MARSELA MADAI
2022011054004
Golongan Transisi
Merupakan golongan yang
"membelah" golongan utama.
Terdiri dari unsur-unsur
golongan B. Ada 8 golongan
yang termasuk golongan utama,
yaitu golongan: IB, IIB, IIIB, IVB,
VB, VIB, VIIB, dan VIIIb.
Golongan Transisi Dalam
• Lantanida adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari 15 unsur, mulai
lantanum (La) sampai lutesium (Lu) pada tabel periodik, dengan nomor atom
58 sampai 71. Skandium, itrium, dan semua lantanida dikenal sebagai logam
tanah jarang
• Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari 15 unsur,
mulai aktinium sampai lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor
atom 90 sampai 103. Seri ini dinamakan menurut unsur aktinium.
PENGERTIAN
Logam transisi adalah kelompok
unsur kimia yang berada pada
golongan (IB sampai VIIIB pada
sistem lama). Semua logam
transisi adalah unsur blok-d yang
berarti bahwa elektronnya terisi
sampai orbit d.
Unsur transisi periode keempat
umumnya memiliki elektron valensi
pada subkulit 3d yang belum terisi
penuh (kecuali unsur Seng (Zn)
pada Golongan IIB). Unsur transisi
periode keempat terdiri dari sepuluh
unsur, yaitu Skandium (Sc),
Titanium (Ti), Vanadium (V),
Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi
(Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni),
Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Konfigurasi electron ion
Konfigurasi elektron : penyusunan elektron pada orbital
di dalam atom.
Konfigurasi elektron didasarkan beberapa ketentuan:
1. Aturan Aufbau: pengisisan elektron dimulai dari
tingkat energi yang terendah terlebih dahulu.
2. Aturan Hund: dalam pengisian elektron pada orbital,
mula-mula diisi masing-masing orbital satu elektron
dengan arah yang sama, setelah orbital terisi satu
elektron baru mengisi orbital dengan elektron
berpasangan.
3. Larangan Pauli: dalam satu atom tidak mungkin ada
2 elektron yang mempunyai keempat bilangan
kuantum yang sama.
Tabel Konfigurasi elektron atom dan ion unsur-unsur transisi
Unsur Konfigurasi Ion yang umum Konfigurasi
elektron dari atom elektron dari ion
(Ar).... (Ar)....
Sc 3d1 4s2 Sc3+
Ti 3d2 4s2 Ti4+
V 3d3 4s2 V3+ 3d2
Cr 3d5 4s1 Cr3+ 3d3
Mn 3d5 4s2 Mn2+ 3d5
Fe 3d6 4s2 Fe2+, Fe3+ 3d6, 3d5
Co 3d7 4s2 Co2+ 3d7
Ni 3d8 4s2 Ni2+ 3d8
Cu 3d10 4s1 Cu+, Cu2+ 3d10, 3d9
BERSIFAT
KEMAGNETAN
Sifat Magnetik
Sifat magnetik dari suatu zat (atom, ion atau
molekul) ditentukan oleh struktur elektronnya.
Kemungkinannya: diamagnetik atau paramagnetik,
Senyawaan transisi deret pertama sebagian besar
bersifat paramagnetik.
Perkiraan momen magnetik yang disebabkan oleh spin
elektron tak berpasangan, ditentukan dengan
persamaan berikut:
µ = √ n (n + 2)
PEMBUATAN PEMBUATAN