APOTEKER-A
Kelompok 1
RENDRA PRATAMA (1941012075)
PUTRI ANDAYANA ACHMAD (1941013027)
RIDHOI LASE (1941013035)
ASTRIANI NATALIA BR.GINTING (1941013031)
SELVIE UTARI HORONI (1941013042)
WILDA DHIA FIKRIYANTI (1941012089)
LARAS PUTRI SYAHERA (1941012061)
WINNY RAHMADANI (1941012087)
1.Pendahuluan
Industri farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin
dari menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan
obat atau bahan obat. Dalam memproduksi suatu obat, setiap
industri farmasi harus dapat memenuhi Cara pembuatan Obat
yang Baik (CPOB) agar dapat menjamin dan menghasilkan
produk yang bermutu.
Produk yang bermutu tidak dapat ditentukan berdasarkan
pemeriksaan produk akhir saja, melainkan setiap komponen
yang berhubungan dengan proses produksi, mulai dari
penyiapan bahan baku, bahan kemas, proses pembuatan,
pengemasan, termasuk bangunan dan personil harus
mengikuti Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Bangunan industri adalah bangunan yang digunakan untuk
mengolah barang dengan menggunakan sarana dan prasarana
tertentu.
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah
memiliki desain,kontruksi, letak yang memadai dan kondisi
yang sesuai serta perawatan yang dilakukan dengan baik
untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar
Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian
rupa untuk memperkecil terjadinya resiko kekeliruan,
pencemaran silang dan kesalahan lain serta memudahkan
pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk
menghindari pencemaran silang, penumpukan debu atau
kotoran dan dampak lain yang dapat menurunkan mutu obat.
(Badan POM RI, 2012).
2.TUJUAN
Tujuan tata letak ruang dalam area produksi yang harus ditata
sedemikian rupa adalah sebagai berikut:
• - Untuk memperkecil risiko bahaya medis yang serius akibat terjadi
pencemaran silang, suatu sarana khusus harus disediakan untuk
produksi obat tertentu.
• - Luas area kerja produksi minimal 2 kali luas yang diperlukan untuk
penempatan peralatan (termasuk wadah yang diperlukan untuk
suatu kegiatan) ditambah luas area untuk keperluan pembersihan
dan perawatan mesin oleh operator produksi atau teknisi.
(Badan POM RI, 2013).
3.RUANG LINGKUP
Ruang lingkup /area untuk pembuatan obat diklasifikasikan
sesuai dengan jumlah maksimum partikulat udara yang diperbolehkan untuk
tiap kelas kebersihan sesuai tabel di bawah ini:
Tanah Bekas timbunan sampah dan bahan kimia - Konstruksi bangunan yang kokoh dan kedap air sesuai dengan
peraturan bangunan yang berlaku;- Bebas dari rembesan air,
serangga, binatang pengerat serta dari kontaminan lain; dan
Air tanah Berkas timbunan bahan kimia, Air sadah atau Air yang mengandung zat Semua bekas timbunan bahan harus digali dan dibuang sesuai
koloid dan Mikroba patogen dengan peraturan pemerintah yang berlaku, bekas penimbunan
ini hendaklah dinetralisasi (misal dengan kapur tohor),
Pelunakan air, Sedimentasi dan penyaringan dan Disinfektan
misal: dengan klorinasi
• Bangunan dan fasilitas harus didesain, dikonstruksi, dan dirawat
untuk melindungi bangunan dari
Lingkungan
pengaruh cuaca, banjir, rembesan
Tindakan Pencegahan (antara lain)
Cuaca dari tanah serta masuk dan bersarangnya
- Memberikan cat tahanbinatang kecil,
cuaca pada tembok;- Memasangtikus,
alat penyerap kelembaban
Rembesan air - Memasang saluran pembuangan air yang efektif;- Membuat pondasi dan lantai
bangunan yang tahan rembesan air sesuai dengan teknik bangunan yang berlaku.
Masuk dan bersarangnya binatang kecil, tikus, burung, - Memasang saringan udara pada alat pengendali udara;- Memasang kawat kasa dan
serangga dan hewan lain atau tirai plastik;
• Berdasarkan hasil perbandingan antara CPOB tahun 2012 dan tahun 2018 area yang
dibutuhkan adalah :
Area
Area Area
Area Produksi Pengawasan
Penimbangan Penyimpanan
Mutu
• Hendaklah ada area yang ditetapkan atau system pengendalian lain untuk kegiatan berikut:
a) Penerimaan, identifikasi, pengambilan sampel dan karantina bahan yang dating, penundaan
pelulusan dan penolakan
b) Karantina sebelum pelulusan atau penolakan produk antara dan BAO
c) Karantina sebelum pelulusan atau penolakan produk antara dan BAO
d) Penyimpanan bahan yang ditolak sebelum diposisi
AREA PENIMBANGAN
Kontruksi lantai di area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air, permukannya rata dan memungkinkan
pemberihan yang cepat dan efisien apabila terjadi tumpahan bahan. Sudut antara dinding dan lantai di are
pengolahan hendaklah berbentuk lengkungan
9. PERSAMBUNGAN DAN
KUNSEN
• Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi layanan lain hendaklah
didesain dan dipasang sedemikian rupa untuk menghindarkan pembentukan
ceruk yang sulit dibersihkan. Untuk kepentingan pemeliharaan, sedapat
mungkin hendaklah dapat diakses dari luar area produksi.
• Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada dinding
tetapi digantungkan dengan menggunakan siku-siku penyangga berjarak
cukup dari dinding untuk memudahkan pembersihan menyeluruh.
• Instalasi rangka atap, pipa dan saluran udara yang terpapar ke dalam
ruangan hendaklah dihindarkan. Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur
dan jadwal pembersihan instalasi tersebut hendaklah dibuat dan diikuti.
• Lubang udara masuk dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah
dipasang sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran terhadap produk.
INSTALASI LUBANG UDARA MASUK
High induction
office type diffusor
(avoid)
• Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan menggunakan
fasilitas pengendali udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi yang
dapat mencegah kontaminasi dan kontaminasi silang, pengendali suhu dan,
bila perlu, pengendali kelembaban udara sesuai kebutuhan produk yang
diproses dan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan dan dampaknya
terhadap lingkungan luar pabrik. Area produksi hendaklah dipantau secara
teratur baik selama ada maupun tidak ada kegiatan produksi untuk
memastikan pemenuhan terhadap spesifikasi desain
• Udara di ruang pengolahan yaitu area dengan kondisi lingkungan spesifik yang
ditetapkan, dikendalikan dan dipantau untuk mencegah kontaminasi silang
(dalam fasilitas multiproduk) atau degradasi bahan awal dan produk, misal di
mana produk, bahan awal dan komponen terpapar ke lingkungan ruangan,
serta ruang cuci alat dan ruang penyimpanan bagian peralatan yang
bersentuhan dengan produk yang disirkulasi balik hendaklah dilewatkan
susunan sistem terdiri dari filter EN 779 G4 + F8 + HEPA Filter EN 1822 H13
sebelum udara dialirkan kembali ke ruang pengolahan untuk mencegah
kontaminasi silang.
Ruang ganti pakaian hendaklah berhubungan langsung dengan area produksi namun
leteaknya terpisah.
Ruang ganti pakaian hendaklah hanya digunakan untuk personil dan tidak digunakan untuk
lalu lintas bahan, wadah, dan alat peralatan.
Ruang ganti pakaian hendaklah didesain seperti ruang penyangga undara dan digunakan
sebagai pembatas fisik untuk berbagai tahap penggantian pakaian dan memperkecil
cemaran dan particular terhadap pakaian pelindung.
Ruang ganti baju tersebut hendaklah dibersihkan secara efektif dengan dibilas melalui
udara yang telah tersaring.
Ruang ganti pakaian dilengkapi dengan fasilitas pencucian tangan.
Antara black area dan grey area dibatasi ruang ganti pakaian grey dan airlock.
Antara grey area dan white area dipisahkan oleh ruang ganti pakaian white dan airlock.
Airlock berfungsi sebagai ruangan penyangga antara 2 ruangan dengan kelas kebersihan
yang berbeda untuk mencengah terjadinya kontaminasi dari ruangan dengan kelas
kebersihan lebih rendah ke ruangan dengan kelas kebersihan lebih tinggi.
14. PEMBAGIAN AREA
a. Unclassified Area
Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan (Unclassified area) tetapi untuk kepentingan tertentu ada beberapa parameter yang
dipantau. Termasuk didalamnya adalah laboratorium kimia (suhu terkontrol), gudang (suhu terkontrol untuk cold storage dan cool room),
kantor, kantin, ruang ganti dan ruang teknik.
b. Black area
Area ini disebut juga area kelas E. Ruangan ataupun area yang termasuk dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang ganti
dengan area produksi, area staging bahan kemas dan ruang kemas sekunder. Setiap karyawan wajib mengenakan sepatu dan pakaian
black area (dengan penutup kepala)
c. Grey area
Area ini disebut juga area kelas D. Ruangan ataupun area yang masuk dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang
pengemasan primer, ruang timbang, laboratorium mikrobiologi (ruang preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling di
gudang. Setiap karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning (pakaian dan sepatu grey). Antara black area dan grey area
dibatasi ruang ganti pakaian grey dan airlock.
d. White area
Area ini disebut juga area kelas C, B dan A (dibawah LAF). Ruangan yang masuk dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk
penimbangan bahan baku produksi steril, ruang mixing untuk produksi steril , laboratorium mikrobiologi (ruang uji sterilitas). Setiap
karyawan yang akan memasuki area ini wajib mengenakan pakaian antistatik (pakaian dan sepatu yang tidak melepas partikel). Antara
grey area dan white area dipisahkan oleh ruang ganti pakaian white dan airlock.
Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara 2 ruang dengan kelas kebersihan yang berbeda untuk mencegah terjadinya
kontaminasi dari ruangan dengan kelas kebersihan lebih rendah ke ruang dengan kelas kebersihan lebih tinggi. Berdasarkan CPOB, ruang
diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D dan E, dimana setiap kelas memiliki persyaratan jumlah partikel, jumlah mikroba, tekanan,
kelembaban udara dan air change rate.
15. Area penyimpanan atau gudang
Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai untuk menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam
bahan dan produk (seperti:bahan awal dan bahan pengemas), produk antara, produk ruahan dan produk jadi, produk dalam
status karantina, produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau produk yang ditarik
dari peredaran.
Area penyimpanan hendaklah didesain atau disesuaikan untuk menjaminkondisi penyimpanan yang baik terutama area
tersebut hendaklah bersih, kering dan mendapat penerangan yang cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan.
Apabila kondisi penyimpanan khusus (misalnya: suhu dan kelembaban udara) dibutuhkan, kondisi tersebut hendaklah
disiapkan, dikendalikan, dipantau dan dicatat.
Area penerimaan dan pengiriman barang hendaklah dapat memberikan perlindungan bahan dan produk terhadap cuaca. Area
penerimaan hendaklah didesain dan dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk kebutuhan pembersihan wadah barang
bila perlu.
Apabila status karantina dipastikan dengan cara penyimpanan di area terpisah, maka area tersebut harus diberi penandaan
yang jelas dan akses ke area tersebut terbatas bagi personil yang berwenang. Sistem lain untuk menggantikan sistem
karantina barang secara fisik hendaklah memberi pengaman yang setara. Hendaklah disediakan area terpisah dengan
lingkungan yang terkendali untuk pengambilan sampel bahan awal.
Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan dan produk yang ditolak, atau yang ditarik
kembali atau dikembalikan. Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotik, obatberbahaya lain, dan zat atau
bahan yang mengandung risiko tinggi terhadappenyalahgunaan, kebakaran atau ledakan hendaklah disimpan di area yang
terjamin keamanannya.
16. GUDANG BAHAN YANG MUDAH TERBAKAR
Hasil dari perbandingan antara peraturan CPOB 2012 dan 2018 yaitu, bagian
peraturan area untuk bahan yang mudah terbakar tidak terdapat perbedaan
(peraturan CPOB 2012 & 2018 sama) sebagai berikut:
Hasil dari perbandingan antara peraturan CPOB 2012 dan 2018 yaitu, bagian
peraturan area barang yang ditolak, dipulihkan, dan dikembalikan tidak terdapat
perbedaan (peraturan CPOB 2012 & 2018 sama) sebagai berikut:
Area terpisah dan terkunci disedikan untuk peniympanan bahan dan produk yang
ditolak, dipulihkan dan dikembalikan.
18. KABIN SAMPLING
Hasil dari perbandingan antara peraturan CPOB 2012 dan 2018 yaitu, bagian
peraturan area kabin sampling tidak terdapat perbedaan (peraturan CPOB 2012 &
2018 sama) sebagai berikut:
1. Deterjen benzen sulfonat dan 0,1% v/v Serba guna untuk peralatan, lantai dan
alkohol eter sulfonat dan alat-alat gelas
alkohol etoksilat
2. Cairan deterjen anionik dan 1 % v/v Tangki dan wadah yang digunakan
jenis natrium alkilsulfat untuk pembuatan obat cair