Anda di halaman 1dari 11

Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.

2,November 2019

Isolasi Khamir Fermentatif dari Batang Tanaman Tebu


(Saccharum officinarum. L) dan Hasil Identifikasinya Berdasarkan Sekuens
Internal Transcribed Spacer

Ika Anggraini 1, Rejeki Siti Ferniah 1 dan Endang Kusdiyantini 1

1)
Laboratorium Bioteknologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang, Semarang, Indonesia
E-mail: kusdiyantini@yahoo.com

ABSTRAK

Khamir adalah jamur bersel satu yang berperan sebagai epifit, endofit atau parasit. Khamir terbagi
menjadi dua yaitu khamir fermentatif dan khamir oksidatif. Khamir fermentatif mampu menghasilkan metabolit
primer dan sekunder. Peran khamir fermentatif banyak digunakan dalam bidang industri pangan, kesehatan dan
energi, maka perlu dieksplorasi khamir fermentatif dari batang tanaman tebu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
isolasi khamir fermentatif dari batang tanaman tebu dan identifikasi khamir secara molekuler berdasarkan
sekuens Internal Transcribed Spacer (ITS). Isolasi khamir epifit dan endofit dilakukan dengan cara spread plate
dari air rendaman tebu dan jus tebu. Isolasi khamir menggunakan 2 media yaitu PDA dan YGP dengan
kloramfenikol. Karakterisasi morfologi dilakukan dengan mengamati karakteristik makroskopik dan
mikroskopik. Karakterisasi biokimia dilakukan dengan uji fermentasi karbohidrat dan uji pertumbuhan pada
media glukosa 50%. Isolat terpilih diidentifikasi molekuler menggunakan sekuens Internal Transcribed Spacer
(ITS). Primer yang digunakan yaitu ITS 1 dan ITS 4. Analisis filogenetik menggunakan Neighbor Joining dari
program MEGA-6. Hasil isolasi diperoleh 7 isolat khamir yang dikarakterisasi secara morfologi dan biokimia.
Berdasarkan hasil karakterisasi morfologi dan biokimia yaitu didapatkan 1 isolat terpilih Ed 1B. Isolat khamir
terpilih memiliki ciri-ciri yaitu koloni bulat, berwarna putih krem, permukaan mengkilap, elevasi timbul, tepian
bergelombang, bentuk sel ovoid, diameter sel 4,74 µm, memiliki budding, memfermentasi glukosa dan sukrosa,
namun tidak untuk laktosa serta tumbuh dengan baik pada media glukosa 50%. Hasil Basic Alignment Search
Tools (BLAST) menunjukkan bahwa isolat Ed 1B memiliki homologi 99% dengan spesies Kodamaea ohmeri.

Kata Kunci: Tebu (Saccharum officinarum. L.), Khamir, Identifikasi Molekuler

ABSTRACT
Yeast is a single-celled fungus that acts as epiphytes, endophytes or parasites. Yeast is divided into
fermentative yeast and oxidative yeast. Fermentative yeast can produce primary and secondary metabolites. The
role of fermentative yeast is widely used in the food industry, health and energy, so necessary to be explore
fermentative yeast from sugarcane stems. The purpose of this study was to isolate fermentative yeast from
sugarcane stems and identify molecular yeast based on the Internal Transcribed Spacer sequences (ITS).
Isolation of epiphytic and endophytic yeast was carried out by spread plate of water soak sugarcane and sugar
cane juice. Yeast isolation using 2 media, PDA and YGP with chloramphenicol. Morphological characterization
was carried out by observing macroscopic and microscopic characteristics. Biochemical characterization was
carried out by carbohydrate fermentation test and 50% glucose media growth test. Selected isolates were
molecularly identified using Internal Transcribed Spacer (ITS) sequences. Primers used are ITS 1 and ITS 4.
Phylogenetic analysis using Neighbor Joining from MEGA-6 program. The results of isolation obtained 7 yeast
isolates characterized morphologically and biochemically. The based result of morphology and biochemical
characterization were found 1 selected isolate with name Ed 1B. Selected yeast isolate have characteristics are
round colonies, creamy white, shiny surface, raised elevation, wavy edges, ovoid cell shape, cell diameter
4,74µm, budding, glucose fermentation and sucrose fermentation, but not for lactose and grow well of 50%
glucose media. The results of the Basic Alignment Search Tools (BLAST) are Ed 1B isolates had 99%
homology with Kodamaea ohmeri species.

Key Words : Sugarcane (Saccharum officinarum. L.), Yeast, Molecular Identification

12
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

1. Pendahuluan digunakan adalah etanol. Khamir


Saccharomyces cerevisae mampu
menghasilkan etanol sebagai produk
Indonesia merupakan negara yang fermentasi utamanya.
memiliki keanekaragaman hayati yang luas Berdasarkan alasan tersebut, maka
baik di daratan maupun di lautan. diperlukan adanya eksplorasi khamir
Keanekaragaman hayati ini meliputi flora, fermentatif. Khamir fermentatif sering
fauna dan mikroorganisme. Berbagai macam dimanfaatkan sebagai agen penghasil etanol
makhluk hidup tersebut mampu beradaptasi dalam industri. Potensi khamir sebagai
dengan baik di Indonesia. Hal ini sesuai penghasil etanol di Indonesia sudah cukup
dengan pernyataan dari Supriatna (2008), banyak diteliti melalui pemanfaatan beberapa
bahwa Indonesia merupakan negara dengan substrat alternatif. Namun, secara umum jenis
kekayaan keanekaragaman hayatinya. Hal khamir yang dipergunakan masih terbatas pada
tersebut dikarenakan Indonesia terletak di ikli satu jenis yaitu S. cerevisiae atau ragi yang
tropis yang menjadi relung berbagai macam diperjualbelikan di pasar. Eksplorasi khamir
flora, fauna, maupun mikroorganisme. Relung fermentatif dilakukan dengan isolasi dan
kehidupan tersebut banyak tersebar baik di identifikasi. Isolasi khamir dilakukan dengan
darat maupun di laut. memisahkan mikroorganisme dari populasi
Keanekaragaman makhluk hidup yang mikroorganisme lainnya. Khamir fermentatif
ada di Indonesia salah satunya adalah yang dapat diisolasi dari tanaman tebu
mikroorganisme, terdiri dari bakteri, virus, mungkin tidak hanya S. cerevisiae. Oleh
jamur dan protozoa. Salah satu jenis karena itu, melalui penelitian ini diharapkan
mikroorganisme yang melimpah di alam yaitu dapat menambah khasanah pengetahuan
jamur. Menurut Hidayat et al., (2016), bahwa masyarakat Indonesia terkait jenis-jenis
jamur terbagi menjadi tiga yaitu mushroom khamir lokal (Sumerta et al., 2017).
(jamur berbadan buah besar), molds (jamur Identifikasi khamir berdasarkan sekuen
yang berbentuk benang), dan khamir (jamur Internal Transcribed Spacer (ITS). Sekuen
bersel satu). ITS mengacu pada spacer yang merupakan
Khamir merupakan salah satu sekuen target untuk dilakukannya identifikasi
mikroorganisme yang banyak digunakan khamir secara molekuler. Berdasarkan uraian
dalam dunia industri karena kemampuannya tersebut, pada penelitian ini akan melakukan
dalam memfermentasi substrat menjadi produk isolasi dan identifikasi khamir fermentatif dari
yang bermanfaat bagi manusia. Kemampuan tanaman tebu secara molekuler.
tersebut banyak diaplikasikan dalam bidang .
pangan, kesehatan dan energi. Peran
fermentasi dalam bidang pangan yaitu khamir
2.Bahan dan Metode
Saccharomyces cerevisae untuk pembuatan
roti. Peran fermentasi dalam bidang kesehatan
2.1.Isolasi Khamir
yaitu khamir mampu menjadi penghasil xylitol
yang baik bagi industri farmasi karena xylitol
Isolasi dari Jus Batang Tebu/Endofit. Tahap
dapat digunakan sebagai pengganti gula bagi
awal dalam isolasi khamir dari jus batang tebu
penderita diabetes. Peran fermentasi dalam
adalah sterilisasi permukaan. Sterilisasi
bidang energi yaitu kemampuan khamir dalam
permukaan dilakukan dengan cara batang
mengkonversi gula menjadi etanol sebagai
tanaman tebu hijau yang sehat dan tua yang
sumber energi terbarukan. Hal ini didukung
berukuran 50 cm serta berumur kurang lebih 8
oleh pernyataan dari Rada dan Kaseie (2017),
bulan yang dibeli dari pedagang tebu di Desa
bahwa Saccharomyces cerevisiae menjadi
Pelang Kacamatan Mayong Kabupaten Jepara.
bahan utama dalam pembuatan roti. Menurut
Batang tebu dicuci dengan air mengalir untuk
Guo et al., (2006), bahwa genus Candida
menghilangkan tanah liat terlarut. Batang tebu
merupakan jenis khamir penghasil xylitol yang
selanjutnya direndam dalam etanol 70% dalam
terkenal untuk aplikasi industri. Menurut
3 menit, dicuci dengan larutan sodium
Testaw dan Assefa (2014), bahwa bahan
hipoklorit segar selama 5 menit, dibilas
bakar terbarukan yang paling umum

13
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

dengan etanol 70% selama 30 detik dan dengan kecepatan 120 rpm selama 24 jam. Air
akhirnya dicuci lima kali dengan aquades rendaman tebu selanjutnya diencerkan hingga
steril. Batang tebu selanjutnya dikeringkan di pengenceran 10-5 dan 10-6 lalu diambil suspensi
atas tissue steril (Tam et al., 2014). Tahap sebanyak 0,5 ml dan diinokulasikan pada
selanjutnya adalah pembuatan perlakuan media PDA/YGP dengan metode spread plate.
kontrol negatif. Kontrol negatif bertujuan Media PDA/YGP telah ditambah dengan
sebagai parameter keberhasilan proses kloramfenikol untuk mencegah tumbuhnya
sterilisasi permukaan. Keberhasilan sterilisasi bakteri Khamir yang tumbuh kemudian
permukaan ditandai dengan tidak adanya dimurnikan dengan cara digoreskan pada
pertumbuhan mikroorganisme pada media media PDA/YGP miring dan diinkubasi pada
kontrol. Perlakuan kontrol negatif dilakukan suhu ruang selama 48 jam untuk selanjutnya
dengan cara mengisolasi khamir dari aquades diidentifikasi (Intan et al., 2014).
bilasan terakhir hasil tahap sterilisasi
permukaan. Aquades tersebut kemudian 2.2. Karakterisasi Morfologi dan biokimia
diambil sebanyak 50µl dan diisolasi ke media
PDA/YGP pada cawan petri. Media Isolat sebanyak 1 ose ditambahkan
selanjutnya diinkubasi pada suhu ruang selama dengan 1 tetes Methylen blue dan diamati
48 jam (Intan et al., 2014). dibawah mikroskop perbesaran 1000x
Langkah berikutnya adalah (Widiastutik et al., 2014). Karakterisasi
pembuatan jus batang tebu. Batang tebu biokimia yang dilakukan pada penelitian ini
sebanyak 150 gram dikupas dan diiris dengan adalah uji fermentasi karbohidrat dan uji
pisau steril, kemudian diblender dengan 200 pertumbuhan konsentrasi glukosa 50%.
ml air. Larutan tebu tersebut selanjutnya Uji Fermentasi Karbohidrat. Uji
disaring menggunakan penyaring steril ke fermentasi dilakukan pada tabung durham.
dalam botol steril dalam kondisi aseptik. Gula yang digunakan adalah glukosa, sukrosa,
Sampel larutan batang tebu kemudian dan laktosa. Media untuk uji fermentasi
disimpan selama 48 jam pada suhu kamar karbohidrat dimasukkan ke dalam tabung
(Obasi et al., 2014). reaksi sebanyak 5ml. Isolat khamir sebanyak 1
Jus tebu yang sudah tersedia ose dari media padat yang telah berumur 48
selanjutnya digunakan untuk isolasi khamir. jam diambil lalu diinokulasikan ke dalam
Jus tebu yang telah disimpan selama 48 jam, media uji fermentasi. Setelah itu dilakukan
diambil 1 ml dilakukan seri pengenceran inkubasi selama 7 hari pada suhu ruang ± 280C
hingga 10-5 dan 10-6 menggunakan aquades (Sari et al., 2016). Khamir yang melakukan
steril. Isolasi khamir dilakukan dengan fermentasi dapat menghasilkan gelembung,
mengambil sebanyak 0,5ml larutan dari dinyatakan tanda (+). Apabila tidak
pengenceran tersebut dan dilakukan dengan menghasilkan gelembung, maka khamir dinilai
metode spread plate pada media PDA/YGP tidak menghasilkan fermentasi dinyatakan
dalam keadaan aseptis. Media PDA/YGP telah tanda (-) (Rahmansyah dan Kanti, 1999). Uji
ditambah kloramfenikol untuk mencegah fermentasi yang positif ditandai dengan
tumbuhnya bakteri. Media tersebut lalu terjadinya perubahan warna media menjadi
diinkubasi pada suhu ruang selama 48 jam, kekuningan ( Widiastutik et al., 2014).
kemudian isolat yang terpisah (koloni Uji Pertumbuhan konsentrasi
tunggal). dimurnikan dengan cara distreak glukosa 50%. Uji ini bertujuan untuk menguji
kembali pada media agar miring di tabung khamir tersebut bersifat toleran terhadap
reaksi (Okwulehie et al., 2010). tekanan osmosis tinggi (osmotoleran). Kultur
Isolasi dari Air Rendaman Batang isolat khamir umur 48 jam diinokulasikan pada
tebu/Epifit. Isolasi khamir epifit dilakukan media pertumbuhan yang mengandung 50%
dari batang tebu yang sehat dan tua dengan glukosa dengan cara goresan di dalam cawan
umur kurang lebih 8 bulan, kemudian batang petri, diinkubasikan pada suhu kamar selama
tebu dengan kondisi tanpa dikupas kulitnya 72 jam dan diamati untuk pertumbuhan (Jimoh
dipotong kecil-kecil menggunakan pisau steril. et al., 2012).
Potongan batang tebu sebanyak 15 gram
dimasukkan ke dalam 150 ml aquades steril, 2.3.Identifikasi molekuler
kemudian digojok menggunakan rotary shaker

14
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

Isolasi DNA khamir dengan metode pembuatan PCR mix dengan volume 50ul
cheleating ion exchange (chelex). Metode ini yang terdiri dari promega 25 µl, ddH2O 12 µl ,
dilakukan dengan cara, 3 ose kultur khamir Primer forward (ITS1) dengan konsentrasi 10
umur 48 jam diinokulasikan kedalam tube pmol/ul sebanyak 4 µl , Primer reverse (ITS4)
yang telah diberi 100 µL ddH2O, kemudian dengan konsentrasi 10 pmol/ul sebanyak 4 µl ,
ditambahkan saponin 0,5% dalam phosphat dan sample sebanyak 5 µl. Amplifikasi DNA
buffer saline (PBS) sebanyak 1 mL. Sampel dilakukan sebanyak 35 siklus dengan tahapan
diinkubasi pada suhu 4oC selama 24 jam yaitu pre denaturasi (94°C, 1 menit),
(overnight). Sampel selanjutnya disentrifuge denaturasi (94°C, 15 detik), annealing (55°C,
pada kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit. 15 detik), Extension (72°C, 10 detik), post
Tahapan sentrifuge akan menyebabkan extension (72°C, 5 menit) dengan suhu 4°C.
terbentuknya lapisan natan dan supernatan. Primer yang digunakan pada penelitian ini
Lapisan supernatan kemudian dibuang dengan adalah primer ITS 1 (5’ TCC GTA GGT GAA
mikropipet untuk menghilangkan saponin CCT GCGG 3’) dan ITS4 (5’TCC TCC GCT
tanpa merusak pelet. Proses ini dilakukan TAT TGA TATGC 3’ ).
dengan hati-hati dan dipastikan pelet DNA Elektroforesis. Proses PCR yang telah
masih melekat pada dasar tabung. Langkah selesai selanjutnya dilakukan elektroforesis
selanjutnya yaitu dengan menambahkan PBS untuk mengetahui panjang pita DNA target
1x sebanyak 1 ml pada sampel. Sampel yang diinginkan. Elektroforesis dilakukan
kemudian disentrifugasi pada kecepatan dengan cara gel agarosa 1% yang terdiri dari
12.000 rpm selama 5 menit. Supernatan yang 0,3 gram agarosa dilarutkan dalam 30 ml
terbentuk di bagian atas dibuang dengan buffer TBE 1X. Komponen elektroforesis yang
menggunakan mikropipet. Sampel kemudian digunakan meliputi 5µL produk PCR dan 3 µL
ditambahkan ddH2O sebanyak 100µL dan 20 ladder marker 100bp dimasukkan ke dalam
% larutan Chelex sebanyak 50 µL. Sampel sumuran gel agarose 1% yang telah direndam
kemudian dididihkan pada air mendidih larutan buffer TBE 1x.
selama 5 menit, lalu dihomogenkan dengan Elektroforesis kemudian dilakukan
vortex sekitar 15-30 detik. Sampel lalu dengan tegangan 100 volt selama 30 menit.
dididihkan kembali selama 5 menit, dan DNA akan bermigrasi dari kutub negatif ke
dihomogenkan dengan vortex lagi sekitar 15- kutub positif. Gel selanjutnya direndam dalam
30 detik. Langkah terakhir yaitu sampel EtBr selama 15 menit dan dibilas dengan
disentrifugasi pada kecepatan 12.000 rpm aquades steril selama 3 menit. Gel kemudian
selama 10 menit. Supernatan (cairan yang diambil dan dimasukkan dalam Gel doc. Hasil
terdapat pada bagian atas) diambil dengan band-band DNA akan terlihat berpendar pada
menggunakan mikropipet dan dipisahkan dari layar gel documentation.
pelet (endapan). Supernatan yang mengandung Analisis Sequencing. Produk PCR
genom DNA kemudian dipindahkan pada disekuensing untuk mengetahui jumlah dan
mikrotube bersih. Sampel kemudian langsung urutan basanya melalui jasa PT. Genetika
digunakan untuk proses amplifikasi DNA dan Science Indonesia (Sandy et al. ,2015).
elektroforesis (Santoso et al., 2015). Pohon Filogenetik. Pembuatan pohon
Pengecekan konsentrasi dan filogenetik dilakukan menggunakan software
kemurnian DNA menggunakan Nanodrop . MEGA 6. Pohon filogenetik direkonstruksi
Konsentrasi dan kemurnian sampel DNA menggunakan Neighbour joining dan diuji
diperiksa menggunakan Nanodrop 2000 dengan menggunakan Bootstrap method
sebanyak 1µl (Purnamasari et al., 2012). (Sumerta et al., 2017).
Sampel DNA dicek kemurnian dan
konsentrasinya pada rasio panjang gelombang
260/280 ~ 1,8 untuk DNA dan rasio 260/280 ~ 2. Hasil dan Pembahasan
2,0 untuk RNA (Desjardins dan Conklin,
2010). Hasil isolasi khamir diperoleh 7 isolat yaitu,
Amplifikasi DNA. Teknik isolat Ep 1A, Ep 1B, Ep 2B, Ep 3B, Ed 1A, Ed
Polymerase Chain Reaction (PCR) digunakan 2A, dan Ed 1B. Berdasarkan kedua
untuk amplifikasi DNA khamir. Amplifikasi karakterisasi biokimia, didapatkan satu isolat
daerah ITS rDNA dilakukan dengan terpilih yaitu Ed 1B. Isolat Ed 1B dipilih

15
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

karena mampu menghasilkan gelembung dan menggunakan bantuan pewarna methylene


perubahan warna paling cepat pada uji blue. Sel khamir hidup dapat berwarna
fermentasi karbohidrat, serta tumbuh cepat transparan karena methylen blue tidak dapat
pada media glukosa 50%. Isolat Ed 1B menembus membran sel, sedangkan sel khamir
memiliki morfologi makroskopik yaitu bentuk yang mati berwarna biru karena methylen blue
koloni bulat, warna koloni putih krem, elevasi dapat menembus membran sel. Menurut Boyd
koloni timbul, dan tepian koloni et al., (2003), bahwa sel hidup mampu
bergelombang. Morfologi mikroskopik mereduksi pewarna, sehingga hanya sel mati
diantaranya memiliki bentuk sel ovoid, yang berwarna biru. Morfologi isolat Ed 1B
budding dan memiliki diameter sel 4,74µm. ditunjukkan gambar 1
Menurut Kurtzman dan Fell (2011), bahwa
mayoritas khamir berwarna dari putih hingga
krem. Permukaan koloni khamir di antaranya
yaitu berkilau atau kusam, halus, kasar, sektor,
terlipat, bergerigi, atau berbulu. Elevasi koloni
khamir diantaranya yaitu datar, tertekan di
tengah, menonjol dan seperti kubah, atau
berbentuk kerucut. Tepian koloni khamir di
antaranya yaitu bergelombang, melengkung,
erose, atau dibatasi oleh hifa. Reproduksi
Gambar 1. Morfologi sel Ed 1B (4,74 µm)
aseksual yang terjadi pada khamir di antaranya
perbesaran 1000x menggunakan pewarna
yaitu budding (tunas), fusi dan produksi
Methylen Blue
ballistoconidia. Sel khamir dapat berbentuk
bulat, subglobose, ellipsoid, ovoid, obovoid,
silindris, botuliform, bacilliform, elongate,
Isolat yang telah diketahui karakter
apiculate, ogival, luning, atau segitiga. morfologinya, selanjutnya dikarakterisasi
Menurut Afshan et al., (2017), bahwa ukuran melalui uji biokimia untuk mengetahui
khamir berdiameter 3-4 µm. Karakteristik
kemampuan khamir dalam memfermentasi
makroskopik dan mikroskopik isolat Ed 1B karbohidrat dan tumbuh pada tekanan osmotik
ditunjukkan pada tabel 1
yang tinggi. Karakterisasi biokimia
menggunakan uji fermentasi karbohidrat dan
Tabel 1. Hasil pengamatan makroskopik dan uji pertumbuhan pada media glukosa 50%.
mikroskopik isolat Ed 1B Hasil karakterisasi biokimia pada isolat Ed 1B
ditunjukkan pada tabel 2.
Karakteristi Morfologi
k Koloni Sel Berdasarkan hasil uji fermentasi
Bentuk Bulat - karbohidrat, isolat Ed 1B menunjukkan
Koloni perubahan warna dan adanya gelembung pada
Warna Putih krem - media glukosa dan sukrosa saat umur biakan
koloni 1-7 hari. Perubahan warna tersebut terjadi saat
Elevasi Timbul - warna media merah yang berubah menjadi
koloni warna kuning dan munculnya gelembung pada
Permukaan Mengkilap - tabung durham. Tetapi, perubahan tersebut
koloni tidak berlaku pada media yang mengandung
Tepian Bergelombang - laktosa. Media yang mengandung laktosa tidak
koloni menunjukkan perubahan warna dan tidak
Bentuk Sel - Ovoid menghasilkan gelembung. Hal ini disebabkan
Reproduksi - Budding khamir tersebut tidak mampu memfermentasi
aseksual laktosa, namun mampu fermentasi glukosa dan
Ukuran sel - 4, 74 µm sukrosa. Ketujuh isolat khamir menunjukkan
kemampuan strongly positive karena mampu
Pengamatan mikroskopik dilakukan memfermentasi glukosa dan sukrosa selama 7
dengan perbesaran mikroskop 1000x hari. Menurut Talaro (2012), bahwa
munculnya gas dalam tabung durham terjadi

16
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

karena adanya proses fermentasi gula menjadi berkualitas baik berdasarkan uji nanodrop
ethanol dan CO2. Menurut Bhowmik (2011), memiliki konsentrasi di atas 100 ng/μL.
bahwa jika karbohidrat tertentu (glukosa dan
Primer yang digunakan adalah primer
sukrosa) mampu difermentasi oleh aktifitas
universal yaitu ITS 1 dan ITS 4. Amplifikasi
khamir, dan produk akhirnya yaitu
DNA dilakukan dengan PCR sebanyak 35
dihasilkannya asam maka menyebabkan
siklus. Hasil PCR dianalisis menggunakan gel
indikator phenol red berubah warna dari merah
agarosa 1 % dan ladder marker 100Bp. Hasil
menjadi kuning. Jika gas diproduksi
elektroforesis divisualisasikan dengan
bersamaan dengan asam, maka terdapat
menggunakan gel documentation. Hasil
gelembung pada tabung durham. Jika
elektroforesis ditunjukkan pada gambar 2.
karbohidrat tidak terfermentasi, maka tidak
mampu menghasilkan asam dan gas sehingga
phenol red tetap berwarna merah. Menurut
Giri et al., (2015), bahwa produksi gas dalam
tabung itu dianggap sebagai hasil positif dalam
memfementasi gula sementara jika hanya
produksi asam dianggap sebagai kemampuan
dalam asimilasi karbohidrat. Menurut
Kurtzman dan Fell (2011), jika dihasilkannya
gas pada tabung durham selama 7 hari, maka
reaksi tersebut dianggap sebagai reaksi
strongly positive.
Uji biokimia juga dilakukan dengan
uji pertumbuhan pada media Yeast Glucose Gambar 2. Hasil amplifikasi daerah ITS isolat
Pepton (YGP) dengan kadar glukosa 50%. Uji Ed 1B dengan konsentrasi gel
ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan agarose 1% dan Marker 100bp.
khamir untuk hidup dan tumbuh pada media Keterangan: 100bp: Marker 100bp,
dengan kadar gula yang tinggi. Berdasarkan 1: Isolat Ed 1B
pengamatan selama 3 hari pada suhu ruang, Panjang pita DNA isolat Ed 1B adalah
dapat disimpulkan bahwa isolat mampu hidup 383 Bp. Berdasarkan panjang pita tersebut,
dan tumbuh pada media dengan kadar glukosa maka dapat diketahui bahwa isolat Ed 1B
50%. Menurut Lasmini (2016), bahwa khamir merupakan khamir karena memiliki panjang
yang mampu hidup pada media glukosa 50% pita DNA ˃380 Bp. Menurut Korabecna et al.,
tersebut bersifat toleran terhadap tekanan (2003), bahwa hasil amplifikasi fragmen
osmosis tinggi (osmotoleran). Menurut daerah ITS khamir menggunakan primer ITS1
Bubnova et al., (2014), bahwa osmotoleran dan ITS4 memiliki ukuran sekitar 380 hingga
adalah kemampuan untuk bertahan hidup pada 900 Bp. Hasil sequencing digabungkan
lingkungan dengan tekanan osmotik tinggi. melalui analisis contiq dengan melihat
Identifikasi molekuler pada isolat Ed chromatographic. Hasil contig pada program
1B diawali dengan melakukan ekstraksi DNA MEGA 6 ditunjukkan gambar 3.
dengan metode chelex. Kemurnian dan
konsentrasi DNA pada isolat Ed 1B diukur
dengan menggunakan nanodrop 2000 pada TGATCCTTCCGTAGGGTGAACCTGCGGAAGGAT
panjang gelombang 260 nm dan 280 nm, CATTAACATAATATTCTTACACACTGTTTTTTTA
sehingga didapatkan hasil bahwa CAACAAAACAAATCTATCTAAAAACAATTCTTT
konsentrasinya sebesar 182,7 ng/µl dan ACAAGAAATTCTTAAAACTTTCAACAACGGATC
kemurniannya sebesar 1,70. Menurut Isci et TCTTGGTTCTCGCATCGATGAAGAACGCAGCGA
al., (2012), bahwa nilai kemurnian DNA AATGCGATACGTAATACGAATCGCAGCTCTCGG
berkisar pada 1,8-2,0. Jika rasio lebih dari 2,0
AATCATCGAATCTTTGAACGCACATTGCACCAT
menunjukkan adanya kontaminasi RNA,
TGGGTATTCCCAATGGTATGCTTGTTTGAGCGA
namun bila rasio dibawah 1,8 menunjukkan
adanya kontaminasi protein. Menurut ATACTTCCCTAATCCTCACGGATTGTATTGTGTT

Hikmatyar et al., (2015), bahwa DNA TGCACGAAAATAATGACGACAGTACTCTACAAA


ACGGTACCGTCAGTACACTCATTTTTTTTCCTCA
AATCAAGTAGGACTACCCGCTGAACTTAAGCAT 17
ATCAATAAGCCGGAGGAAA
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

tinggi dalam identifikasi taksonomi. Menurut


Stamps et al., (2012), bahwa sequence
dibandingkan dengan database publik
menggunakan software (perangkat lunak)
Gambar 3. Urutan nukleotida hasil contig nukleotida yaitu software BLAST
forward ITS1 dan reverse ITS4 (http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi). Strain
khamir dengan sequence Identity 99% atau
lebih tinggi dari itu, maka dianggap sebagai
Hasil sequencing yang sudah spesies yang sama. Pohon filogenetik isolat Ed
diketahui urutan nukelotidanya kemudian 1B dengan Neighbor-joining ditunjukkan
dianalisis dengan BLAST (Basic Local ditunjukkan pada gambar 4.
Alignment Search Tool). Analisis BLAST
bertujuan untuk mengetahui tingkat homologi
spesies pada isolat Ed 1B. Menurut Haddad et
al., (2014), bahwa urutan asam nukleat dari
gen 18S rDNA dibandingkan dengan yang
tersedia dalam database GenBank
menggunakan BLAST untuk mencari sekuens
terkait. Semua sequence yang berhubungan
dibandingkan hingga kesamaan atau kemiripan
sequence yang tinggi. Hasil BLAST
ditunjukkan tabel 3.
Gambar 4. Pohon filogenetik dengan
menggunakan Neighbor-joining
Tabel 3. Hasil analisis homologi BLAST dengan uji bootstrap 1000.
De M T Q E I Isolat Ed 1B memiliki nilai bootsrap
scription ax otal uery value dent
score score Cover 100 dengan species Kodamaea ohmeri CBS
Kodamaea 7 7 1 0 9 5367. Hal ini menunjukkan bahwa isolat Ed
ohmeri 17 17 00% .0 9%
CBS 5367
1B memiliki hubungan kekerabatan yang
Kodamaea 4 4 1 3 8 sangat dekat dengan Kodamaea ohmeri CBS
nitidulidaru 68 68 00% e-129 8% 5367. Nilai boostrap 100 menunjukkan bahwa
m CBS
8491 dalam 1000 kali ulangan, terbentuk 1000
Kodamaea 4 4 1 5 8 pohon yang sama. Menurut Dharmayanti
kakaduensi 60 60 00% e-127 7% (2011), bahwa analisis bootstrap adalah
s CBS 8611
Kodamaea 4 4 9 2 8 metode yang menguji seberapa baik set data
transpacific 42 42 6% e-121 8% model. Nilai boostrap ditunjukkan pada angka
a strain
CLQCA-
yang terletak pada cabang-cabang pohon
24i-070 filogenetika. Jika nilai bootstrap rendah maka
Kodamaea 4 4 1 2 8 sekuen seharusnya dikeluarkan dari analisis
anthophila 29 29 00% e-117 6%
CBS 8494 untuk mendapatkan sebuah pohon filogenetika
yang dapat dipercaya. Menurut Lamey (2009),
bahwa cabang kelompok yang didukung lebih
Sequence from type material dari 70% atau 75%, maka dapat dipercaya.
digunakan dalam taksonomi karena
mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi . Isolat khamir Ed 1B memiliki
Isolat Ed 1B memiliki kesamaan sequence kemiripan dengan species Kodamaea ohmeri
hingga 99% dengan species Kodamaea terletak pada morfologi isolat dan
ohmeri. Hal ini menunjukkan bahwa isolat Ed fisiologisnya pada uji biokimia. Kodamaea
1B merupakan anggota dari spesies Kodamaea ohmeri merupakan nama lain dari Pichia
ohmeri. Menurut Federhen (2014), bahwa ohmeri. Menurut Sharma et al., (2018) Genus
Sequence from type material adalah bagian Kodamaea sebelumnya ditempatkan di bawah
penting dari GenBank yang mana dapat genus Pichia tetapi kemudian dipisahkan
memiliki tingkat kepercayaan yang sangat karena pertimbangan jarak genetiknya
berdasarkan sekuens RNA ribosomal 18S dan

18
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

26S dan hanya tujuh spesies yang ditempatkan pertanian. Ada sumber yang berbeda untuk
di bawah genus Kodamaea termasuk K. isolasi spesies khamir yang sebagian besar dari
anthophila, K. kakaduensis, K. ohmeri , K. makanan asam. Di antaranya adalah jus jeruk
laetipori, K. nitidulidarum, K. transpacifica, dan jus tebu yang dianggap sebagai sumber
K. Meredithae. Menurut Yamada et al., terbaik. Menurut Tikka et al., (2013), bahwa
(1995), bahwa Kodamaea ohmeri secara khamir pada umumnya terdapat pada sampel
filogenetis dipisahkan dari genus Pichia. yang kaya dengan gula seperti daun, bunga,
Berdasarkan data sekuens dan karakteristik buah manis, eksudat pohon, dan biji-bijian.
fenotipik maka diusulkan genus baru yaitu
Penemuan spesies Kodamaea ohmeri
Kodamea. Nama genus Kodamaea digunakan
telah didukung oleh penelitian sebelumnya
untuk menghormati Dr. Kenkichi Kodama
yang melaporkan bahwa spesies Kodamaea
dengan studinya tentang sistematika khamir
ohmeri dapat diisolasi dari beberapa buah dan
pada genus Pichia dan genus terkait lainnya.
jus buah yang telah difermentasi diantaranya
Perbandingan morfologi dan biokimia dari
adalah buah pisang, buah jeruk terfermentasi,
isolat Ed 1B dengan spesies Kodamaea ohmeri
coklat terfermentasi dan kopi terfermentasi.
(Pichia ohmeri) ditunjukkan tabel 4.
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Gana et
Tabel 4. Perbandingan morfologi dan biokimia al., (2014), bahwa khamir yang diisolasi dari
Isolat Ed 1B dengan Kodamaea ohmeri permukaan buah pisang salah satunya adalah
(Pichia Ohmeri) Kodamaea ohmeri. Menurut Masoud et al.,
Karakter Isolat Ed 1B Kemiripan (2004), bahwa Pichia ohmeri merupakan salah
dengan satu khamir dari hasil fermentasi kopi.
Kodamaea Menurut Obasi et al., (2014), bahwa
ohmeri (Pichia
ohmeri) Kodamaea ohmeri adalah spesies yang
Bentuk koloni Bulat Bulat (Sharma et diisolasi dari hasil fermentasi jus jeruk yang
al., 2018) sehat. Menurut Koffi et al (2017), bahwa
Warna koloni Putih krem Putih (Kurtzman
dan Fell, 1998) terdapat 11 species yang telah di identifikasi
Elevasi koloni /Timbul Timbul (Sharm et dari fermentasi coklat, diantaranya yaitu
al., 2018)
Permukaan koloni Mengkilap Buram (Sharma et
Kodamaea ohmeri.
al., 2018)
Tepian koloni Bergelombang Regular (Sharma Studi ini membuktikan bahwa spesies
et al., 2018) Kodamaea ohmeri telah ditemukan pada jus
Bentuk sel Ovoid Ovoid (Sharma et tebu terfermentasi. Hal ini berbeda dengan
al., 2018)
Diameter sel 4,47 µm - penelitian referensi sebelumnya yaitu spesies
Reproduksi Budding Budding (Sharma khamir yang ditemukan dari isolasi jus tebu
aseksual et al., 2018)
Fermentasi + + (Kurtzman dan
adalah Saccharomyces cerevisae dan
glukosa Fell, 1998) Saccharomyces rouxii. Perbedaan ini bisa
Fermentasi + + (Kurtzman dan disebabkan oleh beberapa hal yaitu cara
sukrosa Fell, 1998)
Fermentasi - - isolasi, media isolasi, dan tebu yang
laktosa digunakan. Menurut penelitian yang dilakukan
Pertumbuhan pada + + (Mycobank, oleh Khattab et al., (2016), bahwa spesies
konsentrasi 2018)
glukosa 50% yang ditemukan dari jus tebu adalah
Saccharomyces cerevisae. Menurut Rashid et
al., (2013), bahwa spesies Saccharomyces
Isolat khamir Ed 1B merupakan isolat cerevisae dan Saccharomyces rouxii telah
khamir endofit yang berasal dari jus batang berhasil diisolasi dari jus tebu terfermentasi.
tanaman tebu yang telah difermentasi. Isolat
ini mampu hidup di kadar gula tinggi seperti Spesies Kodamaea ohmeri diketahui
jus tebu. Jus tebu yang telah difermentasi mampu memfermentasi glukosa dan sukrosa,
merupakan salah satu sumber terbaik untuk sehingga spesies ini termasuk dalam jenis
mengisolasi khamir. Menurut Obasi et al., khamir fermentatif. Semua khamir fermentatif
(2017), bahwa populasi khamir dalam produk mampu menghasilkan etanol atau alkohol
melibatkan berbagai proses biokimia yang dengan kadar yang bervariasi bergantung pada
dilakukan oleh khamir untuk memanfaatkan spesiesnya. Menurut Periadnadi et al., (2018),
gula sederhana yang ada dalam produk bahwa khamir yang bersifat fermentatif,

19
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

sebanyak 70% dari glukosa di dalam substrat Differ In Basic Physiological Parameters
akan diubah menjadi karbondioksida dan And In Tolerance Of Non-Osmotic
alkohol, sedangkan sisanya 30% tanpa adanya Stresses. Yeast 31: 309–321.
nitrogen akan diubah menjadi produk Dharmayanti, N. L. P. I. 2011. Filogenetika
simpanan sebagai cadangan yang akan Molekuler: Metode Taksonomi
digunakan kembali melalui fermentasi jika Organisme Berdasarkan Sejarah Evolusi.
glukosa di dalam medium sudah habis. Wartazoa 21(1)
Desjardins, P., Conklin, D. 2010. NanoDrop
Beberapa studi menyatakan bahwa
Microvolume Quantitation Of Nucleic
Kodamaea ohmeri memiliki potensi dalam
Acids. Journal of Visualized Experiments
menghasilkan etanol atau alkohol. Menurut
and Thermo Fisher Scientific
Sumerta dan Kanti (2017), bahwa etanol yang
Federhen, S. 2015. Type material in the NCBI
dihasilkan oleh Kodamaea ohmeri pada media
Taxonomy Database. Nucleic Acids
dengan kadar glukosa 10% selama masa
Research.
inkubasi 72 jam sebesar 0,61% (V/V).
Gana, N. H. T., Mendoza, B. C., And
Menurut Takrama et al., (2015), bahwa
Monsalud, R. G. 2014. Isolation,
persentase alkohol yang diproduksi oleh
Screening and Characterization of Yeasts
Kodamaea ohmeri diantaranya yaitu 80%
with Amyloytic, Lipolytic, and
alkohol dari liter pertama awal distilasi (First
Proteolytic Activities from the Surface of
Liter Distillate) dan 47% alkohol setelah
Philippine Bananas (Musa spp.).
fermentasi selesai (Bulked distillate).
Philippine Journal of Science 143 (1): 81-
87
Giri, S., Kindo, M. J. 2015. Evaluation Of Five
Kesimpulan
Phenotypic Tests In The Identification Of
Berdasarkan penelitian yang telah Candida Species. National Journal Of
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Laboratory Medicine 4(4): 13-18
telah ditemukan isolat khamir yang berhasil Guo, C., Zhao, C., He, P., Lu, D., Shen, A and
diisolasi dari batang tanaman tebu. Identifikasi Jiang, N. 2006. Screening and
secara molekuler menunjukkan bahwa isolat characterization of yeasts for xylitol
Ed 1B merupakan spesies dari Kodamaea production. Journal of Applied
ohmeri atau Pichia ohmeri. Microbiology
Haddad, R., Alemzadeh, E., Ahmadi, A. R.,
Hosseini, R., Moezzi, M. 2017.
Daftar Pustaka Identification of Chlorophyceae based on
Afshan, N., Jan, M., Hamid, M., Nawaz, B., 18S rDNA sequences from Persian Gulf.
Jabeen, D, Ashraf, A., Alam, S. 2017 Iran. J Microbiol 6(6): 437-442
Isolation and Characterization of Hidayat, N., Wignyanto, Sumarsih, S., Putri,
Indigenous Yeast Species from Yoghurt A. I. 2016. Mikologi Industri. UB Press,
and Sugarcane Juice for Production of Surabaya
Bio-ethanol. PSM Microbiology 2(1): 9- Hikmatyar, M. F., Royani, J. I., Dasumiati.
14 2015. Isolasi Dan Amplifikasi DNA
Bhowmik, G. 2011. Ana Techniqs in Keladi Tikus (Thyponium Flagelliform)
Biotechnology. Tata McGraw Hill Untuk Identifikasi Keragaman Genetik. J
Education Private Limited, New Delhi : Bioteknol Bios Indon 2( 2): 42-48
92 – 93 Intan, R.M.T., Cholil, A., Sulistyowati, L.
Boyd, A. R., Gunasekera, T. S., Attfield, P. V., 2014. Potensi Antagonis Jamur Endofit
Simic, K., Vincent, S. F., Veal, D. A. dan Khamir Pada Tanaman Pisang (Musa
2003. A Flow-Cytometric Method For accumunata ) Terhadap Jamur
Determination Of Yeast Viability And Mycosphaerella musicola Penyebab
Cell Number In A Brewery. FEMS Yeast Penyakit Bercak Kuning Sigatoka. Jurnal
Research 3 HPT 2(4)
Bubnová, M., Zemančíková, J., And Sychrová, Isci, B., Yildirim, H. K., Altindisli, A. 2014.
H. 2014. Osmotolerant Yeast Species Evaluation of Methods for DNA

20
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

Extraction from Must and Wine. J Inst Obasi, B.C., Whong, C. M. Z., Ado, S. A., and
Brew 120: 238–243 Abdullahi, I.O. 2014. Isolation and
Jimoh, S.O., Ado, S. A., Ameh, J. B., Whong, Identification Of Yeast Associated With
C. M. 2012. Osmotolerance and Fermented Orange Juice. The
Fermentative Pattern of Brewer’s Yeast. International Journal Of Engineering
World J Life Sci. and Medical Research And Science (IJES) 3 (9): 64-69
2(2): 59 Okwulehie, Cyriacus, I., Alfred, Kingsley, N.
Khattab, S. M. R., Hadi, A. M. A., Dahab, N. 2010. Fungi Associated With
F. A., Atta, O. M. 2016. Isolation, Deterioration Of Sour-Sop (Anona
Characterization, and Identification of muricata. linn) Fruits In Abia State,
Yeasts Associated with Foods from Nigeria. African Journal Of Microbiology
Assiut City, Egypt. BMRJ 13(1): 1-10 Research 4 (3): 143-146
Koffi, O., Samagaci, L., Goualie, B., Niamke, Periadnadi., Sari, D. K., Nurmiati. 2018.
S. 2017. Diversity of Yeasts Involved in Isolaso dan Keberadaan Khamir
Cocoa Fermentation of Six Major Cocoa- Potensial Pemfermentasi Nira Aren
Producing Regions in Ivory Coast. (Arenga Pinnata Merr.) dari Dataran
European Scientific Journal 13(30) Rendah dan Dataran Tinggi di
Korabecna, M. 2003. The Variability in the Sumatera Barat. Bioeksperimen 4(1) : 29-
Fungal Ribosomal DNA (ITS1, ITS2, and 36
5.8 S rRNA Gene): Its Biological Purnamasari, M. I., Prihatna, C., Gunawan,
Meaning and Application in Medical A.W., dan Suwanto, A. 2012. Isolasi dan
Mycology. Communicating Current Identifikasi Secara Molekuler Ganoderma
Research and Educational Topics and spp. yang Berasosiasi dengan Penyakit
Trends in Applied Microbiology Busuk Pangkal Batang di Kelapa Sawit.
Kurtzman, C.P., and Fell. 2011. The Yeast A Jurnal Fitopatologi Indonesia 8(1)
Taxonomy Study. Biodiversity and Rada, A. H., dan Kasaie, Z. 2017. A
Ecophysiology of Yeast. Springer-verlag, Comparative Study On Different Methods
Berlin For The Evaluation Of Baker’s Yeast
Lamey, P., Selemi, M., and Vandamme, A. M. Bioactivity. International Journal Of
2009. The Phylogenetic Handbook: A Food Properties 20(1): 100–106
Practical Approach to Phylogenetic Rahmansyah, dan Kanti, A. 1999. Isolat-Isolat
Analysus and Hypothesis Testing. Khamir dari Minuman Tradisional Laru
Cambrige University Press, UK. Di NTT. Berita Biologi 4(5)
Lasmini, T. 2016. Isolasi Dan Identifikasi Rashid, A. N. M. M. O., Dash, B. K.,
Khamir Penghasil Asam Indol Asetat Chowdhury, N. A. 2013. Exploration of
Dari Rhizosfer Anggrek Tanah Pecteilis Potential Baker’s Yeast From Sugarcane
Susannae (L.) Rafin. Jurnal Ipteks Juice: Optimation and Evaluation.
Terapan Pakistan Journal Of Biological Sciences.
Masoud, W., Cesar, L. B., Jespersen, L., And 16(13): 617-623
Jakobsen, M. 2004. Yeast involved in Sandy, Y.A., Djauhari, S., Sektiono, A. W.
fermentation of Coffea arabica in East 2015. Indentifikasi Molekuler Jamur
Africa determined by genotyping and by Antagonis Trichoderma harzianum
direct denaturating gradient gel Diisolasi dari Tanah Pertanian di Malang
electrophoresis. Yeast 21: 549–556 Jawa Timur. Jurnal HPT 3(3).
Mycobank. 2018. Kodamaea ohmeri. Santoso, Yahya, Suryaningtyas, N. H.,
http://www.mycobank.org/BioloMICS. Rahayu, K. S. 2015. Deteksi mikrofilaria
31 Agustus 2018 Brugia malayi pada nyamuk Mansonia
Obasi, B. C., Whong, C. M. Z., Ado, S. A., spp dengan pembedahan dan metode PCR
and Abdullahi, I. O. 2017. Leavening di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Ability Of Some Wild Yeasts And The Aspirator 7(1):29-35
Mutant Species Isolated From Fermented Sari, R.M.T., Saputro, T. B., Muhibuddin, A.
Orange Juice In Bakery Product (Bread). 2016. Uji Potensi Fermentasi Etanol
FUW Trends In Science & Technology Yeast Tanah yang Diisolasi dari Metode
Journal 2(1) Budidaya Sdn di Daerah Batu Jawa

21
Angrraini, Ferniah dan Kusdiyantini Berkala Bioteknologi, vol. 2, no.2,November
2019

Timur. Jurnal Sains dan Seni ITS 5(2): (Saccharum spp. L.) cultivated on soils of
2337-3520 the Dong Nai province, Southeast of
Sharma, S., Arora, A., Sharma, P., Singh, S., Vietnam. American Journal of Life
Nain, L., And Paul, D. 2018. Notable Sciences 2(6): 361-368
Mixed Substrate Fermentation By Native Tesfaw, A., Assefa, F. 2014. Current Trends in
Kodamaea ohmeri Strains Isolated From Bioethanol Production by Saccharomyces
Lagenaria siceraria Flowers And Ethanol cerevisiae: Substrate, Inhibitor Reduction,
Production On Paddy Straw Growth Variables, Coculture, and
Hydrolysates. Chemistry Central Journal Immobilization. Hindawi Publishing
12:8 Corporation International Scholarly
Stamps, J. A.,Yang, L. H., Morales, V. M., Research Notices
Mills, K. L. B. 2012. Drosophila Regulate Tikka, C., Osuru, H. P., Atluri, N., Raghavulu,
Yeast Density and Increase Yeast P. C. V., Yellapu, N. K., Mannur, I. S.,
Community Similarity in a Natural Prasad, U. V., Aluru, S., Varma, N., And
Substrate. Plos One 7 (7) Bhaskar, M. 2013. Isolation and
Sumerta, I.N., Kanti, A. 2017. Keragaman characterization of ethanol tolerant yeast
Jenis Khamir Penghasil Etanol yang strains. Bioinformation 9(8): 421-425
Diisolasi dari Makanan Fermentasi di Widiastutik, N., Alami, N. H. 2014. Isolasi dan
Kepulauan Riau. Jurnal Biologi Identifikasi Yeast dari Rhizosfer
Indonesia 13(1): 61-69 Rhizopora mucronataWonorejo. Jurnal
Takrama, J. F., Kumi, W. O., Otoo, G., Addo, Sains dan Seni Pomits 3(1): 2337-3520
K., and Camu, N. 2015 Optimization of Yamada, Y.,,Suzuki, T., Matsuda, M., And
Cocoa Pulp Juice Fermentation with Mikata, K. 1995. The Phylogeny of
Yeast Starter Cultures of Cocoa Heap Yamadazyma ohmeri (Etchells Et Bell)
Fermentations. Journal of Agricultural Billon-Grand Based On The Partial
Science and Food Technology 1 (3): 22- Sequences of 18S And 26S Ribosomal
33 RNAs: The Proposal of Kodamaea Gen.
Talaro, K. P., dan Barry, C. 2012. Foundations Nov. (Saccharomycetaceae). Biosci
In Microbiology. MC Graw-Hill Biotech Biochem 59 (6): 1172-1174
Comparies, New York.
Tam, H.M., Diep, C. N. 2014. Isolation,
characterization and identification of
endophytic bacteria in sugarcane

22

Anda mungkin juga menyukai