Anda di halaman 1dari 6

Laporan Uji Zat Bahan Makanan

Disusun Oleh :
 Aqila Zaina (XI IPA 3 / 06)
 Dharma Aryasena (XI IPA 3 / 08)
 Favian EAP. (XI IPA 3 / 14)
 Nabilla Rasya S (XI IPA 3 / 20)
 Nisriina Fadzlin AH. (XI IPA 3 / 22)
 Raisa Danish Ara M. (XI IPA 3 / 29)

SMAN 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2018 / 2019
I. Judul : Laporan Praktikum Pembuatan Yoghurt
II. Tujuan :
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat
makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Atau,
secara lebih rinci :
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak
 Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein
III. Dasar Teori
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna
bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Adapun reagen yang digunakan untuk menguji bahan makanan tersebut :

BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O)
NH 2 .uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan
pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein,
atau zat-zat denganikatan peptide.
BENEDICT
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna menjadi merah bata.
LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol. pertama kali dibuat pada
tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu
setelah dokter Prancis JGALugol. Larutan yodium lugol sering digunakan sebagai
antiseptic dan disinfektan, untuk disinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen
untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis. Indikator ini, juga disebut
noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar
sebuah dark-blue/black.
IV. Alat dan Bahan
‒ Larutan santan ‒ Penjepit tabung reaksi
‒ Larutan putih telur ‒ Pipet tetes
‒ Larutan nasi ‒ Lumpang porselin
‒ Larutan tempe ‒ Tabung reaksi
‒ Larutan roti ‒ Pembakar spritus
‒ Larutan minyak ‒ Rak tabung reaksi
‒ Larutan sirup ‒ Gelas beker

V. Langkah Kerja
1) Menghaluskan semua bahan dan dibuat menjadi larutan dengan bantuan lumping
porselin.
2) Memindahkan tiap-tiap larutan ke tabung reaksi.
3) Memberi setiap tabung reaksi lima tetes benedict.
4) Memanaskan air dengan bantuangelas beker dan spirtus.
5) Memasukkan setiap tabung reaksi kedalam rebusan air, lalu amati perubahan
warnanya.
6) Jika sudah, ganti setiap larutan di tabung reaksi dengan tia-tiap larutan yang baru.
7) Menetesi tiap tabung reaksi dengan lima tetes lugol.
8) Mengamati perubahan warna yang terjadi.
9) Mengulangi langkah 6 sampai 8 dengan tetesan biuret.
VI. Hasil Pengamatan
NO. BAHAN Perubahan Warna Kandungan Zat
MAKANAN Lugol Biuret Benedict Kertas Amilum Protein Glukosa Lemak
buram
1 Santan - ungu kuning Sedikit
transparan - + - +
2 Putih Telur - ungu merah -
- + + -
3 Minyak - - - transparan
- - - +
4 Nasi Biru - Merah -
tua bata + - + -
5 Tempe - ungu kuning -
- + + -
6 Roti Biru - merah -
tua + - + -
7 Sirup - - Merah Sedikit
bata transparan - - + +
VII. Analisis Hasil Pengamatan
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji santan kelapa
 Pada uji amilum, santan kelapa tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi
reagen lugol santan tidak berubah.
 Pada uji protein, santan kelapa mengandung protein karena setelah ditetesi reagen
biuret warna menjadi ungu
 Pada uji glokusa santan kelapa tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi
denan reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah
warna menjadi kuning.
 Uji lemak, santan kelapa memiliki sedikit lemak, karena saat dioleskan diatas
kertas , kertas menjadi sedikit transparan.
2) Uji Putih Telur
 Pada uji amilum, putih telur tidak mengandung amilum karena pada saat di tetesi
reagen larutan tidak berubah warna.
 Pada uji protein, Putih telur mengandung protein karena setelah di tetesi reagen,
larutan berubah menjadi warna ungu
 Pada uji glokusa, putih telur mengandung glukosa, karena setelah larutan ditetesi
reagen, berubah menjadi merah.
 Uji lemak, putih telur tidak mengandung lemak karena pada saat di oleskan ke
atas kertas, kertas tidak berubah apa-apa.

3) Uji Minyak
 Pada uji amilum, minyak tidak mengandung amilum karena pada saat ditetesi
reagen lugol minyak tidak berubah warna.
 Pada uji protein, minyak tidak mengandung protein karena pada saat ditetesi
reagen biuret minyak tidak berubah warna.
 Pada uji glukosa, minyak tidak mengandung glukosa karena setelah ditetesi
reagen benedict minyak tidak berubah warna.
 Pada uji lemak, minyak mengandung lemak karena saat dioleskan di atas kertas
buram, kertas menjadi transparan.
4) Uji Nasi
 Pada uji amilum, nasi mengandung amilum karena pada saat ditetesi reagen
lugol nasi berubah warna menjadi biru tua.
 Pada uji protein, nasi tidak mengandung protein karena pada saat ditetesi
reagen biuret nasi tidak berubah warna.
 Pada uji glukosa, nasi mengandung glukosa karena setelah ditetesi reagen
benedict nasi berubah warna menjadi merah bata.
 Pada uji lemak, nasi tidak mengandung lemak karena pada saat dioleskan di
atas kertas buram, kertas tidak berubah apa-apa.
5) Uji Tempe
 Pada uji amilum, tempe tidak mengandung amilum karena pada saat ditetesi
reagen lugol tempe tidak berubah warna.
 Pada uji protein, tempe mengandung protein karena pada saat ditetesi reagen
biuret tempe berubah warna menjadi ungu.
 Pada uji glukosa, tempe mengandung glukosa karena setelah ditetesi reagen
benedict tempe berubah warna menjadi kuning.
 Pada uji lemak, tempe tidak mengandung lemak karena pada saat dioleskan di
atas kertas buram, kertas tidak berubah apa-apa.
6) Uji Roti
 Pada uji amilum, roti mengandung amilum karena pada saat ditetesi reagen
lugol roti berubah warna menjadi biru tua.
 Pada uji protein, roti tidak mengandung protein karena pada saat ditetesi reagen
biuret roti tidak berubah warna.
 Pada uji glukosa, roti mengandung glukosa karena setelah ditetesi reagen
benedict roti berubah warna menjadi merah.
 Pada uji lemak, roti tidak mengandung lemak karena pada saat dioleskan di
atas kertas buram, kertas tidak berubah apa-apa.
7) Uji Sirup
 Pada uji amilum, sirup tidak mengandung amilum karena pada saat ditetesi
reagen lugol sirup tidak berubah warna.
 Pada uji protein, sirup tidak mengandung protein karena pada saat ditetesi
reagen biuret sirup tidak berubah warna.
 Pada uji glukosa, sirup mengandung glukosa karena setelah ditetesi reagen
benedict sirup berubah warna menjadi merah bata.
 Pada uji lemak, sirup mengandung lemak karena pada saat dioleskan di atas
kertas buram, kertas menjadi sedikit transparan.

VIII. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung
amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung
protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung
glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang
ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn
memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan
makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas
buram jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak.
IX. Saran
 Takaran atau komposisi dalam pengetesan uji coba makanan lebih spesifik lagi agar
terlihat lebih jelas hasilnya.
 Berhati-hati saat melakukan penelitian.
 Amati percobaan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan

Anda mungkin juga menyukai