Anda di halaman 1dari 43

Kelompok 7

Anggota kelompok:
1. Ardiya Narawangsa
2. Nabilah Fathimah K
3. Nadira Rayhatunnada A
Ion Kompleks

[Fe(CN)6]
4- [Cu(NH3)4]2+
Definisi Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terbentuk
dari suatu kation tunggal yang terikat
langsung pada beberapa anion atau
molekul netral. Ion kompleks terdiri dari
ion/atom pusat dan ligan-ligan.
Bagian-Bagian Ion Kompleks
1. LIGAN
Ligan adalah anion/molekul netral yang terikat langsung pada ion/atom
pusat. Jenis-jenis ligan:
1)Ligan unidentat : menyumbangkan 1 PEB
2)Ligan bidentat : menyumbangkan 2 PEB
3)Ligan polidentat: menyumbangkan <2 PEB
Contoh Ligan:
K[Ag(CN)2] : ligannya CN
• Atom pusat adalah tempat dimana ligan ligan ion kompleks berikatan
kimia
• Contoh:
K[Ag(CN)2] :atom pusat Ag+
[Cu(NH3)4]2+ :atom pusat Cu
K[Al(H2O)­2(OH)4] :atom pusatnya Al
[Zn(NH3)4]SO4 :atom pusatnya Zn
• Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan yang terikat pada kation
logam transisi.
• Contoh:
[Cu(NH3)4]2+ :Bilangan koordinasinya 4
K[Ag(CN)2] : bilangan koordinasinya 2
K[Al(H2O)­2(OH)4] : bilangan koordinasinya 6
[Zn(NH3)4]SO4 : bilangan koordinasinya 4
MUATAN ION KOMPLEKS
• Muatan ion kompleks adalah penjumlahan dari muatan kation dengan
ligan yang mengelilinginya.
• Contoh:
[Cu(NH3)4]2+ : muatannya +2
[Ag(NH3)2]+ : muatannya +1
[Fe(CN)6]3- : muatannya -3
Tabel Nama Ligan dan
Kation
TATA NAMA ION KOMPLEKS
• 1. Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan
senyawa ionik pada umumnya.

• 2. Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad,


kemudian dilanjutkan dengan nama kation logam transisi.

• 3. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks


dapat dilihat pada Tabel Nama Ligan.
• 4. Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks,
digunakan awalan di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya.

• 5. Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan


Romawi.

• 6. Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi


diberi akhiran –at. Nama kation logam transisi pada ion kompleks
bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel Nama Kation pada Anion
Kompleks.
Contoh-Contoh Penamaan Ion Kompleks

[Ag(NH3)2]+
Diamin perak (I)
[Fe(CN)6]4-
Heksasiano Ferat
Latihan (ion kompleks berupa kation)
• [Co(NH3)6]Cl3
heksaaminkobalt (III) klorida
[Pt(NH3)4Cl2]2+
ion tetraamindikloroplatina (IV)
• [Co(NH3)6]Cl3
heksaaminkobalt (III) klorida
Latihan (ion kompleks yang netral)
• [Pt(NH3)2Cl4]
Diamintetrakloroplatina (IV)
• [Co(NH3)3(NO2)3]
Triamintrinitrokobalt (III)
Latihan (ion kompleks berupa anion)
• K3[Co(NO2)6]
kalium heksanitrokobaltat(III)
• [PtCl6]2–
ion heksakloroplatinat(IV)
• Na2[SnCl6]
natrium heksaklorostanat(IV)
A. SENYAWA ION KOMPLEKS
• Bagian ion kompleks pada tata nama senyawa
didahulukan kation lalu anion
• Jumlah ligan dinyatakan dengan awalan angka dalam
Bahasa Yunani.
• Nama ligan yang berupa anion (-) memakai akhiran o.
(Contoh Cl-= krolida= kloro)
• Nama ion pada kation (+) kompleks sama dengan nama
biasa dari ion pusat itu (Ag pada [Ag(NH3)2Cl] mempunyai
nama perak, Zn pada [Zn(NH3)4]SO4 mempunyai nama zink.
A. SENYAWA ION KOMPLEKS

• Nama ion pusat pada anion(-) kompleks harus


menggunakan tata nama IUPAC dan diberi akhiran
“at” (Zn pada K2[Zn(Cn)4] mempunyai nama zinkat,
dan Fe pada K3 [Fe(CN)6] mempunyai nama ferat.
• Bila terdapat lebih dari satu ligan ( [Co(NH3)4(H2O)2]2+)
maka urutan penulisan nama ligannya nerdasarkan
abjad.
CONTOH CONTOH PENAMAAN
• K4[Fe(CN)6] K+ + Fe(CN)6 4-
Kalium heksa siano ferat II

• Na[Cr(H2O)2 Br4] Na+ + Cr(H2O)2 Br4


Natrium diakua tetrabromo kromat II

• Ca[Cu(NO2)2(OH)4] Ca+ + Cu(NO2)2(OH)4]


Kalsium tetrahidrokso dinitro kuprat II
B. SENYAWA ION KOMPLEKS (ION PUSAT DAN LIGAN
DI KATION)
Ambil contoh ion kompleks [Ag(NH3)2]Cl, dengan
langkah:
• Perhatikan bahwa kationnya adalah [Ag(NH3)2]+ dan anionnya
Cl-
• Pada kation terdapat ion pusat Ag dan ligan NH3. Bilangan
koordinasi 2 milik ligan NH3
• Karena penamaan kation dulu, maka sesuai peraturan ligan
dinamai angka Yunani. Contoh: 2=di ;NH3= amin = diamin
B. SENYAWA ION KOMPLEKS (ION PUSAT DAN LIGAN DI
KATION)
• Selanjutnya cari muatan Ag pada kation [Ag(NH3)2].
Muatan Ag = 2+, NH3 =+1;Ag=+1 =perak(I)
• Hipotesis nama ion kompleksnya adalah diamin
perak(I), Cl- belum dimasukkan
• Karena Cl mempunyai nama klorida, maka
[Ag(NH3)2]Cl adalah diamin perak (I) klorida.
CONTOH CONTOH PENAMAAN
Cu(NH3)4]2+ Cu2+ dan 4NH3 ion tetraaminatembaga(II), atau Ion
tetraaminatembaga(2+)

[Co(NH3)4Cl2]+ Co3+, 4NH3, dan 2Cl‾ ion tetraaminadiklorokobalt(II) atau ion


tetraaminadiklorokobalt(1+)

[Pt(NH3)4]2+ Pt2+, dan 4NH3 ion tetraaminaplatina(II) atau


iontetraaminaplatina(2+)

[Ru(NH3)5(NO2)]+ Ru2+, 5NH3, dan NO2‾ ion pentaaminanitrorutenium(II) atau ion


pentaaminanitrorutenium(1+)
C. LANGKAH PENAMAAN SENYAWA ION KOMPLEKS (ION PUSAT DAN
LIGAN DI ANION)

Di sini ambil contoh ion kompleks K2[Zn(CN)4], dengan langkah:


• Untuk menentukan mana kation dan anion gunakan reaksi ionisasi:
K2[Zn(CN)4] —> 2K+ + [Zn(CN)4]2- (kation K+ dan anion [Zn(CN)4]2-)
• Ion pusatnya Zn dan ligannya CN. Bilangan koordinasinya 4 milik si ligan
CN
• Karena penamaan dari kation, maka hipotesisnya kalium tetrasiano …..
C. LANGKAH PENAMAAN SENYAWA ION KOMPLEKS (ION PUSAT DAN
LIGAN DI ANION)

• Dilanjutkan dengan anion [Zn(CN)4]2- ; dengan mencari muatan Zn


dahulu:
• Zn + 4 (muatan CN) = -2
• Zn = +2 ——————–> Zn2+
• Ion pusat berada di anion, maka penamaannya sesuati nama IUPAC dan
diberi akhiran “at”. Karena Zn, jadi zinkat(II). (II) adalah muatan yang
ditemukan pada langkah 4.
• Jadi, nama ion kompleks tersebut adalah kalium tetrasianozinkat(II)
CONTOH CONTOH PENAMAAN
K3[Fe(CN)6]3‾ : Kalium heksasianoferat(III) atau kalium heksasianoferat(3-)

K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(II) atau kalium heksasianoferat(4-)

[CoN3(NH3)5]SO4 : Pentaaminaazidokobalt(III) sulfat atau Pentaaminaazidokobalt(2+) sulfat

[Cu(NH3)4]SO4 : Pentaaminatembaga(II) sulfat atau Pentaaminatembaga(2+) sulfat

[Cu(NH3)4] [PtCl4] : Tetraaminatembaga(II) tetrakloroplatinat(II) atau tetraamina tembaga(2+)


tetrakloroplatinat(2-)

[Co(NH3)6] [Cr(CN)6] : Heksaaminakobalt(III) heksasianokromat(III) atau heksasianokobalt(3+)


heksasianokromat(3-)
Hibridisasi
Hibridisasi adalah
penggabungan orbital dari
yang tidak setingkat menjadi
setingkat.
Jenis jenis hibridisasi
Sifat magnetik
• Diamagnetik (semua elektron berpasangan) : ditolak (amat lemah)
oleh medan magnet.
• Paramagnetik (ada elektron yang tidak berpasangan) : ditarik oleh
medan magnet.
• Feromagnetik (Fe, Co, Ni) : ditarik (sangat kuat) oleh medan magnet.
Proses hibridisasi
1. Salah satu electron yang berpasangan berpromosi ke orbital yang
lebih tinggi tingkat energinya sehingga jumlah electron yang tidak
berpasangan sama dengan jumlah ikatan yang akan terbentuk. Atom
yang sedemikian disebut dalam keadaan tereksitasi. Promosi yang
mungkin adalah dari ns ke np dan ns ke ns ke nd atau (n-1)d
2. Penggabungan orbital mengakibatkan kerapatan electron lebih besar
di daerah orbital hibrid.
3. Terjadi tumpang tindih orbital hibrid dengan orbital atom lain
sehingga membentuk ikatan kovalen atau kovalen koordinasi.
Contoh hibridisasi
Hibridisasi Orbital Atom Yang Geometri Orbital Hibrida Contoh
Terlibat
SP 1 orbital s dan 1 orbital p Linear [Cu(CN)2]-, [Ag(NH3)2]+

sp2 1 orbital s dan 2 orbital p segitiga datar [HgCl3]-, [AgBr(PPH3)2]

sp3 1 orbital s dan 3 orbital p Tetrahedral [FeCl4]2-, [Zn(NH3)4]2+

dsp2 1 orbital d 1 orbital s dan Bujursangkar [Ni(CN)4]2-, [Cu(NH3)4]2+


2 orbital p

dsp3 atau sp3d 1 orbital d 1 orbital s dan trigonal bipiramidal [CuCl5]3-, [Fe(CO)5]


3 orbital p

d2sp3 atau sp3d2 2 orbital d 1 orbital s dan oktahedral [CoF6]3-, [Fe(CN)6]3-


3 orbital p
[Cr(H20)6]
3+

4s 4p
[Ar]

3d 4d

…… ……… …
6H2O
Hasil Akhir [Cr(H20)6]3+

sp3d2 4d

Anda mungkin juga menyukai