Anda di halaman 1dari 5

UJI KANDUNGAN PROTEIN DALAM

MAKANAN
I. Tujuan Praktikum
1. Melakukan uji terhadap kandungan zat dalam bahan makanan.
2. Mengetahui zat-zat yang terkandung dalam bahan makanan dengan
mengamati perubahan warna yang ditimbulkan.
II. Dasar Teori
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Menurut fungsinya zat gizi dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu: memberi energi ( contohnya: karbohidrat, lemak,
dan protein ) pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh ( contohnya :
protein,mineral dan air ) dan mengatur proses tubuh ( contohnya: protein,
mineral,air dan vitamin).
Untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan
digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan reagen. Pada
praktikum kali ini akan melakuakn kegitan praktikum uji protein pada makanan.
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, artinya yag utama atau
yang didahulukan. Protein ditemukan oleh ahli kimia belanda, Geraldus Mulder
(1802-1880). Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang
berfungsi sebagai pembangunan dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung
unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak atau
karbohidrat. Molekul protien juga mengandng posfor, belerang serta beberapa
protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga. Protein bagi tubuh
berfungsi untuk perbaikan semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim,
hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk
pertumbuhan dan mengganti jaringan yang halus, perkembagan seks dan
metabolisme. Protein juga berguna untuk melindungi supaya keseimbagan asam
da basa didalam darah dam juga jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur
keseimbangan air di dalam tubuh.
III. Langkah Penggunaan Virtual Lab

Buka terlebih dahulu virtual lab uji kandungan protein dalam makanan
dengan menggunakan browser modern versi terbaru. Browser yang
direkomendasikan adalah Google Chrome atau Firefox. Saat selesai dibuka,
akan muncul tampilan sebagai berikut.

2
2

Setelah dibuka, pelajari cara penggunaan simulasi. Tampilan virtual lab Uji
Kandungan Protein Dalam Makanan terdiri dari bagian-bagian berikut :

1. Pipet untuk menambahkan larutan ke tabung reaksi.


2. Terdapat tambahan senyawa yaitu Natrium Hidroksida (NaOH) dan Tembaga (II)
Sulfat (CuSO4).
3. Dalam hal ini tabung reaksi dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan yang
dapat terpenuhi.
4. Terdapat beberapa pilihan makanan untuk menguji kandungan protein dalam
makanan.
5. Terdapat volume untuk menentukan setiap tabung yang diujikan.
6. Terdapat tombol untuk mengaduk.
IV. Langkah Kerja
1. Siapkan tabung reaksi. Tambahkan tabung reaski jika memang diperlukan
dengan clik tanda (+) pada bagian menu.
2. Pilihlah makanan yang akan diujikan, tambahkan volume sesuai dengan
keiginan. Dengan cara clik dibagian setiap tabung reaksinya.
3. Tambahkan senyawa dengan clik bagian NaOH kemudian pipet diteteskan
sesuai tabung reaksi yang sudah ada bahan yag akan diuji.
4. Ulangi langkah ke 3 dengan mengganti senyawa Cu SO4
5. Setelah semuanya sudah dimasukan kedalam tabung reaksi. Kemudian
aduklah untuk dapat mengetahui hasilnya.
6. Ulangi kegiatan 1-5 dengan taung yang berbeda.

V. Data hasil percobaan


Tabel uji praktikum

No. Bahan yang di uji Warna sebelum Perubahan warna


diuji setelah diuji
1. Telur Abu-abu Ungu pekat
2. Susu sapi Putih Ungu pekat
3. Ikan Orange Ungu
4. Kacang kedelai Coklat kekuningan Ungu sedang
5. Beras tumbuk Coklat tua Biru
6. Jagung Kuning kekunyitan Ungu sedang
7. Gandum utuh Coklat tua Biru

VI. Analisis Hasil


Uji protein dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan yang mengandung
protein. Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Protein terdiri atas
rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan
peptida. Pengujian protein dapat menggunakan reagen biuret atau bisan dengan
campuran larutan NaOH dan CuSO4. Bila makanan tersebut mengandung
protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu.
Dalam uji praktikum virtual ini reagennya menggunakan campuaran larutan
NaOH dan CuSO4. Masing-masing dari sampel dimasukkan kedalam tabung
reaksi sebayak 2 ml yang kemudian ditambahkan dengan larutan pereaksi
NaOH yang berfungsi membuat suasana menjadi basa. Sedangkan CuSO 4
berfungsi untuk menghasilkan warna ungu jika mengandung protein. Pada
praktikum ini mengambil 7 sampel untuk di uji kandungan praktikum antara
lain :
1. Telur
Sebelum di tetesi larutan NaOH dan CuSO4 kondisinya berwarna abu-abu,
setelah ditetesi larutan NaOH dan CuSO4 berwarna ungu pekat.
2. Susu sapi
Sebelum di tetesi larutan NaOH dan CuSO4 kondisinya berwarna putih,
setelah ditetesi larutan NaOH dan CuSO4 berwarna ungu pekat.
3. Ikan
Sebelum di tetesi larutan NaOH dan CuSO 4 kondisinya berwarna orange ,
setelah ditetesi larutan NaOH dan CuSO4 berwarna ungu.
4. Kacang kedelai
Sebelum di tetesi larutan NaOH dan CuSO 4 kondisinya berwarna coklat
kekuningan, setelah ditetesi larutan NaOH dan CuSO 4 berwarna ungu
sedang.
5. Beras tumbuk
Sebelum di tetesi larutan NaOH dan CuSO 4 kondisinya berwarna coklat
tua, setelah ditetesi larutan NaOH dan CuSO4 berwarna biru.
6. Jagung
Sebelum di tetesi larutan NaOH dan CuSO4 kondisinya berwarna kuning
kekunyitan, setelah ditetesi larutan NaOH dan CuSO 4 berwarna ungu
sedang.
7. Gandum utuh
Sebelum di tetesi larutan NaOH dan CuSO 4 kondisinya berwarnacoklat
tua, setelah ditetesi larutan NaOH dan CuSO4 berwarna biru.

VII. Kesimpulan
Dalam praktikum uji protein ini menggunakan reagen NaOH dan CuSO4.
Menghasilkan bahan uji yang mengandung protein adalah telur, susu sapi, ikan,
kacang kedelai dan jagung. Yang mengandung uji protein ini dibuktikan
perubahan warna setelah dicampur dengan reagen yaitu menjadi ungu.

Anda mungkin juga menyukai