Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KIMIA UNSUR
GOLONGAN TRANSISI PERIODE 4

NAMA KELOMPOK :
1. ALYA TRI FISCA DEWI (01)
2. ANDI PRASETYO (03)
3. FATIMAH NABILA (09)
4. IRA ANDITA (11)
5. IRTIYAH SABILAH (12)
6. M. ABID MIFDHAL (14)
7. RACHMAD RIDHO A. (18)

SMA MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG


TAHUN AJARAN
2021/2022
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,berkat
rahmat dan karunia kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Unsur
Unsur Transisi Periode Keempat”
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Orang tua,yang selalu memberi arahan dan kasih sayang yang tak henti-hentinya.
2. Elfa Maghfirotin N., S.Pd, selaku guru Kimia yang selalu membina dan
membimbing sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan saran kepada penulis.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai unsur-unsur Transisi Periode
Keempat secara umum. Adapun tujuan kami membuat makalah ini yang utama untuk
memenuhi tugas dari guru pembimbing kami dalam mata pelajaran KIMIA. Di sisi
lain, kami membuat makalah untuk mengetahui lebih rincimengenai unsur-unsur
transisi Periode Keempat
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk
kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi siswa/siswi yang mau mempelajari lebih luas tentang Unsur-Unsur Transisi
Periode Keempat.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………..…………….1

1.2 Tujuan Penulisan…………………………………………………………….1

1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………2

1.4 Manfaat Penulisan ..........................................................................................2

1.5 Metode Penulisan ...........................................................................................2

1.6 Sistematika Penulisan .....................................................................................2

BAB II ISI

2.1 Pengertian unsur golongan transisi periode 4 ………………….....................3

2.2 Kelimpahan unsur transisi golongan periode 4 di alam………………………3

2.3 Sifat Fisika unsur transisi golongan periode 4.................................................5

2.4 Sifat Kimia unsur transisi golongan periode 4..................................................6

2.5 Kegunaan unsur transisi golongan periode 4 dalam kehidupan.......................6

BAB III KESIMPULAN

3.1 Simpulan .........................................................................................................13

3.2 Saran ................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

5 / 61
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sangat banyak unsur-unsur yang dapat ditemui di alam ini. Sampai saat inisaja sudah 112
unsur telah ditemukan oleh para ahli. Unsur-unsur tersebutmemiliki sifat dan karakteristik
yang berbeda-beda yang menyebabkan sulit untukmempelajarinya. Oleh karena itu, untuk
memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telahberupaya untuk
mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik unsure-
unsur tersebut. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi
padasubkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB).Hal
ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khasyang tidak
dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik,warna ion, aktivitas
katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks.Unsur transisi periode keempat
terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc),Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr),
Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co),Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).Dalam satu
periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsurhampir sama, tidak meningkat
maupun menurun secara signifikan. Selain itu, ukuran atom (jari-jari unsur) serta energi
ionisasi juga tidak mengalami perubahansignifikan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
semua unsur transisi periodekeempat memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang serupa. Hal ini
berbeda denganunsur utama yang mengalami perubahan sifat yang sangat signifikan dalam
satu periode.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.2.1 Untuk mengetahui pengertian unsur transisi periode keempat

1.2.2 Untuk menjelaskan kelimpahan unsur gol transisi periode keempat di alam.

1.2.3 Untuk menjelaskan sifat fisika unsur golongan transisi periode keempat.
1.2.4 Untuk menjelaskan sifat kimia unsur golongan transisi periode keempat.

1.2.5 Untuk mengetahui kegunaan dari unsur golongan transisi periode keempat

Rumusan masalah / 61

1.3.1 Apa yang dimaksud dengan unsur transisi periode 4?

1.3.2 Apa saja kelimpahan alam yang dihasilkan unsur gol transisi periode 4 ?

1.3.3 Apa saja sifat fisika unsur transisi periode keempat?

1.3.4 Apa saja sifat kimia unsur transisi periode keempat ?

1.3.5 Apa saja kegunaan unsur transisi periode keempat ?

Manfaat penulisan.

Adapun manfaat penulisan makalah ini diharapkan agar dapat berguna bagi penulis sendiri,
pembaca, serta siswa-siswi menengah atas.

MetodePenulisan.

Metode yang kami gunakan pada penulisan makalah ini adalah metode deskriptif

Sistematika Penulisan.

Karya tulis atau makalah ini tersusun atas 3 bab.

Bab 1 memuat pendahuluan, yang berisi latar belakang, tujuan, rumusan masalah,manfaat,
metode, serta sistematika penulisan.

Bab 2 memuat pembahasan dari rumusan masalah.

Bab 3 memuat kesimpulan dan saran.


PEMBAHASAN

2.1 Pengertian unsur golongan transisi periode 4

Pengertian Unsur Transisi Periode Keempat dan produk-produk yangmengandung unsur-


unsur transisi periode keempat. Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan
elektron pada kulitterluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang
lain.Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d
yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB).Hal ini menyebabkan
unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-
unsur golongan utama, seperti sifat magnetik,warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan
membentuk senyawa kompleks.Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur,
yaitu Skandium (Sc),Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe),
Kobalt (Co),Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

2.2 Kelimpahan unsur transisi golongan periode 4 di alam

Adapun kelimpahan unsur transisi periode keempat di alam:

1. Skandium (Sc)
skandium ditemukan dalam berbagai bijih logam, tetapi keberadaannya di alam jarang
ditemukan. Keberadaannya di alam diperkirakanantara 5 ppm hingga 30 ppm. Contoh
senyawa yang mengandung scandium adalah Sc(OH)3 dan Na3ScF6.
2. Titanium (Ti)
merupakan logam ke sembilan terbanyak 0,6 persen kerak bumi. Titanium di alam
dapat ditemukan dalam mineral rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Contoh nya
senyawa yang mengandung unsur Titanium TiCl4.
3. Vanadium (V)
adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit bumi sekitar 0,02 % massa.
Vanadium ditemukan dalam mineral vanadit (Pb3(VO4)2), patronit (V2S5), dan
karnotit (K2(UO2)2(VO4)3H2O). Contoh senyawa yang mengandung unsur
vanadium adalah V2O5 yang digunakan untuk katalis pada pembuatan asam sulfat.
4. Kromium (Cr),
terletak pada golongan VI B periode keempat dan merupakan salah satu logam yang
penting ditemukan sekitar 122 ppm dalam kerak bumi. Kromonium ditemukan dalam
mineral kromit (FeCr2O4).
5. Mangan (Mn),
ditemukan dalam mineral pirolusit (MnO2). Contoh senyawa yang mengandung unsur
mangan adalah KMnO4, yang banyak digunakan sebagai zat pengoksidasi dalam
analisi di labolatorium.
6. Besi (Fe)
adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2% massa kerak bumi).
Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya ditemukan
dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3), dan
magnetite (Fe3O4). Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan
gas hidrogen. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Fe(s) + 2 H+(aq) ——> Fe2+(aq) + H2(g)

Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion
Fe3+.Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe3O4
yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk
senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa Besi (II)
antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam).
IonFe2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat gas oksigen
yang cukup dalam larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang mengandung ion
Besi(III) adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat).
7. Kobalt (Co)
Di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang biasanya
berasosiasi dengan Ni dan Cu.
8. Nikel (Ni)
Di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit [(Fe,Ni)9S8) dan gernarit
(H2(NiMg)SiO4 -.2H2O).
9. Tembaga (Cu)
Merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious metal). Tembaga
umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti Pirit
tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit(CuO),
malasit (CuCO3.Cu(OH)2). Semua senyawa Tembaga (I) bersifat diamagnetic dan
tidak berwarna (kecuali Cu2O yang berwarna merah), sedangkan semua senyawa
Tembaga (II) bersifat paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung
ion Cu2+berwarna biru. Beberapa contoh senyawa yang mengandung Tembaga (II)
adalah CuO (hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS (hitam).
10. Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS), dan
calamine (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).

2.3 Sifat fisika unsur transisi golongan periode 4.

Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas
unsur-unsur transisi periode keempat antara lain :

Unsur-unsur transisi bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.

1. Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif dan pada umumnya lebih
dari satu.
2. Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks.
3. Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator.
4. Titik didih dan titik leburnya sangat tinggi.
5. Mudah dibuat lempengan atau kawat dan mengkilap.
6. Sifatnya makin lunak dari kiri ke kanan.
7. Dapat menghantarkan arus listrik.
8. Persenyawaan dengan unsur lain mempunyai oksida positif.

Senyawa yang dibentuk pada umumnya berwarna. Hal ini disebabkan karena konfigurasi
elektron unsur transisi menempati sub kulit d, elektron-elektron pada orbital d yang tidak
penuh memungkinkan untuk berpindah tempat. Elektron dengan energi rendah akan
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi) dengan menyerap warna misalnya
energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu karena energi yang diserap besarnya pun
tertentu. Struktur elektron pada orbital d yang bebeda akan mengasilkan warna yang pula.

(ion Cl-) adalah -1. Dengan demikian, bilangan oksidasi Pt (kation logam transisi) adalah +4.
Contoh lain, pada ion [Cu(NH3)4]2+, bilangan oksidasi masing-masing ligan (molekul NH3)
adalah 0 (nol). Dengan demikian, bilangan oksidasi Cu (kation logam transisi) adalah +2.

Ikatan yang terjadi antara ion pusat dengan ligan, yaitu ikatan kovalen koordinasi. Banyaknya
pasangan elektron yang diterima oleh ion logam dinamakan bilangan koordinasi.
2.4. Sifat kimia unsur transisi golongan periode 4

 Jari-Jari Atom.
Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin
bertambahnya elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya,
sehingga jarak elektron pada jarak terluar ke inti semakin kecil.
 Energi Ionisasi
dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih
dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi ionisasinya yang fluktuatif
dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan tidak terlalu besar. Karena
ketika logam menjadi ion, maka elektron pada kulit 4s-lah yang terlebih dahulu
terionisasi.
 Konfigurasi Elektron
Kecuali unsur Cr dan Cu, Semua unsur transisi periode keempat mempunyai elektron
pada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu terdapat pada subkulit 4s1.
 Bilangan Oksidasi
Bila jumlah elektron d melebihi 5, situasinya berubah. Untuk besi Fe dengan
konfigurasi elektron (n-1) d6ns2, bilangan oksidasi utamanya adalah +2 dan +3.
Sangat jarang ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi tertinggi sejumlah
logam transisi penting seperti Kobal (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu) dan Zink (Zn)
lebih rendah dari bilangan oksidasi atom yang kehilangan semua elektron (n-1) d dan
ns-nya. Di antara unsur-unsur yang ada dalam golongan yang sama, semakin tinggi
bilangan oksidasi semakin tinggi unsur-unsur pada periode yang lebih besar.

2.5 Kegunaan unsur transisi golongan periode 4 pada lingkungan

Skandium (Sc)

Skandium merupakan unsur yang jarang terdapat di alam, walaupun ada cenderung dalam
bentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +3 misalnya ScCl3, Sc2O3. Senyawa tidak
berwarna dan bersifat diamagnetik, hal ini disebabkan ion Sc3+ sudah tidak memiliki
elektron dalam orbital d nya.
sejagat setiap tahun dalam pembuatan lampu mentol. Isotop radioaktif Sc-46 digunakan
dalam peretak pelapis minyak sebagai agen penyurih.

Penggunaan utamanya dari segi isi padu adalah alloy aluminium skandium untuk industri
aeroangkasa dan juga untuk peralatan sukan (basikal, bet besbol, senjata api, dan sebagainya)
yang memerlukan bahan berprestasi tinggi. Apabila dicampur dengan aluminium.

Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat
optic, keramik elektrolit dan laser.

Aplikasi utama dari unsur scandium dalah sebagai alloy alumunium skandium yang
dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball
bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi.

Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan
intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton.

Titanium Titanium (Ti)

Titanium banyak digunakan dalam industri dan konstruksi :

1. Rapatannya rendah (logam ringan),


2. Kekuatan strukturnya tinggi
3. Tahan panas
4. Tahan terhadap korosi

a. Titanium digunakan sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonik, karena
pada temperatur tinggi tidak mengalami perubahan kekuatan (strenght).
b. Titanium digunakan sebagai bahan katalis dalam industri polimer polietlen.
c. Titanium digunakan sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan
kosmetik.
d. Titanium digunakan sebagai katalis pada industri polimer.
e. Karena kerapatan titanium relatif rendah dan kekerasannya tinggi. Logam ini
digunakan untuk bahan struktural terutama dalam mesin jet, karena mesin jet
memerlukan massa yang ringan tetapi stabil pada suhu tinggi.
3. Vanadium (V)

Vanadium banyak digunakan dalam industri-industri seperti :

a. Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang


tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi,
b. Untuk membuat logam campuran,
c. Oksida vanadium (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam
sulfat dengan proses kontak.
d. Umumnya digunakan untuk paduan dengan logam lain seperti baja tahan karat
dan baja untuk peralatan berat karena sifatnya merupakan logam putih terang,
relatif lunak dan liat, tahan terhadap korosif, asam, basa, dan air garam.
e. V2O5 digunakan sebagai katalis pada proses pembuatan asam sulfat dan
digunakan sebagai reduktor.

4. Khromium (Cr)

Adapun kegunaan kromium antara lain sebagai berikut :

a. Kebanyakan khromium digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan


permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi.
b. Khromium juga dapat memberikan warna hijau emerald pada kaca.
c. Khromium juga luas digunakan sebagai katalis.
d. Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit
memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur
kristal.
e. Digunakan untuk katalis dan untuk pewarna gelas.
f. Campuran kromium (IV) oksida dan asam sulfat pekat mengahasilkan larutan
pembersih yang dapat digunakan untuk mengeluarkan zat organik yang menempel
pada alat-alat laboratorium dengan hasil yang sangat bersih, tetapi larutan ini bersifat
karsinogenik (menyebabkan penyakit kanker).
5. Mangan (Mn)

panduan logam dan membentuk baja keras yang digunakan untuk mata bor pada pemboran
batuan.

Di samping itu, Mangan Oksida (sebagai pilorusit) digunakan sebagai depolariser dan sel
kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh
pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna
untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa
permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam
pengobatan. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang
penting untuk penggunaan vitamin B.

6. Besi (Fe)

Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan
untuk semua alloy dari besi (aliase). Baja aliase, yaitu baja spesial yang mengandung unsur
tertentu sesuai dengan sifat yang diinginkan. Salah satu contoh baja yang terkenal adalah
stainless steel, yang merupakan baja tahan karat.

1. Sebagai logam, besi memiliki kegunaan paling luas dalam kehidupan, seperti untuk
kontruksi atau rangka bangunan, landasan, untuk badan mesindan kendaraan, tulkit mobil,
untuk berbagai peralatan pertanian, bangunan dan lain-lain. Mutu dari semua bahan yang
terbuat dari besi tergantung pada jenis besi yang digunakan, seperti:

a. Baja krom (95,9% Fe; 3,5%Cr; 0,3%Mn; 0,3%C)


b. Baja mangan (11-14%Mn)
c. Baja karbon (98,1% Fe; 1% Mn; 0,9%C)
d. Baja wolfram (94%Fe; 5%W; 0,3%Mn; 0,7%C)

2. Fe(OH)3 digunakan untuk bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok.

3. Fe2O3 sebagai bahan cat dikenal nama meni besi, digunakan juga untuk mengkilapkan
kaca.

4. FeSO4 digunakan sebagai bahan tinta.


7. Kobalt (Co)

Kobalt merupakan logam putih keperakan dengan sedikit kebiruan bila digosok langsung
mengkilap lebih keras dan lebih terang dari pada nikel, tahan terhadap udara, sehingga
banyak digunakan untuk pelapis logam. Selain itu juga digunakan sebagai katalis, untuk
paduan logam (baja kobalt) digunakan sebagai bahan magnet permanen. Campuran Co, Cr,
dan W digunakan untuk peralatan berat dan alat bedah atau operasi. Campuran Co, Fe, dan Cr
(logam festel) digunakan untuk elemen pemanas listrik.

Kobalt yang dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat alnico, alloy
dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung
kobalt, khromium, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang
digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan pada kecepatan yang tinggi.

Kobalt juga diguanakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Selain alloy, digunakan
dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam diguanakan dalam elektropalting karena
sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.

Garam kobalt adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan
kobalt klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobalt digunakan secraa hati-hati
dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, dan nitrat karena telah dibuktikan efektif dalam
memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang. Tanah yang layak
mengandung hanya 0.13 – 0.30 ppm kobalt untuk makanan binatang.

Sifat Fisika :

1. Berwarna abu-abu metalik


2. Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal
memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung
terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar.
Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi
tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal.
3. Massa jenis (mendekati suhu kamar) 8.90 g·cm−3
4. 3200 K, 2927 °C, titik lebur sebesar 1768 K, 5301 °F 1495 °C, 4. Memiliki 2723 °F
sedangkan titik didihnya mencapai
5. Kalor penguapan 377 kJ·mol−1
6. Kapasitas kalor 24.81 J·mol−1·K−1

Sifat Kimia Kobalt :

1. Mudah larut dalam asam – asam mineral encer


2. Kurang reaktif
3. Dapat membentuk senyawa kompleks
4. Senyawanya umumnya berwarna
5. Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah
6. Senyawa – senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
7. Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks – kompleksnya stabil baik dalam bentuk
larutan maupun padatan.
8. Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi kobalt(III)
9. Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam

Sifat Atom :

1. Bilangan oksidasi 5, 4 , 3, 2, 1, -1 (oksida amfoter)


2. Elektronegativitas 1.88 (skala Pauling)
3. Energi ionisasi
Pertama 760.4 kJ·mol−1
Kedua 1648 kJ·mol−1
Ketiga 3232 kJ·mol−1

4. Jari-jari atom 125 pm

5. Jari-jari kovalen 126±3 (low spin), 150±7 (high spin) pm

Sifat lainnya :

1. Struktur kristal hexagonal


2. Pembenahan magnetik feromagnetis
3. Keterhambatan elektris (20 °C) 62.4 nΩ·m
4. Konduktivitas termal 100 W·m−1·K−1
5. Kecepatan suara (batang ringan) (20 °C) 4720 m·s−1
6. Modulus Young 209 GPa
7. Modulus Shear 75 GPa
8. Bulk modulus 180 GPa
9. Rasio Poisson 0.31
10. Kekerasan Mohs 5.0
11. Kekerasan Viker 1043 MPa
12. Kekerasan Brinell 700 MPa
13. Nomor CAS 7440-48-4

8. Nikel (Ni)

Nikel banyak digunakan untuk hal-hal berikut ini:

1. Perunggu-nikel digunakan untuk uang logam.


2. Perak jerman (paduan Cu, Ni, Zn) digunakan untuk barang perhiasan.
3. Logam rasein (paduan Ni, Al, Sn, Ag) untuk barang perhiasan.
4. Pembuatan aloi, battery electrode, dan keramik.
5. Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat.
6. Pelapis besi (pernekel).
7. Sebagai katalis.

10. Seng (Zn)

Logam seng berguna untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Digunakan juga sebagai elektroda pada elektroda (katoda) pada sel elektrokimia dan
untuk pembuatan paduan logam.
2. ZnO digunakan untuk bahan cat untuk memberikan warna putih dan digunakan untuk
pembuatan salep seng (ZnO-vaselin).
3. Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain.
Kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium
adalah beberapa contoh campuran logam tersebut.
4. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam industri otomotif,
listrik, dan peralatan lain semacamnya.
5. Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium
dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti plastik. Prestal sangat
mudah dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen.
6. Seng juga digunakan secara luas untuk menyepuh logam-logam lain dengan listrik
seperti besi untuk menghindari karatan.
7. Lithopone, campuran seng sulfida dan barium sulfat merupakan pigmen yang penting.
Seng sulfida digunakan dalam membuat tombol bercahaya, sinar X, kaca-kaca TV,
dan bola-bola lampu fluorescent. Klorida dan kromat unsur ini juga merupakan
senyawa yang banyak gunanya.
8. Seng juga merupakan unsur penting dalam pertumbuhan manusia dan binatang.
Banyak tes menunjukkan bahwa binatang memerlukan 50% makanan tambahan untuk
mencapai berat yang sama dibanding binatang yang disuplemen dengan zat seng yang
cukup.

KESIMPULAN

3.1 Simpulan.

Dari materi yang telah dibahas dapat di analisis Bahwa Unsur transisi periode keempat
terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium
(Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

Dari sepuluh unsur tersebut masing – masing unsur memiliki sifat yang berbeda, tingkat
oksidasi yang berbeda, dan kegunaan yang berbeda.

- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari semakin bertambah besar. Sedangkan
dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek.

Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur golongan IIIB
semakin menurun.

- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah elektronegatifitas semakin kecil.

- Unsur golongan IIIB terdiri dari : Skandium (Sc), yitrium (Itrium), lanthanum, dan
Aktinium.
Dari pembahasan Unsur Transisi Periode 4 ini kami dapat menyimpulkan bahwa di dalam
Unsur Transisi Periode 4 memiliki Sifat yang tidak dimiliki Unsur lainnya. Unsur
Transisi Periode 4 memiliki 10 Senyawa yang terdapat diantara golongan III B dan II B.

Dan Unsur Transisi Periode 4 banyak digunakan dalam kehidupan seperti di bidang
Analisis Kimia, Industri, dll.

.2 Saran

Mengingat banyaknya kegunaan unsur-unsur periode ke empat dalam kehidupan sehari-


hari, maka siswa/siswi harus benar-benar memahami mengenai unsur-unsur periode ke
empat, sehingga menjadi sebuah pengetahuan di masa depan.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/kimia-unsur-unsur-transisi-periode-4.html

http://www2.jogjabelajar.org/modul/adaptif/kimia/22_UNSUR_TRANSISI_PERIOD

E_KEEMPAT.swf

http://www.google.co.id

http://andykimia03.wordpress.com/2009/10/15/kimia-unsur-golongan-transisi-periode-
keempat/

http://yu-mhi.blogspot.com/2011/12/makalah-kimia-unsur-transisi-periode.html

http://belovediinsblog.blogspot.com/2012/01/makalah-unsur-unsur-transisi-periode-
ke.html

Anoim. 29 Juni 2009. Golongan IIIB. (Online),


(http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/golongan-iii-b.html, diakses tanggal 2
Oktober 2011).

Anda mungkin juga menyukai