Anda di halaman 1dari 15

LIMBAH B3

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PENYUSUN

NAMA : DEWI CANDRANINGTYAS

KELAS/ABSENT : X-8/12

Kata pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena rahmat dan karunianya-Nya, akhirnya
“Makalah Limbah B3” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Malakah limbah B3 merupakan salah satu makalah tugas biologi. Atas penyusunan makalah ini saya
berharap dapat mengupas tetang Limbah B3 yang ada disekitar kita. Hal ini semata-mata untuk
menambah pengetahuan siswa akan bahaya limabah B3. Sebagaimana dimaklumi bahwa banyak
siswa yang tidak mengetahui apa itu Limbah B3 dan bagaimana cara pengolahannya.

Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Drs. ANANG SANTOSO selaku guru biologi saya yang
telah membantu saya dalam menyusun makalah ini.

Meskipun sudah diupayakan dengan maksimal, makalah ini pastilah tidak lepas dari kekurangan,
sebagaimana pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, saran dan masukan dari
berbagai pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya, saya ucapkan semoga makalah ini bermanfaat.


Kediri, juni 2013

Penyusun

Daftar Isi

Halaman Judul……………………………………..

Kata Pengantar…………………………………….i

Daftar Isi…………………………………………..ii

Bab I pendahuluan

1) Latar Belakang……………………………1

2) Tujuan Penulisan…………………………1

3) Rumusan Masalah………………………..1

Bab II Isi…………………………………………2

Bab III Penutup


1) Kritik dan Saran…………………………..8

2) Kesimpulan……………………………….8

Daftar Pusaka……………………………………..9

ii

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah merupaka hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Taukan anda berasal dari manakah
limbah disekita kita? Limbah berasal dari berbagai sumber, contohnya : rumah tangga dan industry
atau pabrik. Limbah bisa berupa padatan, cairan ataupun gas. Ketiga limbah tersebut sama-sama
berbahaya. Tidak hanya isinya namun juga wadah atau kemasannya juga menjadi limbah, seperti :
plastic, kertas ataupun kaleng.

Seiring dengan berjalannya waktu, limbah semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Limbah
sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Banyak orang
membuang, menimbun, bahkan menyimpan limbah dengan jumlah yang banyak serta tidak dikelola
dengan baik. Ternyata limbah-limbah tersebut termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Pada penulisan makalah ini, akan mengupas semua tentang limbah B3 dan bagaimana system
pembuangannya yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud Limbah B3?

b) Apa saja karakteristik Limbah B3?

c) Bahan-bahan apa saja yang mengandung limbah B3?

d) Bagaimana system pembuangan Limbah B3?

1.3 Tujuan penulisan

a) Untuk mengetahui karakteristik Limbah B3

b) Untuk memberitahukan bahan apa saja yang mengandung limbah B3

c) Memberikan informasi system pembuangan limbah B3

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Limbah B3

2.1.1 Pengertian

Limbah adalah bahan sisa dari suatu kegiatan atau prosuksi, baik dalam skala kecil (rumah tangga)
maupun skala besar (pabrik). Dalam PP 18/1999 Jo. PP 85/1999, Pasal 1 (ayat 2) dijelaskan
pengertian Limbah B3. Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu
usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat konsentrasi atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkanatau merusak
lingkungan hidup, dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.

Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter, yaitu total solids residu (TSR),
kandungan fixed residu (FR), kandungan volatile solids residue (VSR), kadar air (sludge moisture
content), volume padatan, dan karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar,
sifat mudah meledak, beracun, dan sifat kimia serta kandungan senyawa kimia).

Contoh limbah B3 adalah logam berat, spt Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pd, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia,
seperti pestisida, sianida, sulfide dan fenol. Cd dihasilkan dari lumpur dan limbah industry kimia
tertentu. Hg dihasilkan dari industry klor-alkali, industry cat, kegiatan pertambangan, industry
kertas, dan pembakaran bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu.
Logam-logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Limbah B3
dapat diidentifikasi menurut sumber, uji karakteristik, dan uji toksikologi.

2.1.2 Sumber limbah B3

Limbah b3 dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dari rumah tangga, pasar, apotik, pabrik,
rumah sakit, dan laboratorium. Menurut PP 85/1999, jenis limbah b3 dapat dibedakan berdasarkan
sumbernya. Dalam lampiran PP 85/1999, dijelakan jenis limbah b3 menurut sumbernya sebagai
berikut

2.1.2.1 Limbah b3 dari sumber tidak spesifik

Limbah b3 ini pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan
pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi (inhibitor korosi), pelarutan kerak, atau
pengemasan. Contohnya adalah asap kendaraan bermotor dan asap dari cerobong pabrik.

2.1.2.2

2
Limbah b3 dari sumber spesifik

Limbah ini berasal dari sisa proses suatau industry atau kegiatan yang secara spesifik dapat
ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. Contohnya mercuri, arsen, dan deterjen.

2.1.2.3 Limbah b3 dari bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi

Limbah ini berasal dari produk yang tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat
dimanfaatkan kembali. Limbah ini memerlukan pengolahan, hal yang sama juga berlaku

2.2 Karakteristik Limbah B3

Sebelum membahas karakteristik limbah B3, kita perlu mengetahui mengapa limbah tersebut sangat
berbahaya. Diantara alasannya adalah

i) Dapat menyebabkan pengaruh buruk terhadap terjadinya atau meningkatnya kematian dan
sakit yang serius

ii) Berpotensi menimbulkan bahaya bterhadap kesehatan manusia dan lingkungan apabila
disimpan, diangkut, dimanfaatkan, diolah, ditimbun dan dibung dengan tidak benar atau tidak
dikelola

Adapun karakteristik limbah B3 ada enam, yaitu mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
bersifat beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif

2.2.1 Mudah meledak


Limbah yang mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760mmHg)
dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi dengan cepat dapat merusak lingkungan.

2.2.2 Mudah terbakar

Limbah yang mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai
berikut

(a) Limbah yang berupa cairan

Limbah yang berupa cairan akan mudah terbakar apabila

(i) Mengandung alcohol kurang dari 24% volume dan mempunyai titik nyala kurang dari 60oC

(ii) Terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760mmHg

(b) Limbah berupa padatan

Limbah pada termperatur dan terkanan standar (25oC, 760mmHg) mudah menyebabkan kebakaran,
seperti melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan. Limbah padat
apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam waktu lama. Apabila
nilai titik nyala limbah < 40oC, berarti karakteristik mudah terbakar

(c) Limbah yang bertekanan mudah terbakar

(d) Limbah pengoksidasi


Apabila waktu pembakaran limbah sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa
standar, berarti karakteristik mudah terbakar.

2.2.3 Bersifat reaktif

Limbah rektif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Limbah ini mempunyai
sifat-sifat berikut:

i) Pada keadaan normal, tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan

ii) Dapat bereaksi hebat dengan air

iii) Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilakn gas, uap,
atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan

iv) Merupakan limbah sianida, sulfide, atau amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5
dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan

v) Mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760mmHg)

vi) Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organic
peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi

2.2.4 Bersifat beracun

Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemaran dan bersifat beracun bagi manusia
atau lingkungan. Limbah B3 dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke
dalam tubuh, baik melalui pernafasan, kulit, maupun mulut
2.2.5 Menyebabkan infeksi

Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah
yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh
manusia yang terkena infeksi

2.2.6 Bersifat korosif

Limbah korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat berikut:

i)

Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit

ii) Menyebabkan proses pengaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih
besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperature pengujian 55oC

iii) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau lebih besar dari
12,5 untuk yang bersifat basa

2.3 Bahan bahan yang mengandung B3 dalam rumah tangga

Pada mulanya, banyak orang yang menyambut gembira dengan penemuan bahan-bahan dan
senyawa kimia. Dengan berjalannya waktu, ternyata ditemukan pula dampak negatifnya. Untuk itu,
limbah B3 dan B3 perlu dikelola dengan baik dan benar, baik pada saat masih digunakan maupun
setelah tidak digunakan lagi.

Rumah adalam tempat tinggal dan berfungsi sebagai tempat pembinaan anggota. Segala hal yang
berkaitan dengan aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di rumah tanggga
diharapkan dapat dikelola dengan baik. Dengan demikian, dampak dari limbah B3 di dalam rumah
tangga dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, setiap orang mempunyai hak yang sama atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Sumber sampah di dalam rumah tangga

Kamar tidur: kaleng hairspray, kaleng obat nyamuk, lampu TL, tisu, kapas, botol/wadah kosmetik,
abu, dan debu Kamar mandi/cuci: pembungkus sabun, wadah sabun cair, pembungkus shampoo,
wadah pasta gigi, wadah deterjen, dan wadah pemutih pakaian

Ruang keluarga: bekas beterai, spidol/tinta bekas, kaleng obat nyamuk, lampu TL, abu, debu, sisa
dan pembungkus makanan, kertas, serta obat kadaluarsa Ruang tamu: lampu TL, abu, debu,
sisa dan pembungkus makanan serta kertas

Dapur: sisa dan pembungkus makanan, lampu TL, botol/wadah sabun cuci, wadah minyak tanah dan
debu Garasi: oli bekas, kaleng/wadah pembersih mobil, debu, aki bekas

Ruang makan: sisa dan pembungkus makanan dan debu Taman/kebun: daun-daun, kertas, plastic,
dan pembungkus makanan

2.4 Sistem pembuangan limbah B3

System pembuangan limbah B3 melalui beberapa tahap. Hal ini disebabkan limbah B3 sangat
berbahaya jika terkontaminasi dengan manusia atau makhluk hidup yang lain. Pengelolaan limbah
B3 adalah serangkaian kegiatan yang mencangkup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan limbah B3, dan menimbun hasil pengolahan.

Penyimpanan adalah enyimpanan sementara limbah B3 di dalam lokasi kegiatannya sebelum


diserahkan kepada pengumpul atau pengolahan limbah B3. Penyimpanan ini dilakukan oleh
penghasil limbah B3, baik perorangan maupun badan usaha.

Syarat tempat penyimpanan limbah B3 adalah

i) Dibuat dengan kapasitas yang sesui dengan jumlah B3 yang akan disimpan
ii) Tempat penyimpanan bebas banjir

iii) Secara geologi, dinyatakan stabil

iv) Perancangan bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbah

v) Perencanaan upaya pengendalian pencemaran lingkungan

Pengumpulan adalah proses mengumpulan limbah B3. Proses ini dapat dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha dari penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan untuk kemudian diserahkan
kepada pengolah limbah B3.

Syarat-syarat sebagai pengumpul limbah B3 adalah

i) Memperhatikan karakteristik limbah B3

ii) Mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik limbah B3

iii) Mempunyai lahan minimum satu hektar

iv) Memiliki fasilitas untuk penanggulangan terjadinya kecelakaan

v) Konstruksi dan bahan bangunan disesuaikan dengan karateristik limbah B3

vi) Jauh dari sumber air

vii) Bukan merupakan daaerah tangkapan air


viii)Jauh dari fasilitas pemukiman penduduk atau fasilitas umum

Pengangkutan adalah proses untuk memindahkan limbah B3 dari penghasil ke pengumpul atau ke
pengolahan termasuk ke tempat penimbun akhir dengan menggunakan alat angkut yang dilakukan
oleh suatu badan usaha

Pengolahan adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 menjadi tidak
berbahaya dan tidak beracun. Jika memungkinkan, mengolah agar limbah B3 dimurnikan atau di
daur ulang

Persyaratan pengolahan limbah B3 meliputi;

i) Lokasi pengolahan limbah

ii) Fasilitas pengolahan limbah

iii) Penanganan limbah B3 sebelum diolah

iv) Pengolahan limbah B3

v) Hasil pengolahan limbah B3

Sebelum melakukan pengolahan terhadap limbah B3, dilakukan uji analisa kandungan/parameter
fisika atau kimia dan biologi guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahannya. Setelah
hasilnya diketahui, tahap selanjutnya adalah menentukan pilihan proses pengolahan limbah B3 yang
dapat memenuhi kualitas dab baku mutu pem,buangan atau lingkungan yang ditetapkan

Ada banyak metode pengolahan limbah B3 di industry. Tiga diantaranya yang paling popular adalah
chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
2.4.1 Chemical Conditioning

Tahapan yang harus dilalui adalah mengurangi volume limbah dengan cara meningkatkan
kandungan padatan, menstabilkan senyawa organic dan menghancurkan pathogen, serta
menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Setelah
itu, limbah dibuang ke tempat pembuangan akhir, yaitu sanitary landfill, crop land, atau injection.

2.4.2 Solidification/Stabilization

Stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses penghancuran limbah dengan bahan tambahan (zat
aditif). Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar zat pencemar dari limbah dan mengurangi
toksinasi limbah tersebut. Adapun solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan
berbahaya dengan penambahan zat aditif. Kedua proses tersebut sering kali terkait sehingga
dianggap mempunyai arti yang sama

2.4.3 Incineration

Teknologi insenerasi (pembakaran) adalah alternatifyang menarik dalam pengolahan limbah B3.
Insenerasi mengurangi volume san massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat).
Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari system pengolahan limbah padat. Pada dasarnya,
proses ini hanya memindahkan limbah dari bentuk gas yang tidak kasat mata. Prosses ini
menghasilkan energy dalam bentuk panas. Kelebihan alat insenerasi adalahg dapat menghancurkan
sebagian besar komponen limbah B3, limbah berkurang dengan cepat, dan menggunakan lahan yanf
relating kecil.

Aspek terpenting dalam system isenerasi adalah nilai kandungan energy (heating value) limbah.
Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya prose pembakaran,
heating value juga menentukan banyaknya energy yang diperoleh dari system ini. Banyak jenis
insenerator (alat insenerasi), diantaranya rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single
chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit

Dari jenis insenerastor tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan daripada yang lainnya. Alat ini
dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.
7

BAB III PENUTUP

3.1 Kritik dan Saran

Demikian paparan mengenai Limbah B3 yang menjadi pokok bahasan makalah saya, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuandan kurangnya rujukan atau
resensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.

Saya berharap pembacamau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga para
pembaca.

3.2 Kesimpulan

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) banyak
disekitar kita, seperti: plastic, kaleng ataupun kertas. Limbah B3 berbahaya karena mempunyai
karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, bersifat beracun, menyebabkan
infeksi dan bersifat korosif. Oleh karena itu, menyimpan, menimbun atau menggunakan daur ulang
dari limbah B3 harus dikelola dengan baik serta ngengan volume yang pas. Kalau tidak begitu, limbah
tersebut akan menyebabkan penyakit yang sangat merugikan masyarakat. Ada beberapa system
penanggulangan, yaitu: chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.

Daftar Pusaka

Supardi, Imam.2003.Lingkungan Hidup Kelestariannya.Bandung: PT ALUMNI


Memanik, Karden Eddy Sontang. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Jambatan

Syamsudin dkk.2009. Pendidikan Lingkungan Hidup. Gersik: Tiga Serangkai

Anda mungkin juga menyukai