KIMIA KOORDINASI
ACARA 2
DISUSUN OLEH:
NIM : K1A018032
KELAS :B
PURWOKERTO
2020
PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS LIGAN KHELAT
I. TUJUAN
Mempelajari pembuatan senyawa kompleks Nikel dengan ligan khelat
etilendiamin dan oksalat.
PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Sebanyak 0,5 g NiCl2.6H2O dilarutkan - Massa = 0,5 g
dalam 5 mL etanol (Larutan I ). - Larutan tidak hijau.
2. Sebanyak 0,5 g Asam oksalat dilarutkan - Massa = 0,5 g
dalam 10 mL akuades (Larutan II). - Larutan tidak berwarna.
3. Larutan II ditambahkan ke dalam larutan - Larutan berwarna hijau tosca.
I, lalu diamati yang terjadi (Larutan Ia)
4. Sebanyak 1 mL etilendiamin - Larutan berwarna ungu.
ditambahkan ke dalam Larutan I, diamati
yang terjadi (Larutan Ib)
5. Endapan dicuci dengan etanol: air (1:1). - Larutan Ia: endapan berwarna
6. Endapan yang terbentuk disaring dan biru muda.
dikeringkan. - Larutan Ib: endapan berwarna
7. Hasil yang diperoleh ditimbang dan ungu.
hitung rendemennya.
5.2. Pembahasan
Senyawa kompleks adalah senyawa yang terjadi karena adanya
ikatan kovalen koordinasi antara logam transisi dengan satu atau lebih ligan.
Ikatan koordinasi terbentuk antara pasangan elektron bebas yang dikenal
sebagai ligan dan akseptor pasangan elektron yang dapat berupa atom atau
ion logam. Atom logam dalam senyawa kompleks berfungsi sebagai atom
pusat yang dikelilingi ligan. Berdasarkan teori Asam-Basa Lewis, maka
atom pusat bersifat sebagai asam lewis sedangkan ligan berberan sebagai
basa lewis. Atom pusat „wajib‟ untuk bisa menerima pasangan elektron
bebas, sementara ligan „wajib‟ memiliki pasangan elektron bebas untuk
didonorkan dan digunakan secara bersama membentuk ikatan kovalen
koordinasi dengan atom pusat(Day dan Selbin, 1993).
Atom pusat (logam) yang nantinya membentuk senyawa kompleks
adalah logam-logam transisi karena memiliki peluang untuk bisa
menangkap pasangan elektron bebas. Donasi pasangan elektron ligan
kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga
senyawa kompleks disebut juga senyawa koordinasi. Senyawa kompleks
melarutkan asam dan basa lewis. Ion atau atom pusat penerima pasangan
elektron bebas yang disumbangkan oleh ligan disebut asam lewis. Ligan
mempunyai paling sedikit sepasang elektron bebas yang disumbangkan
kepada ion atau atom pusat. Reaksi asam-basa lewis daat dituliskan sebagai
berikut(House, 2008):
A + :B → A:B
Asam Basa Senyawa kovalen koordinasi
Ligan berdasarkan jumlah donor pasangan elekton yang
dimilikinya, dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu Ligan Monodentat,
Ligan Bidentat, dan Ligan Polidentat. Ligan monodentat hanya memiliki
satu donor pasangan elektron seperti H2O, NH3 dan CO. Ligan Bidentat
memiliki dua donor pasangan elekton, biasanya berupa senyawa netral atau
anion (seperti oksalat, karboksilat, ion glisinat dan lain lain). Ligan
Polidentat mempunyai lebih dari dua donor pasangan elektron. Ligan
polidentat dinamakan dengan nama lain tergantung pada jumlah donor
pasangan elektron yang disumbangkan, seperti tridentat, tetradentat,
pentadentat, dan heksadentat(Effendy, 2007).
Etilendiamina adalah senyawa organik dengan rumus C2H4(NH2)2.
Senyawa ini berbentuk cair tak berwarna dengan bau seperti-amonia.
Etilendiamina ini merupakan basa amina yang sangat kuat. Anggota
pertama dari polietilena amina ini adalah ligan pengkhelat bidentat yang
dikenal untuk senyawa koordinasi. Senyawa ini sering disingkat "en" dalam
kimia anorganik. Turunan terkait dari ethylenediamine termasuk asam
ethylenediaminetetraacetic (EDTA), tetramethylethylenediamine (TMEDA),
dan tetraethylethylenediamine (TEEDA)( Cotton dan Wilkinson, 1976).
Cotton, F. Albert dan Wilkinson. 1976. Basic Inorganic Chemistry. Jakarta: UI Press
Day, F.A dan J. Selbin. 1993. Kimia Anorganik Teori. Yogyakarta: UGM Press.
Saputro, Agung N.C. 2015. Konsep Dasar Kimia Koordinasi. Yogyakarta: Deepublish.
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:
PT Kalman Media Pustaka.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
HASIL
JAWABAN PERTANYAAN