Sistem kristal
Tetragonal
Warna
Kekerasan
Belahan
Tidak jelas
Berat jenis
Kilap
Logam
Pecahan
Conchoidal
Cerat
Hitam kehijauan
Mineral ini terbanyak bersama tembaga dan lebih sedikit bersama sulfida. Sebagai
mineral bijih primer berkarakteristik hipotermal dan urat-urat mesotermal
bertemperatur lebih tinggi. Juga terbentuk dibawah kondisi epitermal keduanya
dalam urat dan bentuk kristal. Dapat larut pada senyawa asam dan jika dibakar
apinya berwarna hijau dan mengeluarkan racun.
Kalkopirit adalah salah satu bijih sulfida tembaga dengan rumus CuFeS2. Kalkopirit
hanya sedikit mengandung tembaga dan harus dipekatkan misalnya dengan flotasi
buih. Penjelasan flotasi buih merupakan salah satu cara pemekatan dalam ekstraksi
logam.
Bijih yang terpekatkan dipanaskan dengan silikon dioksida (silika) dan oksigen pada
tanur.
Ion tembaga(II) pada kalkopirit direduksi menjadi tembaga(I) sulfida dan direduksi
lebih jauh pada tahap akhir.
Besi dalam kalkopirit diubah menjadi besi(II) silikat yang mana akan dibuang.
Sebagian besar belerang dalam kalkopirit berubah menjadi gas belerang dioksida.
Senyawa tersebut digunakan untuk membuat asam sulfat melalui proses kontak.
Seluruh proses yang terjadi adalah :
Cu2S + 2 2 Cu + SO2
Tembaga yang dihasilkan dalam proses tersebut bersifat porous dan rapuh dengan
kemurnian sekitar 98-99,5 %.
Pemurnian Tembaga
Tembaga yang dihasilkan melalui ekstraksi dari bijih sulfida masih belum murni.
Pertama, tembaga tersebut dibersihkan dari belerang yang tersisa. Kemudian
dipasang sebagai anoda untuk tujuan pemurnian dengan elektrolisis.
ekstraksi tembaga
Cu2+ + 2 e- Cu (s)
Pengotor pada anoda akan terlucuti menjadi lumpur anoda. Sedangkan katoda akan
habis menjadi ion tembaga(II), yang selanjutnya akan diubah menjadi tembaga
murni pada anoda.