Anda di halaman 1dari 2

MINERAL CHALCOPYRITE / KALKOPIRIT CuFeS2

Sistem kristal

Tetragonal

Warna

Kuning terang sering dengan coklat

Kekerasan

3,5 4 skala Mohs

Belahan

Tidak jelas

Berat jenis

3,9 4,1 gram/cm3

Kilap

Logam

Pecahan

Conchoidal

Cerat

Hitam kehijauan

Mineral ini terbanyak bersama tembaga dan lebih sedikit bersama sulfida. Sebagai
mineral bijih primer berkarakteristik hipotermal dan urat-urat mesotermal
bertemperatur lebih tinggi. Juga terbentuk dibawah kondisi epitermal keduanya
dalam urat dan bentuk kristal. Dapat larut pada senyawa asam dan jika dibakar
apinya berwarna hijau dan mengeluarkan racun.

Metode yang digunakan untuk mengekstraksi tembaga dari bijihnya tergantung


sifat alami dari bijih. Bijih sulfida seperti kalkopirit diubah menjadi tembaga
menggunakan metode yang berbeda dari bijih silikat, karbonat, atau sulfat.

Kalkopirit adalah salah satu bijih sulfida tembaga dengan rumus CuFeS2. Kalkopirit
hanya sedikit mengandung tembaga dan harus dipekatkan misalnya dengan flotasi
buih. Penjelasan flotasi buih merupakan salah satu cara pemekatan dalam ekstraksi
logam.
Bijih yang terpekatkan dipanaskan dengan silikon dioksida (silika) dan oksigen pada
tanur.
Ion tembaga(II) pada kalkopirit direduksi menjadi tembaga(I) sulfida dan direduksi
lebih jauh pada tahap akhir.
Besi dalam kalkopirit diubah menjadi besi(II) silikat yang mana akan dibuang.
Sebagian besar belerang dalam kalkopirit berubah menjadi gas belerang dioksida.
Senyawa tersebut digunakan untuk membuat asam sulfat melalui proses kontak.
Seluruh proses yang terjadi adalah :

2 Cu2FeS + 2 SiO2 + 4 O2 Cu2S + 2 FeSiO3 + 3 SO2

Tembaga(I) sulfida yang dihasilkan selanjutnya diubah menjadi tembaga dengan


bantuan oksigen.

Cu2S + 2 2 Cu + SO2

Tembaga yang dihasilkan dalam proses tersebut bersifat porous dan rapuh dengan
kemurnian sekitar 98-99,5 %.

Pemurnian Tembaga

Tembaga yang dihasilkan melalui ekstraksi dari bijih sulfida masih belum murni.
Pertama, tembaga tersebut dibersihkan dari belerang yang tersisa. Kemudian
dipasang sebagai anoda untuk tujuan pemurnian dengan elektrolisis.

Pemurnian menggunakan elektrolit tembaga(II) sulfat, tembaga kotor sebagai


anoda, dan batang tembaga murni sebagai katoda. Diagram singkat elektrolisis
tembaga adalah sebagai berikut:

ekstraksi tembaga

Pada katoda, ion tembaga(II) diubah menjadi tembaga.

Cu2+ + 2 e- Cu (s)

Pada anoda, tembaga diubah menjadi larutan sebagai ion tembaga(II).


Cu (s) Cu2+ + 2 e-

Pengotor pada anoda akan terlucuti menjadi lumpur anoda. Sedangkan katoda akan
habis menjadi ion tembaga(II), yang selanjutnya akan diubah menjadi tembaga
murni pada anoda.

Anda mungkin juga menyukai