SENYAWA OKSIDA

KIMIA DASAR-2
PUSPORINI, S.Pd.
2016

CO

SENYAWA OKSIDA
Fe2O3

Senyawa Oksida
Oksida
Oksida
Oksida
Oksida
Oksida

Basa (Oksida Logam)

Asam (Oksida Non Logam)
Amfoter (Oksida Metaloid)
Indifferen
Lain (peroksida, superoksida, dan
oksida campuran)

SENYAWA OKSIDA
Senyawa Oksida = persenyawaan antara

suatu UNSUR dengan OKSIGEN

Rumus Umum Senyawa Oksida = A2Ox

Valensi OKSIGEN (O) = 2

Valensi UNSUR (A) = x

JENIS OKSIDA
1. OKSIDA LOGAM
.Oksida Basa
.Oksida Amfoter
.Oksida Indifferen
.Peroksida

JENIS OKSIDA
2. OKSIDA NON LOGAM
.Oksida Asam
.Oksida Indifferen
.Peroksida

JENIS OKSIDA
3. OKSIDA METALOID
.Oksida Amfoter

OKSIDA BASA (OKSIDA

LOGAM)
Oksida logam yang dapat menghasilkan basa/

hidroksida jika direaksikan dengan air

CIRI BASA = memiliki gugus OHOKSIDA BASA + H2O
K2O + H 2O
SrO + H2O
Fe2O3 + 3H2O

BASA

2KOH
Sr(OH)2
2Fe(OH)3

Yang dapat langsung bereaksi dengan air:

Na2O, K2O, CaO, SrO, dan BaO

Langkah-Langkah untuk
Menentukan BASA dari OKSIDA
BASA
LANGKAH 1

Menghitung VALENSI UNSUR LOGAM pada

senyawa oksida basa tsb
LANGKAH 2

Jumlah OH pada BASA = VALENSI UNSUR

LOGAM
LANGKAH 3

Menyetarakan persamaan reaksi

Langkah-Langkah untuk
Menentukan BASA dari OKSIDA
BASA Fe2O3
LANGKAH 1

Menghitung VALENSI UNSUR LOGAM pada

senyawa oksida basa tsb (unsur Fe)
Valensi unsur Fe pada senyawa Fe2O3 = 3
LANGKAH 2

Jumlah OH pada BASA = VALENSI UNSUR LOGAM

Jumlah OH pada BASA = VALENSI UNSUR Fe = 3
Senyawa BASA dari Fe2O3 = Fe(OH)3
LANGKAH 3

Menyetarakan persamaan reaksi

Fe2O3 + 3H2O
2Fe(OH)3

TATA NAMA OKSIDA LOGAM

(SISTEM LAMA)
Nama logam ditulis dalam NAMA

LATIN
a. Jika logam hanya punya 1 jenis
valensi, nama logam tetap
b. Jika logam punya >1 jenis valensi,
akhiran um diganti:
o jika valensi rendah
i jika valensi tinggi
.Nama logam diikuti oksida

Beberapa Unsur Logam yang

memiliki >1 jenis valensi
2

ferro

Fe

Sn
Cu
Co

1
Hg

ferri

2
4
1
2
2

stanno
stanni
kupro
kupri
kobalt
o

1
3
2
4
2

Au
Pb
Pt

merkuro/
hidrargir
o
merkuro/
hidrargiri
auro
auri
plumbo
plumbi
platino

TATA NAMA OKSIDA LOGAM

(SISTEM LAMA)
CONTOH: unsur Fe memiliki 2 jenis valensi
FeO
valensi Fe = 2 (valensi rendah)
Ferrum diganti Ferro, diikuti oksida
FeO = Ferrooksida
Fe2O3

valensi Fe = 3 (valensi tinggi)

Ferum diganti Ferri, diikuti oksida
FeO = Ferrioksida

TATA NAMA OKSIDA LOGAM

(SISTEM STOCK)
Nama logam ditulis dalam nama

umum - diikuti (no.valensi dgn

angka romawi) diikuti oksida
Logam yang hanya punya 1 jenis

valensi tidak perlu menuliskan

no.valensi

TATA NAMA OKSIDA LOGAM

(SISTEM STOCK)
CONTOH:
Na2O
Na hanya punya 1 jenis valensi (valensi Na =
1)
Na2O = Natrium oksida
Al2O3

Al hanya punya 1 jenis valensi (valensi Al = 3)

Al2O3 = Aluminium oksida

TATA NAMA OKSIDA LOGAM

(SISTEM STOCK)
CONTOH:
Cu memiliki 2 jenis valensi, yaitu 1 dan 2
CuO
valensi Cu = 2
CuO = Tembaga (II) oksida
Cu2O

valensi Cu = 1
Cu2O = Tembaga (I) oksida

OKSIDA ASAM
(OKSIDA NON LOGAM)
Oksida non logam yang dapat

menghasilkan asam jika direaksikan dengan

air
CIRI ASAM = memiliki gugus H+
OKSIDA ASAM + H2O
CO2 + H2O

H2CO3

SO3 + H2O

H2SO4

P2O5 + 3H2O
N2O3 + H2O

2H3PO4
2HNO2

ASAM

Langkah-Langkah untuk
Menentukan ASAM dari OKSIDA
ASAM
LANGKAH 1

Menghitung VALENSI TERENDAH unsur

nonlogam pertama dengan rumus
VALENSI TERENDAH = 8 NOMOR GOLONGAN
(rumus untuk golongan VA-VIIA)
VALENSI TERENDAH = NOMOR GOLONGAN
(rumus untuk golongan IIIA)
LANGKAH 2

Menentukan jumlah H pada ASAM dengan rumus

Jumlah H = VALENSI TERENDAH unsur non
logam

Langkah-Langkah untuk
Menentukan ASAM dari OKSIDA
ASAM
LANGKAH 3

Menghitung VALENSI UNSUR NONLOGAM

pada senyawa oksida tsb
LANGKAH 4

Menghitung jumlah O pada ASAM dengan cara

menghitung muatannya (muatan total = nol)
LANGKAH 5

Menyetarakan persamaan reaksi

Langkah-Langkah untuk
Menentukan ASAM dari OKSIDA
ASAM
PENGECUALIAN

Untuk oksida asam dari unsur N dan gol.

IVA (C; Si)
tidak menggunakan LANGKAH 1-4,
tetapi LANGSUNG DIGABUNG SAJA
ANTARA OKSIDA ASAM DENGAN AIR,
kemudian disetarakan persamaan reaksinya

Langkah-Langkah untuk
Menentukan ASAM dari OKSIDA
ASAM
Contoh:
N2O3 + H2O

H2N2O4

H2N2O4 disederhanakan menjadi HNO2

N2O3 + H2O
N2O5 + H2O

2HNO2
H2N2O6

H2N2O6 disederhanakan menjadi HNO3

N2O5 + H2O

2HNO3

Langkah-Langkah untuk
Menentukan ASAM dari OKSIDA
ASAM Sb2O5
LANGKAH 1

Menghitung VALENSI TERENDAH unsur

nonlogam pertama (unsur Sb) dengan rumus
VALENSI TERENDAH = 8 NOMOR GOLONGAN
VALENSI TERENDAH unsur Sb = 8 5 = 3
LANGKAH 2

Menentukan jumlah H pada ASAM dengan rumus

Jumlah H = VALENSI TERENDAH unsur non
logam
Jumlah H = VALENSI TERENDAH unsur Sb = 3

Langkah-Langkah untuk
Menentukan ASAM dari OKSIDA
ASAM Sb2O5
LANGKAH 3

Menghitung VALENSI UNSUR NONLOGAM

pada senyawa oksida tsb
Valensi unsur Sb pada senyawa Sb 2O5 = 5
LANGKAH 4

Menghitung jumlah O pada ASAM dengan cara

menghitung muatannya
LANGKAH 5

Menyetarakan persamaan reaksi

TATA NAMA OKSIDA NON LOGAM

(SISTEM LAMA)
Nama unsur non logam pertama disebutkan

terlebih dulu, diikuti oksida

Jika jumlah unsur oksigen= 1, diberi awalan

mono
Jika jumlah unsur non logam pertama = 1,

tidak usah diberi awalan

Jika jumlah unsur non logam pertama >1,

diberi awalan sbb:

TATA NAMA OKSIDA NON LOGAM

(SISTEM LAMA)
Jumlah
unsur
non logam
1
2
3
4
5

awala
n
Mono
Di
Tri
Tetra
Penta

Jumlah
unsur
non logam
6
7
8
9
10

awala
n
Heksa
Hepta
Okta
Nona
Deka

TATA NAMA OKSIDA NON LOGAM

(SISTEM LAMA)
CONTOH:
CO
Unsur non logam pertama: C = karbon
Jumlah unsur C = 1 (tidak perlu diberi
awalan)
Jumlah unsur O = 1 = mono oksida =
monoksida
CO = karbon monoksida

TATA NAMA OKSIDA NON LOGAM

(SISTEM LAMA)
CONTOH:
P2O5
Unsur non logam pertama: P = phosphor
Jumlah unsur P = 2 (awalan di)
Jumlah unsur O = 5 = penta oksida
CO = Diposfor penta oksida

TATA NAMA OKSIDA NON LOGAM

(SISTEM STOCK)
Nama unsur non logam pertama

ditulis dulu - diikuti (no.valensi dgn

angka romawi) diikuti oksida

TATA NAMA OKSIDA NON LOGAM

(SISTEM STOCK)
CONTOH:
SO3
Valensi unsur S = 6
SO3 = Belerang (VI) oksida
N2O5

Valensi unsur N= 5
N2O5 = Nitrogen (V) oksida

OKSIDA AMFOTER
(OKSIDA METALOID)
Amfotermerupakan zat yang dapat bereaksi sebagai asam

atau basa
Oksida logam/ non logam yang dapat bersifat baik sebagai

oksida basa/ oksida asam

Senyawa oksida amfoter:

ZnO

Cr2O3

PbO

As2O3

SnO

As2O5

SnO2

Sb2O3

Al2O3

Sb2O5

OKSIDA AMFOTER
Oksida
Amfoter
ZnO
PbO
SnO
SnO2
Al2O3
Cr2O3
As2O3
As2O5
Sb2O3

Asam
Amfoter

Basa
Amfoter

OKSIDA INDIFFEREN
Oksida logam/ non logam yang bukan tergolong

oksida basa dan bukan pula oksida asam.

Senyawa oksida indifferen:

H2O

NO2

CO

Pb3O4

N2O

MnO2

NO

PbO2

OKSIDA LAIN
PEROKSIDA

Oksida logam yang dapat dianggap

terbentuk dari hidrogen peroksida (H2O2)
jika semua atom H diganti dengan atom
logam
CIRI PEROKSIDA:

Kelebihan 1 atom O jika dibandingkan

dengan oksida biasa
Biloks O = -1

OKSIDA LAIN
CONTOH PEROKSIDA

H2O2
Na2O2

Hidrogen
peroksida
Natrium peroksida

K2O2

Kalium peroksida

MgO2
CaO2

Magnesium
peroksida
Kalsium peroksida

BaO2

Barium peroksida

OKSIDA LAIN
SUPEROKSIDA

Oksida logam yang jumlah oksigennya lebih

1 dibandingkan senyawa peroksida
CIRI SUPEROKSIDA:

Kelebihan 1 atom O jika dibandingkan

dengan peroksida
Biloks O = < -1

OKSIDA LAIN
CONTOH SUPEROKSIDA

NaO2
KO2
MgO3

Natrium
superoksida
Kalium superoksida

CaO3

Magnesium
superoksida
Kalsium superoksida

BaO3

Barium superoksida

OKSIDA LAIN
OKSIDA CAMPURAN

Oksida logam yang merupakan campuran 2

macam senyawa oksida
Contoh:

Fe3O4 = campuran FeO dengan Fe2O3

Pb3O4 = campuran PbO dengan PbO2