Anda di halaman 1dari 16

LOGAM TRANSISI

YAYUK MUNDRIYASTUTIK, ST, MT


060611199101

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


Unsur transisi (periode 4)

Unsur transisi : unsur yang dalam atom netralnya atau dalam senyawanya
mengandung konfigurasi elektronik belum penuh pada orbital d.
Golongan 3B-12B (1B-VIIIB pada sistem lama)
Sifat unsur transisi

1. Oksida dan hidroksida logam transisi (M2+, M3+) kurang basa & sukar larut.
2. Garam logam transisi kurang bersifat ionik & kurang stabil terhadap pemanasan.
3. Garam & ion logam transisi dalam air lebih mudah terhidrat & terhidrolisis
menghasilkan sifat asam.
4. Ion logam transisi lebih mudah tereduksi.
5. Sifat magnetik karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbital d
6. Sifat katalitik menurunkan energi aktifitas suatu reaktan tetapi tidak menghasilkan
produk
konfigurasi
Senyawa Koordinasi
senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil molekul atau
ion di seputar atom atau ion logam pusat, biasanya dari logam golongan transisi.

Atom pusat ligan

Bilangan
koordinasi
Atom pusat

 Atom yang menyediakan tempat bagi elektron yang didonorkan. Biasanya berupa
ion logam, terutama logam golongan transisi yang memiliki orbital d yang kosong.
 Contoh: Fe2+, Fe3+, Cu2+, Co3+
ligan
• Molekul atau ion yang mengelilingi logam dalam ion kompleks. Interaksi antara atom
logam dengan ligan dapat dibayangkan bagaikan reaksi asam basa Lewis.
• basa Lewis adalah zat yang mampu memberikan satu atau lebih pasangan elektron. Setiap
ligan memiliki setidaknya satu pasang elektron valensi bebas.

• atom logam transisi (baik dalam keadaan netral maupun bermuatan positif) bertindak
sebagai asam Lewis. Dengan demikian, ikatan logam-ligan biasanya adalah ikatan kovalen
koordinat.

• Urutan kekuatan ligan


• CO > CN- > NO2-> NH3 > SCN- >H2O >C2O42- > OH- >F- > Cl- > Br- > I-
monodentat Menyumbang satu atom donor
Contoh = H2O, NH3
LIGAN

bidentat Menyumbang dua atom donor


Contoh = etilenadiamina (disingkat en)

polidenta Menyumbang lenih dari dua atom donor

t Contoh = EDTA (heksadentat)


Nama ligan
Ligan-ligan diberi nama sesuai molekulnya kecuali air dan
amoniak, ligan negatif berakhiran o, ligan positif (walaupun jarang
ada) berakhiran –ium.
Contoh:
NH2CH2CH2NH2: etilendiamin (en)
CO- : karbonil
CH3COO- : asetato
Cl- : kloro
NH2NH3+ : hidrazinium
H2O : akuo
NH3 : ammina
Urutan Ligan

 Dalam kompleks, ligan dinamai terlebih dulu, sesuai urutan abjad, dan diakhiri
dengan nama ion logam.
 Ligan dalam kompleks ditulis tidak terpisah.

Bila ada ligan dari jenis tertentu yang berjumlah lebih dari satu, kita beri awalan
Yunani di-, tri-, tetra, penta,dst.

Contoh

Zn(H2O)42+ = ion tetra aquo zinc II

Ion tetra siano seng II = Zn(CN)42-

ion tetra amina mas II = Au(NH3)42+

Au(Cl)4- -- ................................


Tempat ikatan

 Ada beberapa ligan yang dapat terikat pada dua tempat, ligan ini disebut ligan
ambidentat. Tempat ligan ini terikat dinyatakan dengan huruf besar. Contoh:
 SCN : tiosianato atau tiosianato – S
 NCS : isotiosianato atau tiosianato – N

 NO2- : nitro

 O – N – O : nitrito

 (NH4)3[Cr(NCS)6] : amonium heksatiosianato-N-kromat(III) atau amonim


heksaisotiosianatokromat(III)
BILANGAN KOORDINASI
banyaknya atom atom donor di seputar atom logam pusat dalam ion kompleks.
Contoh:
a.) [Ag(NH3)2]2+ : bilangan koordinasi Ag2+ adalah 2.
b.) [Cu(NH3)4]2+ : bilangan koordinasi Cu2+ adalah 4.
c.) [Fe(CN)6]3- : bilangan koordinasi Fe3+ adalah 6.
Bilangan koordinasi biasnya 4 dan 6 kecuali [Au3+=4, Fe2+, Pt4+, CO2+, Mn2+, Ti4+ = 6) namun
bilangan koordinasi 2 dan 5 juga telah diketahui
 Bilangan koordinasi 2: linear
 Bilangan koordinasi 4: tetrahedral atau segiempat planar
 Bilangan koordinasi 6: oktahedral
TATA NAMA SENYAWA KOORDINASI
 Berdasarkan “Inorganic Nomenclature Committee of International Union of Pure and Applied
Chemistry”

Contoh: Urutan ion-ion : Pada pemberian nama garam-garam,


K2 [Pt Cl6] , disebutkan kation K+ kation disebutkan lebih dahulu baru kemudian anion.
dahulu lalu anion [Pt Cl6]2-

CONTOH:[
• Co(NH3)3(NO2)3 =trinitrotriaminkobalt(III) Kompleks-kompleks non-ionik atau molekul diberi
• CH3COCH2COCH3 : asetilaseton nama dengan satu kata

Berdasarkan urutan ligan


example

 Awalan diabaikan ketika memberi urutan abjad pada ligan. Contoh:


[Co(NH3)4Cl2]+ namanya adalah “tetraamminnadikloro”.
 Ligan Cl- dalam abjad penamaan, dianggap berawalan “c”(chloro) namun
penulisan tetap “kloro”.
 Jika ligan telah mengandung awalan Yunani, maka digunakan awalan
bis(2), tris(3), tetrakis(4) untuk menyatakan banyaknya ligan yang ada.
Contoh: etilendiamina telah mengandung di-, sehingga apabila terdapat
dua ligan seperti ini, dinamakan bis(etilenadiamina).
 (Chang, 2005)
contoh

1. Tuliskan persamaan reaksi pembenukan ion kompleks dan tentukan muatan ion
kompleks

a. Ag+ + 2CN-  [Ag(CN)2]- = ion disiano perak

b. 6Fe3+ + 6CN-  [Fe(CN)6]3+ =


ion heksasiano besi III

2. Tuliskan rumus ion kompleks

a. Ion tetra aquo disiano besi III = Fe3+ + 2CN- + 4H2O = [Fe(CN)2(H2O)4]3+

b. Kalium heksasiano mangan III = Mn3+ + K+ +6CN- = K3[Mn(CN)6]


Latian
1. Tentukan nama IUPAC pada ion
a. [Ni(NH3)4]2+
b.
[CrCl3(NH3)3]
c. MnO4-
2. Tuliskan rumus ion kompleks
a. Ion tetra kloro kuprat II
b. Tetra amino oksalat nikel II
c.
Ion tetra sulfato kuprat II
3. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan ion kompleks dan
tentukan muatan ion kompleks
a. CO2+ + NH3 
2+

Anda mungkin juga menyukai