Anda di halaman 1dari 36

Disusun Oleh :

Fitria Rachmawati (13)


Latifa Irma Damayanti (14)
Nabila Safhira T K (18)
Yahya Adrian (31)
PENGERTIAN UNSUR TRANSISI

UNSUR UNSUR PERIODE KEEMPAT

KEBERADAAN UNSUR DI ALAM

SIFAT SIFAT UNSUR PERIODE KEEMPAT

SIFAT KARAKTERISTIK UNSUR PERIODE


KEEMPAT

KEGUNAAN UNSUR PERIODE KEEMPAT


Pengertian Unsur
Transisi
Unsur transisi adalah unsur yang dapat
menggunakan elektron pada kulit terluar dan
kulit pertama terluar untuk berikatan dengan
unsur-unsur yang lain.
Unsur transisi periode keempat umumnya
memiliki elektron valensi pada subkulit 3d
yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng
(Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan
unsur transisi periode keempat memiliki
beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh
unsur-unsur golongan utama.
Skandium (Sc) Besi (Fe)

Titanium (Ti)
Kobalt (Co)

Vanadium (V)
Nikel (Ni)
Kromium (Cr)
Seng (Zn)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
KEBERADAAN
UNSUR DI ALAM
KEBERADAAN UNSUR DI ALAM

Unsur Keberadaan di Alam


Skandium Sc terutama terdapat pada mineral tortveitil (34% Sc), wikit,
bijih Sn, dan tungsten. Bentuk dasar adalah Sc2O3. Logam Sc
diperoleh sebagai produk samping pemurnian uranium.

Titanium Ti merupakan unsur peringkat ke-10 terbanyak di kerak bumi.


Ti biasanya terdapat dalam bentuk mineral
rutile (TiO2) atau ilmenite (FeTiO3 ).

Vanadium V terdapat di kerak bumi dengan kadar 0,02%. V terdapat pada


mineral patronit (VS4), Vanadinit [Pb5(VO4)3Cl], dan kamotit
[K2(UO2)2(VO4) 2·3H2O ]
Kromium Cr terdapat pada mineral kromit [Fe,Mg(CrO4].
Unsur Keberadaan di Alam
Mangan Mn terutama terdapat pada pirolusit (MnO₂),
psilomelan[(Ba,H₂0)2Mn₅O₁₀], dan rodokrosit (MnCO₃). Logam Mn
diekstraksi dari pirolusit.

Besi Fe merupakan unsur kedua terbanyak di alam. Besi ditemukan


dalam mineral hematit (Fe₂O₃), magnetit (Fe₃O₄ ) ,
siderit (FeCO₃), limonit (2Fe₂O₃∙3H₂O), dan pirit (FeS₂)

Kobalt Co berada sebagai senyawa kobaltin (CoAsS) dan lineit (CO₃S₄). Co


murni dihasilkan dari produk samping pemurnian Ni,Cu, dan Fe.
Nikel Ni ditemukan dalam mineral pentlandit [(NiFe)₉S₈] . Logam Ni
diperoleh dengan memanaskan bijih besi dalam tungku
pembakaran.

Tembaga Cu ditemukan dalam bentuk unsur maupun senyawa sulfida dalam


mineral kalkopirit (CuFeS₂) ,kovelin (CuS), kalkosit (Cu₂S) atau
seperti kuprit (Cu₂O)

Seng Zn ditemukan di dalam mineral zinkblende/spalerit (ZnS), kalamin,


franklinit, smitsonit, (ZnCO3), wilemit, dan zincite (Zn0).
SIFAT - SIFAT
UNSUR
PERIODE
KEEMPAT
SIFAT ATOMIK
Sifat Atomik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Jari-jari logam (pm) 144 132 122 118 117 117 116 115 117 125

Energi Ionisasi I 631 660 651 653 718 763 760 737 746 907
(kJ/mol)

Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6

Biloks (maksimum) +3 +4 +5 +6 +7 +6 +5 +4 +3 +2
SIFAT FISIS
Sifat fisis Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Kerapatan (kg/m3) 2.990 4.500 5.960 7.200 7.200 7.860 8.900 8.900 8.920 7.140

Kekerasan (Mohs) - 6,0 7,0 8,5 6,0 4,0 5,0 4,0 3,0 2,5

Titik Leleh (0C) 1.541 1.668 1.915 1.900 1.250 1.540 1.490 1.450 1.080 419

Titik Didih (0C) 3.900 3.285 3.350 2.690 2.087 2.800 3.520 2.800 2.582 907

Daya Hantar Listrik 0.018 0,023 0,049 0,077 0,007 0,099 0,172 0,143 0,596 0,166
(MΩ-1 cm-1 )

Daya Hantar Panas 0.158 0,219 0,307 0,937 0,078 0,802 1,00 0,907 4,01 1,16
(W/cmK)
SIFAT KIMIA

Untuk dapat mempelajari kereaktifan unsur-


unsur transisi periode keempat, dapat
digunakan data Sifat Atomik dan Konfigurasi
Elektron.
KONFIGURASI
ELEKTRON
Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, logam transisi
akan melepas elektron-elektron di subkulit s dan d –nya.
Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak,
maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron-
elektron tersebut.
Hal ini ditunjukkan dari kecenderungan nilai energi ionisasi
nya yang secara umum bertambah dari Sc ke Zn, meski ada fluktuasi.
Dengan demikian, diharapkan kereaktifan unsur-unsur transisi akan
berkurang dari Sc ke Zn.
Namun demikian, di dalam prakteknya, ada faktor lain yang
mempengaruhi kereaktifan logam transisi, yakni : karakteristik
lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan unsur sewaktu
unsur teroksidasi/ bereaksi.
Kereaktifan unsur-unsur transisi
periode keempat juga ditunjukkan dari
nilai Potensial reduksi standar (E⁰) pada
tabel berikut :

E⁰ (Volt)
Periode 4 Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
M + 2e⁻ ↔ M - -1,6 -1,2 -0,74 -1,18 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76
SIFAT SIFAT
KARAKTERISTIK
UNSUR TRANSISI
PERIODE
KEEMPAT
SIFAT LOGAM
1. Sifat Logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik
dalam sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga energy
ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi),
sehingga, mudah membentuk ion positif.
Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative
tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah).
Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi
banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh.
Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom
membentuk ikatan kovalen (tidak permanen) disamping ikatan
logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga
titik lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsure utama yang
titik didih dan titik lelehnya juga relative rendah.
2. TINGKAT
OKSIDASI
BILANGAN OKSIDASI UNSUR TRANSISI

Senyawa- senyawa unsur transisi alam


ternyata mempunyai bilangan oksidasi
lebih dari satu. Adanya bilok lebih dari
satu ini karena mudahnya melepaskan
elektron valensinya. dengan demikian
energi ionisasi pertama, kedua dan
seterusnya relative lebih kecil daripada
golongan utama.
NOMOR LAMBANG KONFIGURASI ELEKTRON NOMOR
ATOM UNSUR GOLONGAN PADA
TABEL PERIODIK

21 Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 III B


22 Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 IV B
23 V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 VB
24 Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1 VI B
25 Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2 VII B
26 Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 VIII B
27 Co 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2 VIII B
28 Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8 4s2 VIII B
29 Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 IB
30 Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 II B
1. SIFAT
MAGNETIK
Sifat Magnet
Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan
pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur
transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke
dalam medan magnet). Makin banyak electron
yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula
sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital
pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat
diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan
magnet).
Berdasarkan sifatnya dalam medan magnet luar, sifat
magnetik zat dapat dibedakan menjadi :

Sifat diamagnetik dimiliki zat yang semua elektronnya sudah


berpasangan (↑↓) dimana momen magnetiknya saling meniadakan.
Sewaktu diletakkan dalam medan magnet, zat ini akan ditolak sedikit
oleh medan magnet.

Sifat paramagnetik dimiliki zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron


tidak berpasangan (↑). Dalam medan magnet luar, momen-momen
magnetik atom yang terdistribusi acak akan tersusun berjajar. Zat
akan tertarik ke medan magnet luar tersebut.
3. WARNA
SENYAWA
Membentuk Senyawa-Senyawa
Berwarna
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng),
memberikan bermacam warna baik padatan maupun
larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga
berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang
terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi
pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi
perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan
terjadinya warna pada senyaa logam transisi.
Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena
subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn2+ tidak
berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh,
sehingga tidak terjadi peralihan electron.
5. Banyak Di Antaranya dapat
Membentuk Ion Kompleks
• Ion kompleks adalah ion yang
terdiri atas atom pusat dan ligan.
Biasanya atom pusat merupakan
logam transisi yang bersifat
elektropositif dan dapat
menyediakan orbital kosong
sebagai tempat masuknya ligan.
Tata nama senyawa
kompleks
Ligan Nama Ligan
Bromida, Br- Bromo
Klorida, Cl- Kloro
Sianida, CN- Siano
Hidroksida, OH- Hidrokso
Oksida, O2- Okso
Karbonat, CO32- Karbonato
Nitrit, NO2- Nitro
Oksalat, C2O42- Oksalato
Amonia, NH3 Amina
Karbon Monoksida, CO Karbonil
Air, H2O Akuo
Etilendiamin Etilendiamin (en)
Kation Nama Kation pada Anion
Kompleks
Aluminium, Al Aluminat
Kromium, Cr Kromat
Kobalt, Co Kobaltat
Cuprum, Cu Cuprat
Aurum, Au Aurat
Ferrum, Fe Ferrat
Plumbum, Pb Plumbat
Mangan, Mn Manganat
Molibdenum, Mo Molibdat
Nikel, Ni Nikelat
Argentum, Ag Argentat
Stannum, Sn Stannat
Tungsten, W Tungstat
Zink, Zn Zinkat
Video

Anda mungkin juga menyukai