Disusun Oleh :
Indah Tri Ayu
M. Arya Farizi
M. Feri Setiawan
M.M. Assyifa
Nurlaely Fitriyani
Sekha Rakhmani
KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM
Skandium (Sc) skandium ditemukan dalam berbagai bijih logam, tetapi
keberadaannya di alam jarang ditemukan. Keberadaannya di alam diperkirakan
antara 5 ppm hingga 30 ppm. Contoh senyawa yang mengandung skandium
adalah Sc(OH)3 dan Na3ScF6.
Titanium (Ti) merupakan logam ke sembilan terbanyak 0,6 persen kerak bumi.
Titanium di alam dapat ditemukan dalam mineral rutil (TiO 2) dan ilmenit
(FeTiO3). Contohnya senyawa yang mengandung unsur Titanium TiCl 4.
Vanadium (V) adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit bumi
sekitar 0,02 % massa. Vanadium ditemukan dalam mineral vanadit (Pb 3(VO4)2),
patronit (V2S5), dan karnotit (K2(UO2)2(VO4)3H2O). Contoh senyawa yang
mengandung unsur vanadium adalah V2O5 yang digunakan untuk katalis pada
pembuatan asam sulfat.
Kromium (Cr), terletak pada golongan VI B periode keempat dan merupakan
salah satu logam yang penting ditemukan sekitar 122 ppm dalam kerak bumi.
Kromonium ditemukan dalam mineral kromit (FeCr2O4).
Mangan (Mn), ditemukan dalam mineral pirolusit (MnO ). Contoh senyawa yang
2
mengandung unsur mangan adalah KMnO4, yang banyak digunakan sebagai zat
pengoksidasi dalam analisi di labolatorium.
Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya ditemukan dalam bentuk
mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe 2O3), siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4). Logam
Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen. Reaksi yang terjadi
adalah :
Fe(s) + 2 H+(aq) ——> Fe2+(aq) + H2(g). Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi
logam Besi menjadi ion Fe3+. Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan
oksida Fe3O4 yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam
bentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa Besi (II) antara
lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam). Ion Fe2+ dapat
dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat gas oksigen yang cukup dalam
larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang mengandung ion Besi (III) adalah Fe 2O3 (coklat-
merah) dan FeCl3 (coklat)
Kobalt (Co) di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs 2) dan kobaltit (CoAsS) yang
biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.
Bijih nikel (Ni) di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit [(Fe,Ni) 9S8) dan
gernarit(H2(NiMg)SiO4-. 2H2O).
Tembaga (Cu) merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious metal). Tembaga
umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti Pirit tembaga
(kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit (CuO), malasit
(CuCO3.Cu(OH)2). Semua senyawa Tembaga (I) bersifat diamagnetik dan tidak berwarna
(kecuali Cu2O yang berwarna merah), sedangkan semua senyawa Tembaga (II) bersifat
paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung ion Cu 2+ berwarna biru.
Beberapa contoh senyawa yang mengandung Tembaga (II) adalah CuO (hitam), CuSO 4.5H2O
(biru), dan CuS (hitam).
Sifat-Sifat Fisik
Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Nomor atom 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Massa atom relatif 44,96 47,90 50,94 51,99 54,94 55,85 58,93 58,71 63,54 65,38
Jari-jari atom (Å) 1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25
Titik didih (ºC) 2.831 3.287 3.380 2.672 1.962 2.750 2.870 2.732 2.567 907
Titik leleh (ºC) 1.541 1.660 1.890 1.857 1.244 1.535 1.495 1.453 1.083 420
Rapatan (g/cm3) 3,0 4,5 6,0 7,2 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
Energi ionisasi (kJ/mol) 631 658 650 652 717 759 758 737 745 906
Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6