Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN SENYAWA GOLONGAN

TRANSISI PADA SKALA


LABORATORIUM DAN SKALA INDUSTRI
 Skandium (Sc): dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang
dicampurkan dengan klorida-klorida lain.
 Titanium (Ti): Salah satu metode yang digunakan dalam
proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak
menggunakan klor dan karbon. Hasil reaksinya adalah titanium
tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi triklorida
dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium
tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi
logam murni. Udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan
tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen. Sisa reaksi
adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang
kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan
asam klorida sehingga meninggalkan spons titanium. Spon ini
akan mencair dibawah tekanan helium atau argon yang pada
akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni.
 Vanadium (V): frevonadium (logam campuran dengan
besi) dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan campuran silikon
(Si) dan besi (Fe), reaksinya:
 2V2O5(s) + 5 Si(s) + Fe(s)              4V(s) + Fe(s) + 5 SiO2(s)
 Senyawa SiO2 ditambah dengan CaO menghasilkan suatu
terak yaitu bahan yang dihasilkan selama pemurnian logam.
 Krom (Cr): logam krom dibuat menurut proses
goldschmidt dengan jalan mereduksi  Cr2O3 dengan logam
aluminium. Reaksinya:
 Cr2O3 (s) + 2Al(s)                Al2O3(s) + 2Cr(s)
 Mangan (Mn): pembuatan feromangan dilakukan dengan
mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan karbon.
Reaksinya:
 MnO2 + Fe2O3 + 5C              Mn + 2Fe + 5CO
UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

 Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak


pada blok d di dalam sistem periodik. Unsur transisi
periode keempat umumnya memiliki elektron valensi
pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur
Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan
unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat
khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan
utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas
katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa
kompleks.
 1. Skandium (Sc)
 Skandium bernomor atom 21. Skandium adalah unsur yang jarang
terdapat di alam. Walaupun ada, umumnya terdapat dalam bentuk
senyawa dengan biloks +3. Misalnya, ScCl3, Sc2O3, dan Sc2(SO4)3.
Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip, tidak berwarna dan
bersifat diamagnetik. Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya
skandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+, sedangkan sifat
warna dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam
orbital d. Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3.
Dalam jumlah kecil, scandium digunakan sebagai filamen lampu yang
memiliki intensitas tinggi. Skandium ternyata lebih banyak ditemukan
di matahari dan beberapa bintang lainnya dibandingkan di bumi.
 
 2. Titanium (Ti)
 Titanium bernomor atom 22. Titanium merupakan unsur yang
tersebar luas dalam kulit bumi (sekitar 0,6% massa kulit bumi).
Titanium merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi
(termasuk tahan terhadap air laut dan chlorine) dengan warna putih-
metalik-keperakan. Kerapatan titanium relatif rendah, bermassa
ringan, keras, tahan terhadap cuaca dan stabil pada suhu tinggi.
Umumnya, senyawa titanium digunakan sebagai pigmen warna putih.
3. Vanadium (V)
Vanadium bernomor atom 23. Vanadium tersebar di kulit bumi sekitar 0,02% massa kulit bumi.
Vanadium umumnya digunakan untuk paduan dengan logam besi dan titanium. Vanadium(V)
oksida digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat. Logam vanadium murni diperoleh
melalui reduksi elektrolitik leburan garam VCl2. Logam vanadium menyerupai baja berwarna abu-
abu dan bersifat keras serta tahan korosi. Untuk membuat paduan tidak perlu logam murninya.
 
4. Kromium (Cr)
Kromium bernomor atom 24. Kromium trivalen (Cr (III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah
kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan
penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency).
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat.
Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen
bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis
perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas
putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
 
5. Mangan (Mn)
Mangan bernomor atom 25. Mangan relatif melimpah di alam (0,1% kulit bumi). Salah satu
sumber mangan adalah batuan yang terdapat di dasar lautan dinamakan pirolusit. Suatu batuan
yang mengandung campuran mangan dan oksida besi.

Anda mungkin juga menyukai