Anda di halaman 1dari 20

Tim peneliti dari University of Georgia berhasil

mengembangkan cara baru memanfaatkan korbon dioksida


di atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar dan
produk lain yang bermanfaat.
“Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan
mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis
seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya,
dan menghasilkan sesuatu yang berharga,” kata Michael
Adams dari Bioenergy System Research Instute University
of Georgia.
Seperti diketahui tumbuhan mengubah karbin
dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar matahari
dan air. Glikosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat
fermentasi, Namun, proses secara langsung sulit sebab
glukosa tersembunyi pada bagaian dalam tumbuhan.
“ Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan
tumbuhan sebagai pihak tengah ,” ungkap Adams yang
telah mempublikasikan hasil penelitiannya di
Proccendings of the National Academies of Sciences, Senin
(25/3/2013).
“(Dengan metode ini) kita dapat mengambil karbon
dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi
produk lain, seperti bahan bakar dan bahan kimia, tanpa
harus melewati proses yang tidak efesien seperti
menumbuhkan tanaman dan ekstrasi karbon dioksida dari
biomassa,” katanya.
Tim peneliti merekayasa materi genetik
mikroorganisme pemakan karbohidrat,Pyrococus furiosus,
yang tumbuh subur di laut dalam, dekat ventilasi
hidrotermal. Mikroba itu dibuat mampu mengonsusmsi
karbo dioksida pada lingkungan dengan suhu yang jauh
lebih rendah.
Sumber:sains.kompas.com/read/2013/03/28/10123059/Ilmuwan.Sulap.Karbon.
Dioksida.Jadi.Bahan.Bakar.
Peta Konsep

Kata Kunci
Bioetika Hipotesis Molekul Populasi
Biologi Jaringan Observasi Sel
Biom Komunitas Organ Sistem organ
Biosfer Laboratorium Organel Variabel
Ekosistem Metode ilmiah Organisme
Manusia ditakdirkan menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Dengan rahmat dan kuasa-Ny, Tuhan memberikan akal budi kepada manusia. Akal
budi yang dimiliki manusia telah membuat manusia memiliki berbagai kelebihan
dibandingkan makhluk lain didunia ini. Dengan akal budinya, manusia dapat
belajar dan menemukan serta mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan.
Manusia telah berhasil mengangat peradabannya dari zaman batu ke zaman modern
seperti sekarang karena ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkannya.

Pada zaman purba, manusia mungkin hanya mampu membuat dan


menggunakan alat dari batu. Namun, sekarang manusia sudah dapat membuat
berbagai peralatan canggih. Dahulu, untuk berkomunikasi jarak jauh, manusia
menggunakan kentungan atau bunyi-bunyian lain. Bahkan, orang-orang Indian
zaman dahulu berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan asap. Namun,
dengan ditemukannaya telepon, sekarang manusia dapat berkomunikasi jarak jauh
dengan cepat dan tepat.

Berbagai disiplin ilmu pengetahuan telah berkembang dan memberi


sumbangan terhadap perbaikan kualitas hidup manusia. Salah satunya adalah
biologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.
Melalui biologi, manusia belajar mengenali dan memahami dirinya sendiri maupun
makhluk hidup yang lain.

1. Jelaskan apa saja yang menjadi kajian ilmu biologi!


2. Tuliskan ilmuwan yang telah berjasa dalam mengembangkan ilmu biologi!
Pre - Test 3. Tuliskan tingkatan kajian biologi dari yang paling luas hingga yang paling
sempit!
4. Tuliskan cabang-cabang ilmu biologi!
Kerja Keras dan Mandiri

A. Ruang Lingkup Biologi

Coba Anda amati berbagai aktivitas, fenomena, atau profesi yang


Observasi berkaitan dengan bidang biologi. Kemudian, diskusikan dengan teman
Kerja Keras dan Rasa Ingin sebangkuAnda, hal-hal apa saja di kehidupan masa kini yang berkaitan
Tahu dengan biologi. Contohnya, bidang kedokteran, gizi, lingkungan, makanan,
penyakit, serta karier. Catatlah hasil pengamatan dan diskusi Anda dalam
bentuk tabel seperti contoh berikut.

Bidang Hal-hal yang berkaitan dengan biologi


1. Kedokteran 1. Organisme penyebab penyakit
2. Cara tubuh mempertahankan diri dari
penyakit
3. Mekanisme kerja tubuh untuk sembuh dari
penyakit
4. dll
2. dst.

Amatilah berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari yang


Bertanya berkaitan dengan biologi. Kemudian, cobalah kemukakan rasa ingin
Rasa Ingin Tahu
tahu Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang anda
amati tadi. Tuangkan rasa ingin tahu Anda dalam bentuk pertanyaan.
Makin banyak pertanyaan yang dapat Anda buat, menunjukkan
makin besar rasa ingin tahu Anda
Bidang Pertanyaan yang dapat dibuat
1. Kedokteran 1. Organisme apa yang menyebabkan penyakit?
2. Mengapa organisme tersebut mampu menyebabkan
penyakit?
3. Bagaimana cara mempelajari organisme penyebab
penyakit tersebut?
4. Apakah bahaya mempelajari organisme penyebab
penyakit?
5. dst
2. dst

Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah biologi di


ambil dari bahasa Belanda biologe,yang juga diturunkan dari gabungan
kata dalam bahasa Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmu biologi
disebut juga ilmu hayat yang artinya “ ilmu kehidupan”.Istilah ilmu
hayat diambil dari bahasa Arab dan digunakan dinegara kita, hingga
tahun 1970-an.
Apa saja yang dipelajari dalam biologi? Objek yang menjadi
kajian biologi sangat banyak, yaitu semua yang berkaitan dengan
makhluk hidup, baik pada tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem
organ, individu, populasi, ekosistem, maupun tingkat bioma.
(Gambar 1.1)

1. Tingkat Molekul
Kajian biologi pada tingkat molekul meliputi kajian mengenai berbagai jenis
biomolekul yang menyusun tubuh makhluk hidup, diantaranya adalah protein, korbohodirat,
lemak, asam nukleat, dan vitamin. Di situ dipelajari bagaimana molekul-molekul tersebut
dibuat dan apa fungsi atau peranan berbagai jenis biomolekul tersebut dalam menunjang
kehidupan suatu organisme. Dengan mempelajari biologi pada tingkat molekul, manusia
dapat mengkaji lebih mendalam tentang kehidupan ini. Pengkajian biologi pada tahap
molekul telah banyak menghasilkan pengetahuan mutakhir yang bermanfaat. Penelitian
tentang gen, misalnya, telah dapat menguak berbagai macam misteri penyakit sehingga
dapat dilakukan pencegahan atau pengobatan berbagai macam penyakit tersebut.

2. Tingkat Sel
Sejak pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke, pengajian tentang sel hingga saat
ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Objek dan persoalan biologi pada tingkat sel
dipelajari dalam cabang ilmu sitologi atau biologi sel. Kajian biologi pada tingkat sel
meliputi, antara lain morfologi dan jenis-jenis sel, berbagai macam organela penyusun sel
(misalnya, inti sel, mitokondria, reticulum endoplasma, ribosom, dan membrane sel), fungsi
organela tersebut, fungsi berbagai macam sel, metabolisme yang terjadi didalam sel,
transportasi zat kedalam dan keluar sel, serta cara sel bereproduksi atau membelah diri.

3. Tingkat Jaringan
Cabang biologi yang mempelajari jaringan disebut histology. Kajian biologi pada
tingkat jaringan meliputi berbagai macam jaringan (misalnya, jaringan epitel, jaringan ikat,
dan jaringan penyokong), fungsi berbagai macam jaringan, komponen-komponen penyusun
jaringan, pembentukan dan perkembangan jaringan, kultur jaringan, serta kelainan pada
jaringan.

4. Tingkat Organ
Cabang biologi yang mempelajari organ disebut organologi. Kajian biologi pada
tingkat organ meliputi asal usul dan perkembangan organ, berbagai jenis organ(misalnya,
mata, telinga, jantung, paru-paru, ginjal, dan lambung), fungsi berbagai macam organ,
komponen penyusun organ, kelainan yang terjadi pada organ, serta transplantasi organ.

5. Tingkat Sistem Organ


Berbagai kajian biologi pada tingkat sistem meliputi berbagai macam sistem
(misalnya, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem gerak, sistem reproduksi, dan
sistem transportasi), fungsi berbagai sistem dalam mendukung kehidupan, penyusun sistem
(misalnya, sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah), cara
kerja sistem, serta kelainan-kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem.

6. Tingkat Individu
Seekor harimau, orang utan, burung emprit, atau sebatang padi merupakan individum.
Objek kajian biologi pada tingkat individu meliputi jenis-jenis organisme, kedudukannya
secara taksonomis, cara memperoleh makanan, cara berepeoduksi, cara bergerak, cara
.mempertahankan diri, dan cara beradaptasi terhadap lingkungan.

7. Tingkat Populasi
Populasi merupakan satu atau lebih individu suatu spesies yang hidup di suatu tempat
dan pada waktu tertentu. Misalnya, sebatang phon beringin di ekosistem hutan dan
sekumpulan tanaman padi di ekosistem sawah. Objek kajian biologi pada tingkat populsi ini
meliputi perkembangan populasi, angka atau jumlah kelahiran (natalitas), angka atau jumlah
kemtian (mortalitas), perpindahan atau migrasi, serta kompetisi atau persaingan antar
anggota populasi dalam memperebutkan pasangan, makanan, atau tempat.

8. Tingkat Ekosistem
Sawah, sungai, danau, lading, kebun, atau kolam merupakan contoh suatu ekosistem.
Didalam ekosistem terdapat komponen biotik yang berupa makhluk hidup serta komponen
abiotik yang berupa benda mati dan faktor-faktor lingkungannya, baik lingkungan biotik
maupun abiotik. Kajian biologi pada tingkat ekosistem ini meliputi berbagai jenis
ekosistem, komponen abiotik dan biotik penyusun ekosistem, fungsi masing-masing
komponen dalam ekosistem, hubungan timbalbalik antara makhluk hidup dan lingkungan,
aliran energi, rantai makanan serta jaring-jaring makanan.

9. Tingkat Biom
Anda tentu pernah mendengar kata gurun, taiga, padang rumput, atau hutan hujan
tropis.Itu semua merupakan cotoh-contoh biom yang ada di bumi ini. Biom memiliki
wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan ekosistem. Ciri khas biom adalah dipengaruhi
oleh iklim tertentu. Objek kajian biologi pada tingkat biom meliputi berbagai macam biom
yang ada di duniaserta ciri-ciri iklim yamg berpengaruh (misalnya, curah hujan,
kelembapan, suhu, dan angin)

B. Cabang-cabang Biologi
Oseanografi Indonesia Langka Taksom Muda
Observasi
Kerja Keras, Dan Rasa Ingin Kekayaan keaneragaman hayati kelautan Indonesia tidak diimbangi
Tahu, Dan Mandiri keberadaaan taksonomi murni di bidang kelautan. Di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia atau LIPI tercatat hanya dua peneliti. Salah satunya
sudah pensiun. Akibatnya, saat ini indentifikasi biota laut yang sangat kaya di
Indonesia banyak di lakukan peneliti-peneliti asing, termasuk diantaranya
penanam spesies-spesies baru. Dua peneliti asing Conservation Internasional
Indonesia belum lama ini merelakan hak penamaan spesies mereka untuk di
lelang di Monako. Dari sepuluh nama yang dilelang dihasilkan sekitar 1,5 juta
dollar AS (sekitar 15 miliar). “ Untuk menjadi taksonom murni sebenarnya
tidak sulit. Hanya butuh ketekunan, ketelitian, dan kesabaran serta didukung
referensi lengkap,” kata Kepala Pusat Penelitian Oseonografi (P2O) LIPI,
Suharsono, pekan lalu. Suharsono yang mendalami jenis karang, sekalipun
bukan taksonom murni, dibantu salah satu taksonom asing, dia telah berhasil
menemukan spesies karang batu yang dinamai sesuai dengan namanya,
Acropara harsonoi.
Taksonom murni merupakan ahli di bidang biologi tertentu yang
mampu membedakan temuannya jenis baru atau tidak. Spesies temuannya
secara tradisi bisa mencantumkan namanya sebagai nama spesies temuannya.
Satu-satunya taksom murni (real taxonom) kelautan yang ada di LIPI adalah
peneliti jenis udang-udangan (Crustaceae), yakni Dr. Dwi Listyo Rahayu yang
berdinas di Mataram. Seniornya, Dr. Kasim Moossa, kini sudah pensiun.
Sumber : Harian Kompas edisi Jum’at, 5 Oktober 2007

Pertanyaan:
1. Apa pekerjaan utama ahli taksonomi dan apa syarat menjadi seorang
taksonom?
2. Mengapa kita perlu memiliki ahli takson dalam jumlah yang cukup?
Apa pentingnya hal tersebut bagi keanekaragaman hayati Indonesia?
3. Menurut Anda, apa yang menyebabkan kurangnya peminat untuk
berkarier di bidang taksomi?
Beternak hewan dan bercocok tanam merupakan contoh wirausaha yang
Uji Pemahaman
dikembangkan berdasarkan konsep-konsep dalam ilmu biologi. Coba
tuliskan sepuluh jenis wirausaha lain yang merupakan penerapan ilmu
Kerja Keras
biologi.

Ibarat sebatang pohon, biologi merupakan pohon ilmu yang sangat


besar yang memiliki banyak cabang ilmu. Tiap cabang ilmu itu akan
bercabang lagi menjadi anak cabang ilmu yang baru. Beberapa cabang
biologi yang telah berkembang, diantaranya adalah seperti yang disebutkan
berikut ini.
1. Berdasarkan Objek Kajiannya
Beberapa cabang biologi berdasarkan objek kajiannya, antara lain
a. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hewan;
b. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan;
c. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme;
d. Bakteriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bakteri;
e. Virologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang virus;
f. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang jamur;
g. Parasitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang parasit;
h. Ikhtiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang ikan;
i. Malakologo, yaitu ilmu yang mempelajari tentang moluska;
j. Ornitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang burung;
k. Entomologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga;
l. Fikologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang.
2. Berdasarkan Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup
Berdasarkan struktur dan fungsi makhluk hidup, ada beberapa cabang biologi,
antara lain
a. Sitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sel;
b. Histologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang jaringan;
c. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme;
d. Fisiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fungsi kerja tubuh;
e. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh.
3. Berdasarkan Tema Pokoknya
Beberapa cabang biologi berdasarkan tema pokoknya, antara lain
a. Evolusi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perubahan makhluk hidup dalam
jangka waktu yang lama;
b. Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat;
c. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
mahkluk hidup dan lingkungannya;
d. Etologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan cara hidup hewan.
4. Berdasarkan Objek dan Tema Pokoknya
Ada beberapa cabang biologi berdasarkan objek dan tema pokoknya,antara
lain
a. Genetika manusia, yaitu ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat pada
manusia;
b. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
tumbuhan dan lingkungannya;
c. Ekologi hewan, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik
antara hewan dan lingkungannya.
Biologi merupakan ilmu yang memiliki objek kajian berupa makhluk hidup.
Berbagai profesi atau pekerjaan yang berkaitan dengan biologi, antara lain dosen,
guru IPA, peneliti berbagai lembaga (LIPI, BPPT, Litbang Depkes, dan Litbang
Deptan), Dokter, tenaga medis, (bidan, perawat), apoteker, serta tenaga ahli di
berbagai perusahaan pertaniaan, perikanan, dan perkebunan.
Untuk mendapatkan pekerjaan seperti yang disebutkan diatas, bekal
pengetahuan dari pelajaran biologi SMA saja tentu belum cukup. Anda dapat
memperdalam dan mengembangkan ilmu berbasis biologi di perguruan tinggi.
Banyak sekali jurusan di perguruan tinggi yang mata kuliahnya dikembangkan
dari ilmu biologi. Berbagai jurusan diperguruan tinggi yang berkaitan dengan
biologi, antara lain jurusan biologi murni, pendidikan biologi, kedokteran (umum,
gigi, dan hewan), kesehatan masyarakat, farmasi, keperawatan, pertanian,
peternakan, kelautan, perikanan, serta ilmi gizi.

Ilmu biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar karena ilmu ini
Tugas Mandiri memiliki objek kajian yang sangat luas. Semua makhluk hidup dan yang pernah
hidup di dunia ini merupakan objek kajian dari ilmu biologi. Sebagai pohon ilmu,
Kerja Keras, Rasa Ingin
Tahu, dan Mandiri biologi telah memiliki banyak sekali cabang ilmu yang berkembang pesat .
Lakukan penelusuran dari berbagai literature, baik dari buku, Koran, majalah, atau
internet untuk mengetahui cabang-cabang biologi tersebut. Selanjutnya,
berdasarkan literatur yang telah Anda peroleh, lengkapilah tabel berikut.

Objek Kajian Nama Permasalahn Biologi Profesi di


Cabang Ilmu Bidang Ini
Mikroorganism Mikrobiologi Kergaman mi-kroba, Ahli mikrobiolgi
e hubungan mikroba
dengan makhluk lain.
Mikroba penyebab
penyakit, dll.
Tumbuhan Botani Keanekaragaman tum-
buhan, hubungan
tumbuhan dengan
makhluk lain Proses
fisiologi tumbuhan, dll
Dst dst dst dst.

C.Manfaat Mempelajari Biologi

Apakah manfaat mempelajari biologi? Telah diuraikan diatas bahwa objek


kajian biologi mengenai makhluk hidup sangat luas, dari tingkat molekuler sampai
tingkat biom. Biologi juga telah berkembang menjadi berbagai cabang ilmu yang
kajiannya lebih mendalam. Dengan mempelajari makhluk hidup, termasuk dirinya
sendiri, manusia akan dapat mengambil banyak manfaat, bagi dirinya, bagi lingkungan,
dan bagi masa depan bangsa.

1. Manfaaat bagi Diri Sendiri

Dengan mempelajari biologi, seseorang dapat memperoleh manfaat sebagai berikut


a. Membantu mengenal dirinya sebagai makhluk hidup dan membantu mengenal
lingkungannya;
b. Memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri sehingga dapat
digunakan sebagai dasar untuk peningkatan kualitas hidupnya, misalnya sebagai ilmu
dasar untuk mencegah penyakit, mengetahui gejala penyakit, dasar pengobatan, dan
memilih makanan bergizi;
c. Memiliki pengetahuan untuk pemanfaatan sumber daya alam hayati bagi pemenuhan
kebutuhan manusia secara optimal.

2. Manfaat Bagi Lingkungan

Manfaat biologi bagi lingkungan antara lain


a. Sebagai pengetahuan dasar untuk memelihara kualitas dan kelestarian lingkungan,
seperti mencegah kerusakkan lingkungan, mendaur ulang limbah, menyediakan air
bersih, dan mengendalikan hama;
b. Sebagai pengetahuan dasar untuk melakukan konservasi atau pelestarian sumber daya
hayati agar tidak punah.

3. Manfaat Bagi Masa Depan Bangsa

Bagi masa depan bangsa, mempelajari biologi berarti


a. memiliki pengetahuan untuk melakukan diversifikasi pemanfaatan sumber daya
hayati dalam rangka ketahanan pangan bangsa;
b. memiliki pengetahuan untuk pengembangan IPTEK berbasis biologi untuk
meningkatkan derajat kehidupan bangsa, seperti penguasaan IPTEK di bidang
kedokteran, pertanian, industri, pangan, dan sandang.

Kemajuan ilmu pengetahuan kadang kala memiliki sisi negatif yang tidak
diharapkan. Penemuan dinamit, misalnya, Oleh penemunya, dinamit ini ditunjukan untuk
meledakkan batu yang menghalangi pembuatan jalan atau terowongan. Akan tetapi,
dalam penggunaannya sering kali justru membuat penderitaan manusia karena
diledakkan di tempat yang tidak semestinya sehingga dapat merugikan manusia.

Demikian juga ilmu Biologi. Saat ini, ilmu Biologi mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Melalui teknologi rekayasa genetic dapat dibuat jenis-jenis organisme yang
unggul. Jika disalahgunakan, teknologi ini mungkin saja menghasilkan jenis-jenis
organism unggul yang berbahaya. Jika hal itu terjadi, berarti tujuan ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tidak akan tercapai, justru menyengsarakan.
Untuk menghindari penyimpangan atau penyalahgunaan teknologi, khususnya di bidang
biologi, disusunlah bioetika. Bioetika merupakan rambu-rambu atau etika yang harus
diperhatikan oleh para ilmuwan yang tertarik dalam bidang biologi. Bioetika berisi
norma-norma atau kesepakatan hal-hal apa saja yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan oleh seseorang berkaitan dengan penelitian bidang biologi.

Uji Pemahaman Buatlah sebuah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang siswa untuk men
-diskusikan apa dampak positif dan negatif mempelajari biologi. Kumpulkan
Toleransi dan Bersahabat/ hasil diskusi tersebut kepada guru dan presentasikan di depan teman-teman
Komunikatif
Anda.
Ratusan Itik Mati,Diduga Terserang Flu Burung
Ekplorasi
Lebih kurang 400 itik milik para perternak di desa Gondangmanis, Kecamatan
Kerja Keras dan Rasa Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, berangsur-angsur mati sejenak sepekan
Ingin Tahu terakhir.Unggas-unggas tersebut diduga terserang virus avian influenza (AI) atau dikenal
sebagai flu burung. Ratusan itik milik 10 peternak tersebut menunjukkan gejala terserang
flu burung, seperti mata keruh, terjadi kebutaan, angka kematian tinggi, dan unggas
cenderung suka berputar-putar.
Mendapati kejanggalan itu, para peternak segera mengirimkan laporan kepada
Dinas Perikanan dan Perternakan (Disnakkan) Karanganyar pada Sabtu(24/8). Pasalnya,
kasus tersebut bukan yang kali pertama terjadi di Desa Gondangmanis. “Desa itu memang
daerah endemik, dulu juga banyak unggas mati karena terifeksi AI. Pada kasus kematian
unggas kali ini gejalanya juga sama dengan kematian unggas yang terjadi beberapa waktu
lalu,” terang salah satu anggota staf Bidang Kesehatan Hewan(Keswan) Dinas Perikanan
dan Perternakkan (Disnakkan) Karanganyar, Faturrahman, kepada Espos, Rabu (28/8)

Berdasarkan analisis serta riwayat penyebaran flu burung di Desa Gondangmanis,


Faturrahman yang juga dokter hewan menduga ratusan itik tersebut telah terserang virus
AI. Guna memastikan dugaan itu, petugas Disnakkan Karanganyar telah mengambil
sampel bangkai itik untuk melakukan uji laboratorium pada Selasa (27/8).
Sumber: Harian Solopos edisi Kamis, 29 Agustus 2013
Setelah membaca artikel diatas, informasi apa saja yang dapat Anda peroleh?
Bersama teman sebangku Anda, diskusikan hal-hal berikut.
1. Menurut Anda, mengapa kasus flu burung muncul kembali?
2. Mengapa virus flu burung sulit dibasmi?
3. Berilah saran cara terbaik membasmi virus flu burung menurut Anda!
4. Tuliskan kaitan kasus dalam artikel diatas dengan ilmu biologi!

D.Metode Ilmiah

Anda sudah mempelajari ruang lingkup, cabang-cabang biologi, dan manfaat


biologi. Sekarang, bagaimana cara menemukan jawaban dari masalah penelitian yang
berkaitan dengan studi biologi? Ada suatu cara menemukan jawaban dari masalah
penelitian secara lebih terarah dan terencana, yaitu dengan metode ilmiah. Metode Ilmiah
adalah proses pemerolehan fakta mengenai suatu fenomena dengan menggunakan kaidah
yang disetujui oleh seluruh komunitas sains. Metode ilmiah merupakan teknik yang
disusun sehingga suatu hasil penelitian dapat lebih dipertanggungjawabkan. Melalui
metode ilmiah, kita dapat membuka tabir kebenaran mengenai fenomena alam yang akan
makin membukakan mata kita pada keagungan Tuhan Sang Mahapecipta yang
menciptakannya.
Secara sederhana, metode ilmiah dimulai dengan mengidentifikasi atau menentukan
masalah, menentukan hipotesis untuk menjelaskan masalah, merancang percobaan untuk
mengumpulkan data, menentukan variabel yang akan diuji, mengolah data dengan cara
analisis, membuat kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian.

1. Mengidentifikasi Masalah

Sebelum melakukan sebuah penelitian, langkah awal yang harus dikerjakan


adalah mengidentifikasi atau menentukan masalah yang akan diteliti. Apakah yang
dimaksud dengan masalah? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masalah
adalah sesuatu (persoalan) yang harus diselesaikan.
Masalah yang akan diteliti dapat diperoleh dari pengamatan sehari-hari,
misalnya mengapa ikan dikolam terserang penyakit, mengapa tanaman dikebun sulit
tumbuh, bagaimana memperlambat pematangan buah agar buah tidak cepat busuk, atau
bagaimana pengaruh pemberian vitamin C terhadap pertumbuhan anak ayam. Masalah
penelitian juga dapat diperoleh dari studi pustaka (dapat berupa buku, majalah, artikel,
jurnal ilmiah, atau skripsi) ataupun interviu (wawancara).
Masalah yang ada selanjutnya kita buat rumusan sehingga disebut rumusan
masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan rinci, lengkap, dan jelas
mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Masalah penelitian harus
dirumuskan secara jelas dan lengkap agar dapat dicari jalan penyelesaiannya dengan cara
membuat pertanyaan dari masalah yang akan diteliti. Pertanyaan tersebut dapat berupa
apakah, bagimana, mengapa, dan di mana. Contoh sebuah rumusan masalah, “Apakah
pemberian vitamin C berpengaruh terhadap pertumbuhan anak ayam?”

2. Membuat Hipotesis
Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat hipotesis.
Hipotesis adalah dugaan atau “jawaban” sementara mengenai suatu hal atau permasalahan
yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian.
Pada umumnya, hipotesis menunjuk pada hubungan antara dua variabel atau lebih.
Misalnya, dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Dosis Vitamin C terhadap
Pertumbuhan Anak Ayam”, hipotesis yang dibuat harus menunjukkan adanya hubungan
antara dosis vitamin C dan pertumbuhan anak ayam.

Hipotesis dapat dibagi menjadi dua, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

a. Hipotesis Nol ( H 0 )

Hipotesis Nol adalah hipotesis yang menyatakan tadak ada pengaruh antara satu
variabel dan variabel yang lain. Hipotesis ini ditulis H 0. Jadi, untuk judul penelitian “
Pengaruh Pemberian Dosis Vitamin C terhadap Pertumbuhan Anak Ayam”, bunyi
hipotesis nol ( H ¿¿ 0)¿-nya adalah tidak ada pengaruh pemberian dosis vitamin C
terhadap pertumbuhan anak ayam.

b. Hipotesis Alternatif ( H 1 )
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara
variabel yang satu dan yang lain. Hipotesis ini ditulis H 1. Dengan demikian, hipotesis
alternatif ( H ¿¿ 1)¿ untuk judul penelitian diatas adalah ada pengaruh pemberian dosis
vitamin C terhadap pertumbuhan anak ayam.

Apakah setiap penelitian harus ada hipotesisnya? Jawabnya tidak. Ada beberapa
penelitian yang tidak perlu menggunakan hipotesis, antara lain penelitian deskriptif,
penelitian historis, pelacakan, dan penelitian eksploratif. Sebagai contoh adalah
penelitian tentang inventarisasi tumbuh-tumbuhan di suatu cagar alam. Di sini peneliti
hanya mendata jenis-jenis tanaman yang hidup di cagar alam tersebut.

3. Merancang Percobaan
Percobaan atau eksperimen merupakan salah satu langkah dalam metode ilmiah
yang berfungsi untuk mendapatkan data yang digunakan untuk membuktikan apakah
hipotesis kita diterima atau ditolak. Jadi percobaan atau eksperimen dilakukan untuk
menguji hipotesis.
Dalam suatu percobaan, seorang peneliti berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat. Jadi, di sini peneliti memberikan
perlakuan yang akan dilihat pengaruhnya terhadap objek percobaan.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam melakukan percobaan,
yaitu lokasi penelitian, alat dan bahan yang digunakan, metode kerja, unit percobaan,
perlakuaan, variabel, pengulangan, dan pengamatan.

a. Lokasi Penelitian
Peneitian dapat dilakukan di dalam ruangan, misalnya laboratoriumdan/atau diluar
ruangan atau di lapngan, miasalnya kebun, sawah, atau rumah kaca.

b. Alat dan Bahan yang Akan Digunakan


Dalam melakukan sebuah penelitian, yang perlu diperhatikan adalah apakah alat
dan bahan yang akan kita gunakan telah sesuai dengan apa yang akan kita teliti.

c. Metode Kerja
Metode kerja merupakan langkah-langkah atau cara kerja yang akan dilakukan
dalam sebuah penelitian. Metode atau cara kerja meliputi persiapan bahan dan alat,
pelaksanaan percobaan, serta cara pengamatan yang akan dilakukan.

d. Unit Percobaan
Unit percobaan adalah satuan/tempat dilaksanakannya suatu perlakuan. Contoh unit
percobaan adalah pot, polibag, petak sawah, akuarium, hewan, dan tanaman.
(Gambar 1.2)

e. Perlakuan
Perlakuan adalah sesuatu yang ingin dilihat pengaruhnya. Sebagai contoh, pada
penelitian dengan judul “Pengaruh Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji
Kacang Hijau”, perlakuannya adalah perendaman.

Pada judul penelitian diatas, lama perendaman yang dilakukan dapat bermacam-
macam, misalnya 1 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Nilai-nilai tersebut merupakan
taraf atau tingkatan perlakuan. Mengapa harus dibuat bermacam-macam perlakuan? Hal
itu berguna untuk mengetahui apakah lama perendaman berpengaruh terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau tersebut. Sebagai pembanding, ada biji yang tidak
direndam. Kelompok itu disebut kontrol. Fungsi kontrol adalah untuk membandingkan
apakah perbedaan hasil pertumbuhan itu benar-benar dipengaruhi oleh lama
perendaman atau oleh factor lainnya.

f. Variabel
Variabel adalah suatu kondisi yang dikenakan dan dikontrol atau diamati
perubahannya pada sekelompok objek penelitian. Variabel sering disebut juga peubah.
Macam variabel dalam metode eksperimen antara lain variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel control.

Variabel bebas atau variabel penyebab adalah variabel yang dapat kita manipulasi
sehingga menimbulkan pengaruh terhadap sekelompok objek penelitian.

Variabel terikat atau variabel tergayut adalah variabel yang diobservasi, yang akan
berubah tergantung pada variabel bebas. Adapun variabel kontrol adalah pembanding
terhadap variabel yang tengah diuji. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

Contoh:
Judul penelitian : pengaruh lama perandaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
Variabel bebas : lama perendaman
Variabel terikat : pertumbuhan biji kacang hijau
Variabel kontrol :biji kacang hijau yang tidak direndam

g. Pengulangan
Pada dasarnya, penelitian adalah pengamatan terhadap sampel dari sebuah
populasi. Oleh karena itu, dalam sebuah penelitian tidak boleh menggunakan objek
tunggal. Misalnya, Anda akan menelitipengaruh lama perendaman terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau. Dalam penelitian tersebut, tiap perlakuan tidak boleh
menggunakan hanya satu biji kacang hijau karena jika biji tersebut tidak tumbuhm,
kita tidak memiliki data percobaannya. Banyaknya objek atau ulangan yang harus
diambil untuk sebuah penelitian sangat bergantung pada sifat populasi dan tingkat
akurasi yang diinginkan. Dalam sebuah penelitian, makin banyak ulangan (berarti
makin banyak sampel), makin akurat hasilnya.

h. Pengamatan
Pengamatan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk
menguji hipotesis. Data adalah nilai-nilai hasil pengamatan atau pengukuran. Data
dibedakan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Data Kuantitatif Adalah data
yang diperoleh melalui pangamatan dengan menggunakan alat ukur dan dinyatakan
dalam bentuk angka. Sementara itu, data kualitatif merupakan deskripsi cirri-ciri suatu
objek yang diamati, dapat berupa warna, bau/aroma, rasa, dan tekstur objek. Data
kualitatif diperoleh melalui pengamatan dengan menggunakan alat indra. Oleh karena
itu, data kualitatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
Agar dapat diperoleh data kuantitatif, diperlukan alat bantu yang berfungsi untuk
mengukur sehingga aktivitas itu disebut pengukuran. Alat ukur yang sering
digunakan, antara lain timbangan atau neraca (Gambar 1.3(a)), mistar, kertas pH, dan
termometer. Untuk memeperoleh data kualitatif, juga diperlukan alat bantu. Alat bantu
yang diperlukan dalam pengambilan data kualitatif, antara lain miskroskop (Gambar
1.3 (b)), kaca pembesar, kamera, atau kaset, sebagai contoh, untuk mengamati
objekyang sangat kecil, misalnya mokroorganisme, kita memerlukan mokroskop
karean matakita tidak dapat melihatnya dengan jelas.

4. Mengolah Data Pengamatan


Dari hasil percobaan, akan diperoleh data, yaitu nilai-nilai hasil pengamatan atau
pengukuran. Data yang belum diolah dinamakan data mentah. Seluruh data yang
diperoleh dari hasil pengukuran dan pengamatan harus disusun dan ditampilkan sesuai
dengan bagian-bagiannya. hal tersebut bertujuan agar kita lebih mudah membacanya.
Setelah itu, data-data tersebut harus diolah agar dapat ditafsirkan atau diartikan.
Penafsiran data berguna untuk pengambilan kesimpulan. Pengambilan kesimpulan
berhubungan dengan hipotesis karena hal itu menentukan diterima atau tidaknya
hipotesis.
Tahap pengolaham data diawali dengan pengelompokkan dan penyajian data sesuai
dengan kelompoknya. Kemudian, data diolah dengan cara membuat diagram (batang,
garis, atau lingkaran) serta analisis statistik. Pengerjaan analisis statistik ada yang
rumit dan ada pula yang sederhana. Untuk tingkat SMA, cukup menggunakan analisis
statistik sederhana yang hanya menggunakan nili rata-rata (mean), nilai yang sering
muncul (modus), dan nilai tengah (median). Jadi sekarang Anda cukup belajar
bagaimana mengolah dan menampilkan data yang diperoleh agar mudah dibaca,
dipahami, dan diartikan sehingga Anda mudah membuat kesimpulan.

5. Membuat Kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan, peneliti harus memperhatikan hipotesis yang
diajukan serta data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Data-data penelitian yang
telah dianalisis digunakan untuk menguji hipotesis mana yang diterima sehingga kita
dapat menarik kesimpulan dengan benar.
Diterima atau tidaknya hipotesis untuk menarik sebuah kesimpulan sangat
bergantung pada tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Tidak sesuainya hipotesis
dengan apa yang diharapkan oleh peneliti bukan berarti penelitian tersebut gagal.
Justru sebaliknya, hal itu akan menambah khazanah pengetahuan kita.

6. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian


Salah satu kewajiban peneliti adalah membuat laporan atas penelitian yang
dikerjakannya. Laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah sehingga harus ditulis
dengan aturan tertentu serta menggunakan bahasa dan kosakata ilmiah yang baku.
Laporan penelitian memuat informasi penting yang berkaitan dengan penelitian yang
dikerjakan. Secara garis besar, laporan penelitian berisi hal-hal sebagai berikut.
a. Pendahuluan
Pendahuluan berisis uaraian singkat tentang latar belakang dilakukannya penelitian
tersebut, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian tersebut.
b. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi dasar teori yang berkaitan dengan penelitian yang dapat
digunakan sebagai landasan dilakukannya penelitian tersebut. Dasar teori dapat
diperoleh dari buku literature, artikel ilmiah, atau hasil-hasil penelitian terdahulu
(jurnal), surat kabar, majalah, dan internet.
c. Hipotesis (Jika Ada/Perlu)
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang akan diuji melalui hasil penelitian.
Hipotesis tidak selalu ada dalam setiap penelitian.
d. Metode Penelitian
Metode penelitian berisi uaraian tentang tempat dan waktu pelaksanaan penelitian,
alat dan bahan yang dipakai, serta desain penelitian atau cara kerja yang dilakukan.
e. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan berisi hasil-hasil yang didapat dari penelitian. Hasil yang
dicatumkan merupakan data yang sudah diolah, baik dalam bentuk tabel, grafik, atau
gambar. Pembahasan berisi ulasan dan argumentasi dari peneliti tentang hasil yang
diperoleh jika dihubungkan dengan teori yang ada. Untuk dapat melakukan
pembahasan yang baik, diperlukan dukungan literatur yang relevan.
f. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta
saran-saran apabila peneliti lain ingin melakukan penelitian serupa.
g. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi semua literatur baik berupa buku, artikel ilmiah, laporan
penelitian, atau berita dari internet yang dikutip untuk penulisan laporan penelitian
tersebut.
h. Lampiran
Lampiran umumnya berisi hal-hal yang penting, tetapi kurang pas apabila
dicantumkan di dalam batang tubuh laporan karena dapat mempersulit pembaca
memahami isi laporan. Yang dicantumkan dalam lampiran, misalnya data mentah,
analisis data, data pendukung, data kuesioner, dan peta lokasi.

Kunjungilah perpustakaan umum di kota Anda. Kemudian carialh buku-buku


Ekplorasi jurnal yang berisikan kumpulan karya ilmiah. Bacalah salah satu karya ilmiah biologi
Kerja Keras, Gemar yang ada dalam buku-buku jurnal tersebut. Buatlah bahan analisis tentang cara kerja
Membaca, peneliti dan tentang komponen-komponendalam karya tulis ilmiah tersebut berkaitan
dan Mandiri
dengan metode ilmiah dalam biologi. Susunlah hasil analisis Anda dalam bentuk tabel
seperti contoh berikut dan serahkan kepada guru.

Hal Yang Perlu Diketahui Keterangan


Judul Penelitian
Tujuan
Manfaat
Rumusan Masalah
Hipotesis
Percobaan
 Unit percobaan
 Jumlah unit percobaan
 Perlakuan
 Dosis yang dipakai
 Variabel bebas
 Variabel terikat
 Respons yang diukur
Pengujian hipotesis
Kesimpulan
Rekomendasi

7. Keselamatan Kerja di Laboratorium

Sebagian besar penelitian ilmiah dilakukan dilaboratorium. Apakah laboratorium


itu? Secara umum, laboratorium adalah suatu bangunan yang di dalamnya terdapat
berbagai peralatan dan bahan-bahan untuk melakukan percobaan ilmiah,melakukan
penelitian, praktik pembelajaran, pengujian, dan kalibrasi alat tertentu. Biasanya,
laboratorium dibedakan sesuai dengan bidang keilmuan yang diteliti sehingga dikenal
adanya laboratorium biologi, laboratorium fisika, dan laboratorium kimia.
Bekarja di laboratorium dengan nyaman akan mempengaruhi kelancaran aktivitas
kerja dan kecelakaan kerja dapat dihindari. kecelakaan kerja di laboratorium dapat
terjadi karena kelalaian diri sendiri atau orang lain yang bekerja di dalam laboratorium.
Artinya, semua pemakai laboratorium sangat berparan dalam terciptanya keselamatan
kerja. Kecelakaan di laboratorium dapat menimbulkan kerugian materi serta adanya
korban manusia. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan koerban mengalami luka, cacat
fisik, gangguan kesehatan, truma, bahkan dapat mengancam nyawa seseorang. Semua
kemungkinan ini dapat dicegah dengan memperhatikan pedoman keselamatan kerja di
laboratorium.

1. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja di Laboratorium


Kecelakaan kerja di laboratorium dapat terjadi setiap saat. Banyak penyebab
terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium. Berikut ini beberapa diantaranya.
a. Faktor Manusia
Kelalaian manusia dapat menimbulkan kecelakaan kerja di laboratorium. Hal itu
terjadi karena pedoman keselamatan kerja belum dipahami dengan benar. Kelalaian
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Budaya keselamatan kerja akan terbangun
apabila selalu ada pembiasan perilaku yang baik dalam setiap aktivitas di
laboratorium. Kelalaian kecil tidak boleh dibiarkan. Kebiasaan bekerja sesuai dengan
prosedur yang benar akan terbawa jika selalu dibiasakan memperhatikan aspek-aspek
keselamatan kerja dari hal-hal yang paling sederhana. Contohnya, mengenakan sepatu
tertutup saat bekerja di laboratorium amerupakan kebiasaan kecil. Jika sekali dua kali
bekerja dengan sepatu terbuka tetap aman, biasanya seseorang akan merasa tidak ada
bedanya mengenakan sepatu terbuka atau tertutup. Akibatnya, orang tersebut tidak
merasa khawatir lagi jika tumpahan atau percikan bahan kimia mengenai kakinya.
Padahal, hal tersebut dapat terjadi setiap saat.

b. Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki sifat yang beraneka ragam, ada yang tidak berbahaya,
beracun, sangat beracun, atau dapat menyebabkan kanker. Penanganan bahan kimia
yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja. Penyimpanan
bahan cair dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Semua
bahan kimia harus diberi label. Label bahan kimia minimal menyertakan nama,
konsentrasi, dan tanggal pembuatan. Bahan kimia yang tidak mempunyai label harus
disingkirkan dan tidak boleh digunakan.

Dalam mereaksikan bahan kimia juga harus di perhatikan


sifat bahan kimia yang digunakan. Pemindahan atau pengam-
bilan bahan kimia harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang benar. Selain itu, perlu diketahui pula cara penanganan
tumpahan atau percikan bahan kimia. Tumpahan atau percikan
bahan kimia yang mengenai meja atau lantai perlu ditangani
secara tepat. Yang tidak kalah penting, harus diketahui pula
tindakan atau pertolongan pertama yang dapat dilakukan
apabila bahan kimia tersebut mengenai kulit atau mata.

c. Peralatan
Sebagaian besar alat laboratorium terbuat dari gelas
(Gambar 1.4). Gelas banyak dipilih karena sifatnya yang
tahan terhadap sebagian besar bahan kimia dan tidak bereaksi
dengan bahan kimia tersebut. Meskipun demikian, gelas
mudah pecah dan pecahan gelas ini jika mengenai tubuh dapat
menyebabkan luka.
Selain berbahan gelas, alat-alat laboratorium juga ada
yang terbuat dari bahan plastik dan logam. Alat-alat tersebut
lebih tahan terhadap kerusakan fisik dan cenderung tidak
berbahaya. Namun, alat-alat berbahan dasar plastik (seperti
gelas ukur dan corong plastik) memiliki batasan suhu ketika
digunakan karena bahan plastik cenderung berubah bentuk
pada suhu tinggi diatas 150℃. Sementara itu, alat-alat
berbahan dasar logam rawan mengalami korosi.
Penggunaan alat-alat gelas laboratorium harus sesuai dengan fungsi dan
cara pemakaiaannya yang benar. jika tidak seseuai, hal itu dapat menimbulkan
resiko kecelakaan kerja.

d. Sarana dan Prasarana Penunjang


Laboratorium yang baik pasti memiliki saluran air bersih dan saluran
pembuangan yang berfungsi dengan baik. Saluran ini sangat penting untuk
keperluan kebersihan, juga untuk keperluan kebersihan, juga untuk
pembuangan bahan-bahan berbahaya. Saluran yang tidak lancar dapat
menyebabkan timbulnya kecelakaan kerja. Selain itu,salauran listrik yang
digunakan harus selalu diperiksa secara rutin dan harus dilengkapi pengontrol
otomatis apabila terjadi hubungan arus pendek.

2. Mengenal Bahan Kimia dan Simbol Bahaya


Pengenalan bahan kimia merupakan hal yang sangat penting bagi setiap
orang yang bekerja di laboratorium, termasuk para siswa. Menurut bentuknya,
bahan kimia dapat berupa padatan, cairan atau gas.
Sebagian bahan kimia bersifat berbahaya bagi lingkungan, mudah terbakar,
mudah meledak, korosif, beracun, merusak organ tubuh, atau meracuni ikan,
serangga dan makhluk hidup lainnya. Bahan kimia biasanya dikemas dengan
baik dan setiap kemasan terdapat label dan simbol yang merupakan informasi
standar yang diakui di seluruh dunia. Informasi tersebut menunjukkan sifat
yang dimiliki bahan kimia tersebut sehingga kita tahu bagaimana seharusnya
menangani bahan kimia tersebut. Beberapa simbol yang sering dijumpai pada
kemasan bahan kimia adalah sebagai berikut.
Tabel Simbol Sifat-Sifat Bahan Kimia

HARMFUL
Bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit,
berlendir, mengganggu system pernapasan apabila kontak dengan
kulit, dihirup atau ditelan.Misalnya,soda api ( N ¿¿ a OH ) ¿, fenol¿ ¿),
dan klorin¿ ¿)

TOXIC
Bahan kimia yang bersifat racun, dapat menyebabkan kematian atau
sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui sitem
pernapasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui
kulit. Misalnya, karbon tetraklorida(CCl¿¿ 4) ,¿ hidrogen sulfida
( H ¿¿ 2 S), ¿ dan benzene ¿ ¿).

CORROSIVE
Bahan kimiayang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal, bahkan dapat
menyebabkan kulit mengelupas. Misalnya, asam sulfat( H 2 SO4 ), asam
nitrat ( HNO3 ), dan asam klorida (HCl).

FLAMMABLE
Bahan kimia yang memiliki titik nyala rendah dan mudah
menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas, atau
loncatan bunga api. Misalnya, eter (C 2 H 5 OC 2 H 5 ), karbon disulfida
(CS¿¿ 2)¿, dan asetelina (C ¿ ¿ 2 H 2 )¿ .

EXPLOSIVE
Bahan kimia yang bersifat dapat meledak dengan adanya panas,
percikan bunga api, guncangan, atau gesekan. Misalnya, kalium klorat
( KClO ¿¿ 3) ¿, amonium nitrat ¿ ¿), dan TNT ¿ ¿

OXIDISING
Bahan kimia yang bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan
organik, dan bahan pereduksi. Misalnya, kalium permanganate
( KM ¿ ¿ nO 4)¿, peroksida ( H ¿ ¿ 2 O2) ¿, dan kalium dikromat
( K 2 Cr 2 O7 ).

HAZARDOUS TO THE AQUATIC ENVIROMENT


Bahan kimia yang bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen dalam lingkungan kehidupan. Misalnya, perak nitrat
( A ¿ ¿ g NO3 )¿, merkuri klorida/kalomel ( H g 2 Cl 2), dan merkuri
diklorida ¿ ¿).

3. Tata Tertib Laboratorium


Setiap laboratorium, di manapun, selalu memiliki peraturan yang pada
dasarnya bertujuan untuk menjaga ketertiban, kelancaran, keamanan, dan
kenyamanan bekerja didalam laboratorium.
Sebelum bekerja di laboratorium setiap siswa harus sudah memahami
beberapa hal penting, antara lain
a. memahami tata tertib laboratorium;
b. memahami prosedur kerja yang akan dilakukan di laboratorium;
c. mempersiapkan perlengkapan keselamatan kerja (misalnya kacamata, jas,
dan sarung tangan karet);
d. memahmi pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium.

Berikut ini merupakan contoh tata tertib yang umum di laboratorium.


a. Selama bekerja di dalam laboratorium harus mengenakan jas laboratorium.
b. Setiap pengguna laboratorium harus menjaga ketertiban, kebersihan dan
keamanan laboratorium.
c. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium.
d. Dilarang bersendau gurau dilaboratorium.
e. Dilarang bermain- main dengan peralatan laboratorium dan bahan kimia.
f. Sebelum bekerja di laboratorium siapkan buku kerja dan alat tulis.
g. Pelajari dengan seksama jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, dan
cara membuang limbah sisa percobaan.
h. Dilarang makan, minum, dan merokok didalam laboratorium.
i. Jagalah kebersihan meja percobaan. Apabila meja percobaan basah, segera
keringkan dengan lap.
j. Setiap praktikan harus mencatat semua kegiatan dengan selengkap-
lengkapnya.
k. Gunakan peralatan kerja khusus, seperti kacamata pengaman, untuk
melindungi mata.
l. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
m. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama setelah
melakukan percobaan.
n. Apabila terjai kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan
segera kepada asistan.
o. Matikan keran air dan aliran listrik sebelum meninggalkan laboratorium.

Ekplorasi Diskusikan bersama teman sebangku Anda, aspek- asapek keselamatan kerja
laboratorium biologi. Sebagai bahan diskusi, perhatikan contoh dan tata tertib kerja di
Kerja Keras dan Rasa Ingin dalam laboratorium biologi di depan. Anda dapat memulai diskusi dengan pertanyaan
Tahu
“mengapa” dari setiap butir aturan tata tertib laboratorium tersebut. Misalnya,
mengapa setiap bekerja didalam laboratorium harus mengenakan jas lab dan mengapa
setiap pengguna laboratorium harus menjaga ketertiban. Setelah berdiskusi, cobalah
membuat kesepakatan/komitment bersama dengan teman-teman Anda untuk
melaksanakan secara bertanggung jawab aspek keselamatan kerja di dalam
laboratorium.

Praktik Keselamatan Kerja di laboratorium


Uji Pemahaman Lakukan beberapa latihan kegiatan berikut di laboratorium, di bawah bimbingan
asisten atau guru pembimbing praktikum.
Disiplin, Kerja Keras, dan
Tanggung Jawab 1. Mengambil eter pada waktu akan melakukan pembiusan hewan.
2. Menangani larutan asam yang tumpah ke meja kerja.
3. Menangani biakan mikroba yang tumpah ke meja kerja.
4. Pertolongan pertama bagi teman yang pusing atau pingsan karena menghirup
eter.
5. Menuang HCl ke dalam erlenmeyer.

Buatlah lima kelompok yang beranggotakan siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Kemudian, diskusikanlah lima tema berikut.
Diskusi 1. Biologi merupakan ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup.
1. Ruang Lingkup Biologi
2. Objek kajian biologi meliputi permasalahan biologi dari tingkat molekul sampai
Kerja Keras dan Toleransi 2. Cabang-Cabang Biologi
tingkat biom.
3. Pengembangan Karier dalam Biologi
3. Sebagai ilmu yang objek kaliannya sangat luas, biologi memiliki cabang-
4. Manfaat mempelajari Biologi
cabang ilmu yang lebih spesifik.
5. Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
4. Mempelajari ilmu biologi dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri,
Setiap kelompok dapat memilih salah satu tema diskusi diatas. Buatlah laporan hasil
lingkungan, dan masa depan bangsa.
diskusi kelompok Anda dan presentasikan di depan guru dan teman-teman Anda
5. Penelitian merupakan kegiatan untuk mencari jawaban yang benar dari suatu
permasalahan atau untuk memecahkan masalah.
6. Langkah-langkah dalam melakukan penelitian meliputi merumuskan masalah,
membuat hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data, dan membuat
simpulan.
Menurut ajaran agama yang Anda anut, apakah penemuan ilmu pengetahuan yang
Sains dan Agama 7. sebagian besar membuat
penelitiankeimanan
ilmiah Anda
dilakukan di dalam laboratorium. Semua
makin maju, makin bertambah?
Kerja Keras pemakai laboratorium sangat berperan dalam terciptanya keselamatan kerja.
Rangkuman

Web Link http: //biology.clc.uc.edu/Courses/bio 104/sci_meth.htm


http://www.science buddies/mentoring/project_scientific_method.shtml

Setelah selesai mengikuti tahapan pembelajaran dalam bab Ruang Lingkup Biologi
Refleksi ini, cobalah tuliskan pengetahuan Anda tentang ruang lingkup biologi, manfaat
mempelajari biologi, metode ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana
pengembangan karir masa depan berbasis biologi. Tuliskan pula hal-hal menarik yang
Anda temukan di dalamnya!

Anda mungkin juga menyukai