Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT, BORAKS, DAN


VITAMIN C DALAM MAKANAN
Dosen Pengampu : Desi Wulandari

Disusun oleh :

1. Gea Anindya Hanif 1401416075


2. Hastuti Maharani 1401416107
3. Rizqi Tri Pradika 1401416122
4. Salwa Yasinta Maula 1401416094

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan ataupun minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk di dalamnya
adalah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan atau pembuatan makanan
atau minuma (Saparinto dan Hidayati, 2006).
Kualitas pangan dapat ditinjau dari aspek mikrobiologis, fisik (warna,
bau, rasa dan tekstur) dan kandungan gizinya. Pangan yang tersedia secara
alamiah tidak selalu bebas dari senyawa yang tidak diperlukan oleh tubuh,
bahkan dapat mengandung senyawa yang merugikan kesehatan orang yang
mengkonsumsinya. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup
akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana
baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-
harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,
membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi
akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun tas unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai
sumber energi utama, menjaga keseimbangan kondisi asam basa dalam tubuh,
dan sebagainya.
Vitamin adalah suatu zat organic yang diperlukan tubuh sebagai
pengaturan proses fisiologis tubuh.Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit
tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-zat lain.
Kandungan makanan juga tidak terlepas dari zat-zat yang
membahayakan tubuh. Akhir-akhir ini, banyak makanan yang mengandung
boraks sebagai pengawet pada makanan. Maka dari itu, perlunya uji
kandungan zat yang terdapat pada makanan untuk mengetahui kandungan apa
saja yang terdapat pada makanan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis makanan apa saja yang mengandung karbohidrat?
2. Jenis makanan apa saja yang mengandung vitamin C?
3. Jenis makanan apa saja yang mengandung boraks?

C. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui kandungan zat yang terdapat pada makanan yang diuji.
2. Mengetahui kelayakan bahan makanan untuk dikonsumsi.
3. Mengetahui makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin C, dan
boraks.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alat
1. Palette
2. Pisau
3. Tabung reaksi
4. Pipet tetes
5. Mortar dan alu
6. Rak tabung reaksi
7. Plat tetes

B. Bahan
1. Nasi
2. Kentang
3. Tepung ketan putih
4. Tepung beras putih
5. Tepung tapioka
6. Tomat
7. Jeruk
8. Nanas
9. Cabai
10. Sempolan
11. Mie
12. Gendar basah
13. Ragi kuning dan jingga
14. Bakso
15. Kunyit
16. Betadine
C. Variabel
1. Variabel bebas : Makanan yang diuji
2. Variabel terikat : Kandungan karbohidrat, boraks, dan vitamin C
3. Variabel kontrol :- 5 tetes kunyit tumbuk dan betadine
- Perubahan warna makanan yang diuji

D. Hipotesis
1. Hipotesis (H0) : Makanan yang diuji mengandung karbohidrat,
boraks, dan vitamin C.
2. Hipotesis (H1) : Makanan yang diuji tidak mengandung
karbohidrat, boraks, dan vitamin C.

E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menggerus lembut makanan yang akan diuji seperti mie, cabai,
sempolan, tomat, nanas, nasi, dan kentang.
3. Menaruh makanan yang telah digerus dan bahan makanan yang telah
lembut ke dalam palette untuk uji karbohidrat (kentang, ketan putih,
beras putih, nasi, tepung tapioka, dan mie), plat tetes untuk uji boraks
(ragi kuning, ragi jingga, gendar basah, bakso, mie, dan sempolan), dan
tabung reaksi untuk uji vitamin C (jeruk, nanas, cabai, dan tomat).
4. Memberi masing-masing 5 tetes betadine pada bahan makanan yang
terdapat dalam palette dan tabung reaksi, serta masing-masing 5 tetes
kunyit ke dalam plat tetes.
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

F. Hasil Praktikum

No. Nama Makanan Warna Sebelum Warna Sesudah Keterangan


1 Nasi Putih Ungu pekat ++++
2 Mie Kuning Hitam +++
Ungu
3 Kentang Kuning ++
kehitaman
4 Tepung tapioka Putih Ungu pekat ++++
5 Ketan putih Putih Cokelat +
Cokelat
6 Beras putih Putih ++
kehitaman
7 Sempolan Abu-abu Kuning -
8 Gendar basah Putih Merah ++
9 Bakso Abu-abu Kuning -
10 Mie Kuning Kuning -
Merah
11 Ragi kuning Kuning ++++
kecokelatan
Merah
12 Ragi jingga Jingga +++
kecokelatan
13 Jeruk Jingga Lebih jernih +++
14 Tomat Merah Lebih keruh ++
15 Nanas Kuning Lebih Jernih +++
16 Cabai Hijau Lebih keruh ++

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa nasi mengandung karbohidrat,


jeruk mengandung vitamin C, dan ragi mengandung boraks. Maka dari itu
nasi, jeruk, dan ragi menjadi patokan atau acuan dalam praktikum ini untuk
mengukur seberapa besar kandungan karbohidrat, boraks, dan vitamin C pada
bahan makanan yang diuji.
Pada praktikum uji kandungan karbohidrat, setelah ditetesi betadine
warna nasi berubah menjadi ungu pekat dengan kandungan karbohidrat tinggi
(++++) sama dengan tepung tapioka, sedangkan kandungan karbohidrat yang
lebih sedikit dari nasi adalah mie yang setelah ditetesi betadine warnanya
berubah menjadi hitam. Kemudian kandungan karbohidrat dibawah mie
adalah kentang, beras putih, dan ketan putih dimana warna kentang berubah
menjadi ungu kehitaman (++), beras putih warnanya berubah menjadi cokelat
kehitaman (++), dan ketan putih warnanya berubah menjadi cokelat dengan
kandungan karbohidrat yang sangat rendah (+) apabila dibandingkan dengan
nasi, tepung tapioka, mie, kentang, dan beras putih. Jadi kandungan
karbohidrat tertinggi terdapat pada nasi, sedangkan yang terendah terdapat
pada tepung kertan putih.
Pada praktikum uji kandungan boraks, setelah ditetesi kunyit warna ragi
berubah menjadi merah kecokelatan dengan kandungan boraks lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Namun kandungan
boraks pada ragi jingga dan kuning berbeda, ragi jingga lebih mengandung
boraks dari pada ragi kuning. Apabila di rasiokan menggunakan tanda (+),
kandungan boraks pada ragi jingga yaitu (++++) sedangkan kandungan
boraks pada ragi kuning yaitu (+++). Selain itu bahan makanan yang
mengandung boraks yaitu gendar basah yang warnanya berubah menjadi
merah dengan kandungan boraks (++). Akan tetapi terdapat 3 bahan makanan
yang tidak mengandung boraks yaitu bakso, sempolan, dan mie karena saat
ditetesi kunyit tidak mengalami perubahan warna. Jadi bakso, sempolan dan
mie aman untuk dikonsumsi.
Pada praktikum uji kandungan vitamin C, setelah ditetesi betadine
warna jeruk berubah menjadi lebih jernih dengan kandungan vitamin C lebih
tinggi (+++) sama dengan nanas apabila dibandingkan dengan tomat dan
cabai. Warna tomat berubah menjadi lebih keruh (++) warna cabai berubah
menjadi lebih keruh (++). Jadi, kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada
jeruk dan nanas, sedangkan yang terendah terdapat pada tomat dan cabai.

G. Gambar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum uji kandungan karbohidrat, boraks, dan vitamin C
dalam makanan, dapat disimpulkan bahwa beberapa makanan yang diuji
mengandung karbohidrat, boraks, dan vitamin C.
Dari praktikum yang dilakukan, kandungan karbohidrat tertinggi
terdapat pada nasi, sedangkan yang terendah terdapat pada tepung kertan
putih. Kemudian ragi jingga, kuning dan gendar basah mengandung boraks
dengan kadar boraks tertinggi terdapat pada ragi jingga. Akan tetapi terdapat
3 bahan makanan yang tidak mengandung boraks yaitu bakso, sempolan, dan
mie karena saat ditetesi kunyit tidak mengalami perubahan warna. Jadi bakso,
sempolan dan mie aman untuk dikonsumsi. Sedangkan kandungan vitamin C
tertinggi terdapat pada jeruk dan nanas, serta yang terendah terdapat pada
tomat dan cabai.

B. Saran
Untuk memaksimalkan hasil praktikum, sebaiknya praktikum dilakukan
menggunakan media yang lebih memadai dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai