Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PRODUKTIVITAS MANPOWER DAN KEBUTUHAN MATERIAL

SHEAR WALL PADA PROYEK OPUS PARK APARTMENT (TOWER 2)

Ega Julia Fajarsari, ST., MT


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
egajulia@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAKS
Proses pengerjaan shear wall dengan metode climbing sangat berpengaruh dalam
manajemen waktu dan cycle time pada Proyek Opus Apartment (tower 2) sehingga
produktivitas pada pekerjaan shear wall sangat diperhatikan khususnya pada
produktivitas tenaga kerja (man power). Perhitungan dan analisis produktivitas man
power pada penulisan ini menggunakan metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan dari
SNI, Burgelijke Openbare Werken (BOW), dan produktivitas rencana yang telah dibuat
oleh kontraktor terkait. Perhitungan estimasi material juga diperlukan untuk keperluan
pengadaan material di proyek. Karena kurangnya ketersedian material pada suatu
proyek konstruksi dapat menghambat penyelesaian suatu pekerjaan pada konstruksi
tersebut. Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui kebutuhan material shear wall
pada Proyek Opus Apartment (Tower 2) serta mengestimasi kebutuhan tenaga kerja
(manpower) dengan metode BOW, SNI, dan kontraktor agar dapat mengetahui
perbandingan anggaran biaya yang paling ekonomis antara metode BOW, SNI, dan
kontraktor. Berdasarkan perhitungan, didapatkan kebutuhan material form work dan
ready mix setiap lantai masing – masing sebesar 161,516 m2 dan 33,387 m3, sedangkan
kebutuhan tulangan baja diameter 13mm dan 19 mm masing – masing sebanyak
5961,284 kg dan 5766,143 kg. Untuk nilai produktivitas pekerja beton yang didapat
dengan menggunakan metode AHSP (SNI), BOW dan rencana yang telah dibuat oleh
kontraktor masing – masing sebesar 2,857 m3/orang/hari, 1 m3/orang/hari dan 2
m3/orang/hari, dengan volume beton sebesar 34 m3 didapat kebutuhan man power pada
masing masing metode sebesar 12 orang/hari, 34 orang/hari dan 17 orang/hari.

Kata kunci : Shear wall, produktivitas man power, material

ABSTRACT
The process of shear wall working with the climbing method is very influential in the
management of time and cycle time in the Opus Apartment Project (Tower 2) so that
productivity in shear wall work is of particular concern especially in labor productivity
(man power). The calculation and analysis of manpower productivity at this writing uses
the Work Unit Price Analysis method from SNI, Burgelijke Openbare Werken (BOW),
and productivity plans that have been made by the relevant contractor. Calculation of
material estimation is also needed for material procurement needs in the project. Due to
the lack of material availability in a construction project can hamper the completion of a
work on the construction. The purpose of this paper is to determine the shear wall
material requirements in the Opus Apartment Project (Tower 2) and estimate the labor
needs (manpower) with the BOW, SNI, and contractor methods in order to know the most
economical cost budget comparisons between the BOW, SNI, and contractor. Based on
calculations, the material requirements for work forms and ready mix for each floor are
161,516 m2 and 33,387 m3, respectively, while the need for steel reinforcement with 13
mm and 19 mm diameters is 5961,284 kg and 5766,143 kg. For the productivity value of
concrete workers obtained using the AHSP (SNI) method, BOW and plans made by the
contractor each amounted to 2,857 m3/person/day, 1 m3/person/day and 2 m3/person/day,
with volume concrete of 34 m3 is obtained by the need for man power in each method of
12 people/day, 34 people/day and 17 people/day.

Keywords: Shear wall, productivity of man power, material

PENDAHULUAN
Proyek konstruksi adalah salah satu bidang usaha yang hasil dari pekerjaannya
dipengaruhi oleh produktivitas tenga kerjanya (Diputra, 2015). Berbagai kegiatan
pembangunan yang dilakukan dalam suatu proyek konstruksi saling berhubungan satu
dengan lain, dalam arti jika salah satu kegiatan mengalami keterlambatan maka kegiatan
yang lain yang terhubung akan mengalami keterlambatan pula, dan begitupun sebaliknya.
Sumber Daya Manusia (tenaga kerja) adalah salah satu faktor yang sangat
berpengaruh dalam proses realisasi suatu pekerjaan pada proyek kontruksi (Diputra,
2015). Tenaga kerja pada suatu proyek konstruksi diperlukan untuk dapat merealisasikan
suatu pekerjaan sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Segala jenis pekerjaan yang dikerjakan di proyek disesuaikan dengan volume
pekerjaan yang telah direncanakan. Perbandingan antara volume pekerjaan dengan
jumlah waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dikenal dengan istilah produktivitas tenaga kerja (Diputra, 2015). Analisis produktivitas
tenaga kerja bertujuan untuk mengatur penggunaan sumber daya manusia (man power)
agar realistis. Hal tersebut sangat diperlukan agar proyek konstruksi dapat berjalan sesuai
dengan rencana karena penggunaan dan pemanfaatan tenaga kerja merupakan salah satu
penghambat jalannya suatu proyek jika tidak diperhatikan tingkat produktivitasnya.
Produktivitas tenaga kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap besarnya keuntungan
atau kerugian suatu proyek.
Material merupakan salah satu sumber daya yang paling banyak memakan biaya
dan waktu, karena itu manajeman material merupakan unsur terpenting. Pengendalian
material yang baik sesuai waktu dan biaya serta tenaga kerja yang tersedia dapat
meningkatkan mutu proyek sekaligus dapat menekan biaya konstruksi. Kurangnya
ketersedian material pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat penyelesaiaan
suatu pekerjaan pada konstruksi tersebut. Kerena kebutuhan material penting dalam suatu
proyek konstruksi, maka kebutuhan material harus dianalisis dengan baik agar proyek
dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Salah satu pekerjaan pada suatu proyek konstruksi adalah pekerjaan shear wall.
Shear wall adalah salah satu sistem struktur yang dibuat agar dapat menahan gaya-gaya
lateral yang timbul akibat beban angin atau gempa yang merupakan beban dinamis.
Struktur bangunan tingkat tinggi rawan terhadap gaya lateral akibat gaya yang
ditimbulkan oleh beban gempa dan tekanan angin. Oleh sebab itu, shear wall merupakan
salah satu struktur terpenting yang harus dianalisis dengan baik agar dapat memperoleh
kestabilan dari bangunan tersebut. Agar pekerjaan struktur shear wall dapat diselesaikan
sesuai dengan volume dan waktu yang telah ditentukan, maka perlu dilakukan analisis
kebutuhan material dan produktivitas manpower yang baik dan benar sesuai dengan
rencana.
Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui kebutuhan material shear wall pada
Proyek Opus Apartment (Tower 2) serta mengestimasi kebutuhan tenaga kerja
(manpower) dengan metode BOW, SNI, dan kontraktor agar dapat mengetahui
perbandingan anggaran biaya antara metode BOW, SNI, dan kontraktor yang paling
ekonomis.

TELAAH PUSTAKA
Analisa Harga Satuan Metode BOW
Analisis BOW merupakan suatu rumusan penentuan harga satuan tiap jenis
pekerjaan. Satuannya ialah Rp. .../m3, Rp. …/m2, Rp. …/m1. Tiap jenis pekerjaan
tercantum indeks analisis yang paten. Ada 2 (dua) ke lompok angka / koefisien dalam
analisa yaitu : pecahan / angka satuan untuk bahan (indeks satuan bahan) dan pecahan /
angka satuan untuk tenaga kerja (indeks satuan tenaga kerja). (Niron,1990)
Kegunaannya untuk kalkulasi bahan yang dibutuhkan dan kalkulasi upah yang
mengerjakan. Prinsip yang terdapat dalam metode BOW mencakup daftar koefisien upah
dan bahan yang telah ditetapkan. Keduanya menganalisa harga (biaya) yang diperlukan
untuk membuat harga satuan pekerjaan bangunan. Dari kedua koefisien tersebut akan
didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan.
(Niron,1990)

Analisa Harga Satuan Metode SNI


Prinsip pada metode SNI yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk
seluruh Indonesia, berdasarkan harga satuan bahan, harga satuan upah kerja dan harga
satuan alat sesuai dengan kondisi setempat. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis
pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan.
Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 15 % - 20 %, dimana
didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya tergantung dari jenis bahan dan
komposisi. Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 5 jam per hari. Prinsip
perhitungan harga satuan pekerjaan dengan metode SNI hampir sama dengan perhitungan
dengan metode BOW, akan tetapi terdapat perbedaan dengan metode BOW yaitu
besarnya nilai koefisien bahan dan upah tenaga kerja.

Analisa Harga Satuan Metode Lapangan (Berdasarkan Kontraktor)


Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari
berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Karena
taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos yang diperoleh
ialah taksiran bukan biaya sebenarnya (actual cost). (A. Soedradjat. 1984)

Perbandingan Harga Satuan Bahan, Upah dan Pekerjaan Antara Metoda BOW, SNI
Dan Lapangan.
Indeks selisih ( % ) perbandingan harga satuan bahan, upah dan pekerjaan antara
metoda BOW, SNI dan Lapangan. (Roehman, 2011)
1. Indeks selisih harga satuan bahan beton bertulang pada metode Lapangan 32% >
dibandingkan dengan SNI dan 24% > dibandingkan dengan BOW, adapun untuk
metode BOW 6% > dibandingkan dengan SNI.
2. Indeks selisih harga satuan upah beton bertulang pada metode BOW 11% >
dibandingkan dengan metode lapangan dan 64% > dibandingkan dengan metode
SNI, adapun untuk metode Lapangan 59% > dibandingkan dengan metode SNI.
3. Indeks selisih harga satuan pekerjaan beton bertulang pada metode Lapangan 9% >
dibandingkan dengan metode BOW dan 35% > dibandingkan dengan metode SNI,
adapun untuk metode BOW 28% > dibandingkan dengan metode SNI.
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan analisis perhitungan
produktivitas pekerja beton untuk shear wall dengan metode AHSP SNI (Analisa Harga
Satuan Pekerjaan), BOW (Burgelijke Openbare Werken), dan Kontraktor. Berikut adalah
langkah – langkah penelitian yang dijadikan sebagai dasar penelitian :
1. Menetapkan subjek penelitian. Subjek pada penelitian ini adalah struktur penahan
gaya lateral berupa shear wall pada Proyek Opus Apartment (Tower 2).
2. Menentukan objek penelitian. Objek Penelitian ini adalah menghitung nilai
produktivitas man power untuk shear wall dengan menggunakan metode AHSP
SNI, BOW, dan Kontraktor.
3. Mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah:
a. Gambar rencana struktur shear wall,
b. Koefisien produktivitas pekerja beton dengan metode AHSP SNI dan BOW.
4. Pengolahan Data. Tahapan-tahapan pengolahan data antara lain :
a. Mengumpulkan data.
b. Studi pustaka dari berbagai jurnal dan buku literatur,
c. Menghitung nilai produktivitas pekerja beton berdasarkan koefisisen dengan
metode AHSP, BOW, dan Kontraktor,
d. Membandingkan nilai produktivitas berdasarkan SNI, BOW, dan Kontraktor
5. Kesimpulan

Diagram Alir Penelitian


Diagram alir analisis produktivitas man power untuk pekerjaan beton shear wall
pada Proyek Opus Apartment (Tower 2) dapat dilihat pada gambar 1.

MULAI

PENGUMPULAN DATA

PERHITUNGAN VOLUME

ANALISA HARGA SATUAN


PEKERJAAN (AHSP)

SNI BOW KONTRAKTOR

ANALISA PERBANDINGAN
PRODUKTIVITAS

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian


PEMBAHASAN
Penentuan Nilai Koefisien
a. Indeks Koefisisen AHSP (SNI)
Indeks koefisien yang digunakan berdasarkan SNI 7394 : 2008 Analisa Harga Satuan
Pekerjaan.
b. Indeks Koefisien BOW
Indeks koefisien yang digunakan untuk menghitung nilai produktivitas berdasarkan
metode BOW (Burgelijke Openbare Werken) yang ada dalam buku Analisa BOW.
c. Indeks Koefisien Pelaksanaan/Kontraktor
Indeks koefisien yang digunakan berdasarkan pengalaman yang diperoleh
dilapangan dengan mempertimbangkan keuntungan dan waktu pelaksanaan dalam
masa konstruksi.

Perhitungan Produktivitas
a. Metode AHSP (SNI)
Tabel 1.
Indeks Bahan dan Tenaga Kerja Berdasarkan Metode AHSP (SNI)
Kebutuhan Satuan Indeks
Portland Cement Kg 448,000
Bahan Pasir Beton Kg 667,000
Kerikil Kg 1000,000
Pekerja OH 2,100
Tukang batu OH 0,350
Tenaga Kerja
Kepala tukang OH 0,035
Mandor OH 0,105
Sumber : SNI 7394 (2008)

Indeks tukang batu diambil untuk perhitungan produktivitas pekerjaan beton,


karena tukang batu adalah pekerja yang bertugas untuk mengerjakan seluruh kegiatan
yang berkaitan dengan semen, pasir, dan batu. Berdasarkan data pada tabel 1, perhitungan
produktivitas tenaga kerjanya adalah sebagai berikut :
volume pekerjaan 1
Produktivitas harian    2,857 m3 / orang/ hari
Indeks tukang batu 0,350
Maka didapatkan produktivitas harian pekerjaan beton per orang dengan mutu
beton K-400 dalam satu hari adalah sebesar 2,857 m3/ orang/ hari.

b. Metode BOW
Tabel 2.
Indeks Bahan dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis BOW
Kebutuhan Satuan Indeks
Portland Cement Zak 6,800
Bahan Pasir Beton m3 0,540
Kerikil m3 0,820
Pekerja OH 6,000
Tukang batu OH 1,000
Tenaga Kerja
Kepala tukang OH 0,100
Mandor OH 0,300
Sumber : Redaksi Bumi Aksara (2003)
Berdasarkan data pada tabel 2, perhitungan produktivitas tenaga kerjanya adalah
sebagai berikut :
volume pekerjaan 1
Produktivi tas harian    1 m 3 / orang/ hari
Indeks tukang batu 1
Maka didapatkan produktivitas harian pekerjaan beton per orang dengan mutu
beton 45 MPa dalam satu hari adalah sebesar 1 m3/ orang/ hari.

c. Produktivitas Pekerja Berdasarkan Kontraktor


Berdasarkan informasi yang langsung didapatkan dari pihak kontraktor,
produktivitas tenaga kerja telah ditentukan sejak awal dimulainya proyek tersebut.
Produktivitas tenaga kerja yang penulis tinjau hanya sebatas tiga pekerjaan utama
pembuatan shear wall, antara lain sebagai berikut :
1. Pekerjaan pasang / bongkar bekisting = 2 m2/ orang/ hari
2. Pabrikasi besi = 150 kg/ orang/ hari
3. Pengecoran = 2 m3/ orang/ hari

d. Rekapitulasi Hasil Analisa Produktivitas dengan Metode SNI, BOW, dan


Kontraktor
Rekapitulasi hasil produktivitas man power pekerjaan beton dengan metode SNI,
BOW, dan kontraktor dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.
Rekapitulasi Hasil Analisa Produktivitas Pekerja Beton
Produktivitas
Metode
(m3/ orang/ hari)

SNI 2,857
BOW 1,000
Kontraktor 2,000

Berdasarkan perhitungan produktivitas man power pekerjaan beton, dapat


disimpulkan bahwa perhitungan menggunakan metode AHSP (SNI) dengan nilai
produktivitas sebesar 2,857 m3/ orang/ hari lebih menguntungkan diantara kedua metode
lainnya, metode BOW dan kontraktor, dengan nilai produktivitas masing-masing sebesar
1,000 m3/ orang/ hari dan 2,000 m3/ orang/ hari.

Perhitungan Estimasi Kebutuhan Material dan Manpower


Untuk perhitungan estimasi material struktur, dihitung berdasarkan gambar denah
dan elevasi lantai, Gambar 2 adalah gambar denah typical lantai dan Gambar 3 adalah
gambar elevasi masing – masing lantai.
Gambar 2. Denah Lantai Apartemen 3

Gambar 3. Elevasi Lantai Apartemen 2


a. Perhitungan Luas Form Work
Berikut merupakan contoh perhitungan estimasi kebutuhan form work untuk Shear
wall di lantai 4 pada proyek Opus Apartment tower 2:
Data umum Shear wall
Tebal lantai = 160 mm
Tinggi lantai (H) = 3500 mm
Tinggi shear wall di atas slab = 3500 mm – 160 mm = 3340 mm
Perimeter shear wall = 24,179 m’
Luas shear wall = 4,675 m2
Kebutuhan form work shear wall = Dimensi Shear wall x Tinggi shear wall
= 24,179 x 3,340  63,08 m  5,38m
= 80,758 m2

Bentuk shear wall sisi bawah dan atas simetris maka kebutuhan form worknya
sama, sehingga total kebutuhan form work = 2 x 80,758 m2 = 161,516 m2. Untuk lantai
lainnya dapat dilakukan perhitungan luasan form work shear wall dengan langkah yang
sama seperti langkah diatas.

b. Perhitungan Volume Beton Ready Mix


Berikut merupakan contoh perhitungan estimasi volume kebutuhan beton dan besi
untuk shear wall pada proyek Opus Apartment tower 2 :
Data umum lantai
Tebal plat lantai = 160 mm
Tinggi lantai (H) = 3500 mm
Luas shear wall = 9,352 m2
H lantai = 3,50 m
Volume Beton shear wall = Luas shear wall x Tinggi lantai
= 9,352 m2 x 3,50 m
= 32,732 m3
Selanjutnya menghitung kebutuhan beton ready mix untuk tiap lantai dengan
langkah yang sama seperti di atas dan menambahkan safety factor sebesar 2%
Volume reinforcement concrete diameter 13 = 5961,284 kg
Volume reinforcement concrete diameter 19 = 5766,143 kg
Volume beton yang dipesan = Volume beton dibutuhkan  1,02
= 32,732 m  1,02
3

= 33,387 m3 ≈ 34 m3

Tabel 4.
Rekapitulasi Kebutuhan Material Struktur Shear Wall
Total
Volume
Material Volume Satuan
per Lantai
Keseluruhan
Form Work 161,516 1372,886 m2
Concrete 32,732 556,444 m3
Reinforcement Dia 13 5961,284 101341,828 Kg
Reinforcement Dia 19 5766,143 98024,431 Kg
c. Perhitungan Kebutuhan Manpower Pekerjaan Shear Wall
Kebutuhan manpower dihitung berdasarkan analisis harga satuan dari SNI, BOW
dan kontraktor. Berikut adalah contoh perhitungan kebutuhan manpower untuk pekerjaan
beton shear wall dengan metode SNI.
Kebutuhan manpower = Volume Beton / Indeks Produktivitas
= 34 m3 / 2,857
= 11,90 orang ≈ 12 orang/hari

Jadi berdasarkan indeks produktivitas analisa harga satuan SNI dibutuhkan 12


orang/hari untuk mengerjakan volume beton shear wall sebanyak 34 m3. Kebutuhan
manpower berdasarkan indeks harga satuan dengan metode BOW dan Kontraktor dapat
dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5.
Rekapitulasi Kebutuhan Manpower
Produktivitas Kebutuhan
Metode Volume Beton (m3) (m3/ orang/ Manpower
hari) (orang/ hari)
SNI 34 2,857 12
BOW 34 1,000 34
Kontraktor 34 2,000 17

Berdasarkan perhitungan kebutuhan manpower dengan metode SNI, BOW, dan


Kontraktor dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manpower dengan metode SNI lebih
sedikit dibandingkan dengan metode BOW dan Kontraktor.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan perhitungan produktivitas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa perhitungan menggunakan metode AHSP (SNI) dengan nilai produktivitas sebesar
2,857 m3/ orang/ hari lebih menguntungkan diantara kedua metode lainnya, metode BOW
dan kontraktor, dengan nilai produktivitas masing-masing sebesar 1,000 m3/ orang/ hari
dan 2,000 m3/ orang/ hari. Sedangkan kebutuhan material pada shear wall, berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan didapatkan volume material berupa beton ready mix
dan volume form work, serta kebutuhan tulangan pada setiap lantainya didapatkan untuk
volume beton ready mix sebesar 33,387 m3, volume form work nya didapat sebesar
161,516 m2, dan kebutuhan tulangan diameter 13 mm dan diameter 19 mm sebanyak
5961,284 Kg dan 5766,143 Kg. Kebutuhan total material untuk pekerjaan shear wall
sampai selesai untuk ready mix sebanyak 556,444 m3, volume form work sebanyak
1372,886 m2, dan kebutuhan tulangan untuk diameter 13 mm dan 19 mm sebanyak
101341,828 Kg dan 98024,431 Kg, dengan volume beton sebesar 34 m3 didapat
kebutuhan man power pada masing masing metode sebesar 12 orang/hari, 34 orang/hari
dan 17 orang/hari.
Demi peningkatan penyetaraan dan korelasi antara koefisien berdasarkan kondisi
material, dalam hal ini mutu beton terhadap nilai produktivitas yang didapat, perlu
dilakukan penelitian lanjut pada bagian perhitungan produktivitas menggunakan metode
AHSP (SNI 2008) dengan menggunakan koefisien yang sesuai dengan mutu beton aktual.
DAFTAR PUSTAKA
Astawa Diputra, Gede. 2015. “Analisis Produktivitas Tenaga Kerja pada Pekerjaan
Struktur Beton Balok dan Pelat Lantai”. Laporan Penelitian Mandiri. Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Bali.
Ervianto, W.I. 2002. “Manajemen Proyek Konstruksi”. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Ervianto, W.I. 2006. “Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan”. Penerbit Andi,
Yogyakarta
Khalid Hmstudi, Muhammad. 2008. “Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pada Konstruksi
Gedung Dengan Metode BOW SNI dan Lapangan”. Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Niron, J.W. 1992. “Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan Rencana Anggaran Biaya
Bangunan”. Penerbit Nova, Bandung
Redaksi Bumi Aksara. 2003.”Analisis BOW”. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Roehman, Fatchur. 2011. “Analisa Harga Satuan Pekerjaan Dengan Metode Bow, Sni,
Dan Lapangan (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal
Perum Bugel, Jepara)”. Jurnal Teknik. Vol. 7 No. 1. UNISFAT, Demak.
Sastraatmadja, Ir. A. Soedradjat. 1984. “Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan”. Penerbit
Nova, Bandung.
Soeharto, I. 1995. “Manajemen Proyek”. Penerbit Erlangga, Jakarta
Tenriajeng. A. T. 2004. “Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan”. Penerbit
Gunadarma, Depok.

Anda mungkin juga menyukai