Oleh
Mochamad Arief Soleh dkk.
1.1 Pendahuluan
Di alam semesta telah diciptakan berbagai macam mahluk hidup (organisme hidup) yang
terdiri dari manusia, hewan (fauna), tumbuhan (flora) dan jasad renik (mikroba) yang memiliki
ciri-ciri tertentu sebagai mahluk hidup. Perbedaan yang nyata antara hewan dan tumbuhan yaitu
hewan merupakan mahluk yang bergerak secara keseluruhan; sedangkan tumbuhan mahluk yang
bergerak secara parsial (bergerak sebagian).
Tumbuhan dapat dipandang sebagai mesin biologis karena dalam tubuh tumbuhan terjadi
proses metabolisme diantaranya fotosintesis yang terjadi pada siang hari. Bahan sandang, pangan,
papan dan lainnya yang berasal dari tumbuhan merupakan hasil fotosintesis. Tumbuhan yang
secara alami tumbuh liar di hutan-hutan telah dibudidayakan oleh manusia sehingga memiliki nilai
aspek guna laksana yang lebih baik. Tumbuhan yang telah dibudidayakan kita kenal sebagai
tanaman misalnya tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, tanaman hias dan lain-
lain. Tumbuhan dikategorikan sebagai flora asli alami yang masih liar sedangkan tanaman adalah
tumbuhan yang telah dijinakkan atau yang telah direkayasa oleh manusia sehingga memiliki nilai
aspek guna laksana yang lebih baik.
Tumbuhan dan Tanaman merupakan mahluk hidup mempunyai nama tersendiri seperti
halnya manusia dan hewan, untuk penamaannya mempunyai aturan tersendiri. Manusia telah
memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan (tanaman pangan, tanaman
perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan
rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri, sumber bahan sandang
dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan
peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji
pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkansecara
taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.
Bacalah dengan seksama modul ini untuk mendapatkan pemahaman tentang tumbuhan dan
tanaman, sehingga dapat menjelaskannya secara benar antara tumbuhan dan tanaman yang dapat
berperan bagi kehidupan manusia.
Jika anda pernah memperhatikan lingkungan sekitar kita, coba perhatikan apa yang
menyebabkan kesejukan, keindahan, dan kesehatan
Setelah mempelajari kegiatan Modul 1 ini, diharapkan dapat :
1. Menyebutkan konsep tumbuhan dan tanaman
2. Menyebutkan ciri-ciri organisme hidup
3. Menyebutkan peranan tumbuhan bagi manusia
4. Menjelaskan cara penamaan tumbuhan dan tanaman, serta dapat mengaplikasikannya di
lapangan
5. Memberikan contoh mana tumbuhan dan mana tanaman.
Konsep Tumbuhan
Kehidupan mahluk hidup dari organisme hidup yang dipelajari dalam botani dinamakan
tumbuhan adalah flora asli alami yang masih liar, secara fitogeografis, tumbuh di permukaan
bumi.
Apa yang dipelajari dalam Botani ? yaitu tentang apa, Bagaimana, Mengapa ? Proses-proses dan
sifat-sifat itu yang terjadi dalam tumbuhan.
Konsep Tanaman
Tanaman yang dimaksud adalah tumbuhan yang telah dijinakan atau telah direkayasa
oleh manusia, sehingga mempunyai nilai aspek guna laksana yang lebih baik. Kehidupan
makhluk hidup ini dipelajari dalam Ilmu Tanaman.
Apa yang dipelajari dalam Ilmu Tanaman ? yaitu tentang Apa, Bagaimana, Mengapa,
juga tentang bagaimana seharusnya proses-proses dan sifat-sifat itu terjadi pada tanaman agar
manusia dapat diuntungkan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang mencirikan organisme hidup secara garis besar
adalah :
1. Memiliki kemampuan untuk bergerak aktif, yaitu dapat berpindah tempat, baik sebagian
atau seluruh organ tubuhnya. Disini untuk dapat bergerak, ada yang jelas dapat bergerak
seperti pada hewan, tetapi ada gerakannya tidak jelas seperti pada tumbuhan dan tanaman,
seperti pertumbuhan akar ke dalam tanah, pertumbuhan batang ke atas, pertumbuhan daun
yang mengarah ke sinar matahari, dan gerakan-garakan lainnya.
2. Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan organisme hidup
adalah kemampuan untuk bertambah ukurannya, dimana dapat berupa pertambahan berat
tubuhnya, volume sel-selnya, jumlah selnya, senyawa-senyawa kimia dalam tubuhnya
ataupun bertambah luas permukaan tubuhnya. Pertumbuhan untuk jangka waktu tertentu
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Perkembangan adalah perubahan sifat
menuju kedewasaan. Proses perkembangan dari organisme disertai dengan proses
diferensiasi, karena sel-sel, jaringan-jaringan dan organ-organ yang disertai
spesialisasinya.
3. Memiliki kemampuan untuk melangsungkan proses-proses metabolisme dalam tubuh
setiap organisme hidup, dimana dapat melakukan perubahan-perubahan baik dalam
penyusunan ataupun perombakan zat-zat yang diperlukan dalam kelangsungan hidupnya.
4. Memiliki kemampuan untuk memilih jenis makanan (nutrisi)
5. Memiliki alat-alat pengeluaran (ekskresi)
6. Memiliki susunan kimia dan fisik yang senantiasa berubah
7. Memiliki bentuk dan ukuran yang spesifik
8. Memiliki pengaturan kondisi tubuh yang selalu dalam keadaan seimbang
9. Memiliki bentuk dan ukuran yang spesifik
10. Respon terhadap rangsangan faktor-faktor luar
11. Bertambah jumlahnya dalam species yang sama.
Dengan melihat ciri-ciri organisme hidup tersebut tumbuh-tumbuhan merupakan bahan
penunjang bagi kehidupan. Manusia dan hewan sangat bergantung kepada kelangsungan hidup
dan berkembangnya tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan merupakan pemberi sumber
kehidupan pada manusia dan hewan, yang perkembangannya tidak seimbang dengan
bertambahnya jumlah penduduk dunia. Dalam urutan peri kehidupan semua organisme di bumi
kita, tumbuh-tumbuhan merupakan pelopor yang menyediakan bahan makanan dan perlindungan
kepada manusia dan hewan. Tanpa tumbuh-tumbuhan tidak akan mungkin adanya manusia dan
hewan di muka bumi. Manusia dan hewan mendapatkan sumber energi dari tumbuh-tumbuhan,
karena manusia dan hewan tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan energi sendiri.
Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan ini tidak saja menarik perhatian para peneliti alam, tetapi
juga dapat memberikan keuntungan besar terhadap bidang-bidang pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, farmasi, perikanan dan lain-lain. Pengolahan tanah, pemilihan bibit,
pemeliharaan tanaman, penanggulangan hama dan penyakit tanaman, penuaian hasil,
penyimpanan bibit, hal ini memerlukan pengetahuan teoritis dan praktis. Penjabaran dari konsep-
konsep tersebut apa yang dipelajari dalam ilmu tanaman yaitu ilmu budidaya tanaman yang sering
kita sebut ilmu agronomi. Ilmu Agronomi ini mendesain atau merancang bangun tanaman yaitu
mengatur dan menyusun semua komponen yang terlibat dalam suatu proses, menghasilkan
rekayasa komponen-komponen yang terlibat dalam produksi tanaman.
Konsep produksi tanaman merupakan konversi gas karbon dioksida, air dan hara mineral
dengan bantuan sinar matahari menjadi senyawa yang bermanfaat bagi manusia. Tempat
konversinya adalah tanaman hidup (tanaman yang tumbuh), maka tanaman disebut sebagai
mesin biologis (mesin hayati). Mesin biologis ini bermula dapat berupa dari sel telur (ovum)
yang dibuahi (fertilisasi) oleh sel sperma akan terbentuk zygot atau dapat dari serpihan tanaman,
hal ini merupakan perbanyakan vegetatif atau dengan tehnik kultur jaringan. Pemula dari mesin
biologis ini akan tumbuh menjadi tanaman dewasa dan selanjutnya siap membentuk hasil panen.
Hasil panen akan mencapai hasil yang tinggi , jika faktor tempat tumbuh dan mesin biologis
berada dalam keadaan optimal dan seimbang.
Bacalah dengan seksama modul ini untuk mendapatkan pemahaman tentang cara penulisan nama
Ilmiah suatu Tumbuhan atau Tanaman budidaya, selain harus mudah diingat, mudah dipahami dan
mudah diucapkan, juga harus mempunyai satu kesatuan arti yang spesifik dan berlaku secara
universal. Hal ini merupakan prinsip dasar Tatanama Tumbuhan.
Nama-nama umum tumbuhan yang tertuang dalam bahasa daerah dalam kenyataannya masih
sangat kurang memenuhi persyaratan untuk dijadikan patokan dasar tatanama tumbuhan.
Peraturan tatanama tumbuhan yang betul-betul bersifat Internasional dalam arti kata yang
sesungguhnya, dihasilkan oleh Kongres V di Cambridge pada tahun1930, berjudul International
Rules of Botanical Nomenclature. Sejak kongres VII tahun 1950 di Stockholm namanya diubah
menjadi “INTERNATIONAL CODE OF BOTANICAL NOMENCLATUR” hingga sekarang.
Pada kongres X tahun 1964 di Edinburg diterbitkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Inggris,
Perancis dan Jerman.
Pembentukan dan penggunaan semua nama ilmiah Tumbuh-tumbuhan secara Internasional, diatur
dalam International Code of Botanical Nomenclatur (ICBN) atau Kode Internasional Tatanama
Tumbuhan (KITT) atau Kode Botani. Nama Ilmiah tumbuhan hanya dapat diubah melalui
keputusan Sidang Paripurna Kongres Botani Internasional seksi Tatanama. Komisi Tatanama yang
tetap, dipilih oleh kongres dan dimantapkan di bawah bantuan “International Association for Plant
Taxonomy.
Kode Botani mengharuskan bahwa semua nama Ilmiah tumbuhan ditulis dalam bentuk huruf
Latin, alfabet Latin, bahasa Latin dan memenuhi gramatika Latin. Menurut Pasal 4 Kode Botani,
jumlah katagori taksa tumbuhan ada 24 yaitu berturut-turut : Regnum, Divisio, Subdivisio, Classis,
Subclassis, Ordo, Subordo, Familia, Subfamilia, Tribus, Subtribus, Genus, Subgenus, Sectio,
Subsectio, Series, Subseries, Species, Subspecies, Varietas, Subvarietas, Forma, Subforma sampai
Individuum.
Nama-nama taksa di atas genus, harus terdiri dari satu kata yaitu kata benda jamak atau kata sifat
jamak yang dibendakan. Dianjurkan berakhiran -phyta untuk Divisio, -icae untuk Subdivisio, -atae
untuk Classis, -ideae untuk Subclassis. Diharuskan berakhiran –ales untuk Ordo, -ineae untuk
Subordo, -aceae untuk Familia, oideae untuk Subfamilia, -eae untuk Tribus, dan –inae untuk
Subtribus.
Nama genus terdiri dari satu kata, yaitu berupa kata benda tunggal dan awal katanya ditulis dengan
huruf besar. Nama-nama taksa antara genus dengan species bukan terdiri dari satu kata, tetapi
kombinasi nama genus yang diikuti dengan nama yang menunjukkan tahapan taksonnya. Nama
tersebut berupa kata benda tunggal atau kata sifat majemuk dan awal katanya ditulis dengan huruf
besar.
Nama species terdiri dari dua kata (binomial) yaitu gabungan nama genus dengan nama petunjuk
species (epitheton specifikumnya). Epitheton specificum dapat berupa kata sifat yang cocok
dengan nama genusnya, kata benda yang memberi keterangan tambahan, atau kata benda orang
dalam kasus genetif. Awal kata nama petunjuk species harus ditulis dengan huruf kecil. Nama-
nama taksa di bawah species terdiri dari kombinasi nama species diikuti nama istilah khusus bagi
takson tersebut didahului oleh kata yang menunjukkan tahapan takson tersebut.
Nama Species tumbuhan seringkali diikuti oleh satu atau lebih nama atau singkatan nama
pengarang tumbuhan, baik berupa sitiran tunggal ataupun sitiran ganda. Sitiran tunggal
menyatakan bahwa dialah pengarang tumbuhan tersebut pertama kali menemukan tumbuhan
tersebut, memberi nama yang benar dan mempublikasikannya secara efektif melalui kriteria
publikasi yang sahih.
Sitiran ganda yang dihubungkan dengan kata depan ex menyatakan bahwa pengarang yang
namanya tercantum setelah kata depan ex yang diakui sebagai pengarang publikasi yang sahih dari
tumbuhan tersebut.
Sitiran ganda yang salah satu memakai tanda kurung biasa menunjukkan adanya pergeseran dalam
posisi atau tahapan takson.
Sitiran ganda yang salah satu memakai tanda kurung persegi, menunjukkan bahwa pengarang yang
namanya ada di dalam tanda kurung persegi termasuk pre starting point author yaitu pengarang
yang muncul sebelum berlakunya tatanama tumbuhan yang sahih.
Pembentukan dan penggunaan semua nama tehnis tanaman budidaya secara internasional, diatur
dalam “International Code of Nomenclature of Cultivated Plants (ICNCP) atau Kode Internasional
Tatanama Tanaman Budidaya (KITTB) atau kode Kultivasi. Pemberian nama kultivar-kultivar
baru harus berdasarkan regulasi dari “The Guidelines for Variety Denominations” yang disahkan
oleh “The International Union for The Protection of New Variety of Plants” (UPOV) dan
memenuhi persyaratan Kode Kultivasi.
Hirarkhi botani kategori taksa intra specific dari tanaman budidaya digantikan oleh suatu sistem
berdasarkan tatanama tanaman budidaya, yaitu cultivar.
Cultivar adalah suatu bentuk rakitan tanaman budidaya yang jelas sekali dapat dibedakan dalam
hal karakteristikannya dan apabila direproduksi secara seksual maupun aseksual akan
mempertahankan karakteristika keberadaannya tadi.
Nama cultivar harus ditulis dengan awal kata huruf besar, didahului dengan kata singkatan kv / cv
atau ditempatkan di antara dua tanda kutip tunggal.
Nama cultivar sejak 1 Januari 1959, harus merupakan nama fantasi, dalam bahasa modern, bukan
bahasa Latin.
Nama cultivar lengkap dengan deskripsi dan referensinya harus dipublikasikan dan didistribusikan
dalam bentuk material yang dapat diduplikasikan.
Nama cultivar jangan sama dengan nama botani atau nama umum dari genus atau species.
Tiap cultivar hanya mempunyai satu nama yang benar dan harus diketahui secara internasional,
tetapi dapat juga mempunyai satu atau dua nama sinonim yang legal. Hanya satu cultivar yang
boleh menyandang satu nama dalam satu kelompok cultivar.
Nama cultivar akan tetap tidak berubah meskipun nama botaninya sendiri berubah, dan Kode
Kultivasi tidak membenarkan adanya taksa di bawah cultivar.
Penamaan Hibrid
Hibrida hasil kawin silang diberi nama dengan menggunakan tanda x (tanda baca kali). Hibrida
hasil kawin silang antar species dari genus yang sama atau dari genus berbeda dinamai dengan
cara menghubungkan nama-nama species induknya dengan tanda x.
Hibrida hasil kawin silang antar species dari genus yang sama dinamai dengan cara
menghubungkan nama genus induk dan nama epitheton kolektifnya dengan tanda x.
Hibrida hasil kawin silang antar species dari genus yang berbeda dapat dinamai dengan cara
menghubungkan nama-nama genus induknya dengan tanda x atau dengan membentuk formula
ringkas dari kedua genera yang didahului oleh tanda x. Hal yang sama berlaku untuk hibrid hasil
silang antar taksa subgenus supra species lainnya.
Formula ringkas juga berlaku untuk hibrida hasil kawin silang tiga genera atau untuk hibrida nama
orang yang diberi akhiran –ara, tetapi harus disertai keterangan asal-usul induknya.
Penamaan hibrida hasil sambungan, sama halnya dengan hibrida hasil kawin silang, hanya
penggabungan namanya memakai tanda + (tanda baca plus).
3. PENGGOLONGAN TANAMAN
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum termasuk sekitar 100.000
spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi nama sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokkan jamur ke dalam tumbuhan karena
kemiripannya dan ada juga yang mengelompokkannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil
(Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10%
diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih rendah, yaitu
tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae), terdiri dari Algae, Fungi, Lichenes, Bryophyta, dan
Pteridophyta. Sedangkan tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan
tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio yaitu Spermatophyta yang terbagi
atas Gymnospermae dan Angiospermae. Angiospermae terbagi lagi atas Monocotyledoneae dan
Dicotyledoneae.
Dunia tumbuhan secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu Phanerogamae (Tumbuhan
Tingkat Tinggi) dan Cryptogamae (Tumbuhan Tingkat Rendah). Phanerogamae dalam
penggolongannya dapat dilihat dalam gambar 1.
Classis
Classis
Classis :
Subclassis :
Calyciferae
Corolliferae
Glumiflorae
Thalamiflorae
Corolliflorae
DICOTYLEDONEAE Calyciflorae
Ovariflorae
Amentiflorae
Berupa semak, perdu, pohon, dapat sebagai Annual, biennial, perennial,herbaceus, lignosus .
Cara Tumbuh : tegak, merambat, memanjat.
Sistem perakaran Tunggang : Dicotyledoneae dan Serabut: Monocotyledoneae.
Pembungaan Unisexualis dan Bisexualis, Tumbuhnya dapat Monoecus ataupun Dioecus.
- Menghasilkan : biji tertutup
Ovulum terbungkus oleh carpellum dalam ovarium
- Penyerbukan (pollinasi) :
Anemofili, Entomofili, Hidrofili, Zoofili
- Organ reproduktif : Calyx dan Corolla
- Selama pollinasi serbuk pollen jatuh pada stigma membentuk tabung pollen yang
menelusuri selubung stylus menuju ovulum dalam ovarium.
- Endosperm : triploid (3n) : terbentuk setelah fertilisasi
- Phloem mempunyai sel pengiring dan Xylem mempunyai tracheid
- Mudah diperbanyak secara vegetatif
Terdiri atas 2 classis :
- Classis Monocotyledoneae
- Classis Dicotyledoneae
water
Cyanophyta Blue-Green algae Yes Yes Yes Yes
Yellowgreen Algae
Diatoms
Brown Algae
Gambar 2. Lichenes
Sumber Gambar : The Mc Grew Hill Corporation, Inc.
Ø Kalau daun fertil dan daun steril sama bentuknya maka disebut : Isomorfik
Ø Kalau daun fertil dan daun steril berbeda bentuknya, maka disebut : Heteromorfik
Daun Muda Menggulung, daun fertil mempunyai sorus (kumpulan sporangium), spora terdapat
dalam sporangium, kumpulan spora disebut sorus Sorus terdapat pada sporofit. Tipe Sorus ada
yang terbuka dan tertutup oleh indusium.
Untuk pembelajaran modul ini diharapkan mahasiswa pengenalan dengan lingkungan yang ada di
sekeliling kita, dimana kehidupan kita tidak terlepas dengan mahluk hidup yang akan kita pelajari,
untuk itu mahasiswa difasilitasi dengan bahan bacaan dan bahan-bahan tumbuhan yang
menyangkut tumbuhan tingkat rendah. Setelah pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat
mengelompokkannya yang termasuk tumbuhan tingkat rendah.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih rendah, yaitu tumbuhan tingkat rendah
(Cryptogamae), terdiri dari Algae, Fungi, Lichenes, Bryophyta, dan Pteridophyta. Organ tubuh
berupa thallus digolongkan ke dalam Thallophyta. Organa principalia (alat utama) masih
sederhana, terdiri dari : Rhizoid (akar semu), Stipe (batang semu), Phylloid (daun semu). Organa
reproduktiva (alat pembiak) masih sederhana, yaitu berupa : spora digolongkan kedalam
Sporophyta Tidak pernah menghasilkan bunga disebut juga Flowerless Plants. Tingkat
perkembangannya lebih rendah, disebut juga Lower Plants (Tumb. Tingkat Rendah).
Ø Kalau daun fertil dan daun steril sama bentuknya maka disebut : Isomorfik
Ø Kalau daun fertil dan daun steril berbeda bentuknya, maka disebut : Heteromorfik
Daun Muda Menggulung, daun fertil mempunyai sorus (kumpulan sporangium), spora terdapat
dalam sporangium, kumpulan spora disebut sorus Sorus terdapat pada sporofit. Tipe Sorus ada
yang terbuka dan tertutup oleh indusium.
Rangkuman
Kehidupan mahluk hidup dari organisme hidup yang dipelajari dalam botani dinamakan
tumbuhan adalah flora asli alami yang masih liar, secara fitogeografis, tumbuh di permukaan
bumi.
(a)
(b)
(c) (d)
(e) (f)
(g) (h)
(i) (j)
(k) (l)
(m) (n)
Dari gambar-gambar tersebut mana golongan tumbuhan tingkat tinggi dan mana yang tergolong
tumbuhan tingkat rendah ? kemudian berilah nama setiap gambar tersebut dengan nama
Ilmiahnya !
Seandainya pada point 1.4 belum anda pahami, silahkan telaah ulang point 1.3 sampai anda
mampu memberikan penjelasan untuk bahan kajian ini