♣ CoCl .5NH
3 3 : ada satu Cl terikat langsung pada
atom Co, sehingga hanya dua Cl dapat
terendapkan sebagai AgCl.
♣ CoCl .4NH
3 3 : ada dua Cl terikat langsung pada
atom Co, sehingga hanya satu Cl dapat
terendapkan sebagai AgCl.
♣ CoCl .3NH
3 3 : ada dua Cl terikat langsung pada
atom Co, sehingga hanya satu Cl dapat
terendapkan sebagai AgCl. Tetapi ber dasar kan
per cobaan endapan AgCl tidak ditemukan.
● Pada tahun 1 893 Alfred Werner mengemukakan
tiga postulat untuk menjelaskan senyawa
koordinasi kloroaminakobalt(III):
1 . Sebagian besar logam mempunyai dua jenis
valensi yaitu
♪ valensi primer (tingkat oksidasi), digambarkan
dengan garis lurus.
♪ valensi sekunder (bilangan koordinasi),
digambarkan dengan garis putus-putus
2. Setiap jenis logam selalu cenderung untuk
memenuhi valensi primer dan valensi sekunder.
3. Valensi sekunder memiliki arah tertentu dalam
ruang, sedangkan valensi primer tidak.
[Co(NH3)6]Cl3
CoCl3.5NH3 CoCl3.4NH3
PtCl4.2NH3 0 0 [Pt(NH3)2Cl4]
Bignozzi
♣lebih gugus koordinasi
Senyawa dengan satu atau
(ligan).
♣atom pusat denganLigan yang diikat oleh unsur
menggunakan ikatan
kovalen koordinasi.
♣ Atom pusat : atom/ ion logam
pada suatu senyawa kompleks yang dapat
menerima PEB dari ion/ atom/ molekul yang
mengelilinginya.
♣mengelilingi
Ligan (gugus koordinasi) : atom/ spesi yang
atom pusat dengan memberikan PEB
nya untuk berikatan secara kovalen koordinasi
pada tempat tertentu.
[Co(H2O) (OH)2]+Cl
Atom pusat Ligan Muatan ion
INGAT konsep asam basa LEWIS!!!!
Atom pusat : asam
Ligan : basa
Cu2+ + 4NH3 → Cu(NH3)42+
Asam Basa
♣
phen, 2,2 bipyridin, dll.
■ Ligan multidentat : ligan yang dapat
menyumbangkan dua atau l ebih pasang
♣
elektron. Ex: ή6-C6H6
■ Ligan jembatan : ligan yang dapat
berikatan dengan dua buah ion logam melalui
dua atom donor berlainan dalam satu molekul.
Ex: SCN-, NCS-, ONO-, pyrazin,dll.
♣ Valensi primer : Bilangan oksidasi ion pusat
yang dijenuhkan ion lainnya (digambarkan
♣
sebagai garis lurus)
Valensi sekunder : Jumlah atom/ ion/
molekul yang mengelilingi ion logam dengan
ikatan kovalen koordinasi (digambarkan dengan
garis putus-putus)
INGAT TEORI WERNER !!!
Bahwa logam-logam pada senyawa koordinasi
memiliki 2 macam valensi, yaitu valensi primer dan
valensi sekunder.
Menurut “The Commision on Nome nclature of
InorganicChemistry dari IUPAC:
1 .Urutan penyebutan ion
Kation disebut dahulu kemudian nama anionnya
Ex: K2[PtCl 6] Kalium heksakloroplatinat (IV)
[Cr(NH3)6][NO3]3 Heksaaminkrom(III) nitrat
2.Nama ion kompleks
Ligan disebut dahulu baru ion pusatnya, jika muatan
ion kompleks (+) ion pusat disebut dengan nama
logamnya, jika muatan ion kompleks (-) ion pusat
diberi akhiran “at” pada nama logam dalam
bahasa inggrisnya.
Ex: [Fe(CN)6]4- Ion heksasianoferat(II)
[Al(H2O)6]3+ Ion heksaakuoalumunium(III)
3. Senyawa koordinasi non ionik
Diberi nama satu suku kata
Ex: [Co(NH3)3(NO2)3] Trinitrotriaminkobalt(III)
4.Penamaan ligan
-Ligan netral dinamai seperti molekulnya,
kecuali air dan amoniak
-Ligan bermuatan (-) diberi akhiran ‘o’,
jika (+) diberi akhiran ‘ium
Netral Nama Neg atif Nama Positif Nama
CH3COO- A setato
6. Awalan bilangan
Ligan sederhana : di, tri, tetra,…
dst
Ligan rumit : bis, tris, tetrakis,….
dst, jika dalam satu molekul terdapat lebih dari satu
ligan sejenis.
Ex: [Co(NH3)4Cl2]NO3 Diklorotetraaminkobalt(III)
nitrat
[Co(en)2Cl2]2SO4
Diklorobis(etilendiamin)kobalt(III) sulfat
7. Bilangan Oksidasi
- Ditulis dengan angka romawi setelah logamnya
- Tanda kurung dibuat tanpa spasi
Biloks negatif 1 ditulis : (-1)
Biloks nol ditulis : (0)
Biloks Positif 2 ditulis : (II)
Ex:
[Cu(NH3)4]2+ Ion tetraamintembaga(II)
[K4[Ni(CN)4] Kalium tetrasianonikelat(0)
Na[Co(CO)4] Natrium tetrakarbonilkobaltat(-1)
8. Gugus yang dapat membentuk jembatan
Gugus yang membentuk jembatan diantara 2
buah atom pusat diberi awalan “μ”.
Awalan ini diulang bila gugus yang
membentuk jembatan sama.
Ex: Ion
di-μ-hidroksotetrakisoksalatodikromat(III)
Tri-μ-karbonilbis(trikarbonil)besi(0)
9. Unsur yang mengadakan ikatan koordinasi
Unsur yang berikatan koordinasi ditandai dengan
pemakaian huruf besar, seringkali ligan terikat pada dua
tempat [diberi tanda (-)]
Ex: -NO2- : nitro -ONO : nitrito
-SCN- : tiosianato -NCS- : isotiosianato
(NH4)2[Cr(NCS)6] Amonium
heksaisotiosianato-N-kromat(III)
(NH4)2[Pt(SCN)6] Amonium
heksatiosianato-S-platinat(IV)
Kalium ditiosulfato-O,S-platinat(II)
Kalium ditiosulfato-O,O-platinat(II)
10. Nama pada isomer ruang
Pemberian nama cis : berdekatan ; trans :
berseberangan.
cis trans
Ex:
Transkloronitrodiaminplatina(II) atau
1-kloro-3-nitrodiaminplatina(II)
2024-2-5 31
Untuk bentuk OKTAHEDRAL
Trans : bila ligan berseberangan yaitu 1 dengan 6, 2
dengan 4, 3 dengan 5
Cis : bila ligan berdekatan yaitu 1 dengan2, 3 dengan 6
Ex:
Ion 1,2-dinitrotetraamikobalt(III)
Cis-dinitrotetraminkobalt(III)
2024-2-5 32
Untuk isomer RUANG dan BERJEMBATAN SAMA
Di-μ-kloro-2,4-diklorobis(trimetil fosfoin)diplatinat(II)
2024-2-5 33
11. Penamaan isomer optis
Senyawa memutar bidang polarisasi kekanan (+), kekiri(-).
Bentuk rasemat diberi tanda (+), dan bentuk tak aktif disebut
meso.
Ion meso-μ-amido-μ-nitrotetrakis(etilendiamin)dikobalt(III)
2024-2-5 34
12. Ikatan Logam-logam
Pemberian suku kata bi digunakan sebelum
nama logam yang membentukikatan
logam-logam.
Ex: [Cl(C2H5NH3)4Pt-Pt(C2H5NH3)4Cl]4+
Ion
sym-diklorooktakis(etilendiamin)biplatina(IV)
2024-2-5 36