Anda di halaman 1dari 56

UNSUR TRANSISI (deret I)

Unsur blok d vs unsur transisi

 Unsur blok d (gol B) :


unsur dgn konfigurasi elektron yg berakhir di
subkulit d
 Unsur/logam transisi :
unsur dgn konfigurasi elektron pada
subkulit d yg tdk lengkap/belum penuh
(incompletely filled d orbitals) dalam
bentuk atom ataupun ion stabilnya
(IUPAC)
 Tdk semua unsur blok d termasuk dalam unsur
transisi seperti Sc, Zn (deret I)

maka menurut definisi tersebut, Zn bukan


termasuk unsur transisi

 Skandium selalu membentuk ion Sc3+


Sc : [ Ar] 3d 1 4s2
Sc3+ : [Ar] 3d 4s
Orbital d-nya kosong shg tidak memenuhi definisi
tsb.
 Tembaga dapat membentuk Cu+ dan Cu2+
Cu :[ Ar] 3d10 4s1
Cu+ :[Ar] 3d10 4s (orbital d penuh)
Cu2+ : [Ar] 3d9 4s (orbital d tidak penuh)
Tetapi ion Cu2+ lebih umum (stabil) sehingga
Cu termasuk unsur transisi
Sifat umum unsur transisi/blok d
Dari tabel sifat keperiodikan tsb, maka:
 Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn
 krn semakin bertambahnya elektron pd subkulit 3d,
maka gaya tarik inti semakin besar, shg jarak elektron
pd kulit terluar ke inti semakin kecil.

 Energi ionisasi (EI) cenderung bertambah dr Sc


ke Zn
 Setelah pengisian elektron pd subkulit 3s dan 3p,
pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tdk langsung ke 3d
 Grafik EI fluktuatif dan selisih nilai EI antar atom yg
berurutan tdk terlalu besar. krn ketika logam mjd ion,
maka elektron pd kulit 4s lah yg lebih dulu terionisasi
Konfigurasi elektron

 Kecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi


periode keempat mempunyai elektron pd kulit
terluar 4s2, sedangkan pd Cr dan Cu adl 4s1
Ion Unsur Transisi

 Pada atom yg kosong, energi orbital 4s lebih rendah


dari 3d, shg pengisian elektron dimulai dari orbital 4s
 Tetapi setelah elektron berada pd orbitalnya masing2,
energinya berubah dimana 4s adalah orbital yg
letaknya paling luar

 Sehingga, ketika unsur transisi (blok d) membentuk


ion, maka elektron yang dilepaskan terlebih dahulu
adalah elektron pd subkulit 4s
CONTOH:
 Co : [Ar] 3d7 4s2
Co2+ : [Ar] 3d7
 V : [Ar] 3d3 4s2
V3+ : [Ar] 3d2
Sifat khusus unsur transisi

 Biloks bervariasi
 Berperan sebagai katalis

 Pembentukan senyawa koordinasi


 Pembentukan senyawa berwarna
 Sifat paramagnetik
Biloks yg bervariasi

 Salah satu sifat unsur transisi adl punya biloks


yg bervariasi
 Walaupun ada unsur (bukan unsur transisi) jg
punya biloks bervariasi, misalnya S, N, Cl, dll.
 Tapi sifat ini tdk umum utk logam, misalnya logam
I A dan II A

 Hal ini disebabkan tingkat energi dr orbital 3d


dan 4s hampir sama shg semua elektron pd
orbital tsb dpt digunakan utk berikatan
 Misalnya :
Fe dpt memiliki biloks +2 (dlm Fe2+ ) dan +3
(dlm Fe3+ ) dan yg kurang umum +6 (dlm
FeO42-
 Mn memiliki variasi biloks antara lain:
+2 Mn2+
+3 Mn2O3
+4 MnO2
+ 6 MnO42-
+ 7 MnO4-
Terdapat keteraturan biloks yaitu
 Unsur transisi yg memiliki lima elektron ato
kurang (pd orbital d) → maka semua elektron
d dpt digunakan utk berikatan.
misalnya,
 Ti dgn konfigurasi elektron 3d2 4s2, biloks maks +4
 Mn dgn konfigurasi 3d5 4s2, biloks maks +7

Namun,
 Bila jumlah elektron d melebihi 5, keteraturan
berubah.
Misalnya:
 Fe dgn konfigurasi elektron 3d64s2, biloks utamanya
adl +2 dan +3, sgt jarang ditemui biloks +6.
 Biloks tertinggi sejumlah unsur transisi spt Co, Ni,
Cu = +2 ato +3
(lebih rendah dr biloks atom yg kehilangan semua
elektron pd subkulit d dan s-nya)
Atau dpt dikatakan,
 Unsur transisi yg berada di sebelah kiri dapat
memiliki biloks tinggi yg stabil (semua elektron
pd 4s dan 3d dpt digunakan utk berikatan)
Sedang
 Unsur transisi yg berada di sebelah kanan
cenderung stabil pd biloks rendah (hanya bisa
melepaskan elektron pd subkulit 4s)
 Logam transisi dgn biloks tinggi cenderung
membentuk oksida kovalen dan bersifat asam
Contohnya: CrO3, Mn2O7
 Logam transisi dgn biloks rendah cenderung ionik
dan bersifat basa
Cthnya: CrO, MnO
Aktivitas katalitik

 Unsur transisi dan senyawanya mrp katalis yg baik,


kemampuan ini disebabkan krn:

➢ Logam transisi dapat mengalami perubahan biloks, senyawa


kompleks

➢ Pada katalis berupa logam,


dapat meng-adsorp substansi yang lain pada permukaan
logam dan mengaktivasi substansi tersebut selama proses
berlangsung
 Jadi knp unsur transisi bisa jadi katalis?
 katalis homogen: memanfaatkan sifat unsur transisi yaitu:
 variasi biloks, bisa berperan pada transfer elektron suatu reaksi
redoks
 bisa membentuk senyawa kompleks

 Katalis heterogen: memanfaatkan sifat unsur transisi yg


berupa logam, cara kerja katalis adalah dgn adsorpsi reaktan
pada permukaan logam, shg memperlemah ikatannya dan
mempercepat reaksi
• Vanadium pentoksida pada Proses Contact
– Konversi SO2 mjd SO3 (bag inti pd proses kontak)
– Gas SO2 dilewatkan bersamaan dengan udara (sebagai
sumber oksigen) di atas padatan katalis vanadium
pentoksida (V2O5)

• Ion besi pd reaksi antara ion persulfat dan ion iodida


– Reaksi antara Ion persulfat S2O82- dengan ion I- berlangsung
lambat pd lar. berair shg dikatalisis oleh ion besi(II) atau ion
besi(III)
• Besi (Fe) pada Proses Haber
Proses Haber menggabungkan hidrogen dan nitrogen
utk membuat amonia dgn menggunakan katalis besi

• Nikel (Ni) pada hidrogenasi ikatan C=C


Pd pembuatan margarin dr minyak tumbuhan, terjadi
reaksi antara etana dgn hidrogen melalui adanya katalis
nikel
Senyawa koordinasi = seny kompleks
 Adanya orbital d dan s yg dpt melepaskan
elektron (ketika membentuk ion) shg terdpt
orbital s dan d yg kosong (orbital p yg
kosong jg dpt digunakan krn tingkat
energinya hampir sama)

 Orbital yg kosong dpt diisi oleh pasangan


elektron dari spesi lain spt NH3, Cl-, dsb.

 Contoh
 Antara ion logam transisi dgn spesi tsb
terjadi ikatan kovalen koordinasi →
dinamakan seny koordinasi

 Senyawa kompleks tdd atom pusat (ion logam


transisi) dan ligan (spesi yg mengelilingi
logam transisi
 Atom pusat (logam transisi) → sbg asam lewis
(akseptor pasangan elektron)
 Ligan → basa lewis → harus punya pasangan
elektron bebas yg dpt didonorkan pd atom
pusat
 Ligan dpt berupa molekul netral spt NH3 H2O CO ato ion
negatif spt Cl- CN- dsb

 Ligan yg punya satu atom yg terikat pd atom pusat disebut


monodentat (mono = satu; dens = gigi). Contohnya:

 Ligan dgn dua ato lebih atom yg terikat pd atom pusat


disebut bidentat ato polidentat
contohnya:

Etilendiamin (en) oksalat


 Komplek dgn ligan yg berkoordinasi dgn dua
ato lbh donor ke atom pusat disebut khelat
(chele = cakar, krn ligan spt “mencengkeram”
atom pusat)
Contoh lain : etilendiamintetraasetat (EDTA)
Struktur tiga dimensi ▪Ligan heksadentat → ligan
dari ligan EDTA pengkhelat
▪Mis berkoordinasi dgn ion Co3+
▪Ion Co3+ terselubungi oleh ligan pd
ke-enam pojok dr oksahedron
koordinasi (lih Gbr)
▪Punya afinitas kuat thd ion2 logam
tertentu dan dpt “mengasingkan”
logam tsb sec efektif
Contoh
▪Ion Ca2+ → EDTA digunakan
sbg bhn pmbersih kamar mandi
▪Ion Pb2+ → EDTA sbg penawar
racun timbal
▪Ion Cu dan Ni (katalis reaksi
oksidasi minyak dan lemak
pangan) → EDTA mencegah
ketengikan
Struktur hemoglobin

Berupa kompleks
koordinasi dgn Fe sbg
atom pusat dan tdd 6
ligan yaitu:
- Gugus haem is a sort of
hollow ring of carbon and
hydrogen atoms, at the
center of which are 4
nitrogen atoms with lone
pairs on them.
- Tapak koordinasi ke-5
diisi oleh globin (protein
bermassa molar tinggi)
dgn perantaraan at N
- Tapak ke-6 diisi oleh
molekul oksigen ato air
 Jumlah total ikatan logam dgn ligan dlm sbuah
komplek koordinasi disebut bilangan koordinasi
(BK)
Cth : Ag(NH3)2+ BK = 2
Fe(CN)6- BK = 6
 Bilangan koordinasi ditentukan oleh sifat logam,
biloks logam, jenis ligan dan lingkungan seny.
tsb.
 BK terdapat dari 2 – 9 namun yg stabil adl 4 – 6

 Bilangan koordinasi → struktur geometri dari


seny.koordinasi
Bilangan koordinasi (BK) dan Struktur Geometri

BK = 4 =
tetrahedral BK = 4 = BK = 5 =
bujur sangkar bipiramida trigonal

BK = 5 =
BK = 6 =
Piramida bujur sangkar BK = 6 =
oktahedral
Prisma trigonal
 Tentukan bilangan oksidasi logam dr setiap
seny kompleks berikut!
1. [V(NH3)4Cl2];
2. [Mo2Cl8]4-;
3. [Co(H2O)2(NH3)Cl3]- ;
4. [Re3BrI2]3-
5. [Fe(H2O)4(OH)2]+
 Nama seny kompleks
Ditulis satu kata mencakup nama ligan lebih dulu dan
nama utk logam pusat

 Jika seny berupa kompleks koordinasi →


dinamai dgn seny ionik sederhana yaitu ion
positif ditulis lbh dulu diikuti (sesudah spasi)
oleh nama ion negatif
 Nama ligan anion → akhirannya diganti –o;
ligan netral → tetap
 Jika jml ligan lbh dari 1 → diberi awalan di-;
tri-; tetra-; dst
◦ Jika ligan punya kata mono- ato di- (spt
etilendiamin) maka nama ligan di dlm kurung dgn
awalan bis-; tris-;tetrakis-

 Ligan diurutkan berdasarkan abjad dgn


mengabaikan awalan (yg menyatakan jml
ligan) atopun muatan ligan
 Biloks atom pusat dinyatakan dgn angka
romawi yg ditulis setelah nama logam
◦ Jika ion kompleks bermuatan negatif maka ion
logam diberi akhiran –at

 Contoh :
◦ K3[Fe(CN)6] = kalium heksasianoferrat(III)

◦ Fe(CO)5 = pentakarbonilbesi

◦ [Cr(H2O)4Cl2]Cl2 = tetraakuadiklorokromium(IV)
klorida
Tafsirkan nama dan tulislah rumus dr seny koordinasi
(a) natrium trikarbonatokobaltat(III);
(b) diaminadiakuadikloroplatinum(IV) bromida ;
(c) natrium tetranitratoborat(III)

Penyelesaian:
(a) Dalam anion, tiga ligan karbonat (dgn muatan -2) dikoordinasikan ke
atom kobalt dgn biloks +3. oki ion kompleks punya muatan total -3
maka diperlukan tiga atom Na →
– rumus yg benar adl Na3[Co(CO3)3]

(b) Ligan yg dikoordinasikan oleh Pt(IV) ialah 2 mlkul NH3, 2 mlkl H2O dan
2 ion Cl-. NH3 dan H2O bermuatan netral, tp ion Cl- memberikan
muatan total 2 x (-1) = -2 yg ditambahkan pd +4 dr Pt dan
menghasilkan ion kompleks dgn muatan +2. 2 anion Br diperlukan utk
mengimbanginya →
– rumusnya adl [Pt(NH3)2(H2O)2Cl2]Br2
Latihan
1. Obat antikanker sisplatin cis-[Pt(NH3)2Cl2] dpt
dibuat dr K2PtCl6 melalui reduksi dgn N2H4
menghasilkan K2PtCl4. berilah nama sistematik utk
ketiga kompleks Pt tsb!

2. Seny koordinasi diaminatetrasianoplatinum(IV)


sudah dibuat, tetapi garam dari ion
heksasianoplatinat(IV) belum. Tulis rumus kimia dr
kedua spesi tsb!

3. Tulislah rumus kimia ato nama sistematik yg sesuai


dgn seny berikut ini!
a) NH4[Cr(NH3)2(SCN)4]
b) [Co(NH3)4(H2O)Cl]Br
c) [FeBrCl(en)2]Cl
d) Litium diaminabis(etilendiamin)trifloromanganat(II)
e) Bromotrietildinitrosilnikel(III) sulfat
Pembentukan senyawa berwarna
Kenapa ada Warna pd ion-ion unsur transisi ?
Warna timbul krn kompleks koordinasi (dr logam transisi)
menyerap warna pd spektrum tampak
*warna = sinar/energi pd panjang gelombang spektrum tampak (UV-vis)*
 Warna yg terlihat adl warna komplementer dr warna yg paling kuat
diadsorpsi
Misal jika cahaya putih memasuki lar [Co(NH3)5Cl]2+
 ion mengadsorpsi paling kuat pd pnjg gelombang 530 nm yaitu
daerah spektrum kning-hijau,
 hanya komponen biru dan merah yg ditransmisikan oleh lar
menghasilkan warna ungu
Adsorpsi warna (atau energi dgn panjang gelombang pd cahaya tampak)
dikarenakan,,,
Efek pelekatan ligan pd ion logam >>> terjadinya pembelahan orbital d
menghasilkan 2 tingkatan energi (rendah dan tinggi)
Sinar yg diserap sbg akibat dr perpindahan (eksitasi) elektron di antara
orbital d yg satu dengan yg lain
TEORI MEDAN KRISTAL
 Menjelaskan energi pada kompleks koordinasi
 Pd atom ion logam transisi, energi elektron d
adalah sama namun jika ada muatan luar maka
energi orbital d berubah dgn jumlah berbeda
akibat perbedaan tolakan antar elektron pd ligan
dan yg berada pd orbital d
 Pd medan oktahedral, orbital d terbelah mjd 2
kelompok yaitu:
 Tiga orbital energi rendah, t2g yaitu dxy, dyz, dxz
 Dua rbital energi lbh tinggi, eg, dx2-y2 dan dz2
SIFAT PARAMAGNETIK
 Disebabkan adanya elektron tdk berpasangan pd
orbital d-nya shg bersifat magnet/dapat ditarik
medan magnet
 Paramagnetik = atom, ion ato molekul dgn satu ato
lebih elektron dgn spin tdk berpasangan

 Feromagnetik = materi yg dpt ditarik dengan kuat


oleh medan magnet. Tdk semua atom paramagnetik
bersifat feromagnetik
 Feromagnetik ditentukan oleh adanya domain yaitu
kelompok2 atom paramagnetik yg arah
kemagnetikannya sama, jika arah kemagnetan domain
itu acak maka materi tdk bersifat magnet
Paramagnetik =
memiliki elektron yg
tidak berpasangan
namun arahnya tidak
sama (domain tidak
searah)

Feromagnetik =
domain searah
Sifat fisik

 Pada suhu kamar berupa padatan (kecuali Hg pada


logam transisi deret II)
 Memiliki titik didih, titik leleh, kerapatan dan
kekuatan rentang yang tinggi
Raksa, logam tp cair ???

 Kekuatan pengikatan pd logam transisi → mencapai maks


pd pertengahan periode dan menurun pd kedua sisi →
berkorelasi sec kasar dgn jml elektron tak berpasangan

 Pendekatan teoritis; dr segi pembentukan orbital


terdelokalisasi dr orbital d
 Orbital berenergi rendah = orbital pengikatan → berurutan terisi smp
pertengahan periode
 Orbital berenergi tinggi = orbital anti pengikatan → terisi setelah
pertengahan periode → kekuatan ikatan lebih rendah

 Shg Wolfram (W) → pertengahan periode → TL sgt tinggi


(3410 oC)
 Merkuri (Hg) ato raksa → di ujung periode yg sama → TL di
bwah suhu kamar (-39 oC)
Logam transisi
Titanium (Ti)

 Memiliki empat elektron valensi 3d2 4s2, biloks plg stabil pd


+4; biloks rendah dpt teroksidasi oleh udara, air dsb
 Logam berstruktur heksagonal (mirip Fe dan Ni)
 Sifat dan kegunaan:
 ringan (kerapatan 60% Fe) dan tahan korosi → bahan pembuat
pesawat
 Kekuatan tdk berkurang pd suhu tinggi → bahan pesawat jet
 Ti melimpah di kulit bumi (0,6 %)
 Mineral utama : FeTiO3 (ilmenit); TiO2 (rutil)
 Ti sulit dibuat krn mudah bereaksi dgn karbonat, O2 dan N2
 Proses Kroll
 Bahan : biji logam (TiO2); C; Cl2

TiO2 + C + Cl2 → TiCl4 + CO2


 TiCl4 bertitik didih tinggi (bentuk uap) → terpisah dr pengotor
 TiCl4 → diembunkan → direduksi dgn Mg

TiCl4 + Mg → Ti + 2MgCl2
 Senyawa Ti → TiO2
 Berwarna putih dan tidak larut dlm air
 Punya indeks bias besar → lbh cemerlang dr intan →
pigmen putih dlm cat (tdk beracun; tdk bereaksi dgn
H2S)
Vanadium (V)

 Biloks maks. +5, sedikit memiliki kemiripan sifat dgn gol P

 Kelimpahan V = 0,02 %
 Mineral utama : patronite (komplek sulfida) VS4; vanadinite,
[Pb5(VO4)3Cl]; Carnotite, [K(VO2)VO4.¾H2O]

 Mudah beraksi dgn O2, karbon, N2 → sulit dibuat


 Pembuatan skala kecil → dgn meletakkan VI5 diatas besi panas
VI5 → 2V + 5I2
 Sebagai pencampur baja → menambah daya lenting dan regang

 Seny penting V2O5 → sbg katalis pd pembuatan as sulfat


 Dibuat dr reaksi unsur dgn O2 pd suhu tinggi
2V + O2 → V2O5
Kromium (Cr)

 Biloks Cr tertinggi +6
 Cr(VI) didptkan sbg spesi okso spt CrO3; CrO42- dan
CrO2F2 dan mrp reagen oksidator kuat

 Logam kuat bercahaya dan tahan korosi → dipakai


sbg pelindung besi dr korosi
 Terdpt dlm baja stainless steel
 Cr mudah bereaksi dgn O2 → Cr2O3 (lap tipis
transparan dan tahan korosi)
 Mineral krom = kromit, FeCr2O4
 Pembuatan
 Kromit direaksikan dgn basa dan oksigen utk mengubah
Cr(III) mjd Cr(VI)
Fe2CrO4 + NaOH Na2Cr2O7 + Fe2+ + OH-
 Reduksi Cr(VI) mjd Cr(III) dgn C
Na2Cr2O7 + 2C Cr2O3 + Na2CO3 + CO
 Reduksi Cr(III) mjd Cr(0) dgn Al
Cr2O3 + 2Al Al2O3 + 2Cr
7.1
Electromagnetic Spectrum

Prentice-Hall © 2007 General Chemistry: Chapter 8 Slide 55 of 50

Anda mungkin juga menyukai