Anda di halaman 1dari 9

Available online at AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi

Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah
AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019, 198-206

KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI RIZOSFER TANAMAN


SAWIT JAMBI
CHARACTERIZATION AND IDENTIFICATION OF RHIZOSPHER BACTERIA FROM JAMBI OIL
PALM PLANTATION
Khairani*, Fitratul Aini, Hesti Riany
Program Studi Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Jambi. Jl.Jambi-Ma. Bulian KM 15 Mendalo Darat
Jambi 36361
*Corresponding author: hestiriany@unja.ac.id

Naskah Diterima: 5 Juli 2019; Direvisi: 14 September 2019; Disetujui: 25 September 2019

Abstrak
Bakteri rizosfer adalah bakteri yang terdapat pada daerah perakaran tanaman yang diketahui
memiliki keanekaragaman tinggi. Bakteri rizosfer memiliki berbagai peran seperti menyediakan
nutrisi bagi tanaman, melindungi tanaman dari infeksi bakteri patogen, menghasilkan hormon
pertumbuhan seperti indol acetic acid, pelarut fosfat, pengikat nitrogen, dan lain-lain. Dengan
berbagai kemampuan dan peran tersebut, maka perlu eksplorasi bakteri rizosfer tanaman sawit
khususnya di daerah perkebunan agar diketahui kelompok bakteri rizosfer, sehingga dapat
dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelompok dan keragaman
bakteri rizosfer pada tanaman sawit yang berumur 8, 11, dan 14 tahun. Penelitian dilakukan dengan
pendekatan konvensional dengan karakterisasi morfologi dan uji biokimia. Dari umur-umur
tersebut, didapatkan 18 isolat yang terdiri dari 11 genus, yaitu Bacillus, Azospirillum,
Actinobacillus, Xanthobacter, Enterococcus, Paenibacillus, Klebsiella, Pseudomonas,
Arthrobacter, Micrococcus, dan Streptococcus. Bakteri rizosfer tanaman sawit memiliki keragaman
genus yang sama pada umur 8, 11, dan 14 tahun. Genus bakteri yang didapatkan dapat
dimanfaatkan sebagai Plant Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Kata kunci: Bacillus; Klebsiella pneumoniae; Paenibacillus; Rhizosphere; Sawit

Abstract
Rhizosphere bacteria are bacteria found in root areas. Rhizosphere bacteria have various roles such as
providing nutrients for plants, protecting plants from infection pathogenic bacteria, producing growth
hormones such as indol acetic acid, phosphate solvents, nitrogen binders, and others. By having these
various abilities and roles, it is necessary to explore the bacteria of oil palm plants, especially in the
plantation areas so that the group of rhizosphere bacteria can be identified and then utilized optimally. This
study aims to determine the group and diversity of rhizosphere bacteria in oil palm plants that are 8, 11, and
14 years old. The research was conducted conventionally by observing morphological and biochemical
characterization. At those ages, 18 isolates were consisting of 11 genera, namely Bacillus, Azospirillum,
Actinobacillus, Xanthobacter, Enterococcus, Paenibacillus, Klebsiella, Pseudomonas, Arthrobacter,
Micrococcus, and Streptococcus through conventional methods. Rhizosphere bacteria in oil palm plants
have the same genus diversity at the ages of 8, 11, and 14 years. The bacterial genus obtained can be used as
Plant Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Keywords: Bacillus; Klebsiella pneumoniae; Paenibacillus; Palm; Rhizosphere
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/kauniyah.v12i2.11723

AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720


This is an open article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

PENDAHULUAN bakteri. Penelitian mengenai eksplorasi bakteri


Kelapa sawit merupakan salah satu rizosfer tanaman sawit di Provinsi Jambi
komoditas unggulan dan menjadi salah satu dengan umur yang berbeda belum banyak
peningkat sektor ekonomi di Provinsi Jambi. dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah
Di Provinsi Jambi perkebunan kelapa sawit untuk mengetahui kelompok dan keragaman
dikelola oleh perorangan hingga perusahaan bakteri rizosfer tanaman sawit pada usia yang
swasta yang arah pengembangan usahanya berbeda.
berkonsentrasi pada sektor perluasan areal
tanaman, serta meningkatkan kapasitas MATERIAL DAN METODE
pengolahan kelapa sawit. Salah satu faktor Pengambilan Sampel Tanah
yang memengaruhi kesuburan dari kelapa Sampel tanah sebanyak 50 g dengan
sawit adalah keberadaan bakteri rizosfer. kedalaman 15–20 cm dikoleksi pada daerah
Bakteri rizosfer memiliki berbagai peran perakaran tanaman sawit umur 8 dan 11 tahun
seperti menyediakan nutrisi bagi tanaman, dari PT. Niaga Guna Kencana Sawit dan
melindungi tanaman dari infeksi bakteri tanaman sawit Jambi umur 14 tahun dari PT.
patogen (terutama di daerah perakaran) Perkebunan Nusantara VI Jambi. Selanjutnya
menghasilkan hormon pertumbuhan, seperti diukur faktor-faktor fisik pada setiap lokasi,
indol acetic acid, pelarut fosfat, pengikat yaitu pH tanah, suhu tanah, kelembapan tanah,
nitrogen, dan lain-lain. Selain itu, bakteri suhu udara, dan kelembapan udara.
rizosfer dapat memengaruhi ketersediaan dan
siklus nutrisi tanaman dengan menjaga Isolasi Bakteri Rizosfer dan Karakteristik
kestabilan tekstur tanah (Susilawati, Morfologi serta Uji Biokimia
Budhisurya, & Anggono, 2016). Dengan Sebanyak 1 g tanah disuspensikan ke
berbagai kemampuan dan peran tersebut, dalam 9 mL aquades steril hingga tingkat
bakteri rizosfer tanaman sawit di Provinsi pengenceran 10-5 dengan mengambil 1 mL
Jambi perlu dieksplorasi, agar kelompok suspensi dan dimasukkan ke dalam tabung
bakteri rizosfer yang diketahui dapat reaksi berisi 9 mL aquades steril (Susanti,
dimanfaatkan secara optimal, khususnya dalam 2014). Pada seri pengenceran terakhir diambil
bidang perkebunan sawit sebagai biofertilizer, sebanyak 0,1 mL suspensi dan dibiakkan pada
biostimulan dan bioprotektan. media nutrient agar. Kemudian diinkubasi
Penelitian sebelumnya yang telah selama 24 jam pada suhu 28–30 C dan
dilakukan di Bukit Dua Belas dan Hutan Hujan dilakukan pemurnian untuk mendapatkan
Harapan mendapatkan hasil bahwa bakteri kultur murni.
rizosfer tanaman sawit berasal dari kelompok Identifikasi secara konvensional
Acidobacteria, Actinobacteria, Bacteroidates, dilakukan melalui pengamatan karakteristik
Chloroflexi, Firmicutes, Gemmatimonadates, morfologi koloni berupa ukuran, warna,
Nitrospirae, Proteobacteria, dan Thermotagae bentuk, elevasi, dan tepi koloni. Kemudian
(Schneider et al., 2015). Filum-filum tersebut dilakukan pewarnaan Gram untuk melihat
dapat berperan sebagai Plant Promoting bentuk sel. Selanjutnya dilakukan uji-uji
Rhizobacteria (PGPR) yang mendukung biokimia yang meliputi sulfid indole motility,
pertumbuhan dan produktivitas dari tanaman. triple sugar iron agar, katalase, uji Simmon’s
Namun demikian, penelitian mengenai citrate, dan uji urea.
eksplorasi bakteri rizosfer pada tanaman sawit
dengan umur potensial (8, 11, dan 14 tahun) HASIL
belum atau masih jarang dilakukan. Eksplorasi Faktor Lingkungan Lokasi Pengambilan
bakteri rizosfer tanaman sawit dapat dilakukan Sampel
dengan pendekatan konvensional. Oleh karena Sampel penelitian didapat pada tiga
itu, pada penelitian ini dilakukan pendekatan lokasi. Lokasi I dan II berada di perkebunan
konvensional yang dapat memberikan hasil kelapa sawit PT. Niaga Guna Kencana Sawit
berupa sifat fisiologis bakteri melalui hasil uji Jambi dan lokasi III berada di perkebunan
biokimia, serta sifat morfologis bakteri melalui kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VI
hasil pengamatan morfologi koloni dan sel Jambi.

199 | AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720


AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

Hasil pengamatan faktor lingkungan pada koloni dan uji biokimia 18 isolat dapat dilihat
daerah pengambilan sampel menunjukkan suhu pada Tabel 2.
tanah di daerah rizosfer tanaman sawit berkisar Genus-genus bakteri yang didapatkan
antara 28–29,5 C, pH tanah 6,2–6,8 dan termasuk ke dalam filum bakteri, yaitu
kelembapan tanah 70–75%. Actinobacteria, Firmicutes dan
Proteobacteria. Filum Firmicutes merupakan
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Rizosfer filum yang dominan dengan persentase sebesar
Tanaman Sawit 56%, dilanjutkan dengan Proteobacteria 33%
Dari tiga lokasi pengambilan sampel dan Actinobacteria 11%, sedangkan genus
didapatkan 18 isolat bakteri rizosfer sawit. yang paling banyak didapatkan adalah
Berdasarkan karakteristik morfologi koloni Bacillus, yang diperoleh dari tanaman sawit
didapatkan 6 isolat dari masing-masing lokasi. berumur 11 dan 14 tahun (Gambar 1).
Hasil pemeriksaan karakteristik morfologi
Tabel 1. Kondisi lingkungan pada lokasi pengambilan sampel
Umur tanaman
Lokasi Suhu tanah (C) pH tanah Kelembapan tanah (%)
(tahun)
8 Lokasi I 29,0 6,2 70
11 Lokasi II 28,5 6,8 70
14 Lokasi III 28,0 6,8 75

Tabel 2. Hasil identifikasi bakteri rizosfer tanaman sawit


Lokasi Kode isolat Genus Filum
TND 23 Micrococcus Actinobacteria
TND 41 Streptococcus Firmicutes
Lokasi 1 TND 42 Paenibacillus Firmicutes
(usia 8 tahun) TND 51 Azospirillum Proteobacteria
TND 52 Azospirillum Proteobacteria
TND 53 Klebsiella Proteobacteria
TNS 22 Bacillus Firmicutes
TNS 40 Enterococcus Firmicutes
Lokasi II TNS 41 Bacillus Firmicutes
(usia 11 tahun) TNS 42 Actinobacillus Proteobacteria
TNS 43 Xanthobacter Proteobacteria
TNS 51 Bacillus Firmicutes
TNE 42 Bacillus Firmicutes
TNE 43 Arthrobacter Actinobacteria
Lokasi III TNE 35 Bacillus Firmicutes
(usia 14 tahun) TNE 32 Bacillus Firmicutes
TNE 51 Bacillus Firmicutes
TNE 52 Pseudomonas Proteobacteria

Gambar 1. Sebaran filum bakteri rizosfer tanaman sawit

AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 200


AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

Tabel 3. Hasil uji biokimia isolat rizosfer tanaman sawit Jambi


Kode Simmon’s
Lokasi Glukosa Sukrosa Laktosa Urea Gas H2S Motil Katalase Genus Sumber
isolat citrate
Nofu, Khotimah, dan Lovad, 2014; Holt,
TND 23 √ √ √ √ √ - - √ √ Micrococcus
Krieg, Sneat, Staley, dan Williams, 2000.
Rashmi, Reshmi, Poornima, dan Kumar,
TND 41 - √ √ √ √ - - - √ Streptococcus
2017; Holt et al., 2000.
Guo, Huang, Yuan, Zhang, dan Yousef,
TND 42 √ √ √ √ - - - √ √ Paenibacillus 2012; Heulin, Achouak, Berge,
Lokasi 1
Normand, dan Guinebretière, 2015
(usia
Brenner, Krieg,dan Staley, 2005; Santoso,
8 tahun)
Rahmawati, dan Rafdinal, 2019; Holt et
TND 51 √ √ √ √ √ - - √ - Azospirillum
al., 2000; Roa, Cadavid, Muñoz, Chica,
dan Ángel, 2016.
Brenner et al., 2005; Santoso et al., 2019;
TND 52 √ √ √ √ √ - - √ - Azospirillum
Holt et al., 2000; Roa et al., 2016.
TND 53 √ √ √ √ √ - - - √ Klebsiella Holt et al., 2000.
TNS 22 √ √ √ √ √ - - - Bacillus Nofu et al., 2014; De Vos et al., 2009;
TNS 40 √ √ √ √ - - √ - Enterococcus Holt et al., 2000; Brenner et al., 2005.
Nofu et al., 2014; De Vos et al., 2009;
TNS 41 √ √ √ √ √ - - - √ Bacillus
Lokasi II Rizqi, 2018.
(usia TNS 42 √ √ √ √ √ - - - - Actinobacillus Holt et al., 2000.
11 tahun) Holt et al., 2000; Nagamani, Soligalla,
TNS 43 - √ √ √ √ - - - √ Xanthobacter
dan Lowry, 2009; Weigel, 2006.
Nofu et al., 2014; De Vos et al., 2009;
TNS 51 √ √ √ √ √ - - - - Bacillus
Rizqi, 2018.
Nofu et al., 2014; De Vos et al., 2009;
TNE 42 √ √ √ √ √ - - √ - Bacillus
Rizqi, 2018.
TNE 43 - √ √ √ - - - √ √ Arthrobacter Holt et al., 2000
Nofu et al., 2014; De Vos et al., 2009;
Lokasi III TNE 35 √ √ √ √ √ - - - - Bacillus
Rizqi, 2018.
(usia
Nofu et al., 2014; De Vos et al., 2009;
14 tahun) TNE 32 √ √ √ √ √ - - √ - Bacillus
Rizqi,2018.
Nofu et al., 2014; De Vos et al., 2009;
TNE 51 √ √ √ √ √ - - √ - Bacillus
Rizqi, 2018.
TNE 52 √ √ √ √ √ - - √ √ Pseudomonas Brenner et al., 2005.
Keterangan:
(-)= Negatif
(√)= Positif

201 | AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720


AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

PEMBAHASAN fotosintetik, heterotrofik atau kemolitotrofik.


Bakteri yang didapatkan pada rizosfer Pada umumnya bakteri ini merupakan Gram
tanaman sawit umur 8, 11, dan 14 tahun negatif, memiliki flagel atau tidak memiliki
termasuk bakteri mesofil (Tabel 2). Menurut flagel, sel dapat berbentuk batang, spiral atau
Suriawiria (2005), bakteri mesofil merupakan bulat, bersifat aerob, fakultatif ataupun
bakteri yang dapat hidup pada rentang suhu anaerob. Selanjutnya filum Actinobacteria
15–55 C. Bakteri yang dapat hidup pada merupakan Gram positif yang dapat berasal
kisaran pH 5,5–8,0, termasuk dalam bakteri dari organisme seluler hingga bercabang, yaitu
neutrofil, sehingga berdasarkan pengukuran membentuk filamen dan miselium. Kelompok
pH tersebut diketahui bahwa bakteri yang ini umumnya hidup di dalam tanah. Morfologi
terdapat pada daerah rizosfer perkebunan sel dapat berbentuk bulat atau batang (Holt et
sawit diduga merupakan kelompok bakteri al., 2000).
neutrofil. Selain pH dan suhu tanah, Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa
kelembapan pada daerah pengambilan sampel filum Firmicutes, Proteobacteria, dan
juga berpengaruh terhadap keberadaan dan Actinobacteria dapat ditemukan di daerah
pertumbuhan bakteri rizosfer. Pada umumnya rizosfer tanaman sawit di Provinsi Jambi. Hasil
kisaran kelembapan optimum untuk penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
pertumbuhan bakteri adalah 50–75%. Jadi, dari Schneider et al. (2015), yaitu filum
berdasarkan pengukuran kelembapan tanah di Firmicutes, Proteobacteria, dan
lokasi pengambilan sampel, pertumbuhan Actinobacteria ditemukan di daerah rizosfer
bakteri rizosfer cukup baik. tanaman sawit. Selain itu, penelitian ini
Filum yang paling banyak didapatkan memberikan hasil bahwa ketiga filum tersebut
adalah Firmicutes, yaitu sebesar 56% (Gambar dapat ditemukan pada daerah rizosfer yang
1). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil memiliki rentang pH 6,2–7,5 dan suhu tanah
penelitian dari Kielak, Pijl, Van Veen, dan 28–29 C. Hal ini sesuai dengan Brenner et al.
Kowalchuk (2009), yaitu bakteri yang paling (2005) yang menyebutkan bahwa filum
melimpah di daerah rizosfer berasal dari filum Firmicutes pada umumnya tumbuh pada pH
Firmicutes dan Proteobacteria. Dari 3 filum netral. Menurut Gao et al. (2016), filum
tersebut bakteri dari genus Bacillus merupakan Proteobacteria dapat ditemukan pada
bakteri yang paling banyak ditemukan (Tabel lingkungan dengan pH 5,5–8,2 dan filum
2). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Actinobacteria dapat ditemukan pada pH 7–8.
Wafula (2013) mengenai analisis bakteri yang Filum Firmicutes seperti Bacillus dapat
menunjukkan bahwa genus Bacillus yang tumbuh optimal pada suhu 28–35 C (Puspita,
masuk ke dalam kelompok filum Firmicutes Ali, & Pratama, 2017). Filum Proteobacteria
merupakan genus bakteri dominan di daerah seperti genus Pseudomonas, optimum tumbuh
rizosfer, yaitu sekitar 45%. pada suhu 20–37 C, dan filum Actinobacteria
Filum Firmicutes, Proteobacteria dan seperti genus Arthrobacter optimum tumbuh
Actinobacteria merupakan kelompok bakteri pada suhu 25–30 C (Holt et al., 2000).
yang banyak terdapat di lingkungan seperti Dengan demikian, pada penelitian ini sangat
rizosfer tanaman. Pada umumnya anggota dari mungkin didapatkan filum-filum tersebut pada
filum Firmicutes termasuk bakteri Gram dua perkebunan sawit yang diperiksa.
positif, sel berbentuk batang, sperikal, heliks, Beberapa bakteri anggota filum
lurus, atau pendek, memiliki flagel atau tidak, Firmicutes, Proteobacteria, dan
memiliki endospora atau tidak, bersifat aerob, Actinobacteria dapat berperan sebagai PGPR
fakultatif atau beberapa anaerob. Beberapa yang mengikat nitrogen bebas, menghasilkan
anggota dari filum Firmicutes dapat hidup di fitohormon, seperti IAA, giberelin dan etilen,
tempat ekstrim, sehingga termasuk dalam serta menghasilkan siderofor dan enzim
kelompok bakteri termofilik atau halofilik. kitinase, dan selulase. Bakteri dalam filum
Secara umum anggota filum Firmicutes Firmicutes dapat berperan antagonis terhadap
bersifat kemoorganotrof dan beberapa bersifat bakteri patogen dengan menghasilkan IAA,
fotoheterotrof. Sementara itu, beberapa dan mampu melarutkan fosfat, seperti
anggota dari filum Proteobacteria bersifat kelompok bakteri dari genus Bacillus dan

AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 202


AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

Paenibacillus (Flores-Núñez, Amora-Lazcano, untuk katalase, urea dan Simmon’s citrat


Rodríguez-Dorantes, Cruz-Maya, & Jan- (Heulin et al., 2015) Meskipun demikian,
Roblero, 2018). Beberapa bakteri dari filum pohon filogenetik tidak menunjukkan
Proteobacteria berperan dalam menghasilkan kedekatan isolat TND 42 dengan Paenibacillus
fitohormon sesuai dengan penelitian Sitepu, sp. (Gambar 2).
Hashidoko, dan Turjaman (2010) bahwa Hasil pengukuran faktor lingkungan di
bakteri rizosfer dari filum Proteobacteria lokasi I menunjukkan suhu tanah 29 C dan pH
mampu meningkatkan tinggi tanaman dengan tanah 6,2 (Tabel 1). Menurut Priest (2015),
menghasilkan fitohormon. Selain itu, suhu optimum untuk Paenibacillus sp. adalah
penelitian Yang, Wang, Guo, Zhang, dan Ye 28–40 C dan pH 7, sehingga kondisi lokasi I
(2017) menunjukkan bahwa beberapa bakteri sangat memungkinkan adanya Paenibacillus
kelompok Proteobacteria memiliki sp. Selain itu, menurut Grady, MacDonald,
kemampuan mengikat nitrogen bebas dan Liu, Richman, dan Yuan (2016), Paenibacillus
melarutkan fosfat. Bakteri dari filum sp. dapat ditemukan di tanah atau di sekitar
Proteobacteria yang berperan dalam PGPR perakaran tanaman yang berperan sebagai
berasal dari kelompok genus Pseudomonas, PGPR dengan mengikat nitrogen, pelarut
Klebsiella, Azospirillum, dan Xanthobacter. fosfat, penghasil Indol Acetic Acid (IAA) dan
Beberapa bakteri filum Actinobacteria mampu siderofor, serta sebagai induced systemic
mengikat nitrogen bebas dan melarutkan resistence. Menurut Xie et al. (2014) lebih dari
fosfat, seperti genus Arthrobacter (Sathya, 20 spesies Paenibacillus memiliki kemampuan
Vijayabharathi, & Gopalakrishnan, 2017). dalam mengikat nitrogen bebas. Analisis
Micrococcus dari filum Actinobacteria secara genomik menyebutkan bahwa, 35 strain
memiliki kemampuan sebagai biokontrol dari ±18 spesies Paenibacillus mampu
karena memiliki sifat antagonisik terhadap melarutkan fosfat melalui produksi asam
bakteri patogen Verma, Mishara, dan Arora glukonik (Xie et al., 2016).
(2018). Penelitian Saraswati (1999) Isolat TND 53 memiliki kedekatan
menunjukkan bahwa, bakteri Micrococcus dengan genus Klebsiella melalui pengamatan
mampu melarutkan fosfat dan meningkatkan morfologi koloni, sel dan uji biokimia.
panjang akar tanaman. Berdasarkan pengamatan makroskopis,
Pengamatan makroskopis isolat TND 42 mikroskopis, dan uji biokimia isolat TND 53
menunjukkan bentuk koloni besar berwarna menunjukkan bahwa koloni berukuran kecil
putih susu, tembus cahaya, berbentuk bulat, berbentuk bulat berwarna putih, tidak tembus
permukaan halus mengkilap, elevasi datar dan cahaya, elevasi timbul, tepi keriting, dan
tepi bergerigi. Pengamatan mikroskopis permukaan halus mengkilap. Bentuk sel berupa
menunjukkan bahwa isolat tersebut merupakan batang, Gram negatif, memberikan hasil
kelompok Gram positif dan berbentuk batang. negatif pada motilitas, gas dan hidrogen
Uji biokimia memberikan hasil positif pada sulfida, mampu menggunakan karbohidrat, dan
motilitas, mampu melakukan fermentasi hasil positif pada uji urea, Simmon’s citrate,
karbohidrat, tidak menghasilkan hidrogen dan katalase. Menurut Khan, Hussain,
sulfida dan gas serta memberikan reaksi positif Rehman, Zulfiqar, dan Shakoori (2015)
pada uji katalase, urea dan Simmon’s citrat morfologi dari Klebsiella pneumoniae adalah
(Tabel 3). Hasil pengamatan secara permukaan halus, mengkilap, elevasi timbul
makroskopis, mikroskopis maupun uji (raise) karakteristik optik buram/tidak tembus
biokimia pada isolat TND 42 menunjukkan cahaya (opaque). Hasil yang sama juga
bahwa isolat ini memiliki kemiripan dengan didapatkan dari penelitian Bhardwaj, Shah,
bakteri Paenibacillus sp. Koloni Paenibacillus Joshi, dan Patel (2017), yang mengisolasi
sp. berbentuk bulat, berwarna putih berukuran Klebsiella pneumoniae dari rizosfer
besar atau kecil dengan permukaan halus Saccharum officinarum yang menunjukkan
mengkilap dengan tepi rata (Guo et al., 2012). bahwa koloni dari bakteri tersebut berbentuk
Morfologi sel berbentuk batang, merupakan bulat, berukuran kecil, elevasi timbul (raise),
Gram positif, bersifat motil, tidak permukaan halus, dan tidak menghasilkan
menghasilkan hidrogen sulfida, reaksi positif pigmen. Dari data morfologi dan uji biokimia

203 | AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720


AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

isolat bakteri TND 53 terlihat bahwa bakteri of Microbiology and Moleculer Genetics,
tersebut memiliki kemiripan karakteristik Michigan State University.
dengan Klebsiella pneumoniae. Bhardwaj, G., Shah, R., Joshi, B., & Patel, P.
Klebsiella pneumoniae merupakan (2017). Klebsiella pneumoniae VRE36 as
kelompok Enterobacteriaceae. Bakteri ini a PGPR isolated from Saccharum
terdapat di air, tanah, dan alat-alat medis, officinarum cultivar Co99004. Journal of
termasuk bakteri Gram negatif, sel berbentuk Applied Biology and Biotechnology,
batang (bacil) pendek, tidak dapat bergerak, 5(01), 047-052. doi:
dan memiliki fimbra yang berperan dalam 10.7324/jabb.2017.50108
invasi sel dan melindungi sel. Reaksi kimianya De Vos, P., Garrity, G. M., Jones, D., Krieg,
adalah katalase negatif, tidak menghasilkan N. R., Ludwig, W., Rainey, F. A.,
hidrogen sulfida, mampu melakukan Schleifer, K. H., & Whitman, W. B.
fermentasi karbohidrat, positif pada reaksi (2009). Bergey’s manual of systemic
Simmon’s citrate dan urea (Holt et al., 2000). bacteriology second edition, volume
Selain itu, bakteri ini juga memiliki kapsul three: The Firmicutes. USA: Department
yang terdiri dari matriks polisakarida of Microbiology, University of Georgia
ekstraseluler yang berfungsi melindungi sel Athens.
pada kondisi yang tidak menguntungkan Dewi, N. (2015). Uji antagonis bakteri rizosfer
(Paczosa & Mecsas, 2016). pisang terhadap cendawan Rhyzoctonia
Hasil pengukuran faktor lingkungan di solani (Skripsi). Fakultas Sains dan
lokasi I menunjukkan suhu tanah 29 C dan pH Teknologi, Universitas Alauddin
tanah 6,2. Menurut Tsuji, Takahashi, Kaneko, Makassar, Makassar.
Goto, dan Ogawa (2013) K. pneumoniae dapat Flores-Núñez, V. M., Amora-Lazcano, E.,
tumbuh optimum pada suhu 25–42 C dan pH Rodríguez-Dorantes, A., Cruz-Maya, J.
5,4–8,2. Penelitian Sachdev, Chaudhari, A., & Jan-Roblero, J. (2018).
Kasture, Dhavale, dan Chopade (2009) Comparison of plant growth-promoting
menemukan bahwa K. pneumoniae yang rhizobacteria in a pine forest soil and an
diisolasi dari rizosfer gandum mampu agricultural soil. Soil Research, 56(4),
menghasilkan hormon IAA secara in vitro. K. 346. doi: 10.1071/sr17227
pneumoniae memiliki kemampuan melarutkan Holt, J. G., Krieg, N. R., Sneath, P. H. A.,
fosfat dan menghasilkan hormon pertumbuhan Staley, J. T., & Williams, S. T. (2000).
berupa IAA (Bhardwaj et al., 2017). Selain itu, Bergey’s manual of determinative
genus Klebsiella dapat menghambat bacteriology ninth edition. Maryland:
pertumbuhan jamur Rhizoctonia solanii yang Lippicott Williams & Wilkins, a wolters
merupakan patogen pada tanaman (Dewi, Kluwer company.
2015). Gao, P., Tian, H., Wang, Y., Li, Y., Li, Y.,
Xie, J., … Ma, T. (2016). Spatial
SIMPULAN isolation and environmental factors drive
Berdasarkan dari hasil penelitian yang distinct bacterial and archaeal
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan communities in different types of
bahwa bakteri rizosfer tanaman sawit dari petroleum reservoirs in China. Scientific
umur 8 tahun, 11 tahun, dan 14 tahun memiliki Reports, 6(20174), 1-12. doi:
genus yang relatif sama. Hal ini karena pada 10.1038/srep20174
umur-umur tersebut merupakan umur produktif Grady, E. N., MacDonald, J., Liu, L.,
dari tanaman sawit. Richman, A., & Yuan, Z. C. (2016).
Current knowledge and perspectives of
REFERENSI Paenibacillus: A review. Microbial Cell
Brenner, D. J., Krieg, N. R., & Staley, J. T. Factories, 15(1), 1-18. doi:
(2005). Bergey’s manual of systemic 10.1186/s12934-016-0603-7
bacteriology second edition, volume
three: the Firmicutes. USA: Department

AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 204


AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

Guo, Y., Huang, E., Yuan, C., Zhang, L., & Puspita, F., Ali, M., & Pratama, R. (2017).
Yousef, A. E. (2012). Isolation of a Isolasi dan karakterisasi morfologi dan
Paenibacillus sp. Strain and structural fisiologi bakteri Bacillus sp. endofitik
elucidation of its broad-spectrum dari tanaman kelapa sawit (Elaeis
lipopeptide antibiotic. Applied and guineensis Jacq.). Jurnal Agroteknologi
Environmental Microbiology, 78(9), Tropika, 6(2), 44-49.
3156-3165. doi: 10.1128/AEM.07782-11. Rashmi, Y. C., Reshmi, R., Poornima, R., &
Heulin, T., Achouak, W., Berge, O., Normand, Kumar, S. (2017). Isolation and
P., & Guinebretière, M. H. (2015). characterization of microorganisms from
Paenibacillus graminis sp. nov. and agriculture soil of Magnifera indica
Paenibacillus odorifer sp. nov., isolated Orchard. International Journal of
from plant roots, soil and food. Current Microbiology and Applied
International Journal of Systematic and Science, 6(6), 2707-2713.
Evolutionary Microbiology, 52(2), 607- Rizqi, D. Y. (2018). Isolasi dan identifikasi
616. doi: 10.1099/00207713-52-2-607. bakteri pendegradasi hidrokarbon dari oli
Khan, Z., Hussain, S. Z., Rehman, A., Zulfiqar, bekas (Skripsi). Jurusan Pendidikan
S., & Shakoori, A. R. (2015). Evaluation Biologi, Fakultas Tarbiyah dan
of cadmium resistant bacterium, Pendidikan Universitas Negeri Mataram,
Klebsiella pneumoniae, isolated from Mataram.
industrial wastewater for its potential use Roa, J., Cadavid, M., Muñoz, F., Chica, H. A.,
to bioremediate environmental cadmium. & Ángel, C. A. (2016, December 5-8).
Pakistan Journal of Zoology, 47(6), Isolation and preliminary biochemical
1533-1543. characterization of nitrogen-fixing
Kielak, A., Pijl, A. S., Van Veen, J. A., & bacteria belonging to three genera
Kowalchuk, G. A. (2009). Phylogenetic obtained from sugarcane in Colombia.
diversity of Acidobacteria in a former Paper presented at Proceedings of the
agricultural soil. International Society for International Society of Sugar Cane
Microbial Ecology Journal, 3(3), 378- Technologists International Society of
382. doi: 10.1038/ismej.2008.113 Sugar Cane Technologist (ISSCT) XXIX
Nagamani, A., Soligalla, R., & Lowry, M. Congress, At Chiang Mai International
(2009). Isolation and characterization of Exhibition and Convention Centre,
phenol degrading Xanthobacter flavus. Thailand, Retrieved from
African Journal of Biotechnology, 8(20): https://www.researchgate.net/publication/
5449-5453. doi: 10.4314/ajb.v8i20.65988 313847261
Nofu, K., Khotimah, S., & Lovadi, I. (2014). Sachdev, D. P., Chaudhari, H. G., Kasture, V.
Isolasi dan karakteristik bakteri M., Dhavale, D. D., & Chopade, B. A.
pendegradasi selulosa pada ampas tebu (2009). Isolation and characterization of
kuning (bagasse). Protobiont, 3(1), 25- indole acetic acid (IAA) producing
33. Klebsiella pneumoniae strains from
Paczosa, M. K., & Mecsas J. (2016). Klebsiella rhizosphere of wheat (Triticum aestivum)
pneumoniae: Going on the offense with a and their effect on plant growth. Indian
strong defense. Microbiology and Journal of Experimental Biology, 47(12),
Molecular Biology Reviews, 80(3), 629- 993-1000.
661. Santoso, K., Rahmawati., & Rafdinal. (2019).
Priest, F. G. (2015). Genus Paenibacillus. In P. Eksplorasi bakteri penambat nitrogen
De Vos, G. M. Garrity, D. Jones, N. R. dari tanah hutan mangrove Sungai Peniti,
Krieg, W. Ludwig, F. A. Rauney, K. Kabupaten Mempawah. Protobiont, 8(1),
Schleifer, & W. B. Whitman (Eds.), 52-58.
Bergeys’s manual of systematic
bacteriology (pp. 269-295). New York,
USA: Springer.

205 | AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720


AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 12(2), 2019

Saraswati, R. (1999). Teknologi pupuk mikrob Verma, M., Mishra, J., & Arora, N. K. (2018).
multiguna menunjang keberlanjutan Plant promoting rhizobacteria: diversity
sistèm produksi kedelai. Jurnal and applications. In R. C. Sobti, N. K
Mikrobiologi Indonesia, 4(1), 1-9. Arora, & R. Kothari (Eds.),
Schneider, D., Engelhaupt, M., Allen, K., Environmental biotechnology: For
Kurniawan, S., Krashevska, V., sustainable future (pp. 129-173).
Heinemann, M., & Daniel, R. (2015). Singapore: Springer Nature Singapore.
Impact of lowland rainforest Wafula, E. N. (2013). Analyses of soil bacteria
transformation on diversity and in Ngere Tea Catchment Area of
composition of soil prokaryotic Murang’a County, Kenya (Master’s
communities in Sumatra (Indonesia). thesis). Jomo Kenyatta University of
Frontiers in Microbiology, 6(1339)1-12. Agriculture and Technology, Kenya.
Sathya, A., Vijayabharathi, R., & Weigel, J. (2006). The genus Xanthobacter. In
Gopalakrishnan, S. (2017). Plant growth- S. Falkow, E, Rosenberg, K. H. Schleifer,
promoting Actinobacteria: A new & E. Stackrebrandt (Eds.), The
strategy for enhancing sustainable prokaryotes: A handbook on the biology
production and protection of grain of bacteria (pp. 290-314). New York,
legumes. 3 Biotech Springer, 7(2), 1-10. USA: Springer Science & Business
doi: 10.1007/s13205-017-0736-3 Media.
Sitepu, I. R., Hashidoko, Y., & Turjaman, M. Xie, J. B., Du, Z., Bai, L., Tian, C., Zhang, Y.,
(2010). Aplikasi Rhizobakteri penghasil Xie, J. Y., Li, J. (2014). Comparative
fitohormon untuk meningkatkan genomic analysis of n 2 -fixing and non-n
pertumbuhan bibit Aquilaria sp. di 2-fixing Paenibacillus spp.:
persemaian. Info Hutan, 7(2), 107-116. Organization, evolution and expression
Suriawiria, U. (2005). Mikrobiologi dasar. of the nitrogen fixation genes. PLoS
Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Genetics, 10(3), 1-17 doi:
Susanti, Y. (2014). Eksplorasi agen antagonis 10.1371/journal.pgen.1004231
disekitar perakaran tanaman kelapa sawit Xie, J., Shi, H., Du, Z., Wang, T., Liu, X., &
(Elaeis guineensis Jacq.) di Kabupaten Chen, S. (2016). Comparative genomic
Rokan Hulu. Jurnal Sungkai, 2(1), 37-42. and functional analysis reveal
Susilawati., Budhisurya, E., Anggono, R. C. conservation of plant growth promoting
W., & Simanjuntak, B. H. (2016). traits in Paenibacillus polymyxa and its
Analisis kesuburan tanah dengan closely related species. Scientific
indikator mikroorganisme tanah pada Reports, 6(21329), 1-12. doi:
berbagai sistem penggunaan lahan di 10.1038/srep21329
Plateau Dieng. Jurnal Ilmu Pertanian Yang, Y., Wang, N., Guo, X., Zhang, Y., &
(Agric), 25(1), 64. doi: Ye, B. (2017). Comparative analysis of
10.24246/agric.2013.v25.i1.p64-72 bacterial community structure in the
Tsuji, A., Takahashi, K., Kaneko, Y., Goto, S., rhizosphere of maize by highthroughput
& Ogawa, M. (2013). The effects of pyrosequencing. PLoS ONE, 12(5), 1-11.
temperature and ph on the growth of doi: 10.1371/journal.pone.0178425.
eight enteric and nine glucose non-
fermenting species of gram-negative
rods. Microbiology and Immunology,
26(1), 15-24. doi: 10.1111/j.1348-
0421.1982.tb00149

AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 206

Anda mungkin juga menyukai