Anda di halaman 1dari 38

Bahan kuliah

Kimia anorgani iii

Senyawa logam transisi

Oleh :

dRs. Abu Bakar, M.Pd


prodi pendidikan kimia

pmipa fkip universitas jambi

(Untuk Lingkungan Sendiri)

1
SENYAWA LOGAM TRANSISI
Ciri-ciri senyawa logam transisi: (Untuk Lingkungan Sendiri)

1. Warna
2. Magnet
3. Katalisator
4. Tingkat oksidasi

Sejarah

Tasseart (1798) heksamin kobal(III) klorida


24
Co(III)clorida + NH3 Semalam orange

Pemberian nama senyawa-senyawa tersebut berdasarkan penemunya

 Cr(SCN)3.NH4SCN.2NH3 garam Reinecke


 PbCl2.2NH3 garam Magnus hijau
 Co(NO2)3.KNO2.2NH3 garam Endnoun
 PtCl2.KCl.C2H4 garam Zeide

Antara kromamine kobal (III) ataupun crom (III) klorida, kecuali warna berbeda, vaktivitas
dari klor yang ada juga berbeda.

Penambahan perak nitrat pada larutan yang baru dibuat dari CoCl3.6NH3

1. CoCl3.6NH3 diendapkan 3 ion Cl-


2. CoCl3.5NH3 diendapkan 2/3 ion Cl- yang satu lagi dindapkan pada
yang lama
3. CoCl3.4NH3 diendapkan 1/3 ion Cl-
4. CoCl3.3NH3 tidak ada yang diendapkan

Berdasarkan keadaan ini Warner mengemukakan rumus dari senyawa di atas :

1. [Co(NH3)6]Cl3
2. [Co(NH3)5Cl]Cl2
3. [Co(NH3)4Cl2]Cl
4. [Co(NH3)3Cl3]

Ligan-ligan ini bertindak sebagai penyumbang pasangan elektron (basa lewis) terhadap atom
pusat itu.warner menyebut jumlah dari partikel yang terikat ini, valensi sekunder sebagai
bilangan koordinasi.

Valensi sekunder diarahkan pada kedudukan tertenttu di dalam ruang.

2
Menurut Warner

NH3 Cl Cl Cl

NH3 NH3 NH3 NH3 NH3 NH3

Cl Co Cl Co Cl Co

NH3 NH3 NH3 NH3 NH3 Cl


NH3 Cl NH3 Cl NH3

I II III

CoCl3.6NH3 CoCl3.5NH3 CoCl3.4NH3

Cl

NH3 NH3

Co

Cl Cl
NH3
IV

CoCl3.3NH3

Nb :

1. Pada struktur 1, pada CoCl3.6NH3, NH3 berfungsi sebagai ligan dan Cl di luar daerah
koordinasi. Ia mengusulkan  [Co(NH3)6]Cl3
2. Dalam senyawa CoCl3.5NH3 (II) ligan NH3 berjumlah 5 buah dan satu dari Cl
berfungsi dua (menjenuh valensi primer dan valensi sekunder sebagai ligan). Jadi
salah satu atom klor berada pada daerah koordinasi  [Co(NH3)5Cl]Cl2
3. Pada senyawa CoCl3.4NH3 dua ligan berasal dari Cl dan 4 dari NH3 
[Co(NH3)4Cl2]Cl
4. Pada senyawa CoCl3.3NH3 tiga ligan berasal dari NH3 dan tiga dari Cl 
[Co(NH3)3Cl3]  tidak terionisasi

3
senyawa kompleks
Senyawa kompleks adalah senyawa yang salah satu ionnya adalah ion kompleks (kation atau
anion)

Senyawa komplek (koordinasi) atau ion kompleks terdiri dari atom pusat dan ligan-ligan.

[MLn]m+
M = atom pusat

L = ligan

n = Jumlah ligan (bilangan koordinasi)

m+ = Muatan ion kompleks

Atom pusat (M) adalah logam yang mempunyai orbital kosong (asam Lewis) dari unsur
transisi (Cu, Zn, Fe, dll)

Ligan adalah molekul atau ion yang diikat secara langsung (dengan ikatan koordinasi) oleh
atom pusat (Logam) dan mempunyai pasangan elektron bebas (basa Lewis)
ligan-ligan berada dalam daerah koordinasi.

Muatan Ion Kompleks = (muatan atom pusat +∑muatan-muatan ligan)


Bilangan koordinasi adalah:

- Jumlah atom / ion/molekul (ligan) yang terikat langsung pada atom pusat (ligan
monodentat)
[Cu(NH3)4]2+ bilangan koordinasi Cu adalah 4 ( :NH3)
- Banyaknya ikatan koordinasi yang terjadi antara ligan dengan atom pusat (ligan bidentat
dan seterusnya)
[Cu(en)2]2+ bilangan koordinasi 4.

JENIS-JENIS SENYAWA KOMPLEK

1. KOMPLEK KATION ; KATIONNYA ION KOMPLEKS

[Cu(NH3)4]SO4 ------------ [Cu(NH3)4]2+ + SO42-

KATION ANION

2. KOMPLEKS ANION: ANIONNYA ION KOMPLEKS

K4[Fe(CN)6] ...........> 4 K+ + [Fe(CN)6] 4--

KATION ANION

4
3. KOMPPLEKS NETRAL.

[Co(NO2)3(NH3)3]

PENULISAN RUMUS MOLEKUL SENYAWA KOMPLEKS

Dalam menuliskan rumus molekul senyawa kompleks, ada beberapa aturan yang
harus iikuti, yaitu sebagai berikut :
1. Ion kompleks dituliskan dalam tanda kurung persegi (kurung siku) “ […..]”
2. Logam dituliskan pertama, diikuti ligan
3. Ligan dituliskan setelah logam dengan urutan : ligan netral- ligan negatif –– ligan
positif
4. Urutan penulisan ligan dengan muatan yang sama disesuaikan dengan urutan abjad
Contoh :
 triammintrinitrokobalt (III) = [Co(NO2)3(NH3)3] kompleks netrat
 kalium nitrosilpentasianoferat(II) = K[Fe(CN)5NO]
5. Penulisan ion kompleks
Atom pusat ditulis lebih dahulu kemudian ligan ditulis dalam tanda kurung dan
jumlah ligan ditulis setelah tanda kurung ( 2, 3, 4 dst), atom pusat dan ligan diletakan
dalam kurung siku dengan muatan ion kompleks di atas setelah kurung siku.
[Cu(NH3)4]2+
[Fe(CN)6] 4-
Coba saudara tulis rumus ion komplek yang terbentuk antara ion Co3+ dan 3 molekul
NH3, 1 molekul Cl- dan 2 molekul CO32- . berapa jumlah bilangan koordinasinya dan
berapa muatan ion kompleksnya?

6. Penulisan senyawa kompleks


Jika komplek kation maka ion kompleks ditulis dahulu kemudian anionnya dan jika
kompleks anion maka kation ditulis dahulu kemudian anion kompleksnya.
[Cu(NH3)4]SO4
K4[Fe(CN)6]

Jenis-jenis ligan
1. Ligan Monodentat adalah ligan yang menyumbang hanya satu pasang elektron untuk
membentuk ikatan koordinasi dengan atom pusat.
2. Ligan Bidentat adalah
3. Ligan Tridentat adalah
4. Ligan Tetradentat adalah
5. Ligan Heksadentat adalah

5
DAFTAR LIGAN
Nama Singkatan Rumus Jenis
Amonia NH3
Sianida CN-
Tiosianat SCN-
Mono
Fluorida F-
Air (aquo) H2O
Isotiosianat CNS-
Etilen Diamin en H2NCH2CH2NH2
Oksalat OX C2O42-
CH3-C=N-OH
Bidentat
Dimetilglioksima DMG
CH3-C=N-OH
Asetil Aseton Acac CH3COCH2COCH3
Dietilena Triamin Dien H2NCH2CH2NCH2CH2NH2 Tridentat
H2NCH2CH2NCH2
Trietilen Tetra amin Trien Tetra
H2NCH2CH2NCH2

2,2-Bipiridin Bipy Di
N N

Tris-(2 difenisarsi-
QAS As
nofenil)-arsin
3
CH2COO-:
Etilen Diamin Tetra
-
: OOCCH2 ..NCH CH ..N
EDTA 2 2 Polidentat
Asetat :-OOCCH2 CH2COO-:

Piridine Py N: Mono

Glisinato Gly NH2CH2COO- Di

6
7
8
9
10
Penamaan Ligan negatif :
Sisa asam atau bukan. Ion sisa asam dapat berakhiran –da,it, atau –at. Ion bukan sisa asam,
Biasanya berakhiran –da. Anion yang namanya berakhiran –da pada penamaan –da diganti
dengan –do,kecuali :

11
Ion sisa asam :Yang namanya berakiran –it atau –at sebagai ligan ditambah dengan -o

12
(Penamaan ligan Netral Seperti nama senyawanya, kecuali beberapa senyawa)

13
Formulas and Name of Some Common Ligands

NO. Formula Name

1 H2 O Aqua
2 NH3 ammine
3 CO carbonyl
4 NO nitrosyl
5 H2NC2H4NH2 ethylenediamine
6 OH- hydroxo
7 O2- Oxo
8 F- Fluoro
9 Cl- Chloro
10 Br- Bromo
11 I- Iodo
12 CN- Cyano
13 -NCS- isothiocyanato*
14 -SCN- thiocyanato*
15 SO42- Sulfato
16 SO32- Sulfite
17 NO3- nitrato*
18 -NO2- nitro*
19 -ONO- nitrito*
20 CO32- carbonate
*In these ligands two forms are known; they differ in the atom that
donates the electron pair to the metal ion

14
PENAMAAN SENYAWA KOMPLEKS
1. Spesi kation disebut dahulu (senyawa kompleks)
2. Untuk ion komplek nama ligan disebut dahulu, kemudian baru nama logam
3. Nama ligan berakhiran – o
a. Ligan berakhiran – ida  O
Klorida Cl- Cloro
-
Bromida Br Bromo
Amina NH3 Amino
-
Sianida CN Siano
Aquo H2O Aquo
-
Fluorida F Fluoro
-
Hidrida H Hidrido
b. Ligan berakhiran it/at  ito / ato
Karbonat CO3- Karbonato
-
Tiosianat SCN Tiosianato
-
Isotiosianat NCS Isotiosianato
-
Nitrit NO2 Nitrito
2-
Oksalat C2O4 Oksalato
2-
Tiosulfat S2O3 Tiosulfato
-
Asetat CH3COO Asetato
2-
Oksida O Okso
2-
Peroksida O2 Perokso

15
Radikal organik, bahkan bisa diperlakukan sebagai anion bila mencerminkan bilangan
oksidasi formal suatu logam diberikan nama yang biasa sebagai radikal *).
Kebanyakan ligan lain memperoleh namanya yang biasa, tetapi tanpa adanya spasi.

No. RU MUS Nama


1 -CH3 Metil
2 -C6H5 Fenil
3 (CH3)2SO Dimetilsulfoksida
4 (NH2)2CO Urea
5 C5H5N Piridin
6 (C6H5)3P Trifenilfosfin
7 N2 Dinitrogen
8 O2 Dioksigen

4. Untuk ligan dalam kompleks urutannya adalah ligan netral, kemudian ligan anion.
5. Bila ada lebih dari satu ligan, penamaannya adalah di=2, tri=3, tetra=4, penta=5,
heksa=6,dst. Bila ada kemungkinan terjadi kekeliruan, misalnya dalam nama ligan
sudah ada kata-kata di, tri dan sebagainaya, maka dipakai awalan bis=2, tris=3,
tetrakis=4, dst dapat digunakan.
6. Jika ion kompleks bermuatan negatif (kompleks anion) maka nama logam selalu
berakhiran at dari nama latinnya

7. Bilangan oksidasi dari logam dalam ion kompleks selalu ditulis dengan angka romawi
antara kurug mengikuti nama logamnya (angka Romawi besar).
8. Jika yang dinamai ion kompleks, maka sebelum namanya harus diawali kata “ion”.

16
Untuk diingan:

Muatan Ion Kompleks = (muatan atom pusat +∑ muatan-muatan ligan)

Lathan 1
Tentukan muatan ion kompleks, bilangan koordnasi kompleks dan bilangan oksidasi
logam dalam senyawa kompleks berikut:
1. [Co(N(CH3)3)4]2+
2. [Cr(CN)6]3-
3. [(Cr(H2O)4Cl2]Cl
4. [Co(en)2F2]ClO4
5. K4[Fe(CN)6]
6. [Co(NH3)4 en]Cl3
7. NH4[Cr(NH3)2(NCS)4]
8. [Pt(acac)(NH3)Cl]
9. [Ru(NH3)5N2](NO3)2
10. [Co (en)2(H2O)Cl]2+
11. [Ni{(C6H5)3P}3N2]SO4

Contoh dan Latihan 2


1) [Co(NH3)5CO3]Cl : Pentaamin karbonato cobal (III) klorida
2) K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasiano Ferat (II)
3) [(Cr(H2O)4Cl2]Cl : Tetra aquo dikloro crom (III) klorida
4) K2[OsCl5NO2] :v
5) [C6H5)4As][PtCl2OHCH3] : tetra fenil arsenium diklorohidridometil
platinat (II)
6) [Co(NH3)2(H2O)(CN)3] :v
7) K4[Ni(CN)6] :v
8) [Co(en)2F2]ClO4 :v
9) [Co(NH3)4en]Cl3 :v
10) [Cr en Cl4]- :v
11) [Pt(acac)NH3Cl] :v
12) K[FeCl4] :v
13) K[FeCl4]- :v

17
Nomenclature of Coordination Compounds
1. The cation is named first in ionic compounds, then the anion.
2. Nonionic compounds are given a one-word name.
3. The following rules pertain to the names of ligands.
a. The ligands are named first and the central atom last.
b. Ligands are named in alphabetical order by their root name.
c. Neutral ligands are named the same as the molecule, except for a few such as
H2O (aqua) and NH3 (ammine), which have special names.
d. Anionic ligands are named by adding –o to the stem of the usual name, such as
chloro for Cl- and sulfato for SO42-.
e. The name of each ligand is preceded by a Latin prefix (di-, tri- tetra-, penta, hexa-
etc.) if more than one of that ligand Is bonded to the cetnral atom. For example,
the ligands in PtCl42- are named tetrachloro, and the ligands in Co(NH3)4Cl2+ are
named tetraamminedichloro.
If the ligand is polydentate, as in ethylenediamine, the number of ligands bonded
to the central atom is indicated by the corresponding Greek prefixes (bis-, tris-,
tetrakis-, pentakis-, hexakis-, etc.). For example, the ligands in Co(en)33+ are
named trisethylenediamine. A Greek prefix is also used when a Latin prefix forms
a part of the name of the ligand, as in triethylamine, N(CH3)3. In this case, the
ligand name is enclosed in parentheses. For example, the ligands in
2+
[Co(N(CH3)3)4] are named tetrakis(triethylamine).
4, For a cationic complex ion or a nonionic compound, the central atom is given its ordinary
name followed by its oxidation number n Roman numerals, enclosed in parentheses. For
example, [Cr(H2O)5Cl]2+ is named pentaaquachlorochromium(III) ion, and [Cr(NH3)3Cl3]
is name triamminetrichlorochromium (III).
5. For anionic complex ions, the suffix –ate is added to the name of the central atom,
followed by the oxidation number in Roman numerals, enclosed in parentheses. For
example, [Cr(CN)6]3- is name hexacyanochromate (III) ion.

Sometimes a ligand may be attached through different atoms. Thus M—N02 is called nitro
and M—ONO is called nitrito. Similarly the SCN group may bond M—SCN thiocyanato or
M—NCS isothiocyanato. These may be named systematically thiocyanato-S or thiocyanato-
N to indicate which atom is bonded to the metal. This convention may be extended to other
cases where the mode of linkage is ambiguous.

[Zn(NCS)4]2- ion tetrathiocyanato-N-zinc(II)


[Cd(SCN)4]2- ion tetrathiocyanato-S-cadmium(II)

18
Senyawa Kompleks
A. Senyawa Kompleks Netral
Ditulis satu kata, Dinyatakan dengan nama dan jumlah ligan,diikuti dengan nama atom
pusat serta bilangan oksidasi dari atom pusat dengan angka romawi . Identifikasi spesi
yang ada Bilangan oksidasi atom pusat yang harganya nol tidak perlu ditulis

19
B. Senyawa Kompleks Ionik

1. Kompleks Kation
 Dinyatakan dengan ion diikuti dengan nama dan jumlah ligan, nama atom pusat
serta bilangan oksidasi dari atom pusat ditulis dengan angka romawi
 Dinyatakan dengan ion diikuti dengan nama dan jumlah ligan, nama atom pusat
serta muatan dari ion kompleks ditulis dengan angka arab

20
2. Nama kompleks Anion
Dinyatakan dengan ion diikuti dengan nama dan jumlah ligan, nama atom pusat dalam
bahasa latin dengan akhiran –um atau –ium diganti dengan –at serta bilangan oksidasi
dari atom pusat ditulis dengan angka romawi (----angka arab)

21
22
Tata Nama untuk Ligan Berjembatan

1. Diberi nama dengan awalan -µ


2. Awalan diulang bila gugus yang membentuk jembatan berlainan
3. Bila terdapat dua gugus berjembatan yang sama jenisnya digunakan “di-µ-“
4. Ligan berjembatan didaftar berurut dengan ligan yang lain, ditulis diantara garis, kecuali
molekul simetris, sehingga diperoleh nama yang lebih kompak dengan menempatkannya
pertama-tama (diawal)

Contoh :

1. [(NH3)5Co NH2 Co(NH3)4(H2O)]Cl5


+5 = X + 5(0) + (-1) + X + 4(0) + 0
2X = 6
X = 3

Pentaminkobal (III)-µ-amino tetraaminaquokobal (III) klorida

O2
2. [(NH3)4Co Co(NH3)4]3+
NH2
 Ion tetraaminkobal (III) - 1µ - perokso - µ - amino tetraaminkobal (III)
 Ion okta amin - 1µ - perokso - µ - amido cobal (III)
 Ion - 1µ - perokso - µ - amido bis [tetra amin cobal (III)]
H
3. [ (NH3)5 Cr O Cr(NH3)5 ]Br5

pentaamincrom (III)- µ - hidrokso pentamincrom (III) bromida

dekaamin - µ - hidrokso crom (III) bromida

- µ - hidrokso bis [pentamincrom (III)] bromida

H
O
4. [(H2O)4Fe Fe(H2O)4](SO4)2
O
H
 Di- µ -hidrokso – bis [tetraaquobesi (III)] Sulfat
 Okta aquo -- di µ -hidrokso besi (III) sulfat
 Tetra aquo besi (III) – di µ -hidrokso tetraaquobesi (III) sulfat

23
Tata Nama Untuk Isomer (Geometri)
Untuk isomer geometri tata namanya identik dengan nama sebelumnya, tapi ditambah awalan
cis, trans, fac (facial) dan mer (meridional) didepan nama senyawa komplek yang
bersangkutan.

Aturan :

X X
L L L X X L L X

M M M M

L L L L L X L X
X L
trans cis trans cis

X
L X X
L X
M
M
L X
L L L
X
fac mer

Contoh: P(C2H5)3 trietil posfat

1. 2. 3.
H Cl
P(C2H5)3 H 3+ NH3 Cl
H2O
NH3 NH3
Ru Co
Co
P(C2H5)3 P(C2H5)3 NH3 Cl
H NH3
NH3 NH3
H2O
[Ru{(C2H5)3P}3H3]
NH
Mer-tris-(trietilfospin)-trihidrido-
3
Ruthenium (III)
3hh
333

b
333
3
24
Tugas (Latihan)
1. Buatlah Rumus dari :
a. Tris (etilen diamin) Cromium (III) klorida
b. Natrium tetra kloro Zinkat (II)
c. Tetra piridine tembaga (II) Sulfat
d. Tetra isotiosianato Zinkat (II)
e. Ion tetra tiosianato Cuprat (II)
2. Buatlah nama dari senyawa berikut :
a. [ Cr (en)3 ] Cl3
b. Na 2 [ZnCl4]
c. [Cu(Py)4] SO4
3. Buatlah Nama dari senyawa berikut:
a. [Cr en Cl4]-
b. K Fe Cl4
c. [Co(NH3)4 en]Cl3
d. NH4[Cr(NH3)2(NCS)4]
e. [Pt(acac)(NH3)Cl]
f. [Ru(NH3)5N2](NO3)2
g. [Co (en)2(H2O)Cl]2+
h. [Ni{(C6H5)3P}3N2]SO4
i. [Co(NH3)3(H2O)(Cl)(Br)]+
j. [Mo{(C6H5)2P CH2CH2 P(C6H5)2}2 (N2)2]
k. [Pt(NH3)(NH2OH)(NO2)(C6H5N)]+
4. Buatlah Rumus dari:
a. Tris etilendiamin Nikel (II) Sulfat
b. Heksa amino Cobal (III) Clorida
c. Tetra amin Nitro Cloro Platina (IV) Sulfat
d. Amonium diamin tetra tiosianat kromat (III)

5. Berikan Nama Senyawa berikut:


Cl
a. [(NH3)2Pt Pt(NH3)2]Cl
Cl

NH2
b. [(NH3)4Co Co(NH3)4](NO3)4
NO2

25
NH2

c. [(NH3)4Co Co(NH3)4](NO3)4
NO2

Br
d. [(NH3)4Co Co(CN)2(NCS)]3+
O
H
6. Buatlah Rumus Struktur dari:
a. Trans-tetramin dikloro Cobal (III) klorida
NH2 Cobal (III) klorida
b. Cis-tetramin dikloro

7. Buatlah Rumus dari:


”diaquo ditiosianato cobal (III)-1μ-hidroksi-μ-amido-diamin di isotiosianato Cromat (III)
Sulfat”

8. Name the following complex ions.


a. Ru(NH3)5Cl2+
b. Fe(CN)64-
c. Mn(NH2CH2CH2NH2)32+
d. Co(NH3)5NO22+

9. Name the following coordination compounds.


a. [Co(NH3)6]Cl2
b. [Co(H2O)6]I3
c. K2 [PtCl4]
d. K4[PtCl6]

10. Give the formulas for the following.


a. Hexakispyridinecobalt(III)chloride
b. Pentaammineiodochromium(III) iodide
c. Trisethylenediamminenickel(II)bromide
d. Potassium tetracyanonickelate(II)
e. Tetraamminedichloroplatinum(IV)
f. Tetrachloroplatinate(II)

11. Buat nama dari isomer berikut

26
12. Berikan nama bagi sejumlah senyawa kompleks berikut !
a. Na2[Fe(CN)5(NO)]
b. [Co(N3)(NH3)5]SO4
c. K2[Cr(CN)2(O)2(O2)(NH3)]
d. [Pt(NH3)4Cl2][PtCl4]
e. K4[Ni(CN)4]
13. Tuliskan rumus bagi senyawa kompleks yang memiliki nama berikut !
a. Diklorotetraakuokromium (III) nitrat
b. Kalium tetrafluoroargentat (I)
c. Kalium tetraazidokobaltat (III)
d. Amonium akuopentafluoronikelat (IV)
e. Diammin perak (I) tetrasianoferrat (III)

27
BILANGAN KOORDINASI DAN GEOMETRI
Bilangan Koordinasi 1

Bilangan koordinasi 1 dari senyawa kompleks sangat jarang, kecuali pasangan ion
dalam fase gas. Spesi yang sama di dalam larutan kompleks dengan bilangan koordinasi 1,
biasanya berinteraksi membentuk kompleks dengan bilangan koordinasi tinggi.

Contoh: CuI, AgI.

Bilangan Koordinasi 2

Relatif sangat jarang, bisa ditemukan pada logam bermuatan +1 dari Cu, Ag, au dan
Hg.

Contoh: [Cu(NH3)2]+, [Ag(NH)3]+, [Ag(CN)2]-, [Cu(Cl)2]-, Hg(CN)2, [Au(CN)2]-, [AuCl2]-,


[AuCl2]-, [Ag(Cl)2]-

Kesemua senyawa ini dapat beraksi dengan penambahan ligan untuk membentuk
kompleks dengan bilangan koordinasi lebih tinggi.

Contoh: [Ag(NH3)2]+ + 2NH3 [Ag(NH3)4]+

[Hg(CN)2] + 2CN- [Hg(CN)4]-2 “Geometri Linier”

Bilangan Koordinasi 3
Bilangan Koordinasi ini adalah yang paling jarang ditemukan, kebanyakan kristal
senyawa secara stoikiometris MX3 , yang mempunyai struktur dengan bilangan koordinasi
M lebih besar dari 3. Contoh CrCl3 mempunyai penempatan kisi-kisi tak terbatas,
diameter tiap-tiap atom Cr dikoordinasi oleh 6 atom Cl. Yang lain adalah FeCl3, PtClPR3
tak terdapat spesies berinti dua, tetapi dua ligan dipakai bersama, sehingga setiap kation
mempunyai bilangan koordinasi 4.
Cl-

Cr

28
Cl Cl Cl Cl Cl Cl
Fe Fe
Pt Pt
Cl Cl Cl
PR3 Cl PR3

Contoh: [Au(PPh3)3]+ , [Au(PPh3)2Cl] , HgI3- “geometri segitiga datar/trigonal”

Bilangan Koordinasi 4
Merupakan bilangan koordinasi yang penting dan memberikan dua bentuk geometri-
tetrahedral dan “segi empat planar (bujur sangkar)”
Tetra hedral : [Co(CO)4]- , [FeCl4]- , Ni(CO)4], MnO4- , CrO4-2 , [Cu(Py)4]+ , [TiCl4],
[CoCl4- , VO4-3 , [Ni(Cl)4]-2 , [Ni(PPh3)2Cl2]
Bujur Sangkar :[Ni(CN)4]-2 , [PdCl4]-2 , [Pt(en)2]+2 , [AgF4]- , [Rh(CO)2Cl2] ,
[Rh(PPh3]3Cl] , Ni(PMc3)2Cl3 , [Ni{P(C6H5)2(CH2C6H3)}2]

Bilangan Koordinasi 5
Bilangan koordinasi ini kurang dikenal, terdapat dua bentuk geometris bipiramidal
trigonal (tbp) dan piramidal bujur sangkar (sp)
TBP [CdCl5]-3 , [Ni(CN)5]3- , [ Fe(CO)5]
SP [Ni(CN)]-3 ,[ CO(CN)5-3

Bilangan koordinasi 6
Bilangan koordinasi ini sangat penting karena hampir semua kation membentuk kompleks
koordinasi 6.

Ex: [Co(NH3)6]3+, [Co(NO2)6]3+, [Co(en)3]3+, [Fe(CN)6]4-, [Fe(CN)6]3-, [Co(NH3)5Cl]2+,


[Co(NH3)4Cl2]+, [CoF6]3-

Bentuk geometrinya adalah  octahedral

29
Berdasarkan teori ikatan valensi  hibridisasi

Hubungan bilangan koordinasi dengan geometri dapat dilihat di tabel sebagai berikut:

Bilangan Orbital
Susunan ruang Struktur geometri
koordinasi hibridisasi
2 Linier sp

3 segitiga datar sp2

4 Tetrahedral sp3

4 Segi empat datar sp2d

a. Bipiramidal trigonal
5 dsp3
b. Pyramidal bujur sangkar

(a) (b)

6 oktahedral sp3d2

NB:  = atom pusat

 = ligan

30
31
32
PEMBENTUKAN KOMPLEKS
(Hibridisasi)
1. KOMPLEKS OKTAHEDRAL

[Fe(CN)6]3- (Kompleks oktahedral)


3d6 4s2 4p
Atom 26Fe

Ion Fe3+

3d5 4s 4p

Fe3+ dalam
CN CN CN CN CN CN
[Fe(CN)6]3-

d2 sp3

Pada [Fe(CN)6]3- = d2 sp32 disebut dengan inner orbital compleks (Komplek orbital dalam),
karena orbital d dipakai lebih rendah dari s dan p dan disebut juga LOW SPIN atau
spin paired.
CN- = ligan medan kuat

*Bagaimana dengan [Fe(F)6]3-


[Fe(F)6]3-
Fe3+ dalam [Fe(F)6]3-
3d 4s 4p 4d

F F F F F F
s p3 d2
Pada [Fe(F)6]3- = sp3d2 disebut dengan OUTER ORBITAL (komplek orbital luar), karena
orbital d yang dipakai lebih tinggi dari orbital s dan p dan disebut HIGT SPIN atau Spin
free
F- = ligand medan lemah

Struktur inner orbital compleks ion = [Co(NH3)6]3+, [Mn(CN)6]3- , Cr(NH3)6]3+ ,


[C4(CN)6]3-
Struktur outer orbital compleks ion = [Fe(NH3)6]2+ , [Ni(NH3)6]2+ , [Cu(NH3)6]+ ,
[Cr(H2O)6]2+
Untuk inner orbital bersifat diamagnetik/atom sedikit bersifat magnet/

33
cenderung diamagnetik.
Untuk outer orbital bersifat ion atom cenderung paramagnetik.

Menentukan jumlah e- di sekitar ion pusat atau nomor atom efektif


(єAN) [Fe(CN)6]3-

Fe ; no. atom = 26 jumlah e- = 26


Fe3+ ; jumlah e- = 26 – 3 = 23 …………………..(1)
6 ( : CN ) ; jumlah e- = 6(2) = 12 …………………..(2)
єAN Fe3+ (1 + 2) = 35 e
єAN ionnya sama dengan nomor atom gas mulia
[Co(NH3)6]3+

2. KOMPLEKS TETRAHEDRAL

Ion [Zn(NH3)4]2+
3d10 4s2 4p
Atom Zn

Ion Zn2+

Zn2+ dalam
[Zn(NH3)4]2+ NH3 NH3 NH3 NH3

sp3 tetrahedral

3. KOMPLEK SEGI EMPAT DATAR

1. [Ni(CN)4]2-
3d 4s 4p

Ni

Ni2+

Ni2+ dalam [Ni(CN)4]2+

CN CN CN CN

d s p2 Bujur sangkar (diamagnetik)

34
2. [Cu(NH3)4]2+ berbentuk bujur sangkar

Cu

3d 4s

Cu2+

μ = 1,8 B.M

Cu2+ dalam [Cu(NH3)4]2+

NH3 NH3 NH3 NH3

d s p2 bujur sangkar

NH3 NH3 NH3 NH3

s p3 tetrahedral

 Promosi electron [bentuk bujur sangkar(1)] dari orbital 3d ke orbital 4p (p Z), tidak cocok dengan
kenyataan. Bila hal ini benar, maka electron tersebut harus mudah lepas, artinya kompleks mudah
teroksidasi. Kenyataannya kompleks sukar teroksidasi.

 Bila electron yang tidak cocok berpasangan tetap berada di orbital 3d hibridisasinya sp 3 dari
[Cu(NH3)4]2+ harus berbentuk tetrahedral. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan, karena ion
tersebut berbentuk bujur sangkar (planar segi empat).

35
Bilangan Koordinasi 4 Geometri
Bilangan Koordinasi 6 Lanjutan

Untuk kompleks ML6, maka keenam ikatan M-L adalah setara dalam kompleks octahedral teratur.
Jika terdapat ligan yang berbeda dalam kompleks, maka simetri penuh dari octahedral yang
sebenarnya tidak dapat dipertahankan. Demikian pula dalam beberapa kasus dimana semua ligan
kimiawinya sama simetri octahedral sering mengalami Distorsi (Peluruhan/Efek John Tellers  baik
oleh electron yang saling berpautan dalam logam maupun oleh gaya disekitarnya).

o Pemendekan dan pemanjangan sebuah sumbu L-M-L relative terhadap dua yang lain disebut
distorsi “TETRAGONAL” (Gambar 1)

o Pemutusan sempurna dari sekeliling sumbu-sumbunya memberikan distorsi “RHOMBIK”


(Gambar 2)

o Jika oktahedral dimampatkan atau diukur pada sebuah sumbu yang menghubungkan pusat-pusat
dari permukaan segitiga yang berlawanan disebut distorsi “TRIGONAL” (Gambar 3)

L
L
a
L L a

c c L
b
M L M L M
L c
b b
L L
a
L
L
a≠b=c a≠b≠c

(gambar 1) (gambar 2) (gambar 3)

s p3 tetrahedral bujur sangkar

[Cu(NH3)4]2+

36
Kedua metode perhitungan elektron digambarkan untuk ke tiga kompleks berikut:

Senyawa Metode A Metode B


[Mn(CO)5Cl] Mn(I) 6 e- Mn 7 e-
Cl- 2 e- Cl 1 e-
5 CO 10 e- 5 CO 10 e-
Jumlah e 18 e- Jumlah e 18 e-

[Fe(µ5-C5H5)2] Fe (II) 6 e- Fe 8 e-
2 µ5-C5H5 12 e- 2 µ5-C5H5 10 e-
Jumlah e 18 e- Jumlah e 18 e-

[Re(CO)5(PF3)]+ Re (I) 6 e- Re 7 e-
5 CO 10 e- 5 CO 10 e-
PF3 2 e- PF3 2 e-
Muatan + 0 Muatan + -1 e
Jumlah e 18 e- Jumlah e 18 e-
*Charge on ion is accounted for in assignment of oxidation state to Re

[Fe(µ5-C5H5) (CO)2Cl]

37
Elektron Eelktron
Nomor dilepas waktu diperoleh
Atom Kompleks EAN KET.
Atom membentuk dengan
ion Berkoordinasi
Cr 24 [Cr(CO)6] 0 12 36
Fe 26 [Fe(CN)6]4- 2 12 36
Konfigurasi
Fe 26 [Fe(CO)5] 0 10 36
elaktron
Co 27 [Co(NH3)6]3+ 3 12 36
(Kr)
Ni 28 [Ni(CO)4] 0 8 36
Cu 29 [Cu(CN)4]3- 1 8 36
Pd 46 [Pd(NH3)6]4+ 4 12 54 (Xe)
Pt 78 [PtCl6]2- 4 12 84 (Rn)

Fe 26 [Fe(CN)6]3- 3 12 35
Ni 28 [Ni(NH3)6]2+ 2 12 38
Pd 46 [PdCl4]2- 2 8 52
Pt 78 [Pt(NH3)4]2+ 2 8 84

38

Anda mungkin juga menyukai