Anda di halaman 1dari 18

C.

Unsur-unsur periode ketiga: Na-Mg-Al-Si-P-P-Cl-Ar


1. Pada suhu kamar Na sampai S padat, Cl dan Ar gas.
2. Sifat logam dari kiri ke kanan makin berkurang, sifat non logam makin bertambah.
Na, Mg dan Al bersifat logam, Si metaloid, P dan S non logam dan Ar gas mulia.
3. Dari kiri ke kanan energi ionisasi dan keelektronegatifan makin besar.
4. Sifat oksidator dari kiri ke kanan makin kuat, dan sifat reduktor makin lemah.
5. Sifat basa dari kiri ke kanan makin lemah sedangkan sifat asamnya makin kuat.
o Hidroksida unsur periode ketiga: NaOH, Mg(OH) 2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5,
S(OH)6, Cl(OH)7.
o Kekuatan basa: NaOH > Mg(OH)2 > Al(OH)3. Al(OH)3 bersifat amfoter, yaitu
dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Al(OH)3(s) + H+(aq) Al3+(aq) + 3H2O(l)
-
Al(OH)3(s) + OH (aq) Al(OH)4-(aq)
o Energi ionisasi Si ke Cl makin besar sehingga kekuatan asam dari Si ke Cl makin
kuat. Hidroksida dari Si, P, S, dan Cl tidak stabil karena mudah melepaskan
molekul air.
Si(OH)4 H2SiO3 + H2O asam lemah
P(OH)5 H3PO4 + H2O asam lemah
S(OH)6 H2SO4 + 2H2O asam kuat
Cl(OH)7 HClO4 + 3H2Oasam kuat

D. Unsur transisi periode ke-empat


Nomor atom Lambang Unsur Konfigurasi elektron Golongan

21 Sc [Ar] 4s2 3d1 IIIB

22 Ti [Ar] 4s2 3d2 IVB

23 V [Ar] 4s2 3d3 VB

24 Cr [Ar] 4s1 3d5 VIB

25 Mn [Ar] 4s2 3d5 VIIB

26 Fe [Ar] 4s2 3d6 VIIIB

27 Co [Ar] 4s2 3d7 VIIIB

28 Ni [Ar] 4s2 3d8 VIIIB

29 Cu [Ar] 4s1 3d10 IB

30 Zn [Ar] 4s2 3d10 IIB


Sifat-sifat unsur transisi
1. Bersifat logam
Kulit terluar dari unsur-unsur transisi hanya mengandung satu atau dua elektron pada
orbital 4s sehingga mudah melepaskan elektron pada kulit terluarnya.
2. Sifat kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektronnya.
o paramagnetik = atom, molekul atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet
karena ada elektron yang tidak berpasangan.
o diamagnetik = atom, molekul atau ion dapat ditolak oleh medan magnet karena
seluruh elektron pada orbitalnya berpasangan.
o feromagnetik = atom, molekul atau ion yang ditarik dengan kuat oleh medan
magnet, karena memiliki banyak elektron tidak berpasangan .
3. Kestabilan: unsur transisi mencapai kestabilan dengan mengisi subkulit d dengan
konfigurasi penuh dan setengah penuh (24Cr dan 29Cu)
4. Umumnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu, disebabkan elektron valensinya
menempati subkulit 3d dan 4s.
2 6
26Fe: [Ar] 4s 3d Fe2+: [Ar] 3d6
Fe3+: [Ar] 3d5
5. Penghantar listrik dan panas yang baik.
6. Titik leleh/titik didih relatif tinggi.
7. Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks.
8. Membentuk senyawa berwarna .Pada golongan transisi, subkulit 3d yang belum terisi
penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga
elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai
dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar.

9. Kegunaan:
o Sc: digunakan pada lampu intensitas tinggi
o Ti: digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia.
o V: digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat.
o Cr: sebagai elektroplating logam.
o Mn: digunakan pada produksi baja.
o Fe: digunakan pada perangkat elektronik.
o Co: untuk pembuatan aliansi logam.
o Ni: untuk melapisi logam agar tahan karat.
o Cu: digunakan pada alat-lat listrik dan perhiasan.
o Zn: bahan cat putih, bahan untuk melapisi tabung gambar TV.

Ion Kompleks
Ion kompleks terdiri atas suatu ion logam pusat dikelilingi oleh sekelompok anion atau
molekul yang disebut ligan.
Ion pusat = ion logam transisi yang bertindak sebagai asam Lewis dan merupakan
pasangan akseptor elektron bebas dari anion atau molekul netral. Ion-ion logam transisi
memiliki orbital-orbital kosong untuk menerima PEB dari ligan.
Ligan = anion atau molekul netral yang dapat menyumbangkan elektron kepada ion pusat
sehingga merupakan basa Lewis (donor PEB).
Ada 3 ligan:
1) Ligan monodentat, yang hanya menyumbangkan satu PEB. Contoh: Cl-, CN-, OH-,
NO2-, Br-, F-, I-, NH3.
2) Ligan bidentat, yang dapat menyumbangkan dua PEB. Contoh: etilendiamin, H2N –
CH2 – CH2 – NH2, H2O.
3) Ligan polidentat, yang dapat menyumbangkan 3, 4, 5, atau 6 PEB. Contoh: EDTA
(etilendiamintetraasetat)

Bilangan koordinasi =banyaknya ikatan koordinasi dari ligan pada ion pusat
(umumnya 2 kali biloks atom pusat).
Muatan ion kompleks = jumlah antara bilangan oksidasi ion pusat dengan
jumlah muatan ligan.
Contoh: Pada ion kompleks [Ni(CN)4]2-, ion Ni2+ mempunyai biloks +2,
jumlah muatan 4 ligan CN- = 4 x (-1) = -4. Jadi muatan ion kompleks
[Ni(CN)4]2- = -2.

Tata nama ion atau senyawa kompleks menurut IUPAC


1) Pada ion kompleks atau kompleks netral, nama gugus ligan disebut lebih dahulu
diikuti ion logam.
2) Nama ligan diberi akhiran O.
Anion Ligan Anion Ligan

Fluorida, F- Fluoro Karbonat, CO32- Karbonato

Klorida, Cl- Kloro Oksalat, C2O42- Oksalato

Bromida, Br- Bromo Nitrat, NO3- Nitrato

Iodida, I- Iodo Nitrit, NO2- Nitrito

Sianida, CN- Siano Tiosulfat, S2O32- Tiosulfato

Oksida, O2- Okso Asetat, CH3COO- Asetato

Hidroksida, OH- Hidrokso Tiosianat, SCN- Tiosianato

Sulfat, SO42- Sulfato Phosfat, PO43- Phosfato


3) Ligan netral diberi nama sama dengan molekul netral, kecuali H 2O = aqua, NH3 =
amina, CO = karbonil, NO = nitrosil.
4) Banyak ligan dinyatakan dengan awalan mono = 1, di = 2, tri = 3, tetra = 4, penta = 5,
heksa = 6. Apabila nama ligan mengandung awalan contoh: etilen diamin (en), maka
dinyatakan dengan awalan bis = 2, tris = 3, tetrakis = 4, pentakis = 5.
5) Ligan diberi nama berdasarkan aturan abjad.
6) Bilangan oksidasi ion pusat pada suatu kation kompleks dinyatakan dengan angka
romawi diletakkan dalam kurung mengikuti nama ion logam.
[Co(NH3)6]3+ = ion heksaaminakobalt (III)
7) Pada anion kompleks biloks ion pusat dinyatakan dengan angka romawi dan nama
ion pusat (nama latin) berakhiran at.
[Al(H2O)2(OH)4]- = ion diaquatetrahidroksoaluminat (III)

Unsur Nama latin Nama logam Unsur Nama latin Nama logam
dalam anion dalam anion
kompleks kompleks

Besi Ferrum Ferrat nikel nikel Nikelat

Tembaga Cuprum Cuprat mangan mngan Manganat

Emas Aurum Aurat kobal kobalt Kobaltat

Perak Argentum Argentat timah Stannum Stannat

Seng Zinkum Zinkat timbal plumbum Plumbat

Krom Kromium Kromat titanium titaium Titanat

8) Kation disebut lebih dahulu daripada anion.


[Cu(H2O)4]Cl2 = tetraaquatembaga (II) klorida
Na3[Cr(NO2)6] = natrium heksanitrokromat (III)

Pembentukan ion kompleks


Teori medan kristal = ikatan antara ion pusat dan ligan dalam kompleks merupakan
ikatan ion yang menghasilkan gaya elektrostatik.
Elektron-elektron pada ion pusat yang terdapat pada ion kompleks dapat mengalami
pendesakan melalui hibridisasi.
Ion logam transisi akan menyediakan orbital kosong yang akan ditempati elektron
berpasangan yang telah dihibridisasi.
Hibridisasi = peleburan orbital-orbital dari tingkat energi yang berbeda menjadi orbital-
orbital yang setingkat.
Kekuatan pendesakan elektron berdasarkan kekuatan ligan:
o Ligan kuat: CO > CN- > NO2- > NH3 > SCN- > H2O
o Ligan lemah: OH- > F- > Cl- > Br- > I-
Ligan kuat mampu mendesak elektron yang tidak berpasangan menjadi berpasangan dan
ligan yang lemah akan membiarkan elektron tidak berpasangan.

Struktur Geometri (bentuk molekul) berdasarkan hibridisasi:


Hibridisasi Bentuk molekul
Sifat magnetik:
Sp Linear
o Diamagnetik = semua
sp2 Segitiga planar
elektron dalam orbital
sp3
Tetrahedaral berpasangan

sp2d/dsp2 Bujursangkar/segiemapat datar o Paramagnetik =


terdapat elektron yang
dsp3 Trigonal bipiramidal tidak berpasangan
dalam orbital.
sp3d2/d2sp3 Oktahedral

Geometri Ion Kompleks


Geometri ion kompleks ditentukan secara eksperimen dengan difraksi sinar X pada kristal
garamnya. Terdapat jenis ligan kuat dan ligan lemah. Ligan kuat akan mampu menggeser
elektron tidak berpasangan menjadi berpasangan,contoh : CO > CN- > NO2- > NH3 > SCN
Ligan lemah tidak mampu menggeser elektron tidak berpasangan untuk berpasangan. Contoh:
H2O > C2O4-2 > OH- > F- > Cl- > Br- > I-
Contoh:
 [Ni(CO)4]; memiliki struktur geometris tetrahedral (CO ligan kuat)
Ni28 : [Ar] 3d8 4s2

: [Ar] 3d8 4s2 4p0


 Elektron pada orbital 4s mengalami promosi ke orbital 3d, sehingga orbital 4s kosong
dan dapat mengalami hibridisasi dengan orbital 4p membentuk orbital hibrida sp3.

Ni28 : [Ar]

3d8 4s 4p hibridisasi sp3


 Orbital hibrida sp3 yang telah terbentuk kemudian digunakan untuk berikatan dengan
4 ligan CO yang masing-masing menyumbangkan pasangan elektron bebas

[Ni(CO)4] : [Ar] 3d10 sp3


 Karena semua elektron berpasangan, maka senyawa bersifat diamagnetik
 [Fe(CN)6]3-; memiliki bentuk geometris oktahedral (CN ligan kuat)
Fe26 : [Ar] 3d6 4s2
Fe3+ : [Ar] 3d5 4s0

: [ Ar]
3d5 4s1 4p0
 Dua buah elektron pada orbital d yang semula tidak berpasangan dipasangkan dengan
elektron lain yang ada pada orbital d tersebut, sehingga 2 orbital d yang semula
ditempati oleh kedua elektron tersebut kosong dan dapat digunakan untuk membentuk
orbital hibridal d2sp3

Fe3+ : [Ar]

hibridisasi d2sp3
Karena orbital d yang digunakan dalam hibridisasi ini berasal dari orbital d yang berada
disebelah dalam orbital s dan p, maka kompleks dengan orbital hibrida semacam ini
disebut sebagai kompleks orbital dalam (inner orbital complex)

[Fe(CN)6]3- : [Ar]
3d6 d2sp3
 Orbital hibrida d2sp3 yang terbentuk diisi oleh pasangan elektron bebas dari ligan CN-
 Dalam kompleks terdapat satu elektron yang tidak berpasangan, sehingga kompleks
bersifat paramagnetik.

 [Ni(CN)4]2-, memiliki bentuk geometris segiempat planar


Ni28 : [Ar] 3d8 4s2
: [Ar]
3d8 4s2 4p0
Ni2+ : [Ar]
membentuk orbital hibrida dsp3

 Salah satu elektron pada orbital d yang tidak berpasangan dipasangkan dengan
elektron lain, sehingga salah satu orbital d kosong dan dapat digunakan untuk
membentuk orbital hibrida dsp3

[Ni(CN4)]2- : [Ar]
3d8 dsp3
 Semua elektron dalam kompleks ini berpasangan sehingga kompleks bersifat
diamagnetik
Sebagian besar kompleks lebih memilih konfigurasi kompleks orbital dalam, karena
energi yang diperlukan saat hibridisasi untuk melibatkan orbital d sebelah dalam lebih
kecil dibandingkan energi yang diperlukan untuk melibatkan orbital d sebelah luar.
Meskipun demikian, jika dilihat dari pengukuran momen magnetnya, beberapa kompleks
ternyata berada dalam bentuk kompleks orbital luar.
Contoh:
 Ion [FeF6]3-, memiliki bentuk geometris oktahedral (F ligan lemah). Jika diasumsikan
kompleks ini merupakan kompleks orbital dalam dengan hanya satu elektron yang
tidak berpasangan, maka seharusnya momen magnet senyawa adalah sebesar 1,73
BM. Menurut hasil pengukuran, momen magnet ion [FeF 6]3- adalah sebesar 6,0 BM,
yang akan sesuai jika terdapat lima elektron tidak berpasangan. Berarti ion Fe 3+ dalam
kompleks mengalami hibridisasi sp3d2 dengan melibatkan orbital d sebelah luar, dan
disebut sebagai kompleks orbital luar (outer orbital complex).
Fe26: [Ar] 3d6 4s2
Fe3+: [Ar] 3d5 4s0
: [Ar]
3d5 4s1 4p0 4d0
3 2
membentuk orbital hibrida sp d
E. Zat Radioaktif
a. Penemuan zat radioaktif
Para ahli yang berperan dalam penemuan zat-zat radioaktif
1. William Rontgen (1895) menemuakan sinar-X melalui reaksi inti atom, yang
disebut sinat Rontgen.
2. Henry becquerel (1896) menemukan gejala keradioaktifan yang terdapat pada
senyawa uranium. Di tempat gelap, sinar yang dipancarkan oleh garam uranium
dapat menghitamkan kertas film, plat fotografi, dan mengionkan molekul-molekul
gas di udara.
3. Marie dan Pierre curie (1898) berhasil memisahkan dua isotop radioaktif
polonium, Po dan radium, Ra dari bijih uranium.
4. Dr. Albert Einstein (1905) meramalkan suatu persamaan hubungan materi dan
energi: E = mc2.
5. Moseley (1912) melakukan percobaan penembakan beberapa unsur dengan
menggunakan sinar-X dan mengemukakan ketentuan nomor atom.
6. Ernest Rutherford (1919) mempelajari gejala tumbukan antara partikel alfa dan
atom gas nitrogen serta menemukan suatu reaksi inti.
7. Chadwick (1932) menemukan partikel neutron dari percobaan penembakan
partikel alfa pada keping berilium dan menghasilkan partikel neutron.
8. Irene Curie dan F. joliot (1934) membuat isotop radioaktif. Dengan menembak
isotop stabil dengan partikel alfa yang berenergi tinggi.

b. Kestabilan inti atom


Isotop yang tidak stabil akan meluruh
sehingga hasil peluruhannya menempati
daerah di dekat pita kestabilan. Ada 3
isotop yang tidak stabil, yaitu daerah di
atas pita kestabilan, daerah di bawah pita
kestabilan, daerah di atas dengan massa
atom lebih besar dari 83.
Untuk mencapai kestabilan, isotop-isotop
tersebut meluruh dengan cara:
1. Nuklida yang letaknya diatas pita
kestabilan mengalami:
a. pemancaran neutron
5 4 1
2He 2He + 0n

b. pemancaran elektron. 6C14 14


7N + -1e ;
0
55Cs
137
56Ba
137
+ -1e0
2. Nuklida yang letaknya di bawah pita kestabilan mengalami:
a. pemancaran positron. 6C14 11 1
5B + 30n + +1e
0

b. penangkapan elektron. 19K40 + -1e0 18Ar


40

3. Nuklida yang letaknya di atas pita kestabilan yang mempunyai nomor atom lebih
besar dari 83 (Z > 83) dengan cara pemancaran partikel alfa.
212 208
84Po 82Pb + 2He4; 92U
235
90Th
231
+ 2He4

c. Keradioaktifan
Radioaktifitas = peluruhan secara spontan suatu inti atom yang tidak stabil dengan
cara pemancaran sinar alfa (α), beta (β), dan gamma (ϒ).
Sifat-sifat sinar radioaktif:
1. Dapat menembus kertas dan lempengan logam tipis. Daya tembus: ϒ>β>α
2. Dapat mengionkan gas yang disinarinya. Daya ionisasi: α > β > ϒ
3. Dapat menghitamkan plat film foto.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi)
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar: α, β, dan ϒ
Radiasi alfa terdiri atas pancaran inti atom helium, 2He4.
Radiasi beta yang terjadi di alam terdiri atas pancaran elektron , -1e0.
Radiasi gamma, 0ϒ0 terdiri atas pancaran proton berenergi tinggi dari suatu nuklida
atau merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek.
Partikel lain: proton, 1H1=1P1; positron, +1e0; neutron, 0n1; deutron, 1H2=1D2; triton,
3 3
1H =1D .

d. Deret keradioaktifan
Ada empat deret peluruhan radioaktif yang dikenal, yaitu deret Thorium, Uranium,
Actinium, dan Neptunium (TUAN). Deret radioaktif Thorium, Uranium, dan
Actinium ditemukan di alam yang peluruhan nya berakhir dengan atom Timbal, Pb.
Deret Neptunium tidak ditemukan di alam. Deret Neptunium merupakan deret
keradioaktifan buatan yang peluruhannya berakhir dengan atom Bismut, Bi.
1. Deret Thorium, Th dimulai dari 90Th232 dan berakhir dengan 82Pb208.
2. Deret Uranium, U dimulai dari 92U238 dan berakhir dengan 82Pb206.
3. Deret Actinium, Ac dimulai dari 92U235 dan berakhir dengan 82Pb206.
4. Deret neptunium, Np dimulai dari 93Np237 dan berakhir dengan 83Bi204.

Deret Uranium

e. Peluruhan
Peluruhan/Aktivitas radioaktif = jumlah partikel yang meluruh untuk setiap detik.
Penurunan aktivitas radioaktif dipengaruhi oleh tetapan peluruhan, yaitu bilangan
yang menyatakan jumlah partikel yang meluruh setiap detik. Aktivitas radioaktif
digunakan untuk menentukan umur batuan atau fosil.

R = λ.N
λ=0,693 N t =¿ R = laju/bilangan aktivitas inti (partikel/menit)
, T = waktu paruh
T
N t = lamanya waktu peluruhan
ln =−λ . t t
n= N = jumlah nuklida radioaktif (dpm.g-1)
No T λ = tetapan peluruhan (per sekon)
Nt n = periode peluruhan
2,303 log =−λ . t
No
f. Reaksi inti
Reaksi inti = suatu inti mengalami perubahan menjadi inti lain tanpa terjadi
penggabungan atau pemisahan atom.
197
79Au + 6C12 85At
204
+ 5 0n1 + energi . Notasi: 79U197(6C12, 5n)85At204
Reaksi inti bergantung pada energi proton yang digunakan sebelum dan sesudah
reaksi. Untuk menghitung perubahan energi pada reaksi inti, digunakan rumus
Einstein , E = mc2 ( 1 sma = 931 Mev). Pada reaksi inti jumlah proton dan neutron
pada awal dan akhir reaksi harus sama.
Cara menyetarakan reaksi inti:
o Jumlah nomor massa di ruas kiri = jumlah nomro massa di ruas kanan
o Jumlah muatan (nomor atom)di ruas kiri jumlah muatan (nomor atom ) di ruas
kanan
o AZ X P R
QY + S Z , maka A = P + Rdan Z = Q + S

Beberapa reaksi inti:


1. Reaksi penembakan (Transmutasi inti = apabila suatu isotop ditembak dengan peluru
atomik, sehingga menjadi isotop lain.
a. penembakan dengan partikel alfa
14 4 17 1 14 17
7N + 2He 8O + 1H . Notasi singkat: 7N (α, p) 8O
b. penembakan dengan partikel proton
i7 1
3L + 1H 2 2He4 + 17 Mev
c. penembakan partikel yang menghasilkan neutron
9 4 12
4Be + 2He 6C + 0n1
d. penembakan dengan deutron
12 2 13 1
6C + 1H 7N + 0n
e. penembakan dengan neutron
27 24
13Al (n, α) 11Na
2. Reaksi Fisi (reaksi pembelahan)
235
92U + 0n1 56Ba
139
+ 36Kr94 + 3 0n1
3. Reaksi Fusi (reaksi penggabungan dua atau lebih inti ringan menjadi satu inti yang lebih
berat. 1H2 + 1H3 4
2He + 0n
1
(reaksi yang terjadi di matahari)
Energi Nuklir: energi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti berantai.

g. Kegunaan dan bahaya radioisotop


Sebagai Perunut
1. BIdang Kedokteran: untuk mendeteksi berabagi jenis penyakit.
1) 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
2) 59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah.
3) 11C, mengetahui metabolisme secara umum.
4) 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
5) 32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.
2. Bidang Industri: untuk meningkatkan kualitas produksi.
1) Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh
mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buah-buahan.
2) Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor,
mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-
lain.
3) Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
4) Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja.
3. Bidang Hidrologi
1) 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai dan
menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
2) 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah.
3. Bidang Kimia: analisis reaksi kimia.
1) Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal
molekul air yang terbentuk pada reaksi esterifikasi.
2) Analisis pengaktifan neutron.
3) Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.
4) Pembuatan unsur-unsur baru.
4. Bidang Biologi
1) Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu.
2) Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis menggunakan
radioisotop C–14.
3) Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
4) Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan menggunakan
radioisotop 38F.
5. Bidang pertanian
1) 37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat.
2) 32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama.
3) Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.
4) 14C dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis.
6. Bidang Peternakan
1) Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak.
2) Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun antikualitas pada pakan
ternak.
3) 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar.
4) 14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak mudah menguap
di dalam usus besar.
Sebagai Sumber radiasi
1. Bidang Kedokteran
60
Co digunakan untuk sterilisasi radiasi, terapi tumor dan kanker.
2. Bidang Industri
1) Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu
menjadi lebih keras dan lebih awet.
2) Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh lebih
tinggi dan mudah mengisap zat warna serta air.
3) Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran kertas, film, dan
lempeng logam.
60
4) Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamak dengan cara
ini lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.
2. Bidang Peternakan
1) Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman.Pemberantasan hama dengan
meradiasi serangga jantan sehingga mandul.
2) Pengawetan bahan pangan dengan radiasi sinar-X atau gamma untuk membunuh telur
atau larva.
3) Menunda pertunasan pada bawang, kentang, dan umbi-umbian untuk memperpanjang
masa penyimpanan.
Dampak negatif radiasi zat radioaktif:
1. Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif
dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan tubuh.
2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan
kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.
3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih,
sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan
tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.

LATIHAN SOAL
1. SBMPTN 2017
Thorium meluruh menjadi protaktinium dengan memancarkan partikel β menurut reaksi orde satu sebagai
233 233 0
berikut: 90 Th 91 Pa + 1 β
233 233
Apabila 23,30 g 90 Th meluruh sebanyak 17,47 g selama 44 menit, t 1/2 90 Th dalam satuan menit
adalah ....
A. 44 B. 33 C. 22 D. 17 E. 11

2. UM UGM 2016
Ion kompleks [Ni(CN)4]2– bersifat diamag-netik dan nomor atom Ni = 28. Struktur dari ion kompleks
tersebut berbentuk ….
A. Oktahedral C. Bipiramidal E. Tetrahedral
B. Segiempat datar D. Trigonal

3. UNPK 2016
Perhatikan tabel berikut!
No Unsur Kegunaan
(1) Klorin Desinfektan
(2) Magnesium Paduan logam
(3) Fosfor Campuran vulkanisir ban
(4) Florin Polimer teflon
(5) Belerang Bahan campuran logam
Pasangan yang tepat antara unsur dan kegunaannya yaitu ....
A. (1) dan (2) C. (3) dan (4) E. (4) dan (5)
B. (2) dan (4) D. (3) dan (5)

4. UNPK 2016
Pernyataan yang tepat untuk unsur 11X23 dan 17Y35,5 adalah ....
A. Keelektronegatifan unsur X lebih besar dari unsur Y
B. Energi ionisasi unsur X lebih kecil dari unsur Y
C. Mempunyai bilangan oksidasi yang sama
D. Titik didih unsur X lebih kecil dari unsur Y
E. Kekuatan reduktor unusr X lebih kecil dari unsur Y

5. UNPK 2016
Perhatikan tabel berikut!
No Unsur Kegunaan

(1) Titanium Industri pesawat terbang

(2) Krom Industri baja

(3) Vanadium Industri alat elektronik

(4) Nikel Membuat semen

(5) Seng katalis

Pasangan yang tepat antara unsur dan kegunaannya adalah ............


A. (1) dan (2) C. (2) dan (4) E. (4) dan (5)
B. (1) dan (4) D. (3) dan (5)

6. SPMB MANDIRI UNSOED 2015


Konfigurasi electron atom Fe [Ar] 3d6 4s2. Jumlah electron yang tidak berpasangan pada atom Fe adalah ....
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

7. SPMB MANDIRI UNSOED 2015


Pemancaran positron dari suatu inti radioaktif disebabkan proton dalam inti berubah menjadi ....
A. electron B. neutron C. sinar γ D. sinar X E. sinar α

8. SPMK UNIBRAW 2015


Suatu atom X mempunyai konfigurasi electron [Ne] 3s 2. Senyawa yang dapat dibentuk oleh atom ini salah
satunya adalah ....
A. HX2 B. XCl2 C. CaX D. X2(PO4)3 E. X2SO4

9. SPMK UNIBRAW 2015


Untuk reaksi: CaC2 + H2O Ca(OH)2 + C2H2, pernyataan yang benar adalah
(1) Nama gas yang dihasilkan adalah asetilena
(2) Produk reaksi antara 1 mol gas tersebut dengan 1 mol HCl adalah monomer PVC
(3) Gas tersebut dapat menghilangkan warna merah coklat dari larutan brom
(4) Untuk tepat mereaksikan 160 g CaC2 diperlukan 50 g air (Ar H=1; O=16; C=12; Ca=40).

10. UM UGM 2015


Jika waktu peluruhan 6 mol suatu zat radioaktif menjadi 1,5 mol adalah 6 tahun, maka waktu peluruhan
yang dibutuhkan agar zat tersebut tinggal 0,75 mol adalah ....
A. 3 tahun B. 6 tahun C. 9 tahun D. 12 tahun E. 15 tahun

11. UM UGM 2015


Jika suatu unsur X dapat membentuk ion X2+ yang mengandung 20 neutron dan 18 elektron, maka
pernyataan berikut yang benar tentang unsur X adalah ............
A. Termasuk logam alkali tanah, di dalam system periodic unsur berada pada periode 4 dan memiliki
massa atom 40.
B. Termasuk logam alkali, di dalam system periodic unsur berada pada periode 4 dan memiliki massa
atom 40.
C. Di dalam system periodic unsur berada pada periode 4, golongan IIB dan memiliki massa atom 40..
D. Termasuk logam alkali tanah, di dalam system periodic unsur berada pada periode 4 dan memiliki
massa atom 38.
E. Termasuk logam alkali tanah, di dalam system periodic unsur berada pada periode 3 dan memiliki
massa atom 40.

12. UM UGM 2015


Gas nitrogen (N2, Mr=28) di udara adalah bahan dasar pupuk urea, (NH 2)2CO (Mr=60). Kalua pabrik pupuk
dapat memproduksi 3 juta ton urea/tahun, maka gas nitrogen dari udara yang digunakan paling sedikit
adalah ... per tahun.
A. 1,4 juta ton C. 14 juta ton E. 56 juta ton
B. 2,8 juta ton D. 28 juta ton

13. SBMPTN 2015


Silikon karbida atau karborundum dapat diperoleh dengan mereaksikan SiO 2 (Ar Si = 28; O = 16) dengan
karbon (Ar C = 12) pada temperature tinggi, menurut reaksi:
2C(s) + SiO2(s) SiC(s) + CO2(g)
Jika 4,5 g karbon direaksikan dengan 3,0 g SiO2 menghasilkan 1,5 g karborundum, maka persentase hasil
reaksi tersebut adalah ....
A. 20% B. 38% C. 60% D. 75% E. 90%

14. SBMPTN 2015


Cuplikan 2,37 g garam aluminium ammonium sulfat, NH4Al(SO4)2 (Mr = 237) hasil sintesis dilarutkan
dalam air dan ditambahkan NH 4OH untuk mengendapkan semua ion Al 3+. Pemanasan terhadap endapan
tersebut menghasilkan 0,408 g Al2O3 (Mr = 102). Persentase massa NH4Al(SO4)2 dalam cuplikan adalah ....
A. 80% B. 75% C. 70% D. 60% E. 40%

15. SBMPTN 2015


Sebanyak 16,0 g batuan yang mengandung kalsium (Ar Ca = 40) dilarutkan dalam larutan HCl pekat
berlebih, dan semua ion Ca2+ yang terbentuk diendapkan sebagai CaC 2O4 (Ar C = 12; O = 16) dengan
penambahan Na2C2O4. Bila diperoleh 12,8 g endapan, maka kadar Ca dalam batuan tersebut adalah ....
A. 5% B. 25% C. 50% D. 60% E. 80%

16. SBMPTN 2014


Jika suatu unsur L memiliki nomor atom 27 dan nomor massa 58, maka pernyataan yang benar tentang
unsur tersebut adalah ........
A. L adalah logam transisi, berada pada periode yang sama dengan unsur K.
B. L memiliki jumlah proton 27, neutron 27, dan electron 31.
C. L termasuk unsur logam alkali tanah, periode 4 dan bisa membentuk basa L(OH)2.
D. L termasuk unsur non logam, periode 4dan berada pada golongan yang sama dengan 45Rh.
E. L termasuk unsur logam alkali, periode 4 dan bersifat reduktor kuat.

17. SIMAK UI 2014


Penguraian gas AB3 di permukaan katalis pada suhu 600 °C menghasilkan gas A2 dan B2. Reaksinya
memiliki tetapan penguraian k sebesar 5,0 × 10-5 Ms-1. Waktu paruh reaksi tersebut jika konsentrasi mula-
mula gas 0,05 M adalah ….
A. 4 × 105 s B. 103 s C. 500 s D. 2 × 10-3 s E. 10-3 s

18. UN 2014
Suatu logam dapat dibuat dari reaksi elektrolisis lelehan garamnya dengan persamaan reaksi:
2NaCl(l) 2Na(s) + Cl2(g). Nama pengolahan unsur ini adalah ....
A. Dow B. Down C. Frasch D. Goldschmidt E. Deacon

19. UN 2014
Sifat-sifat suatu senyawa sebagai berikut:
No Sifat-sifat Senyawa
1 Titik didih tinggi
2 Bersifat paramagnetic
3 Unsur pembentuknya mempunyai beberapa tingkat oksidasi
4 Membentuk senyawa kompleks
Contoh senyawa yang mempunyai sifat tersebut adalah ….
A. PbSO4 B. MgSO4 C. CaSO4 D. Cr2(SO4)3 E. K2SO4

20. UN 2014
Berikut ini sifat-sifat unsur:
(1) Paramagnetic; (3) Memancarkan sinar gamma;
(2) Senyawanya berwarna; (4) Dapat memancarkan partikel alfa.
Sifat radioaktif adalah ….
A. (1) dan (2) C. (2) dan (3) E. (3) dan (4)
B. (1) dan (3) D. (2) dan (4)

21. UN 2014
Berikut senyawa yang mengandung unsur golongan IA dan IIA:
(1) KCl (4) Na2CO3
(2) KOH (5) NaCl
(3) KNO3 (6) KClO3
Senyawa yang digunakan untuk mencairkan salju dan pembuatan korek api adalah ….
A. (1) dan (2) C. (3) dan (4) E. (5) dan (6)
B. (2) dan (3) D. (3) dan (6)

22. UN 2013
Berikut ini beberapa proses pengolahan unsur:
(1) Deacon; (3) Reduksi; (5) Goldschmidt.
(2) Hall – Heroult; (4) Frasch;
Pembuatan belerang berlangsung melalui proses nomor ....
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)

23. UN 2013
Beberapa senyawa atau produk berikut mengandung unsur golongan alkali tanah:
(1) MgCO3; (3) MgSO4; (5) MgCO3.CaCO3.
(2) BaSO4; (4) Ca(OCl)2;
Senyawa yang digunakan untuk desinfektan pada kolam renang adalah nomor ….
A. (1) B. (2) C. (3) C. (4) E. (5)

24. UN 2013
Beberapa sifat-sifat zat sebagai berikut:
(1) Memberikan warna spectrum nyala jika dipanaskan;
(2) Memancarkan sinar yang dapat merusak plat foto yang di tutup dengan kertas film;
(3) Dapat mengalami peluruhan; dan
(4) Memiliki bilangan oksidasi yang bervariasi.
Sifat unsur radioaktif ditunjukkan oleh nomor ….
A. (1) dan (2) C. (2) dan (3) E. (3) dan (5)
B. (1) dan (3) D. (2) dan (4)

25. UN 2013
Berikut ini beberapa sifat unsur:
(1) Titik leleh dan titik didihnya tinggi;
(2) Umumnya senyawanya berwarna;
(3) Membentuk molekul diatomic; dan
(4) Bereaksi dengan air membentuk larutan asam.
Sifat unsur transisi terdapat pada nomor ….
A. (1) dan (2) C. (1) dan (4) E. (3) dan (4)
B. (1) dan (3) D. (2) dan (3)

26. SNMPTN 2012


Kemungkinan bilangan oksidasi unsur dengan konfigurasi electron [Ar] 4s2 3d6 adalah ....
A. +1 dan +2 C. +1 dan +3 E. +2 dan +4
B. +2 dan +3 D. -2 dan +2

27. UN 2012
Tabel berikut berisikan nama unsur/senyawa dan proses pengolahannya:
No Unsur/senyawa Nama proses
1 Aluminium Deacon
2 Besi Dow
3 Natrium Down
4 Fosfor Wohler
Pasangan data yang keduanya berhubungan dengan tepat adalah ….
A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 C. 2 dan 3 E. 3 dan 4

28. UN 2012
Berikut adalah manfaat beberapa unsur/senyawa dalam kehidupan sehari-hari:
(1) Pelelehan logam; (4) System peringatan gempa; dan
(2) Lampu reklame; (5) Gas dalam lampu.
(3) Gas balon udara;
Manfaat unsur Helium/senyawanya yang tepat terdapat pada nomor ....
A. (1) dan (2) C. (2) dan (3) E. (4) dan (5)
B. (1) dan (3) D. (2) dan (4)

29. UN 2012
Perhatikan persamaan reaksi inti berikut:
238
U92 + 12C6 X + 1n0
Partikel X yang tepat adalah ..........
A. 238X12 B. 238X98 C. 246X92 D. 249X98 E. 250X98

30. UN 2011
Proses pembuatan aluminium dengan cara elektrolisis lelehan oksidanya disebut ….
A. Hall-Heroult B. Wohler C. Frasch C. Deacon E. Dow

31. UN 2011
Sifat unsur aluminium adalah ….
A. mudah berkarat D. oksidanya bersifat asam
B. membentuk oksida amfoter E. membentuk molekul diatomik
C. konduktor listrik yang buruk
32. SNMPTN 2010
Perhatikan Reaksi berikut:
3TiO2(s) + 4BrF3(l) 3TiF4(s) + 2Br2(l) + 3O2(g). Bila 1,6 gram cuplikan yang mengandung
TiO2 (Ar Ti=48; O=16) menghasilkan 0,16 gram O2, maka persentase (%) massa TiO2 dalam cuplikan
tersebut adalah ....
A. 4 B. 8 C. 16 D. 20 E. 25

33. SNMPTN 2010


Dalam Sistem Berkala Unsur, unsur X terletak pada periode ketiga dan golongan 15 atau VA Dalam
keadaan ion, unsur ini isoelektronik dengan unsur gas mulia priode ketiga. Muatan ion X adalah ….
A. -1 B. -2 C. -3 D. +2 E. +3

34. UN 2010
Tabel berikut berisi data tentang batuan/mineral dan unsur yang dikandungnya:
No Nama batuan Kandungan unsur
1 Magnesit Kalsium
2 Pirolusit Mangan
3 Siderit Nikel
4 Kalkosit Tembaga
5 Kuarsa Seng
Pasangan data yang keduanya berhubungan secara tepat adalah ….
A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5

35. UN 2010
Tabel berikut berisi data sifat fisik dan sifat kimia unsur tak di kenal:
Unsur/sifat K L M
Wujud pada suhu kamar Padat Gas Padat
Sifat asam/basa Basa Asam Amfoter
Potensial reduksi - 2,71 +1,36 -1,66
Kelektronegatifan 1,0 2,9 1,5
Urutan ketiga logam tersebut berdasarkan kenaikan nomor atomnya adalah ….
A. K-L-M B. K-M-L C. L-K-M D. L-M-K E. M-K-L

36. UN 2010
Berikut beberapa proses pengolahan logam.
(1) Goldschmidt (4) Down
(2) Hall Heroult (5) Pemanggangan
(3) Bassemer
Nama proses yang paling tepat untuk pembuatan unsur krom adalah nomor ….
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)

37. UN 2010
Perhatikan data nama unsur dan kegunaannya berikut ini:
No Nama unsur Kegunaan
1 Klorin Campuran pemadam kebakaran
2 Kalsium Bahan kembang api
3 Kalium Pupuk
4 Belerang Fotografi
5 Fosforus Korek api
Pasangan data yang keduanya berhubungan dengan benar adalah ….
A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 3 dan 5

38. UN 2009
Berikut data batuan/mineral serta kandungannya:
No Unsur Mineral
1 K Sendawa chili
2 Fe Hematit
3 Si Kuarsa
4 Mg Kalkaporit
5 Al Bauksit
Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah ….
A. 1 dan 2 B. 1 dan 5 C. 2 dan 3 C. 3 dan 4 E. 4 dan 5

39. UN 2009
Dari beberapa sifat unsur berikut:
(1) Dapat membentuk ion positif; (4) Bersifat amfoter dalam air; dan
(2) Kelektronegatifan besar; (5) Kurang reakstif terhadap unsur alkali
(3) Dapat membentuk asam kuat;
Sifat unsur yang tepat untuk golongan halogen adalah ….
A. (1) dan (2) C. (2) dan (3) E. (4) dan (5)
B. (1) dan (5) D. (3) dan (4)

40. UN 2009
Nama proses pengolahan logam aluminium dari elektrolisis leburan bijih bauksitnya dikenal dengan ….
A. Hall – Heroult B. Frasch C. Haber-Bosh D. Oswalt E. Kontak

Anda mungkin juga menyukai