Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan estimasi biaya yang disusun secara
rinci buat keperluan sektor pengadaan, seperti pembangunan atau konstruksi. Setiap
pembangunan yang dilakukan pemerintah atau swasta diwajibkan membentuk RAB yg
menjadi dasar sebelum aktivitas eksekusi sebuah konstruksi dilakukan. Rencana
Anggaran Biaya biasanya dibuat sebelum proyek dilaksanakan, untuk itu ia disebut
sebagai "rencana" atau perkiraan atau estimasi biaya dan bukan anggaran yang
sebenarnya, yang berdasarkan pelaksanaan (actual cost). Rencana Anggaran Biaya (RAB)
berfungsi untuk menentukan spesifikasi bahan/material yang akan di belanjakan sesuai
kemampuan budget dana yang ada, serta digunakan untuk menentukan setelan kualitas
bahan/material yang hendak dipakai dalam pelaksanaan dengan memberikan
perbandingan harga persatuan dari bebagai sumber/merk/produk yang dipilih dari yang
murah hingga yang mahal.

Rancangan Anggaran Biaya sangat diperlukan untuk memberikan gambaran secara


rinci terhadap rencana kerja pekerjaan di lapangan. Karena dalam pelaksanaan pekerjaan
di lapangan tentunya perlu adanya pembiayaan yang dikeluarkan oleh seorang kontraktor
untuk menyelesaikan kontrak kerja yang telah dibuat. Salah satu pembiayaan yang perlu
dianalisis dan dicantumkan dalam RAB adalah Biaya Pelaksanaan pekerjaan. Biaya
Pelaksanaan Pekerjaan adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang kontraktor
untuk bisa menyelesaikan pekerjaan yang telah ditanda tangani sesuai spesifikasi teknis
serta volume yang tercantum dalam kontrak kerja tersebut. dalam menyusun biaya
pelaksanaan tersebut kontraktor harus menunjuk tim untuk bisa mengkalkulasi
pelaksanaan real lapangan. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa jurusan teknik sipil
perlu memahami tahapan – tahapan dalam proses penyusunan Rencana Pengadaan
Sumber Daya Proyek untuk menyusun rencana anggaran pelaksanaan proyek (RAB).
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana perencanaan pengadaan sumber daya proyek yang sangat erat
kaitannya dengan rencana anggaran pelaksanaan proyek ?

1.3 Tujuan Penulisan


 Sebagai syarat dalam menuntaskan tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi 2.
 Memberikan pemahaman kepada mahasiswa jurusan teknik sipil di lingkungan
politeknik negeri bali dalam penyusunan volume kebutuhan sumber daya proyek
yang erat kaitannya terhadap penyusunan RAP.
 Memberikan wawasan terhadap mahasiswa tentang bagaimana pentingnya
Penyusunan Rencana Pengadaan Sumber Daya Proyek ini.

1.4 Manfaat penulisan


 Bagi penulis telah memenuhi salah satu persyaratan dalam menuntaskan tugas
mata kuliah Manajemen Konstruksi 2.
 Bagi pembaca, dapat mengetahui begaimana proses penyusunan Rencana
Pengadaan Sumber Daya Proyek yang sangat erat kaitannya dengan Rencana
Anggaran Pelaksanaan Proyek (RAP).
BAB II
LANDASAN TEORI

PERENCANAAN SUMBER DAYA PROYEK

Obyektif : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini dengan baik,


- Mahasiswa dapat menghitung volume kebutuhan bahan, tenaga kerja
dan alat serta menyusun jadwal pengadaannya.
- Mahasiswa dapat membuat rencana anggaran pelaksanaan proyek.

2.1 Rencana Pengadaan Material


Perencanaan pengadaan material dalam proyek konstruksi tercermin dari penyusunan
bar-chart yang dibentuk berdasarkan network planning dari seluruh kegiatan proyek
konstruksi. Penyusunan bar-chart tersebut tidak hanya sekedar menarik garis saja, tetapi
lebih mempertimbangkan penggunaan sumber daya secara optimal.
Apabila setiap kegiatan dari proyek konstruksi tersebut di break down menjadi
komponen yang lebih spesifik, misalnya komponen bahan, alat, dan pekerja. Maka,
didapatkan kuantitas dan jenis bahan yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu.
Berdasarkan hal tersebut, maka pengelola proyek dapat merencanakan proses
pengadaannya, baik jenis dan kuantitasnya.
Pemakaian material merupakan bagian terpenting yang mempunyai persentase cukup
besar dari total biaya proyek. Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa biaya material
menyerap 50-70% dari biaya proyek, biaya ini belum termasuk biaya penyimpanan
material. Oleh karena itu, penggunaan teknik manajemen yang baik dan tepat untuk
membeli, menyimpan, mendistribusikan, dan menghitung material konstruksi menjadi
sangat penting.
Kegagalan menggunakan dan menjaga system manajemen yang sesuai untuk
material konstruksi akan berakibat buruk bagi kemajuan dan segi finansial pelaksanaan
pekerjaan yang antara lain mencakup :
 Tidak tersedianya bahan pada saat diperlukan.
 Material yang akan digunakan rusak.
 Material yang tersedia tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi.
Penggolongan material dapat dibedakan menjadi tiga kategori :
 Enginereed material, yaitu produk khusus yang dibuat berdasarkan perhiytungan
teknis dan perencanaan. Material ini secara khusus dijelaskan dalam gambar dan
digunakan sepanjang masa pelaksanaan proyek tersebut. Apabila terjadi
penundaan akan berakibat mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek.
 Bulk material, yaitu produk yang dibuat berdasarkan standar industry tertentu.
Material jenis ini seringkali sulit diperkirakan karena beraneka macam jenisnya
seperti kabel dan pipa.
 Fabricated material, yaitu produk yang dirakit tidak pada tempat material tersebut
akan diguanakan di luar lokasi proyek seperti kusen dan rangka baja.
Bahan konstruksi dalam sebuah proyek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan yang
kelak akan menjadi bagian tetap dari struktur (bahan permanen) dan bahan yang
diibutuhkan kontraktor dalam membangun proyek. Tetapi tidak akan menjadi bagian
tetap dari struktur (bahan sementara).
 Bahan permanen
Bahan permanen adalah bahan yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk membentuk
bangunan dan sifatnya melekat tetap sebagai elemen bangunan. Jenis bahan ini akan
dijelaskan secara rinci dalam dokumen kontrak (gambar kerja dan spesifikasi).
Rincian bahan permanen mencakup antara lain:
 Spesifikasi untuk bahan yang digunakan
 Kuantitas bahan yang diperlukan
 Uji coba yang harus dilakukan terhadap setiap bahan yang diperlukan
sebelum bahan diterima.
Dengan menggunakan rincian yang tercantum dalam dokumen kontrak, kontraktor
harus menentukan pemasok bahan yang akan digunakan. Tiga sumber pemasok
bahan permanen:
 Pemberi tugas yang mungkin memasok bahan tertentu untuk digunakan oleh
kontraktor.
 Subkontraktor yang mungkin diminta oleh kontraktor utama untuk memasok
bahan permanen berdasarkan kontrak terpisah.
 Kontraktor sendiri ynag mengadakan bahan permanen.
Dalam kasus yang bahan permanennya dipasok oleh pemberi tugas, kontraktor harus
teap menyiapkan manajemen yang diperlukan untuk menjamin :
 Bahan dating tepat waktu.
 Dibongkar dan disimpan dengan benar sebelum digunakan.
 Dipasang dengan benar dalam bagian proyek.
 Bahan sementara
Bahan yang dibutuhkan oleh kontraktor dalam membangun proyek, tetapi tidak akan
menjadi bagian dari bangunan setelah digunakan (bahan ini akan disingkirkan). Jenis
bahan ini tidak dicantumkan dalam dokumen kontrak, sehingga kontraktor bebas
menentukan sendiri bahan yang dibutuhkan beserta pemasoknya. Dalam kontrak,
kontraktor tidak akan mendapat bayaran secara eksplisit untuk jenis bahan ini.
Sehingga pelaksana harus memasukkan biaya bahan ini ke dalam biaya pelaksanaan
berbagai pekerjaan yang termasuk dalam kontrak.
Dalam kasus sebuah proyek jembatan rangka baja yang tergolong jenis bahan
sementara adalah perancah, udara bertekanan tinggi, bahan bakar, dan suku cadang
alat konstrukai. Biasanya kontraktor memasok semua bahan konstruksi yang
dibutuhkan melalui sumber-sumbernya sendiri atau dengan subkontraktor.
Kontraktor sedapat mungkin bertindak hati-hati dengan harapan bahan ini dapat
digunakan kembali dalam pekerjaan lain.
Langkah – langkah penyusunan :
1. Menyiapkan data-data teknis, antara lain :
 RKS
Dari RKS dapaat diketahui jenis, ukuran, type daan kualitas masing-
masing jenis material yang dibutuhkan.
 Analisa Harga SAtuan Pekerjaan
Dari analisa harga satuan pekerjaan dapat diketahui kebutuhan masing-
masing jenis bahan untuk satu satuan pekerjaan.
Contoh :
Dalam analisa harga satuan untuk pasangan bata merah, diperoleh data sbb
:
1 m3 Pasangan Bata Merah spesi 1 PC : 5 Ps
500 bj Bata Merah @ Rp........................ = Rp...........................
106 kg PC @ Rp........................ = Rp...........................
3
0.508 m Pasir Pasang @ Rp........................ = Rp...........................
Dari data di atas dapat dibaca bahwa untuk menyelesaikan 1 m3 paasangan
bata merah spesi 1 PC : 5 Ps, diperlukan 500 bj bata merah, 106 kg PC
daan 0,508 m3 pasir pasang.
 RAB
Dari RAB dapat diketahui total volume untuk masing-masing jenis
pekerjaan yang selanjutnya dipakai dasar untuk menghitung total
kebutuhan masing-masing jenis bahan untuk masing-masing jenis
pekerjaan.
Contoh :
Misalnya dari RAB diketahui bahwa total volume pekerjaan pasangan bata
merah spesi 1 PC : 5 Ps adalah 60 m3, maka total kebutuhan masing-
masing jenis bahan untuk seluruh pasangan bata merah spesi 1 PC : 5 Ps
adalah sebagai berikut :
1. Bata Merah : 500 bj x 60 = 30.000 bj
2. PC : 106 kg x 60 = 6.360 kg
3. Pasir Pasang : 0,508 m3 x 60 = 30,48 m3
 Time Schedule yang telah disusun
Dengan mengetahui jadwal pelaksanaan masing-masing jenis pekerjaan,
maka dapat disusun jadwal pengadaan material yang dibutuhkan untuk
merealisasikan pekerjaan yang bersangkutan.
2. Menghitung jumlah kebutuhan material untuk keseluruhan pekerjaan yang
dituangkan ke dalam daftar kebutuhan material.
Contoh :
Daftar Kebutuhan Material
Nama Proyek :
Lokasi :
No. Kontrak :
Penanggung Jawab :

No. Uraian Type/Ukuran Kualitas Satuan Volume

1 Batu Kali O 15 am - m3 124,00

15 Multiplex (Plywood) 4”x6”x4 mm I lbr 23,00

dst
3. Survey Pasar
 Survey tentang supplier yang bonafide dan qualifide.
 Survey tentang sumber material (Quary).
 Survey tentang waktu pengadaan untuk masing-masing jenis material,
khususnya untuk material yang agak sulit pengadaannya atau material yang
harus didatangkan dari luar daerah.
 Survey tentang harga dan cara pembayaran

4. Menyusun jadwal pengadaan material


Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada langkah sebelumnya, maka dapat
disusun jadwal pengadaan material untuk masing-masing jenis material. Dalam
penyusunan jadwal pengadaan material ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain sebagai berikut :
 Jadwal pengadaan material harus mendahului jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang membutuhkan material yang bersangkutan.
 Yang dibuatkan jadwal pengadaan pada umumnya material-material sebagai
berikut :
1. Material pokok yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar.
2. Material yang harus didatangkan dari luar daerah
3. Material yang sering kosong di pasaran

2.2 Rencana Pengadaan Tenaga


Langkah – langkah penyusunan :
1. Menyiapkan data-data teknis, antara lain :
 RKS
Dari RKS dapat diketahui jumlah tukang menurut keahliannya yang
diperlukan dan jumlah pekerja biasa yang dibutuhkan.
 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Dari analisa harga satuan pekerjaan dapat diketahui jumlah kebutuhan
masing-masing tukang menurut keahliannya dan pekerja biasa untuk satu
satuan pekerjaan.
Contoh :
Dalam analisa harga satuan untuk pasangan bata merah, diperoleh data sbb
:
1 m3 Pasangan Bata Merah spesi 1 PC : 5 Ps
1.5 ho Tukang batu @ Rp........................ = Rp...........................
0.15 ho Ka. Tukang batu @ Rp........................ = Rp...........................
4.5 ho Pekerja @ Rp........................ = Rp...........................
0.225 ho Mandor @ Rp........................ = Rp...........................
Dari data di atas dapat dibaca bahwa untuk menyelesaikan 1 m3 pasangan
bata merah spesi 1 PC : 5 Ps, diperlukan 1,5 ho tukang batu, 0,15 ho ka.
tukang batu, 4,5 ho pekerja dan 0,225 ho mandor.
 RAB
Dari RAB dapat diketahui total volume untuk masing-masing jenis
pekerjaan yang selanjutnya dipakai dasar untuk menghitung jumlah
kebutuhan masing-masing tenaga menurut keahliannya untuk masing-
masing jenis pekerjaan.
Contoh :
Misalnya dari RAB diketahui bahwa total volume pekerjaan pasangan bata
merah spesi 1 PC : 5 Ps adalah 60 m3, maka total kebutuhan masing-
masing jenis bahan untuk seluruh pasangan bata merah spesi 1 PC : 5 Ps
adalah sebagai berikut :
1. Tukang batu : 1,5 ho x 60 = 90 ho
2. Ka. Tukang batu : 0,15 ho x 60 = 9 ho
3. Pekerja : 4,5 ho x 60 = 270 ho
4. Mandor : 0,225 ho x 60 = 13,5 ho
 Time Schedule yang telah disusun
Dengan mengetahui jadwal pelaksanaan masing-masing jenis pekerjaan,
maka dapat disusun jadwal pengadaan tenaga yang dibutuhkan untuk
merealisasikan pekerjaan yang bersangkutan.
2. Survey Pasar
a. Survey tentang daerah yang dapat menyediakan tenaga yang kita perlukan
(khususnya daerah yang dekat dengan lokasi proyek).
b. Survey perbandingan harga tenaga kerja untuk masing-masing daerah.
c. Survey tentang waktu pengadaan untuk masing-masing tenaga, khususnya
untuk tenaga dengan keahlian tertentu (khusus).
d. Survey tentang cara pembayaran.

3. Menyusun jadwal pengadaan tenaga kerja


Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada langkah sebelumnya, maka dapat
disusun jadwal pengadaan tenaga untuk menurut keahliannya.

Contoh Rencana Pengadaan Tenaga Kerja


Contoh :
RENCANA PENGADAAN TENAGA KERJA
Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Access Road (Jalan M asuk)

I M ENGHITUNG JUM LAH KEBUTUHAN TENAGA KERJA

No Analisa kebutuhan tenaga Satuan Total Kebutuhan tenaga kerja


kerja/satuan pekerjaan Volume pekerja mandor mekanik operator sopir
1 Pekerjaan stripping/pengupasan m3 696
0.025 ho pekerja 17.4
0.015 ho mandor 10.44
0.01 ho mekanik 6.96
0.0375 ho operator 26.1

2 Pekerjaan galian tanah biasa m3 1392


0.355 ho pekerja 494.16
0.04 ho mandor 55.68
0.01 ho mekanik 13.92
0.032 ho operator 44.544
0.015 ho sopir 20.88

3 Pekerjaan galian tanah berbatu m3 5566


0.037 ho pekerja 205.942
0.03 ho mandor 166.98
0.05 ho mekanik 278.3
0.041 ho operator 228.206
0.032 ho sopir 178.112

4 Urugan tanah kembali m3 1793


0.015 ho pekerja 26.895
0.0075 ho mandor 13.4475
0.01 ho mekanik 17.93
0.0535 ho operator 95.9255
0.0475 ho sopir 85.1675

5 Sub Base Coarse m3 1201


0.015 ho pekerja 18.015
0.0075 ho mandor 9.0075
0.01 ho mekanik 12.01
0.0535 ho operator 64.2535
0.0475 ho sopir 57.0475

6 Base Coarse m3 720


0.015 ho pekerja 10.8
0.0075 ho mandor 5.4
0.01 ho mekanik 7.2
0.0535 ho operator 38.52
0.0475 ho sopir 34.2

7 M akadam dan Lapen m3 240


0.015 ho pekerja 3.6
0.0075 ho mandor 1.8
0.01 ho mekanik 2.4
0.0535 ho operator 12.84
0.0475 ho sopir 11.4
Jumlah kebutuhan 776.812 262.755 338.72 510.389 386.807

2.3 Rencana Pengadaan Peralatan


Salah satu sumberdaya terpenting yang harus tersedia pada saat melaksanakan
kegiatan proyek adalah peralatan kontruksi (contruction plant). Berbagai jenis dan ukuran
dari peralatan yang hendak digunakan harus tersedia tentunya disesuaikan dengan
kebutuhannya di lapangan. Dari peralatan yang dapat disediakan oleh pekerja konstruksi
berupa cethok, cangkul dan linggis sampai dengan peralatan berat berupa excavator,
bulldozer, dragline, dan lain sebagainya menjadi syarat agar suatu kegiatan dapat
terlaksana.
Secara umur peralatan kontruksi adalah mahal, karena itu diperlukan perhatian dan
pertimbangan yang matang dalam memutuskan tipe dan ukuran alat yang akan dimiliki.
Kriteria terpenting dalam memilih tipe dan ukuran alat adalah biaya keseluruhan dari tiap
satuan produksi yang diperoleh. Pilihan yang memberikan biaya satuan produksi terkecil
kemungkinan adalah pilihan terbaik.
Terdapat beberapa factor lain yang patut diperhatikan sebelum keputusan akhir dibuat,
factor-faktor tersebut meliputi :
 Keandalan alat
 Kebutuhan pelayanan
 Ketersediaan suku cadang
 Kemudahan pemeliharaan yang dapat dilakukan
 Kemampuan alat untuk digunakan dalam berbagai macam kondisi lapangan
 Kemudahan untuk diangkut atau dipindahkan
 Prospek masa depan pekerjaan untuk alat
 Permintaan akan alat dan harga penjualannya kembali
 Tenggang waktu dalam penyerahan alat
Pemilihan alat konstruksi didasarkan pada informasi yang terdapat dalam spesifikasi
teknis yang diberikan oleh pabrik pembuatnya atau dapat diperoleh dari katalog-katalog,
majalah yang diterbitkan oleh berbagai pihak. Perusahaan kontruksi yang sering
menggunakan peralatan konstruksi biasanya mempunyai data tentang alat tertentu yang
sering digunakan untuk menjamin informasi yang terbaru, disinilah diperlukan kerjasama
antar keduanya.
Langkah-langkah penyusunan :
1. Menyiapkan data-data teknis
 RAB
Dari RAB dapat diketahui total volume untuk masing-masing jenis pekerjaan
serta jenis peralatan yang digunakan yang selanjutnya dipakai dasar untuk
menghitung
jumlah peralatan yang digunakan untuk masing-masing jenis alat.
 Network Diagram
Dari Network Diagram dapat diketahui lama kegiatan (durasi) untuk masing-
masing jenis pekerjaan.
 Analisa Produksi Peralatan
Dari Analisa Produksi Peralatan ini dapat diketahui produksi (Q) untuk tiap-
tiap jenis peralatan yang digunakan.
1. Sumber Peralatan Kontruksi
Kontraktor harus dapat menentukan apakah akan membeli atau menyewa
peralatan konstruksi tersebut. untuk itu ada 3 metode yang dapat membantu
dalam menentukan penggunaan peralatan konstruksi :
1. Membelinya
Pembelian peralatan konstruksi meliputi pembelian awal dan pembiayaan
lain untuk memperoleh hak atas pemilikan alat. Pembiayaan awal meliputi :
 Harga pembelian alat
 Pembayaran bea masuk/pajak impor bila diperlukan
 Pembayaran bea materai atau pungutan pemerintah lainnya
 Pembayaran ongkos angkut ke tempat pemesan
 Pembayaran ongkos pemeriksaan awal bila diperlukan (misalnya
untuk tower crane)
Pembiayaan awal dianggap sebagai biaya modal dari alat dan nantinya
digunakan untuk menentukan biaya operasi dari alat tersebut.
2. Menyewanya (biasanya digunakan untuk suatu perjanjian sewa)
Terdapat beberapa organisasi yang memiliki peralatan dengan tujuan khusus
disewakan kepada organisasi-organisasi konstruksi bersedia menyewakan
atau meminjamkan peralatan konstruksi lainnya dari waktu ke waktu.
Dengan menyewakan atau meminjamkan alat, suatu organisasi konstruksi
dapat memenuhi kebutuhannya tanpa melibatkan diri dengan biaya
pemilikan jangka panjang. Jangka waktu sewa dan beban pembayaran
biasanya berdasarkan perjanjian harian, mingguan atau bulanan. Selain
beban sewa organisasi konstruksi yang menggunakan alat juga membayar
untuk :
 Ongkos angkut mendatangkan alat (mobilisasi)
 Biaya perakitan awal
 Menyediakan operator (biasanya pilihan)
 Pembongkaran alat
 Ongkos angkut mengembalikan alat (demobilisasi)
Biaya bahan bakar dan minyak pelumas biasanya juga dibayar oleh
organisasi konstruksi tersebut.
Biaya-biaya yang dibayar oleh pemilik peralatan meliputi :
 Biaya perbaikan kerusakan kecuali apabila kerusakan tersebut
disebabkan pengoperasian yang tidak benar oleh organisasi
konstruksi pemakai alat.
 Biaya pemeliharaan berkala dan perbaikan-perbaikan
 Biaya pemilikan tetap dan biaya penyusutan
Menyewa suatu peralatan adalah ekonomis bila organisasi konstruksi
tersebut hanya mempunyai jumlah pekerjaan yang terbatas untuk alat
tersebut atau bila alat hanya dibutuhkan sekali-sekali saja. Dengan
menggunakan alat yang paling modern akan diperoleh peluang yang lebih
besar untuk mencapai efisiensi biaya pada tingkat yang diharapkan.
3. Menyewa alat dengan cara sewa beli (leasing)
Pembelian peralatan dengan cara leasing meliputi sewa dengan waktu penuh
serta kemungkinan membeli alat tersebut setelah selang waktu yang
ditentukan. Dengan cara ini, mula-mula organisasi konstruksi memilih
peralatan yang ingin diperoleh kemudian dibuat perjanjian dengan suatu
perusahaan keuangan agar perusahaan tersebut membeli sesuai dengan
pilihannya (mungkin dari beberapa pabrik yang berbeda). Perusahaan
keuangan sebagai pemilik alat kemudian menyewakannya kepada organisasi
konstruksi dengan menggunakan perjanjian leasing.
Perjanjian sewa beli ini mengatur :
 Pembayaran angsuran tunai (bulanan/tengah bulanan) kepada
perusahaan keuangan selama jangka waktu tertentu (2/3 sd ¾ dari
perkiraan usia alat)
 Hak organisasi konstruksi untuk membeli alat dari perusahaan
keuangan itu di akhir waktu yang ditetapkan tadi dengan harga yang
disetujui di awal leasing. Harga ini dikenal sebagai “nilai
pembayaran” (payout value)
Pembayaran angsuran berkala yang diberikan organisasi konstruksi kepada
perusahaan keuangan meliputi dua bagian, yaitu :
 Bagian yang merupakan pembayaran kembali biaya modal alat
 Bagian yang merupakan beban bunga
Kebanyakan perjanjian sewa beli yang dibuat sekatang mencakup suatu
bebab bunga yang dapat bervariasi selama umur leasing, menurut tingkat
bunga yang ada. Penyesuaian tingkat bunga dibuat secara berkala (biasanya
setiap enam bulan).
Keuntungan memperoleh peralatan konstruksi dengan cara sewa beli adalah
perjanjian finansial antara organisasi konstruksi dengan perusahaan
keuangan sangat luwes dan ditentukan dengan negosiasi di antara mereka.
Hak pemilikan tetap pada perusahaan keuangan sebelum dilakukan
pembayaran akhir, tetapi organisasi konstruksi mempunyai hak tunggal
menggunakan peralatan yang bersangkutan. Dan organisasi konstruksi
bertanggung jawab terhadap biaya tetap dan tidak tetap, tetapi biaya
penyusutan tetap ditanggung oleh perusahaan keuangan.
Metode yang dipilih harus merupakan metode yang akan menghasilkan
penggunaan peralatan dengan biaya total yang paling rendah, yang sesuai
dengan penggunaan peralatan oleh kontraktor.
2. Menyusun jadwal pengadaan material
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada langkah sebelumnya, maka
dapat dihitung jumlah peralatan yang digunakan untuk tiap jenis peralatan dan
selanjutnya disusun jadwal pengadaan alat untuk masing-masing jenis
pekerjaan.
Contoh Analisa Kebutuhan Jumlah Alat :
Salah satu pekerjaan proyek jalan yaitu penghamparan HRS Klas A dengan t=3 cm
dikerjakan dalam waktu 3 minggu dengan volume = 1000.000 m2
Analisa peralatan (tiap 1m2 HRS Klas A ) adalah sebagai berikut :
Wheel Loader = 0,001 jam
AMP = 0,002 jam
Genset = 0,002 jam
Dump Truck = 0,024 jam
Aspal Finisher = 0,003 jam
Tire Roller = 0,001 jam
Tandem Roller = 0,001 jam
Perhitungan kebutuhan masing-masing alat :
1. Wheel Loader

1m2
=0, 001 jam
Analisa = Q

1 m2
Q= =1000 m2 / jam
0 , 001 jam
V 100000
n= = =0,6≈1unit
we. s.Q 8 .21 .1000
Keterangan :
Q = produksi alat
n = jumlah alat
we = waktu kerja sehari (dalam jam)
s = lamanya waktu tiap pekerjaan
V = volume pekerjaan
2. AMP
2
1m
=0,002 jam
Analisa = Q

1 m2
Q= =500 m2 / jam
0 , 002 jam
V 100000
n= = =1,19≈1unit
we. s.Q 8.21.500 (kelebihan dihitung lembur)
3. Genset

1m2
=0,002 jam
Analisa = Q

1 m2
Q= =500 m2 / jam
0 , 002 jam
V 100000
n= = =1,19≈1unit
we. s.Q 8.21.500 (kelebihan dihitung lembur)
4. Dump Truck
2
1m
=0,024 jam
Analisa = Q

1m2
Q= =41 ,67 m2 / jam
0 , 024 jam
V 100000
n= = =14,28≈14unit
we. s.Q 8.21.41,67 (kelebihan dihitung lembur)
5. Aspalt Finisher

1m2
=0,003 jam
Analisa = Q
1m2
Q= =333, 33m2/ jam
0 , 003 jam
V 100000
n= = =1,78≈2unit
we. s.Q 8.21.333,33

6. Tire Roller

1m2
=0, 001 jam
Analisa = Q

1 m2
Q= =1000 m2 / jam
0 , 001 jam
V 100000
n= = =0,59≈1 unit
we. s.Q 8 .21.1000
7. Tandem Roller
2
1m
=0, 001 jam
Analisa = Q

1 m2
Q= =1000 m2 / jam
0 , 001 jam
V 100000
n= = =0,59≈1 unit
we. s.Q 8 .21.1000
2.4 Anggaran Proyek
2.4.1 Pendahuluan
Dalam mengerjakan suatu proyek kita memerlukan berbagai jenis sumber daya
seperti bahan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya. Hal tersebut akhirnya akan
menyangkut masalah keuangan, yaitu masalah biaya dan pendapatan proyek serta
masalah penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam bahasa yang lebih singkat dapat
dikatakan bahwa pengerjaan suatu proyek akan menyangkut masalah profitabilitas
dan likiditas.
Untuk lebih menjamin adanya profitabilitas dan likiditas proyek maka kita perlu
membuat anggaran proyek.

2.4.2 Anggaran Biaya Proyek


Apabila kita sebagai kontraktor bermaksud memborong suatu proyek, setelah
mendapatkan data-data mengenai proyek dari pemilik (owner), maka kita harus
mengedakan penaksiran biaya pengerjaan proyek dalam rangka mengajukan harga
penawaran. Untuk membuat penaksiran biaya proyek bisanya dilakukan berbagai
logic network, basic schedule dan sebagainya). Dari hasil penelitian dan analisa itu
kita dapat melakukan penaksiran terhadap berbagai jenis biaya proyek yaitu :
1. Biaya Tenaga Kerja langsung (Direct Labor Cost)
Dari hasil penelitian dan analisa, kita dapat memperhitungkan kebutuhan akan
tenaga kerja yang meliputi kuantitas maupun kualitasnya. Kemudian dengan
menghubungkannya dengan tingkat upah dan biaya-biaya lain dari masing-
masing jenis pekerja maka akan dapat dilakukan penaksiran mengenai biaya
tenaga kerja. Yang biasa dimasukkan dalam golongan biaya ini misalnya : upah
tukang kayu, tukang batu, pembantu tukang dsb.
2. Biaya bahan langsung (Direct material cost)
Dengan memperhatikan spesifikasi dan kuantitas material yang dibutuhkan,
dapat dilakukan penaksiran akan biaya bahan. Yang biasa dimasukkan dalam
golongan biaya ini misalnya besi beton, pasir, batu pecah dsb.
3. Biaya sub-kontraktor (Sub contract cost)
Pada pengerjaan proyek umumnya ada bagian-bagian tertentu yang diborongkan
kepada pihak lain misalnya instalasi listrik, AC, elevator dsb. Jenis biaya
semacam ini pada proyek digolongkan tersendiri sebagai biaya sub-kontraktor.
4. Biaya peralatan (Equipment rental or depreciation)
Di dalam proyek umumnya biaya peralatan digolongkan sebagai jenis biaya
tersendiri. Yang termasuk dalam biaya ini misalnya biaya daripada penggunaan
bulldozer, crane, excavator dsb. Biaya ini dapat merupakan sewa (rental) dapat
pula merupakan beban penyusutan.
5. Biaya umum proyek (Job overhead cost)
yang termasuk dalam golongan biaya ini misalnya gaji pengawas proyek, biaya
kantor cabang, biaya pemeliharaan kendaraan dsb.
6. Biaya umum pusat (General overhead cost)
Biaya ini merupakan alokasi beban kantor pusat kepada proyek. Yang termasuk
dalam biaya kantor pusat misalnya biaya advertensi, gaji personil kantor pusat,
biaya penjualan dsb.

2.4.4 Anggaran Kas Proyek


Dengan membuat anggaran biaya proyek dan menentukan persentase laba yang
diinginkan, maka sebagai kontraktor (pelaksana) kita dapat menetapkan harga
penawaran. Namun masalahnya belum berhenti sampai di sini saja, karena apabila
kita berhasil memperoleh borongan proyek tersebut kita masih menghadapai
masalah lain yaitu memperhitungkan berapa dana yang dibutuhkan sesaat untuk
mengerjakan proyek. Untuk menghitung kebutuhan dana tersebut kita menyusun
anggaran kas proyek (project cash flow atau cash budget).
Secara umum tujuan penyusunan anggaran kas adalah :
1. Untuk mengetahui kemungkinan posisi kas pada masa yang akan datang.
2. Untuk mengetahui terlebih dahulu kapan akan terjadi kekurangan kas serta kapan
akan terjadi kelebihan kas. Dengan demikian kita dapat membuat persiapan jauh
sebelum terjadinya yaitu dari mana memperoleh uang apabila terjadi
kekurangan, juga dapat dipersiapkan kemana harus dipergunakan apabila terjadi
kelebihan kas.
3. Sebagai dasar untuk melakukan pengendalian kas.
Ilustrasi daripada penyusunan anggaran kas dapat dilihat pada contoh berikut :
Taksiran biaya langsung proyek (estimated direct job cost)
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 45.000.000,00
Biaya bahan Rp. 67.000.000,00
Biaya sub-kontraktor Rp. 5.000.000,00
Biaya peralatan Rp. 3.000.000,00
Jumlah biaya langsung proyek Rp. 120.000.000,00
Biaya umum proyek (job overhead cost) Rp. 13.500.000,00
Taksiran biaya proyek (estimated job cost) Rp. 133.500.000,00
Biaya umum pusat 10% (general overhead) Rp. 17.800.000,00
Jumlah biaya kontrak (Total contract cost) Rp. 151.300.000,00
Laba yang dikehendaki 15% (project profit) Rp. 26.700.000,00
Harga penawaran (bid price- on contract) Rp. 178.000.000,00

Contoh
PERINCIAN BIAYA LANGSUNG PROYEK
(dalam rupiah)

URAIAN TENAGA BAHAN SUB-KON PERALATAN JUMLAH


PEKERJAAN KERJA

Penggalian 10,000,000.00 2,000,000.00 12,000,000.00


Pondasi 10,000,000.00 20,000,000.00 1,000,000.00 31,000,000.00
Dinding 6,000,000.00 10,000,000.00 16,000,000.00
Atap 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00
Listrik 5,000,000.00 5,000,000.00
Jendela 2,000,000.00 3,000,000.00 5,000,000.00
Plesteran 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00
Lantai 7,000,000.00 14,000,000.00 21,000,000.00

45,000,000.00 67,000,000.00 5,000,000.00 3,000,000.00 120,000,000.00

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tahapan Penyusunan Rencana Pengadaan Sumber Daya Proyek


Sebelum menyusun Rencana Pengadaan Sumber Daya Proyek. Hal pertama yang
perlu kita siapkan adalah gambar. Gambar Rencana/ Bestek ini sangat berperan besar
dalam proses penyusunan RAB, dimana RAB yang telah disusun ini juga sangat
berpengaruh terhadap proses Penyusunan Renacana Pengadaan Sumber Daya Proyek ini.
Berikut ini kami telah lampirkan Gambar Bestek beserta RAB lengkap dengan
perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaannya yang digunakan dalam proses
perencanaan pembangunan rumah tinggal lantai 2 yang berlokasi di Desa Prancak,
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Setelah memperoleh RAB tahapan selanjunya adalah penyusunan Time Schedule
penyusunan time schedule harus sesuai dengan urutan pekerjaan yang dilaksanakan
dilapangan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil penyusunan volume
kebutuhan bahan dan tenaga yang kita kerjakan nantinya. Peyusunan time schedule ini
dimulai dengan pembuatan bobot pekerjaan dan barchart/lama waktu pekerjaan yang
ditargetkan agar waktu penyelesaian seluruh pekerjaannya dapat selesai tepat pada
waktunya. Bobot pekerjaan dan barchart ini akan digunakan dalam pembuatan kurva S.
Dari grafik Kurva S inilah terlihat bagaimana jadwal pekerjaan tersebut telah tersusun
secara ideal atau tidak.
Berikut ini juga telah kami lampirkan hasil penyusunan time schedule dari proyek
yang kami peroleh. Setelah membuat time schedule, barulah dapat dilanjutkan pada tahap
penyusunan volume kebutuhan bahan dan tenaga per item pekerjaan. Berikut juga telah
kami lampirkan tabel volume kebutuhan bahan dan tenaga, sesuai dengan item pekerjaan
yang ditugaskan pada kami yakni pekerjaan struktur lantai 2, pekerjaan lantai pada lantai
1, pekerjaan penggantung kunci lantai 1 dan pekerjaan kayu lantai 2. Penyusunan volume
kebutuhan bahan dan tenaga ini disesuaikan berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
dan Perhitungan Volume Pekerjaannya.
Setelah penyusunan volume kebutuhan bahan dan tenaga tiap item pekerjaan tersebut,
barulah dapat dilanjutkan ketahap penyusunan Rencana Pengadaan Sumber Daya Proyek
atau Penjadwalan Sumber Daya Proyek, dari Penjadwalan SDP ini akan menghasilkan
aliran khas proyek perminggu sesuai dengan waktu pelaksanaan item pekerjaan tersebut.
Berikut pula telah kami lampirkan Rencana Pengadaan Bahan dan Upah sesuai dengan
item pekerjaan yang telah ditugaskan pada kami.

3.2 Gambar Bestek


Sebelum penyusunan rencana pengadaan bahan ini, kami telah mendapatkan gambar
rencana/bestek beserta RAB-nya yang selanjutnya kami gunakan sebagai dasar untuk
meyusun rencana pengadaan sumber daya proyek. Gambar bestek kami ini terdiri atas
1. lay out
2. denah lantai 1
3. denah lantai 2
4. tampak depan
5. tampak samping kiri dan kanan
6. tampak belakang
7. potongan a-a
8. potongan b-b
9. rencana pondasi
10. detail pondasi
11. rencana balok dan plat lantai
12. portal
13. rencana kap
14. rencana kuda-kuda
15. denah kusen dan detail kusen
16. serta rencana tangga

3.3 Rencana Anggaran Biaya


`
PROYEK RUMAH TINGGAl BERTINGKAT C1 NO : 13 TYPE 60M
BLOCK C1 NO13 GANG PERMATA UTAMA PERUMAHAN PERMATA ANYAR, LUK-LUK, MENGWI BADUNG BALI

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN LANTAI 1
I Pekerjaan Persiapan
1 Pek. Pembersihan area proyek m2 96 Rp 17,700.00 Rp 1,699,200.00
2 Pek. Pengukuran dan pemasangan bowplank m' 40 Rp 152,315.00 Rp 6,092,600.00
SUB TOTAL I Rp 7,791,800.00
II Pekerjaan Tanah & Pondasi
1 Pekerjaan Tanah & Pondasi m3 47.937 Rp 87,250.00 Rp 4,182,470.53
2 Pek. Galian tanah pondasi menerus m3 23.616 Rp 106,650.00 Rp 2,518,646.40
3 Pek. Galian tanah pondasi setempat m3 2.609 Rp 268,900.00 Rp 701,425.65
4 Pek. Urugan pasir dibawah pondasi menerus m3 0.492 Rp 268,900.00 Rp 132,298.80
5 Pek. Urugan pasir dibawah pondasi setempat m3 10.434 Rp 472,200.00 Rp 4,926,934.80
6 Pek. Pasangan batu kosong m3 24.683 Rp 925,960.00 Rp 22,855,285.49
7 Pek. Pasangan pondasi menerus 1pc : 5psr m3 15.979 Rp 62,500.00 Rp 998,679.69
8 Pek. Urugan tanah kembali pondasi menerus m3 7.872 Rp 62,500.00 Rp 492,000.00
9 Pek. Urugan tanah kembali pondasi setempat m3 19.300 Rp 328,850.00 Rp 6,346,805.00
10 Pek. Urugan tanah peninggian lantai m3 4.825 Rp 268,900.00 Rp 1,297,442.50
SUB TOTAL II Rp 44,451,988.86
III Pekerjaan Struktur
A Pekerjaan Beton
1 Pek. Rabatan pondasi setempat beton K 175 m3 0.49 Rp 1,079,467.70 Rp 531,098.11
2 Pek. Rabatan pada lantai Beton K 175 m3 2.94 Rp 1,079,467.70 Rp 3,170,936.36
3 Pek. Pondasi setempat Beton K 175 m3 2.46 Rp 1,079,467.70 Rp 2,655,490.54
4 Pek. Kolom struktur Beton K 275 m3 3.71 Rp 1,167,966.43 Rp 4,333,155.45
5 Pek. Kolom Praktis Beton K 150 m3 1.86 Rp 1,047,487.62 Rp 1,944,398.89
6 Pek. Sloof 20 x 25 cm Beton K 250 m3 3.15 Rp 1,145,548.12 Rp 3,608,476.58
7 Pek. Balok 25 X 40 cm Beton K 350 m3 60.00 Rp 1,272,888.76 Rp 76,373,325.40
8 Pek. Balok 25 X 35 cm Beton K 300 m3 324.98 Rp 1,174,772.65 Rp 381,771,740.47
9 Pek. Balok 25 X 35 cm Beton K 250 m3 54.78 Rp 1,145,548.12 Rp 62,747,398.37
10 Pek. Tangga Beton K 175 m3 1.16 Rp 1,079,467.70 Rp 1,249,591.81
11 Pek. Plat lantai Beton K 275 m3 13.66 Rp 1,167,966.43
TOTAL A Rp 538,385,611.98
B Pekerjaan Pembesian
1 Pekerjaan Pembesian kg 163.9 Rp 3,062.50 Rp 501,875.15
2 Pek. Pondasi Setempat dg Besi polos kg 163.9 Rp 3,062.50 Rp 501,875.15
3 Pek. Kolom pedestal kg 19.3 Rp 3,062.50 Rp 59,208.33
4 Pek. Kolom struktur kg 26.9 Rp 3,062.50 Rp 82,320.00
5 Pek. Kolom Besi D16 kg 389.4 Rp 3,062.50 Rp 1,192,592.63
6 Pek. Kolom Besi D6 kg 138.3 Rp 3,062.50 Rp 423,477.60
7 Pek. Kolom Besi D10 kg 110.2 Rp 3,062.50 Rp 337,344.58
8 Pek.Sloof 20 x 25 D16 kg 365.3 Rp 3,062.50 Rp 1,118,593.71
9 Pek.Sloof 20 x 25 D8 kg 226.9 Rp 3,062.50 Rp 695,032.11
10 Pek. Balok besi D16 kg 866.4 Rp 3,062.50 Rp 2,653,247.92
11 Pek. Balok Besi D8 kg 196.5 Rp 3,062.50 Rp 601,837.93
12 Pek.Tangga kg 196.5 Rp 3,062.50 Rp 601,837.93
13 Pek. Plat lantai kg 727.9 Rp 3,062.50 Rp 2,229,328.96
TOTAL B Rp 10,998,571.98
C Pekerjaan Bekisting
1 Pek. Kolom pedestal m2 9.15 Rp 333,945.00 Rp 3,055,596.75
2 Pek. Kolom struktur m2 64.96 Rp 333,945.00 Rp 21,693,067.20
3 Pek. Kolom praktis m2 48.76 Rp 333,945.00 Rp 16,283,158.20
4 Pek.Sloof 20 x 25 m2 30.23 Rp 194,540.00 Rp 5,880,555.12
5 Pek. Balok 25 x 35 cm m2 3.34 Rp 346,395.00 Rp 1,158,344.88
6 Pek. Anak Tangga m2 2.67 Rp 311,695.00 Rp 833,160.74
7 Pek. Bordes 1.33
8 Pek. Plat lantai m2 40.22 Rp 365,945.00 Rp 14,717,758.98
9 Pek. Pondasi Setempat m2 3.30 Rp 184,540.00 Rp 608,982.00
TOTAL C Rp 64,230,623.87
SUB TOTAL III Rp 613,614,807.83
IV Pekerjaan pasangan dinding
1 Pek. Pasangan bata merah 1/2 bata 1 PC : 2 Psr (trasram) m2 108.70 Rp 276,107.50 Rp 30,013,741.18
2 Pek. Pasangan bata merah 1/2 bata 1 PC : 5 Psr m2 89.69 Rp 266,025.00 Rp 23,860,606.93
3 Pek. Plesteran dinding1PC : 5 Psr tebal 15mm m2 217.41 Rp 66,670.00 Rp 14,494,471.35
4 Pek. Acian dinding m2 217.41 Rp 40,462.50 Rp 4,372,089.50
SUB TOTAL IV Rp 72,740,908.96
V Pekerjaan Pasang Keramik
1 Pek. Pasang keramik lantai 30 X 30 cm asia tile m2 39.00 Rp 50,410.00 Rp 1,965,990.00
2 Pek. Pasang keramik plin lantai 30 X 10 cm asia tile m2 44.98 Rp 96,665.00 Rp 4,347,991.70
3 Pek. Pasang keramik plin lantai 20 X 10 cm asia tile m2 50.98 Rp 254,925.00 Rp 12,996,076.50
4 Pek. Pasang keramik tangga 30 X 30 cm asia tile m2 6.50 Rp 50,410.00 Rp 327,665.00
5 Pek. Pasang keramik 20 X 20 cm pada lantai KM/WC m2 6.00 Rp 211,800.00 Rp 1,270,800.00
Pek. Pasang keramik 20 X 20 cm pada dinding KM/WC m3 11.20 Rp 254,925.00 Rp 2,855,160.00
SUB TOTAL V Rp 23,763,683.20
VI Pekerjaan Kusen Pasang Pintu Jendela
1 Pek. Pasang kusen pintu dan jendela kayu kelas I m3 0.07 Rp 13,985,000.00 Rp 987,909.35
2 Pek. Pasang daun pintu kamar, wc, daun jendela kaca dan ventilasi kayu kelasII m2 8.95 Rp 887,500.00 Rp 7,941,705.00
3 Pek. Pasang kaca 5mm m2 2.34 Rp 341,460.00 Rp 799,289.57
4 Pek. Pasang kunci pintu unit 0.03 Rp 309,000.00 Rp 9,636.94
5 Pek. Pasang engsel pintu unit 5.00 Rp 68,065.00 Rp 340,325.00
6 Pek. Pasang engsel jendela unit 11.00 Rp 68,065.00 Rp 748,715.00
7 Pek. Pasang grendel unit 12.00 Rp 160,000.00 Rp 1,920,000.00
8 Pek. Pasang kait angin unit 22.00 Rp 46,630.00 Rp 1,025,860.00
SUB TOTAL VI Rp 13,773,440.86
VII Pekerjaan Pasang Plafond
1 Pek. Pasang kerangka plafond kayu (kayu kruing) m2 35.56 Rp 7,450,000.00 Rp 264,922,000.00
2 Pek. Pasang plafond kalsiboard 4,5mm m2 35.56 Rp 280,067.00
Rp 9,959,182.52
SUB TOTAL VII Rp 274,881,182.52
VIII Pekerjaan Finishing
1 Pek. Pengecatan dinding m2 217.41 Rp 28,456.00 Rp 6,186,510.83
4 Pek. Polituran kusen pintu dan jendela m2 0.07 Rp 85,180.00 Rp 6,017.17
5 Pek. Polituran ventilasi m2 0.86 Rp 85,180.00 Rp 73,459.23
6 Pek. Polituran daun pintu dan daun jendela kaca m2 8.09 Rp 85,180.00 Rp 688,765.48
7 Pek. Pengecatan plafon m2 35.56 Rp 32,830.00 Rp 1,167,434.80
SUB TOTAL VIII Rp 8,122,187.51
IX Pekerjaan Sanitair
1 Pas. Kloset Duduk bh 1.00 Rp 114,400.00 Rp 114,400.00
2 Pas. Kran Air bh 1.00 Rp 19,400.00 Rp 19,400.00
3 Pas. Shower bh 1.00 Rp 54,400.00 Rp 54,400.00
4 Pas. Wastafel bh 2.00 Rp 41,900.00 Rp 83,800.00
5 Pas. Floor Drain bh 1.00
SUB TOTAL IX Rp 272,000.00
PEKERJAAN LANTAI 2
X Pekerjaan Struktur
A Pekerjaan Pengecoran
1 Pek. Kolom struktur Beton K 250 m3 2.67 Rp 1,145,548.12 Rp 3,062,050.13
2 Pek. Kolom Praktis Beton K 150 m3 0.74 Rp 1,047,487.62 Rp 777,759.56
3 Pek. Ring Balok 20 X 25 cm Beton K 250 m3 3.35 Rp 1,145,548.12 Rp 3,837,586.21
4 Pek. Ring Balok 15 X 20 cm Beton K 200 m3 0.60 Rp 1,108,538.78
5 Pek. Plat atap K 275 m3 7.54 Rp 1,167,966.43
SUB TOTAL A Rp 7,677,395.89
B Pekerjaan Pembesian
1 Pek. Kolom struktur kg 79.56 Rp 333,945.00 Rp 26,568,664.20
2 Pek. Kolom praktis kg 176.04 Rp 333,945.00 Rp 58,787,677.80
3 Pek. Ring Balok 20 x 25 D16 kg 25.65 Rp 333,945.00 Rp 8,565,689.25
Pek. Ring Balok 20 x 25 D8 kg 103.76 Rp 333,945.00 Rp 34,649,665.68
4 Pek. Ring Balok 15 x 20 D16 kg 134.83 Rp 333,945.00 Rp 45,024,691.20
Pek. Ring Balok 15 x 20 D8 kg 43.79 Rp 333,945.00 Rp 14,622,823.73
5 Pek. Plat Atap kg 172.45 Rp 333,945.00
Rp 57,588,904.08
SUB TOTAL B Rp 245,808,115.94
C Pekerjaan Bekisting
1 Pek. Kolom struktur m2 31.28 Rp 333,945.00
Rp 10,444,756.02
2 Pek. Ring balok 20 x 25 m2 46.80 Rp 346,395.00
Rp 16,211,286.00
3 Pek. Ring balok 15 x 20 cm m2 25.20 Rp 365,945.00
Rp 9,221,814.00
4 Pek. Plat lantai m2 40.22 Rp 354,695.00
Rp 14,265,300.86
5 Pek. Plat atap m2 17.38 Rp 365,945.00
Rp 6,359,758.16
TOTAL C Rp 56,502,915.03
SUB TOTAL X Rp 309,988,426.87
XI Pekerjaan Pasangan Dinding
1 Pek. Pasangan bata merah 1/2 bata 1 PC : 2 Psr (trasram) m2 105.50 Rp 276,107.50 Rp 29,128,761.42
2 Pek. Pasangan bata merah 1/2 bata 1 PC : 5 Psr m2 124.51 Rp 266,025.00 Rp 33,122,214.10
3 Pek. Plesteran dinding1PC : 5 Psr tebal 15mm m2 249.02 Rp 66,670.00 Rp 16,601,883.39
4 Pek. Acian dinding m2 249.02 Rp 40,462.50
SUB TOTAL XI Rp 78,852,858.91
XII Pekerjaan Pasangan Atap
1 Pek. Rangka atap baja m2 70.7965812 Rp 51,387.50
2 Pek. Pasang genteng plentong m2 70.797 Rp 104,925.00 Rp 7,428,331.28
3 Pek. Pasang bubungan m' 18.840 Rp 345,063.00 Rp 6,500,986.92
4 Pek. Pasang ikut celedu bh 4.000 Rp 101,366.25 Rp 405,465.00
5 pek. Murda bh 2.000
6 pek. List plank m' 20.600
SUB TOTAL XII Rp 14,334,783.20
XIII Pekerjaan Plafond
1 Pek. Pasang kerangka plafond kayu (kayu kruing) m2 43.60 Rp 7,450,000.00 Rp 324,820,000.00
2 Pek. Pasang plafond gypsum m2 43.60 Rp 280,067.00 Rp 12,210,921.20
SUB TOTAL XIII Rp 337,030,921.20
XIV Pekerjaan Pasang Keramik
1 Pek. Pasang keramik lantai 40 X 40 cm asia tile m2 34.06 Rp 50,410.00 Rp 1,716,964.60
2 Pek. Pasang keramik plin lantai 40 X 10 cm asia tile m2 4.37 Rp 96,665.00 Rp 422,619.38
3 Pek. Pasang keramik plin lantai 20 X 10 cm asia tile m2 6.00 Rp 254,925.00 Rp 1,529,550.00
4 Pek. Pasang keramik plin lantai 20 X 10 cm asia tile m2 3.00 Rp 211,800.00
5 Pek. Pasang keramik 20 X 20 cm pada lantai KM/WC m3 14.00 Rp 254,925.00
6 Pek. Pasang keramik 20 X 25 cm pada dinding KM/WC
SUB TOTAL XIV Rp 3,669,133.98
XV Pekerjaan Kayu Pasang Kusen Pintu dan Jendela
1 Pek. Pasang kusen pintu dan jendela kayu m3 0.08 Rp 13,985,000.00
Rp 1,178,740.83
2 Pek. Pasang daun pintu kamar, wc, daun jendela kaca dan ventilasi kayu kelasII m2 7.22 Rp 887,500.00
Rp 6,409,880.00
3 Pek. Pasang kaca 5mm m2 3.37 Rp 341,460.00
Rp 1,149,354.36
4 Pek. Pasang kunci pintu m2 3.00 Rp 309,000.00
Rp 927,000.00
5 Pek. Pasang engsel pintu m2 8.00 Rp 68,065.00
Rp 544,520.00
6 Pek. Pasang engsel jendela unit 8.00 Rp 68,065.00
Rp 544,520.00
7 Pek. Pasang grendel unit 8.00 Rp 160,000.00
Rp 1,280,000.00
8 Pek. Pasang kait angin unit 8.00 Rp 46,630.00
Rp 373,040.00
SUB TOTAL XV Rp 12,407,055.19
XVI Pekerjaan Finishing
1 Pek. Pengecatan dinding m2 43.60 Rp 28,456.00 Rp 1,240,681.60
2 Pek. Polituran kusen pintu dan jendela m2 0.08 Rp 85,180.00 Rp 7,179.49
3 Pek. Polituran ventilasi m2 0.86 Rp 85,180.00 Rp 73,459.23
4 Pek. Polituran daun pintu dan daun jendela kaca m2 9.73 Rp 85,180.00 Rp 828,460.68
5 Pek. Pengecatan plafon m2 43.60 Rp 32,830.00 Rp 1,431,388.00
SUB TOTAL XVI Rp 3,581,169.00
XVII Pekerjaan Sanitair
1 Pas. Kloset Duduk bh 1.00 Rp 114,400.00 Rp 114,400.00
2 Pas. Kran Air bh 1.00 Rp 19,400.00 Rp 19,400.00
3 Pas. Shower bh 1.00 Rp 54,400.00 Rp 54,400.00
4 Pas. Wastafel bh 2.00 Rp 41,900.00 Rp 83,800.00
5 Pas. Floor Drain bh 1.00
SUB TOTAL XVII Rp 133,800.00
REAL COST Rp 1,819,410,148.09
3.4 REKAPITULASI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Proyek : PROYEK RUMAH TINGGAl BERTINGKAT C1 NO : 13 TYPE 60M
Lokasi : BLOCK C1 NO13 GANG PERMATA UTAMA PERUMAHAN PERMATA
ANYAR, LUK-LUK, MENGWI BADUNG BALI
REKAPITULASI DAFTAR HARGA SATUAN PEKERJAAN
TAHUN 2021

NO URAIAN PEKERJAAN HARGA


1 2 3
I HARGA SATUAN PEKERJAAN PERSIAPAN (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)
1 1 M2 PAGAR SEMENTARA DARI KAYU TINGGI 2 METER Rp. 600,213.00
2 1 M2 PAGAR SEMENTARA DARI SENG GELOMBANG TINGGI 2 METER Rp. 747,688.00
3 1 M2 PAGAR SEMENTARA DARI KAWAT DURI TINGGI 1,8 METER Rp. 3,076,400.00
4 1 M' PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK Rp. 152,315.00
5 1 M2 PEMBUATAN KANTOR SEMENTARA, DENGAN LANTAI PLESTERAN Rp. 2,214,420.00
6 1 M2 PEMBUATAN GUDANG SEMEN DAN ALAT-ALAT Rp. 2,089,125.00
7 1 M2 PEMBUATAN RUMAH JAGA/KONSTRUKSI KAYU Rp. 2,421,900.00
8 1 M2 MEMBERSIHKAN LAPANGAN DAN PERALATAN Rp. 17,700.00
9 1 M2 PEMBUATAN BEDENG BURUH Rp. 2,134,150.00
10 1 M2 PEMBUATAN BAK ADUKAN UKURAN (40X50X25) CM Rp. 280,152.00
11 1 M2 PEMBUATAN STEGGER DARI BAMBU Rp. 393,296.00
12 1 M2 PEMBUATAN JALAN SEMENTARA Rp. 179,000.00
13 1 M3 BONGKARAN BETON BERTULANG Rp. 1,579,988.00
14 1 M3 BONGKARAN DINDING TEMBOK BATA Rp. 789,994.00
15 1 M2 PEMASANGAN PAGAR KAWAT JARING GALVANIS PANJANG 240 CM Rp. 17,962.30
16 1 M2 PEMASANGAN PANEL BETON PRACETAK 5X50X240 CM UNTUK PAGAR Rp. 379,352.00
17 BONGKAR 1 M3 BETON SECARA KONVENSIONAL Rp. 450,000.00

II HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)


1 1 M3 GALIAN TANAH BIASA DALAM 1 METER Rp. 87,250.00
2 1 M3 GALIAN TANAH BIASA DALAM 2 METER Rp. 106,650.00
3 1 M3 GALIAN TANAH BIASA DALAM 3 METER Rp. 126,310.00
4 1 M3 GALIAN TANAH KERAS DALAM 1METER Rp. 116,160.00
5 1 M3 GALIAN TANAH CADAS DALAM 1 METER Rp. 175,800.00
6 1 M3 GALIAN TANAH LUMPUR DALAM 1 METER Rp. 140,250.00
7 1 M2 PEKERJAAN STRIPPING SETINGGI 1 METER Rp. 6,250.00
8 1 M3 PEMBUANGAN TANAH SEJAUH 30 METER Rp. 38,260.00
9 1 M3 PENGURUGAN KEMBALI GALIAN TANAH Rp. 62,500.00
10 1 M3 PEMADATAN TANAH ( Per 20 Cm ) Rp. 62,500.00
11 1 M3 URUGAN PASIR Rp. 268,900.00
12 1 M3 PEMASANGAN LAPISAN PUDEL CAMPURAN 1KP : 3PP : 7TL Rp. 454,639.00
13 1 M2 PEMASANGAN LAPISAN IJUK TEBAL 10 CM Rp. 45,750.00
14 1 M3 URUGAN SIRTU PADAT Untuk Peninggian Lantai Bangunan Rp. 328,850.00
15 1 M3 TIMBUNAN PASIR SEBAGAI BAHAN PENGISI Rp. 303,200.00

III HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)


1 1 M3 BATU BELAH CAMP. 1 SP : 3 PP Rp. 875,775.00
2 1 M3 BATU BELAH CAMP. 1 SP : 4 PP Rp. 834,550.00
3 1 M3 BATU KALI. 1 PC : 5 PSR Rp. 925,960.00
4 1 M3 BATU BELAH CAMP. 1 SP : 6 PP Rp. 785,865.00
5 1 M3 BATU BELAH CAMP. 1 SP : 8 PP Rp. 758,310.00
6 1 M3 PASANGAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1SP : 1KP : 2PP Rp. 504,862.50
7 1 M3 PASANGAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1SP : 3KP : 10PP Rp. 703,235.00
8 1 M3 PASANGAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1/4 SP : 1KP : 4PP Rp. 717,754.00
9 1 M3 PASANGAN PONDASI SIKLOP, 60% BETON CAMPURAN 1 SP : 2 PB : 3 KR DAN 40% BATU BELAH Rp. 1,105,406.00
10 1 M3 PASANGAN PONDASI SUMURAN DIAMETER 1 M 974,276.00
11 1 M3 PASANGAN BATU KOSONG 472,200.00
IV PEKERJAAN DINDING (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016))
1 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 PC : 2 PS Rp. 276,107.50
2 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 PC : 3 PS Rp. 270,812.50
3 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 PC : 4 PS Rp. 267,870.00
4 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 PC : 5 PS Rp. 266,025.00
5 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 PC : 6 PS Rp. 265,185.00
6 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 PC : 8 PS Rp. 263,125.00
7 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 SP : 3 KP : 10 PP Rp. 265,395.00
8 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 SP : 3 KP : 10 PP Rp. 265,395.00
9 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1 SM : 1 KP : 2 PP Rp. 254,739.50
10 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA CAMP. 1 SP : 2 PP Rp. 561,325.00
11 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA CAMP. 1 SP : 3 PP Rp. 549,252.50
12 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA CAMP. 1 SP : 4 PP Rp. 541,682.50
13 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA CAMP. 1 SP : 5 PP Rp. 538,180.00
14 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA CAMP. 1 SP : 6 PP Rp. 537,855.00
15 1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA CAMP. 1 SP : 3 KP : 10 PP Rp. 529,732.50
16 1 M2 PASANGAN DINDING BATAKO / HOLLOWBLOCK (HB. 20), campuran spesi 1 pc : 3 ps Rp. 280,414.00
17 1 M2 PASANGAN DINDING BATAKO / HOLLOWBLOCK (HB. 20), campuran spesi 1 psp : 4 pp Rp. 282,299.00
18 1 M2 PASANGAN DINDING BATAKO / HOLLOWBLOCK (HB. 15), campuran spesi 1 psp : 3 pp Rp. 261,341.00
19 1 M2 PASANGAN DINDING BATAKO / HOLLOWBLOCK (HB. 15), campuran spesi 1 psp : 4 pp Rp. 262,546.00
20 1 M2 PASANGAN DINDING BATAKO / HOLLOWBLOCK (HB. 10), campuran spesi 1 psp : 3 pp Rp. 183,204.00
21 1 M2 PASANGAN DINDING BATAKO / HOLLOWBLOCK (HB. 10), campuran spesi 1 psp : 4 pp Rp. 183,204.00
22 1 M2 PASANGAN DINDING Terawang/Roster (12 x 11 x 24) CM camp 1 Pc : 3 Ps Rp. 1,719,525.00
23 1 M2 PASANGAN DINDING Terawang/Roster (12 x 11 x 24) CM camp 1 Pc : 4 Ps Rp. 1,719,525.00
24 1 M2 PASANGAN DINDING Bata Berongga Ekspose (12 x 11 x 24) CM camp 1 Pc : 3 PP Rp. 105,525.00
25 1 M2 PASANGAN DINDING BATA RINGAN TEBAL 7.5 CM DENGAN MORTAR SIAP PAKAI Rp. 324,468.60
26 1 M2 PASANGAN DINDING BATA RINGAN TEBAL 10 CM DENGAN MORTAR SIAP PAKAI Rp. 331,145.00

V PEKERJAAN PLESTERAN (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)


1 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 1 PP TEBAL 15 MM Rp. 77,420.00
2 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 2 PS TEBAL 15 MM Rp. 71,680.00
3 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 3 PS TEBAL 15 MM Rp. 69,265.00
4 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 4 PS TEBAL 15 MM Rp. 67,560.00
5 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 5 PS TEBAL 15 MM Rp. 66,670.00
6 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 6 PS TEBAL 15 MM Rp. 65,925.00
7 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 7 PS TEBAL 15 MM Rp. 65,540.00
8 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 8 PS TEBAL 15 MM Rp. 65,155.00
9 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 2PP TEBAL 20 MM Rp. 95,905.00
10 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 3PS TEBAL 20 MM Rp. 75,835.00
11 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 3 PS TEBAL 20 MM Rp. 91,515.00
12 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 4 PS TEBAL 20 MM Rp. 90,340.00
13 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 5 PS TEBAL 20 MM Rp. 89,225.00
14 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 6 PS TEBAL 20 MM Rp. 88,160.00
15 1 M2 PLESTERAN CAMP. 1 PC : 1 KP : 2 PS TEBAL 20 MM Rp. 88,160.00
16 1 M2 PLESTERAN BERAPEN 1 PS : 5PP TEBAL 15 MM Rp. 39,495.00
17 1 M' PLESTERAN SKONING 1 PC : 3 PS, TEBAL 10 MM Rp. 63,700.00
18 1 M2 PLESTERAN GRANIT 1 SP : 2 GRANIT TEBAL 1 CM Rp. 3,319,525.00
19 1 M2 PLESTERAN TRASO 1 SP : 2 TRASO TEBAL 1 CM Rp. 3,319,525.00
20 1 M2 PLESTERAN CIPRAT 1 PC : 2 PS Rp. 54,940.00
21 1 M2 FINISHING SIAR PASANGAN DINDING BATA MERAH Rp. 31,310.00
22 1 M2 FINISHING SIAR PASANGAN DINDING CONBLOCK EKSPOSE Rp. 14,865.00
23 1 M2 FINISHING SIAR PASANGAN BATU KALI ADUKAN 1PC : 2 PS Rp. 65,105.00
24 1 M2 PLESTERAN MENGGUNAKAN SEMEN MU - 301, TEBAL 10 MM Rp. 77,370.00
25 1 M2 ACIAN MENGGUNAKAN SEMEN MU - 200,TEBAL 1,5MM Rp. 85,003.75
26 1 M2 PEKERJAAN ACIAN Rp. 40,462.50

VI PEKERJAAN KAYU (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)


1 MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M3 KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU KELAS I Rp. 13,985,000.00
2 MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M3 KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU KELAS III Rp. 11,135,500.00
3 MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M2 PINTU KLAMP STANDAR KAYU KELAS II Rp. 555,790.00
4 MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M2 PINTU KLAMP SEDERHANA KAYU KELAS III Rp. 473,790.00
5 MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M2 DAUN PINTU PANEL KAYU KELAS II Rp. 887,500.00
6 MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M2 PINTU DAN JENDELA KACA, KAYU KELAS II Rp. 632,400.00
7 MEMBUAT DAN MEMASANG 1 M2 PINTU DAN JENDELA JALUSI, KAYU KELAS II Rp. 1,115,500.00
8 MEMBUAT 1 M2 DAUN PINTU PLYWOOD RANGKAP RANGKA TERTUTUP, KAYU KELAS II (Lebar Sampai 90 Cm) Rp. 775,690.00
9 MEMBUAT 1 M2 DAUN PINTU PLYWOOD RANGKAP RANGKA EXPOSE, KAYU KELAS II Rp. 831,340.00
10 MEMASANG 1 M2 JALUSI KUSEN, KAYU KELAS II Rp. 945,290.00
11 MEMBUAT 1 M2 TEAKWOOD RANGKAP RANGKA EXPOSE, KAYU KELAS I Rp. 884,940.00
12 MEMBUAT 1 M2 TEAKWOOD RANGKAP LAPIS FORMIKA RANGKA EXPOSE, KAYU KELAS II Rp. 824,630.00
13 MEMASANG 1 M3 KONSTRUKSI KUDA-KUDA KONVENSIONAL, KAYU KELAS II Bentang 6 M' Rp. 12,028,800.00
14 MEMASANG 1 M3 KONSTRUKSI KUDA-KUDA EXPOSE, KAYU KELAS I Rp. 15,042,450.00
15 MEMASANG 1 M3 KONSTRUKSI GORDENG, KAYU KELAS II Rp. 11,897,800.00
16 MEMASANG 1 M2 RANGKA ATAP GENTENG KERAMIK, KAYU KELAS II Rp. 139,050.00
17 MEMASANG 1 M2 RANGKA ATAP GENTENG BETON, KAYU KELAS II Rp. 155,250.00
18 MEMASANG 1 M2 USUK EXPOSE KAYU KLS I KAMPER Rp. 99,400.00
19 MEMASANG 1 M2 RENG KAYU KLS I KAMPER Rp. 45,250.00
20 MEMASANG 1 M2 RANGKA ATAP SIRAP, KAYU KELAS II Rp. 1,493,310.00
21 MEMASANG 1 M2 RANGKA LANGIT-LANGIT (50 X 100), KAYU KELAS II Rp. 171,430.00
22 MEMASANG 1 M2 RANGKA LANGIT-LANGIT (60 X 60) CM, KAYU KELAS II Rp. 175,510.00
23 MEMASANG 1 M' LISPLANK UKURAN (3 X 20) CM, KAYU KELAS II Rp. 141,650.00
24 MEMASANG 1 M' LISPLANK UKURAN (3 X 30) CM, KAYU KELAS II Rp. 142,650.00
25 MEMASANG 1 M2 RANGKA DINDING PEMISAH (60 X 120) CM, KAYU KELAS II Rp. 325,490.00
26 MEMASANG 1 M2 RANGKA DINDING PEMISAH TEAKWOOD RANGKAP, RANGKA KAYU KELAS II Rp. 410,904.00
27 MEMASANG 1 M2 RANGKA DINDING PEMISAH PLYWOOD RANGKAP, RANGKA KAYU KELAS II Rp. 435,814.00
28 MEMASANG 1 M2 RANGKA DINDING PEMISAH TEAKWOOD RANGKAP, RANGKA HOLO Rp. 163,104.00
29 MEMASANG 1 M2 RANGKA DINDING PEMISAH PLYWOOD RANGKAP, RANGKA HOLO Rp. 324,110.00
30 MEMASANG 1 M2 LAMBRIZIRING DARI PAPAN KAYU KELAS I Rp. 368,082.50
31 MEMASANG 1 M2 LAMBRIZIRING DARI CONWOOD UKURAN (100 x 3050 x 11 mm) Rp. 313,415.00
32 MEMASANG 1 M2 LAMBRIZIRING DARI PLYWOOD UKURAN (120 X 240) CM Rp. 85,415.00
VII PEKERJAAN BETON ( PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016))
1 MEMBUAT 1 M³ BETON CAMPURAN 1PC ; 2PS ; 3KRL 1,084,979.90
2 MEMBUAT 1 M³ BETON CAMPURAN 1PC ; 3PS ; 5KRL 935,893.89
3 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 7,4 Mpa (K100), Slump (12 ± 2)cm, w/c = 0,87 Rp. 986,744.29
4 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 9,8 Mpa (K125), Slump (12 ± 2)cm, w/c = 0,78 Rp. 1,021,250.98
5 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 12,2 Mpa (K150), Slump (12 ± 2)cm, w/c = 0,72 Rp. 1,047,487.62
6 MEMBUAT 1 M³ LANTAI KERJA BETON MUTU F'C = 7,4 MPA SLUMP (3-6)CM, W/C =0.87 Rp. 912,907.33
7 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 14,5 Mpa (K175), Slump (12 ± 2)cm, w/c = 0,66 Rp. 1,079,467.70
8 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 16,9 Mpa (K200), Slump (12 ± 2)cm, w/c = 0,61 Rp. 1,108,538.78
9 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 19,3 Mpa (K225), Slump (12 ± 2)cm, w/c = 0,58 Rp. 1,132,575.32
10 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 21,7 Mpa (K250), Slump (12 ± 2)cm, w/c =0,56 Rp. 1,145,548.12
11 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 24,0 Mpa (K275), Slump (12 ± 2)cm, w/c =0,53 Rp. 1,167,966.43
12 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 26,4 Mpa (K300), Slump (12 ± 2)cm, w/c =0,52 Rp. 1,174,772.65
13 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 28,8 Mpa (K325), Slump (12 ± 2)cm, w/c =0,49 Rp. 1,263,887.72
14 MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'C= 31,2 Mpa (K350), Slump (12 ± 2)cm, w/c =0,48 Rp. 1,272,888.76
15 PEMBESIAN 1 KG DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR Rp. 12,495.00
16 PEMBESIAN 1 KG kabel prategang (prestressed) polos/strands Rp. 11,844.00
17 PEMBESIAN 1 KG DENGAN BESI POLOS Rp. 3,062.50
18 Pemasangan 10 Kg jaring kawat baja (wiremesh) Rp. 2,842,435.00
19 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK PONDASI Rp. 184,540.00
20 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK SLOOF Rp. 194,540.00
21 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK KOLOM Rp. 333,945.00
22 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK BALOK Rp. 346,395.00
23 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK PLAT LANTAI Rp. 365,945.00
24 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK DINDING Rp. 354,695.00
25 1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK TANGGA Rp. 311,695.00
26 1 M2 PASANG JEMBATAN UNTUK PENGECORAN BETON Rp. 91,790.00
27 1 M1 MEMBUAT KOLOM PENGUAT BETON BERTULANG (11 X 11 CM) Rp. 94,908.00
28 1 M1 MEMBUAT KOLOM PENGUAT BETON BERTULANG (10 X 15 CM) Rp. 115,569.00
29 1 M2 BEKISTING DINDING BETON BIASA DENGAN MULTIFLEX 12 mm *2 kali pakai* Rp. 137,900.00
30 1 M2 BEKISTING PONDASI DAN SLOOF BETON BIASA MENGGUNAKAN PAPAN 3/20 CM *2 kali pakai* Rp. 141,770.00
31 1 M2 PERANCAH/PENYOKONG BEKISTING DINDING BETON MENGGUNAKAN KAYU 5/7 ,Tinggi Maks 2,5 m *2 kali pakai* Rp. 114,680.00
32 1 M2 PERANCAH/PENYOKONG BEKISTING PONDASI DAN SLOOF BETON MENGGUNAKAN KAYU 5/7 ,Tinggi Maks 2,0 m *2 kali pakai* Rp. 89,700.00
VIII HARGA SATUAN PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)
1 1 KG PEMASANGAN BESI PROFIL Rp. 31,980.00
3 100 KG PENGERJAAN PEKERJAAN PERAKITAN Rp. 31,980.00
4 1 M2 PEMASANGAN PINTU ROLLING DOOR BESI Rp. 782,580.00
5 1 M2 PEMASANGAN ROLLING DOOR ALLUMINIUM Rp. 620,500.00
6 1 M2 PEMASANGAN KUSEN PINTU ALLUMINIUM Rp. 37,186.00
7 1 M2 PEMASANGAN PINTU ALLUMINIUM STRIP LEBAR 8 CM Rp. 421,261.00
8 1 M2 PEMASANGAN RANGKA BESI HOLLOW 1 X40.40.2MM, MODUL 60 X 120 CM, UNTUK PARTISI Rp. 309,840.00
9 1 M2 PEMASANGAN RANGKA BESI HOLLOW 1 X40.40.2MM, MODUL 60 X 120 CM, UNTUK PLAFON Rp. 278,490.00
10 1 m' PEMASANGAN RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN Rp. 51,387.50

IX PEKERJAAN PENUTUP ATAP (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)


1 1 M2 PEKERJAAN ATAP GENTENG PLENTONG Rp. 104,925.00
2 1 M1 PASANG BUBUNGAN GENTENG PLENTONG Rp. 255,840.00
3 1 M1 PASANG BUBUNGAN STEL GELOMBANG 0.92 M Rp. 345,063.00
4 1 BH PEKERJAAN PASANGAN MURDA/BETALA/IKUT CELEDU Rp. 101,366.25

X PEKERJAAN PLAFOND / LANGIT - LANGIT (PERMEM PUPR 28/PRT/M/2016))


1 MEMASANG 1 M2 LANGIT-LANGIT ASBES SEMEN, TEBAL 4 MM, 5 MM DAN 6 MM Rp. 70,150.00
2 1 M2 PASANG LANGIT-LANGIT TRIPLEKS 120X240 CM/3 MM, 4MM, 6MM Rp. 49,240.00
3 1 M2 PASANG LANGIT-LANGIT LAMBRIZIRING Rp. 339,080.00
4 1 M1 PASANG LIST LANGIT-LANGIT KAYU PROFIL Rp. 39,860.00
5 1 M1 PASANG LIST LANGIT-LANGIT GYPSUM PROFIL Rp. 28,940.00
6 1 M2 PASANG LANGIT-LANGIT AKUSTIK UKURAN (60 x 120) CM + RANGKA ALUMINIUM Rp. 405,500.00
7 1 M2 PASANG LANGIT-LANGIT ASBES + RANGKA Rp. 338,750.00
8 1 M2 PLAFOND GYPSUM, RANGKA KAYU Rp. 276,245.00
9 1 M2 PLAFOND GYPSUM, RANGKA HOLO Rp. 161,812.50
10 1 M2 PLAFOND KALSIBOARD, RANGKA KAYU Rp. 280,067.00
11 1 M2 PLAFOND KALSIBOARD, RANGKA HOLO Rp. 165,634.50

XI PEKERJAAN SANITASI ( PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016) )


1 MEMASANG 1 BUAH KLOSET DUDUK/MONOBLOK Rp. 7,460,020.00
2 MEMASANG 1 BUAH KLOSET JONGKOK PORSELIN Rp. 1,069,950.00
3 MEMASANG 1 BUAH URINOIR Rp. 749,150.00
4 MEMASANG 1 BUAH WASHTAFEL KIA Rp. 913,000.00
5 MEMASANG 1 BUAH BAK MANDI FIBREGLASS, VOLUME 0,30 M3 Rp. 1,027,800.00
6 MEMASANG 1 M1 PIPA GALVANIS f 0,5" - 1 " Rp. 129,488.00
7 MEMASANG 1 M1 PIPA GALVANIS f 1,5" - 3" Rp. 312,333.00
8 MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW f 0,5" - 1,5" Rp. 44,823.50
9 MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW f 2" Rp. 66,770.50
10 MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW f 3" Rp. 120,124.50
11 MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW f 4" Rp. 158,874.50
12 MEMASANG 1 BUAH KRAN f 0,75" ATAU 0,5" Rp. 263,325.00

XII PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)


1 1 m' PEMASANGAN RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN Rp. 25,581.00
XIII PEKERJAAN KUNCI DAN KACA PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)
1 1 BH PASANG KUNCI TANAM BIASA Rp. 309,000.00
2 1 PS PASANG ENGSEL PINTU Rp. 68,065.00
3 1 PS PASANG ENGSEL JENDELA KUPU-KUPU Rp. 57,800.00
4 1 BH PASANG KAIT ANGIN Rp. 46,630.00
5 1 BH PASANG KUNCI SLOT Rp. 342,000.00
6 1 M2 PASANG KACA, TEBAL5 MM Rp. 341,460.00
7 1 M2 PASANG KACA TEMPERED TEBAL 5 MM Rp. 348,060.00
8 1 M2 PASANG KACA TEMPERED TEBAL 6 MM Rp. 463,560.00
9 1 M2 PASANG KACA TEMPERED TEBAL 12 MM Rp. 810,060.00

XIV PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING (PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016)


1 1 M2 PASANG LANTAI UBIN PC ABU - ABU UKURAN (40 X 40) CM Rp. 168,885.00
2 1 M2 PASANG LANTAI UBIN PC ABU - ABU UKURAN (30 X 30) CM Rp. 85,871.36
3 1 M2 PASANG LANTAI UBIN PC ABU - ABU UKURAN (20 X 20) CM Rp. 169,370.00
4 1 M2 PASANG LANTAI UBIN WARNA UKURAN (40 X 40) CM Rp. 167,600.00
5 1 M2 PASANG LANTAI UBIN WARNA 30 X 30 CM Rp. 132,895.00
6 1 M2 PASANG LANTAI UBIN WARNA 20 X 20 CM Rp. 181,340.00
7 1 M2 PASANG LANTAI UBIN TERASO UKURAN 40 X 40 CM Rp. 437,455.00
8 1 M2 PASANG LANTAI UBIN TERASO UKURAN 30 X 30 CM Rp. 480,068.18
9 1 M2 PASANG LANTAI UBIN GRANIT UKURAN 40 X 40 CM Rp. 437,455.00
10 1 M2 PASANG LANTAI UBIN GRANIT UKURAN 30 X 30 CM Rp. 486,542.73
11 1 M2 PASANG LANTAI UBIN TERALUX MARMER UKURAN 40 X 40 CM Rp. 752,955.00
12 1 M2 PASANG LANTAI UBIN TERALUX MARMER UKURAN 30 X 30 CM Rp. 787,609.09
13 1 M2 PASANG LANTAI UBIN TERALUX MARMER UKURAN 60 X 60 CM Rp. 236,505.54
14 1 M2 PASANG LANTAI KERAMIK 20 X 20 CM Rp. 240,755.00
15 1 M' PASANGPLINT UBIN PC ABU-ABU UKURAN 15 CM X 20 CM Rp. 38,082.50
16 1 M' PASANGPLINT UBIN PC ABU-ABU UKURAN 10 CM X 30 CM Rp. 36,343.68
17 1 M' PASANGPLINT UBIN PC ABU-ABU UKURAN 10 CM X 40 CM Rp. 64,105.00
18 1 M' PASANGPLINT UBIN WARNA UKURAN 10 CM X 20 CM Rp. 35,870.00
19 1 M' PASANGPLINT UBIN WARNA UKURAN 10 CM X 30 CM Rp. 66,080.00
20 1 M' PASANGPLINT UBIN WARNA UKURAN 10 CM X 40 CM Rp. 34,330.00
21 1 M' PASANGPLINT UBIN TERASO UKURAN 10 CM X 30 CM Rp. 37,219.06
22 1 M' PASANG PLINT UBIN TERASO UKURAN 10 CM X 40 CM Rp. 65,380.00
23 1 M' PASANG PLINT UBIN GRANIT UKURAN 10 CM X 40 CM Rp. 63,980.00
24 1 M' PASANG PLINT UBIN GRANIT UKURAN 10 CM X 30 CM Rp. 78,580.00
25 1 M' PASANG PLINT UBIN TERALUX KERANG UKURAN 10 CM X 40 CM Rp. 65,080.00
26 1 M' PASANG PLINT UBIN TERALUX KERANG UKURAN 10 CM X 30 CM Rp. 78,580.00
27 1 M' PASANG PLINT UBIN TERALUX MARMER UKURAN 10 CM X 60 CM Rp. 51,130.00
28 1 M' PASANG PLINT UBIN TERALUX MARMER UKURAN 10 CM X 40 CM Rp. 65,380.00
29 1 M' PASANG PLINT UBIN TERALUX MARMER UKURAN 10 CM X 30 CM Rp. 93,170.00
30 1 M2 PASANG LANTAI KERAMIK UKURAN 33 CM X 33 CM Rp. 42,148.68
3.5 Perhitungan Volume
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN STRUKTUR

KEGIATAN : PROYEK RUMAH TINGGAl BERTINGKAT C1 NO : 13 TYPE 60M


LOKASI : BLOCK C1 NO13 GANG PERMATA UTAMA PERUMAHAN PERMATA ANYAR, LUK-LUK, MENGWI BADUNG BALI

NO GAMBAR URAIAN PERHITUNGAN VOLUME SATUAN


I Pekerjaan Persiapan
1 Pembersihan area proyek 12 x 8 = 96.00 m2
2 Pengukuran dan pemasangan bowplank 2 x 20 = 40.00 m'

II Pekerjaan : Tanah, Pasir pada Pondasi


1 PONDASI MENERUS TYPE 1
Galian tanah pondasi menerus U/ 1 m ( 1.0 + 1.3 ) x 0.75 = 0.86 m3
2
Panjang galian type 1 31.4 x 0.86 = 27.06 m3

2 PONDASI MENERUS TYPE 2


Galian tanah pondasi menerus U/ 1 m ( 0.65 + 0.8 ) x 0.9 = 0.65 m3
2
Panjang galian type 2 32 x 0.65 = 20.88 m3
= 47.94 m3
3 PONDASI SETEMPAT TYPE 1,2 dan 3
Galian tanah pondasi Setempat 1.1 x 1.1 x 2.4 x 4 = 11.62 m3

4 PONDASI SETEMPAT TYPE 4 dan 5


Galian tanah pondasi Setempat 1 x 1 x 2.4 x 5 = 12.00 m3
23.62 m3

5 URUGAN PASIR DI BAWAH PONDASI MENERUS


Pondasi Menerus Type 1 31.37 x 1 x 0.05 = 1.57 m3
Pondasi Menerus Type 2 32 x 0.65 x 0.05 = 1.04 m3
2.61 m3

6 URUGAN PASIR DI BAWAH PONDASI SETEMPAT


Pondasi Setempat Type 1,2 dan 3 1.1 x 1.1 x 4 x 0.05 = 0.24 m3
Pondasi Setempat Type 4 dan 5 1 x 1 x 5 x 0.05 = 0.25 m3
0.49 m3

7 PASANGAN BATU KOSONG PONDASI MENERUS


Pondasi Menerus Type 1 31.37 x 1 x 0.2 = 6.27 m3
Pondasi Menerus Type 2 32 x 0.65 x 0.2 = 4.16 m3
10.43 m3

9 PASANGAN PONDASI BATU KALI PONDASI MENERUS TYPE 1


Pasangan batu kali untuk 1m ( 0.3 + 0.8 ) x 0.8 = 0.44 m3
2
Panjang pondasi batu kali type 1 31.37 x 0.44 = 13.80 m3

10 PASANGAN PONDASI BATU KALI PONDASI MENERUS TYPE B


Pasangan batu kali untuk 1m ( 0.3 + 0.55 ) x 0.8 = 0.34 m3
2
Panjang pondasi batu kali type 2 32 x 0.34 = 10.88 m3
24.68 m3
11 URUGAN PONDASI BATU KALI PONDASI MENERUS
Diperhitungkan sebesar33% dari galian 33% x 47.9 = 15.98 m3

12 URUGAN PONDASI SETEMPAT


Diperhitungkan sebesar 33% dari galian 33% x 23.6 = 7.87 m3

13 URUGAN TANAH & PASIR PENINGGIAN LANTAI & PEMADATAN


Urugan tanah peninggian lantai 48.25 x 0.4 = 19.30 m3
Urugan pasir bawah lantai 48.25 x 0.1 = 4.83 m3
PEKERJAAN : BETON, PEMBESIAN DAN
A PEKERJAAN BETON PADA :
1 RABATAN LANTAI KERJA DI BAWAH PONDASI SETEMPAT
Pondasi Setempat Type 1,2 dan 3 1.1 x 1.1 x 4 x 0.05 = 0.24 m3
Pondasi Setempat Type 4 dan 5 1 x 1 x 5 x 0.05 = 0.25 m3
0.49 m3
2 RABATAN LANTAI
Rabatan area room 48.25 x 0.05 = 2.41 m3
Rabatan area parkir 10.5 x 0.05 = 0.53 m3
2.94 m3
3 Pondasi setempat
Type 1,2 dan 3 1.1 x 1.1 x 4 x 0.25 = 1.21 m3
Type 4 dan 5 1 x 1 x 5 x 0.25 = 1.25 m3
2.46 m3
4 Kolom
Kolom pedestal 0.25 x 0.3 x 2.3 x 9 = 1.55 m3
Kolom lantai 1 0.25 x 0.25 x 3.3 x 9 = 1.86 m3
Kolom lantai 2 0.3 x 0.3 x 3.3 x 9 = 2.67 m3
6.08 m3
Kolom praktis Lantai 1 0.15 x 0.15 x 3.3 x 11 = 0.82 m3
Kolom praktis Lantai 2 0.15 x 0.15 x 3.3 x 10 = 0.74 m3
5 Sloof
Sloof 0.25 x 0.2 x 63 = 3.15 m3

6 Balok Lantai 1
B1 600 x 0.25 x 0.40 = 60.00 m3
B2 3714 x 0.25 x 0.35 = 324.98 m3
B3 626 x 0.25 x 0.35 = 54.78 m3
= 439.75 m3
7 Balok Lantai 2
RB1 2 ø16 63.37 x 0.25 x 0.2 = 3.17 m3
RB2 2 ø16 24 x 0.2 x 0.15 = 0.72 m3
3.89 m3
8 Tangga
anak tangga
Panjang anak tangga 0.8 m
Lebar anak tangga 0.3 m
Tinggi anak tangga 0.22 m
jumlah anak tangga 14 bh
volume 1/2 x l x t x p x jmlh
1/2 x 0.3 x 0.22 x 0.8 x 14 = 0.3696 m3
plat tangga
panjang plat tangga 2.97 m
lebar plat 0.8 m
tebel plat 0.1 m
volume p x l x t
2.97 x 0.8 x 0.1 = 0.2376 m3
Bordes
panjang bordes 1.6
lebar bordes 0.43
tinggi bordes 0.8
volume p x l x t
1.6 x 0.43 x 0.8 = 0.5504 m3
Volume total pekerjaan tangga = 1.16

9 Pekerjaan plat
Plat lantai 51.00 x 0.12 = 6.12 m3
Plat atap
50.26 x 0.15 = 7.54 m3
10 Pek. Ring balok 13.66 m3
RB 1 arah x b x h x p x n
0.2 x 0.25 x 3 x 10 = 1.50 m3
RB 1 arah y b x h x p x n
0.2 x 0.25 x 4.4 x 5 = 1.10 m3
RB 1 arah y b x h x p x n
0.2 x 0.25 x 3 x 5 = 0.75 m3
total 3.35 m3
RB 2 arah x b x h x p x n
0.15 x 0.2 x 2 x 4 = 0.24 m3
RB 2 arah y b x h x p x n
0.15 x 0.2 x 2.6 x 2 = 0.16 m3
RB 2 arah y b x h x p x n
0.15 x 0.2 x 3.4 x 2 = 0.20 m3
total 0.60 m3
B PEKERJAAN PEMBESIAN PADA :
1 Pondasi setempat
Type 1,2,3 Besi ø 16-10
panjang batang atas =
(5+24+41+41+15+15+5) = 1.46
1.1/0.10 = 11 btg x 2 = 22
total = 32.1
panjang batang bawah
1.1 x 22 = 24.2
berat besi ø 16 = 1.583 kg/m
56.32 x 1.58 = 88.9856 kg
Besi ø 16-10
Type 4,5 panjang batang atas
72+24+21+15+5 = 1.37
1/0.10 = 10 x 2 = 20
total = 27.4
panjang batang bawah
1 x 20 = 20
berat besi ø 16 = 1.583 kg/m
47.4 x 1.58 = 74.892 kg
163.88 kg
2 Kolom Pedestal 5.8 x 8 = 46.4
1.58 x 46.4 = 73.312
9 x 73.31 = 659.808
sengkang tumpuan
sengkang tumpuan 0.25 x 5.8 x 2 = 2.9
2.9 : 0.1 = 29 bh
panjang sengkang
0.2 + 0.25 x 2 + 0.1 = 1 m
29 x 1 = 29 m
0.395 x 29 = 11.455 kg
sengkang lapangan 0.5 x 5.8 = 2.9
2.9 : 0.15 = 19.33
19.3333 x 1 19.33
0.395 x 19.33 7.64 kg
total = 19.09 kg

3 KOLOM LANTAI 1
Kolom k 1 panjang tulangan
3.25 + 0.33 x 0.25 x 2 = 3.42 m
3.42 x 8 = 27.33 m
volume d16
27.33 x 1.583 = 43.27 kg
total
43.27 x 3 = 129.806
panjang sengkang
(2 x (0.25-0.05)+(0.25-0.05)) +2 x 6x0.008 = 0.896
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3.25 x 2 : 0.1+1 = 17.25 bh
jmlh sengkang tumpuan 150
1/2 x 3.25 : 0.15 + 1 = 11.83 bh
panjang total sengkang
0.896 x (18+12) = 26.88 m
volume sengkang d8
26.88 x 0.39 = 10.4832 kg
10.4832 x 3 = 31.4496 kg

kolom k2 panjang tulangan


3.25 + 0.33 x 0.25 x 2 = 3.42 m
3.42 x 8 = 27.33 m
volume d16
27.33 x 1.583 = 43.27 kg
total
43.27 x 6 = 259.612
sengkang ø 8-100 panjang sengkang
(2 x (0.25-0.05)+(0.25-0.05)) +2 x 6x0.008 = 0.896
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3.25 x 2 : 0.1+1 = 17.25 bh
jmlh sengkang tumpuan 150
1/2 x 3.25 : 0.15 + 1 = 11.83 bh
panjang total sengkang
0.896 x (18+12) = 26.88 m
volume sengkang d8
26.88 x 0.39 = 10.4832 kg
10.4832 x 6 = 62.8992 kg

Kolom k3 panjang tulangan


3.25 + 1/3 x 0.25 x 2 = 3.42 m
3.42 x 4 = 13.67 m
volume d10
13.67 x 0.62 = 8.47 kg
total
8.47 x 13 = 110.15 kg
sengkang ø 6 panjang sengkang
(2x(0.15-0.04)+(0.15-0.04)+2x6x0.006 = 0.51
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3.25 x 2 : 0.1+1 = 17.25 bh
jmlh sengkang tumpuan 150
1/2 x 3.25 : 0.15 + 1 = 11.83 bh
panjang total sengkang
0.51 x (18+12) = 15.36 m
volume sengkang d6
15.36 x 0.22 = 3.3792 kg
3.38 x 13 = 43.9296 kg
volume besi D16 = 389.418 kg
total volume D6 = 138.2784 kg
p jmlh jmlh besi
type 1
7 Sloof 5.442 x 3.00 x 4 = 65.304 m
type2
2.572 x 5.00 x 4 = 51.44 m
type 3
9.492 x 2.00 x 4 = 75.936 m
type 4
1.572 x 1.00 x 4 = 6.288 m
type 5
7.942 x 1.00 x 4 = 31.768 m
230.736 m
sengkang type 1 sl 1
kll - sb
0.9 - 0.20 = 0.70 m

tumpuan
2.875 : 0.10 x 0.00 x 3 = 0 m
lapangan
2.875 : 0.15 x 0.00 x 3 = 0 m
0 m
type 2
Tumpuan
1.44 : 0.10 x 0.7 x 5 = 50.4
lapangan
1.44 ; 0.15 X 0.7 x 5 = 33.6
84
type 3
Tumpuan
4.9 : 0.10 x 0.7 x 2 = 68.6
lapangan
4.9 : 0.15 x 0.7 x 2 = 45.73
114.33
type 4
Tumpuan
0.94 : 0.10 x 0.7 x 1 = 6.58
lapangan
0.94 : 0.15 x 0.7 x 1 = 4.39
10.97
type 5
Tumpuan
4.125 : 0.10 x 0.7 x 1 = 28.88
lapangan
4.125 : 0.15 x 0.7 x 1 = 19.25
48.13
kebutuhan besi D16 = 1.583 kg/m = 365.26 kg
kebutuhan besi D8 = 0.395 kg/m = 226.95 kg

8 Balok Lantai 1
B1 panjang tulangan
3 x 1/3x0.25x2 = 3.17 m
3.17 x 10 = 31.67 m
volume d16
31.67 x 1.58 = 50.03 kg
50.03 x 2 = 100.07 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.25-0.05)+(0.40-0.05)+2x6x0.008 = 1.20 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3 x 2 0.10+1 = 16.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 3 : 0.15+1 = 11.00 bh
panjang total
1.20 x (16+11) = 32.29 m
volume sengkang d8
32.29 x 0.395 = 12.76 kg
12.76 x 2 = 25.51 kg
B2 arah Y Panjang tulangan
4.3 x 1/3x0.25x2 = 4.47 m
4.47 x 10 = 44.67 m
volume d16
44.67 x 1.58 = 70.57 kg
70.57 x 6 = 423.44 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.25-0.05)+(0.35-0.05)+2x6x0.008 = 1.10 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 4.3 x 2 0.10+1 = 22.50 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 4.3 : 0.15+1 = 15.33 bh
panjang total
1.10 x (23+16) = 42.74 m
volume sengkang d8
42.74 x 0.395 = 16.88 kg
16.88 x 6 = 101.30 kg
B2 arah x Panjang tulangan
3 x 1/3x0.25x2 = 3.17 m
3.17 x 8 = 25.33 m
volume d16
25.33 x 1.58 = 40.03 kg
40.03 x 6 = 240.16 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.25-0.05)+(0.35-0.05)+2x6x0.008 = 1.10 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3 x 2 0.10+1 = 16.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 3 : 0.15+1 = 11.00 bh
panjang total
1.10 x (16+11) = 29.59 m
volume sengkang d8
29.59 x 0.395 = 11.69 kg
11.69 x 6 = 70.13 kg
Total d16 = 663.60 kg
Total besi ø8 = 171.44 kg

B3 arah Y Panjang tulangan


1.5 x 1/3x0.25x2 = 1.67 m
1.67 x 10 = 16.67 m
volume d16
16.67 x 1.58 = 26.33 kg
26.33 x 2 = 52.67 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.25-0.05)+(0.35-0.05)+2x6x0.008 = 1.10 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 1.5 x 2 0.10+1 = 8.50 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 1.5 : 0.15+1 = 6.00 bh
panjang total
1.10 x 9 + 6 = 16.44 m
volume sengkang d8
16.44 x 0.39 = 6.41 kg
6.41 x 6 = 38.47 kg
B3 arah x Panjang tulangan
3 x 1/3x0.25x2 = 3.17 m
3.17 x 10 = 31.67 m
volume d16
31.67 x 1.58 = 50.03 kg
50.03 x 1 = 50.03 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.25-0.05)+(0.35-0.05)+2x6x0.008 = 1.10 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3 x 2 0.10+1 = 16.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 3 : 0.15+1 = 11.00 bh
panjang total
1.10 x 16 + 11 = 29.59 m
volume sengkang d8
29.59 x 0.395 = 11.69 kg
11.69 x 1 = 11.69 kg
Total D16 = 102.70 kg
Total besi ø8 = 50.16 kg
Kolom lantai 2
Kolom K1 panjang tulangan
3.35 + 1/3 x 0.25 x 2 = 3.52 m
3.517 x 8 = 28.13 m
volume D16
28.13 x 1.58 = 44.45 kg
total
44.45 x 3 = 133.35 kg
panjang sengkang
(2x(0.15-0.04)+(0.15-0.04)+2x6x0.006 = 0.996 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3.35 x 2 : 0.1+1 = 17.75 bh
jmlh sengkang tumpuan 150
1/2 x 3.35 : 0.15 + 1 = 12.17 bh
panjang total sengkang
1.00 x (18+13) = 30.876 m
volume sengkang d8
30.88 x 0.395 = 12.19602 kg
12.20 x 3 = 36.58806 kg
pekerjaan bekesting kolom k1 2 x (B xT) + 2(H x T) x n
2.04 + 2.38 x 3 = 13.26 m3

Kolom K2 Grid C panjang tulangan


1.55 + 1/3 x 0.25 x 2 = 1.72 m
1.717 x 8 = 13.73 m
volume D16
13.73 x 1.58 = 21.70 kg
total
21.70 x 3 = 65.10 kg
panjang sengkang
(2x(0.25-0.04)+(0.25-0.04)+2x6x0.008 = 0.896 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 1.55 x 2 : 0.1+1 = 8.75 bh
jmlh sengkang tumpuan 150
1/2 x 1.55 : 0.15 + 1 = 6.17 bh
panjang total sengkang
0.90 x 9 + 7 = 14.336 m
volume sengkang d8
14.34 x 0.395 = 5.66272 kg
5.66 x 3 = 16.98816 kg
bekesting kolom k2 grid c 2 x (B xT) + 2(H x T) x n
0.93 + 0.93 x 3 = 5.58 m3

Kolom K2 Grid A panjang tulangan


3.35 + 1/3 x 0.25 x 2 = 3.52 m
3.517 x 8 = 28.13 m
volume D16
28.13 x 1.58 = 44.45 kg
total
44.45 x 3 = 133.35 kg
panjang sengkang
(2x(0.25-0.04)+(0.25-0.04)+2x6x0.008 = 0.896 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3.35 x 2 : 0.1+1 = 17.75 bh
jmlh sengkang tumpuan 150
1/2 x 3.35 : 0.15 + 1 = 12.17 bh
panjang total sengkang
0.90 x 18 + 13 = 27.776 m
volume sengkang d8
27.78 x 0.395 = 10.97152 kg
10.97 x 3 = 32.91456 kg
bekesting kolom k2 grid A 2 x (B xT) + 2(H x T) x n
2.01 + 2.01 x 3 = 12.06 m3

Kolom K3 panjang tulangan


3.35 + 1/3 x 0.25 x 2 = 3.52 m
3.517 x 4 = 14.07 m
volume D16
14.07 x 1.58 = 22.23 kg
total
22.23 x 5 = 111.13 kg
panjang sengkang
(2x(0.15-0.04)+(0.15-0.04)+2x6x0.008 = 0.536 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3.35 x 2 : 0.1+1 = 17.75 bh
jmlh sengkang tumpuan 150
1/2 x 3.35 : 0.15 + 1 = 12.17 bh
panjang total sengkang
0.54 x 18 + 13 = 16.616 m
volume sengkang d8
16.62 x 0.395 = 6.56332 kg
6.56 x 5 = 32.8166 kg

bekesting kolom k2 grid A b x h x t x n


0.15 x 0.15 x 3.35 x 5 = 0.376875 m3
besi d 16 = 442.93 kg
besi d 8 = 119.31 kg
total bekesting kolom = 31.28 m3
9 Balok Lantai 2
RB1 arah x Panjang tulangan
4.4 x 1/3x0.25x2 = 4.57 m
4.57 x 4 = 18.27 m
volume d16
18.27 x 1.58 = 28.86 kg
28.86 x 5 = 144.31 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.20-0.05)+(0.25-0.05)+2x6x0.008 = 0.80 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 4.4 x 2 0.10+1 = 23.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 4.4 : 0.15+1 = 15.67 bh
panjang total
0.80 x 23 + 16 = 31.04 m
volume sengkang d8
31.04 x 0.395 = 12.26 kg
12.26 x 5 = 61.31 kg
RB1 arah Y Panjang tulangan
3 x 1/3x0.25x2 = 3.17 m
3.17 x 4 = 12.67 m
volume d16
12.67 x 1.58 = 20.01 kg
20.01 x 5 = 100.07 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.20-0.05)+(0.25-0.05)+2x6x0.008 = 0.80 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3 x 2 0.10+1 = 16.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 3 : 0.15+1 = 11.00 bh
panjang total
0.80 x 16 + 11 = 21.49 m
volume sengkang d8
21.49 x 0.395 = 8.49 kg
8.49 x 5 = 42.45 kg
Total besi d16 ring balok = 244.37 kg
Total besi ø8 ring balok = 103.76 kg
RB 2 arah x Panjang tulangan
2 x 1/3x0.25x2 = 2.17 m
2.17 x 4 = 8.67 m
volume d16
8.67 x 1.58 = 13.69 kg
13.69 x 4 = 54.77 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.15-0.05)+(0.05-0.05)+2x6x0.008 = 0.60 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 2 x 2 0.10+1 = 11.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 2 : 0.15+1 = 7.67 bh
panjang total
0.60 x 11 + 8 = 11.32 m
volume sengkang d8
11.32 x 0.395 = 4.47 kg
4.47 x 4 = 17.89 kg
RB 2 arah Y Panjang tulangan
2.6 x 1/3x0.25x2 = 2.77 m
2.77 x 4 = 11.07 m
volume d16
11.07 x 1.58 = 17.49 kg
17.49 x 2 = 34.97 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.15-0.05)+(0.20-0.05)+2x6x0.008 = 0.60 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 2.6 x 2 0.10+1 = 14.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 2.6 : 0.15+1 = 9.67 bh
panjang total
0.60 x 14 + 10 = 14.30 m
volume sengkang d8
14.30 x 0.395 = 5.65 kg
5.65 x 2 = 11.30 kg
RB 2 arah Y Panjang tulangan
3.4 x 1/3x0.25x2 = 3.57 m
3.57 x 4 = 14.27 m
volume d16
14.27 x 1.58 = 22.54 kg
22.54 x 2 = 45.08 kg
Sengkang ø8 panjang sengkang
2x (0.15-0.05)+(0.20-0.05)+2x6x0.008 = 0.60 m
jmlh sengkang tumpuan 100
1/4 x 3.4 x 2 0.10+1 = 18.00 bh
jmlh sengkang lapangan 150
1/2 x 3.4 : 0.15+1 = 12.33 bh
panjang total
0.60 x 18 + 13 = 18.48 m
volume sengkang d8
18.48 x 0.395 = 7.30 kg
7.30 x 2 = 14.60 kg
Total besi d16 ring balok = 134.83 kg
Total besi ø8 ring balok = 43.79 kg
10 Pelat lantai pembesian tulangan panjang Ø10-250
9.79 x 12.68 x 0.62 x 2 = 153.93 kg
8.29 x 12.68 x 0.62 x 2 = 130.35 kg
pembesian tulangan pendek Ø10-150
2.92 x 66.27 x 0.62 x 2 = 239.94 kg
2.92 x 56.27 x 0.62 x 2 = 203.73 kg
724.24 kg
11 Tangga
pembesian tulangan d10 besi panjang atas bawah
p x jumlah x berat
ø10 - 250 13.76 x 4 x 0.62 = 34.12 kg
pembesian penulangan Ø10-250
Besi Pelat 0.8 x 56.04 x 0.62 = 27.80 kg
panjang penulangan Ø10-150
13.36 x 6 x 0.62 = 49.70 kg
0.8 x 90.07 x 0.62 = 44.67 kg
94.37
Besi Anak Tangga arah lebar tangga
0.75 x 3 x 0.62 x 16 = 22.32 kg
anak tangga
0.38 x 4.75 x 0.62 x 16 = 17.91 kg
40.23 kg
Total = 196.52 kg
12 Plat atap
besi panjang besi ø10-200
type 1 5.95 x 6 x 0.617 x 2 = 44.05 kg
type 2 8.1 x 5.25 x 0.617 x 1 = 26.24 kg
type 3 8.86 x 5.25 x 0.617 x 1 = 28.70 kg
besi pendek
type 1 0.96 x 21.75 x 0.617 x 1 = 12.88 kg
type 2 0.96 x 31.9 x 0.617 x 2 = 37.79 kg
type 3 1.11 x 15.4 x 0.617 x 1 = 10.55 kg
type 4 1.71 x 11.6 x 0.617 x 1 = 12.24 kg
= 172.45 kg
C PEKERJAAN BEKISTING
1 Bekisting pondasi foot plat 1,2 kll x t x 3
volume 1 buah 2x(1.1+1.1) x 0.25 x 3 = 3.3 m2
2 Bekisting pondasi foot plat 3,4,5
volume 1 buah 2x(1+1) x 0.25 x 6 = 6 m2
3 Sloof SL1
Volume bekesting plywood 9mm h x p x 2 sisi
0.3 x 50.38 x 2 = 30.228 M2
4 Kolom k1 2x(bxt) + 2x(hxt) x 3
1.98 + 2.31 x 3 = 8.91 M2
kolom k2 2x(bxt) + 2x(hxt) x 6
1.95 + 1.95 x 6 = 13.65 M2
kolom k3 b + t x 13
0.15 + 3.25 x 13 = 42.4 m2
64.96 m2
5 Kolom pedestal 2x(bxt) + 2x(hxt) x 4
1.83 + 1.83 x 4 = 9.15 m2
6 Balok B1 2x(hxp) + (bxp) x n
2.4 + 0.75 x 2 = 3.9 m2
Balok B2 2x(hxp) + (bxp) x n
5.11 + 1.825 x 12 = 27.01 m2
Balok B3 2x(hxp) + (bxp) x n
4.2 + 1.5 x 3 = 8.7 m2
= 48.76
7 Anak tangga
Panjang anak tangga 0.8 m
Lebar anak tangga 0.3 m
Tinggi anak tangga 0.22 m
jumlah anak tangga 16 bh
volume 1/2 x l x t + p x t x jmlh
1/2 x0.3x0.22x16+ 0.8 x 0.22 x 16 3.344 m2
plat tangga
panjang plat tangga 2.97 m
lebar plat 0.8 m
tebel plat 0.1 m
volume Txp + pxl
0.1 x 2.97 + 2.97 x 0.80 = 2.673 m2
Bordes
panjang bordes 1.6
lebar bordes 0.43
tinggi bordes 0.8 anak tangga terakhir x t
volume px l +
1.6 x 0.43 + 0.80 x 0.80 = 1.328 m2

8 Ring Balok RB 1 2x(hxp) + (bxp) x n


5.2 + 2.08 x 20 = 46.8 m2
Ring Balok RB 2 3.6 + 2.7 x 8 = 25.2 m2

9 Plat lantai 21.1312 + 9.745 + 6.061 + 3.281 = 40.2185 m2

10 Plat atap 14.153 + 3.226 = 17.379 m2

PERHITUNGAN VOLUME ARSITEKTUR


PROYEK RUMAH TINGGAl BERTINGKAT C1 NO : 13 TYPE 60M

BLOCK C1 NO13 GANG PERMATA UTAMA PERUMAHAN PERMATA ANYAR, LUK-LUK, MENGWI BADUNG BALI

No GAMBAR URAIAN PEKERJAAN PERHITUNGAN VOLUME SATUAN

I LANTAI 1
PEKERJAAN PASANGAN DINDING

1 PASANGAN DINDING
Pekerjaan pasangan dinding 1/2 bata campuran 1 : 5
Panjang dinding = 13.95 + 19.5 = 33.45
Tinggi tembok = = 2.95
luas dinding = 33.45 x 2.95 = 98.68
luas ventilasi = 0.77 x 0.28 x 4 = 0.86
luas kusen pintu = 0.92 x 2.06 x 2 = 3.79
luas kusen jendela type 1 = 0.77 x 1.82 x 2 = 2.80
luas kusen jendela type 2 = 0.42 x 1.82 x 2 = 1.53
= 8.98
Luas total dinding 1/2 bata = 98.6775 - 8.98 = 89.69 89.69

Pekerjaan dinding trasram campuran 1:2


Panjang dinding = 1.5 + 1.5 + 2 + 2 = 7.00
Tinggi tembok = 2.95
luas kusen pintu toilet = 0.82 x 2 = 1.64
luas dinding = 7 x 2.95 = 20.65
Luas total dinding trasram = 20.65 - 1.64 = 19.01
Luas Total Pasangan Dinding = 108.70 108.70

2 Pekerjaan Plesteran
Luas = 108.70 x 2 = 217.41 217.41
3 Pekerjaan Acian
Luas = 108.70 x 2 = 217.41 217.41

II PEKERJAAN PASANG KERAMIK


1 PASANGAN KERAMIK LANTAI
Lantai Kamar, Ruangan Lain Dan Teras
luas 1 = 3 x 3.4 = 10.20
luas 2 = 4.5 x 3 = 13.50
luas 3 = 3.6 x 3 = 10.80
luas 4 = 1.5 x 3 = 4.50
Luas Total = = 39.00 39.0

Lantai Kamar Mandi Dan Ruang Cuci


luas = 3 x 2 = 6.00 6.00

2 PASANGAN KERAMIK DINDING


Keramik Dinding Kamar Mandi
luas = 7 x 1.6 = 11.20 11.2

3 PASANGAN PLINT LANTAI


Plint Lantai Kamar, Ruangan Lain Dan Teras
luas 1 = 6 + 6.8 - 0.92 = 11.88
luas 2 = 6 + 9 - 0.92 - 0.78 - 0.7 = 12.60
luas 3 = 6 + 7.2 - 0.78 = 12.42
luas 4 = 6 + 3 - 0.92 = 8.08
luas total plint lantai = 44.98

Plint Lantai kamar Mandi Dan Ruang Cuci


luas 1 = 1.5 x 2 = 3.00
luas 2 = 1.5 x 2 = 3.00
Luas Total Plint Lantai = 6.00
Volume Plint Lantai = 6 x 0.1 = 50.98 50.98

4 PASANGAN KERAMIK TANGGA


Anak Tangga
antrade = 0.3
optrade = 0.22
panjang = 0.75
jumlah anak tangga = 14
Volume Pasangan Keramik Anak Tangga = 0.52 x 0.75 x 14 = 5.46 5.46

Bordes
panjang = 1.6
lebar = 0.43
tinggi = 0.22
Volume Pasangan Keramik Bordes = 0.65 x 1.6 = 1.04 1.04
Volume Total Pasangan Keramik Tangga 6.5
III PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU,JENDELA, GANTUNGAN DAN PENGUNCI

1 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA 6/12


Kusen Pintu P1
Panjang Kusen = 0.92 x 2.06 x 2 = 3.79
luas penampang kayu kusen = 0.06 x 0.12 = 0.0072
Volume Kusen = 3.7904 x 0.0072 = 0.03 0.027

Kusen Pintu P2
Panjang Kusen = 0.82 x 2.06 x 1 = 1.69
luas penampang kayu kusen = 0.06 x 0.12 = 0.01
Volume Kusen = 1.6892 x 0.0072 = 0.01 0.012
Volume Total Kusen Pintu 0.039

Kusen J1
Panjang Kusen = 0.77 x 1.82 x 2 = 2.80
luas penampang kayu kusen = 0.06 x 0.12 = 0.01
Volume Kusen = 2.8028 x 0.0072 = 0.02 0.020

Kusen J2
Panjang Kusen = 0.42 x 1.82 x 2 = 1.53
luas penampang kayu kusen = 0.06 x 0.12 = 0.01
Volume Kusen = 1.5288 x 0.0072 = 0.01 0.011
Volume Total Kusen Jendela 0.031

2 PEKERJAAN DAUN PINTU


Daun Pintu P1
lebar daun pintu = 0.82
tinggi daun pintu = 2.00
Volume Daun Pintu = 0.82 x 2 x 2 = 3.28 3.28
\
Daun Pintu P2
lebar daun pintu = 0.72
tinggi daun pintu = 2
Volume Daun Pintu = 0.72 x 2 x 1 = 1.44 1.44
Volume Total Pek. Daun Pintu 4.72

Daun Jendela J1
lebar daun jendela = 0.67
tinggi daun jendela = 1.7
Volume Daun Jendela = 0.67 x 1.7 x 2 = 2.28 2.278

Daun Jendela J2
lebar daun jendela = 0.32
tinggi daun jendela = 1.7
Volume Daun Jendela = 0.32 x 1.7 x 2 = 1.09 1.088
Volume Total Pek. Daun Jendela 3.366

3 PEKERJAAN PASANGAN KACA


Pas.Kaca Jendela J1 Tebal 5 mm
lebar kaca = 0.47
tinggi kaca = 1.52
Volume Kaca = 0.47 x 1.52 x 2 = 1.43

Pas.Kaca Jendela J2 Tebal 5 mm


lebar kaca = 0.3
tinggi kaca = 1.52
Volume Kaca = 0.3 x 1.52 x 2 = 0.91

4 PEKERJAAN VENTILASI
Ventilasi
lebar ventilasi = 0.77
tinggi ventilasi = 0.28
Volume Ventilasi = 0.77 x 0.28 x 4 = 0.86 0.862

5 PEKERJAAN GANTUNGAN DAN PENGUNCI


Engsel
engsel pintu (satu pintu 2 engsel) = 2 x 3 = 6.00 6.00
engsel jendela ( satu jendela 2 engsel) = 2 x 4 = 8.00 8.00

Kait Angin
kait angin jendela ( satu jendela 2 kait angin ) = 2 x 4 = 8.00 8.00

Grendel
Grendel Pintu ( 1 pintu 1 grendel) = 1 x 3 = 3.00 3.00
Grendel Jendela ( 1 jendela 1 grendel) = 1 x 4 = 4.00 4.00

Pengunci
Kunci Pintu(1 pintu 1 kunci pintu) = 1 x 3 = 3.00 3.00

Heandel
Heandel Pintu ( 1 pintu 1 set heandel) = 1 x 3 = 3.00 3.00
IV PEKERJAAN PALFOND
1 PEKERJAAN PENUTUP PLAFOND
Luas Plafond
luas 1 = 1.5 x 2 = 3.00
luas 2 = 1.5 x 2 = 3.00
luas 3 = 3 x 3.4 = 10.20
luas 4 = 3 x 4.5 = 13.50
luas 5 = 3 x 1 = 3.00
luas 6 = 1.1 x 2.6 = 2.86
Luas Total Plafond = = 35.56 35.56

3 RANGKA PLAFOND
luas rangka plafond = Luas total plafond = 35.56 35.56

4 LIST PLAFOND
Keliling
keliling 1 = ( 1.5 + 2 ) x 2 = 7
keliling 2 = ( 1.5 + 2 ) x 2 = 7
keliling 3 = ( 3 + 3.4 ) x 2 = 12.8
keliling 4 = ( 3 + 4.5 ) x 2 = 15
keliling 5 = ( 3 + 1 ) x 2 = 8
keliling 6 = ( 1.1 + 2.6 ) x 2 = 7.4
Keliling Total = 57.20
Volume List Plafond = 57.20 57.20 m'

VI PEKERJAAN SANITAIR

Pas. Kloset Jongkok = 1.00 1.00


Pas. Kran Air = 1.00 1.00
Pas. Shower = 1.00 1.00
Pas. Wastafel = 2.00 2.00
Pas. Floor Drain = 1.00 1.00

V PEKERJAAN FINISHING
1 PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Dinding = Luas Pekerjaan Plesteran = 217.41
Pengecatan Kusen Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Kusen = 0.071
Pengecatan Daun Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Daun Pintu = 8.09
Pengecatan Ventilasi = Luas Pekerjaan Ventilasi = 0.862
Pengecatan Penutup Plafond = Luas total plafond = 35.56

2 PEKERJAAN PLITUR
Pelitur Kusen Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Kusen = 0.07
Plitur Daun Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Daun Pintu = 8.09
Plitur Ventilasi = Luas Pekerjaan Ventilasi = 0.86

I LANTAI II
PEKERJAAN PASANGAN DINDING 1 PASANGAN DINDING
Pekerjaan pasangan dinding 1/2 bata campuran 1 : 5
Panjang dinding = 16.95 + 22.5 = 39.45
Tinggi tembok = = 2.95
luas dinding = 39.45 x 2.95 = 116.38
luas ventilasi = 0.77 x 0.28 x 4 = 0.86
luas kusen pintu p1 = 0.92 x 2.06 x 3 = 5.69
luas kusen jendela type 1 = 0.77 x 1.82 x 2 = 2.80
luas kusen jendela type 2 = 0.42 x 1.82 x 2 = 1.53
= 10.88
Luas total dinding 1/2 bata = 116.3775 - 10.88 = 105.50
105.50
Pekerjaan dinding trasram campuran 1:2
Panjang dinding = 1.5 + 1.5 + 2 + 2 = 7.00
Tinggi tembok = 2.95
luas kusen pintu toilet p2 = 0.82 x 2 = 1.64
luas dinding = 7 x 2.95 = 20.65
Luas total dinding trasram = 20.65 - 1.64 = 19.01
Luas Total Pasangan Dinding = 124.51 124.51

2 Pekerjaan Plesteran
Luas = 124.51 x 2 = 249.02
3 Pekerjaan Acian 249.02
Luas = 124.51 x 2 = 249.02
249.02

II PEKERJAAN PASANGAN ATAP

1 PEKERJAAN ATAP BAJA

Kemiringan Atap = 35
Overstek Genteng = 53 cm = 0.53 m
Volume Atap Baja Ringan = 8.68 x 6.68 = 57.98 57.982 m2

2 PEKERJAAN GENTENG
Genteng Kodok = 57.98 = 57.98 57.982 m2

3 PEKERJAAN BUBUNGAN

Bubungan sisi miring = 4.21 x 4 = 16.84


Bubungan sisi datar = 2.00 x 1 = 2.00
= 18.84 18.840 m'
4 PEKERJAAN IKUT CELEDU
Jumlah Ikut Celedu = 4.00 4.00 bh

5 PEKERJAAN MURDA
Jumlah Murda = 2.00 2.00 bh

6 PEKERJAAN LISTPLANK
Volume Listplank = 10.30 x 2 = 20.6 20.60 m'
III PEKERJAAN PLAFOND
1 PEKERJAAN PENUTUP PLAFOND
Luas Plafond
luas 1 = 1.5 x 2 = 3.00
luas 2 = 1.5 x 2 = 3.00
luas 3 = 3 x 3 = 9.00
luas 4 = 3 x 2.4 = 7.20
luas 5 = 0.40 x 1 = 0.40
luas 6 = 4 x 3 = 12.00
luas 7 = 3 x 3 = 9.00
Luas Total Plafond = 43.60 43.6

3 RANGKA PLAFOND
luas rangka plafond = Luas total plafond = 43.60 43.6

4 LIST PLAFOND
Keliling
keliling 1 = ( 1.5 + 2 ) x 2 = 7
keliling 2 = ( 1.5 + 2 ) x 2 = 7
keliling 3 = ( 3 + 3 ) x 2 = 12
keliling 4 = ( 3 + 2.4 ) x 2 = 10.8
keliling 5 = ( 0.4 + 1 ) x 2 = 2.8
keliling 6 = ( 4 + 3 ) x 2 = 14
keliling 7 = ( 3 + 3 ) x 2 = 12
Keliling Total = 65.60
Volume List Plafond = 65.60 65.60 m'

IV PEKERJAAN PASANG KERAMIK


1 PASANGAN KERAMIK LANTAI
Lantai Kamar, Ruangan Lain Dan Teras
luas 1 = 1.5 x 2 = 3.00
luas 2 = 3 x 3 = 9.00
luas 3 = 2.4 x 3 = 7.20
luas 4 = 1 x 3 = 3.00
luas 5 = 1 x 2.86 = 2.86
luas 6 = 3 x 3 = 9.00
Luas Total = 34.06

Lantai Kamar Mandi


luas = 1.5 x 2 = 3.00
Volume Total Pasangan Keramik Lantai = 37.06 37.06

2 PASANGAN KERAMIK DINDING


Keramik Dinding Kamar Mandi
luas = 7 x 2 = 14.00 14.00

3 PASANGAN PLINT LANTAI


Plint Lantai Kamar, Ruangan Lain Dan Teras
luas 1 = 6 + 4 - 0.7 = 9.30
luas 2 = 6 + 6 - 0.92 = 11.08
luas 3 = 6 + 4.8 - 0.7 - 1 - 0.92 = 13.42
luas 4 = 6 + 2 - 0.92 - 1 = 9.92
luas 5 = 6 + 6 - 0.92 = 12.92
luas 6 = 2 + 5.72 - 0.92 = 8.64
Luas Total = = 43.72
Volume Plint Lantai = 43.72 x 0.1 = 4.37 4.372

V PEKERJAAN KAYU PASANG KUSEN PINTU & JENDELA

1 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA 6/12


Kusen Pintu P1
Panjang Kusen = 0.92 x 2.06 x 3 = 5.69
luas penampang kusen = 0.06 x 0.12 = 0.01
Volume Kusen = 5.6856 x 0.0072 = 0.04 0.041

Kusen Pintu P2
Panjang Kusen = 0.82 x 2.06 x 1 = 1.69
luas penampang kusen = 0.06 x 0.12 = 0.01
Volume Kusen = 1.6892 x 0.0072 = 0.01 0.012
Volume Total Pek. Kusen Pintu = 0.053

Kusen J1
Panjang Kusen = 0.77 x 1.82 x 2 = 2.80
luas penampang kusen = 0.06 x 0.12 = 0.01
Volume Kusen = 2.8028 x 0.0072 = 0.02 0.020

Kusen J2
Panjang Kusen = 0.42 x 1.82 x 2 = 1.53
luas penampang kusen = 0.06 x 0.12 = 0.007
Volume Kusen = 1.5288 x 0.0072 = 0.011 0.011
Volume Total Pek. Kusen Jendela = 0.031

2 PEKERJAAN DAUN PINTU


Daun Pintu P1
lebar daun pintu = 0.82
tinggi daun pintu = 2
Volume Daun Pintu = 0.82 x 2 x 3 = 4.92 4.92

Daun Pintu P2
lebar daun pintu = 0.72
tinggi daun pintu = 2
Volume Daun Pintu = 0.72 x 2 x 1 = 1.44 1.44
Volume Total Daun Pintu = 6.36

Daun Jendela J1
lebar daun jendela = 0.67
tinggi daun jendela = 1.7
Volume Daun Jendela = 0.67 x 1.7 x 2 = 2.28 2.278

Daun Jendela J2
lebar daun jendela = 0.32
tinggi daun jendela = 1.7
Volume Daun Jendela = 0.32 x 1.7 x 2 = 1.09 1.088
Volume Total Daun Jendela = 3.366

3 PEKERJAAN PASANGAN KACA


Pas.Kaca Jendela J1 Tebal 5 mm
lebar kaca = 0.47
tinggi kaca = 1.52
Volume Kaca = 0.47 x 1.52 x 3 = 2.14

Pas.Kaca Jendela J2 Tebal 5 mm


lebar kaca = 0.3
tinggi kaca = 1.52
Volume Kaca = 0.3 x 1.52 x 2 = 0.91 0.91

4 PEKERJAAN VENTILASI
Ventilasi
lebar ventilasi = 0.77
tinggi ventilasi = 0.28
Volume Ventilasi = 0.77 x 0.28 x 4 = 0.86 0.862

5 PEKERJAAN GANTUNGAN DAN PENGUNCI


Engsel
engsel pintu (satu pintu 2 engsel) = 2 x 4 = 8.00 8.00
engsel jendela ( satu jendela 2 engsel) = 2 x 4 = 8.00 8.00

Kait Angin
kait angin jendela ( satu jendela 2 kait angin ) = 2 x 4 = 8.00 8.00

Grendel
Grendel Pintu ( 1 pintu 1 grendel) = 1 x 4 = 4.00 4.00
Grendel Jendela ( 1 jendela 1 grendel) = 1 x 4 = 4.00 4.00

Pengunci
Kunci Pintu(1 pintu 1 kunci pintu) = 1 x 4 = 4.00 4.00

Handle
Handle Pintu ( 1 pintu 1 set heandel) = 1 x 4 = 4.00 4.00
VI PEKERJAAN SANITAIR

Pas. Kloset Jongkok = 1.00 1.00


Pas. Kran Air = 1.00 1.00
Pas. Shower = 1.00 1.00
Pas. Sink Kamar Madi = 1.00 1.00

VI PEKERJAAN FINISHING
1 PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Dinding = Luas Pekerjaan Plesteran = 249.02
Pengecatan Kusen Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Kusen = 0.084
Pengecatan Daun Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Daun Pintu = 9.726
Pengecatan Ventilasi = Luas Pekerjaan Ventilasi = 0.862
Pengecatan Penutup Plafond = Luas total plafond = 43.6

2 PEKERJAAN PLITUR
Pelitur Kusen Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Kusen = 0.08
Plitur Daun Pintu dan Jendela = Luas Pekerjaan Daun Pintu = 9.73
Plitur Ventilasi = Luas Pekerjaan Ventilasi = 0.86

3.6 Penyusunan Rencana Pengadaan Sumber Daya Proyek


Penyusuna rencana pengadaan sumberdaya proyek ini dimulai dari tahap penyusunan
time schedule proyek. Dimana time schedule yang telah kami susun ini sudah mendekati
seperti urutan kegiatan proyek yang biasa terlaksana dilapangan. Berdasarkan hal tersebut
kami telah menerjemahkan time schedule ini ke dalam suatu susunan Volume Kebutuhan
Bahan dan Tenaga yang telah disesuaikan pada tugas yang diberikan pada kami
dinataranya:
1. Volume Kebutuhan Bahan dan Tenaga Pekerjaan Struktur Lantai 1dan 2
2. Volume Kebutuhan Bahan dan Tenaga Penggantung Kunci Lantai 1dan 2
3. Volume Kebutuhan Bahan dan Tenaga Pekerjaan Lantai Pada Lantai 1 dan 2
4. Volume Kebutuhan Bahan dan Tenaga Pekerjaan Kayu Lantai 1 dan 2
Setelah menyusun Volume Kebutuhan Bahan dan Tenaga barulah kita dapat menyusun
Rencana Anggaran BiayaPengadaan Bahan Dan Tenaga atau Jadwal Pekerjaan.
Penyusunan Rencana Pengadaan Bahan dan Tenaga ini disusun berdasarkan Time
Schedule yang telah kita buat kemudian dijabarkan dalam bentuk tabel, Dimana tabel
tersebut berisi tentang detail pengeluaran volume kebutuhan bahan dan tenaga yang
disertai dengan jumlah biayanya per-Minggu tiap suatu item pekerjaan.
3.7 Lampiran Gambar Rumah Tinggal
Lantai II
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Rab (Rencana Anggaran Biaya) adalah suatu gambaran banyaknya biaya yang
dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah pekerjaan proyek konstruksi
tersebut agar siap untuk dimanfaatkan sesuai dengan fungsi yang telah direncanakan.
Dalam menyusun anggaran biaya harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan data teknis seperti RKS, AHSP, dan gambar bangunan sedetail
mungkin.
2. Menguraikan setiap item pekerjaan
3. Menghitung volume setiap item pekerjaan.
4. Mempersiapkan daftar harga bahan dan upah pekerja yang biasanya diperoleh dari
dinas pekerjaan umum (PU) dan disetiap daerah harga tersebut berbeda.
5. Menghitung/ Menganalisa harga satuan upah dan bahan.
6. Menyusun Rencana Anggaran Biaya
Dengan telah tersusunnya RAB, maka akan diketahui harga bangunan murni, tiap
item pekerjaan sehingga akan didapat biaya yang dikeluarkan. Tujuannya untuk
merincikan pekerjaan baik ditinjau dari segi biaya, sehingga perbandingan antara
perencanaan dan lapangan akan diketahui. Untuk memudahkan dan mempercepat
perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) maka aplikasi yang dipakai adalah Ms.
Excel

4.2 Saran
Kami menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan RAB ini yang disebabkan
oleh beberapa faktor. Sebagai proses pembelajaran kedepannya diharapkan agar
penyusun RAB kedepannya dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menyiapkan
data-data teknis yang selengkap mungkin, seperti gambar bestek yang sangat detail
sehingga banyak informasi yang didapat dari gambar tersebut dan memudahkan
dalam mengisikan daftar pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan. Dengan
begitu penyusunan RAB dapat dibuat dengan baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
a. Latar Belakang .............................................................. 1
b. Rumusan Masalah.......................................................... 2
c. Tujuan Penulis................................................................ 2
d. Manfaat Penulis.............................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 3
2.1 Rencana Pengadaan Material............................................................. 3
2.2 Rencana Pengadaan Tenaga.............................................................. 8
2.3 Rencana Pengadaan Peralatan........................................................... 11
2.4 Anggaran Proyek............................................................................... 17
2.4.1 Pendahuluan............................................................................ 17
2.4.2 Anggaran Biaya Proyek.......................................................... 17
2.4.3 Anggaran Kas Proyek............................................................. 18
BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 20
3.1 Tahapan Penyusunan RPSDP............................................................. 20
3.2 Gambar Bestek................................................................................... 21
3.3 RAB.................................................................................................... 22
3.4 Rekapitulasi AHSP............................................................................. 25
3.5 Perhitungan Volume .......................................................................... 31
3.6 Penyusunan Rencana Sumber Pengadaan Proyek.............................. 41
3.7 Gambar Rumah Tinggal .................................................................... 42
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 70
4.1 Kesimpulan......................................................................................... 70
4.2 Saran................................................................................................... 70

Anda mungkin juga menyukai