i
KATA PENGANTA
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Penulis
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan hasil penelitian pengaruh suhu terhadap enzim amilase, telah disetujui dan
disyahkan serta telah mendapatkan penilaian pada semester gasal tahun pelajaran
2020/2021
Nilai Paraf
Disahkan di : Kertosono
iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ……………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………… Iii
DAFTAR ISI ……………………………… iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Fermentasi adalah salah satu reaksi oksidasi reduksi dalam system
biologi yang menghasilkan energi (Winarno dan Fardiaz, 1984).
Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu
substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme (Suprihatin, 2010). Proses fermentasi dibutuhkan
starter sebagai mikroba yang akan ditumbuhkan dalam substrat. Starter
merupakan populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang
siap diinokulasikan pada media fermentasi (Prabowo, 2011).
Fermentasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu spontan dan
tidak spontan. Fermentasi spontan adalah yang tidak ditambahkan
mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi dalam proses
pembuatannya, sedangkan fermentasi tidak spontan adalah yang
ditambahkan starter atau ragi dalam proses pembuatannya.
Mikroorganisme tumbuh dan berkembang secara aktif merubah bahan
yang difermentasi menjadi produk yang diinginkan pada proses
fermentasi (Suprihatin, 2010).
1
ces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.
(Wikipedia).
Maka dari itu saya melakukan percobaan penguruh suhu untuk melihat
apakah ragi terpengaruh pada suhu itu nantinya.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 FERMENTASI
Fermentasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu spontan dan tidak spontan.
Fermentasi spontan adalah yang tidak ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk
starter atau ragi dalam proses pembuatannya, sedangkan fermentasi tidak spontan
adalah yang ditambahkan starter atau ragi dalam proses pembuatannya.
Mikroorganisme tumbuh dan berkembang secara aktif merubah bahan yang
difermentasi menjadi produk yang diinginkan pada proses fermentasi (Suprihatin,
2010). Proses optimum fermentasi tergantung pada jenis organismenya
(Sulistyaningrum, 2008). Hidayat dan Suhartini (2013) menambahkan faktor yang
mempengaruhi proses fermentasi adalah suhu, pH awal fermentasi, inokulum,
substrat dan kandungan nutrisi medium.
3
2.1.1 REAKSI AEROB
4
pembakaran 1 mol glukosa 3) Energi yang terbuang dalam bentuk panas
sangat kecil
5
mineral dan zat gizi lainnya yang terdapat dalam substrat.
Bahan energi yang banyak digunakan oleh mikroorganisme
adalah glukosa. Mikroba dalam fermentasi harus mampu
tumbuh pada subtrat dan mudah beradaptasi dengan
lingkungannya. (Astawan dan Mita, 1991)
4. Suhu
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis
mikroorganisme dominan yang akan tumbuh (Ryandini et
al,2005). Umumnya diperlukan suhu 300C untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 300C
akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam.
5. Oksigen
Menurut Fardiaz. (1992), Ketersediaaan oksigen harus
diaturselama proses fermentasi. Hal ini berhubungan
dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Contoh
khamir dalam pembuatan anggur dan roti biasanya
membutuhkan oksigen selama proses fermentasi
berlangsung, sedangkan untuk bakteri-bakteri penghasil
asam tidak membutuhkan oksigen selama proses
fermentasi berlangsung.
2.2 SUHU
6
menjadi benda panas dan benda dingin. Keduanya tentu sering kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Benda panas misalnya air mendidih atau panci aluminium di
kompor yang menyala. Sementara itu, benda dingin yang sering kita temukan adalah es
krim dan es batu. Ternyata suhu benda dipengaruhi oleh kalor. Kalor adalah bentuk energi
yang disalurkan antara dua atau lebih sistem atau sistem dengan lingkungannya
berdasarkan perbedaan suhu di antara keduanya. Pengaruh kalor dapat menyebabkan
perubahan suhu, perubahan ukuran, perubahan wujud benda, dan perubahan kimia.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Suhu fermentasi mempengaruhi lama fermentasi karena pertumbuhan
mikro dipengaruhi suhu lingkungan fermentasi. Serta jika suhu terllau rendah
maka fermentasi akan berlangsung secara lambat dan sebalinyak jika suhu terlalu
tinggi maka mikroba akan mati sehingga proses fermentasi tidak akan
berlangsung.
5.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami apa yang telah diampaikan dan
dapatdigunakan dalam kehiduan sehari hari
10
Daftar Pustaka
BUKU KODING GO
Suprihatin, 2010
Prabowo, 2011
Suprihatin, 2010
Sulistyaningrum, 2008
Hidayat dan Suhartini (2013
Amien, 2006
Astawan dan Mita, 1991
Suliantri dan Winiarti,1991
Astawan dan Mita, 1991
Ryandini et al,2005
Fardiaz. (1992)
https://journal.ugm.ac.id/jikfkt/article/download/10160/7684
https://www.researchgate.net/profile/Adrinta_Abdurrazaq/publication/313102517_Jurnal_
-_Jurnal_-
_Alat_Ukur_Suhu_Menggunakan_Atmega32/links/5890352a45851573233e97e3/Jurnal-
Jurnal-Alat-Ukur-Suhu-Menggunakan-Atmega32?origin=publication_detail
https://jiip.ub.ac.id/index.php/jiip/article/download/95/210
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/download/2019/2133
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/biopendix/article/download/1042/883
https://journal.trunojoyo.ac.id/agrointek/article/download/2045/1677
https://journal.trunojoyo.ac.id/agrointek/article/download/2045/1677
https://ejournal.uksw.edu/agric/article/download/206/190
11
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jppa/article/download/6545/3822
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JTP/article/download/1323/1427
12