Anda di halaman 1dari 24

ANALISA PERBANDINGAN METODE SNI DAN LAPANGAN

DALAM PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN


KONSTRUKSI
(STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
AUDITORIUM BIR ALI II ASRAMA HAJI LOMBOK)

Comparison Analysis Of SNI And Field Methods In Calculation Of Construction Work


Unit Price
(Case Study: Construction Project Of Bir Ali II Auditorium Building Asrama Haji
Lombok)

Artikel Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh :
BAIQ HAYA ULYA RIFADA
F1A 018 018

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2023
ANALISIS PERBANDINGAN METODE SNI DAN LAPANGAN
DALAM PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji
Lombok)
Baiq Haya Ulya Rifada1, Zaedar Gazalba2, Lalu Wirahman Wiradarma3
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
3
Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram


E-mail: haya.rifada19@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu hal penting yang menjadi bagian dari proyek konstruksi adalah estimasi biaya. Estimasi
biaya ini sendiri biasanya diwujudkan dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang di dalamnya
terdapat perhitungan biaya yang dibutuhkan suatu proyek meliputi bahan dan upah, serta biaya-biaya tidak
langsung lainnya. Ada berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam pengestimasian biaya
pekerjaan proyek atau perhitungan analisa harga satuan pekerjaan ini. Salah satunya ialah menggunakan
metode Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun metode AHSP Permen PUPR. Dalam penggunaan
metode SNI/AHSP ini digunakan koefisien-koefisien bahan dan upah tenaga kerja yang disusun dari
kegiatan penelitian pekerjaan di lapangan. Namun seiring perkembangan zaman, pada kenyataannya kerap
kali terdapat perbedaan-perbedaan yang terjadi di lapangan. Salah satu alternatif perhitungan harga satuan
adalah dengan perhitungan dengan pendekatan lapangan. Metode yang digunakan ialah analisis ilmiah,
yakni analisis kuantitatif. Hal ini dikarenakan penelitian ini melakukan eksplorasi lebih lanjut dengan
harapan untuk menemukan fakta dan menguji teori-teori sebelumnya dengan menghitung analisa harga
satuan pekerjaan konstruksi yang dilakukan menggunakan metode Analisa SNI dan analisis sesungguhnya
di lapangan (menggunakan bantuan software Microsoft Project). Berdasarkan hasil penelitian perbandingan
metode SNI dan lapangan dalam perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi didapatkan hasil
perbandingan koefisien pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji
Lombok antara metode SNI AHSP nomor 28. Tahun 2016 berbeda dengan perhitungan lapangan. Untuk
pekerjaan tiang pancang, serta galian dan timbunan, di lapangan koefisiennya rata-rata lebih rendah
dibanding AHSP 2016 nomor F.04.c dan AHSP 2016 nomor A.2.3.1. Untuk koefisien lapangan pada
pekerjaan beton bertulang, pasangan bata ringan, dan plesteran nilainya lebih tinggi dibanding AHSP 2016
nomor A.4.1.1 dan AHSP 2016 nomor A.4.4. Namun, khusus untuk nilai koefisien mandor pada seluruh
pekerjaan nilainya lebih kecil disbanding AHSP 2016 nomor A.4.1.1 dan AHSP 2016 nomor A.4.1.1 dan
AHSP 2016 nomor A.4.4. Hasil total harga estimasi pekerjaan untuk perhitungan pada lapangan adalah
sebesar Rp. 4.885.436.425,00, sedangkan untuk perhitungan SNI AHSP 2016 adalah sebesar Rp.
8.441.155.675.25,00. Selisih hasil perhitungan estimasi pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung
Auditorium Bir Ali II Asrama Haji Lombok menggunakan metode SNI AHSP 2016 dan perhitungan
lapangan menggunakan Microsoft Project adalah sebesar Rp. 3.555.719.250,25. Hal ini diakibatkan adanya
perbedaan penggunaan beberapa material seperti beton ready mix, bekisting batako pile cap, dan juga
penggunaan bekisting yang berulang pada lapangan. Selain itu perbedaan jumlah tenaga kerja serta adanya
perbedaan penggunaan alat seperti stamper juga ikut berpengaruh terhadap adanya perbedaan tersebut.

Kata kunci: estimasi biaya, koefisien, proyek konstruksi, tenaga kerja, lapangan, material, SNI/AHSP.
ABSTRACT
One of the important things that is part of a construction project is cost estimation. The cost
estimation itself is usually manifested in the form of a Budget Plan (RAB), in which there is a calculation
of the costs required for a project including materials and wages, as well as other indirect costs. There are
various methods that can be used in estimating the cost of a project or calculating the unit price analysis.
One of them is using the Indonesian National Standard (SNI) method and the AHSP Permen PUPR method.
When using the SNI/AHSP method, material coefficients and labor wages that used are compiled from job
research activities in the field. However, over time, in reality there are often differences that occur in the
field. One alternative to calculating the unit price is by calculating the price by using field approach. The
method used in this research is scientific analysis, namely quantitative analysis. This is because this
research conducts further exploration in the hope of finding facts and testing previous theories by
calculating the unit price analysis of construction works carried out using the SNI analysis method and
actual analysis in the field (using the help of Microsoft Project software). Based on the results of a
comparative study of the SNI and field methods in calculating the unit price of construction work, the results
of a comparison of the coefficients of construction work for the construction of the Bir Ali II Auditorium
Building of the Lombok Hajj Dormitory between the SNI AHSP method number 28. 2016 is different from
field calculations. For pile work, as well as excavation and embankment, in field coefficients are on average
lower than 2016 AHSP number F.04.c and 2016 AHSP number A.2.3.1. For field coefficients for reinforced
concrete, lightweight brick, and plastering work, the value is higher than AHSP 2016 number A.4.1.1 and
AHSP 2016 number A.4.4. However, specifically for the foreman's coefficient value for all work, the value
is smaller than the 2016 AHSP number A.4.1.1 and 2016 AHSP number A.4.1.1 and 2016 AHSP number
A.4.4. The result of the total estimated price of work for calculations in the field is Rp. 4,885,436,425.00,
while for the 2016 SNI AHSP calculation it is Rp. 8,441,155,675,25.00. The difference in the results of the
calculation of the estimated construction work for the construction of the Bir Ali II Auditorium Building
Lombok Hajj Dormitory using the 2016 SNI AHSP method and field calculations using the Microsoft
Project is Rp. 3,555,719,250.25. This is due to differences in the use of several materials such as ready mix
concrete, pile cap brick formwork, and also the repeated use of formwork in the field. In addition, the
difference in the number of workers and the difference in the use of tools such as stampers also influence
this difference.

Keywords: cost estimation, coefficient, construction project, labor, field, materials, SNI/AHSP.
PENDAHULUAN dan material di setiap harinya untuk item
pekerjaan tertentu.
Latar Belakang Mengingat konstruksi bangunan
Salah satu hal penting yang menjadi merupakan salah satu konstruksi yang paling
bagian dari proyek konstruksi adalah estimasi umum dikerjakan, maka pada penelitian ini
biaya. Estimasi biaya ini sendiri biasanya yang menjadi tinjauan adalah pekerjaan
diwujudkan dalam bentuk Rencana Anggaran struktur pada proyek konstruksi bangunan.
Biaya (RAB), yang di dalamnya terdapat Pekerjaan struktur ini meliputi pekerjaan
perhitungan biaya yang dibutuhkan suatu galian dan urugan, pekerjaan tiang pancang,
proyek meliputi bahan dan upah, serta biaya- pekerjaan beton bertulang meliputi bekisting,
biaya tidak langsung lainnya. pembesian, dan pengecoran dari pondasi pile
Dalam menentukan anggaran suatu cap, sloof, kolom, balok, dan plat lantai atap,
proyek konstruksi diperlukan estimasi serta pekerjaan pasangan bata beserta
anggaran yang akurat. Estimasi yang tidak plesterannya.
akurat dapat memberikan efek negatif pada Berdasarkan pemaparan tersebut maka
keberlangsungan pengerjaan proyek untuk diperlukan studi kasus proyek konstruksi untuk
kedepannya. Untuk itu dalam menentukan membandingkan harga satuan pekerjaan
estimasi biaya ini diperlukan sebuah acuan struktur konstruksi bangunan antara metode
dasar. Acuan dasar ini sendiri ialah suatu SNI AHSP Permen PUPR dengan perhitungan
analisa kebutuhan biaya proyek yang disusun analisa harga satuan pekerjaan dengan
sedemikian rupa melalui kegiatan pemantauan pendekatan lapangan menggunakan software
pekerjaan di lapangan. Analisa kebutuhan Microsoft Project. Untuk studi kasus dari
biaya proyek ini sering disebut sebagai analisa penelitian ini, digunakan proyek pembangunan
harga satuan pekerjaan. Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji
Ada berbagai macam metode yang Lombok mempertimbangkan pekerjaan beton
dapat digunakan dalam pengestimasian biaya bertulangnya yang menggunakan beton ready
pekerjaan proyek atau perhitungan analisa mix dan beberapa perbedaan lainnya seperti
harga satuan pekerjaan ini. Salah satunya ialah penggunaan bekisting yang berulang.
menggunakan metode Standar Nasional
Indonesia (SNI) maupun metode AHSP Rumusan Masalah
Permen PUPR. Dalam penggunaan metode
SNI atau AHSP ini digunakan koefisien- Berdasarkan latar belakang diatas maka
koefisien bahan dan upah tenaga kerja yang masalah dapat didentifikasi dan dibuat
disusun dari kegiatan penelitian pekerjaan di rumusan masalahnya sebagai berikut:
lapangan. Namun seiring perkembangan 1. Bagaimanakah perbandingan koefisien
zaman, pada kenyataannya kerap kali terdapat pekerjaan konstruksi pembangunan
perbedaan-perbedaan yang terjadi di lapangan. Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji
Perbedaan ini dapat berupa perbedan jenis Lombok menggunakan metode SNI AHSP
bahan maupun metode pengerjaan yang tidak 2016 dan perhitungan lapangan
terdapat di SNI maupun AHSP yang ada. menggunakan Microsoft Project?
Contohnya adalah penggunaan beton ready 2. Berapakah selisih hasil perhitungan
mix yang semakin banyak digunakan di estimasi pekerjaan konstruksi
proyek-proyek konstruksi gedung yang tidak pembangunan Gedung Auditorium Bir Ali
terdapat di SNI maupun AHSP. II Asrama Haji Lombok menggunakan
Perhitungan analisa harga satuan metode SNI AHSP 2016 dan perhitungan
pekerjaan ini dapat dilakukan dengan cara lapangan menggunakan Microsoft
membandingkan jumlah tenaga kerja per Project?
harinya dengan total volume pekerjaan dan 3. Apakah yang menyebabkan perbedaan
dengan membandingkan kebutuhan material di hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan
tiap satuan pekerjaan terhadap keseluruhan konstruksi pada proyek pembangunan
volume pekerjaan itu sendiri. Untuk Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji
menghitung analisa harga satuan pekerjaan Lombok menggunakan metode SNI dan
dengan pendekatan lapangan maka dibutuhkan perhitungan lapangan menggunakan
data-data terkait berupa kebutuhan tenaga kerja Microsoft Project?
Batasan Masalah 2. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa
menjadi panduan dalam perhitungan harga
Agar penelitian ini lebih terarah, perlu adanya
satuan menggunakan Microsoft Project.
batasan masalah antara lain:
3. Diharapkan dengan adanya penelitian ini,
1. Pekerjaan yang ditinjau hanyalah tiang penulis bisa menambah wawasan serta
pancang, pondasi pile cap, pekerjaan beton kemampuan terkait perhitungan harga
bertulang, dan pekerjaan pasangan serta satuan pekerjaan proyek.
plesteran dinding bata dari Proyek
Pembangunan Gedung Bir Ali II Asrama DASAR TEORI
Haji Lombok.
Biaya
2. Perhitungan berdasarkan SNI dilakukan
menggunakan adalah SNI AHSP Menurut Giatman (2011), biaya (cost)
PERMEN PUPR No. 28 Tahun 2016 dan merupakan suatu komitmen atau kontribusi
perhitungan berdasarkan kondisi lapangan. yang diperlukan untuk menjadi sarana
3. Harga satuan material dan upah yang menggapai suatu tujuan yang biasanya diukur
digunakan adalah harga satuan sesuai yang dengan nilai uang. Sedangkan, biaya perkiraan
digunakan di lapangan dan SSH (predictive cost) adalah suatu estimasi biaya
PEMPROV NTB Tahun Anggaran 2021. yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
4. Biaya tidak langsung seperti overhead, kegiatan, dalam hal ini proyek. Tujuan utama
profit, dan pajak tidak diperhitungkan. dari perkiraan biaya atau estimasi biaya ini
5. Biaya langsung yang diperhitungkan adalah mengestimasi kebuthan biaya yang
adalah biaya material, upah, dan diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan di
alat.Software yang digunakan dalam masa mendatang dan memastikan apakah biaya
penelitian ini adalah yang diperkirakan itu masih mungkin
Tujuan Penelitian disesuaikan atau diturunkan tanpa mengurangi
produk hasil yang diharapkan baik secara
Tujuan penelitian ini adalah kualitas maupun kuantitasnya.
1. Mengetahui hasil perbandingan koefisien Menurut Gazalba (2005), dalam seluruh
pekerjaan konstruksi pembangunan daur hidup (life cycle) dari suatu proyek mulai
Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji dari tahap awal yaitu inisiasi (ide) hingga tahap
Lombok menggunakan metode SNI AHSP akhir (terminasi) proyek, biaya merupakan hal
2016 dan perhitungan lapangan yang menjadi pertimbangan utama dan
menggunakan Microsoft Project pertama. Biaya memiliki suatu ikatan yang
2. Mengetahui selisih hasil perhitungan saling terbalik (inverse) dengan waktu. Jika
estimasi pekerjaan konstruksi waktu penyelesaian proyek disingkat atau
pembangunan Gedung Auditorium Bir Ali dipercepat maka akan terjadi peningkatan
II Asrama Haji Lombok menggunakan biaya. Waktu dan biaya juga terikat dengan
metode SNI AHSP 2016 dan perhitungan sumber daya (sumber daya manusia, peralatan,
lapangan menggunakan Microsoft Project fasilitas fisik, atau inventori yang
3. Mengetahui penyebab perbedaan hasil keseluruhannya tersedia dalam jumlah
perhitungan estimasi biaya pekerjaan terbatas. Sehingga, dalam manajemen proyek
konstruksi pada proyek pembangunan dikenal segitiga waktu-biaya-sumber daya
Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji yang ditampilkan pada gambar 2.1.
Lombok menggunakan metode SNI dan
perhitungan lapangan menggunakan
Microsoft Project
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi refrensi dalam menentukan
metode perhitungan harga satuan yang
paling ekonomis.
bangunan, standar pengupahan pekerja, dan
harga sewa/beli peralatan guna merampungkan
per satuan pekerjaan suatu proyek. Proses
perhitungan tersebut disebut sebagai analisa
harga satuan pekerjaan. Dalam perhitungan
analisa harga satuan digunakan koefisien-
koefisien yang mewakili nilai satuan material,
nilai satuan upah tenaga kerja, nilai satuan
peralatan yang digunakan, serta nilai satuan
pekerjaan yang menjadi patokan atau acuan
Gambar 1 Segitiga Waktu-Biaya-Sumber dalam perencanaan maupun pengendalian
biaya suatu proyek.
Estimasi Biaya Menurut Bachtiar Ibrahim
Dalam PMBOK Guide edisi keenam dalam Widoseno (2015), harga material di
(2017), estimasi biaya merupakan suatu proses lapangan yang sesungguhnya kemudian
yang dilakukan untuk memperkirakan biaya disusun ke dalam daftar yang disebut sebagai
sumber daya yang diperlukan untuk harga satuan bahan. Untuk upah tenaga kerja
menyelesaikan suatu proyek. Manfaat utama dapat diperoleh dari lokasi tempat proyek yang
dari dilakukannya pengestimasian biaya ini selanjutnya disusun dalam daftar yang disebut
adalah untuk menentukan sumber daya yang sebagai daftar harga satuan upah tenaga kerja.
berkaitan dengan keuangan yang dibutuhkan Harga satuan untuk alat, metode pelaksanaan,
proyek tersebut. Proses ini dilakukan secara bahkan jarak angkut ditentukan sesuai dengan
berkala selama proyek berlangsung sesuai situasi di lokasi setempat. Kerangka harga
dengan kebutuhan. satuan pekerjaan, yang melingkupi
Masih dalam PMBOK Guide edisi keenam bahan/material, peralatan, serta upah tenaga
(2017), estimasi biaya biasanya dinyatakan kerja kemudian dituangkan menjadi bagan alir
dalam satuan mata uang (seperti dolar, euro, berikut :
yen, dll.), walaupun ada beberapa contoh unit
lain yang digunakan untuk menghilangkan
efek fluktuasi mata uang seperti misalna satuan
unit orang hari (OH) atau orang jam. Biaya
yang diperkirakan dalam proses estimasi biaya
merupakan seluruh biaya sumber daya yang
akan dibebankan kepada proyek. Di antaranya
adalah bahan, peralatan, jasa, dan fasilitas.
Kategori lain yang biasa dimasukkan ke dalam Gambar 2. 2 Skema Harga Satuan
perhitungan estimasi biaya antara lain Pekerjaan
tunjangan inflasi, biaya pembiayaan, dan
lainnya. Pada bagan alir di atas dapat
Menurut Widiasanti dan Lenggogeni dilihat bahwa untuk memperoleh Harga Satuan
(2013), estimasi atau perencanaan biaya adalah Pekerjaan maka terlebih dahulu harus
sebuah proses perhitungan besarnya biaya dari didapatkan harga satuan peralatan,
sumber daya yang dibutuhkan untuk bahan/material, dan upah tenaga kerja yang
menyelesaikan suatu proyek. Proses selanjutnya dikalikan dengan koefisien yang
estimasi/perencanaan itu juga meliputi sebelumnya telah ditetapkan. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan alternatif yang penjelasan tersebut maka didapatkan rumus di
dirasa dapat menghasilkan biaya yang paling bawah ini :
ekonomis. Upah = harga satuan upah x koefisien
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bahan = harga satuan bahan x koefisien
Alat = harga satuan alat x koefisien
Menurut Bachtiar Ibrahim dalam Widoseno Jadi diperoleh :
(2015), satu diantara banyak metode untuk Harga Satuan Pekerjaan = Upah + Bahan
menghitung harga satuan pekerjaan konstruksi + Alat
adalah dengan mengkalikan bahan bangunan,
upah pekerja, dan peralatan dengan harga
METODOLOGI

Pada penelitian ini, metode yang


digunakan ialah analisis ilmiah, yakni
analisis kuantitatif. Hal ini dikarenakan
penelitian ini melakukan eksplorasi lebih
lanjut dengan harapan untuk menemukan
fakta dan menguji teori-teori sebelumnya
dengan menghitung analisa harga satuan
pekerjaan beton bertulang yang dilakukan
menggunakan metode Analisa SNI dan
analisis sesungguhnya di lapangan
(menggunakan bantuan software Microsoft
Project).
Tahapan yang akan dilakukan dalam
penelitian ini agar dapat berjalan dengan baik
dan sistematis digambarkan dalam diagram
berikut

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian

HASIL PEMBAHASAN

Gambaran Umum Proyek

Pada penelitian ini data yang Dalam


melakukan penelitian ini objek proyek yang
digunakan adalah proyek pembangunan
Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji
Lombok. Gedung ini sendiri terdiri dari 1 lantai
utama dengan panjang bangunan 63 m dan
lebar bangunan 45 m. Proyek ini berlokasi di
Jalan Dr. Soejono, Lingkar Selatan, Mataram
dengan nilai anggaran pembangunan sebesar
Rp. 22.000.000.000,00.
Proyek ini memiliki PT. Vertexindo
Konsultan Teknik selaku konsultan dan PT.
Kerinci Jaya Utama KSO PT. Sibawae
Angkasa Pura selaku kontraktor. Proyek
pembangunan ini dilaksanakan mulai dari
tanggal 2 Agustus 2021 dan selesai di tanggal
24 Desember 2021 atau sekitar 21 minggu.
Pekerjaan yang dilakukan dimulai dari
pembersihan lahan, galian dan urugan,
pondasi, struktur beton bertulang, dinding bata, Tukang
1
hingga finishing pekerjaan arsitektur. Batu
Operato
2
Lingkup Pekerjaan r
Jacking
1
Pile
Untuk penelitian ini data yang diambil Kamis, 12 Agustus 2021
hanyalah data pekerjaan pada minggu ke-2 Pemancang
72 m Mandor 1
hingga minggu ke-15. Hal ini dikarenakan an P1
pekerjaan yang ditinjau terbatas pada Kep.
Pemancang
pekerjaan tiang pancang, galian, timbunan, 33 m Tkg 1
an P2
Batu
beton bertulang (pondasi pile cap, sloof, Tukang
kolom, balok, dan plat; termasuk di dalamnya 1
Batu
pekerjaan bekisting, pembesian, dan Operato
2
pengecoran), pasangan bata ringan, serta r
plesteran bata ringan. Jacking
1
Pile
Jumat, 13 Agustus 2021
Pemancang
69 m Mandor 1
Pengolahan Data Lapangan an P1
Kep.
Untuk menghitung analisa harga Pemancang
43 m Tkg 1
an P2
satuan pekerjaan dibutuhkan data volume Batu
pekerjaan, jumlah pekerja, dan waktu Tukang
1
Batu
pengerjaan. Data-data tersebut dapat diperoleh
Operato
dari laporan harian proyek. r
2
Jacking
Untuk mempermudah analisis maka Pile
1
dilakukan perekapan data laporan harian. Minggu, 15 Agustus 2021
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Pemancang
39 m Mandor 1
data yang direkap merupakan data laporan an P1
harian dari minggu ke-dua hingga minggu ke- Kep.
Tkg 1
lima belas. Contoh rekapan laporan harian Batu
minggu ke-2 ditampilkan dalam tabel 4.1 : Tukang
1
Batu
Tabel 1 Tabel Rekapan Laporan Harian Operato
Minggu Ke-2 2
r
Jacking
Minggu Ke 2 1
Pile
Tenaga Kerja dan Sumber : Laporan Harian Proyek
Pelaksanaa
Alat
Pembangunan Gedung Auditorium Bir Ali II
Jumlah
Jenis Volum Sat Keahlia
Orang/Un Asrama Haji Lombok.
Pekerjaan e . n
it
Selasa, 10 Agustus 2021 Untuk rekapan laporan harian minggu
Pemancang ke-3 hingga ke-15 ditampilkan dalam
72 m Mandor 1
an P1 lampiran.
Kep.
Pemancang Pada rekapan laporan harian, hanya
31 m Tkg 1
an P2
Batu tersedia jumlah pekerja tanpa ada penjabaran
Tukang mengenai persebaran atau pendetailan jumlah
1
Batu
Operato
pekerja di setiap item pekerjaan untuk setiap
2 harinya. Oleh karena itu, dilakukan persebaran
r
Jacking tenaga kerja untuk setiap item dengan asumsi
1
Pile berdasarkan wawancara dengan narasumber,
Rabu, 11 Agustus 2021 yakni pihak proyek Pembangunan Gedung
Pemancang
63 m Mandor 1 Auditorium Bir Ali II Asrama Haji Lombok.
an P1
Kep. Untuk hasil wawancara ditampilkan dalam
Pemancang lampiran. Berdasarkan hasil wawancara
33 m Tkg 1
an P2
Batu
tersebut maka dapat dilakukan pembagian 6 m, mutu
tenaga kerja dengan cara sebagai berikut : beton K-
500
Diketahui dari hasil wawancara, untuk tiap Alat
pemancangan dibutuhkan tenaga kerja berupa Jackin
0.5 0.5 0.5 0.5
Pile
2 operator (1 orang mengarahkan dan 1 orang Pemancan
mengoperasikan alat), 1 orang tukang batu, dan gan P2 140
1 orang kepala tukang batu. Per harinya juga Tahap 1
ada 1 orang mandor yang mengawasi pekerjaan Volume 31 33 33 43
pada hari itu. Upah
Operat
Pada tanggal 9 Agustus, hanya 1 1 1 1
or
dilaksanakan 2 item pekerjaan yaitu Kepala
pemancangan tiang pancang P1 dan tiang Tukang 0.5 0.5 0.5 0.5
Batu
pancang P2 sehingga pembagian tenaga Tukang
kerjanya menjadi: 0.5 0.5 0.5 0.5
Batu
Mando
0.5 0.5 0.5 0.5
1. Operator = = 1 orang/item r
Bahan
pekerjaan
Tiang
2. Tukang Batu = = 0.5 pancang
300 x 300
orang/item pekerjaan mm, L = 31 33 33 43
3. Kepala Tukang Batu = = 6 m, mutu
beton K-
0.5 orang/item pekerjaan 500
4. Mandor = = 0.5 orang/item Alat
Jackin
pekerjaan Pile
0.5 0.5 0.5 0.5
Pemancan
Dengan cara yang sama, untuk perhitungan gan P1 39
selanjutnya ditabelkan dalam tabel 4.2 berikut Tahap 2
ini : Volume 39
Upah
Tabel 2 Tabel Detail Jumlah Pekerja Operat
Rekapan Laporan Harian Minggu Ke-2 2
or
Kepala
Minggu Ke-2 Tukang 1
Volume Batu
Nama 10 11 12 13 14 15 Tukang
Kegiatan 9- 1
- - - - - - Batu
Au Mando
Au Au Au Au Au Au 1
g r
g g g g g g
Pemancan Bahan
gan P1 276 Tiang
Tahap 1 pancang
Volume 72 63 72 69 300 x 300
Upah mm, L = 39
Operat 6 m, mutu
1 1 1 1 beton K-
or
Kepala 500
Tukang 0.5 0.5 0.5 0.5 Alat
Batu Jackin
1
Tukang Pile
0.5 0.5 0.5 0.5
Batu Sumber : Wawancara dengan pihak
Mando proyek.
0.5 0.5 0.5 0.5
r
Bahan Rekapan laporan harian untuk minggu ke-
Tiang 3 hingga minggu ke-15 dilampirkan.
pancang
72 63 72 69
300 x 300
mm, L =
Setelah data-data yang dibutuhkan berupa n = Jumlah Pekerja
jumlah tenaga kerja, periode pengerjaan, serta
volume pekerjaan per item telah diperoleh, V = Volume Pekerjaan
maka perhitungan koefisisen untuk pekerjaan Koefisien pekerjaan lapangan yang
lapangan dapat dilakukan. didapatkan kemudian dibandingkan dengan
Perbandingan Koefisien Tenaga Kerja koefisian dari AHSP PERMEN PUPR No. 28
Menggunakan Jumlah Pada Kondisi Tahun 2016.
Lapangan Untuk menghitung koefisien pekerjaan
suatu pekerjaan, harus terlebih dahulu
Sebelum melakukan perhtiungan menghitung jumlah total volume, periode
koefisien, perlu dilakukan pengakumulasian pengerjaan, serta jumlah pekerja untuk
tenaga kerja, periode kerja, serta volume pekerjaan pemancangan berdasarkan rekapan
pekerjaan, untuk setiap item pekerjaannya. laporan harian yang sebelumnya telah
Setelah itu, dapat dihitung koefisien satuan ditampilkan. Setelah itu total dari volume,
pekerjaan tiap-tiap item pekerjaan periode, dan jumlah pekerja tersebut
menggunakan rumus : dimasukkan ke dalam rumus yang tertera.
(𝑇 𝑥 𝑛) Setelah koefisien berdasarkan kondisi
𝐾= lapangan didapatkan, selanjutnya akan
𝑉 dibandingkan dengan koefsien dari AHSP
Dimana : 2016.
K = Koefisien Adapun hasil perbandingannya adalah
sebagai berikut :
T = Periode Pengerjaan (hari)
Tabel 3. Pekerjaan Tiang Pancang
Lapangan AHSP 2016 nomor F.04.c
Koefisie Koefisie
Uraian Satuan Uraian Satuan
n n
Operator OH 0.1149 Operator OH -
Kepala Kepala
Tukang OH 0.0563 Tukang OH -
Batu Batu
Pekerja Pekerja
Tukang Tukang
OH 0.0255 OH 0.0900
Batu Batu
Pekerja OH - Pekerja OH 0.5400
Mandor OH 0.0398 Mandor OH 0.0540
Jacking Jacking
Sewa- Sewa-
Pile/Alat 0.0575 Pile/Alat 0.09
jam jam
Alat Pancang Alat Pancang
Tripod Sewa- Tripod Sewa-
- 0.09
Tinggi 7 m hari Tinggi 7 m hari

Tabel 4. Pekerjaan Galian


Lapangan AHSP 2016 nomor A.2.3.1.2
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.8755 Pekerja OH 1.0500
Upah Upah
Mandor OH 0.0451 Mandor OH 0.0670

Tabel 5. Pekerjaan Timbunan


Lapangan AHSP 2016 nomor A.2.3.1.9
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 2.9971 Pekerja OH 0.5000
Upah Upah
Mandor OH 0.0199 Mandor OH 0.5000
Sewa- Sewa-
Alat Stamper 1.0516 Alat Stamper -
Hari Hari

Tabel 6. Pekerjaan Pembesian Pile Cap


Lapangan AHSP 2016 nomor B.17.b
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.0409 Pekerja OH 0.0210
Tukang Tukang
OH OH 0.0140
Besi 0.0521 Besi
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH Tukang OH 0.0014
Besi 0.0068 Besi
Mandor OH 0.0023 Mandor OH 0.0021
Tabel 7. Pekerjaan Bekisting Pile Cap
Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.4.1.25
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 1.8624 Pekerja OH 0.6700
Tukang Tukang
OH 0.6813 OH 1.3000
Batu Kayu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0278 Tukang OH 0.1300
Batu Kayu
Mandor OH 0.0488 Mandor OH 0.0030

Tabel 8. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.4.1.7
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.9981 Pekerja OH 1.6500
Tukang Tukang
OH 0.4556 OH 0.2750
Batu Batu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0344 Tukang OH 0.0280
Batu Batu
Mandor 0.0092 Mandor OH 0.0830
Concrete Sewa- Semen
Alat 0.0408 KG 371
Pump Hari Portland
Beton
Pasir
Bahan Ready m3 1.0000 Bahan KG 698
Beton
Mix
Kerikil KG 1047
Air L 215

Tabel 9. Pekerjaan Pembesian Sloof


Lapangan AHSP 2016 nomor B.17.b
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.0819 Pekerja OH 0.0210
Tukang Tukang
OH 0.1031 OH 0.0140
Besi Besi
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0064 Tukang OH 0.0014
Besi Besi
Mandor OH 0.0040 Mandor OH 0.0021

Tabel 10. Pekerjaan Bekisting Sloof


Lapangan AHSP 2016 A.4.1.1.21
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 1.2779 Pekerja OH 0.5200
Tukang Tukang
OH 0.4115 OH 0.2600
Batu Kayu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0303 Tukang OH 0.0260
Batu Kayu
Mandor OH 0.0108 Mandor OH 0.0260
Tabel 11. Pekerjaan Pengecoran Sloof
Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.1.1.7
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 1.4548 Pekerja OH 1.6500
Tukang Tukang
OH 0.6479 OH 0.2750
Batu Batu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0605 Tukang OH 0.0280
Batu Batu
Mandor 0.0080 Mandor OH 0.0830
Concrete Sewa- Semen
Alat 0.0604 KG 371
Pump Hari Portland
Beton
Pasir
Bahan Ready m3 1.0000 Bahan KG 698
Beton
Mix
Kerikil KG 1047
Air L 215

Tabel 12. Pekerjaan Pembesian Kolom


Lapangan AHSP 2016 nomor B.17.b
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.0429 Pekerja OH 0.0210
Tukang Tukang
OH 0.0523 OH 0.0140
Besi Besi
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0021 Tukang OH 0.0014
Besi Besi
Mandor OH 0.0011 Mandor OH 0.0021

Tabel 13. Pekerjaan Bekisting Kolom


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.1.1.22
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.6424 Pekerja OH 0.6600
Tukang Tukang
OH 0.207 OH 0.3300
Batu Kayu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.029 Tukang OH 0.0330
Batu Kayu
Mandor OH 0.0073 Mandor OH 0.0330
Tabel 14. Pekerjaan Pengecoran Kolom
Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.1.1.7
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 1.2519 Pekerja OH 1.6500
Tukang Tukang
OH 0.5136 OH 0.2750
Batu Batu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0508 Tukang OH 0.0280
Batu Batu
Mandor 0.0093 Mandor OH 0.0830
Concrete Sewa- Semen
Alat 0.055 KG 371
Pump Hari Portland
Beton
Pasir
Bahan Ready m3 1.0000 Bahan KG 698
Beton
Mix
Kerikil KG 1047
Air L 215

Tabel 15. Pekerjaan Pembesian Balok


Lapangan AHSP 2016 nomor B.17.b
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.024 Pekerja OH 0.0210
Tukang Tukang
OH 0.0265 OH 0.0140
Besi Besi
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0028 Tukang OH 0.0014
Besi Besi
Mandor OH 0.0015 Mandor OH 0.0021

Tabel 16. Pekerjaan Bekisting Balok


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.1.1.21
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.4595 Pekerja OH 0.6600
Tukang Tukang
OH 0.1763 OH 0.3300
Batu Kayu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0263 Tukang OH 0.0330
Batu Kayu
Mandor OH 0.01 Mandor OH 0.0330

Tabel 17. Pekerjaan Pengecoran Balok


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.1.1.7
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.9134 Pekerja OH 1.6500
Tukang Tukang
OH 0.6631 OH 0.2750
Batu Batu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.1223 Tukang OH 0.0280
Batu Batu
Mandor 0.034 Mandor OH 0.0830
Concrete Sewa- Semen
Alat 0.02442 Bahan KG 371
Pump Hari Portland
Beton
Pasir
Bahan Ready m3 1.0000 KG 698
Beton
Mix
Kerikil KG 1047
Air L 215

Tabel 18. Pekerjaan Pembesian Plat


Lapangan AHSP 2016 nomor B.17.a
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.0325 Pekerja OH 0.7000
Tukang Tukang
OH 0.043 OH 0.7000
Besi Besi
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0032 Tukang OH 0.0700
Besi Besi
Mandor OH 0.0009 Mandor OH 0.0700

Tabel 19. Pekerjaan Bekisting Plat


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.1.1.24
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.9055 Pekerja OH 0.6600
Tukang Tukang
OH 0.4001 OH 0.3300
Batu Kayu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0279 Tukang OH 0.0330
Batu Kayu
Mandor OH 0.0218 Mandor OH 0.0330

Tabel 20. Pekerjaan Pengecoran Plat


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.1.1.7
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 0.9055 Pekerja OH 1.6500
Tukang Tukang
OH 0.4001 OH 0.2750
Batu Batu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0279 Tukang OH 0.0280
Batu Batu
Mandor 0.0091 Mandor OH 0.0830
Concrete Sewa- Semen
Alat 0.0218 KG 371
Pump Hari Portland
Beton
Pasir
Bahan Ready m3 1.0000 Bahan KG 698
Beton
Mix
Kerikil KG 1047
Air L 215

Tabel 21. Pekerjaan Pasangan Bata


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.4.1.25
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 7.4826 Pekerja OH 0.6700
Upah Tukang Upah Tukang
OH 3.7452 OH 1.3000
Batu Batu
Kepala Kepala
Tukang OH 0.192 Tukang OH 0.1300
Batu Batu
Mandor OH 0.1112 Mandor OH 0.0030

Tabel 22. Pekerjaan Plesteran


Lapangan AHSP 2016 nomor A.4.4.1.25
Uraian Satuan Koefisien Uraian Satuan Koefisien
Pekerja OH 2.5517 Pekerja OH 0.3000
Tukang Tukang
OH 2.517 OH 0.1500
Batu Batu
Upah Kepala Upah Kepala
Tukang OH 0.0521 Tukang OH 0.0150
Batu Batu
Mandor OH 0.2787 Mandor OH 0.0150
Perhitungan Estimasi Biaya Berdasarkan
Lapangan Menggunakan Microsoft Project
Jadwal pelaksanaan pembangunan
Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji
Lombok untuk pekerjaan yang ditinjau
mengacu pada Laporan Harian Proyek.
Pelaksanaan proyek pembangunan Gedung
Auditorium Bir Ali II Asrama Haji Lombok
dimulai dari tanggal 4 Agustus 2021. Namun, Gambar 4. Resource Sheet
untuk penelitian ini yang melingkupi pekerjaan Sumber daya pada Ms. Project dibagi
galian, urugan, pondasi, beton bertulang, menjadi 2 yaitu work dan material. Sumber
hingga pekerjaan pasangan bata dimulai dari daya yang dimasukkan ke dalam Ms. Project
tanggal 10 Agustus 2021 sampai dengan merupakan sumber daya yang telah dijabarkan
tanggal 11 November 2021. pada sub-bab sebelumnya berupa koefisien alat
Pelaksanaan kerja di proyek adalah dan pekerja serta volume material yang
selama 7 hari seminggu dengan jam kerja didapatkan dari laporan harian.
selama 8 jam per hari yakni dari pukul 08.00 Setelah memasukkan sumber daya maka
hingga pukul 12.00 WITA, kemudian estimasi biaya sudah dapat dilihat melalui opsi
dilanjutkan mulai dari pukul 15.00 hingga view-table entry-cost. Contoh hasil
pukul 17.00 WITA. Namun, pada hari-hari perhitungan estimasi biaya menggunakan MS.
tertentu diberlakukan jam lembur yang Project adalah sebagai berikut :
bervariasi, antara lain pelaksanaan kerj ahingga
18.00, 20.00, dan 22.00 WITA.
Berikut adalah contoh input jadwal
pelaksanaan pekerjaan proyek pada Microsoft
Project.
.

Gambar 5. Hasil Biaya Proyek

Hasil analisa di atas kemudian disimpulkan


Gambar 3. Input Jadwal Proyek atau diringkas menjadi :
Tabel 23. Hasil Perhitungan Estimasi Biaya
Selanjutnya dilakukan proses menyusun
resource (sumber daya) sheet. Untuk harga Lapangan
upah pekerja dan harga satuan material Nama Pekerjaan Harga Satuan
didasarkan pada Standar Satuan Harga Rp
Tiang Pancang
PEMPROV NTB Tahun 2021. Sedangkan 450,346,000.00
untuk ready mix harga ditentukan oleh pemilik Pekerjaan Galian Rp
usaha sesuai pemesanan. Pembangunan Pile Cap 7,281,200.00
Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji Pekerjaan Urugan Rp
Lombok ini sendiri menggunakan jasa PT. Kembali 22,333,165.00
Beton Utama Perkasa. Berikut adalah rincian Rp
Pekerjaan Pile Cap
221,295,153.00
harga sumber daya yang diinut ke dalam
Rp
Microsoft Project. Pekerjaan Sloof
497,298,307.00
Rp Pekerjaa Kebutuh Volu Harga Jumlah
Pekerjaan Kolom
829,868,584.00 n an me Satuan Harga
Rp Pemanca Rp Rp
Pekerjaan Balok
769,600,816.00 ngan 768 172,35 132,357,9
Rp (P1) 0.00 06.00
Pekerjaan Plat
950,603,739.00 Pemanca Rp Rp
Pemanca
Pekerjaan Pasangan Rp ngan 432 172,35 74,455,20
ngan
Bata 1,141,529,461.00 (P2) 0.00 0.00
Pemanca Rp Rp
ngan 216 172,35 37,227,60
Perhitungan Estimasi Biaya Berdasarkan (P3) 0.00 0.00
AHSP Rp Rp
767.9
Berdasarkan koefisien dari AHSP 2016 P1 290,00 222,708,4
6
0.00 00.00
dan juga harga satuan untuk perhitungan
Harga Rp Rp
anggaran biaya sesuai dengan Standar Satuan Tiang P2 432 290,00 125,280,0
Harga Pemerintah Provinsi NTB Tahun Pancang 0.00 00.00
Anggaran 2022, maka dapat diperhitungkan Rp Rp
harga satuan untuk tiap pekerjaan dengan P3 216 290,00 62,640,00
rumus : 0.00 0.00
Rp
Jumlah Harga = Koefisien x Harga Total Harga Pekerjaan Pemancangan 654,669,1
Satuan 06.00
Sebagai contoh untuk perhitungan
pekerjaan tiang pancang didapatkan Seluruh item pekerjaan lain kemudian
perhitungan sebagai berikut : dihitung menggunakan cara yang sama.

Harga Jumlah
Kebutuhan Sat. Koef.
Satuan Harga
Peralatan
Tripod sewa- Rp Rp
0.09
tinggi 7m hari 125,000.00 11,250.00
Alat
pancang + sewa- Rp Rp
0.09
Hammer 2 hari 216,000.00 19,440.00
ton
Rp
Jumlah Harga Bahan
30,690.00
Tenaga Kerja
Rp Rp
Pekerja OH 0.54
100,000.00 54,000.00
Tukang Rp Rp
OH 0.09
Batu 115,000.00 10,350.00
Rp Rp
Mandor OH 0.054
120,000.00 6,480.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja dan Rp
Bahan 70,830.00
Rp
Jumlah Harga Tenaga Kerja
101,520.00
Rp
Jumlah Harga
172,350.00
Selanjutnya untuk memperhitungkan estimasi
biaya untuk pekerjaan tiang pancang, harga
satuan yang telah didapatkan dikalikan
dengan volume pekerjaan tiang pancang
sehingga menghasilkan tabel di bawah ini :
Perbandingan Estimasi Biaya Perhitungan Lapangan AHSP 2016
Lapangan dan AHSP 2016 Pada AHSP A.4.1.1
Menggunakan beton
menggunakan beton
Setelah dilakukan perhitungan seperti ready mix.
konvensional.
di atas maka didapatkan hasil perbandingan Tidak ada pembesian
antara lapangan dan AHSP 2016 sebagai khusus pile cap pada
berikut : AHSP nomor B.17,
sehingga pembesian
Harga Satuan Pada pembesian pile
pile cap
Lapangan AHSP 2016 cap menggunakan
menggunakan
Tiang Rp Rp koefisien
koefisien AHSP
perhitungan pile cap.
Pancang 450,346,000.00 654,669,106.00 2016 nomor B.17.b
Pekerjaa Untuk Pembesian
Rp Rp Kolom, Balok, Ring
n Galian
7,281,200.00 40,974,739.20 Balok, Dan Sloof
Pile Cap
Pada AHSP 2016
Pekerjaa
Bekisting pile cap nomor A.4.1.1.20
n Rp Rp menggunakan bekisting pile cap
Urugan 22,333,165.00 33,471,900.00 pasangan batako. menggunakan
Kembali bekisting kayu biasa.
Pekerjaa Bekisting pekerjaan Bekisting pekerjaan
Rp Rp
n Pile beton bertulang beton bertulang
221,295,153.00 370,927,167.42
Cap menggunakan sistem dihitung sebagai 1
Pekerjaa Rp Rp 2-3 kali pakai. kali pakai.
n Sloof 497,298,307.00 802,849,082.12 Tidak terdapat
Terdapat perhitungan
Rp perhitungan
pekerjaan bobokan
Pekerjaa Rp pekerjaan bobok
1,612,602,988. kepala tiang.
n Kolom 829,868,584.00 kepala tiang.
98 Pekerjaan urugan
Rp Pekerjaan urugan
Pekerjaa Rp pada AHSP 2016
1,115,558,561. menggunakan
n Balok 769,600,816.00 nomor A.2.3.1.9
14 stamper sebagai alat
dipadatkan secara
bantu.
Rp manual.
Pekerjaa Rp
2,066,751,475. Jumlah tenaga kerja
Tenaga kerja terpaku
n Plat 950,603,739.00 sesuai dengan
62 pada koefisien yang
Pekerjaa kebutuhan yang ada
Rp Rp telah ditentukan.
di lapangan.
n
1,141,529,461. 1,743,350,654.
Pasanga
00 77
n Bata

Adapun adanya perbedaan hasil


perhitungan ini dapat terjadi dikarenakan
beberapa faktor perbedaan material maupn
proses pengerjaan antara pelaksanaan di
lapangan dengan ketentuan yang telah
ditetapkan pada SNI AHSP 2016. Faktor-
faktor tersebut antara lain:
PENUTUP lebih besar dibandigkan dengan koefisien
pada AHSP 2016 A.4.4.2.1.
Kesimpulan 2. Hasil total harga estimasi pekerjaan struktur
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari (tiang pancang, galian dan urugan, dan beton
bertulang) dan arsitektur (pekerjaan pasangan
penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil bata dan plesteran) untuk perhitungan pada
kesimpulan sebagai berikut : lapangan adalah sebesar Rp. 4.885.436.425,00,
sedangkan untuk perhitungan SNI AHSP 2016
adalah sebesar Rp. 8.441.155.675.25,00.
1. Perbandingan koefisien pekerjaan konstruksi Selisih hasil perhitungan estimasi pekerjaan
struktur (tiang pancang, galian dan urugan, dan konstruksi pembangunan Gedung Auditorium
beton bertulang) dan arsitektur (pekerjaan Bir Ali II Asrama Haji Lombok menggunakan
pasangan bata dan plesteran) pembangunan metode SNI AHSP 2016 dan perhitungan
Gedung Auditorium Bir Ali II Asrama Haji lapangan menggunakan Microsoft Project
Lombok antara metode SNI AHSP 2016 dan adalah sebesar Rp. 3.555.719.250,25.
perhitungan lapangan adalah sebagai berikut : 3. Adapun hal-hal yang menyebabkan perbedaan
a. Nilai koefisien tenaga kerja untuk hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan
pekerjaan tiang pancang pada AHSP 2016 konstruksi struktur (tiang pancang, galian dan
nomor F.04.c bernilai lebih besar urugan, dan beton bertulang) dan arsitektur
dibandingkan koefisien yang dihitung (pekerjaan pasangan bata dan plesteran) pada
berdasarkan kondisi lapangan. Sedangkan proyek pembangunan Gedung Auditorium Bir
untuk proses bobok kepala tiang pancang Ali II Asrama Haji Lombok menggunakan
tidak tercantum pada AHSP PERMPEN metode SNI dan perhitungan lapangan
PUPR No. 28 Tahun 2016 nomor F.04.c menggunakan Microsoft Project antara lain :
sehingga tidak dapat dibandingkan.
b. Nilai koefisien tenaga kerja untuk galian
pada AHSP 2016 nomor A.2.3.1.2 lebih Lapangan AHSP 2016
besar dibandingkan dengan koefisien yang
Pada AHSP A.4.1.1
dihitung berdasarkan kondisi lapangan. Menggunakan beton
menggunakan beton
Sedangkan, nilai koefisien pekerja untuk ready mix.
konvensional.
pekerjaan urugan pada perhitungan Tidak ada pembesian
lapangan lebih besar dibandingkan nilai khusus pile cap pada
koefisien dari AHSP 2016 nomor AHSP nomor B.17,
A.2.3.1.9, kecuali untuk tenaga kerja Pada pembesian pile sehingga pembesian
mandor. Pada perhitungan koefisien untuk cap menggunakan pile cap menggunakan
lapangan juga dihitung koefisien untuk koefisien perhitungan koefisien AHSP 2016
pile cap. nomor B.17.b Untuk
alat bantu berupa stamper, sedangkan pada
Pembesian Kolom,
AHSP 2016 nomor A.2.3.1.9 tidak Balok, Ring Balok,
melibatkan koefisien alat apapun. Dan Sloof
c. Nilai koefisien tenaga kerja pekerjaan Pada AHSP 2016
pembesian beton bertulang berdasarkan Bekisting pile cap nomor A.4.1.1.20
lapangan rata-rata lebih besar daripada menggunakan pasangan bekisting pile cap
AHSP 2016 nomor B.17, kecuali pada batako. menggunakan bekisting
plat. Untuk pekerjaan bekisting beton kayu biasa.
Bekisting pekerjaan Bekisting pekerjaan
bertulang rata-rata lebih kecil daripada
beton bertulang beton bertulang
perhitungan AHSP 2016 nomor A.4.1.1, menggunakan sistem 2- dihitung sebagai 1 kali
kecuali untuk pekerjaan sloof dan plat. 3 kali pakai. pakai.
Untuk pengecoran beton bertulang, Terdapat perhitungan Tidak terdapat
koefisien tukang batu dan kepala tukang pekerjaan bobokan perhitungan pekerjaan
batu di lapangan pada semua pekerjaan kepala tiang. bobok kepala tiang.
nilainya lebih besar dari AHSP 2016 Pekerjaan urugan pada
Pekerjaan urugan
nomor A.4.1.1. Namun, untuk mandor, AHSP 2016 nomor
menggunakan stamper
semuanya lebih kecil dari AHSP 2016 A.2.3.1.9 dipadatkan
sebagai alat bantu.
A.4.1.1. secara manual.
Jumlah tenaga kerja
d. Nilai koefisien tenaga kerja untuk sesuai dengan
Tenaga kerja terpaku
pekerjaan pasangan bata pada lapangan pada koefisien yang
kebutuhan yang ada di
lebih besar dibandingkan dengan koefisien telah ditentukan.
lapangan.
berdasarkan AHSP 2016 nomor
A.4.4.1.25. Lalu, nilai koefisien tenaga
kerja untuk kondisi lapangan nilainya
Saran Mestikawening, Ratri., Sulistiyono, Heri.,
Handayani, Teti. 2016. Analisis
Berdasarkan studi yang telah dilakukan, Perbandingan Metode Sni Dan Software
maka saran yang dapat disampaikan adalah : Microsoft Project Dalam Perhitungan
Harga Satuan Pekerjaan Beton
1. Dalam perhitungan anggaran biaya atau
Bertulang Pada Pembangunan Gedung
estimasi harga, disarankan menggunakan
Rsud Kota Mataram. (Artikel Ilmiah
metode pendekatan lapangan dikarenakan
Skripsi Sarjana, Universitas Mataram)
hasilnya yang kemungkinan besar lebih
ekonomis dari metode lain. Nuridwi, Damar., Negara, Kartika., dan Unas,
2. Dalam perhitungan anggaran biaya atau Saifoe. 2014. Analisis Perbandingan
estimasi harga, disarankan menggunakan Metode S.N.I Dan Software MS. Project
bantuan software Microsoft Project Dalam Perhitungan Biaya Pekerjaan
dikarenakan penggunaannya yang relatif Langit-Langit Untuk Konstruksi
mudah dan juga efisien karena bisa langsung Bangunan. (Artikel Ilmiah Skripsi
melakukan penjadwalan dan mengetahui harga Sarjana, Universitas Brawijaya)
estimasi biaya sesuai dengan data yang diinput.
PMI. 2017. PMBOK Guide. Project Management
Institute, Inc : Pennsylvania

DAFTAR PUSTAKA Priyo, Mandiyo., Sudiro, Sarwidi. 2017. Studi


Optimasi Waktu dan Biaya dengan
Aditha, Marchel., Unas, Saifoe., dan Hasyim, M. Metode Time Cost Trade Off pada Proyek
2014. Perhitungan Harga Satuan Konstruksi : Studi Kasus Proyek Jalan
Pekerjaan Dinding Bata Ringan Dengan Bugel-Galur-Poncosari Cs. Tahap I,
Metode Sni & Ms. Project Pada Proyek Provinsi D.I. Yogyakarta. 20(2), 173-
Pembangunan Gedung Laboratorium 185.
Enterpreneurship Terpadu Universitas
Brawijaya Malang. (Artikel Ilmiah Santoso, Ragil. 2019. Tinjauan Jadwal dan Biaya
Skripsi Sarjana, Universitas Brawijaya) Proyek dengan Metode PDM
(Precedence Diagram Method) Pada
Dagostino, Frank., Peterson, Steven. 2011. Pembangunan Jalan Bebas Hambatan.
Estimating in Building Construction. (Skripsi Sarjana, Universitas Pendidikan
Pearson Eucation, Inc. : New Jersey. Indonesia)
Ibrahim, Bachtiar. 2015. Rencana dan Estimate Suhendi, Edi. 2009. Panduan Mengelola Proyek
Real of Cost. PT. Bumi Aksara : Jakarta dengan Microsoft Office Project 2007.
Yrama Widya : Bandung.
Jacob, Dieter., Muller, Clemens. 2016. Estimating
in Heavy Construction Roads, Bridges, Warsika, Putu Darma. 2017. Analisis Waktu dan
Tunnels, Foundations.Wilhelm Ernst & Biaya Berdasarkan Analisa Produktivitas
Sohn, Verlag fur Architektur und Tenga Kerja Pada Proyek Pembangunan
technische Wissenschaften GmbH & Co. Kontruksi. (Skripsi Sarjana, Universitas
: Berlin. Udayana)
Gazalba, Zaedar. 2005. Manajemen Konstruksi. Widoseno, Arief., Unas, Saifoe., dan Hasyim, M.
Mataram University Press : Mataram. 2015. Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Beton Bertulang Pada Pondasi
Giatman, M. 2011. Ekonomi Teknik Cetakan Ke-3.
Berdasarkan Analisa Pada Proyek Dan
Rajawali Pers : Jakarta.
Software Ms. Project (Studi Kasus
Himawati, Erna. Jusuf, Toni. Memahami Kontrak Proyek Pembangunan Gedung
Kerja Membangun Rumah. 2007. Laboratorium Terpadu Balittas Malang).
Penebar Swadaya : Depok. (Artikel Ilmiah Skripsi Sarjana,
Universitas Brawijaya)
Lenggogeni, Widiasanti, Irika. 2013. Manajemen
Konstruksi. PT. Remaja Rosdakarya : Wowor, F. 2013. Aplikasi Microsoft Project dalam
Bandung. Pengendalian Waktu dan Pelaksanaan
Pekerjaan Proyek. 1(8), 543-548

Anda mungkin juga menyukai