Anda di halaman 1dari 7

Nama: Agtha Dwike Amalina Kelas/No.

Absen: XII MIPA 4 / 02

KD 3.2/4.2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM KATALASE

A. PENDAHULUAN

Salah satu satu produk dari metabolisme sel adalah hidrogen peroksida (H 2O2),
suatu senyawa bersifat racun yang tidak bisa dihilangkan begitu saja dari sel. Untuk
itu H2O2 harus segera diuraikan agar tidak membahayakan sel. Katalase merupakan
enzim yang terdapat di dalam sel yang mampu mempercepat penguraian hidrogen
peroksida menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).

2H2O2--------katalase--------------> 2H2O + O2
Katalase berperan sebagai biokatalisator, sedangkan hidrogen peroksida adalah
substrat bagi katalase. Katalis merupakan senyawa yang mampu meningkatkan
kecepatan suatu reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia
tanpa terlibat dalam reaksi itu sendiri. Dalam suatu reaksi, jumlah atau konsentrasi
katalisator sangat menentukan kecepatan reaksi. Demikian pula sebaliknya, jumlah
substrat akan berpengaruh terhadap kecepatan kerja katalis.
Semua reaksi di dalam tubuh makhluk hidup terjadi dengan bantuan katalisator.
Sintesis protein di dalam sel hidup diantaranya bertujuan untuk membentuk enzim.
Karenanya sebagai protein, enzim juga sangat sensitif terhadap berbagai perubahan
lingkungan seperti pH dan temperatur. Ketika konformasi enzim mengalami
perubahan yang berarti akibat perubahan pH atau temperatur, enzim tidak mampu
lagi berperan sebagai katalis. Enzim dikatakan mengalami denaturasi ketika
bentuknya mengalami perubahan fungsional.
Agar dapat bereaksi, substrat harus menempel pada sisi aktif enzim. Molekul
lain yang memiliki bentuk seperti substrat dapat bersaing dengan substrat untuk
menempati sisi aktif enzim. Apabila ini terjadi maka enzim tidak bisa melakukan
tugasnya sebagai katalisator bagi substrat. Molekul penghambat ini disebut sebagai
inhibitor.
Molekul penghambat kerja enzim tidak selalu bersaing dengan substrat
memperebutkan sisi aktif. Ada juga molekul penghambat yang menempel bukan
pada sisi aktif enzim. Molekul ini adalah inhibitor nonkompetitif. Meskipun tidak
menempel di sisi aktif, keberadaannya dapat mengubah bentuk sisi aktif yang
menyebabkan substrat gagal berikatan dengan enzim.

B. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Membuktikan pengaruh jumlah enzim terhadap jalannya reaksi penguraian H 2O2
2. Membuktikan pengaruh jumlah substrat terhadap jalannya reaksi penguraian
H2O2
3. Membuktikan pengaruh pH terhadap jalannya reaksi penguraian H 2O2
4. Membuktikan pengaruh suhu terhadap jalannya reaksi penguraian H 2O2
5. Membuktikan pengaruh inhibitor terhadap jalannya reaksi penguraian H 2O2

C. RUMUSAN MASALAH (Buatlah rumusan masalah berdasarkan tujuan di atas!)

SMAN 2 Mojokerto |Biolab2_3.2/4.2/5/7_1 1


Nama: Agtha Dwike Amalina Kelas/No. Absen: XII MIPA 4 / 02

1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap jalannya reaksi penguraian


larutan hidrogen peroksida (H2O2) ?
2. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap jalannya reaksi penguraian
larutan hidrogen peroksida (H2O2) ?
3. Bagaimana pengaruh ppH terhadap jalannya reaksi penguraian larutan hidrogen
peroksida (H2O2) ?
4. Bagaimana pengaruh suhu terhadap jalannya reaksi penguraian larutan
hidrogen peroksida (H2O2) ?
5. Bagaimana pengaruh inhibitor terhadap jalannya reaksi penguraian larutan
hidrogen peroksida (H2O2) ?

D. HIPOTESIS (Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas!)


1. Jumlah substrat berpengaruh terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2
dengan mempercepat jalannya reaksi dan memperbesar aktivitas enzim
2. Jumlah enzim berpengaruh terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2
dengan meningkatkan aktivitas enzim dan mempercepat jalannya reaksi namun
dapat juga memperlama reaksi
3. pH atau keasaman berpengaruh terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2
dengan pemberian HCl ataupun NaOH mampu menghambat aktivitas enzim
4. Suhu berpengaruh terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2 dengan
mempercepat reaksi pada rentang suhu tertentu dan di luar rentang tersebut
dapat merusak enzim
5. Inhibitor berpengaruh terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2 dengan
menghambat jalannya reaksi enzim

E. VARIABEL PENELITIAN
1. Membuktikan pengaruh jumlah enzim terhadap jalannya reaksi penguraian
H2O2
a. Variabel bebas: Hati ayam

b. Variabel terikat: Banyak gelembung dan nyala bara api

c. Variabel kontrol: H2O2 dan suhu

2. Membuktikan pengaruh jumlah substrat terhadap jalannya reaksi penguraian


H2O2
a. Variabel bebas: H2O2

b. Variabel terikat: Banyak gelembung dan nyala bara api

c. Variabel kontrol: Hati ayam dan suhu

3. Membuktikan pengaruh pH terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2


a. Variabel bebas : pH hati ayam

b. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api

SMAN 2 Mojokerto |Biolab2_3.2/4.2/5/7_1 2


Nama: Agtha Dwike Amalina Kelas/No. Absen: XII MIPA 4 / 02

c. Variabel kontrol : Suhu, Jumlah Tetesan Substrat, Hati ayam, Jenis substrat,
Hati ayam

4. Membuktikan pengaruh suhu terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2


a. Variabel bebas: Suhu

b. Variabel terikat: Banyak gelembung dan nyala bara api

c. Variabel kontrol: Hati ayam dan H2O2

5. Membuktikan pengaruh inhibitor terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2


a. Variabel bebas : Pemberian Inhibitor Sianida (CN)

b. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api

c. Variabel kontrol : Suhu, pH, Jumlah Tetesan Substrat, Hati ayam,


Jenis substrat, Volume Hati ayam

F. ALAT DAN BAHAN

• ALAT

1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Stopwatch Handphone

• BAHAN

1. Ekstrak Hati Ayam


2. Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)
3. Larutan Asam Klorida (HCl)
4. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
5. Larutan Sianida (CN)
6. Lidi yang dibakar

Video simulasi uji katalase lab maya kemendikbud (vlab.belajar.kemdikbud.go.id)


pada: https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Konten/VirtualLab/33

G. CARA KERJA
1. Membuktikan pengaruh jumlah enzim terhadap jalannya reaksi penguraian
H2O2
a. Siapkan 4 tabung reaksi, kemudian isi dengan hati ayam dalam jumlah 0,5 ml;
1 ml; 1,5 ml; 2 ml.
b. Atur suhu keempat tabung reaksi menjadi 25°
c. Tambahkan 2 tetes larutan H2O2 ke dalam masing-masing tabung reaksi.
d. Amati banyaknya gelembung yang terbentuk setelah ditetesi.
e. Cek bara api dengan menekan “cek kadar oksigen” pada lab maya.
f. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

SMAN 2 Mojokerto |Biolab2_3.2/4.2/5/7_1 3


Nama: Agtha Dwike Amalina Kelas/No. Absen: XII MIPA 4 / 02

2. Membuktikan pengaruh jumlah substrat terhadap jalannya reaksi penguraian


H2O2
a. Siapkan 4 tabung reaksi dan isi dengan 1 ml hati ayam pada masing masing
tabung
b. Atur suhu keempat tabung reaksi menjadi 25°
c. Tambahkan larutan H2O2 kedalam tabung dengan jumlah yang berbeda (1
tetes, 2 tetes, 3 tetes, dan 4 tetes).
d. Amati banyaknya gelembung yang terbentuk setelah ditetesi.
e. Cek bara api dengan menekan “cek kadar oksigen” pada lab maya.
f. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

3. Membuktikan pengaruh pH terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2


a. Siapkan 3 tabung reaksi dan isi dengan 1 ml ekstrak hati ayam pada masing
masing tabung.
b. Mengatur suhu ekstrak hati ayam menjadi 25oC pada masing-masing tabung
reaksi
c. Tambahkan 1 tetes larutan HCl kedalam masing masing tabung.
d. Amati banyaknya gelembung setelah ditetesi.
e. Cek bara api dengan menekan “cek kadar oksigen” pada lab maya.
f. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

4. Membuktikan pengaruh suhu terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2


a. Siapkan 3 tabung reaksi dan isi dengan 1 ml hati ayam pada masing masing
tabung.
b. Atur suhu ketiga tabung menjadi −20°, 25°, 100°
c. Tambahkan 2 tetes larutan H2O2 ke dalam masing-masing tabung.
d. Amati banyaknya tabung yang terbentuk setelah di tetesi.
e. Cek bara api dengan menekan “cek kadar oksigen” pada lab maya.
f. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

5. Membuktikan pengaruh inhibitor terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2


a. Siapkan 3 tabung reaksi dan isi dengan 1 ml hati ayam pada masing masing
tabung.
b. Pastikan pH ekstrak ayam agar menjadi 7 dam suhu menjadi 25°C pada
masing-masing tabung reaksi.
c. Tambahkan 1 tetes larutan sianida ke dalam tabung 2.
d. Tambahkan 1 tetes larutan H2O2 ke dalam masing-masing tabung reaksi.
e. Amati banyaknya tabung yang terbentuk.
f. Cek bara api dengan menekan “cek kadar oksigen” pada lab maya.
g. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

H. DATA HASIL PENGAMATAN (kolom pada tabel bisa disesuaikan)

1. Pengaruh jumlah enzim terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

Perlakuan Gelembung*) Bara api**)


0,5 ml hati ayam + 2 tetes H2O2 ++ ++
1 ml hati ayam + 2 tetes H2O2 +++ ++

SMAN 2 Mojokerto |Biolab2_3.2/4.2/5/7_1 4


Nama: Agtha Dwike Amalina Kelas/No. Absen: XII MIPA 4 / 02

1,5 ml hati ayam + 2 tetes H2O2 +++ ++


2 ml hati ayam + 2 tetes H2O2 +++ ++

2. Pengaruh jumlah substrat terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

Perlakuan Gelembung*) Bara api**)


1 ml hati ayam + 1 tetes H2O2 ++ ++
1 ml hati ayam + 2 tetes H2O2 ++ ++
1 ml hati ayam + 3 tetes H2O2 ++ ++
1 ml hati ayam + 4 tetes H2O2 +++ ++

3. Pengaruh pH terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

Perlakuan Gelembung*) Bara api**)


1 ml Hati Ayam + 1 tetes HCl + 1 tetes + +
H2O2
1 ml Hati Ayam + 1 tetes NaOH + 1 tetes + +
H2O2
1 ml Hati Ayam + 1 tetes H2O2 ++ ++

4. Pengaruh suhu terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

Perlakuan Gelembung*) Bara api**)


1 ml hati ayam + 1 tetes H2O2 + suhu - -
−20°
1 ml hati ayam + 1 tetes H2O2 + suhu 25° ++ ++
1 ml hati ayam + 1 tetes H2O2 + suhu - -
100°

5. Pengaruh inhibitor terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

Perlakuan Gelembung*) Bara api**)


1 ml Hati Ayam + 1 tetes CN + 1 tetes + +
H2O2
1 ml Hati Ayam + 1 tetes H2O2 ++ ++

I. ANALISA HASIL
1. Pengaruh jumlah enzim terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

a. Tabung 1 berisi 0,5 ml hati ayam dan 1 tetes larutan H2O2 menghasilkan
banyak gelembung dengan bara api besar ketika kadar oksigen tinggi.
b. Tabung 2 berisi 1 ml hati ayam dan 1 tetes larutan H2O2 menghasilkan
sangat banyak gelembung dengan bara api api besar ketika kadar oksigen
tinggi.

SMAN 2 Mojokerto |Biolab2_3.2/4.2/5/7_1 5


Nama: Agtha Dwike Amalina Kelas/No. Absen: XII MIPA 4 / 02

c. Tabung 3 berisi 1,5 ml hati ayam dan 1 tetes larutan H2O2 menghasilkan
sangat banyak gelembung dengan bara api besar ketika kadar oksigen tinggi.
d. Tabung 4 berisi 2 ml hati ayam dan 1 tetes larutan H2O2 menghasilkan
sangat banyak gelembung dengan bara api besar ketika kadar oksigen
tinggi.

Jadi, ketika semakin banyak enzim yang direaksikan maka reaksi tersebut akan
berlangsung lebih cepat, gelembung yang dihasilnya juga lebih banyak, dan
bara api besar karena kadar oksigen bertambah tinggi dari hasil reaksi tersebut.

2. Pengaruh jumlah substrat terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

a. Tabung 1 berisi 1 ml hati ayam dan 1 tetes larutan H2O2 menghasilkan


banyak gelembung dengan bara api besar.
b. Tabung 2 berisi 1 ml hati ayam dan 2 tetes larutan H2O2 menghasilkan
banyak gelembung dengan bara api besar.
c. Tabung 3 berisi 1 ml hati ayam dan 3 tetes larutan H2O2 menghasilkan
banyak gelembung dengan bara api besar.
d. Tabung 4 berisi 1 ml hati ayam dan 4 tetes larutan H2O2 menghasilkan
sangat banyak gelembung dengan bara api besar.

Jadi, ketika jumlah enzim tetap namun berbeda jumlah tetesan substrat maka
reaksi yang lebih cepat adalah tabung dengan jumlah tetesan substrat yang
lebih sedikit (1 tetesan substrat) karena saat enzim sudah mencapai titik
optimum, maka enzim tersebut akan mencapai titik jenuhnya. Titik jenuh
tersebut dapat memperlambat reaksi.

3. Pengaruh pH terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

a. Tabung 2 berisi 1 ml hati ayam, 1 tetes larutan H2O2 dan 1 tetes HCl
menghasilkan sedikit gelembung dengan bara api mati.
b. Tabung 3 berisi 1 ml hati ayam, 1 tetes larutan H2O2 dan 1 tetes NaOH
menghasilkan sedikit gelembung dengan bara api kecil.
c. Tabung 1 berisi 1 ml hati ayam dan 1 tetes larutan H2O2 menghasilkan
banyak gelembung dengan bara api besar.

Jadi, ketika pada keadaan pH netral reaksi berjalan normal namun berbeda
dengan pH asam kuat dan pH basa kuat. Pada pH asam kuat dan pH basa kuat
enzim tidak bekerja sebagaimana mestinya karena setiap enzim memiliki pH
optimum masing-masing dan pH optimum enzim berada pada pH netral (7)
sampai pH basa lemah.

4. Pengaruh suhu terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2

a. Tabung 1 berisi 1 ml hati ayam, 1 tetes larutan H2O2 dan suhu −20°
menghasilkan tidak ada gelembung dengan bara api mati.
b. Tabung 2 berisi 1 ml hati ayam, 1 tetes larutan H2O2 dan suhu 25°
menghasilkan banyak gelembung dengan bara api besar.
c. Tabung 3 berisi 1 ml hati ayam, 1 tetes larutan H2O2 dan suhu

SMAN 2 Mojokerto |Biolab2_3.2/4.2/5/7_1 6


Nama: Agtha Dwike Amalina Kelas/No. Absen: XII MIPA 4 / 02

100°menghasilkan tidak ada gelembung dan bara api mati.

Sebab gugus terbesar enzim adalah protein, maka pada saat suhu normal enzim
bekerja secara optimum namun pada suhu panas enzim justru mengalami
proses denaturasi (rusak akibat panas) dan pada suhu dingin enzim menjadi
tidak aktif.

5. Pengaruh inhibitor terhadap jalannya reaksi penguraian H2O2


a. Tabung 1 berisi 1 ml hati ayam dan 1 tetes larutan H2O2 menghasilkan
banyak gelembung dengan bara api besar.
b.Tabung 2 berisi 1 ml hati ayam, 1 tetes larutan H2O2 dan 1 tetes larutan CN
menghasilkan sedikit gelembung dengan bara api mati.

Jadi, pada tabung 1 enzim bekerja normal namun pada tabung 2 enzim tidak
bekerja karena adanya tambahan larutan CN sebagai inhibitor. Inhibitor
merupakan zat penghambat kerja enzim. Ketika inhibitor sudah menempel di
sisi aktif enzim maka enzim tersebut sudah tidak dapat menghasilkan produk
atau dapat dikatakan enzim tersebut sudah rusak.

J. KESIMPULAN

SMAN 2 Mojokerto |Biolab2_3.2/4.2/5/7_1 7

Anda mungkin juga menyukai