KIMIA UNSUR
GOLONGAN TRANSISI PERIODE 4
NAMA KELOMPOK :
1. ALYA TRI FISCA DEWI (01)
2. ANDI PRASETYO (03)
3. FATIMAH NABILA (09)
4. IRA ANDITA (11)
5. IRTIYAH SABILAH (12)
6. M. ABID MIFDHAL (14)
7. RACHMAD RIDHO A. (18)
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,berkat
rahmat dan karunia kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Unsur
Unsur Transisi Periode Keempat”
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Orang tua,yang selalu memberi arahan dan kasih sayang yang tak henti-hentinya.
2. Elfa Maghfirotin N., S.Pd, selaku guru Kimia yang selalu membina dan
membimbing sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan saran kepada penulis.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai unsur-unsur Transisi Periode
Keempat secara umum. Adapun tujuan kami membuat makalah ini yang utama untuk
memenuhi tugas dari guru pembimbing kami dalam mata pelajaran KIMIA. Di sisi
lain, kami membuat makalah untuk mengetahui lebih rincimengenai unsur-unsur
transisi Periode Keempat
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk
kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi siswa/siswi yang mau mempelajari lebih luas tentang Unsur-Unsur Transisi
Periode Keempat.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
5 / 61
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sangat banyak unsur-unsur yang dapat ditemui di alam ini. Sampai saat inisaja sudah 112
unsur telah ditemukan oleh para ahli. Unsur-unsur tersebutmemiliki sifat dan karakteristik
yang berbeda-beda yang menyebabkan sulit untukmempelajarinya. Oleh karena itu, untuk
memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telahberupaya untuk
mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik unsure-
unsur tersebut. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi
padasubkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB).Hal
ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khasyang tidak
dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik,warna ion, aktivitas
katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks.Unsur transisi periode keempat
terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc),Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr),
Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co),Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).Dalam satu
periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsurhampir sama, tidak meningkat
maupun menurun secara signifikan. Selain itu, ukuran atom (jari-jari unsur) serta energi
ionisasi juga tidak mengalami perubahansignifikan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
semua unsur transisi periodekeempat memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang serupa. Hal ini
berbeda denganunsur utama yang mengalami perubahan sifat yang sangat signifikan dalam
satu periode.
Tujuan Penulisan
1.2.2 Untuk menjelaskan kelimpahan unsur gol transisi periode keempat di alam.
1.2.3 Untuk menjelaskan sifat fisika unsur golongan transisi periode keempat.
1.2.4 Untuk menjelaskan sifat kimia unsur golongan transisi periode keempat.
1.2.5 Untuk mengetahui kegunaan dari unsur golongan transisi periode keempat
Rumusan masalah / 61
1.3.2 Apa saja kelimpahan alam yang dihasilkan unsur gol transisi periode 4 ?
Manfaat penulisan.
Adapun manfaat penulisan makalah ini diharapkan agar dapat berguna bagi penulis sendiri,
pembaca, serta siswa-siswi menengah atas.
MetodePenulisan.
Metode yang kami gunakan pada penulisan makalah ini adalah metode deskriptif
Sistematika Penulisan.
Bab 1 memuat pendahuluan, yang berisi latar belakang, tujuan, rumusan masalah,manfaat,
metode, serta sistematika penulisan.
1. Skandium (Sc)
skandium ditemukan dalam berbagai bijih logam, tetapi keberadaannya di alam jarang
ditemukan. Keberadaannya di alam diperkirakanantara 5 ppm hingga 30 ppm. Contoh
senyawa yang mengandung scandium adalah Sc(OH)3 dan Na3ScF6.
2. Titanium (Ti)
merupakan logam ke sembilan terbanyak 0,6 persen kerak bumi. Titanium di alam
dapat ditemukan dalam mineral rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Contoh nya
senyawa yang mengandung unsur Titanium TiCl4.
3. Vanadium (V)
adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit bumi sekitar 0,02 % massa.
Vanadium ditemukan dalam mineral vanadit (Pb3(VO4)2), patronit (V2S5), dan
karnotit (K2(UO2)2(VO4)3H2O). Contoh senyawa yang mengandung unsur
vanadium adalah V2O5 yang digunakan untuk katalis pada pembuatan asam sulfat.
4. Kromium (Cr),
terletak pada golongan VI B periode keempat dan merupakan salah satu logam yang
penting ditemukan sekitar 122 ppm dalam kerak bumi. Kromonium ditemukan dalam
mineral kromit (FeCr2O4).
5. Mangan (Mn),
ditemukan dalam mineral pirolusit (MnO2). Contoh senyawa yang mengandung unsur
mangan adalah KMnO4, yang banyak digunakan sebagai zat pengoksidasi dalam
analisi di labolatorium.
6. Besi (Fe)
adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2% massa kerak bumi).
Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya ditemukan
dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3), dan
magnetite (Fe3O4). Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan
gas hidrogen. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion
Fe3+.Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe3O4
yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk
senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa Besi (II)
antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam).
IonFe2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat gas oksigen
yang cukup dalam larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang mengandung ion
Besi(III) adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat).
7. Kobalt (Co)
Di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang biasanya
berasosiasi dengan Ni dan Cu.
8. Nikel (Ni)
Di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit [(Fe,Ni)9S8) dan gernarit
(H2(NiMg)SiO4 -.2H2O).
9. Tembaga (Cu)
Merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious metal). Tembaga
umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti Pirit
tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit(CuO),
malasit (CuCO3.Cu(OH)2). Semua senyawa Tembaga (I) bersifat diamagnetic dan
tidak berwarna (kecuali Cu2O yang berwarna merah), sedangkan semua senyawa
Tembaga (II) bersifat paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung
ion Cu2+berwarna biru. Beberapa contoh senyawa yang mengandung Tembaga (II)
adalah CuO (hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS (hitam).
10. Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS), dan
calamine (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas
unsur-unsur transisi periode keempat antara lain :
1. Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif dan pada umumnya lebih
dari satu.
2. Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks.
3. Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator.
4. Titik didih dan titik leburnya sangat tinggi.
5. Mudah dibuat lempengan atau kawat dan mengkilap.
6. Sifatnya makin lunak dari kiri ke kanan.
7. Dapat menghantarkan arus listrik.
8. Persenyawaan dengan unsur lain mempunyai oksida positif.
Senyawa yang dibentuk pada umumnya berwarna. Hal ini disebabkan karena konfigurasi
elektron unsur transisi menempati sub kulit d, elektron-elektron pada orbital d yang tidak
penuh memungkinkan untuk berpindah tempat. Elektron dengan energi rendah akan
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi) dengan menyerap warna misalnya
energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu karena energi yang diserap besarnya pun
tertentu. Struktur elektron pada orbital d yang bebeda akan mengasilkan warna yang pula.
(ion Cl-) adalah -1. Dengan demikian, bilangan oksidasi Pt (kation logam transisi) adalah +4.
Contoh lain, pada ion [Cu(NH3)4]2+, bilangan oksidasi masing-masing ligan (molekul NH3)
adalah 0 (nol). Dengan demikian, bilangan oksidasi Cu (kation logam transisi) adalah +2.
Ikatan yang terjadi antara ion pusat dengan ligan, yaitu ikatan kovalen koordinasi. Banyaknya
pasangan elektron yang diterima oleh ion logam dinamakan bilangan koordinasi.
2.4. Sifat kimia unsur transisi golongan periode 4
Jari-Jari Atom.
Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin
bertambahnya elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya,
sehingga jarak elektron pada jarak terluar ke inti semakin kecil.
Energi Ionisasi
dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih
dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi ionisasinya yang fluktuatif
dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan tidak terlalu besar. Karena
ketika logam menjadi ion, maka elektron pada kulit 4s-lah yang terlebih dahulu
terionisasi.
Konfigurasi Elektron
Kecuali unsur Cr dan Cu, Semua unsur transisi periode keempat mempunyai elektron
pada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu terdapat pada subkulit 4s1.
Bilangan Oksidasi
Bila jumlah elektron d melebihi 5, situasinya berubah. Untuk besi Fe dengan
konfigurasi elektron (n-1) d6ns2, bilangan oksidasi utamanya adalah +2 dan +3.
Sangat jarang ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi tertinggi sejumlah
logam transisi penting seperti Kobal (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu) dan Zink (Zn)
lebih rendah dari bilangan oksidasi atom yang kehilangan semua elektron (n-1) d dan
ns-nya. Di antara unsur-unsur yang ada dalam golongan yang sama, semakin tinggi
bilangan oksidasi semakin tinggi unsur-unsur pada periode yang lebih besar.
Skandium (Sc)
Skandium merupakan unsur yang jarang terdapat di alam, walaupun ada cenderung dalam
bentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +3 misalnya ScCl3, Sc2O3. Senyawa tidak
berwarna dan bersifat diamagnetik, hal ini disebabkan ion Sc3+ sudah tidak memiliki
elektron dalam orbital d nya.
sejagat setiap tahun dalam pembuatan lampu mentol. Isotop radioaktif Sc-46 digunakan
dalam peretak pelapis minyak sebagai agen penyurih.
Penggunaan utamanya dari segi isi padu adalah alloy aluminium skandium untuk industri
aeroangkasa dan juga untuk peralatan sukan (basikal, bet besbol, senjata api, dan sebagainya)
yang memerlukan bahan berprestasi tinggi. Apabila dicampur dengan aluminium.
Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat
optic, keramik elektrolit dan laser.
Aplikasi utama dari unsur scandium dalah sebagai alloy alumunium skandium yang
dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball
bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi.
Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan
intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton.
a. Titanium digunakan sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonik, karena
pada temperatur tinggi tidak mengalami perubahan kekuatan (strenght).
b. Titanium digunakan sebagai bahan katalis dalam industri polimer polietlen.
c. Titanium digunakan sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan
kosmetik.
d. Titanium digunakan sebagai katalis pada industri polimer.
e. Karena kerapatan titanium relatif rendah dan kekerasannya tinggi. Logam ini
digunakan untuk bahan struktural terutama dalam mesin jet, karena mesin jet
memerlukan massa yang ringan tetapi stabil pada suhu tinggi.
3. Vanadium (V)
4. Khromium (Cr)
panduan logam dan membentuk baja keras yang digunakan untuk mata bor pada pemboran
batuan.
Di samping itu, Mangan Oksida (sebagai pilorusit) digunakan sebagai depolariser dan sel
kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh
pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna
untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa
permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam
pengobatan. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang
penting untuk penggunaan vitamin B.
6. Besi (Fe)
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan
untuk semua alloy dari besi (aliase). Baja aliase, yaitu baja spesial yang mengandung unsur
tertentu sesuai dengan sifat yang diinginkan. Salah satu contoh baja yang terkenal adalah
stainless steel, yang merupakan baja tahan karat.
1. Sebagai logam, besi memiliki kegunaan paling luas dalam kehidupan, seperti untuk
kontruksi atau rangka bangunan, landasan, untuk badan mesindan kendaraan, tulkit mobil,
untuk berbagai peralatan pertanian, bangunan dan lain-lain. Mutu dari semua bahan yang
terbuat dari besi tergantung pada jenis besi yang digunakan, seperti:
2. Fe(OH)3 digunakan untuk bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok.
3. Fe2O3 sebagai bahan cat dikenal nama meni besi, digunakan juga untuk mengkilapkan
kaca.
Kobalt merupakan logam putih keperakan dengan sedikit kebiruan bila digosok langsung
mengkilap lebih keras dan lebih terang dari pada nikel, tahan terhadap udara, sehingga
banyak digunakan untuk pelapis logam. Selain itu juga digunakan sebagai katalis, untuk
paduan logam (baja kobalt) digunakan sebagai bahan magnet permanen. Campuran Co, Cr,
dan W digunakan untuk peralatan berat dan alat bedah atau operasi. Campuran Co, Fe, dan Cr
(logam festel) digunakan untuk elemen pemanas listrik.
Kobalt yang dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat alnico, alloy
dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung
kobalt, khromium, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang
digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan pada kecepatan yang tinggi.
Kobalt juga diguanakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Selain alloy, digunakan
dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam diguanakan dalam elektropalting karena
sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.
Garam kobalt adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan
kobalt klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobalt digunakan secraa hati-hati
dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, dan nitrat karena telah dibuktikan efektif dalam
memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang. Tanah yang layak
mengandung hanya 0.13 – 0.30 ppm kobalt untuk makanan binatang.
Sifat Fisika :
Sifat Atom :
Sifat lainnya :
8. Nikel (Ni)
1. Digunakan juga sebagai elektroda pada elektroda (katoda) pada sel elektrokimia dan
untuk pembuatan paduan logam.
2. ZnO digunakan untuk bahan cat untuk memberikan warna putih dan digunakan untuk
pembuatan salep seng (ZnO-vaselin).
3. Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain.
Kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium
adalah beberapa contoh campuran logam tersebut.
4. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam industri otomotif,
listrik, dan peralatan lain semacamnya.
5. Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium
dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti plastik. Prestal sangat
mudah dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen.
6. Seng juga digunakan secara luas untuk menyepuh logam-logam lain dengan listrik
seperti besi untuk menghindari karatan.
7. Lithopone, campuran seng sulfida dan barium sulfat merupakan pigmen yang penting.
Seng sulfida digunakan dalam membuat tombol bercahaya, sinar X, kaca-kaca TV,
dan bola-bola lampu fluorescent. Klorida dan kromat unsur ini juga merupakan
senyawa yang banyak gunanya.
8. Seng juga merupakan unsur penting dalam pertumbuhan manusia dan binatang.
Banyak tes menunjukkan bahwa binatang memerlukan 50% makanan tambahan untuk
mencapai berat yang sama dibanding binatang yang disuplemen dengan zat seng yang
cukup.
KESIMPULAN
3.1 Simpulan.
Dari materi yang telah dibahas dapat di analisis Bahwa Unsur transisi periode keempat
terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium
(Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Dari sepuluh unsur tersebut masing – masing unsur memiliki sifat yang berbeda, tingkat
oksidasi yang berbeda, dan kegunaan yang berbeda.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari semakin bertambah besar. Sedangkan
dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur golongan IIIB
semakin menurun.
- Unsur golongan IIIB terdiri dari : Skandium (Sc), yitrium (Itrium), lanthanum, dan
Aktinium.
Dari pembahasan Unsur Transisi Periode 4 ini kami dapat menyimpulkan bahwa di dalam
Unsur Transisi Periode 4 memiliki Sifat yang tidak dimiliki Unsur lainnya. Unsur
Transisi Periode 4 memiliki 10 Senyawa yang terdapat diantara golongan III B dan II B.
Dan Unsur Transisi Periode 4 banyak digunakan dalam kehidupan seperti di bidang
Analisis Kimia, Industri, dll.
.2 Saran
(60)
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/kimia-unsur-unsur-transisi-periode-4.html
http://www2.jogjabelajar.org/modul/adaptif/kimia/22_UNSUR_TRANSISI_PERIOD
E_KEEMPAT.swf
http://www.google.co.id
http://andykimia03.wordpress.com/2009/10/15/kimia-unsur-golongan-transisi-periode-
keempat/
http://yu-mhi.blogspot.com/2011/12/makalah-kimia-unsur-transisi-periode.html
http://belovediinsblog.blogspot.com/2012/01/makalah-unsur-unsur-transisi-periode-
ke.html