Kata Kunci
Bioetika Hipotesis Molekul Populasi
Biologi Jaringan Observasi Sel
Biom Komunitas Organ Sistem organ
Biosfer Laboratorium Organel Variabel
Ekosistem Metode ilmiah Organisme
Manusia ditakdirkan menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Dengan rahmat dan kuasa-Ny, Tuhan memberikan akal budi kepada manusia. Akal
budi yang dimiliki manusia telah membuat manusia memiliki berbagai kelebihan
dibandingkan makhluk lain didunia ini. Dengan akal budinya, manusia dapat
belajar dan menemukan serta mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan.
Manusia telah berhasil mengangat peradabannya dari zaman batu ke zaman modern
seperti sekarang karena ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkannya.
1. Tingkat Molekul
Kajian biologi pada tingkat molekul meliputi kajian mengenai berbagai jenis
biomolekul yang menyusun tubuh makhluk hidup, diantaranya adalah protein, korbohodirat,
lemak, asam nukleat, dan vitamin. Di situ dipelajari bagaimana molekul-molekul tersebut
dibuat dan apa fungsi atau peranan berbagai jenis biomolekul tersebut dalam menunjang
kehidupan suatu organisme. Dengan mempelajari biologi pada tingkat molekul, manusia
dapat mengkaji lebih mendalam tentang kehidupan ini. Pengkajian biologi pada tahap
molekul telah banyak menghasilkan pengetahuan mutakhir yang bermanfaat. Penelitian
tentang gen, misalnya, telah dapat menguak berbagai macam misteri penyakit sehingga
dapat dilakukan pencegahan atau pengobatan berbagai macam penyakit tersebut.
2. Tingkat Sel
Sejak pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke, pengajian tentang sel hingga saat
ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Objek dan persoalan biologi pada tingkat sel
dipelajari dalam cabang ilmu sitologi atau biologi sel. Kajian biologi pada tingkat sel
meliputi, antara lain morfologi dan jenis-jenis sel, berbagai macam organela penyusun sel
(misalnya, inti sel, mitokondria, reticulum endoplasma, ribosom, dan membrane sel), fungsi
organela tersebut, fungsi berbagai macam sel, metabolisme yang terjadi didalam sel,
transportasi zat kedalam dan keluar sel, serta cara sel bereproduksi atau membelah diri.
3. Tingkat Jaringan
Cabang biologi yang mempelajari jaringan disebut histology. Kajian biologi pada
tingkat jaringan meliputi berbagai macam jaringan (misalnya, jaringan epitel, jaringan ikat,
dan jaringan penyokong), fungsi berbagai macam jaringan, komponen-komponen penyusun
jaringan, pembentukan dan perkembangan jaringan, kultur jaringan, serta kelainan pada
jaringan.
4. Tingkat Organ
Cabang biologi yang mempelajari organ disebut organologi. Kajian biologi pada
tingkat organ meliputi asal usul dan perkembangan organ, berbagai jenis organ(misalnya,
mata, telinga, jantung, paru-paru, ginjal, dan lambung), fungsi berbagai macam organ,
komponen penyusun organ, kelainan yang terjadi pada organ, serta transplantasi organ.
6. Tingkat Individu
Seekor harimau, orang utan, burung emprit, atau sebatang padi merupakan individum.
Objek kajian biologi pada tingkat individu meliputi jenis-jenis organisme, kedudukannya
secara taksonomis, cara memperoleh makanan, cara berepeoduksi, cara bergerak, cara
.mempertahankan diri, dan cara beradaptasi terhadap lingkungan.
7. Tingkat Populasi
Populasi merupakan satu atau lebih individu suatu spesies yang hidup di suatu tempat
dan pada waktu tertentu. Misalnya, sebatang phon beringin di ekosistem hutan dan
sekumpulan tanaman padi di ekosistem sawah. Objek kajian biologi pada tingkat populsi ini
meliputi perkembangan populasi, angka atau jumlah kelahiran (natalitas), angka atau jumlah
kemtian (mortalitas), perpindahan atau migrasi, serta kompetisi atau persaingan antar
anggota populasi dalam memperebutkan pasangan, makanan, atau tempat.
8. Tingkat Ekosistem
Sawah, sungai, danau, lading, kebun, atau kolam merupakan contoh suatu ekosistem.
Didalam ekosistem terdapat komponen biotik yang berupa makhluk hidup serta komponen
abiotik yang berupa benda mati dan faktor-faktor lingkungannya, baik lingkungan biotik
maupun abiotik. Kajian biologi pada tingkat ekosistem ini meliputi berbagai jenis
ekosistem, komponen abiotik dan biotik penyusun ekosistem, fungsi masing-masing
komponen dalam ekosistem, hubungan timbalbalik antara makhluk hidup dan lingkungan,
aliran energi, rantai makanan serta jaring-jaring makanan.
9. Tingkat Biom
Anda tentu pernah mendengar kata gurun, taiga, padang rumput, atau hutan hujan
tropis.Itu semua merupakan cotoh-contoh biom yang ada di bumi ini. Biom memiliki
wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan ekosistem. Ciri khas biom adalah dipengaruhi
oleh iklim tertentu. Objek kajian biologi pada tingkat biom meliputi berbagai macam biom
yang ada di duniaserta ciri-ciri iklim yamg berpengaruh (misalnya, curah hujan,
kelembapan, suhu, dan angin)
B. Cabang-cabang Biologi
Oseanografi Indonesia Langka Taksom Muda
Observasi
Kerja Keras, Dan Rasa Ingin Kekayaan keaneragaman hayati kelautan Indonesia tidak diimbangi
Tahu, Dan Mandiri keberadaaan taksonomi murni di bidang kelautan. Di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia atau LIPI tercatat hanya dua peneliti. Salah satunya
sudah pensiun. Akibatnya, saat ini indentifikasi biota laut yang sangat kaya di
Indonesia banyak di lakukan peneliti-peneliti asing, termasuk diantaranya
penanam spesies-spesies baru. Dua peneliti asing Conservation Internasional
Indonesia belum lama ini merelakan hak penamaan spesies mereka untuk di
lelang di Monako. Dari sepuluh nama yang dilelang dihasilkan sekitar 1,5 juta
dollar AS (sekitar 15 miliar). “ Untuk menjadi taksonom murni sebenarnya
tidak sulit. Hanya butuh ketekunan, ketelitian, dan kesabaran serta didukung
referensi lengkap,” kata Kepala Pusat Penelitian Oseonografi (P2O) LIPI,
Suharsono, pekan lalu. Suharsono yang mendalami jenis karang, sekalipun
bukan taksonom murni, dibantu salah satu taksonom asing, dia telah berhasil
menemukan spesies karang batu yang dinamai sesuai dengan namanya,
Acropara harsonoi.
Taksonom murni merupakan ahli di bidang biologi tertentu yang
mampu membedakan temuannya jenis baru atau tidak. Spesies temuannya
secara tradisi bisa mencantumkan namanya sebagai nama spesies temuannya.
Satu-satunya taksom murni (real taxonom) kelautan yang ada di LIPI adalah
peneliti jenis udang-udangan (Crustaceae), yakni Dr. Dwi Listyo Rahayu yang
berdinas di Mataram. Seniornya, Dr. Kasim Moossa, kini sudah pensiun.
Sumber : Harian Kompas edisi Jum’at, 5 Oktober 2007
Pertanyaan:
1. Apa pekerjaan utama ahli taksonomi dan apa syarat menjadi seorang
taksonom?
2. Mengapa kita perlu memiliki ahli takson dalam jumlah yang cukup?
Apa pentingnya hal tersebut bagi keanekaragaman hayati Indonesia?
3. Menurut Anda, apa yang menyebabkan kurangnya peminat untuk
berkarier di bidang taksomi?
Beternak hewan dan bercocok tanam merupakan contoh wirausaha yang
Uji Pemahaman
dikembangkan berdasarkan konsep-konsep dalam ilmu biologi. Coba
tuliskan sepuluh jenis wirausaha lain yang merupakan penerapan ilmu
Kerja Keras
biologi.
Ilmu biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar karena ilmu ini
Tugas Mandiri memiliki objek kajian yang sangat luas. Semua makhluk hidup dan yang pernah
hidup di dunia ini merupakan objek kajian dari ilmu biologi. Sebagai pohon ilmu,
Kerja Keras, Rasa Ingin
Tahu, dan Mandiri biologi telah memiliki banyak sekali cabang ilmu yang berkembang pesat .
Lakukan penelusuran dari berbagai literature, baik dari buku, Koran, majalah, atau
internet untuk mengetahui cabang-cabang biologi tersebut. Selanjutnya,
berdasarkan literatur yang telah Anda peroleh, lengkapilah tabel berikut.
Kemajuan ilmu pengetahuan kadang kala memiliki sisi negatif yang tidak
diharapkan. Penemuan dinamit, misalnya, Oleh penemunya, dinamit ini ditunjukan untuk
meledakkan batu yang menghalangi pembuatan jalan atau terowongan. Akan tetapi,
dalam penggunaannya sering kali justru membuat penderitaan manusia karena
diledakkan di tempat yang tidak semestinya sehingga dapat merugikan manusia.
Demikian juga ilmu Biologi. Saat ini, ilmu Biologi mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Melalui teknologi rekayasa genetic dapat dibuat jenis-jenis organisme yang
unggul. Jika disalahgunakan, teknologi ini mungkin saja menghasilkan jenis-jenis
organism unggul yang berbahaya. Jika hal itu terjadi, berarti tujuan ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tidak akan tercapai, justru menyengsarakan.
Untuk menghindari penyimpangan atau penyalahgunaan teknologi, khususnya di bidang
biologi, disusunlah bioetika. Bioetika merupakan rambu-rambu atau etika yang harus
diperhatikan oleh para ilmuwan yang tertarik dalam bidang biologi. Bioetika berisi
norma-norma atau kesepakatan hal-hal apa saja yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan oleh seseorang berkaitan dengan penelitian bidang biologi.
Uji Pemahaman Buatlah sebuah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang siswa untuk men
-diskusikan apa dampak positif dan negatif mempelajari biologi. Kumpulkan
Toleransi dan Bersahabat/ hasil diskusi tersebut kepada guru dan presentasikan di depan teman-teman
Komunikatif
Anda.
Ratusan Itik Mati,Diduga Terserang Flu Burung
Ekplorasi
Lebih kurang 400 itik milik para perternak di desa Gondangmanis, Kecamatan
Kerja Keras dan Rasa Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, berangsur-angsur mati sejenak sepekan
Ingin Tahu terakhir.Unggas-unggas tersebut diduga terserang virus avian influenza (AI) atau dikenal
sebagai flu burung. Ratusan itik milik 10 peternak tersebut menunjukkan gejala terserang
flu burung, seperti mata keruh, terjadi kebutaan, angka kematian tinggi, dan unggas
cenderung suka berputar-putar.
Mendapati kejanggalan itu, para peternak segera mengirimkan laporan kepada
Dinas Perikanan dan Perternakan (Disnakkan) Karanganyar pada Sabtu(24/8). Pasalnya,
kasus tersebut bukan yang kali pertama terjadi di Desa Gondangmanis. “Desa itu memang
daerah endemik, dulu juga banyak unggas mati karena terifeksi AI. Pada kasus kematian
unggas kali ini gejalanya juga sama dengan kematian unggas yang terjadi beberapa waktu
lalu,” terang salah satu anggota staf Bidang Kesehatan Hewan(Keswan) Dinas Perikanan
dan Perternakkan (Disnakkan) Karanganyar, Faturrahman, kepada Espos, Rabu (28/8)
D.Metode Ilmiah
1. Mengidentifikasi Masalah
2. Membuat Hipotesis
Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat hipotesis.
Hipotesis adalah dugaan atau “jawaban” sementara mengenai suatu hal atau permasalahan
yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian.
Pada umumnya, hipotesis menunjuk pada hubungan antara dua variabel atau lebih.
Misalnya, dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Dosis Vitamin C terhadap
Pertumbuhan Anak Ayam”, hipotesis yang dibuat harus menunjukkan adanya hubungan
antara dosis vitamin C dan pertumbuhan anak ayam.
Hipotesis dapat dibagi menjadi dua, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
a. Hipotesis Nol ( H 0 )
Hipotesis Nol adalah hipotesis yang menyatakan tadak ada pengaruh antara satu
variabel dan variabel yang lain. Hipotesis ini ditulis H 0. Jadi, untuk judul penelitian “
Pengaruh Pemberian Dosis Vitamin C terhadap Pertumbuhan Anak Ayam”, bunyi
hipotesis nol ( H ¿¿ 0)¿-nya adalah tidak ada pengaruh pemberian dosis vitamin C
terhadap pertumbuhan anak ayam.
b. Hipotesis Alternatif ( H 1 )
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara
variabel yang satu dan yang lain. Hipotesis ini ditulis H 1. Dengan demikian, hipotesis
alternatif ( H ¿¿ 1)¿ untuk judul penelitian diatas adalah ada pengaruh pemberian dosis
vitamin C terhadap pertumbuhan anak ayam.
Apakah setiap penelitian harus ada hipotesisnya? Jawabnya tidak. Ada beberapa
penelitian yang tidak perlu menggunakan hipotesis, antara lain penelitian deskriptif,
penelitian historis, pelacakan, dan penelitian eksploratif. Sebagai contoh adalah
penelitian tentang inventarisasi tumbuh-tumbuhan di suatu cagar alam. Di sini peneliti
hanya mendata jenis-jenis tanaman yang hidup di cagar alam tersebut.
3. Merancang Percobaan
Percobaan atau eksperimen merupakan salah satu langkah dalam metode ilmiah
yang berfungsi untuk mendapatkan data yang digunakan untuk membuktikan apakah
hipotesis kita diterima atau ditolak. Jadi percobaan atau eksperimen dilakukan untuk
menguji hipotesis.
Dalam suatu percobaan, seorang peneliti berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat. Jadi, di sini peneliti memberikan
perlakuan yang akan dilihat pengaruhnya terhadap objek percobaan.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam melakukan percobaan,
yaitu lokasi penelitian, alat dan bahan yang digunakan, metode kerja, unit percobaan,
perlakuaan, variabel, pengulangan, dan pengamatan.
a. Lokasi Penelitian
Peneitian dapat dilakukan di dalam ruangan, misalnya laboratoriumdan/atau diluar
ruangan atau di lapngan, miasalnya kebun, sawah, atau rumah kaca.
c. Metode Kerja
Metode kerja merupakan langkah-langkah atau cara kerja yang akan dilakukan
dalam sebuah penelitian. Metode atau cara kerja meliputi persiapan bahan dan alat,
pelaksanaan percobaan, serta cara pengamatan yang akan dilakukan.
d. Unit Percobaan
Unit percobaan adalah satuan/tempat dilaksanakannya suatu perlakuan. Contoh unit
percobaan adalah pot, polibag, petak sawah, akuarium, hewan, dan tanaman.
(Gambar 1.2)
e. Perlakuan
Perlakuan adalah sesuatu yang ingin dilihat pengaruhnya. Sebagai contoh, pada
penelitian dengan judul “Pengaruh Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji
Kacang Hijau”, perlakuannya adalah perendaman.
Pada judul penelitian diatas, lama perendaman yang dilakukan dapat bermacam-
macam, misalnya 1 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Nilai-nilai tersebut merupakan
taraf atau tingkatan perlakuan. Mengapa harus dibuat bermacam-macam perlakuan? Hal
itu berguna untuk mengetahui apakah lama perendaman berpengaruh terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau tersebut. Sebagai pembanding, ada biji yang tidak
direndam. Kelompok itu disebut kontrol. Fungsi kontrol adalah untuk membandingkan
apakah perbedaan hasil pertumbuhan itu benar-benar dipengaruhi oleh lama
perendaman atau oleh factor lainnya.
f. Variabel
Variabel adalah suatu kondisi yang dikenakan dan dikontrol atau diamati
perubahannya pada sekelompok objek penelitian. Variabel sering disebut juga peubah.
Macam variabel dalam metode eksperimen antara lain variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel control.
Variabel bebas atau variabel penyebab adalah variabel yang dapat kita manipulasi
sehingga menimbulkan pengaruh terhadap sekelompok objek penelitian.
Variabel terikat atau variabel tergayut adalah variabel yang diobservasi, yang akan
berubah tergantung pada variabel bebas. Adapun variabel kontrol adalah pembanding
terhadap variabel yang tengah diuji. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Judul penelitian : pengaruh lama perandaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
Variabel bebas : lama perendaman
Variabel terikat : pertumbuhan biji kacang hijau
Variabel kontrol :biji kacang hijau yang tidak direndam
g. Pengulangan
Pada dasarnya, penelitian adalah pengamatan terhadap sampel dari sebuah
populasi. Oleh karena itu, dalam sebuah penelitian tidak boleh menggunakan objek
tunggal. Misalnya, Anda akan menelitipengaruh lama perendaman terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau. Dalam penelitian tersebut, tiap perlakuan tidak boleh
menggunakan hanya satu biji kacang hijau karena jika biji tersebut tidak tumbuhm,
kita tidak memiliki data percobaannya. Banyaknya objek atau ulangan yang harus
diambil untuk sebuah penelitian sangat bergantung pada sifat populasi dan tingkat
akurasi yang diinginkan. Dalam sebuah penelitian, makin banyak ulangan (berarti
makin banyak sampel), makin akurat hasilnya.
h. Pengamatan
Pengamatan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk
menguji hipotesis. Data adalah nilai-nilai hasil pengamatan atau pengukuran. Data
dibedakan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Data Kuantitatif Adalah data
yang diperoleh melalui pangamatan dengan menggunakan alat ukur dan dinyatakan
dalam bentuk angka. Sementara itu, data kualitatif merupakan deskripsi cirri-ciri suatu
objek yang diamati, dapat berupa warna, bau/aroma, rasa, dan tekstur objek. Data
kualitatif diperoleh melalui pengamatan dengan menggunakan alat indra. Oleh karena
itu, data kualitatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
Agar dapat diperoleh data kuantitatif, diperlukan alat bantu yang berfungsi untuk
mengukur sehingga aktivitas itu disebut pengukuran. Alat ukur yang sering
digunakan, antara lain timbangan atau neraca (Gambar 1.3(a)), mistar, kertas pH, dan
termometer. Untuk memeperoleh data kualitatif, juga diperlukan alat bantu. Alat bantu
yang diperlukan dalam pengambilan data kualitatif, antara lain miskroskop (Gambar
1.3 (b)), kaca pembesar, kamera, atau kaset, sebagai contoh, untuk mengamati
objekyang sangat kecil, misalnya mokroorganisme, kita memerlukan mokroskop
karean matakita tidak dapat melihatnya dengan jelas.
5. Membuat Kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan, peneliti harus memperhatikan hipotesis yang
diajukan serta data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Data-data penelitian yang
telah dianalisis digunakan untuk menguji hipotesis mana yang diterima sehingga kita
dapat menarik kesimpulan dengan benar.
Diterima atau tidaknya hipotesis untuk menarik sebuah kesimpulan sangat
bergantung pada tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Tidak sesuainya hipotesis
dengan apa yang diharapkan oleh peneliti bukan berarti penelitian tersebut gagal.
Justru sebaliknya, hal itu akan menambah khazanah pengetahuan kita.
b. Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki sifat yang beraneka ragam, ada yang tidak berbahaya,
beracun, sangat beracun, atau dapat menyebabkan kanker. Penanganan bahan kimia
yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja. Penyimpanan
bahan cair dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Semua
bahan kimia harus diberi label. Label bahan kimia minimal menyertakan nama,
konsentrasi, dan tanggal pembuatan. Bahan kimia yang tidak mempunyai label harus
disingkirkan dan tidak boleh digunakan.
c. Peralatan
Sebagaian besar alat laboratorium terbuat dari gelas
(Gambar 1.4). Gelas banyak dipilih karena sifatnya yang
tahan terhadap sebagian besar bahan kimia dan tidak bereaksi
dengan bahan kimia tersebut. Meskipun demikian, gelas
mudah pecah dan pecahan gelas ini jika mengenai tubuh dapat
menyebabkan luka.
Selain berbahan gelas, alat-alat laboratorium juga ada
yang terbuat dari bahan plastik dan logam. Alat-alat tersebut
lebih tahan terhadap kerusakan fisik dan cenderung tidak
berbahaya. Namun, alat-alat berbahan dasar plastik (seperti
gelas ukur dan corong plastik) memiliki batasan suhu ketika
digunakan karena bahan plastik cenderung berubah bentuk
pada suhu tinggi diatas 150℃. Sementara itu, alat-alat
berbahan dasar logam rawan mengalami korosi.
Penggunaan alat-alat gelas laboratorium harus sesuai dengan fungsi dan
cara pemakaiaannya yang benar. jika tidak seseuai, hal itu dapat menimbulkan
resiko kecelakaan kerja.
HARMFUL
Bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit,
berlendir, mengganggu system pernapasan apabila kontak dengan
kulit, dihirup atau ditelan.Misalnya,soda api ( N ¿¿ a OH ) ¿, fenol¿ ¿),
dan klorin¿ ¿)
TOXIC
Bahan kimia yang bersifat racun, dapat menyebabkan kematian atau
sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui sitem
pernapasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui
kulit. Misalnya, karbon tetraklorida(CCl¿¿ 4) ,¿ hidrogen sulfida
( H ¿¿ 2 S), ¿ dan benzene ¿ ¿).
CORROSIVE
Bahan kimiayang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal, bahkan dapat
menyebabkan kulit mengelupas. Misalnya, asam sulfat( H 2 SO4 ), asam
nitrat ( HNO3 ), dan asam klorida (HCl).
FLAMMABLE
Bahan kimia yang memiliki titik nyala rendah dan mudah
menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas, atau
loncatan bunga api. Misalnya, eter (C 2 H 5 OC 2 H 5 ), karbon disulfida
(CS¿¿ 2)¿, dan asetelina (C ¿ ¿ 2 H 2 )¿ .
EXPLOSIVE
Bahan kimia yang bersifat dapat meledak dengan adanya panas,
percikan bunga api, guncangan, atau gesekan. Misalnya, kalium klorat
( KClO ¿¿ 3) ¿, amonium nitrat ¿ ¿), dan TNT ¿ ¿
OXIDISING
Bahan kimia yang bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan
organik, dan bahan pereduksi. Misalnya, kalium permanganate
( KM ¿ ¿ nO 4)¿, peroksida ( H ¿ ¿ 2 O2) ¿, dan kalium dikromat
( K 2 Cr 2 O7 ).
Ekplorasi Diskusikan bersama teman sebangku Anda, aspek- asapek keselamatan kerja
laboratorium biologi. Sebagai bahan diskusi, perhatikan contoh dan tata tertib kerja di
Kerja Keras dan Rasa Ingin dalam laboratorium biologi di depan. Anda dapat memulai diskusi dengan pertanyaan
Tahu
“mengapa” dari setiap butir aturan tata tertib laboratorium tersebut. Misalnya,
mengapa setiap bekerja didalam laboratorium harus mengenakan jas lab dan mengapa
setiap pengguna laboratorium harus menjaga ketertiban. Setelah berdiskusi, cobalah
membuat kesepakatan/komitment bersama dengan teman-teman Anda untuk
melaksanakan secara bertanggung jawab aspek keselamatan kerja di dalam
laboratorium.
Buatlah lima kelompok yang beranggotakan siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Kemudian, diskusikanlah lima tema berikut.
Diskusi 1. Biologi merupakan ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup.
1. Ruang Lingkup Biologi
2. Objek kajian biologi meliputi permasalahan biologi dari tingkat molekul sampai
Kerja Keras dan Toleransi 2. Cabang-Cabang Biologi
tingkat biom.
3. Pengembangan Karier dalam Biologi
3. Sebagai ilmu yang objek kaliannya sangat luas, biologi memiliki cabang-
4. Manfaat mempelajari Biologi
cabang ilmu yang lebih spesifik.
5. Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
4. Mempelajari ilmu biologi dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri,
Setiap kelompok dapat memilih salah satu tema diskusi diatas. Buatlah laporan hasil
lingkungan, dan masa depan bangsa.
diskusi kelompok Anda dan presentasikan di depan guru dan teman-teman Anda
5. Penelitian merupakan kegiatan untuk mencari jawaban yang benar dari suatu
permasalahan atau untuk memecahkan masalah.
6. Langkah-langkah dalam melakukan penelitian meliputi merumuskan masalah,
membuat hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data, dan membuat
simpulan.
Menurut ajaran agama yang Anda anut, apakah penemuan ilmu pengetahuan yang
Sains dan Agama 7. sebagian besar membuat
penelitiankeimanan
ilmiah Anda
dilakukan di dalam laboratorium. Semua
makin maju, makin bertambah?
Kerja Keras pemakai laboratorium sangat berperan dalam terciptanya keselamatan kerja.
Rangkuman
Setelah selesai mengikuti tahapan pembelajaran dalam bab Ruang Lingkup Biologi
Refleksi ini, cobalah tuliskan pengetahuan Anda tentang ruang lingkup biologi, manfaat
mempelajari biologi, metode ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana
pengembangan karir masa depan berbasis biologi. Tuliskan pula hal-hal menarik yang
Anda temukan di dalamnya!