Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Arjun Mahendra

NO :5

KELAS : XII KI 1

PENGARTIAN TEMBAGA (Cu)


Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain
itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak,
dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.

Nomor atom: 29

Massa atom: 63,546 g/mol

Kepadatan: 8,9 g/cm3 pada 20 °C

Titik lebur: 1083 °C

Titik didih: 2595 °C

SIFAT SIFAT TEMBAGA (Cu)


Sifat fisika tembaga

1) Tembaga merupakan logam yang berwarna kunign seperti emas kuning dan keras bila
tidak murni.

2) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa,
lembaran tipis dan kawat.

3) Konduktor panas dan listrik yang baik.

Sifat Kimia Tembaga

1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada
udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau
yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.

2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih
tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti
HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam
tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion
kompleks CuCl2¯(aq) yang mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.
AsamAsam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga.

4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga.

5) Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara
membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.

6) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan
belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan
halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.

KEGUNAAN TEMBAGA (Cu)


1. Penghantar panas. Tembaga yang telah dicampurkan dengan senyawa lain dapat menjadi
alat penghantar panas. Dan Tembaga semacam ini mudah kita temui di toko – toko listrik.
Bila yang pernah belajar elektronika, pasti pernah menggunakan alat ini untuk
menghantarkan panas dengan cara dilelehkan.
2. Pembuat uang logam. Uang memang menjadi benda yang selalu kita butuhkan. Uang
logam memiliki banyak nilai dan jenis di seluruh dunia. Tembaga menjadi salah satu bahan
di mana uang logam tersebut terbentuk.
3. Bahan pembuat perhiasan dan alat rumah tangga. Tembaga juga terdapat dalam
perhiasan – perhiasan. Karena dapat juga dicampurkan dengan emas ataupun perunggu. Itu
makanya Tembaga penting dalam pembuatan perhiasan – perhiasan maupun alat – alat
rumah tangga. Lihat saja banyak di sekeliling kita yang merupakat alat rumah tangga
berbentuk keras karena adanya senyawa Tembaga.
4. Menjadi pewarna. Senyawa Tembaga dengan kode CuSO4 yang dapat menjadi pewarna
warna biru. Senyawa ini terdapat dalam air.
5. Pembunuh serangga dan hama. Senya Tembaga CuS04 yang dicampurkan dengan
senyawa Ca(OH)2 menghasilkan obat untuk membunuh serangga atau hama. Obat ini selalu
dibutuhkan oleh sebagian orang khususnya para petani untuk melindungi tanaman milik
mereka.
6. Menghilankan belerang. Senyawa Tembaga dengan kode CuCI2 berguna untuk
memisahkan belerang dalam minyak. Minyak yang diambil dari sumbernya masih tercampur
dengan senyawa dan zat lain sehingga perlu dilakukan proses pemisahan dengan salah
satunya dibantu oleh senyawa Tembaga.
7. Pembuatan sutera. Kain sutera memang memiliki harga yang tidak murah. Begitupun
nilainya. Maka dari itu banyak industri kasin yang mencoba membuat sutera buatan di mana
kain tersebut tidak 100% mengandung sutera. Nah senyawa Tembaga yang dicampurkan
dengan NH4OH dapat membantu membuat larutan sutera buatan tersebut.

Proses pembuatan tembaga (Cu)


Umumnya Tembaga ditemukan di kerak bumi dalam bentuk mineral-mineral
tembaga sulfida seperti chalcocite (Cu2S) dan bornite (Cu5FeS4) atau dalam bentuk mineral-
mineral tembaga-besi-sulfida yaitu chalcopyrite (CuFeS2).

Kandungan tembaga dalam bijih berkisar antara 0,4 persen hingga 2,0 persen. Bijih dengan
kadar tembaga sekitar 0,4 persen umumnya dieksploitasi dengan cara tambang terbuka,
sedangkan bijih dengan kadar tembaga sekitar satu sampai dua persen dieksploitasi dengan
cara tambang dalam.

Selain bijih tembaga, tembaga murni juga diproduksi dari proses daur ulang atau recycling
scrap tembaga murni dan paduan-paduan tembaga.

Mineral  tembaga dalam bentuk sulfida umumnya diproduksi dengan jalur pirometalurgi
yaitu peleburan dan pemurnian pada temperatur tinggi atau pyrorefining, dan dilanjutkan
dengan electrorefining.

Mineral tembaga dalam bentuk oksida, karbonat, silikat dan sulfat ditemukan di alam dalam
jumlah kecil. Bijih tembaga ini umumnya diproduksi dengan jalur hidrometalurgi. Dalam
Perkembangannya, jalur hidrometalurgi juga digunakan untuk mengolah sebagian bijih
sulfida, khususnya Cu2S.

Pengolahan untuk ekstraksi bijih tembaga-besi-sulfida menjadi tembaga terdiri dari


beberapa proses, yaitu:

1. Tahap Kominisi

Tahap kominusi terdiri dari operasi peremukan dan penggerusan. Tujuan proses
peremukan dan penggerusan adalah untuk membebaskan atau meliberasi mineral-mineral
tembaga dari ikatan mineral-mineral pengotornya.

Target ukuran dari tahap kominusi adalah ukuran partikel bijih yang dapat menghasilkan
tingkat recoveri tembaga yang maksimal saat proses konsentrasi flotasi.
2. Tahap Konsentrasi Flotasi

Setelah mencapai ukuran yang cocok atau sesuai ukuran target, maka tahap selanjutnya
adalah Tahap pemisahan mineral atau konsentrasi. Pemisahan mineral-mineral Cu-Fe-S dan
Cu-S dari pengotornya dilakukan dengan metoda flotasi. Pemisahan dengan cara flotasi
merupakan metode yang cukup efektif.

Tahap konsentrasi bijih tembaga dengan metoda flotasi dapat meningkatkan kadar tembaga
di Konsentrat menjadi sekitar 30 persen.

3. Tahap Matte Smelting.

Pada tahap ini konsentrat tembaga dilebur menjadi lelehan matte. Proses peleburan
dilakukan dalam suasana yang oksidatif. Proses ini menghasilkan lelehan matte, lelehan slag
dan gas buang.

Matte merupakan lelehan sulfida yang kaya akan tembaga dengan mengandung sedikit besi,
sedangkan slag adalah lelehan yang terdiri dari campuran oksida besi dan oksida logam
pengotor serta fluks (silika). Proses smelting ini menghasilkan matte dengan kandungan
tembaga sekitar 45 – 75 persen.

Suasana oksidatif dalam tanur peleburan diperoleh dengan menginjeksikan udara yang
diperkaya oksigen atau oxygen-enriched air.

4. Tahap Konversi Matte

Pada tahap ini matte dikonversi menjadi tembaga blister atau blister copper. Pada tahap
ini, matte dioksidasi menjadi tembaga blister, dan  kandungan tembaga naik menjadi sekitar
90 persen.

Umumnya proses converting dilakukan dalam Peirce-Smith Converter. Ke dalam concerter


dihembuskan udara melalui sejumlah tuyeres yang terendam dalam lelehan (submerged
tuyeres). Pada Proses converting ini ditambahkan juga oksigen murni, silika sebagai fluks,
revert dan scrap. Slag yang dihasilkan mengandung besi-silika.                                                   

5. Tahap Fire refining

Fire refining adalah proses pemurnian yang dilakukan terhadap  tembaga blister. Proses
fire refining dilakukan dalam rotary furnace, reverberatory furnace atau hearth furnace yang
dapat ditilting. Tahapan ini dilakukan dalam 2 tahap. Tahap satu adalah oksidasi selektif
terhadap sulfur dan elemen pengotor lainnya, dan tahap kedua adalah deoksidasi untuk
penurunan kandungan oksigen dalam tembaga. Proses fire refining mampu menghasilkan 
logam tembaga yang memiliki kandungan tembaga sekitar 99 persen.
6. Tahap Electrorefining

Proses electrorefining merupakan pelarutan tembaga secara elektrokimia dari tembaga


anoda dan mengendapkannya kembali di permukaan katoda. Elemen-elemen pengotor yang
terkandung dalam tembaga anoda tidak ikut terendapkan.

Dari proses Electrorefining ini dihasilkan logam tembaga dengan kandungan  Cu > 99.99
persen.

Diagram Alir Proses Pengolahan Bijih Tembaga:

Anda mungkin juga menyukai