Anda di halaman 1dari 33

TIM KIMIA

Pendahuluan
• Unsur transisi merupakan unsur-unsur logam yang
berada diantara golongan IIA dan IIIA dalam sistem
periodik unsur. Jika dilihat dari konfigurasi
elektronnya, unsur transisi merupakan unsur yang
memiliki sub kulit d yang terisi tidak penuh elektron.
Lanjutan

Unsur Lambang Nomor Konfigurasi Golongan


Atom Electron
Scandium Sc 21 (Ar)3d14s2 III B
Titanium Ti 22 (Ar)3d24s2 IV B
Vanadium V 23 (Ar)3d34s2 VB
Krom Cr 24 (Ar)3d54s1 VI B
Mangan Mn 25 (Ar)3d54s2 VII B
Besi Fe 26 (Ar)3d64s2 VIII B
Kobal Co 27 (Ar)3d74s2 VIII B
Nikel Ni 28 (Ar)3d84s2 VIII B
Tembaga Cu 29 (Ar)3d104s1 IB
Seng Zn 30 (Ar)3d104s2 II B
SIFAT FISIS TRANSISI
Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari atom (Å) 1.44 1.32 1.22 1.18 1.17 1.17 1.16 1.15 1.17 1.25
Jari-jari ion X2+(Å) - 1.00 0.93 0.87 0.81 0.75 0.79 0.83 0.87 0.88

Titik leleh (0C) 1541 1660 1890 1857 1224 1535 1495 1455 1083 420

Titik didih (0C) 2831 3287 3380 2672 1962 2750 2870 2732 2567 907

Massa jenis (g cm-3) 3 4.5 6 7.2 7.2 7.9 8.9 8.9 8.9 7.1

Kekerasan (skala Mohs) - - - 9 5 4.5 - - 3 2.5

Energy ionisasi (kJ mol-1) 631 658 650 652 717 759 758 737 745 906

Keelektronegatifan 1.3 1.5 1.6 1.6 1.5 1.5 1.8 1.8 1.9 1.6

E0red X2+(aq)(volt) - - -1.2 -0.91 -1.19 -0.44 -0.28 -0.25 +0.34 -0.76

E0red X3+(aq)(volt) -2.1 -1.2 -0.86 -0.74 -0.28 -0.4 - - - -


SIFAT TRANSISI
1. Bersifat logam
2. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi
3. Memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu
4. Membentuk senyawa berwarna
5. Memiliki sifat magnetik (pada umumnya paramagnetik)
6. Membentuk ion/senyawa kompleks
7. Bersifat katalisator
1. Bersifat Logam

• logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan,


Kecuali seng.
• Hal ini lebih memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan
kovalen antaratom logam transisi. Ikatan kovalen tersebut dapat
terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d.
• Dengan demikian, kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak
dibanding kisi kristal logam golongan utama.
• Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan
tinggi, dan daya hantar listrik yang lebih baik dibanding logam
golongan utama.
2. Titik Leleh dan Titik Didih Tinggi

• Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan


titik didih yang tinggi karena ikatan antaratom logam
pada unsur transisi lebih kuat.
• Titik leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah
dibanding unsur transisi periode keempat lainnya
karena pada seng (Zn), orbital d-nya telah terisi penuh
sehingga antaratom seng tidak dapat membentuk
ikatan kovalen.
3. Memiliki Bilangan Oksidasi Lebih
dari Satu

• Unsur transisi memiliki elektron pada orbital d. Energi


elektron dalam orbital d hampir sama besar.
• Untuk mencapai kestabilan, unsur-unsur ini
membentuk ion dengan cara melepaskan elektron
dalam jumlah yang berbeda.
• Oleh karena itu unsur-unsur ini mempunyai dua
macam bilangan oksidasi atau lebih dalam
senyawanya
Lanjutan …..
Tingkat Oksidasi Transisi

IIB IVB VB VIB VIIB VIIIB IB IIB


Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni CU Zn
+1 +1
+2* +2*
+2 +2 +2 +2* +2* +2 +3 +3 +2*
+3 +3 +3* +3 +3* +3*
+3* +4* +4* +4 +4 +4 +4
+5 +5 +5 +5
+6 +6 +6
+7
4. Membentuk Senyawa
Berwarna

• Terjadinya warna pada ion unsur transisi karena ion unsur transisi mempunyai elektron yang tidak

berpasangan pada subkulit 3d dan elektron-elektron itu terpecah dengan tingkat energi yang berbeda.
• Hal ini disebabkan karena konfigurasi elektron unsur transisi menempati sub kulit d, elektron-elektron pada

orbital d yang tidak penuh memungkinkan untuk berpindah tempat.

• Elektron dengan energi rendah akan berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi) dengan

menyerap warna misalnya energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu karena energi yang diserap

besarnya pun tertentu. Struktur elektron pada orbital d yang bebeda akan menghasilkan warna yang berbeda

pula.

• Adapun pada ion zink tidak berwarna, karena orbital d sudah penuh elektron sehingga tidak terjadi

perpindahan energi pada orbital d.


Warna Ion Logam Transisi
Unsur Ion Warna Unsur Ion Warna
Mn2+ Merah muda
Sc Sc3+ Tidak berwarna Mn Mn3+ Merah-coklat
MnO4- Coklat-ungu
Ti2+ Ungu Fe2+ Hijau
Ti Ti3+ Ungu-hijau Fe Fe3+ Jingga
Ti4+ Tidak berwarna
V2+ Ungu Co2+ Merah muda
Co
V3+ Hijau Co3+ Biru
V VO2+ Biru Ni2+ Hijau
VO 43- Merah Ni Ni3+ Merah
Cr2+ Biru Cu+ Tidak berwarna
Cr3+ Hijau Cu Cu2+ Biru
Cr CrO 2- Kuning
Cr2O47 2- Zn2+
Jingga Zn Tidak berwarna
5. Memiliki Sifat Magnetik
Lanjutan Sifat Magnetik
• Unsur-unsur logam transisi pada umumnya memiliki elektron
yang tidak berpasangan pada orbital-orbital d.
• Dengan demikian, kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa
logam transisi bersifat paramagnetik (tertarik oleh medan
magnet) dan bukan bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh
medan magnet).
• Sifat paramagnetik pada unsur-unsur transisi semakin kuat jika
jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin
banyak.
6. Membentuk senyawa / ion
kompleks

• Semua unsur transisi dapat membentuk ion


kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam
dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul
netral yang disebut ligan.
• Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen
koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis
(penyedia pasangan elektron) dan ion pusat berfungsi
menyediakan orbital kosong.
ION KOMPLEKS
“Ion yang terbentuk dari suatu kation tunggal (biasanya ion logam transisi) yang terikat langsung pada
beberapa anion atau molekul netral.”
Bilangan koordinasi yaitu jumlah ligan yang diikat
Muatan ion (pada gambar disamping bil.koordinasinya 6)
kompleks
Tata Nama Senyawa Kompleks
[Co(NO2)(NH3)5]Cl2  [Co(NO2)(NH3)5]2+ + 2Cl-
Kation : pentaaminnitrokobalt(III)
Ion logam Anion : klorida
pusat Nama senyawa : pentaaminnitrokobalt(III) klorida
Ligan
Splitting energy pada orbital d
logam pusat menyerap panjang
gelombang cahaya tertentu
Teori sehingga elektron tereksitasi dan
Warna muncul warna pada senyawa
Senyawa tergantung pada jenis logam dan
en.wikip
edia.org ligan
Kompleks
/©Ewu7
Lanjutan …
• Ion kompleks adalah ion yang terbentuk dari suatu kation tunggal
(biasanya ion logam transisi) yang terikat langsung pada beberapa
anion atau molekul netral.
• Contoh :
• Ion kompleks [Fe(CN)6]4- terdiri dari ion Fe2+ yang terikat pada 6
ion CN-, sedangkan ion kompleks [Cr(NH3)6]3+ terdiri dari ion
Cu2+ yang terikat pada 4 molekul NH3. Perhatikan strukturnya
berikut ini.
Lanjutan …

• Ligan yang menyumbangkan satu pasang elektron (mempunyai satu atom


donor) disebut ligan unidentat / monodentat
• Ligan yang menyumbangkan dua pasang elektron (mempunyai dua atom
donor) disebut bidentat , dan
• Ligan yang menyumbang lebih dari dua pasang elektron disebut polidentat .

• Kekuatan Ligan :
• Setiap ligan memiliki kekuatan medan tertentu. Urutan kekuatan medan
ligan tersebut sebagai berikut :
• CN- > NO - > NH > H O > F- > OH- > Cl- > Br- > I-
2 3 2
Lanjutan …
Bilangan Koordinasi
• Jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi yang
dibentuk oleh satu ion pusat disebut bilangan koordinasi.
• Bilangan koordinasi besi dalam ion kompleks Fe(CN) 64- adalah 6,
sedangkan bilangan koordinasi tembaga dalam ion kompleks
Cu(NH3)42+ adalah 4.
• Biasanya bilangan koordinasi suatu ion pusat sama dengan dua kali
bilangan oksidasinya. Bilangan oksidasi yang umum adalah 2,4, dan
6. Perhatikanlah contoh berikut.
• Bilangan koordinasi 2 : [Ag(NH3)2]2+
• Bilangan koordinasi 4 : [Cu(NH3)4]2+, [Zn(NH3)4]2+, dan [PtCl 42-]
• Bilangan koordinasi 6 : [Fe(CN)6]3-, [Co(NH3)4Cl2]+, dan [PtCl6]2-
Muatan Ion Kompleks
• Muatan ion kompleks sama dengan jumlah muatan ion pusat dengan ligan-
ligannya.

Contoh 1 :
• Ion kompleks yang terdiri dari ion pusat Cr3+ , dua ligan Cl- , dan empat ligan
H2O mempunyai muatan = (+3) + 2(-1) + 4(0) = +1.
• Rumus ion kompleks itu adalah [Cr(H2O)4Cl2]+ .
Lanjutan ….
Muatan Ion Kompleks

Contoh 2 :
• Berapakah bilangan oksidasi ion kompleks [Cr(H2O)2Cl4]- ?
jika dimisalkan bilangan oksidasi Cr ion itu = x, maka
X + 2(0) +4(-1) = -1
X-4 = -1
X = +3
Jadi, bilangan oksidasi kromium dalam ion itu adalah +3
Tata Nama Ion Kompleks
Kation Kompleks

Ligan = molekul
Ion Pusat (Lm+)
netral (NH3, H2O)

• Rumus : • Contoh : [Ag(NH3)]+ ; [Cu(H2O)4]+


[L(NH3)2x]m+ atau [L(H2O)2x]m+ • Tata nama :
• 2x = bilangan koordinasi
Ion + jumlah ligan (di = 2, tetra = 4 ; heksa =
• 2x = 2 x BO tertinggi L 6) + nama ligan + nama ion pusat + (BO ion
• BO = Bilangan oksidasi pusat)
Tata Nama Ion Kompleks
Anion
Kompleks

Ligan =anion (Z) (F-, Cl-,


Ion Pusat (Lm+)
Br-, OH-, CN-, S2O32-)

• Rumus : • Contoh : [CoF6]- ; [Ag(S2O3)2]3-


• [L(Z)2x]y- • Tata nama :
• y- = muatan ion kompleks Ion + jumlah ligan (di = 2, tetra = 4 ; heksa =
6) + nama ligan + [o] + nama latin ion pusat
= BO L + (2x x BO Z)
+ [at] + (BO ion pusat)
Contoh Ion Kompleks
Ion Kompleks Ion Ligan Bilangan Nama Ion Kompleks
Pusat Koordinasi
[Ag(NH3)2]+ Ag+ NH3 2 Ion diaminperak(I)

[Cu(H2O)4]+ Cu+ H2O 4 Ion tetraakuatembaga(I)

[CoF6]3- Co3+ F- 6 Ion heksafluorokobaltat(III)


S2O32-
[Ag(S2O3)2]3- Ag+ 2 Ion ditiosulfatoargentat(I)

[Fe(CN)6]4- Fe2+ CN- 6 Ion heksasianoferrat(II)

[HgI4]2- Hg2+ I- 4 Ion tetraiodohidrargirat(II)


Lanjutan …
Tata Nama Ion Kompleks
• Ketentuan :
1. Jumlah ligan dinyatakan dengan awalan angka dalam bahasa yunani :
1 = mono ; 2 = di ; 3 = tri ; 4 = tetra ; 5 = penta ; 6 = heksa
2. Nama ligan yang berupa anion mendapat akhiran” o” , sedang ligan-
ligan yang berupa molekul netral penamannya tidak mempunyai aturan
khusus,
3. Nama ion pusat pada kation kompleks sama dengan nama biasa dari ion
pusat itu.
Contoh 1 : Cu pada kation kompleks Cu(NH3) 2+ Disebut tembaga
4
Contoh 2 : Ag pada kation kompleks Ag(NH3) + Disebut perak
2
Lanjutan …
Tata Nama Ion Kompleks
4. Nama ion pusat pada anion kompleks harus menggunakan nama
IUPACnya dan diberi akhiran “at” .
contoh 1 : Fe dalam anion kompleks Fe(CN)64- disebut ferat
contoh 2 : Cu dalam anion kompleks CuCl42- disebut kuprat
contoh 3 : Ag dalam anion kompleks Ag(CN)2- disebut argentat

5.Bila terdapat lebih dari sejenis ligan, maka urutan penulisannya


adalah berdasarkan urutan abjad dari nama ligan tersebut (ligan Cl-
dianggap bermula dengan huruf c bukan k)
contoh : Cr(H2O)4Cl2+ = ion tetraakuadiklorokromium(III)
Contoh Senyawa Kompleks
Rumus senyawa Ion
Kation Anion Ligan Nama
koordinasi Pusat
[Ag(NH3)2]Cl [Ag(NH3)2]+ Cl- Ag+ NH3 Diaminperak (I) klorida

K[Ag(CN)2] K+ [Ag(CN)2]- Ag+ CN- Kalium disianoargentat(I)


SO42-
[Zn(NH3)4]SO4 [Zn(NH3)4]2+ Zn2+ NH3 Tetraminzink(II) sulfat

K2[Zn(CN)4] K+ [Zn(CN)4]2- Zn2+ CN- Kalium tetrasianozinkat (II)

K3[Fe(CN)6] K+ [Fe(CN)6]3- Fe3+ CN- Kalium heksasianoferat(III)


K[Al(H2O)2 (OH)4] K+ [Al(H2O)2 (OH)4]- Al3+ H2O Kalium
dan diakuatetrahidroksoaluminat(III)
OH-
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai