Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BIOLOGI

1. Ruang Lingkup Biologi


2. Kerja Ilmiah
3. Virus
4. Keanekaragaman Hayati
5. Klasifikasi Makhluk Hidup
6. Monera
7. Protista

DISUSUN

SUHAIMATUL WARDAH
KELAS X IPA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 LANGKAT


TAHUN PELAJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mandiri pada pelajaran Biologi .Tidak lupa
penulis mengucapkan terimakasih kepada guru Pembimbing yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis menyelesaikan
tugas ini. Juga atas bantuan dari pihak yang telah berkontrbusi
dengan memberikan sumbangan pikiran maupunmaterinya,khusus
nya bagi orang tua saya yang telah mendo’akan dan memberikan
motivasi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,khususnya bagi penu-
lis sendiri.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penulis
an makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah penulis ucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini bermanfa’at. Aamiin.

Senin, 13 Desember  2021


Penulis

Suhaimatul Wardah

i
DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 : RUANG LINGKUP BIOLOGI
A. Tingkatan Ruang Lingkup Biologi
B. Cabang Ilmu Biologi
BAB 2 : KERJA ILMIAH
A. Pengertian Kerja Ilmiah
B. Sikap Ilmiah
C. Pendekatan Keterampilan Proses
D. Metode Ilmiah
BAB3 : VIRUS
A. Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi Dan Peranan Virus Dalam
Kehidupan
B. Klasifikasi Virus
BAB 4 : KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Tingkat Keanakaragaman
B. Keanekaragaman Hayati Indonesia
C. Keanakaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Ekosistem
BAB 5 : KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
B. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
C. Ragam Klasifikasi Makhluk Hidup
D. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
BAB 6: MONERA
A. Pengertian Monera
B. Ciri-Ciri Kelompok Monera
BAB 7 : PROTISTA
A. Pengertian Protista
B. Ciri-Ciri Protista
C. Klasifikasi Protista
Kesimpulan
Dafrtar Pustaka

ii
BAB 1

RUANG LINGKUP BIOLOGI

Biologi berasal dari bahasa latin, yaitu “bios” yang artinya hidup dan “logos” yang
artinya pengetahuan. Jadi, Biologi memiliki arti ilmu tentang kehidupan /makhluk
hidup. Biologi juga diartikan sebagai cabang ilmu yang khusus mempelajari tentang
makhluk hidup dan seluk beluknya; dengan ciri-ciri sebagai berikut:bergerak, berna-
fas,beradabtasi, berkembangbiak,makan dan minum,peka terhadap rangsangan, me-
ngeluarkan zat sisa, tumbuh dan berkembang .
A.Tingkatan Ruang Lingkup Biologi

Keterangan skema :
Ruang lingkup kajian Biologi meliputi 3 aspek, yaitu objek biologi, tingkat organisasi
kehidupan dan persoalan/ tema-tema kajian biologi.

a. Objek kajian Biologi


Objek kajian Biologi menurut Whittaker (1969) mencakup seluruh ragam kehidupan yang
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (kerajaan); yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan
Animalia.
Sedangkan menurut Carl Woese (1977) , menjadi 6 kingdom. Kingdom Monera terbagi
menjadi dua subkingdom, yakni Archaebacteria dan Eubacteria.
 Monera
Monera meliputi organism bersel satu (uniseluler) yang nukleusnya belum terlindungi
oleh membrane inti (karioteka) . Sel ini disebut sel prokariotik. Contohnya Archae -
bacteria dan Eubacteria.
 Protista
Protista meliputi organism bersel satu (uniseluler) dan multiseluler sederhan yang
belum terdiferensiasi menjadi jaringan, sel-selnya telah memiliki membran inti . Sel ini
disebut eukariotik. Cara memperoleh energi dari makanan dengan fotosintesis atau
memakan organism lain. Contohnya Protozoa, alga hijau ( Chlorophyta), alga pirang
(Phaeophyta), alga keemasan (Chrysophyta) dan alga merah (Rhodophyta)

.
 Fungi
Fungi ada yang bersel satu (uniseluler) dan multiseluler, yang multiseluler ada yang
berbentuk hifa yang tersusun atas sel eukariotik, memiliki dinding sel, tidak memiliki
kloroplas dan berkembangbiak dengan spora.
Yang bersel satu (uniseluler) disebut khamir , yang berhifa disebut kapang dan yang
tubuh buahnya besar disebut cendawan. Cara memperoleh energy dengan menyerap zat
organic yang dihancurkan dengan enzim yang dihasilkan.
 Plantae
Plantae meliputi organisme multiseluler yang sel-selnya telah terdiferensiasi menjadi
jaringan dan organ. Selnya bersifat eukariotik, memiliki dinding sel, memiliki kloroplas .
Contonya lumut (Bryophyta), paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Sperma-
thophyta). Cara memperoleh energi dengan menyintesis zat organik dari sinat mata-
hari.
 Animalia
Animalia meliputi organisme multiseluler yang tersusun atas sel-sel eukariotik, yang
telah terdiferensiasi menjadi jaringan , organ dan system organ. Sel sel eukariotik
tersebut tidak memiliki dinding sel dan kloroplas. Umumnya dapat bergerak bebas. Filum
yang termasuk kingdom Animalia antara lain Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Annelida, Mollusca, Echinodermata, Arthtropoda dan Chordata.

b. Tingkat Organisasi / hierarki kehidupan

Tingkat organisasi/ hierarki kehidupan pada ruang lingkup biologi dimulai dari:
Molekul, sel, jaringan dan organ, individu ( organisme ), populasi, komunitas, ekosistem
serta biosfer/bioma.

 Molekul

Molekul adalah gabungan dari dua atau lebih unsur atom.Molekul juga merupakan
partikel terkecil dari suatu unsur atau senyawa.Sebagai komponen materi jamak, molekul
terdapat pada zat organic dan biokimia.Molekul menjadi unsur penyusun sebagian besar
samudera dan atmosfer.Dalam ruang lingkup biologi molekuler,unsur yang dikajimeliputi
pengetahuan tentang asam  nukleat, lemak, karbohidrat, dan protein. 

 Sel 

Sel merupakan suatu unit struktural dan fungsional dari makhluk hidup.

 Jaringan

Jaringan terbentuk dari beberapa sel dimana sel-sel tersebut memiliki fungsi dan 
bentuk yang sama, misalnya, jaringan pada hewan, jaringan otot, jaringan pada 
tumbuhan.

 Organ 

Organ terbentuk dari jaringan-jaringan yang memiliki fungsi tertentu misalnya


daun,  batang, dan akar yang ada pada tumbuhan, atau organ yang ada pada hewan

 Sistem Organ

Sistem organ terdiri dari organ-organ yang saling bekerja dan berinteraksi secara si-
nergis ,misalnya sistem peredaran darah, system gerak, sistem pencernaan dan sistem per-
napasan.

 Organisme

Organisme merupakan kumpulan dari seluruh sistem organ yang saling bekerja
sama  menjalankan fungsi kehidupan.

 Populasi

Populasi adalah kumpulan dari individu yang sejenis yang menempati suatu daerah
ter- tentu misalnya populasi manusia atau hewan tertentu.  

 Komunitas  

Komunitas merupakan suatu kumpulan populasi-populasi atau beberapa populasi


yang menempati suatu wilayah tertentu misalnya populasi dalam suatu kebun.
 Ekosistem

Ekosistem merupakan kesatuan antara komunitas dengan lingkungan tempat hidup-


nya yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik ,misalnya ekosistem pantai, ekosis-
tem danau dan ekosistem hutan. 

 Bioma 

Bioma adalah suatu kumpulan dari berbagai ekosistem yang membentuk suatu kesa-
tuan ekosistem dunia atau global.

c. Tema / Persoalan Kajian Biologi


Tema / Persoalan Kajian Biologi dapat dibedakan menjadi : Biologi (sains)
sebagai proses penemuan (inquiry), sejarah konsep / perkembangan biologi,
keanekaragaman dan keseragaman, genetika dan keberlangsungan hidup,
organisme dan lingkungan, perilaku organism, evolusi, struktur dan fungsi/ regulasi
danhomeostatis.

B. Cabang Ilmu Biologi


Jumlah cabang ilmu biologi diperkirakan lebih dari 200 jumlahnya mencakup banyak
bidang mulai dari kesehatan, evolusi, hewan atau tumbuhan, bakteri, luar angkasa,
klasifikasi, reproduksi, sel tubuh, ilmu hayati dan lainnya. Berikut dibawah ini kita akan
mempelajari 18 diantaranya Grameds:

1. Anatomi

Anatomi adalah ilmu yangmengkaji struktur organisme pada hewan,


tumbuhan, dan manusia, atau definisi lainnya,.

2. Fisiologi

Fisiologi adalah cabang biologi yang mempelajari tentang berlansungnya


sistem kehidupan

3. Taksononomi

Taksonomi merupakan ilmu dari cabang ilmu biologi yang menelaah


penamaan, pengelompokkan dan perincian mahluk hidup berdasarkan
dengan persamaan dan perbedaan sifatnya. Nama kelompok klasifikasi
disebut dengan takson (jamak-taksa).

4. Histolog

Histologi (histology) merupakan cabang lmu biologi yang mempelajari sel dan jari-
ngan tanaman, hewan, serta manusia.

5. Genetika

Genetiksa adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme


maupun suborganisme (seperti virus dan prion).

6. Ekologi

Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungan dan lainnya
7. Zoologi

Zoologi adalah sebuah cabang biologi yang mempelajari tentang fungsi, struktur,
evolusi dan perilaku hewan.

8. Morfologi

Morfologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bentuk organisme, terutama tumbuhan
dan hewan, serta bagian-bagian yang mencakup kedua organisme tersebut. Sebagai
contoh morfologi pada ikan, artinya ilmu yang mempelajari mengenai struktur dan
bentuk ikan.

9. Botani

Botani adalah studi tentang organisme di kingdom Plantae,atau dikenal sebagai tum-
buhan.

10. Paleontolog

Paleontologi adalah studi tentang kehidupan purba atau kehidupan prasejarah di


bumi.

11. Virologi

Virologi ilmu yang mempelajari tentang Virus.

12. Entomologi
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga (insect) akan tetapi, arti ini
seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari Arthropoda (hewan be-
ruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau
Arachnoidea) serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda).

13. Ornitolog
Ornitologi merupakan ilmu pengetahuan tentang burung,termasuk deskripsi dan kla-
sifikasi, penyebaran, dan kehidupannya.

14. Mikologi
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fungi
(jamur) atau sering disebut juga cendawan

15. Bakteriologi
Bakteriologi adalah ilmu atau studi yang mempelajari bakteri dan pengaruhnya
terhadap sebuah penyakit dan obat-obatan, serta bidang lainnya seperti pertanian,
industri, perekonomian yang berkaitan dengan pembusukan makanan dan anggur.

16. Evolusi
Evolusi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan Makhluk hidup dari
tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi.

17. Sitologi
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel-sel makhluk hidup

18. Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroorganisme atau organisme hidup
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang sangat kecil.

19. Mamologi
Mamologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mamalia, kelas hewan vertebrata
yang dikarakteristikan dengan jantung dan empat bilik, berdarah panas, memiliki
bulu atau rambut, dan memiliki sistem saraf yang komp
BAB 2
KERJA ILMIAH

A. Pengertian Kerja Ilmiah

Kerja ilmiah merupakan suatu rinkasan yang dilakukan oleh orang yanng memi- liki
sikap ilmiah,dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dan melalui langkah -
langkahilmiah
 
B. Sikap Ilmiah

  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akade-
misi ketika menghadapi  persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah diantaranya :
1. Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam.
2. Tidak percaya pada takhayul, yang kebenarannya tidak bisa dibuktikan.
3. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
4. Memiliki minat yang besar untuk menghsilkan produk sains.
5. Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kirtik dan pendapat orang lain.
6. Jujur dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
7. Teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa.
8. Optimis dalam keberhasilan penelitian
9. Hormat terhadap orang lain maupun peneliti lain.
10. Menghargai hasil penelitian dan penemuan orang lain

C. Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan Keterampilan Proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan


kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang
telah dikembangkan dan telah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.

Keterampilan proses antara lain :


1. Klasifikasi (pengelompokan) objek
2. Mengajukan pertanyaan
3. Melakukan pengamatan(observasi)
4. Mnyajikan data
5. Menafsirkan data
6. Memprediksi dan memprakirakan data
7. Mengidentifikasi variabel dalam percobaan

D. Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan satu cara yang sistematis untuk menyelesaikan masalah.

Langkah langkah metode ilmiah:


 Menemukan dan merumuskan masalah
 Mengmpulkan informasi(data data)
 Mnyusun hipotensi(dugaan masalah)
 Mlakukan percobaan
 Analisis data
 Membuat kesimpulan
 publikasi
BAB 3
VIRUS

A.Pengertian, Ciri-ciri , Klasifikasi dan Peranan Virus Bagi Kehidupan.

Virus merupakan mikroorganisme yang dapat menginfeksi makhluk hidup lain. Ciri-
ciri virus bisa dikenali dari sifat, ukuran dan bentuk, struktur, dan cara replikasinya.

1. Sifat virus.
Ciri yang pertama bisa dilihat berdasarkan sifat yang dimiliki virus tersebut.
Sejatinya virus sama dengan makhluk hidup karena memiliki asam nukleat dan bisa
memperba- nyak diri. Namun virus juga bisa disebut bukan makhluk hidup karena
beberapa alasan berikut ini:

Virus tidak bisa diendapkan menggunakan sentrifugasi biasa. Namun bisa dikristalkan
seperti benda mati. Virus yang mengkristal masih memiliki kemampuan menginfeksi
organisme lain. Virus saat berada di luar makhluk hidup lain disebut sebagai virion.
Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat, bisa DNA saja atau RNA saja. Selain
itu virus memiliki selubung protein (kapsid) namun tidak memiliki sitoplasma dan
organel.

Virus hanya bisa berkembang biak melalui pembelahan diri di dalam makhluk hidup
lain.

2. Ukuran dan bentuk.


Ciri-ciri virus selanjutnya yaitu bisa dilihat dari ukuran dan bentuk yang dimiliki
mikroorganisme ini. virus diketahui memiliki ukura antar 25 sampai 300 nanometer ( 1
nm = 10-9 m).

Ketika diamati menggunakan mikroskop elektron, membutuhkan perbesaran sampai


50.000 kali. Dari hasil penelitian, virus yang berukuran paling kecil yaitu virus polio.
Sedangkan virus yang ukurannya paling besar yaitu virus mosaik tembakau.

3. Struktur virus
Ciri berikunya yaitu bisa terlihat dari stuktur virus. Secara umum struktur virus yang
sering dipelajari yaitu bentuk bakteriofag. Beberapa bagian dari bentuk ini, antara lain:

- Kepala dan kapsid.


Kepala virus berisi asam nukleat.Untuk virus dengan struktur bakteriofag asam nukleat-
nya yaitu DNA. Fungsi dari asam nukleat ini untuk mengendalikan replikasi virus.

Sementara itu, kapsid adalah bagian dari kepala virus yang diselubungi protein. Kapsid
tersusun atas unit protein bernama kapsomer.
Fungsi utama dari kapsid yaitu untuk memberi bentuk sekaligus melindungi virus dari
kondisi lingkungan yang merugikan bagi virus tersebut.

- Leher
Bagian ini merupakan penghubung antara kepala dengan ekor virus.

- Ekor
Fungsi dari ekor yaitu untuk melkatkan diri dan menginfeksi sel yang diserangnya. Pada
bagian ini, ada selubung ekor, lempengan dasar, dan serabut ekor. Di setiap ujung sera-
but ekor ada reseptor yang berfungsi sebagai penerima rangsangan.

Beberapa virus ada yang nukleokapsidnya diselubungi membaran bernama sampul virus.
Penyusun dari sampul virus yaitu lipiddan protein dengan fungsi untuk membantu virus
masuk ke sel inang. Virus yang memiliki struktur ini yaitu influenza.
4. Replikasi Virus .

Ciri-ciri virus yang terakhir yaitu dapat terlihat dari kemampuan virus menggandakan diri
atau replikasi. Reproduksi dari virus dikenal dengan sebutan proliferasi. Untuk bisa ber-
kembang biak, virus harus menginfeksi sel inang yang berasal dari makhluk hidup
lain.
berikut ini gambar replikasi bakteriofag yang menginfeksi bakteri E. coli.

Proses replikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu daur litik dan lisogenik. Penjelasan
lengkap mengenai kedua daur tersebut, sebagai berikut: Daur litik Pada daur ini virus
akan menghancurkan sel yang ditumpanginya sampai proses replikasi selesai. Alur dari
daur ini yaitu:

Adsorpsi .
Virus akan melekatkan ekornya pada dinding sel bakteri.Daerah tempat ekor virus mele-
kat disebut sebagai area reseptor. Pada daerah tersebut memiliki sifat khusus untuk je-
nis virus tertentu dan virus jenis lain tidak melekat pada area tersebut. Penetrasi pada
proses ini ujung ekor virus masuk dan menyatu dengan sel

Penetrasi .
Pada proses ini ujung ekor virus masuk dan menyatu dengan sel bakteri. Proses ini bisa
terjadi karena virus memiliki enzim lisozim yang fungsinya untuk merusak dinding sel
bakteri. Eklifase Bagian ini virus akan mengambil alih perlengkapan metabolik dari bak-
teri tersebut. Setelah itu, asam nukleat virus mengendalikan protein dan komponen
tubuh virus baru dengansel bakteri. Proses ini bisa terjadi karena virus memiliki enzim
lisozim yang fungsinya untuk merusak dinding sel bakteri.

Eklifase .
Bagian ini virus akan mengambil alih perlengkapan metabolik dari bakteri tersebut.
Setelah itu, asam nukleat virus mengendalikan protein dan komponen tubuh virus baru
dengan dengan memanfaatkan bahan yang disediakan oleh sel bakteri.

Replikasi Replikasi merupakan proses pembentukan bagian tubuh virus baru di dalam
bakteri.

Perakitan .
Para proses ini bagian tubuh yang terbentuk pada proses sebelumnya, akan disusun
menjadi virus baru yang utuh. Lisis Proses pecahnya sel bakteri dan keluarnya virus baru
yang siap untuk menginfeksi bakteri lain.

Daur lisogenik .
Daur lisogenik yaitu proses replikasi virus yang tidak merusak sela bakteri. Asam
nukleat virus tidak mengambil alih fungsi sintesis asam nukleat milik bakteri yang di
infeksinya.

Adapun, tahapan dari daur ini sebagai berikut:


Adsorpsi dan penetrasi: proses ini virus akan melekatkan ekornya kemudian ujung ekor
masuk dan menyatu dengan sel bakteri.

Penggabungan: asam nukleat virus bergabung dan menyusup pada asam nukleat bak -
teri.

Pembelahan: sel bakteri mambelah diri, virus juga ikut membelah. Dan bakteri baru
yang dihasilkan telah mengandung virus.

Sintesis: asam nukleat virus memisahkan diri dan masuk ke daun litik. Perakitan: proses
penyusunan partikel virus menjadi virus baru.

Lisis : sel bakteri mengeluarkan virus baru.


B. Klasifikasi Virus.
Ciri-ciri virus yang sudah dijelaskan sebelumnya selain digunakan sebagai pengenal,
juga bisa menjadi dasar pengelompokan organisme ini. Menurut penjelasan pada buku
“Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, klasifikasi virus terbagi atas beberapa kelompok.
Ini dia pembahasan lengkapnya:

1. Berdasarkan kandungan asam nukleat Ribovirus atau virus RNA: virus yang
asam nukleatnya dari RNA. Contohnya Tobacco Mosaic Virus. Deoksiribovirus atau
virus DNA: virus yang asam nukleatnya dari DNA. Contohnya Herpes Simplex Virus.

2. Berdasarkan bentuk dasarnya .


Virus berbentuk ikosahedral: Jenis virus ini memiliki bentuk tata ruang yang dibatasi
20 segitiga dengan sisi sama. Pada virus tersebut memiliki bentuk rotasi ganda.
Contoh virus ini yaitu polio dan Adenovirus.

Virus berbentuk helikal: Virus ini mirip batang panjang, nukleokapsidnya tidak kaku,
bentuknya heliks, dan mempunyai satu sumbu rotasi. RNA virus terlihat pada bagian
atas. Contohnya yaitu virus influenza dan Tobacco Mosaic Virus (TMV).

Virus berbentuk kompleks: Seperti namnya, jenis virus ini memiliki struktur yang
sangat kompleks dan lebih lengkap. Contoh virus ini yaitu Poxyvirus.

3. Berdasarkan selubung yang menyelimuti nukleoplastid Virus bersampul atau


berselubung: yaitu virus yang memiliki nukleoplastidnya memiliki selubung dari
lipoprotein dan glikoprotein. Contohnya Poxyvirus, Togovirus, Retrovirus, dan lain
sebagainya. Virus telanjang: jenis virus yang nukleoplastidnya tidak memiliki selubung
atau pelapis. Contonhnya Adenovirus, Reovirus, Papovirus, dan

4. Berdasarkan jumlah kapsomernya Virus 252 kapsomer, seperti Adenovirus. Virus


162 kapsomer, seperti Herpesvirus. Virus 72 kapsomer, seperti Papovavirus. Virus 60
kapsomer, seperti Picornavirus. Virus 32 kapsomer, seperti Parvovirus.

5. Berdasarkan sel inang Virus yang menyerang manusia, seperti HIV.

Virus yang menyerang manusia, seperti HIV.


Virus yang menyerang hewan, seperti rabies.
Virus yang menyerang tumbuhan, seperti TMV. Virus yang menyerang bakteri, seperti
virus T (bakteriofag). Peranan Virus di Kehidupan Sama hanya dengan makhluk hidup
lainnya, virus juga ikut
beperan dalam kehidupan ini. Berdasarkan penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA
Kelas X”, peran virus bisa menguntungkan atau merugikan.

Virus yang menguntungkan.

Beberapa peran virus yang memberikan dampak positif atau menguntungkan bagi
kehidupan makhluk hidup lainnya yaitu:

Digunakan sebagai biopestisida seperti Baculovirus. Virus yang dimanfaatkan untuk


pembuatan peta kromosom. Virus yang digunakan dalam pembuatan vaksin.
Virus yang dimanfaatkan untuk mengubah sifat bakteri agar bisa bermanfaat dalam
bidang kedokteran. Virus yang dimanfaatkan untuk memproduksi interferon atau protein
hasil sel normal sebagai respon dari infeksi virus.

Virus yang merugikan.

Virus juga bisa memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup lain. Virus yang
meru- gikan biasanya berperan sebagai patogen pada tanaman,hewan, bahkan manusia.
Bebe- rapa contoh virus yang merugikan antara lain:
1.Virus yang menyerang tanaman TMV penyebab penyakit mosaik pada tembakau.
Gemini virus penyebab penyakit kuning pada cabai. Cucumber Mosaic Virus penyebab
penyakit mosaik pada timun.

2. Virus yang menyerang hewan Rous Sarcoma Virus penyebab penyakit tumor pada
ayam. Virus Coxsachie penyebab penyakit mulut dan kuku di sapi, kambing, dan kerbau.
BAB 4

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk keanekaragamaman


sumber daya alam, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun
gen di suatu tempat. Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan
yangbermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam
hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun jumlah.

A. Tingkat Keanekaragaman
Keanekaragamanterjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang rendah hingga
tingkat organisme yang tinggi. Tingkatan tersebut ialah sebagai berikut:

 Tingkatan Gen
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan
yang terdapat di dalam lokus kromosom ,yang membuat ciri,kehidupan,bahkan sifat
semua mahkluk hidup adalah sesuatu yang ada didalam diri masing masing mahkluk
tersebut yaitu gen yang merupakan instruksi pembentuka serta pengoprasian tubuh di
molekul asam deoksiribonukleat atau DNA di seluruh sel makhluk hidup.Gen sendiri
merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom
kromosom .Keanekaragaman ini cukup mudah dikenali dengan ciri-ciri yang memiliki
variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok.
Biasanya, keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas. Contoh keaneka-
ragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan:

 Padi (Oryza sativa) dengan varietas Padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung, dan
lain-lain
 Mangga (Mangifera indica) dengan Varietas Mangga arumanis, mangga manalagi,
mangga golek, dan lain-lain

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan:

 Anjing (Canis familiaris) dengan ras anjing golden retrieve, anjing bulldog, anjing
german shepherd, dan lain-lain
 Kucing (Felis catus) dengan ras kucing anggora, kucing persia, kucing sphinx, dan
lain-lain

B. Keanekaragaman Hayati Indonesia

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada
lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang amat kaya dengan flora
dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya.Persebaran makhluk hidup yangberbeda
ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim,
misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeo-
grafi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.

a) Penyebaran hewan (zoogeografi)

Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan men
jadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut :

1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa,hewan yang khas adalah
beruangEropa, bison dan rusa kutub.
2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra,
jerapah, gajah, dan gorila.
3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas
adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
4) Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan
yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru.
5) Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat
besar, yaitu berang-berang.
6) Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas
meliputi kera dan tapir.

Letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia.
Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan
bagian timur termasuk daerah zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya, Indonesia
bagian barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia timur menyatu dengan benua
Australia.Sehing ga tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di
Indonesia barat mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis
hewan dan tumbuhan di Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada
di daerah biografi be- nua Australia.

b) Persebaran tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan
ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah
hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari
garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian
100 meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah
tersebut akan turun 50C. Macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya sebagai berikut.

1) Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan terdapat
pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada.
2) Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan terdapat pada daerah
Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia.
3) Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim
panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. Terdapat pada daerah
iklim sedang , seperti Eropa, sebagian Asia da n Amerika.
4) Padang rumput, memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput
( GKeanekaragaman Hayati raminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika
Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
5) Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang
tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam
waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara
(Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan)
6) Sabana, memiliki ciri-ciri padang rumput dan pepohonan. Terdapat pada daerah
Asia, Australia dan In- donesia.
7) Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon-
pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel (epifit)
dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). Terdapat pada daerah Asia,
Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan.
8) Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan
airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea)
danSonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). Terdapat di daerah tropik dan
subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.
9) Hutan lumut, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah
pegunungan.

Perkiraan jumlah lumut yang ditemukan di Indonesia sekitar 4.250 sampai 12.000
jenis dari 47.000 jenis yang ada di dunia. Tumbuhan lumut ditemukan hampir 3.000 jenis
dari 15.000 jenis lumut yang ada di dunia. Sedangkan, tumbuhan paku-pakuan mencapai
4.000 jenis mewakili seperempat jumlah paku-pakuan yang ada di dunia.
Kelompok terbesar terdiri dari tumbuhan berbiji dengan 20.000 jenis, mewakili 8% jum-
lah yang ada di dunia. Sebaran jenis tumbuhan di Indonesia sangat heterogen. Daerah ter-
kaya adalah daerah hutan hujan primer dataran rendah Kalimantan yang terdiri atas
10.000 jenis tumbuhan berbiji yang 34%-nya merupakan jenis yang endemik.

C. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Ekosistem


Perairannya

Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara


lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

a. Ekosistem Air Tawar

Mempunyai ciri-ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi suhu rendah, penetrasi
atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air (ekosistem sungai), dan dipenga-
ruhi oleh iklim serta cuaca.
Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habita ekosistem air tawar dapat di-
bagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut.:
1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari yang mencapai dasar.
2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai
dasar.
3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat men-
capainya.

Organisme yang hidup di daerah ekosistem air tawar memiliki karakteristik


tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang
tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar
perairan, misalkan teratai, kangkung,ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan,
karakteristik hewannya memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi
(diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara
osmosis.

b. Ekosistem Air Laut

Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang
merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke
darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut.

1) Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus,Ipomoea


pescaprae, Pandanus tectorius.
2) Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia
catapa, Erythrina sp.
3) Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau),dan Acanthus.

Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut

1) Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin cukup rendah.
2) Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
3) Arus laut yang selalu berputar timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran
bumi.
4) Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi
dengan suhu air di bagian bawahnya sehingga air permukaan tidak dapat bercampur deng
an air di lapisan bawah. Batas antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin. Secara
fisik habitat air laut terbagi atas 4 zona, sebagai berikut.

1) Litoral, yaitu yang berbatasan dengan darat.


2) Netrik, yaitu kedalaman sampai 200 meter.
3) Batial, yaitu kedalaman 200 meter hingga 2000 meter.
4) Abisal, yaitu kedalaman 2000 meter lebih.

Organisme yang hidup di daerah ekosistem air laut memiliki karakteristik tertentu
tertentu ,seper- ti hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel
kira- kira sama dengan tekanan osmosis air laut maka itu adaptasinya tidak terlalu sulit.
Sedangkan,hewan ber- sel banyak, misalnya ikan, cara adaptasi yang dilakukan dengan
cara melaku- kan banyak minum,sedikit mengeluarkan urin, pengeluaran air dilakukan
secara osmosis, sedangkan garam mineral dikeluarkan secara aktif melalui insang.
BAB 5
KLASIFIKASI MAHKLUK HIDUP
A. Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam suatu herarki. Sistem
penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi makhluk hidup secara individual yang
menggambarkan kekerabatan. Menurut Rideng (1989) klasifikasi adalah  pembentukan
takson-akson dengan tujuan mencari materi keseragaman dalam keanekaragaman. Dikatakan
pula bahwa klasifikasi adalah penempatan organisme secara  berurutan pada kelompok
tertentu (takson) yang didasarkan pada perbedaan dan  persamaan. Sedangkan
Tjitrosoepomo (1993) mengatakan dasar pengadaan klasifikasi adalah keseragaman
kesamaan-kesamaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi. Semua ahli biologi mrnggunakan
suatu sistem kasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang
memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang
memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray
yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne ( 1707-
1778), seorang ahli  botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang
denga Carolus Linnaeus.

Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan
fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan
mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi. Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin
karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah  bahasa yang dipakai untuk pendidikaresmi.

B. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Mengapa makhluk hidup yang ada di bumi perlu dikelompokkan? Berikut ini akan
dipaparkan beberapa tujuan dilakukannya klasifikasi makhluk hidup:

 Mempermudah Proses Mempelajari Makhluk Hidup – Klasifikasi makhluk hidup


dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
Dengan mengetahui klasifikasi makhluk hidup tertentu kita sekaligus mengetahui
ciri-ciri dari makhluk tersebut, kita juga akan mempelajari makhluk hidup apa
saja yang memiliki ciri yang serupa.
 Mengetahui Hubungan Kekerabatan – Klasifikasi makhluk hidup terjadi karena
adanya pengelompokan berdasarkan ciri. Tingkat takson yang diperkenalkan oleh
Linnaeus dapat membantu kita mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Dengan mengetahui ciri-ciri
makhluk hidup berdasarkan tingkatan takson, kita jadi memahami hubungan
kekerabatan pada makhluk hidup Grameds.
 Membedakan Makhluk Hidup yang Satu dengan yang Lainnya – Berdasarkan
ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, kita dapat mengetahui dan
membedakan makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Misalnya antara kera dan
monyet, meskipun mirip namun keduanya memiliki nama ilmiah yang berbeda
karena ada ciri yang membedakan antara keduanya.
 Menyederhanakan Objek Studi – Makhluk hidup yang ada di bumi berjumlah
jutaan. Untuk mempelajarinya tentu dibutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk
itu, perlu dilakukan klasifikasi ilmiah agar objek studi menjadi lebih sederhana.
Klasifikasi makhluk hidup akan lebih membantu kita untuk mengenali dan
mempelajari makhluk hidup karena telah dikelompokkan berdasarkan kesamaan
ciri.
 Memberi Nama – Seiring perkembangan waktu, berbagai penemuan spesies
baruterus terjadi. Spesies-spesies baru tersebut belum memiliki nama, karena itu
perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup. Dengan melihat ciri-ciri spesies yang
ditemukan, spesies tersebut akan memiliki nama ilmiah sesuai ciri-ciri yang
ditunjukkan Grameds.

C. Ragam Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan atau kelompok, yaitu
sistem alami, sistem buatan dan sistem filogenik. Berikut urainnya:
a. Kalifikasi Sistm Alam

klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok


makhluk hidup secara alami. Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang
berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua
dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi lagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

b. Klasifikasi Sistem Buatan

Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik,
sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya.
Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal
dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau
dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.

Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan


perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut. Mengamati dan
meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur
tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup. Apabila ada yang memiliki ciri struktur
tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan
dikelompokkan tersendiri. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi
yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup
yang dikelompokkan.

Pengelompokan makhluk hidup tersebut dapat dengan mudah kamu dapatkan


informasinya melalui buku berjudul Buku Pintar Hewan oleh Jumanta yang menjelaskan
segala hal yang harus kamu ketahui mengenai hewan yang ada di dunia.DSistem

D. Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang sering digunakan merupakan cara


pengelompokan yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Dia
membagi makhluk hidup menjadi 5 kelompok besar yaitu monera, protista, jamur,
tumbuhan, dan hewan.

a. Klasifikasi tumbuhan

Dunia tumbuhan (kingdom Plantae) terdiri dari 5 devisi yaitu:

1. Devisi Schizophyta (tumbuhan belah)


2. Devisi Thallophyta)tumbuhan talus)
3. Devisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
4. Divisi Pterydophyta(tumbuhan paku)
5. Devisi Spermatophyta(tumbuhan biji)

1) Devisi Schizophyta(Tumbuhan belah)

Schizophyta mempunyai ciri khas berkembang biak denngan cara membela diri

a) Kelas schizomycetes(BAKTERI ATAU JAMUR BELAH)

 Mycobacterium leprae → penyebab lepra


 Mycobacterium tubercolosis → penyebab tbc

b) Kelas cyanophyceae/ sscchyzophyceae

 Gloeocapsa magma
 Oscillatoria

2) Divisio Thallophyta( tumbuhan talus)


Tumbuhan ini disebut juga tumbuhan halus karna tubuh nya belum memiliki bagian
bagian yang di sebut akar,batang,dan daun

a) Kelas Chlorophyceae(ganggang hijau)

 Pleurococcus
 Oedogonium,berbentuk benang

b) Kelas chrysophyceae/Diatomae(ganggang kersik)

 Navicula Viridis

c) Kelas phaeophyceae(ganggang pirang)

 Turbinaria
 Sargassum

d) Kelas Rhodophyceae(ganggang merah)

 Echema spynosum,untuk membuat agar agar


 Ghoniolithon re

Monera adalah kelompok organisme yang inti selnya masih belum memiliki membran
inti atau disebut juga organisme prokariotik. Meskipun tidak memiliki membran inti,
organisme ini memiliki bahan inti berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid
atau asam deoksiribonukleat).

Ciri Ciri Kingdom Monera

 Bersel Satu
 Tidak Memiliki selaput atau prakarotik
 Dapaat membuat makanan sendiri
 Bergerak atau berpindah tempat

Yang termasuk kindom Monera

 Bakteri
 Salmonella
 Mikrobakterium
 Escherichia
 Rhizobium
 Bacillus
 Tubuh bakteri yang bersel satu
 Alga biru
BAB 6
MONERA

A. Pengertian Monera
Monera adalah organisme uniseluler atau organisme satu sel. Monera berasal dari kata
“moneres” dari bahasa Yunani yang berarti tunggal.Struktur makhluk hidup ini sederha-
na, terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek)
sehingga disebut prokariotik. Kingdom atau kelompok ini juga kita kenal dengan nama
bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang bermakna batang yang sangat kecil.

B. Ciri-ciri Kelompok Monera

 Uniseluler
Uniseluler berarti satu sel atau makhluk hidup yang terdiri dari satu sel tunggal.
Organisme uniselular dapat berupa koloni maupun hidup secara individual. Salah satu
alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kelompok plantae adalah karena
tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.

 Bentuk sel bervariasi


Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang
(basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang
terben- tuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai
(streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).

 Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki nucleus (inti sel yang terbungkus
membran). Dalam beberapa literatur prokariotik juga didefiniskan sebagai sel yang tidak
memiliki organel yang terbungkus membran. Ada sedikitnya 6 struktur penyusun sel
prokariotik yaitu membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan materi genetik (DNA dan
RNA. Selain itu, bagian lain dari sel prokariotik adalah dinding sel dan flagela.
 Memiliki dinding sel
Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Din-
ding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa.
Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan
(kelompok archaebacter).

 Tidak memiliki organel bermembran


Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel–
organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria,
retikulumendoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat
pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan
dinding sel.

BAB 7
PROTISTA

A. Pengertian Protista
Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki
membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal. Protista dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan (Gang-
gang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air, karena tidak memiliki
pelindung untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering. Kingdom Protista adalah kingdom
yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga dapat di kelompokan dalam
kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih sangat sederhana
dibandingkan dengan organisme lainnya.

B. Ciri ciri Protista

 Memiliki ukuran mikroskopis 5μm–3mm.


 Juga memilikiukuran makroskopis mencapai 60 meter bahkan lebih
 Umumnya uniseluler
 Tipe sel eukariotik
 Hidup bebas atau simbiosis
 Habitat umumnya di tempat lembab
 Bersifat aeroob dan anaerob
 Bersifat heterotrof dan bersifat heterotrop
 Bersifat motil

C. Klasifikasi Protista
 Protista Mirip Tumbuhan: Protista dikatakan mirip tumbuhan karena ia bersifat
autotrof, memiliki klorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu
 Melakukan fotosintesis. Contoh Protista yang mirip tumbuhan adalah ganggang
yang terdiri atas filum Euglenophyta, ganggang hijau (Chlorophyta), ganggang
cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang (Chrysophhyta), ganggang merah
(Rhodophyta), dan ganggang api (Pyrhophyta).
 Protista Mirip Hewan: Dikatakan mirip hewan karena Protista ini bersifat
heterotrof. Protista ini dapat memasukkan makanan dengan cara menelan melalui
mulut pada membran selnya. Protista ini tidak dapat membuat makanan sendiri
karena tidak mengandung klorofil. Contoh Protista yang mirip hewan adalah
Protozoa, t Rhizopoda (berkaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata
(berambut getar), dan Sporozoa (penghasil spora).
 Protista Mirip Jamur: Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel,
kemudian terjadi penyerapan sari-sari makanan hasil pencernaan makanan oleh
tubuh.Contoh Protista yang mirip jamur ini adalah jamur air dan jamur lendir.

Anda mungkin juga menyukai