Anda di halaman 1dari 28

Karbon atau zat arang merupakan

unsur kimia yang mempunyai simbol C


dan nomor atom 6 pada tabel periodik.
Sebagai unsur golongan IVA pada tabel
periodik, karbon merupakan unsur nonlogam dan bervalensi 4 (tetravalen),
yang berarti bahwa terdapat empat
elektron yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen.

[C]= 1s2, 2s2, 2p2

Karbon dapat di buat dengan proses


yang disebut dengan karbonisasi yakni
pemanasan bahan yang mengandung
karbon.

Karbon
memiliki
beberapa
jenis
alotrop, yang paling terkenal adalah
grafit, intan, dan karbon amorf. Sifatsifat
fisika
karbon
bervariasi
bergantung pada jenis alotropnya.

Pada temperatur yang tinggi, karbon dapat bereaksi


dengan oksigen, menghasilkan oksida karbon oksida dalam
suatu reaksi yang mereduksi oksida logam menjadi logam.
Reaksi ini bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri
besi dan baja untuk mengontrol kandungan karbon dalam
baja:
Fe3O4 + 4 C(s) 3 Fe(s) + 4 CO(g)
Pada temperatur tinggi, karbon yang dicampur dengan
logam tertentu akan menghasilkan karbida logam, seperti
besi karbida sementit dalam baja, dan tungsten karbida
yang digunakan secara luas sebagai abrasif.
Pada tahun 2009, grafena diketahui sebagai material
terkuat di dunia yang pernah diujicobakan. Walaupun
demikian, proses pemisahan grafena dari grafit masih
belum cukup ekonomis untuk digunakan dalam proses
industri.
Dalam pertanian karbon penting sebagai pembangun
bahan organik karena sebagian besar bahan kering
tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman
berupa CO2.

Simbol
Nomor Atom
Konfigurasi Elektron
Volume Atom
Massa Atom
Titik Didih
Titik Leleh
Struktur Kristal
Massa Jenis
Konduktivitas Listrik
Elektronegativitas
Konfigurasi Elektron
Formasi Entalpi
Konduktivitas Panas
Potensial Ionisasi
Titik Lebur
Bilangan Oksidasi
Kapasitas Panas
Entalpi Penguapan
Penemu

:C
:6
:
:
:
:

:
:

: 1s2, 2s2, 2p2


5.3 cm3/mol
12.011
: 4830 K
: 3727 K
Heksagonal
2.26 g/cm3
: 0.07 x 106 ohm-1cm-1
: 2.55
: [He]2s2p2
kJ/mol
: 80 Wm-1K-1
: 11.26 V
: 3825 K
: -4, +4, +2
0.709 Jg-1K-1
: -715 kJ/mol
Tidak diketahui

Silikon (Si)

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam


tabel periodik yang memiliki lambang
Si dan nomor atom IVA. Senyawa yang
dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur
kimia ini ditemukan oleh Jns Jakob
Berzelius.

[Si]= 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p2

Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering


disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan
kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku
listrik pada suhu 3000 C. Reaksi yang terjadi adalah:
SiO2 (l) + 2C(s) Si(l) + 2CO2
Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga
diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh
dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh
silikon dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan
padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas
direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2 (g) SiCl4(g)
Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 C. Uap yang
terbentuk kemudian dilewatkan melalui sebuah tabung
panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2 (g) Si(s) + 4HCl(g)
Padatan silikon yang terbentuk berupa batangan yang perlu
dimurnikan lebih lanjut dengan cara pemurnian zona (zona
refining).

Dalam bentuk kristalnya, silikon murni


berwarna abu-abu metalik, sedangkan
dalam
bentuk
hablurnya,
silikon
berwarna kelabu gelap dengan kilauan
logam.

Silikon merupakan komponen utama


dari kaca, semen, keramik, sebagian
besar perangkat semikonduktor, dan
silikon
(zat
plastik
yang
sering
tercampur baur dengan logam silikon),
serta silikon sering digunakan untuk
membuat serat optik dan dalam operasi
plastik digunakan untuk mengisi bagian
tubuh pasien dalam bentuk silikon.

Simbol
: Si
Nomor Atom
:14
Konfigurasi Elektron : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p2
Massa Atom
:28,0855 g/mol
Elektronegativitas Menurut Pauling
:1,8
Densitas :2,33 g/cm-3 pada 20 C
Titik Lebur
:1410 C
Titik Didih
:3265 C
Tingkat Oksidasi
: +4
Radius Vanderwaals :0,132 nm
Radius Ionik
:0,271 (-4) nm, 0,041 (4)
Isotop
:5
Energi Ionisasi Pertama
:786,3 kJ/mol
Energi Ionisasi Kedua :1.576,5 kJ/mol
Energi Ionisasi Ketiga :3.228,3 kJ/mol
Energi Ionisasi Keempat
:4.354,4 kJ/mol
Penemu :Jons Berzelius pada tahun 1823

GERMANIUM (Ge)

18

GERMANIUM (Ge)

19

Logam ditemukan di :
Argyrodite, yang sulfida dari germanium dan perak;
Germanite, yang berisi 8 persen dari elemen;
Seng ores;
Batu bara;
Germanium dapat dipisahkan dari logam lain dengan penyulingan pecahan dari
Tetraklorida stabil. Seperti silikon, bereksi langsung dengan halogen membentuk
tetrahalida volatile, dengan oksigen membentuk GeO 2 dan dengan alkali
membentuk germanite.
Ge + 2OH- + H2O GeO32- + 2H2
Seperti SiO2, GeO2 merupakan asam oksida lemah. Germanium hidrida/ germanes
dioksidasi menjadi GeO2 dan H2O oleh O2 tetapi tidak flammable seperti silanes.
Halida GeF2, GeCl2, GeBr2 dan GeI2dan sulfida GeS diketahui tetapi mereka tidak
stabil dan merupakan agen pereduksi kuat. Tetrahalida gan GeS 2 diperoleh melalui
reaksi langsung dengan element dan kemudian bereaksi dengan Ge,
Ge + GeCl4 2GeCl2
Ge + GeS2 2GeS

20

Ketika germanium dipadu dengan arsenic, Galium, atau unsur-unsur lain,


ia digunakan sebagai elemen transistor dalam ribuan aplikasi elektronik.
Yang paling umum adalah penggunaan germanium sebagai
semikonduktor.
Germanium yang memiliki manfaat terhadap tubuh manusia adalah
germanium organik atau sering disebut germanium-132 atau Ge-Oxy
132. Germanium organik mampu melindungi tubuh dari pertumbuhan
tumor dan kanker ganas dengan jalan memperkuat sistem imun.

21

TIMAH

Timah merupakan logam berwarna putih


keperakan, dengan kekerasan yang rendah,
dapat ditempa ("malleable"), mempunyai sifat
konduktivitas panas dan listrik yang tinggi,
relatif lunak, tahan karat dan memiliki titik leleh
yang rendah dan memilki struktur kristal yang
tinggi.

22

Lambang Atom => Sn


Konfigurasi Elektron
=> [Kr] 4d10 5s2
5p2
Jumlah tiap kulit => 2, 8, 18, 18, 4
Warna
=> berwarna putih
keperakan

23

KEGUNAAN
1.
2.
3.
4.
5.

Plating
Superkonduktor
Solder
Pembuatan Senyawa Organotin
melapisi kaleng yang tebuat
dari besi yang akan melindungi
besi dari perkaratan

PEMBUATAN

Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material


yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan
dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji
timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah
magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang
berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki
konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon
dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan
limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian
material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO 2
yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi
dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah
yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses
lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi
maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan
cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
25

TIMBAL

MANFAAT TIMBAL

digunakan pada baterai


pelindung kawat, pipa ledeng, dan amunisi
logamnya sangat efektif sebagai peredam suara
pelindung radiasi pada sinar X dan reaktor nuklir
oksidanya digunakan pada produksi kristal kaca
dan kaca flint, dan indeks biasnya yang tinggi
untuk lensa aromatik
insektisida

Anda mungkin juga menyukai