OLEH:
KELOMPOK II:
1.ANDI SULASTINA
2. IRWAN RUDIYANTO
3. INDRA WIJAYA
4. KUMALA OPU
5. MUHAMMAD GAFFAR
6. SULFIAN
8. AHRIANTO
SMAN 2 KAB.KEP.SELAYAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia yang berjudul “UNSUR
TRANSISI (PERIODE KEEMPAT)”. Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari proses
pembelajaran yang diberikan oleh guru pembimbing kepada kelompok kami. Makalah ini dapat
menjadi penuntun siswa dalam memahami materi yang disajikan.
Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada guru pembimbing dan
teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat oleh pembaca . Meski makalah ini masih mempunyai
kekurangan, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya. Terima kasih.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
B. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur Transisi (Periode Keempat)
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari ,kita sering mendengar seperti tembaga, besi, emas dan
perak. Bagaimana posisi unsur-unsur terseb utdalam tabel periodik? Unsur-unsur tersebut
terletak pada golongan transisi periode keempat dan kelima. Disini kami hanya membahas
tentang unsur-unsur transisi periode keempat.
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem
periodik. Unsur transisi (periode keempat) umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d
yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan
unsur transisi (periode keempat) memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-
unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan
membentuk senyawa kompleks.
Unsur- unsur transisi pada perioda 4 terdiri atas 10 unsur, yaitu : Skandium, Titanium,
Vanadium, Kromium, Mangan, Besi, Kobalt, Nikel, Tembaga dan Seng.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
B. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur Transisi (Periode Keempat)
1. Sifat Fisis Unsur Transisi (Periode Keempat)
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat fisik khas yang berbeda dengan sifat unsur
utama. Berikut merupakan sifat fisik dari unsur transisi periode keempat.
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari atom 0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
(nm)
Titik leleh (0C) 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420
Titik didih (0 C) 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910
Kerapatan 3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
(g/cm3)
E ionisasi I 6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910
(kJ/mol)
E ionisasi II 1240 1310 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700
(kJ/mol)
E ionisasi III 2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800
(kJ/mol)
E red M2+ (aq)
0
- - -1,2 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 0,25 +0,34 0,76
E0 red M3+ (aq) -2,1 -1,2 -0,86 -0,74 -0,28 -0,04 +0,44 - - -
Kekerasan - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
(skala mohs)
1) Jika ion kompleks bermuatan positif (ion kompleks yang terbentuk adalah kation), maka
penamaan ion pusat menggunakan nama Bahasa Indonesia kemudian diikuti dengan biloksnya
yang ditulis dalam angka romawi di dalam kurung.
2) Jika ion kompleks bermuatan negatif (ion kompleks yang terbentuk adalah anion), maka
penamaan ion pusat menggunakan nama Bahasa Latin ditambah akhiran -at kemudian diikuti
dengan biloksnya yang ditulis dalam angka romawi di dalam kurung.
Daftar unsur aturan penamaan ion kompleks anion dan kation
[Cr(HN3)4Cl2]+
Bilangan koordinasi : 6
Ligan :
Penamaan : tetraamindiklorokrom(III)
[Cr(CN)4]-
Bilangan koordinasi : 4
Ligan :
Penamaan : tetrasianokromat(III)
Ikatan yang terjadi adalah ikatan koordinasi. Bentuk Geometri pada ion kompleks
Berdasarkan teori VSEPR (teori tolakan pasangan elektron valensi) dengan ketentuan :
1) Ion kompleks memiliki bilangan koordinasi 2 memiliki bentuk geometri linear
2) Ion kompleks memiliki bilangan koordinasi 4 memiliki bentuk geometri tetrahedral
3) Ion kompleks memiliki bilangan koordinasi 4 memiliki bentuk geometri oktahedral.
2. Titanium (Ti) : Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembuatan titanium adalah
Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon. Hasil reaksinya adalah titanium
tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi triklorida dengan menggunakan proses
distilasi. Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam
murni. Udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan
nitrogen. Sisa reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian
dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga meninggalkan spons
titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau argon yang pada akhirnya
membeku dan membentuk batangan titanium murni.
3. Vanadium (V) : frevonadium (logam campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi
V2O5 dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe), reaksinya:
Senyawa SiO2 ditambah dengan CaO menghasilkan suatu terak yaitu bahan yang dihasilkan
selama pemurnian logam.
4. Krom (Cr) : logam krom dibuat menurut proses goldschmidt dengan jalan
mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium. Reaksinya:
Cr2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Cr(s)
5. Mangan (Mn) : pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran
besi oksida dan karbon. Reaksinya:
6. Besi (Fe) : proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam
tanur tinggi. Prinsip kerjanya dengan mereduksi oksida besi dengan gas karbon monoksida.
7. Kobalt (Co) : Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit
sodium ( NaOCl) . Berikut reaksinya :
8. Nikel (Ni) : Proses pembuatan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu
produk dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses pembuatan adalah
sebagai berikut:
Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang
dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25 mm.
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih,
mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk
fasa lelehan matte dan terak
Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27
persen menjadi di atas 75 persen.
Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-
butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
9. Tembaga (Cu) : proses pengolahan tembaga diawali dengan pemanggangan kalkopirit
(CuFeS2) atau bijih tembaga lain. Hasil pemanggangan dioksidasi dalam oksigen. Tembaga yang
dihasilkan dimurnikan secara elektrolisis dan flotasi (proses pemisahan yang digunakan untuk
menghasilkan konsentrat tembaga-emas).
10. Seng (Zn) : pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (ZnS)
kemudian oksida seng direduksi dengan karbon pijar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem periodik
dimana terdiri atas Skandium, Titaniun, Vanadium, Krom, mangan, Besi, Kobalt, Nikel,
Tembaga, dan Seng.
2. Unsur transisi periode keempat memiliki sifat fisik maupun sifat kimia diantaranya sifat
kelogaman, kemagnetan, warna, bilangan oksidasi dan ion kompleks.
3. Unsur trasisi periode keempat terdapat di alam dalam bentuk senyawa kompleks yang berupa
mineral antara lain Ilmenit, Vanadit, Kromit, Pirolusit, Hematit, Magnetit, Pirit, Siderit, Smaltit,
Kobaltit, Nikelit, Kalkosit, Kalkofirit, Malasit, Spalerit.
B. Saran
Mengingat banyaknya kegunaan unsur-unsur periode ke empat dalam kehidupan sehari-
hari, maka siswa harus benar-benar memahami mengenai unsur-unsur periode keempat, sehingga
menjadi sebuah pengetahuan di masa
DAFTAR PUSTAKA
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/07/sifat-fisika-dan-kimia-unsur-transisi-periode-
ke-4-keempat.html (Jumat, 16 Desember 2016, pukul 14.30 WITA)
http://taman-ilm.blogspot.co.id/2013/08/cara-pembuatan-logam-transisi-periode-4.html (Jumat,
16 Desember 2016, pukul 14.32 WITA)
http://blogibnuseru.blogspot.co.id/2011/12/skandium-sejarah-ciri-dan-sifat-manfaat.html (Jumat,
16 Desember 2016, pukul 16.02 WITA)
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/08/kegunaan-manfaat-skandium-sc-bilangan-
oksidasi.html (Jumat, 16 Desember 2016, pukul 16.30 WITA)