PERIODE 4
Kelompok 6 :
• Evanie Rizka Amalia
• Ihsan Ramadian Yahmin
• Indri Veronica Sari
• M. Luthfi Ryuliano
• Shifah Ulyaa
• Tiara Humaira Putri
Pengertian
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada
kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur
yang lain.
Unsur – unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi pada
periode 4, yang terdiri dari scandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V),
krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu)
dan seng (Zn).
ScTV Cari Manager Fenting Cowo Nikahin Cucu Zenius
Sifat Fisis
Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Dalam satu periode dari
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
kiri ke kanan
Nomor Atom
• Titik didih (+)
Jari-jari Atom
(angstrom)
1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25 • Titik leleh (+)
• Kerapatan (+)
Jari-jari Ion M2+ - 1,00 0,93 0,87 0,81 0,75 0,79 0,80 0,97 0,88
(angstrom) • Jari-jari atom (=)
• Nomor Atom (+)
Titik Leleh (0C) 1541 1660 1890 1857 1244 1535 1495 1453 1083 419
• Energi Ionisasi (+)
Titik Didih (0C) 2831 3287 3380 2672 1962 2750 2870 2732 2567 907 • Kelektronegatifan (+)
Rapat Jenis 3,0 4,5 6,0 7,2 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
(gram/cm3)
Energi Ionisasi 631 658 650 652 717 759 758 737 745 906
(kJ/mol)
Kegunaan/Manfaat :
• penghantar panas dan listrik yang sangat baik, banyak
digunakan pada alat-alat listrik.
• Sebagai perhiasan, campuran antara tembaga dan
emas.
• Sebagai bahan pembuat uang logam.
• CuSO4 dalam air berwarna biru, banyak digunakan
sebagai zat warna.
• Campuran CuSO4 dan Ca(OH)2, digunakan untuk
mematikan serangga atau hama tanaman, pencegah
jamur pada sayur dan buah.
Sifat-sifat tembaga:
1) Tahan terhadap oksidasi udara, tetapi pada udara
yang lembap tembaga dapat teroksidasi oleh udara
membentuk tembaga karbonat basa berwarna hijau.
2) Larutan tembaga dalam air berwarna biru muda.
3) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif
sehingga tahan terhadap korosi.
4) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang
dan halogen.
5) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur
Pembuatan tembaga :
Untuk memperoleh tembaga, pertama dilakukan flotasi (pengapungan) busa, untuk memekatkan
bijih tembaga. Langkah berikutnya adalah pemanggangan (roasting) bijih yang sudah diperkaya, yaitu
reaksi dengan udara pada suhu tinggi untuk mengkonversi besi menjadi oksidanya dan
menyisakan tembaga sebagai sulfida. Selanjutnya campuran Cu2S dan Fe3O4 serta bahan bahan lain
dimasukkan ke dalam tungku pada suhu 1.100 °C. Karena Cu2S tidak larut dalam terak, maka Cu2S
dialirkan ke tungku lain melalui semburan udara untuk memicu terjadinya reaksi redoks. Terakhir,
tembaga cair yang terbentuk kemudian didinginkan dan dicetak untuk dimurnikan lebih lanjut
Zink (Zn)
Keberadaan di Alam :
Zn ditemukan dalam mineral Zinkblende/spalerit (ZnS), Kalamin,
Franklinit, Smitsonit (ZnCO3), Wilemit, dan Zincite (ZnO).
Kegunaan/Manfaat :
• Bahan pembuatan atap seng
• Bahan pembuatan alat elektronik Pembuatan Zink
• Logam ini digunakan dalam sun block, make-up dan Satu metode dalam mengambil unsur ini dari
salep seperti lotion calamine. bijihnya adalah dengan cara memanggang bijih
• Logam Ini juga digunakan dalam industri karet, seng untuk membentuk oksida dan mereduksi
manufaktur beton dan cat oksidanya dengan arang atau karbon yang
Sifat-sifat
seng : dilanjutkan dengan proses distilasi.
1) Mudah menjadi buram di udara terbuka karena membentuk ZnO
dan
2) Seng adalah logam perak-kebiruan, berkilau yang menodai di
udara lembap, menghasilkan lapisan karbonat. Logam ini agak
rapuh pada suhu kamar tetapi lunak di atas 100 oC.
3) Seng bereaksi dengan asam dan basa.
4) Logam ini adalah konduktor listrik yang baik, dan terbakar di
udara dengan nyala hijau kebiruan yang terang menghasilkan
awan putih oksida.
Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terbentuk dari kation/atom pusat (umumnya logam transisi) yang berkaitan
dengan dua atau lebih molekul netral/anion.
Dalam suatu ion kompleks, kation dari logam transisi disebut Atom Pusat, sedangkan molekul/anion yang
berikatan dengan atom pusat disebut Ligan.
Muatan ion kompleks merupakan hasil penjumlahan muatan atom pusat dan muatan ligan-ligan.
Atom pusat dituliskan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh ligan-ligan. Jika ligannya lebih dari sejenis,
molekul netral dituliskan mendahului anion, diakhiri dengan kurung siku.
Contoh :
1. Atom pusat Ag+ dan dua buah ligan NH3
Muatan ion kompleks = 1 + 2(0) = +1
Rumus ion kompleks = [Ag(NH3)2] +
2. Atom pusat Cr3+ dan empat buah ligan NH3 Serta dua buah ligan Cl-
Muatan ion kompleks = 3 + 4(0) + 2(-1) = +1
Rumus ion kompleks = [Cr(NH3) 4Cl2] +
Bilangan Koordinasi
Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan yang terikat pada atom pusat.
Contoh :
• [Ag(NH3)2]+ : Bilangan koordinasi Ag+ adalah 2.
• Cu(NH3)42+ : Bilangan koordinasi Cu2+ adalah 4.
• Fe (CN)63- : Bilangan koordinasi Fe3+ adalah 6.
• Jika senyawa kompleks dilarutkan dalam air, maka ion kompleks tetap berupa satu spesies ion.
contoh :
1. K4Fe(CN)6 Fe(CN)64- + 4K+
Aturan Penulisan Penamaan Senyawa
Kompleks
1. Nama ion kompleks, baik kation maupun anion, terdiri dari dua bagian yang
di tulis dalam satu kata. Bagian pertama menyatakan jumlah dan nama ligan,
bagian kedua menyatakan ion pusat dan bilangan oksidasi. Bilangan
oksidasi di tulis dengan angka romawi dalam tanda kurung.
2. Jumlah ligan diawali dengan awalan angka Yunani: mono=1; di=2; tri=3;
tetra=4; penta=5, heksa=6, dst. Jika ligan lebih dari sejenis, ligan-ligan
disebutkan menurut abjad (misal: akua mendahului kloro).
2. Ag(CN)2-
• Terdiri dari kation sederhana (Ag+) dan anion kompleks (CN2)
• Bilangan koordinasi/jumlah ligan = 2
• Muatan anion kompleks = -1
• Muatan ligan = -1 x 2 = -2
• Muatan kation logam transisi = +1
• Nama senyawa = disiano argentat (I)