Anda di halaman 1dari 3

Bilangan Oksidasi Logam Transisi

Salah satu fitur kunci dari kimia logam transisi adalah adanya berbagai biloks (bilangan
oksidasi). Ini kadang-kadang so confuse, termasuk gue. Bilangan oksidasi adalah

suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu


atom untuk melepas atau menangkap elektron
dalampembentukan suatu senyawa. Nilai bilangan oksidasi
menunjukkan banyaknya elektron yang dilepasatau ditangkap,
sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun
negatif. Nah, kalau mau tahu beda valensi dengan bilangan
oksidasi silahkan lihat sini. Terus ada lagi yang namanya keadaan
oksidasi. Eh apa pula itu?
Kalau punya SPU yang ada daftar bilangan oksidasi untuk logam transisi, pasti bakal nemu
beberapa bilangan. ada satu, dua, tiga, bahkan empat. Ternyata ,da juga logam lain yang
bukan logam transisi punya bilangan oksidasi banyak juga. Jmm Misalnya, unsur-unsur
seperti sulfur atau nitrogen atau klor memiliki rentang bilangan oksidasi yang sangat luas
dalam senyawa mereka - dan ini jelas bukan logam transisi.
Namun, variabilitas ini kurang umum di logam terlepas dari unsur transisi. Dari logam akrab
dari kelompok utama Tabel Periodik, hanya timbal dan timah menunjukkan tingkat oksidasi
variabel sampai batas tertentu
Contoh bilangan oksidasi logam transisi
Iron (Besi/Ferum)
Besi punya 2 bentuk umum bilangan oksidasinya (+2 and +3), contohnya, Fe2+ and Fe3+ Juga
punya bentuk biloks +6 yang sangat jarang ditemukan di dalam Ferat (VI) ion, FeO42-.
Mangan
Kalau Mangan punya biloks dengan range luas, lihat saja dibawah ini. Mantep kan?
+2

in Mn2+

+3

in Mn2O3

+4

in MnO2

+6

in MnO42-

+7

in MnO4-

Salah satu ciri logam transisi adalah di mana unsur-unsur tersebut mempunyai lebih dari
satu bilangan oksidasi. Contohnya, pada senyawa vanadium diketahui mempunyai
bilangan oksidasi mulai -1 pada V(CO)6- hingga +5 pada VO43-. Bilangan oksidasi
maksimum pada logam transisi baris pertama sama dengan jumlah elektron valensi

seperti titanium (+4) dan mangan (+7) namun berkurang pada unsur-unsur selanjutnya.
Pada baris kedua dan ketiga ada ruthenium dan osmium dengan bilangan oksidasi +8.
Pada senyawa seperti [Mn04]- dan OsO4, unsur logam transisi memperoleh oktet yang
stabil dengan membentuk empat ikatan kovalen. Bilangan oksidasi terendah ada pada
senyawa Cr(CO)6 (bilangan oksidasi nol) dan Fe(CO)42- (bilangan oksidasi -2) di mana
aturan 18 elektron dipatuhi. Senyawa tersebut juga merupakan kovalen. Ikatan ion
biasanya terbentuk pada bilangan oksidasi +2 atau +3. Pada senyawa yang terlarut, ion
tersebut biasanya berikatan dengan enam molekul air yang tersusun secara oktahedral.
Perubahan tingkat oksidasi (bilangan)
Salah satu ciri kunci dari kimia logam transisi adalah bermacam-macamnya tingkat oksidasi
(bilangan oksidasi) yang dapat ditunjukkan oleh logam.
Sesuatu angapan yang salah, untuk memberikan kesan bahwa hanya logam transisi saja yang
memiliki perubahan tingkat oksidasi. Sebagai contoh, unsur-unsur seperti belerang dan klor
memiliki bermacam-macam tingkat oksidasi pada persenyawaannya dan sudah sangat jelas
bahwa belerang dan klor tidak termasuk logam transisi.
Akan tetapi, perubahan ini tidak sebanyak pada logam selain unsur-unsur transisi. Logam
yang dikenal yang berasal dari grup utama tabel periodik, hanya timbal dan timah saja yang
menunjukkan perubahan tingkat oksidasi sampai tingkat tertentu.
Contoh perubahan tingkat oksidasi dalam logam-logam transisi
Besi
Besi pada umumnya memiliki dua tingkat oksidasi (+2 dan +3) dalam bentuk, sebagai
contoh, Fe2+ dan Fe3+. Besi juga dapat memiliki bilangan oksidasi +6 pada ion ferat(VI),
FeO42-..
Mangan
Mangan memiliki tingkat oksidasi yang bermacam-macam pada persenyawaannya. Sebagai
contoh:

+2

in Mn2+

+3

in Mn2O3

+4

in MnO2

+6

in MnO42-

+7

in MnO4-

Contoh-contoh yang lain


Kamu dapat menemukan contoh-contoh di atas dan contoh- contoh yang lain dengan lebih
mendalam jika kamu mengeksplor sifat kimia dari masing-masing logam pada menu logam
transisi. Menu tersebut merupakan sambungan dari menu ini yang terletak pada bagian bawah
halaman ini.
Walaupun unsur transisi memiliki beberapa
bilangan oksidasi, keteraturan dapat dikenali.
Bilangan oksidasi tertinggi atom yang memiliki
lima elektron yakni jumlah orbital d berkaitan
dengan keadaan saat semua elektron d (selain
elektron s) dikeluarkan. Jadi, dalam kasus
skandium dengan konfigurasi elektron
(n-1)d ns , bilangan oksidasinya 3. Mangan
dengan konfigurasi (n-1)d ns , akan
berbilangan oksidasi maksimum +7.
Bila jumlah elektron d melebihi 5, situasinya
berubah. Untuk besi Fe dengan konfigurasi
elektron (n-1)d ns , bilangan oksidasi
utamanya adalah +2 dan +3. Sangat jarang
ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi
tertinggi sejumlah logam transisi penting seperti
kobal Co, Nikel Ni, tembaga Cu dan zink Zn lebih
rendah dari bilangan oksidasi atom yang
kehilangan semua elektron (n1)d dan ns-nya.
Di antara unsur-unsur yang ada dalam golongan
yang sama, semakin tinggi bilangan oksidasi
semakin penting untuk unsur-unsur pada
periode yang lebih besar

Anda mungkin juga menyukai