KD 3.1
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat
organisasi kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Menjelaskan objek kajian biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
3.1.2 Mengidentifikasi permasalahan pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
3.1.3 Menjelaskan cabang-cabang biologi
3.1.4 Menjelaskan peranan biologi dalam berbagai bidang kehidupan manusia
3.1.5 Menjelaskan konsep metode ilmiah
3.1.6 Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah
3.1.7 Menjelaskan tata tertib di laboratorium
3.1.8 Menjelaskan prosedur keselamatan kerja di laboratorium
3.1.9 Menjelaskan prosedur penanganan kecelakaan di laboratorium
3.1.10 Mengidentifikasi simbol-simbol bahan berbahaya
PETA KONSEP
Terbagi atas
Mengkaji
URAIAN MATERI
1|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
A. Pendahuluan
Biologi merupakan bagian dari sains. Biologi berasal dari kata bios yang
berati hidup, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, biologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang mahluk hidup.
2|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
1. Objek Biologi Tingkat Molekul
Struktur di dalam sel dapat dipisahkan menjadi makromolekul-makromolekul
bahkan hingga menjadi atom. Pada umumnya tubuh organisma mengandung
molekul yang tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan
Nitrogen (N). Jenis molekul yang terkandung di dalam tubuh organisme antara lain
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat.
2. Objek Biologi Tingkat Sel
Sel merupakan unit struktural, fungsional, dan hereditas penyusun tubuh
makhluk hidup. Sel memiliki organel dengan fungsi tertentu. Suatu sel
tunggal memiliki karakteristik makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi
hereditas, melakukan aktivitas metabolisme, mampu tumbuh serta
berkembang. Karena memiliki karakteristik yang dibutuhkan sebagai
makhluk hidup, sel disebut sebagai satuan unit terkecil kehidupan. Ukuran
sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya dibutuhkan mikroskop.
3. Objek Biologi Tingkat Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk
melaksanakan suatu fungsi tertentu.Pada dunia hewan tingkat tinggi dan
manusia terdapat 5 macam jaringan dasar penyusun tubuhnya. Kelima
jaringan tersebut adalah jaringan: epitelium, otot, ikat/penghubung, tulang
dan saraf. Sedangkan pada dunia tumbuhan terdapat 7 macam jaringan
dasar penyusun tubuh. Ketujuh jaringan dasar tersebut adalah jaringan:
epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis, xilem dan
floem.
4. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ
Organ merupakan struktur yang terbentuk dari beberapa jenis jaringan
yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Contoh organ pada
hewan dan manusia adalah usus, jantung, paru-paru, hati, lambung, mata,
usus halus dan sebagainya. Pada tumbuhan contoh organ adalah akar,
batang, daun, dan bunga.
5. Organisasi Kehidupan Tingkat Sistem Organ
Sistem organ adalah kumpulan beberapa organ dengan sistem tertentu
untuk melaksanakan fungsi hidup tertentu. Adapun posisi berbagai organ
di dalam tubuh hewan dan manusia disesuaikan dengan fungsinya sebagai
pembentuk sistem organ tertentu. Misalnya paru-paru; organ ini terletak di
rongga dada berhubungan dengan trakea dan berfungsi dalam sistem
respirasi; hati terletak di rongga perut dekat dengan lambung, pankreas,
dan usus, dan berfungsi dalam sistem pencernaan.
6. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu
Seluruh sistem organ tersebut saling berinteraksi, saling menunjang atau
saling berpengaruh dan membentuk satu tubuh yang dikenal dengan
istilah individu. Individu dapat berupa organisme bersel tunggal
(uniseluler)atau bersel banyak (multiseluler). Bakteri dan protozoa
adalah contoh organisme bersel tunggal. Jadi individu merupakan satu
organisme yang tubuhnya tersusun oleh berbagai sistem organ yang saling
berhubungan. Pada lingkungan yang lebih luas, individu diartikan sebagai
satuan makhluk hidup tunggal, misalnya seekor ikan, seekor ayam,
sebatang pohon beringin, dan sebagainya. Kata individu berasal dari
bahasa Latin yakni Individum yang artinya tidak dapat dibagi.
7. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
3|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
Populasi artinya kumpulan dari individu sejenis yang secara bersama
menempati suatu habitat. Jadi, seluruh tanaman padi pada sepetak sawah
tersebut merupakan populasi padi, seluruh cacing tanah merupakan
populasi cacing tanah.
8. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang tinggal bersama pada
suatu areal tertentu, dimana terjadi suatu bentuk hubungan atau
interaksi, baik antara individu sejenis (intraspecies) maupun antara
jenis yang berbeda (antarspecies). Sepetak sawah, sebuah kolam
ikan, sebidang kebun, bahkan halaman rumah AnAnanda tadi dapat
merupakan suatu contoh komunitas.
9. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup
organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut
saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme
mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen,
konsumen ataupun dekomposer.Lingkungan biotik adalah bagian
lingkungan yang berupa makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan, hewan,
dan monera). Dan lingkungan abiotik adalah bagian lingkungan yang
berupa benda tak hidup (contohnya air, tanah, udara, cahaya, pH, suhu
dan iklim).
10. Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma
Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama
tumbuhan) yang dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung
pada iklim regionalnya. Jadi Bioma adalah kumpulan species (terutama
tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh
vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat
tersebut. Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan
tumbuhan yang dominan di daerah tersebut. Di permukaan bumi ini
terdapat 7 macam bioma, yaitu: tundra, taiga, gurun (padang pasir),
padang rumput, savana, hutan hujan tropis, dan hutan decidous.
11. Organisasi Kehidupan tingkat biosfer
Biosfer adalah lapisan bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan.
Biosfer mencakup wilayah daratan, perairan dan ciri utama, yaitu
mengandung oksigen yang sangat dibutuhkan untuk menunjang
kehidupan organisme.
4|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
syndrome) yang mengalami gangguan sistem imun dan membuatnya mudah
terinfeksi penyakit. Permasalahan biologi pada tingkat populasi, misalnya
penyebaran AIDS dari satu orang ke orang lain dalam satu populasi.
Permasalahan biologi pada tingkat komunitas, misalnya dampak
penangkapan burung secara liar terhadap kelestarian mahluk hidup lainnya
dalam suatu rantai makanan. Permasalahan biologi pada tingkat ekosistem,
misalnya pengundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit yang mengancam
habitat satwa liar di dalammnya. Permasalahan biologi pada tingkat bioma,
misalnya dampak kebakaran hutan hujan tropis. Permasalahan biologi pada
tingkat biosfer, misalnya dampak menipisnya lapisan ozon di atmosfer
terhadap kehidupan mahluk hidup di bumi. Masih banyak permasalahan biologi
lainnya yang terjadi di permukaan bumi ini.
F. METODE ILMIAH
Dalam bekerja ilmiah, para ilmuwan mempunyai tahapan-tahapan tertentu
yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu cara yang
sistematis untuk memecahkan masalah. Metoe ilmiah digunakan oleh para ahli
dalam melakukan penelitian dan bereksperimen untuk menemukan penemuan-
penemuan baru.
A. Sikap Ilmiah
Dalam melakukan penelitian suatu objek atau kejadian, ilmuwan biologi
harus bersikap ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang harus dilakukan, yaitu sebagai
berikut.
Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam.
Tidak percaya pada takhayul, yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Memiliki minat yang besar untuk dapat menghasilkan suatu produk sains
Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kritik dan pendapat orang lain
Jujur dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan
Teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa ketika melakukan penelitian
Optimis terhadap keberhasilan penelitian
Bersikap hormat terhadap peneliti lain atau pun orang lain
Menghargai hasil penelitian dan penemuan orang lain
6|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
Proses menemukan masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara
misalnya dengan pengamatan atau observasi. Masalah yang sudah ditemukan
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, ringkas, jelas, dan bermakna.
7|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
b. Tahap perlakuan percobaan
Dalam percobaan terdapat dua kelompok, yaitu kelompok yang tidak
diberikan perlakuan (kelompok kontrol) dan kelompok yang diberi
perlakuan (eksperimen).
Pengamatan dan pencatatan data hasil percobaan diusahakan seteliti
mungkin agar diperoleh data kualitatif maupun kuantitatif yang akurat.
Alat ukur yang digunakan harus terstandardisasi. Percobaan sebaiknya
dilakukan beberapa kali pengulangan untuk mendapatkan data yang sahih
(kebenarannya dapat dipercaya). Data hasil percobaan final adalah rata-
rata dari hasil pengulangan percobaan.
6) Membuat kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban yang sebenarnya dari hipotesis yang
pernah diajukan. Ada dua kemungkinan, yaitu hipotesis ditolak atau hipotesis
diterima. Hipotesis diterima apabila sesuai dengan hasil percobaan. Namun,
bila hipotesis tidak sesuai dengan hasil percobaan, maka hipotesis ditolak.
8|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
c. Prakata, berisi ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian
penelitian.
d. Daftar isi, memuat subjudul pada setiap bab dan subbab.
e. Pendahuluan, berisi latar belakang penulisan, identifikasi masalah,
batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dam kegunaan
penelitian.
f. Kerangka teori dan pengajuan hipotesis, berisi kajian landasan teori
dan hipotesis.
g. Metodologi penelitian, menguraikan tujuan penelitian, tempat dan
waktu penelitian, alat, bahan, sampel, dan metode penelitian.
h. Pembahasan, berisi pengolahan data-data dan hasil penelitian.
i. Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan dari penelitian dan saran yang
berhubungan dengan pemanfaatan hasil penelitian.
j. Daftar pustaka, memuat sumber-sumber teori yang digunakan, misalnya
buku referensi, media cetak, maupun media elektronik.
k. Lampiran, berisi tabel, foto, data, dan informasi pendukung.
G. Bekerja di Laboratorium
Praktikum biologi dapat dilaksanakan di laboratorium maupun di luar
labotarium. Praktikum biologi di luar laborotarium dapat dilaksanakan di
green house, di kebun, atau di halaman sekolah. Praktikum di dalam
labotarium berbeda dengan praktikum di luar ruang labotarium. Bekerja di
dalam ruang labotarium harus memerhatikan beberapa aturan yang meliputi
tata tertib penggunaan laboratorium dan langkah-langkah keselamatan kerja.
9|Page
Bahan Ajar
KD 3.1
7) Pisahkan sampah padat dan sampah cair. Sampah cair dapat dibuang di
bak saluran pembuangan air, sedangkan sampah padat dibuang di tempat
sampah.
8) Sisa pengambilan zat sebaiknya dibuang, jangan dimasukkan kembali ke
botol asal.
9) Sebelum meninggalkan ruangan, teliti kembali keadaan di dalam
laboratorium.
10 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
(3) Luka tusuk. Luka yang disebabkan oleh benda berujung runcing seperti
paku, jarum atau tertikam. Luka dibersihkan, ditutup, dan korban dibawa ke
Puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat suntikan anti tetanus.
(4) Luka memar . Luka tertutup dimana kerusakan jaringan dibawah kulit
disertai perdarahan yang dari luar tampak kebiruan. Penanganannya dengan
kompres air hangat dingin bergantian, dan meninggikan bagian yang luka.
(5)Luka bakar
Luka bakar akibat zat kimia asam. Hapus zat asam dengan kapas atau
kain halus, cuci dengan air mengalir sbanyak- sebanyaknya, selanjutnya
cuci dengan larutan Na2CO3 1%. Cuci lagi luka dengan air, keringkan, olesi
dengan salep lavertan (salep minyak ikan) dan balut dengan kain perban.
Luka bakar akibat zat kimia basa. Cuci dengan air sebanyak- banyaknya.
Bilas dengan asam asetat 1%. Cuci kembali dengan air. Keringkan, olesi
dengan salep boor. Balut dengan kain perban.
Luka bakar karena panas . Bila kulit hanya memerah, olesi dengan salep
lavertan. Bila sampai terassa nyeri kompres dengan air secepatnya dan
bawa ke dokter. Bila luka terlalu besar jangan diberi obat apapun, tutup
luka dengan kain perban dan bawa segera ke dokter.
b. Keracunan zat melalui hidung
Bawa si penderita ke tempat yang udaranya segar. Jika penderita tidak
bisa bernapas, berikan napas buatan.
c. Keracunan melalui mulut
Jika zat hanya sampai di mulut, segera kumur sebanyak-banyaknya.
Jika zat tertelan, segera muntahkan. Jika tidak bisa muntah, pancing
dengan minum segelas air yang dicampur 2 sendok teh garam dapur
atau pancing dengan jari yang dimasukkan ke pangkal kerongkongan
hingga dapat muntah. Jika korban pingsan, hindari pemberian sesuatu
melalui mulut dan harus segera dibawa ke dokter.
d. Terluka
Balutlah luka berdarah dengan kain kasa untuk menghentikan
pendarahan (periksa luka dari serpihan kaca). Jika luka ringan olesi
dengan anti septik dan dibalut dengan kain kasa.
e. Tersengat arus listrik
Matikan saklar pusat saluran listrik. Jangan sentuh korban sebelum
listrik di matikan. Pisahkan antara kabel dengan orang yang kesentrum
dengan kayu panjang.
11 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
N Karakteristik dan Cara
Simbol
o Contoh Bahannya Memperlakukannya
1. Harmful Berbau tajam, 1. Hindari menghirup
menyengat gas ini
Contoh : Brom, 2. Saat menggunakan
Amonia gas ini tutup mulut
dan hidung dengan
kain kasa dan
lakukan kegiatan di
dalam lemari gas
2 Toxic Beracun 1. Simpan di dalam
Contoh : Mercuri, lemari terkunci
Karbon tetraklorida 2. Jangan digunakan
kalau tidak diminta guru
12 | P a g e
Bahan Ajar
KD 3.1
N Karakteristik dan Cara
Simbol
o Contoh Bahannya Memperlakukannya
7 Mengganggu 3. hindari pembuangan
ekologi langsung ke lingkungan
tributil timah
klorida,
tetraklorometan,
petroleum bensin
Dangerous for
Enviromental
13 | P a g e