Anda di halaman 1dari 3

Pengolahan

1. Scandium

Logam scandium dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampurkan dengan klorida - klorida lain.

2. Titanium (Ti)

Logam titanium (Ti) diperoleh dengan jalan mengalirkan gas klorin pada TiO2 sehingga terbentuk TiCl4.

Reaksinya :

TiO2(s) + 2C(s) + 2Cl2(g) -> TiCl4(s) + 2CO(g)

3. Vanadium (V)

Ferovanadium dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe).

Reaksinya :

2V2O5 (s) + 5si(s) + Fe(s) -> 4V (+ Fe) (s) + 5SiO2(s)

4. Krom (Cr)

Logam krom dibuat menurut proses Goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam
aluminium.

Reaksinya :

Cr2O3 (s) + 2Al (s) -> Al2O3 (s) + 2Cr(s)

5. Mangan (Mn)

Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi Mno2 dengan campuran besi oksida dan karbon.

Reaksinya :

MnO2 (s) + Fe2O3 (s) + 5C (s) -> 2Fe (s) + Mn (s) + 5CO (s)

Logam mangan murni dibuat dengan proses alumino thermi seperti pembuatan logam krom.

Reaksinya :

Tahap 1 : 3 MnO2 (s) -> Mn3O4 (g) + O2 (g)

Tahap 2 : 3 Mn3O4 (s) + 8Al (s) -> 9 Mn (s) + 4 Al2O3 (s)

6. Besi (Fe)
Proses pengolahan biji besi menjadi logam besi dilakukan dalam tanur tinggi. Prinsip kerjanya dengan
mereduksi oksida besi menggunakan gas karbon monoksida.

Langkah - langkah proses pengolahan besi dari bijihnya sebagai berikut

1. Bahan - bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak tanur. Bahan - bahan tersebut sebagai
berikut

a. Bahan utamanya yaitu bijih besi hematit (Fe2O3) dicampur dengan pasir (SiO2) dan oksida oksida
asam lain. Bahan ini akan direduksi

b. Bahan pereduksi yaitu kokas (karbon)

c. Bahan tambahan yaitu batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat zat pengotor.

2. Udara panas dimasukkan dari bagian bawah tanur sehingga suhu tanur semakin keatas semakin
rendah. Hal ini mengakibatkan kokas terbakar menghasilkan gas CO2.

3. Gas CO2 yang terbentuk direduksi oleh kokas yang panas menjadi gas CO

4. Gas CO yang terbentuk dan kokas akan mereduksi bijih besi (Fe2O3)

5. Besi cair yang terbentuk mengalir kebawah dan berkumpul di dasar tanur.

6. Pada bagian tengah tanur batu kapur terurai

7. Selanjutnya CaO yang terbentuk akan mengikat zat pengotor dan membentuk terak di dasar tanur.

7. Kobalt (Co)

Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium ( NaOCl) . Berikut
reaksinya :

2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq)

Trihydroxide Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian
ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal. Berikut reaksinya :

2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O

2Co2O3 + 3C 4Co(s) + 3CO2(g)

8. Nikel (Ni)

Berdasarkan tahapan proses, pengolahan nikel dapat dilakukan dalam tiga tahapan proses, yaitu Tahap
Preparasi, Tahap Pemisahan, dan Tahap Dewatering. Kegiatan pengolahan ini bertujuan untuk
membebaskan dan memisahkan mineral berharga dari mineral yang tidak berharga atau mineral
pengotor sehingga setelah dilakukan proses pengolahan dihasilkan konsentrat yang bernilai tinggi dan
tailing yang tidak berharga. Metode yang dipakai bermacam-macam tergantung dari sifat kimia, sifat
fisika, sifat mekanik dari mineral itu sendiri.

9. Tembaga (Cu)

Proses pengolahan tembaga diawali dengan pemanggangan kalkopirit (CuFeS2) atau bijih tembaga lain.
Hasil pemanggangan dioksidasi dalam oksigen. Tembaga yang dihasilkan dimurnikan secara elektrolisis
dan flotasi. Permuniaan tembaga dengan elektrolisis dilakukan dengan memempatkan tembaga kotor di
anode menggunakan larutan elektrolit CuSO4 sehingga tembaga murni akan diperoleh di katode.

Reaksinya :

CuSO4 (aq) -> Cu2+ (aq) + SO4 2- (aq)

Anode : Cu(s) -> Cu2+ (aq) + 2e- (cu kotor)

Katode : Cu2+(aq) + 2e--> Cu(s) (cu murni)

10. Seng (Zn)

Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (Zns) , lalu oksida seng direduksi
dengan karbon pijar.

Reaksinya :

2ZnS (s) + 3O2 (g) -> 2ZnO (s) + 2 SO2 (g)

ZnO(s) + C (s) - > Zn(g) + CO (g)

Anda mungkin juga menyukai