Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BOTANI

RUANG LINGKUP BOTANI

Dosen Penggampu:

Dr. Dra. Ir. Hj. Arzita, M.Si.

Oleh:

Rahmat Rezki Saputra (D1A023003)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat berkah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Botani yang berjudul “Ruang Lingkup Botani”. Shalawat dan salam semoga selalu
dipanjatkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita
umatnya. Aaamiin.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah
Botani dalam memperoleh nilai pada program studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Jambi. Untuk itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Dra. Ir. Hj. Arzita,M.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah Botani yang
telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis Menyusun makalah ini
dengan baik, serta dapat menambah wawasan pengetahuan bagi penulis dan
pembaca.

Jambi, February 2024

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup Botani ..................................................................................3
2.2 Peran Botani ................................................................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran ..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Botani merupakan ilmu yang mempelajari mengenai tumbuhan, termasuk


di dalamnya membahas mengenai identifikasi, klasifikasi, struktur morfologi,
atau fungsi dari kehidupan tumbuh-tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2011). Botani
dipelajari dalam materi biologi bab tumbuhan di sekolah. Studi botani sangat
luas cakupannya karena meliputi seluruh dunia tumbuhan, baik tumbuhan
tingkat tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah (Rahma, 2017). Cakupan studi
botani yang cukup luas menjadikan botani sebagai ilmu dasar bagi ilmu
pengetahuan terapan seperti pertanian, hortikultura, dan kehutanan (Steere,
2019). Mempelajari dunia tumbuhan sesuai dengan kurikulum SMA,
tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan
tumbuhan berbiji.Tumbuhan lumut merupakan salah satu cakupan pembahasan
materi bab tumbuhan yang tidak bisa dipelajari hanya menggunakan buku atau
metode ceramah (Lestari,2018). Hal ini terjadi karena, di kurikulum SMA
materi ini tertuang pada Kompetensi Dasar yaitu siswa mampu
mendeskripsikan ciri-ciri divisi dunia tumbuhan dan perannya bagi
kelangsungan hidup di bumi, mampu memahami materi tumbuhan lumut pada
level kognitif, selain itu siswa dituntut untuk mampu menggunakan
keterampilan proses dalam mempelajari biologi (Asih et al., 2015).
Keterampilan proses yang dimaksud terdiri dari pengamatan,
pengklasifikasian, pengukuran, penyimpulan, pengomunikasian, dan
peramalan (Noviar, 2016). Dengan begitu, mempelajari tumbuhan lumut
memerlukan cara baru agar siswa mampu memahami materi tumbuhan lumut
dengan baik sesuai dengan kompetensi dasar dari pembelajaran tumbuhan
lumut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis, maka
rumusan masalah yang diambil ialah:
1. Apa itu ruang lingkup botani?
2. Apa itu peran botani?

1.2 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh penulis, maka


tujuan penulisan yang dapat diambil ialah:
1. Untuk mengetahui konsep ruang linkup botani
2. Untuk mengetahui peran botani
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup Botani

A. Ruang lingkup botani


Seperti bentuk-bentuk kehidupan lain dalam biologi, tumbuhan hidup
dapat dipelajari dari perspektif yang berbeda, dari tingkat molekul ,
genetika dan biokimia melalui organel , sel , jaringan , organ , individu,
populasi tumbuhan , dan komunitas tumbuhan. Pada setiap tingkat ini
seorang ahli botani mungkin prihatin dengan klasifikasi ( taksonomi ),
struktur ( anatomi dan morfologi ), atau fungsi ( fisiologi ) dari kehidupan
tumbuh-tumbuhan.
Botani juga tidak hanya mempelajari kelompok dari Kerajaan Tumbuhan
saja tetapi juga mempelajari Jamur (mikologi), Bakteri (bakteriologi),
Lumut kerak (lichenology), fikologi. Penelitian tumbuhan sangat penting
karena tumbuhan adalah bagian mendasar dari kehidupan di Bumi , yang
menghasilkan oksigen , makanan , serat , bahan bakar dan obat-obatan
yang memungkinkan manusia dan bentuk kehidupan lainnya ada. Melalui
fotosintesis , tumbuhan menyerap karbon dioksida , sebuah gas rumah
kaca yang dalam jumlah besar dapat mempengaruhi iklim global. Selain
itu, tumbuhan dapat mencegah erosi tanah dan berpengaruh dalam siklus
air . Sebuah pemahaman yang baik tentang tumbuhan sangat penting bagi
masa depan masyarakat manusia karena memungkinkan kita untuk :
• Memproduksi makanan untuk memberi makan populasi yang
berkembang
• Memahami proses-proses kehidupan yang mendasar
• Memproduksi obat-obatan dan bahan untuk mengobati penyakit
penyakit

Memahami perubahan lingkungan dengan lebih jelas


Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum
termasuk sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah
diidentifikasi dan diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada
pendapat yang mengelompokkan jamur kedalam tumbuhan karena
kemiripannya dan ada juga yang mengelompokkannya tersediri karena
jamur tidak berklorofil. ( Campbell dan Reece, 2002 ).
Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan yang tingkat perkembangan lebih tinggi, yaitu tumbuhan
tingkat tinggi ( Phanerogamae ), dimasukkan dalam satu divisio yaitu
Spermathophyta yang terbagi atas Gymnospermae dan Angiospermae.
Angiospermae terbagi lagi menjadi Monocotyledoneae dan
Dicotyledoneae. Masing - masing jenis tumbuhan tersebut mempunyai
ciri - ciri tersendiri. Dewasa ini manusia telah memanfaatkan tumbuhan
sebagai sumber bahan makanan, sumber bahan obat, sumber bahan
rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan, sumber
bahan sandang dan sumber bahan papan. Agar tanaman tersebut dapat di
gunakan secara efektif dan produktif, maka perlu dikajikan klasifikasinya,
sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara taksonomis
berdasarkan cirri - ciri spesifiknya.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan
tingkat tinggi ( Phanerogamae ), dimasukan dalam satu divisio yaitu
Spermathophyta yang terbagi atas Gymnospermae dan
Angiospermae. Angiospermae terbagi lagi menjadi Monocotyledonea dan
Dicotyledoneae. Setiap tumbuhan yang termasuk dalam klasifikasi
tumbuhan tingkat tinggi mempunyai ciri - ciri tersendiri, engertian Botani
yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, namun pada materi ini
yang dibahas hanya yang berhubungan dengan kegiatan alam terbuka,
yaitu bagaimana kita dapat memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan kita, terutama pada keadaan survival.
Seperti bentuk-bentuk kehidupan lain dalam biologi, tumbuhan hidup
dapat dipelajari dari perspektif yang berbeda, dari tingkat molekul,
genetika dan biokimia melalui organel, sel, jaringan, organ, individu,
populasi tumbuhan, dan komunitas tumbuhan. Pada setiap tingkat ini
seorang ahli botani mungkin bergerak di bidang yang terkait dengan
klasifikasi (taksonomi), struktur (anatomi dan morfologi), atau fungsi
(fisiologi) dari kehidupan tumbuh-tumbuhan.

2.2 Peran Botani

Botani juga tidak hanya mempelajari kelompok dari Kerajaan Tumbuhan


saja tetapi juga mempelajari jamur (mikologi), bakteri (bakteriologi),
lumut kerak (likenologi), alga (fikologi).

Penelitian tumbuhan sangat penting karena tumbuhan adalah bagian


mendasar dari kehidupan di Bumi, yang menghasilkan oksigen, makanan,
serat, bahan bakar, dan obat-obatan yang memungkinkan manusia dan
bentuk kehidupan lainnya ada. Melalui fotosintesis, tumbuhan menyerap
karbon dioksida, sebuah gas rumah kaca yang dalam jumlah besar dapat
mempengaruhi iklim global. Selain itu, tumbuhan dapat mencegah erosi
tanah dan berpengaruh dalam siklus air.Sebuah pemahaman yang baik
tentang tumbuhan sangat penting bagi masa depan masyarakat manusia
karena memungkinkan kita untuk:

• Memproduksi makanan untuk memberi makan populasi yang


berkembang
• Memahami proses-proses kehidupan yang mendasar
• Memproduksi obat-obatan dan bahan untuk mengobati penyakit-
penyakit Memahami perubahan lingkungan dengan lebih jelas

• Nutrisi manusia
Hampir semua makanan yang dimakan berasal dari tanaman, baik secara
langsung dari makanan pokok dan buah lainnya dan sayuran, atau tidak
langsung melalui ternak atau hewan lain, yang mengandalkan tanaman
untuk gizi mereka. Tanaman adalah basis fundamental hampir semua rantai
makanan karena mereka menggunakan energi dari matahari dan nutrisi dari
tanah dan atmosfer dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat
dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh hewan. Ini adalah ilmu ekologi disebut
tingkat trofik pertama. Semua tumbuhan yang dibudidayakan merupakan
hasil pemuliaan yang berlangsung sejak Jaman Neolitikum.

Ahli botani, khususnya agronomi. juga mempelajari bagaimana tanaman


menghasilkan makanan untuk populasi manusia dan bagaimana untuk
meningkatkan hasil. Pekerjaan mereka adalah penting dalam kemampuan
manusia untuk memberi makan dunia dan memberikan ketahanan pangan
untuk generasi mendatang, misalnya melalui pemuliaan tanaman.

Ahli botani juga mempelajari gulma, tanaman yang dianggap sebagai


gangguan di lokasi tertentu. Gulma merupakan masalah yang cukup besar
di bidang pertanian, dan botani memberikan beberapa ilmu dasar yang
digunakan untuk memahami bagaimana untuk meminimalkan "gulma"
dampak di bidang pertanian dan ekosistem asli.

• Etnobotani adalah cabang studi botani yang mempelajari tentang hubungan


antara tanaman dan manusia

• Biokimia tumbuhan
Biokimia tumbuhan adalah sebuah studi mengenai proses kimia yang yang
digunakan pada tumbuhan. Beberapa proses ini terjadi melalui metabolisme
primer seperti siklus Calvin dan crassulacean acid metabolism. Lainnya
membuat material khusus seperti selulosa dan lignin yang membangun
struktur. Metabolisme sekunder menghasilkan produk seperti resin dan
minyak atsiri.
Tumbuhan dan kelompok lainnya yang juga merupakan eukaryot
fotosintetik (yaitu alga) memiliki organel yang unik yang disebut dengan
kloroplas. Organel ini diperkirakan berasal dari cyanobacteria yang
membentuk hubungan endosimbiotik dengan leluhur tumbuhan dan alga.
Kloropas dan cyanobacteria sama-sama mengandung pigmen biru-hijau
klorofil a. Klorofil jenis lain (klorofil b) juga terdapat pada alga hijau dan
alga biru-hijau yang juga menyerap cahaya pada spektrum tertentu
(biasanya spektrum biru-ungu dan jingga-merah) dan memantulkan cahaya
hijau yang menjadi warna daun di mata manusia. Energi cahaya yang
diserap digunakan untuk membuat senyawa karbon dari karbon dioksida
dan air. Gliseraldehida 3-fosfat merupakan senyawa yang dihasilkan oleh
fotosintesis yang kemudian disintesis menjadi glukosa dan senyawa organik
lainnya. Sebagian glukosa diubah menjadi pati yang disimpan di kloroplas.
Pati adalah bentuk yang umum dijadikan sebagai cadangan makanan pada
sebagian besar tumbuhan dan alga. Tumbuhan dari famili Asteraceae
menggunakan bentuk fruktosa inulin, sebagian mengubahnya menjadi
sukrosa.
Sebagian besar asam lemak yang terkandung di dalam tubuh hewan juga
berasal dari tumbuhan. Metabolisme tumbuhan juga mampu memproduksi
asam lemak dan sebagian besar asam amino. Asam lemak bagi tumbuhan
digunakan untuk membangun membran sel dan kutin yang menjadi
penyusun utama kutikel tumbuhan yang melindungi tumbuhan dari
kekeringan.
Tumbuhan mensintesis sejumlah besar polimer yang unik seperti selulosa,
pektin, dan xiloglukan untuk membentuk dinding sel. Tumbuhan
berpembuluh membuat lignin, sebuah polimer yang digunakan untuk
memperkuat trakeid xylem sehingga tidak runtuh ketika dilalui oleh air dan
mineral yang dihisapnya. Lignin juga membentuk dinding terluar dari
tumbuhan berkayu. Sporopolenin adalah senyawa polimer yang melindungi
spora dan polen tumbuhan. Dengan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer
yang saat ini lebih rendah dibandingkan awal keberadaan tanaman darat di
zaman Ordovician dan Silurian, banyak tumbuhan berevolusi secara
independen dengan mengembangkan jalur fotosintesis khusus fiksasi
karbon C4 dan crassulacean acid metabolism untuk mengurangi loss akibat
fotorespirasi yang umum terdapat pada tumbuhan dengan tipe fotosintesis
fiksasi karbon C3.

• Obat dan bahan

Fitokimia merupakan cabang yang penting dalam ilmu botani yang


mempelajari senyawa biokimia pada tumbuhan dan pemanfaatannya.
Beberapa dari senyawa ini memiliki manfaat bagi manusia, dan beberapa
bersifat racun bagi hewan dan manusia. Banyak obat-obatan medis dan
rekreasi, seperti tetrahydrocannabinol, kafein, dan nikotin datang langsung
dari kerajaan tumbuhan. Lainnya adalah senyawa kimia turunan sederhana
dari produk alami botani, seperti aspirin yang berasal dari senyawa
penghilang rasa sakit asam salisilat yang awalnya berasal dari kulit pohon
dedalu. Mungkin ada banyak obat baru untuk penyakit yang disediakan oleh
tumbuhan, menunggu untuk ditemukan. Stimulan populer seperti kopi,
cokelat, tembakau, dan teh juga berasal dari tumbuhan. Minuman
beralkohol sebagian besar berasal dari fermentasi hasil tumbuhan seperti
barley (bir), beras (sake), dan anggur. Dari ilmu fitokimia dapat diketahui
berbagai macam hal seperti senyawa kimia antosianin yang berperan
sebagai pigmen pada anggur merah dan senyawa capsaicin yang berperan
dalam memberikan rasa pedas pada cabai.

Tanaman tertentu juga menyediakan banyak bahan-bahan alami, seperti


katun, kayu, kertas, minyak sayur, beberapa jenis tali, dan karet. Selulosa
merupakan sumber serat terbesar dari tumbuhan yang digunakan pada
berbagai bidang seperti bahan bangunan hingga produksi bahan bakar
bioetanol. Produksi sutra tidak akan mungkin tanpa budi daya murbei. Tebu,
gula bit dan tanaman lainnya yang mengandung gula dapat difermentasi atau
tanaman dengan kandungan minyak seperti kelapa sawit dan jarak dapat
diolah menjadi biodiesel dan digunakan sebagai pengganti bahan bakar
minyak.

• Perubahan lingkungan

Tumbuhan juga dapat membantu manusia memahami perubahan pada


lingkungan. Tumbuhan merespon perubahan iklim dan lingkungan dan
mampu mempengaruhi fungsi dan produktivitas ekosistem. Ilmu
dendrokronologi mempelajari cincin pertumbuhan pada penampang
melintang kayu dan digunakan untuk memantau kondisi iklim sepanjang
pertumbuhan pohon tersebut. Fosil tumbuhan yang terperangkap di lapisan
sedimen dapat digunakan untuk memantau kondisi iklim hingga jutaan
tahun yang lalu. Kerapatan stomata yang ditemukan pada fosil daun
tumbuhan darat purba dapat digunakan untuk memperkirakan konsentrasi
karbon dioksida. Perubahan iklim lainnya seperti penipisan ozon mampu
menyebabkan paparan sinar ultra violet yang dapat.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Botani merupakan ilmu yang melibatkan kajian tentang tumbuhan, termasuk


tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan tingkat rendah, dan tumbuhan berbiji. Ilmu
ini memiliki cakupan luas yang meliputi identifikasi, klasifikasi, struktur
morfologi, dan fungsi kehidupan tumbuhan. Botani sangat penting dalam
bidang ilmu pengetahuan terapan seperti pertanian, hortikultura, dan kehutanan
Klasifikasi tumbuhan secara botani menggunakan sistem yang dibangun oleh
Carl Linnaeus, yang mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan karakteristik
morfologi dan genetika Botani juga memiliki peran penting dalam farmasi,
seperti identifikasi tanaman obat dan mengembangkan produk farmasi
berdasarkan sumber alami

Kesimpulan dari makalah botani adalah bahwa ilmu ini memiliki cakupan
luas yang mencakup studi tumbuhan secara umum, serta memiliki banyak
aplikasi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan terapan.

3.2 Saran

Adapun beberapa saran dalam makalah ini adalah sebagai berikut:


• Diharapkan dapat mendorong seluruh warga Indonesia untuk menjalani
ilmu Botani karna itu merupakan ilmu dasar yang penting bagi
pemahaman dan pengelolaan tumbuhan, serta bagi pengembangan
teknologi dan praktik yang berkaitan dengan tumbuhan.
• Dengan menginterasikan Botani dalam kehidupan sehari-hari,
diharapkan dapat menerapkan ilmu ini juga untuk membantu dalam
mengidentifikasi tanaman obat, seperti dalam ilmu botani parmasi.
• Penulis berharap dengan adanya kritik membangun untuk dapat
dijadikan pedoman untuk melengkapi makalah yang telah disusun ini.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Botani

Daftar perpustakaan ruang lingkup botani

Sumber

https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/download/11443/8123 favicon

http://repository.uinsu.ac.id/19114/1/BOTANI%20PHANEROGAMAE%20%2B%
20EDITOR%20KE%20PERPUS_compressed.pdf favicon

beberapa sumber pustaka yang mencakup ruang lingkup botani:

"Botani: Pengenalan Botani" oleh Reza Ardiansyah, S.Si., M.Pd. yang mengulas
aspek-aspek botani seperti struktur, fisiologi, perkembangan, genetika, evolusi,
ekologi, dan peran botani dalam lingkungan hingga botani ekonomi

"Wahono, Asy'ari, Ratno Abidin" yang menggunakan buku "Research Design"


oleh JW Creswell untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang botani

"Botani Umum I" oleh Wijayakusuma, Hembing, Setiawan, dan Agustinus Wirian
yang mencakup aspek umum botani, termasuk tanaman obat

"Etnobotani Dan Manajemen Kebun-Pekarangan Rumah: Ketahanan Pangan,


Kesehatan Dan Agrowisata" oleh Agus Hamzari yang mengajarkan tentang
etnobotani dan manajemen kebun-pekarangan rumah

"Botani Phanerogamae + Editor Ke-Perpus" yang mencakup sistematika


tumbuhan, identifikasi, tumbuhan, dan klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi

Anda mungkin juga menyukai