Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REPORT

Taksonomi Organisme Tingkat Rendah

Dosen Pengampu: Dina Handayani, S.Pd, M.Si

Dewi Sekar Ningrum ( 4193141026)

Elisabet Putriana Sinurat (4193141028)

Elva Chika Delia Felati (4193341040)

Putri Romauli Hutasoit (4193141031)

Tri Anita Utami (4191141023)

Windasari Munthe (4193341043)

KELAS : BIOLOGI DIK D 2019

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan Critical Jurnal Report ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Taksonomi Organisme Tingkat Rendah.

Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun, berkat
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih
penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini.

Dalam penyusunannya, tentunya penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi tulisan yang lebih
baik lagi pada tugas selanjutnya. Akhirnya, semoga tulisan ini dapat memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 28 Februari 2021

Kelompok 1

2
IDENTITAS JURNAL

Identitas Jurnal 1

• Judul Jurnal : KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI RIZOSFER


TANAMAN SAWIT JAMBI

• Jenis Jurnal : Jurnal Biologi

• Penulis :Khairani, Fitratul Aini, Hesti Riany

• Tahun Terbit : 2019

• Kota Terbit : Jambi

• Volume : 12 (2)

• ISSN : 1978-3736

• Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah

Indentitas Jurnal 2

• Judul : Pengenalan Bacillus SPP.

• Jenis jurnal : Jurnal Oseonografi

• Nama penulis : Ariani Hatmanti

• Halaman : 31-41

• Volume : XXV

• No. : 1

• Tahun : 2000

• ISSN: 0216- 1877

• Website : https://www.academia.edu/download/57751369/oseana_xxv131-41.pdf
3
RINGKASAN JURNAL

Jurnal 1

Bakteri rizosfer memiliki berbagai peran seperti menyediakan nutrisi bagi tanaman,
melindungi tanaman dari infeksi bakteri patogen (terutama di daerah perakaran)
menghasilkan hormon pertumbuhan, seperti indol acetic acid, pelarut fosfat, pengikat
nitrogen, dan lain-lain. Selain itu, bakteri rizosfer dapat memengaruhi ketersediaan dan siklus
nutrisi tanaman dengan menjaga kestabilan tekstur tanah.

MATERIAL DAN METODE


Pengambilan Sampel Tanah
Sampel tanah sebanyak 50 g dengan kedalaman 15–20 cm dikoleksi pada daerah perakaran
tanaman sawit umur 8 dan 11 tahun dari PT. Niaga Guna Kencana Sawit dan tanaman sawit
Jambi umur 14 tahun dari PT.Perkebunan Nusantara VI Jambi. Selanjutnya diukur faktor-
faktor fisik pada setiap lokasi, yaitu pH tanah, suhu tanah, kelembapan tanah, suhu udara, dan
kelembapan udara.Isolasi Bakteri Rizosfer dan Karakteristik
Morfologi serta Uji Biokimia
Sebanyak 1 g tanah disuspensikan ke dalam 9 mL aquades steril hingga tingkat pengenceran
10-5 dengan mengambil 1 mL suspensi dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL
aquades steril. Pada seri pengenceran terakhir diambil sebanyak 0,1 mL suspensi dan
dibiakkan pada media nutrient agar. Kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28–30 °C
dan dilakukan pemurnian untuk mendapatkan kultur murni.

Identifikasi secara konvensional

dilakukan melalui pengamatan karakteristik morfologi koloni berupa ukuran, warna,


bentuk, elevasi, dan tepi koloni. Kemudian dilakukan pewarnaan Gram untuk melihat bentuk
sel. Selanjutnya dilakukan uji-uji biokimia yang meliputi sulfid indole motility, triple sugar
iron agar, katalase, uji Simmon’s citrate, dan uji urea.

Hasil Dan Pembahasan:

4
Bakteri yang didapatkan pada rizosfer tanaman sawit umur 8, 11, dan 14 tahun
termasuk bakteri mesofil (Tabel 2). Menurut Suriawiria (2005), bakteri mesofil merupakan
bakteri yang dapat hidup pada rentang suhu 15–55 C. Bakteri yang dapat hidup pada
kisaran pH 5,5–8,0, termasuk dalam bakteri neutrofil, sehingga berdasarkan pengukuran pH
tersebut diketahui bahwa bakteri yang terdapat pada daerah rizosfer perkebunan sawit diduga
merupakan kelompok bakteri neutrofil. Selain pH dan suhu tanah,kelembapan pada daerah
pengambilan sampel juga berpengaruh terhadap keberadaan dan pertumbuhan bakteri
rizosfer. Pada umumnya kisaran kelembapan optimum untuk pertumbuhan bakteri adalah 50–
75%. Jadi,berdasarkan pengukuran kelembapan tanah di lokasi pengambilan sampel,
pertumbuhan bakteri rizosfer cukup baik.Filum yang paling banyak didapatkan adalah
Firmicutes, yaitu sebesar 56%

1). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Kielak, Pijl, Van Veen, dan
Kowalchuk (2009), yaitu bakteri yang paling melimpah di daerah rizosfer berasal dari filum
Firmicutes dan Proteobacteria. Dari 3 filum tersebut bakteri dari genus Bacillus merupakan
bakteri yang paling banyak ditemukan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wafula (2013)
mengenai analisis bakteri yang menunjukkan bahwa genus Bacillus yang masuk ke dalam
kelompok filum Firmicutes merupakan genus bakteri dominan di daerah rizosfer, yaitu
sekitar 45%.Filum Firmicutes, Proteobacteria dan Actinobacteria merupakan kelompok
bakteri yang banyak terdapat di lingkungan seperti rizosfer tanaman. Pada umumnya anggota
dari filum Firmicutes termasuk bakteri Gram positif, sel berbentuk batang, sperikal, heliks,
lurus, atau pendek, memiliki flagel atau tidak, memiliki endospora atau tidak, bersifat aerob,
fakultatif atau beberapa anaerob. Beberapa anggota dari filum Firmicutes dapat hidup
ditempat ekstrim, sehingga termasuk dalam kelompok bakteri termofilik atau halofilik.
Secara umum anggota filum Firmicutes bersifat kemoorganotrof dan beberapa bersifat
fotoheterotrof.

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa filum Firmicutes, Proteobacteria, dan
Actinobacteria dapat ditemukan di daerah rizosfer tanaman sawit di Provinsi Jambi. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Schneider et al. (2015), yaitu filum
Firmicutes, Proteobacteria, dan Actinobacteria ditemukan di daerah rizosfer tanaman sawit.
Selain itu, penelitian ini memberikan hasil bahwa ketiga filum tersebut dapat ditemukan pada
daerah rizosfer yang memiliki rentang pH 6,2–7,5 dan suhu tanah 28–29 C. Hal ini sesuai

5
dengan Brenner et al. (2005) yang menyebutkan bahwa filum Firmicutes pada umumnya
tumbuh pada pH netral.

Menurut Gao et al. (2016), filum Proteobacteria dapat ditemukan pada lingkungan
dengan pH 5,5–8,2 dan filum Actinobacteria dapat ditemukan pada pH 7–8. Filum Firmicutes
seperti Bacillus dapat tumbuh optimal pada suhu 28–35 C (Puspita, Ali, & Pratama, 2017).
Filum Proteobacteriaseperti genus Pseudomonas, optimum tumbuh pada suhu 20–37 C, dan
filum Actinobacteriaseperti genus Arthrobacter optimum tumbuh pada suhu 25–30 C (Holt
et al., 2000). Dengan demikian, pada penelitian ini sangat mungkin didapatkan filum-filum
tersebut pada dua perkebunan sawit yang diperiksa.

Jurnal 2

Bakteri merupakan organisme yang mempunyai penyebaran terluas di alam. Hal


tersebut karena bakteri mampu hidup pada berbagai habitat dan mampu menguraikan
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana untuk
memperoleh zat-zat tertentu yang dibutuhkan dalam rangka mempertahankan hidupnya.
Bakteri mempunyai potensi besar untuk dikembangkan dalam industri bioteknologi. Marga
Bacillus merupakan salah satu bakteri yang mempunyai berbagai macam kemampuan yang
dapat dikembangkan dalam skala industri. Menurut ATLAS & BARTHA (1987), Bacillus
spp. sangat potensial untuk dikembangkan dalam industri bioteknologi karena mempunyai
sifat-sifat seperti, memiliki kisaran suhu pertumbuhan yang luas, pembentuk spora,
kosmopolit, tahan terhadap senyawa-senyawa antiseptik, bersifat aerob atau fakultatif
anaerob, memiliki kemampuan enzimatik yang beragam, dan beberapa diantaranya mampu
melakukan biodegradasi terhadap banyak senyawa rekalsitran dan xenobiotik.

Karakteristik Bacillus spp. Bacillus spp. digolongkan ke dalam kelas bakteri


heterotrofik, yaitu protista bersifat uniseluler, termasuk dalam golongan mikroorganisme
redusen atau yang lazim disebut sebagai dekomposer. Sebagian besar bakteri laut termasuk
dalam kelompok bakteri bersifat heterotrofik dan saprofitik (RHEINHEIMER 1980). Marga
Bacillus merupakan bakteri yang berbentuk batang dapat dijumpai di tanah dan air termasuk
pada air laut. Beberapa jenis menghasil enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis protein
dan polisakarida kompleks. Bacillus spp membentuk endospora, merupakan gram positif,

6
bergerak dengan adanya flagel peritrikus, dapat bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik
serta bersifat katalase positif.

Manfaat Bacillus spp. semula dikenal sebagai bakteri asal daratan, seperti halnya
Micrococcus namun ROSENFELD & ZOBELL dalam EFFENDI (1998) menemukan bahwa
bakteri ini ternyata merupakan penghuni laut sejati yang dapat menghasilkan antibiotik.
Bacillus spp asal laut telah diteliti oleh ahli-ahli peneliti kelautan dan terbukti mempunyai
beberapa kemampuan, diantaranya adalah mampu menghasilkan zat antibiotik yang dapat
melawan bakteri patogen Vibrio cholerae (ROSENFELD & ZOBELL dalam EFFENDI
1998), sebagai bakteri pemecah minyak (THAYIB 1982), sebagai penghasil enzim pemecah
senyawa glukan yaitu Bacillus circulans No. MT-G2 (OKAMI dalam EFFENDI 1998),
mampu menguraikan minyak mentah dan hidrokarbon lain (AL MALAH dalam EFFENDI
1998, EFFENDI & FELIATRA dalam EFFENDI 1998). FELIATRA (1998) menyatakan
bahwa enzim yang dihasilkan oleh Bacillus telah diproduksi dalam skala industri diantaranya
enzim alanin dan formiat, α-amilase, isoamilase, β-amilase, glukoamilase, chitinase, dan
cholesterol oxydase. Bahkan B.

7
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

Jurnal 1

 Kelebihan Jurnal

1. Penulisan Jurnal telah sesuai dengan cara penulisan jurnal yang baik dan telah
memuat abstrak, Pendahuluan , Metode , Hasil, Pembahasan , Kesimpulan dan Saran.

2. Bahasa yang digunakan pada jurnal ini telah baik,karena menggunakan bahasa yang
baku dan tepat

3. Jurnal ini memuat hasil penelitian dalam bentuk yang bervariasi ,baik dengan
penjelasan yang disertai dengan Diagram lingkaran dan juga tabel sehingga lebih
menearik

4. Jurnal ini telah memuat identitas jurnal yang lengkap disertai dengan website yang
jelas.

5. Jurnal ini memuat daftar referensi atau daftar pustaka yang banyak dan jelas sehingga
pembaca bisa mengunjungi daftar referensi tersebut.

 Kelemahan Jurnal.

Sejauh ini kami belum menemukan kelemahan jurnal ini karena sangat baik dalam
menjelaskan hasil penelitiannya

Jurnal 2

 Kelebihan :

1. Dari segi font size jurnal tersebut sudah benar dan penggunaan kalimat di jurnal
tersebut sudah bagus.

2. Dari isi jurnal sudah bagus karena dijelaskan tentang bakteri Bacillus spp yaitu
karakteristiknya, manfaatnya dan jenis dari bacillus tersebut.

8
3. Gambar dari daur hidup bakteri yang ada dalam jurnal tersebut sangat mendukung
tentang dari bakteri Bacillu spp sehingga para pembaca menarik untuk dibaca.

 Kelemahan :

1. Pada jurnal tersebut tidak dicantumkan kesimpulannya

2. Pada jurnal tersebut tidak di terjemahkan abstrak nya sehinggap para pembaca sulit
untuk memahami isi dari abstraknya

9
PENUTUP

Kesimpulan :

Disini kami mengambil kesimpulan dasar bahwa Bakteri rizosfer memiliki berbagai
peran seperti menyediakan nutrisi bagi tanaman, melindungi tanaman dari infeksi bakteri
patogen (terutama di daerah perakaran) menghasilkan hormon pertumbuhan, seperti indol
acetic acid, pelarut fosfat, pengikat nitrogen, dan lain-lain. Selain itu, bakteri rizosfer dapat
memengaruhi ketersediaan dan siklus nutrisi tanaman dengan menjaga kestabilan tekstur
tanah. Sedangkan Bakteri merupakan organisme yang mempunyai penyebaran terluas di
alam. Hal tersebut karena bakteri mampu hidup pada berbagai habitat dan mampu
menguraikan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana
untuk memperoleh zat-zat tertentu yang dibutuhkan dalam rangka mempertahankan
hidupnya. Bakteri mempunyai potensi besar untuk dikembangkan dalam industri bioteknologi

Saran :

Kedua Jurnal sangat baik dengan karakteristik isi buku masing masing, menjelaskan
mengenai bekteri dari fungsi masing masing. Namun rekomendasi adalah pada Jurnal 1 yang
sangat terperinci apalagi pada metode pengamatan nya yang secara berurut menjelaskan
bagaimana proses dan cara penelitian dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

o https://doi.org/10.15408/kauniyah.v11i1.9990

o AL-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 7, No 2 (2014): Al-Kauniyah Jurnal Biologi page.


83-88. Publisher: Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta.

o Al-Kauniyah: Jurnal Biologi; Vol 8, No 1 (2015): Al-Kauniyah Jurnal Biologi.

10

Anda mungkin juga menyukai