Anda di halaman 1dari 54

PERTEMUAN KE 4

BAB 3 . KONSEP IKATAN KIMIA


1. ELEKTRONEGATIVITAS
2. IKATAN IONIK
3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI:
SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN
4. IKATAN KOVALEN
IKATAN KOVALEN POLAR
5. MUATAN FORMAL
6. BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR
7. TATA NAMA ANORGANIK DAN BILANGAN
OKSIDASI

(a)

(a) Amonia, NH3


(b) Air, H2O
(c) Metana, CH4

(b)

(c)

1. ELEKTRONEGATIVITAS

Merupakan sifat berkala (periodik) yang penting.


Elektronegativitas ialah besarnya daya menarik elektron
ke dalam suatu atom dalam penggabungan kimia.
LOGAM
NON-LOGAM
- mudah menyerahkan e- - mudah menerima e- membentuk kation
- membentuk anion
- elektropositif
- elektronegatif

Nilai Elektronegativitas
(fluorin: elektronegativitas = 4)

Selisih elektronegativitas besar e- berpindah IKATAN IONIK


Selisih elektronegativitas kecil e- digunakan bersama
IKATAN KOVALEN

IKATAN
IONIK

pengalihan elektron antaratom

IKATAN
KOVALEN POLAR

pemindahan muatan secara parsial

IKATAN
KOVALEN

penggunaan elektron bersama antaratom

Parameter fisis penentu jenis ikatan kimia:

I. ENERGI IONISASI (IE)


energi yang diperlukan untuk melepas
1e- dari atom gas netral:
X(g) X+(g) + eE = IE1

IE1 selalu > 0; IE1 konfigurasi e- terluar atom


semakin stabil
X+(g) X2+(g) + e-

E = IE2 dst.

II. AFINITAS ELEKTRON (EA)

energi yang dibebaskan untuk menambah 1e ke atom gas netral:


-

X(g) + e X (g)

E = -EA1

EA1 dapat + atau -; EA > 0 e mudah melekat pada suatu atom

III. ELEKTRONEGATIVITAS

Tolak-menolak elektrostatik EA2 selalu > 0

kecenderungan atom untuk menyerahkan/menerima e ke/dari


(perlu lingkungan kristalin agar anion 2 terstabilkan)
atom lain dalam ikatan kimia

Elektronegativitas (Mulliken) = (IE1 + EA)


Tabel
berkala

IE1, EA, dan


elektronegativitas
meningkat

IE1, EA, dan

Unsur sebelah kanan tabel berkala:


IE1, EA sangat elektronegatif

2. IKATAN IONIK

ELEKTRON
VALENSI
KULIT
ATOM
INTI
ATOM
ELEKTRON
TERAS

Unsur golongan utama (kecuali He):


e- val. atom netral = no. golongan
Tidak berlaku jika unsur melalui deret logam transisi
Br: 17e lebih banyak daripada Ar
e val = 7 (10 e dalam deret logam transisi

Model titik-elektron Lewis

telah menjadi elektron teras)

1. Elektron valensi digambarkan dengan titik.


2. Elektron teras tidak digambarkan.

3. Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat sisi


lambang unsur.
4. Titik-titik berikutnya dipasangkan pada yang sudah ada.

He

Li

Be

Ne

Li

Be

Ne

A. Pembentukan Senyawa Ionik Biner


Atom Anion/kation agar stabil (memenuhi aturan oktet):
e- val. = pada gas mulia (8e-; 2e- untuk He)
Contoh:
Na Na+ + e-

Cl + e

kehilangan 1 elektron valensi


x

Cl

memperoleh 1 elektron valensi

(tanda x semata-mata untuk membedakan dari mana elektron itu berasal)

Na +

NaCl
Cl
penggabungan membentuk senyawa ionik (garam)

Contoh lain: Ca + 2 Br
atom netral
(tidak oktet)

Ca2+ + 2 Br

kation anion
(oktet) (oktet)

CaBr2

senyawa
ionik

CONTOH .1
Ramalkan rumus senyawa antara Rubidium dan Sulfur.
Tuliskan lambang Lewis untuk unsur-unsur itu sebelum
dan sesudah penggabungan kimia.

Penyelesaian:
Rb: golongan I 1 elektron valensi Rb
S: golongan VI 6 elektron valensi S
Pengalihan 1 e- masing-masing dari 2 atom Rb kepada 1 atom
2-

S menghasilkan 2 ion Rb+ dan 1 ion S (semuanya oktet).


2-

Senyawanya Rb2S atau dalam lambang Lewis, (Rb+)2( S )

Kation + Anion Senyawa Ionik (GARAM)


Contoh:

Na +
Ca

NaCl

Cl

Ca2+ + 2 Br

+ 2 Br

Tata nama senyawa ionik


Tata nama ion:

1.

Kation monoatomik (1 ion stabil):


Nama = unsur induknya
+
Contoh: Na : ion natrium

2.

Ca

2+

: ion kalsium

Kation monoatomik (beberapa ion stabil):


+
Contoh: Cu : ion tembaga (I) atau ion kupro

CaBr2

3. Kation poliatomik
+
Contoh: NH4 : ion amonium

+
H3O : ion hidronium

2+
2+
Hg2 : ion merkuri (I) [bedakan dengan Hg :ion merkuri (II)]

4. Anion monoatomik:
Bagian pertama nama unsur + akhiran ida
Contoh:

Cl : ion klorida

Br : ion bromida

5. Oksoanion (anion poliatomik dengan atom O bergabung pada unsur


kedua):
(a) Hanya 1 oksoanion: Batang nama unsur kedua + akhiran at
Contoh:

3SiO4 : ion silikat

(d) Oksoanion dengan atom H sebagai unsur ketiga:


+ kata hidrogen pada nama anion

Contoh: HCO3 : ion hidrogen karbonat

FCl

fluorida
-

klorida

CN-

sianida

SiO43-

silikat

CNO-

sianat

PO43-

fosfat

(nama biasa: ion bikarbonat)

Br-

bromida

SCN-

tiosianat

HPO42-

hidrogen fosfat

I-

iodida

MnO4-

permanganat

H2PO4-

dihidrogen fosfat

H-

hidrida

CrO42-

kromat

SO32-

sulfit

O2-

oksida

Cr2O72-

dikromat

SO42-

sulfat

S2-

sulfida

CO32-

karbonat

HSO4-

hidrogen sulfat

O22-

peroksida

HCO3-

hidrogen karbonat ClO-

O2-

superoksida

NO2-

nitrit

ClO2-

klorit

OH-

hidroksida

NO3-

nitrat

ClO3-

klorat

ClO4-

perklorat

hipoklorit

Nama senyawa ionik = Nama kation + nama anion


Contoh: SnBr2
KMnO4

Soal Latihan:

1.

timah (II) bromida


kalium permanganat

(NH4)2SO4

amonium sulfat

Fe(H2PO4)2

besi (II) dihidrogen fosfat

Ca(CN)2

kalsium sianida

Cu3(PO4)2

tembaga (II) fosfat

Tuliskan rumus kimia untuk:


(a) kalsium hipoklorit
(b) kalium superoksida

Energi stabilisasi Coulomb


Nilai IE1 selalu > EA: Nilai min. IE1 (Cs) = 376 kJ mol
-1
Nilai maks. EA (Cl) = 349 kJ mol

-1

Ada biaya energi untuk perpindahan e antaratom gas netral

R Atom netral lebih stabil


(R = jarak antarpusat atom)
R kation & anion
terstabilkan oleh
gaya tarik Coulomb

Q1Q2
Energi potensial
40 R
o

= permitivitas vakum

-12 2 -1 -1
= 8,854x10
C J m

Ciri-ciri senyawa ionik:


1. Padatan pada suhu kamar.
2. Titik leleh dan titik didih tinggi
Misal: NaCl titik leleh = 801oC dan
titik didih = 1413oC.
3. Senyawa ionik padat umumnya kurang baik menghantar
listrik, tetapi lelehannya menghantar dengan baik.
4. Komposisi kimia dinyatakan sebagai rumus empiris
bukan rumus molekul.

3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI:


SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN
Struktur molekul yang stabil ditentukan oleh susunan 3D
atom-atom dalam molekul itu:
* Panjang ikatan ukuran molekul
(jarak antarinti atom dalam ikatan tertentu)
* Sudut ikatan bentuk molekul
(orientasi relatif dua ikatan yang berdekatan)
Vibrasi molekul panjang & sudut ikatan berubah-ubah
nilai rerata diukur dengan spektroskopi & difraksi sinar-X

A. Panjang dan Energi Ikatan

Rerata
Molekul panjang ikatan
( = 10-10 m)

Energi ikatana
(kJ mol-1)

Molekul

Rerata
Energi ikatan
panjang ikatan
(kJ mol-1)
-10
( = 10 m)

N2

1,100

942

HF

0,926

565

O2

1,211

495

HCl

1,284

429

F2

1,417

155

HBr

1,424

363

Cl2

1,991

240

HI

1,620

295

Br2

2,286

190

ClF

1,632

252

I2

2,669

148

BrCl

2,139

216

Energi (disosiasi) ikatan (Ed)


= energi yang harus diserap untuk memecah 1 mol ikatan tertentu.

1 golongan: Z ukuran atom panjang ikatan


energi ikatan
Contoh: Panjang ikatan F2 < Cl2 < Br2 < I2; ClF < ClBr
Energi ikatan HF > HCl > HBr > HI

Anomali energi ikatan:


F2 << Cl2 > Br2 > I2 kuatnya tolak-menolak antaratom F
yang sangat elektronegatif
faktor orde ikatan

N2 >> O2 >> F2

Panjang ikatan dari sepasang atom tertentu hanya berubah


sedikit dari satu molekul ke molekul lain, sedangkan energi
ikatan tidak begitu terulangkan (+10%)
Contoh:

Ikatan
OH

Molekul

Panjang ikatan
()

H2O

0,958

H2O2

0,960

HCOOH

0,95

CH3OH

0,956

B. Orde Ikatan
Panjang ikatan Energi ikatan
()
(kJ mol-1)

Ikatan

Molekul

Orde ikatan

CC

etana
(H3CCH3)

1,536

345

C=C

etilena
(H2C=CH2)

1,337

612

CC

asetilena
(HCCH)

1,204

809

CC & C=C
selang-seling

benzena
(C6H6)

1
(antara & =)

1,37

505

Orde ikatan Panjang ikatan Energi ikatan


Orde ikatan rangkap juga ada
pada ikatan antaratom selain C
dan antaratom taksejenis:

CO 1,43

CH 1,10

C=O 1,20

NH 1,01

NN 1,45

OH 0,96

N=N 1,25

CN 1,47

NN 1,10

CN 1,16

4. IKATAN KOVALEN
Atom-atom yang identik dapat memperoleh konfigurasi eyang stabil dengan cara penggunaan bersama elektron.
Contoh:

elektron
takberpasangan

elektron
berpasangan

Cl + Cl

Cl Cl

atau

elektron
nonikatan

H H

H + H

atau H H
Cl

4 Cl +

Cl

C Cl
Cl

Cl

Cl

CONTOH.2
Tulislah struktur titik-elektron untuk senyawa yang dihasilkan
nitrogen (N) dan hidrogen (H) ketika berikatan kovalen.

Penyelesaian:
N + 3H

H N H
H

atau H N H
H
amonia (NH3)

A. Ikatan Kovalen Ganda


Jika 2 atau 3 pasang e- digunakan bersama, terbentuk ikatan
kovalen ganda dua atau tiga, misalnya
2 O +

N +

atau O C O

O C O
N

N N atau N N

CONTOH .3
Tulislah struktur titik-elektron untuk menjelaskan pembentukan
etilena, C2H4, dari karbon (Golongan IV) dan hidrogen.

Penyelesaian:
2 C + 4H

H
H

C C

H
H

atau

H
C C

etilena

B. IKATAN KOVALEN POLAR


Jika dua atom berbeda terikat secara kovalen, elektron ikatan
tidak digunakan sama rata, tetapi condong ke atom yang
lebih elektronegatif.
Contoh:

H + Cl
(2,2) (3,0)

H Cl

+
H Cl atau H Cl
molekul polar
( = muatan parsial)

Selisih elektronegativitas dwikutub semakin kuat


ikatan semakin polar
> 1,7 ikatan ionik
01,7 ikatan kovalen polar
0 ikatan kovalen

C. Ikatan kovalen koordinasi:


salah satu atom memberikan dua elektron sekaligus kepada
atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen.
Contoh:
H
H N + H+
H

H
H N xx H
H

H N
H

ikatan kovalen koordinasi


Tanda panah kadang-kadang digunakan untuk
menyatakan pasangan elektron yang disumbangkan

CONTOH .4
Tuliskan struktur Lewis dari pernyataan berikut: boron
triklorida membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan
nitrogen dari molekul amonia.

Penyelesaian:
H
H N +
H

Cl
B Cl
Cl

H Cl
H N xx B Cl
H Cl

H
H N
H

Cl
B Cl
Cl

5. MUATAN FORMAL
H2SO4 dua struktur Lewis yang memenuhi :
O

H O S O H

H O S O H

(1) 4 ikatan S-O

(2) 2 ikatan S-O


2 ikatan S=O

Eksperimen:
Ada 2 jenis ikatan antara S dan O pada H2SO4 157 pm
(SO) & 142 pm (S=O) Struktur (2) yang realistis

Alat bantu untuk memilih: Muatan formal


MF = e- valensi e- ikatan e- nonikatan
Struktur (1)
H
= 1 0 (2) = 0
Okiri = 6 4 (4) = 0
Okanan = 6 4 (4) = 0
Oatas = 6 6 (2) = 1
Obawah = 6 6 (2) = 1
S
= 6 0 (4) = +2
Muatan bersih
= 0

Struktur (2)
H
= 1 0 (2) = 0
Okiri = 6 4 (4) = 0
Okanan = 6 4 (4) = 0
Oatas = 6 4 (4) = 0
Obawah = 6 4 (4) = 0
S
= 6 0 (12) = 0
Muatan bersih
=0

Struktur (1) memiliki 3 atom bermuatan


energi sangat tinggi (tidak stabil)

CONTOH .5
Gunakan konsep muatan formal untuk menentukan mana
struktur hidroksilamina, NH3O, yang terbaik.

Penyelesaian:
H
H N O

H N O H

H
(1)

H
(2)

H = 1 0 (2) = 0
N = 5 0 (8) = +1
O = 6 6 (2) = 1

H = 1 0 (2) = 0
N = 5 2 (6) = 0
O = 6 4 (4) = 0

Struktur (2) terbaik karena muatan formal semua atomnya nol.

6. BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR


Molekul dengan > 1 ikatan kovalen polar bisa polar/nonpolar
bergantung pada susunan ikatan-ikatannya dalam ruang
Contoh : CO2 O C O

molekul nonpolar linear

tot = 0

H2O H O H

molekul polar yang bengkok

tpt 0

Teori VSEPR
(valence shell electron-pair repulsion = tolakan pasangan-elektron kulit valensi)

Pasangan elektron ikatan maupun nonikatan cenderung tolak-menolak

Geometri pasangan elektron bilangan sterik atom pusat


SN = ( atom yang terikat pada atom pusat) +
( pasangan elektron nonikatan pada atom pusat)
(Atom pusat = atom yang mengikat dua atau lebih atom lain)
180o

109,5o

120o

SN = 2: linear
90o

SN = 3: planar trigonal
120o

SN = 4: tetrahedral
90o
90o

SN = 5: bipiramida trigonal

SN = 6: oktahedral

CONTOH .6
Hitunglah bilangan sterik untuk iodin pada IF4- dan untuk
bromin pada BrO4-. Kedua ion molekular memiliki pusat Iatau Br- yang dikelilingi oleh 4 atom. Tentukan pula
geometri pasangan elektronnya.

Penyelesaian:
IF4- Atom pusat IAtom ujung F

: 8 e- val.
: 7 e- val. menggunakan bersama
1 e- dari I- agar oktet

Maka: 4 e- I-

ikatan dengan 4 atom F

4 e- sisanya 2 pasangan nonikatan


SN = 4 + 2 = 6 (geometri pasangan e-: OKTAHEDRAL)

BrO4- Atom pusat Br-: 8 e- val.


Atom ujung O : 6 e- val. menggunakan bersama
2 e- dari Br- agar oktet
Maka: 8 e- Br-

ikatan dengan 4 atom O

Tidak ada pasangan menyendiri


SN = 4 + 0 = 4 (geometri pasangan e-: TETRAHEDRAL)
Ikatan rangkap/rangkap-tiga dianggap sama dengan ikatan
tunggal CO2 ( O C O) SN = 2 + 0 = 2
(geometri pasangan e-: LINEAR)

Geometri molekul geometri pasangan elektron


(bergantung pada pasangan menyendiri)
1. Tanpa pasangan nonikatan:
geometri molekul = geometri pasangan elektron
Contoh: BeCl2 : SN = 2 + 0 = 2 (linear)
BF3 : SN = 3 + 0 = 3 (planar trigonal)
SF6 : SN = 6 + 0 = 6 (oktahedral)
2. Ada pasangan nonikatan:
Pasangan e- nonikatan dipegang lebih dekat ke atom pusat
Menempati lebih banyak ruang daripada pasangan e- ikatan

Sudut antarpasangan e- ikatan < antara pasangan e- ikatan


dan pasangan e- nonikatan < antarpasangan e- nonikatan
CH4 : SN = 4 + 0 = 4
NH3 : SN = 3 + 1 = 4

Geometri pasangan e- = tetrahedral

H2O : SN = 2 + 2 = 4

Amonia (NH3)
Sudut ikatan
107,3o

CH4 : tidak ada pasangan e- nonikatan


H

109,5

H C H
H

(geometri molekul = geometri pasangan e= tetrahedral) Sudut ikatan H-C-H: 109,5o

NH3 : 1 pasang e- nonikatan


H N H
H
107,3O

(geometri molekul = piramida trigonal:


tetrahedral yang dihilangkan 1 buah ikatannya)
Sudut ikatan H-N-H: 107,3o

H2O : 2 pasang e- nonikatan


]

O H
O
104,5
H

(geometri molekul = bentuk V:


tetrahedral yang dihilangkan 2 buah ikatannya)
Sudut ikatan H-O-H: 104,5o

CONTOH .7
Tentukan bilangan sterik atom sulfur dalam SO2 dan
ramalkan struktur molekul SO2
Penyelesaian
Bilangan sterik sulfur 3
(dua atom terikat dan satu pasang nonikatan)
Molekul SO2 bengkok, sudut ikatan sedikit < 120o

Molekul dengan bilangan sterik 5: PF5, SF4, ClF3, dan


XeF2 dengan jumlah pasangan nonikatan berturutturut 0, 1, 2, dan 3.

CONTOH .8
Perkirakan geometri (a) ion ClO3+ dan
(b) molekul IF5

Penyelesaian
(a) ClO3+ Atom pusat Cl+ : 6 e- val.
Atom ujung O : 6 e- val.
menggunakan bersama 2 edari Cl- (konfigurasi Ar)
Maka: 6 e- CI+
ikatan dengan 3 atom O
Tidak ada pasangan nonikatan

SN = 3 + 0 = 3 tanpa pasangan e nonikatan:


-

Geometri molekul = geometri pasangan e-

Cl

= PLANAR TRIGONAL
(b) IF5

Atom pusat I
Atom ujung F

: 7 e- val.
: 7 e- val.
menggunakan bersama 1 edari I (konfigurasi Xe)

Maka: 5 e- Si ikatan dengan 5 atom F


2 e- sisanya

1 pasangan menyendiri

SN = 5 + 1 = 6: geometri pasangan e- = oktahedral


1 pasangan e- nonikatan: dihilangkan 1 ikatannya
Geometri molekul
= PIRAMIDA BUJURSANGKAR

F
F

F
I

F
F

7. TATA NAMA ANORGANIK


DAN BILANGAN OKSIDASI
Tata nama ion:
1. Kation monoatomik (1 ion stabil):
Golongan I dan II + 3 unsur pertama dari Golongan III
Nama = unsur induknya
Contoh: Na+: ion natrium
Ca2+: ion kalsium
Gol. I, II kation monoatomik +1, +2
2. Kation monoatomik (beberapa ion stabil):
Unsur transisi + Golongan III, IV, dan V
Contoh: Cu+: ion tembaga(I) atau ion kupro
Cu2+: ion tembaga(II) atau ion kupri

(a) Angka Romawi dalam kurung muatan.


(b) Akhiran o ion yang muatannya lebih rendah;
Akhiran i yang lebih tinggi (sudah ditinggalkan).
3. Kation poliatomik
Contoh: NH4+: ion amonium

H3O+: ion hidronium

Hg22+: ion merkuri(I)


Hg2+: ion merkuri(II)
4. Anion monoatomik:
Bagian pertama nama unsur + akhiran ida
Contoh: Cl-: ion klorida (diturunkan dari klorin)
O2-: ion oksida (diturunkan dari oksigen)
Gol. V, VI, VII anion monoatomik 3, 2, 1

5. Anion poliatomik
Contoh: SiO43-: ion silikat
NO2-: ion nitrit

NO3-: ion nitrat

ClO-: ion hipoklorit

ClO3-: ion klorat

ClO2-: ion klorit

ClO4-: ion perklorat

HCO3-: ion hidrogen karbonat


(nama biasa: ion bikarbonat)
Tata nama senyawa ionik: (Nama kation)_(Nama anion)
Asas kenetralan muatan:
Muatan + dari kation dibalanskan oleh muatan dari anion.
Contoh: NaBr: Kation +1 membalanskan anion 1
Mg3N2: 3 kation +2 membalanskan 2 anion 3
FeCl2 dan FeCl3?

Tl2SO4 dan Tl2(SO4)3?

CONTOH .9
Apakah rumus kimia untuk (a) barium oksida dan
(b) sesium nitrida.

Penyelesaian:
(a) Ba : golongan II Ba2+
O : golongan VI O2Asas kenetralan muatan:
Setiap 1 ion Ba2+ dibalanskan oleh 1 ion O2- BaO
(b) Cs3N.

CONTOH .10
Namai senyawa ionik yang mengandung ion poliatom berikut.
(a) NH4ClO3 (b) NaNO2

(c) Li2CO3

Penyelesaian:
(a) Amonium klorat
(b) Natrium nitrit
(c) Litium karbonat

Bilangan Oksidasi
1. Biloks unsur bebas = 0
biloks semua atom dalam spesies = muatan bersih
spesies tersebut
3. Biloks logam alkali = +1
4. Biloks F = 1
5. Biloks logam alkali tanah, Zn, dan Cd = +2
6. Biloks H = +1
7. Biloks O = 2
Jika aturan di atas diterapkan sesuai prioritas, pengecualian seperti
biloks O = 1 dalam peroksida dan biloks H = 1 dalam hidrida
tidak perlu dihafalkan.

Contoh .11
Tetapkan bilangan oksidasi setiap atom dalam
senyawa berikut
(a) CsF
(b) CrO42-

Penyelesaian
(a) Bilangan oksidasi Cs = +1 (aturan 3),
jadi bilangan oksidasi F = -1
(b) Bilangan oksidasi O = -2 (aturan 7)
muatan ion = -2,
jadi bilangan oksidasi Cr = +6

LATIHAN SOAL-SOAL
1.

Berapa banyak elektron valensi yang dimiliki oleh


masing-masing atom dari unsur di bawah ini?
a. Be b. Na
c. Se d. F
e. K
f. Sn

2.

Golongkan ikatan dalam senyawa berikut sebagai ionik


atau kovalen
a. NaF
b. MgS
c. MgO
d. AlCl3

3.

Tuliskan rumus senyawa ionik yang dapat terbentuk dari


pasangan unsur berikut. Sebutkan nama tiap
senyawanya.
a. berilium dan fluorin
b. aluminium dan fosforus
c. bromin dan magnesium

4.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan


a. ikatan kovalen polar
b. molekul polar

5.

Gambarkan struktur titik-elektron untuk menunjukkan


ikatan kovalen dari senyawa berikut:
a. NCl3
b. OF2
c. PH3

6.

Tentukan muatan formal untuk setiap atom dan muatan


bersih seluruh molekul pada struktur Lewis berikut:
a. N - N O
b. S = C = N

7. Urutkan masing-masing kelompok berikut


menurut kenaikan polaritasnya
a. H Cl, H O, H - F
b. N O, P - O, Al O
c. H - Cl, Br - Br, B - N
8. Tuliskan rumus dari masing-masing ion
poliatomik. Tulis juga muatannya.
a. ion amonium b. ion fosfat c. ion karbonat
9. Tetapkan bilangan oksidasi setiap spesies dalam
a. HClO3
b. HF2c. NH4+

Anda mungkin juga menyukai