunakan alat-alat atau fasilitas yang tersedia di laboratorium penelitian.Uji
laboratorium pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui zat apa saja yang
terdapat pada telur. Juga melalui wawancara, yaitu percakapan antara dua orang
atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.Wawancara ini
dilakukan secara tidak terstruktur untuk memperoleh informasi tambahan yang
dibutuhkan oleh peneliti.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka yang digunakan untuk menguji
suatu teori dan menyajikan data yang didapat saat meneliti. Data kualitatif adalah
data yang berbentuk kata dan simbol yang digunakan untuk mengetahui zat apa saja
yang terdapat pada telur.

7
8

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Reaksi
No. Jenis Perubahan Keterangan Hasil
Reagen/Bahan Warna
Pada Telur
1. Biuret Ungu ++ Mengandung Protein

2 Benedict Kuning - Tidak Mengandung


kecokelatan Glukosa
3 Yodium/lugol Orange - Tidak Mengandung
Kecokelatan amilum/karbohidrat
4. Kertas Transparan + Mengandung lemak

B. Pembahasan

Pada pengamatan uji protein pada telur sebelum direaksikan dengan biuret
berwarna bening kekuningan. Namun setelah direaksikan dengan biuret dan
dihomogenkan terjadi perubahan warna menjadi ungu. Perubahan warna menjadi
ugu setelah penambahan biuret ini merupakan indikator bahwa pada telur
mengandung protein yang tinggi. Karena semakin ungu larutan ketika diuji dengan
biuret maka semakin tinggi juga kandungan proteinnya.

Pada pengamatan uji glukosa pada telur sebelum direaksikan dengan


benedict berwarna bening kekuningan. Akan tetapi, setelah ditetesi benedict lalu
dipanaskan ternyata terjadi perubahan warna menjadi kuning kecokelatan yang
menunjukkan bahwa telur tidak mengandung glukosa karena apabila bendect
direaksikan dengan bahan makanan yang mengandung glukosa maka warnanya
menjadi merah bata.

Pada pengamatan uji amilum/karbohidrat pada telur sebelum direksikan


dengan yodium/lugol bewarna bening kekuningan. Akan tetapi, setelah direaksikan
dengan yodium/lugol menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu menunjukkan

8
9

bahwa telur tidak mengandung amilum/karbohidrat karena apabila mengandung


amilum seharusnya memiliki warna biru kehitaman.

Dan yang terakhir uji lemak pada telur dilakukan di atas selembar kertas.
Setelah diletakkan di atas kertas, lalu didiamkan selema beberapa menit, kertasnya
menjadi transparan hal ini menunjukkan bahwa telur mengandung lemak.

9
10

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

- Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar


bagi tercapainya kecukupan gizi seseorang.Dari sebutir telur didapatkan gizi
yang cukup sempurna karena mengandung zat – zat gizi yang sangat baik &
mudah dicerna. Salah satunya adalah protein. Dan telah diuji dalam
penelitian bahwa telur memang mengandung protein yang cukup tinggi.
Tetapi, tidak hanya protein, telur juga mengandung lemak setelah diuji di
atas kertas.
- Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh,
karena zat ini berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein terdiri
atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan
peptida.
- - Pada penelitian ini menggunakan metode biuret. Zat yang mengandung
ikatan peptida (-CO-NH-) bereaksi dengan ion Cu2+ membentuk kompleks
berwarna ungu.

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai analisa protein dengan variabel
dan bahan yang berbeda.

2. Perlu dikembangkan lebih lanjut mengenai penelitian protein selain dari putih
telur, sehingga dapat diperoleh data pasti dari suatu bahan yang memiliki
kandungan protein terbanyak.

3. Perlu adanya pengaplikasian metode lain pada analisa protein, sehingga


memperoleh metode yang menghasilkan kandungan protein lebih maksimal dari
setiap bahan.

10
11

Daftar Pustaka

lpbujimakanan.blogspot.co.id

http://praktikumbiologi.com/contoh-laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan-
bahan-makanan/

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01683-
HM%20Bab2001.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai