Anda di halaman 1dari 22

JURNAL INTENSIP TINJAUAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PENGAMAN ABRASI PANTAI MUN

TE KABUPATEN LUWU UTARA


Oleh :
SARWINDAYANTI 312 10 023
FAISAL JUNAIDI 312 10 048
PROGRAM STUDI KONSTRUKSI SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNG PAND
ANG MAKASSAR 2013

Sarwindayanti & Faisal Junaidi, Tinjauan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pengaman A
brasi Pantai Munte Kabupaten Luwu Utara
TINJAUAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PENGAMAN ABRASI PANTAI MUNTE KABUPATEN LUW
U UTARA
Sarwindayanti, Faisal Junaidi 1) Paulus Ala dan Jhon Asik 2)
Abstrak : Sarwindayanti dan Faisal Junaidi, Tinjauan RAB Pengaman Abrasi Pantai Mun
te Kab. Luwu Utara (Paulus ala , S.T.,M.T. dan Jhon Asik,S.ST). Rencana Anggaran biaya
adalah perhitungan biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biayabiaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Dalam se
tiap proyek tentunya harus menghitung rencana anggaran biaya yang diperlukan pad
a proyek tersebut. Anggaran biaya sebelum proyek dilaksanakan pasti akan berbeda
setelah proyek dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung RAB berd
asarkan volume pekerjaan pada gambar pelaksanaan di lapangan (As Built Drawing)
dan untuk menghitung anggaran biaya pekerjaan berdasarkan volume yang telah dihi
tung menggunakan Ms. Project. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran yang d
idapatkan berdasarkan gambar kerja dilapangan (As built Drawing) sebesar Rp. 16.
695.931.113,- anggaran biaya yang didapatkan berdasarkan perhitungan ini lebih m
urah 2,14% dibandingkan biaya oleh pihak kontraktor sebesar Rp. 17.052.451.356,. Sedangkan jumlah anggaran biaya yang dibutuhkan berdasarkan Microsoft Project
adalah Rp. 16.637.970.402,anggaran biaya yang didapatkan berdasarkan perhitungan
ini lebih murah 0,35% dibandingkan biaya dari hasil pehitungan As Built Drawing
sebesar Rp 16.695.931.113,-. Kata Kunci : Tinjauan RAB, Pengaman Abrasi Pantai,
Microsoft Project
I. PENDAHULUAN Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek adalah kegiata
n yang dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran Biaya Proyek adalah banya
knya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah pekerjaan proyek
konstruksi, sedangkan Rencana Anggaran Biaya adalah perhitungan banyaknya biaya
yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan de
ngan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut Dari RAB ini, akhirnya dihasilkan
daftar kebutuhan material dan upah tenaga melalui proses penjabaran. Daftar ini
berisi volume, harga satuan, serta total harga dari berbagai macam jenis materi
al dan upah tenaga yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek tersebut. Pembuatan
RAB dan penjabarannya untuk menghasilkan daftar kebutuhan material dan upah tena
ga memerlukan beberapa tahap yang membutuhkan ketelitian serta kecermatan dari s
eorang estimator proyek sehingga pengerjaan suatu proyek dapat berjalan sebagai
mana mestinya.
1
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaks
anakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, te
rdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiata
n yang berupa bangunan. Suatu proyek tanpa sistem pengendalian dan kinerja yang
efektif untuk memantau dan mengawasi pekerjaan dan orang-orang yang terlibat did
alamnya akan memungkinkan terjadinya penyimpangan biaya dan keterlambatan waktu.
Jadi, dalam pemakaian biaya dan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan perlu ada tol
ak ukur nyata yang efektif, misalnya sasaran dan tujuan yang telah digariskan, k
ebijakan, prosedur, dan anggaran. Dalam sebuah proyek, pelaksanaan di lapangan b
iasanya tidak sesuai dengan perencanaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
seperti faktor sumber daya, material, alam dan lain-lain. Seperti halnya pada p
royek Pengaman Abrasi pantai Munte yang terletak di Kecamatan Tanalili Kabupaten
Luwu Utara terdapat beberapa perubahan pada saat pelaksanaannya. Ini disebabkan
oleh adanya talud lama dan
2)
)Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang

beberapa pekerja yang didatangkan dari daerah Jeneponto bukan dari warga setempa
t serta faktor pasang surut air laut yang membuat beberapa item pekerjaan menjad
i terhambat pengerjaannya. Dari permasalahan tersebut memungkinkan terjadinya pe
rubahan pekerjaan dan anggaran dari perencanaan awal. Oleh karena banyaknya masa
lah-masalah yang sering timbul pada pelaksanaan proyek maka dilakukan peninjauan
kembali anggaran biaya yang dibutuhkan dan didasarkan pada pelaksanaan gambar d
ilapangan (As Built Drawing). Berdasarkan disiplin ilmu teknik sipil dibidang ke
airan dan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis mengambil ju
dul Tinjauan RAB Pengaman Abrasi Pantai Munte Kab. Luwu Utara . Berdasarkan latar belak
ang yang telah diuraikan, pokok masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian i
ni adalah : 1. Berapa besar volume pekerjaan berdasarkan gambar pelaksanaan di l
apangan (As Built Drawing) 2. Berapa jumlah anggaran biaya yang dibutuhkan berda
sarkan volume pekerjaan di lapangan. 3. Berapa jumlah anggaran biaya yang dibutu
kan menggunakan Microsoft Project. Manfaat yang didapatkan dari penulisan tugas
akhir ini adalah Menambah wawasan bagi peneliti mengenai perhitungan RAB pada pe
kerjaan sipil di bidang keairan, sesuai dengan tujuan penelitian dalam kasus ini
, Memberikan sumbangan pemikiran bagi para kontraktor dalam penyusunan RAB dan m
enambah referensi bagi pembaca/pengamat tentang perhitungan RAB khususnya bangun
an air. II. TINJAUAN PUSTAKA Rencana Anggaran Biaya (Estimasi Proyek) Estimasi a
dalah salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab pertanyaan Ber
apa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan ? . pada umumnya,
biaya yang dibutuhkan dalam sebuah proyek konstruksi berjumlah besar. Ketidaktep
atan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik pada pihak-piha
k yang terlibat di dalamnya. Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (Begroo
ting) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlu
kan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksa
naan Bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan
yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada ba
ngunan yang sama akan berbeda-beda dimasing-masing daerah disebabkan karena perb
edaan harga bahan dan upah tenaga kerja. (Rencana dan estimate real of cost, H.
Bachtiar Ibrahim) Sebagai dasar untuk membuat system pembiayaan dalam sebuah per
usahaan, kegiatan estimasi juga digunakan untuk merencanakan jadwal pelaksanaan
konstruksi. Estimasi dapat diartikan peramalan kejadian pada masa akan datang. K
egiatan estimasi pada umumnya dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gamba
r rencana dan spesifikasi. Berdasarkan gambar rencana, dapat diketahui kebutuhan
material yang nantinya akan digunakan, sedangkan berdasarkan spesifikasi dapat
diketahui kualitas bangunannya. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan
perlu dibuat secara terperinci. Analisa perhitungan yang terperinci tentang ban
yaknya material bahan yang digunakan akan mempermudah untuk menyiapakan anggaran
yang akan digunakan untuk membangun suatu konstruksi. Dalam melakukan kegiatan
estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara menyeluruh,
termasuk jenis dan kebutuhan alat, karena faktor tersebut dapat memengaruhi biay
a konstruksi. Selain faktor-faktor tersebut, terdapat faktor lain yang sedikit b
anyak ikut memberi kontribusi dalam pembuatan perkiraan biaya, yaitu: 1. Produkt
ivitas tenaga kerja

2. Ketersediaan material 3. Ketersediaan peralatan 4. Cuaca 5. Jenis kontrak 6.


Masalah kualitas dan Etika 7. System pengendalian, dan Kemampuan Manajemen (Mana
jemen Proyek Konstruksi,Wulfram I. Ervianto hal.130) Jenis-Jenis Estimasi Estima
si dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Estimasi kelayakan, 2. Est
imasi konseptual 3. Estimasi detail (Manajemen Proyek Konstruksi,Wulfram I. Ervi
anto hal 132) Resiko Dalam Estimasi Seorang estimator harus berusaha mengidentif
ikasi sebanyak mungkin bagian-bagian yang mengandung resiko atau ketidakpastian
dalam estimasinya. (Manajemen Proyek Konstruksi,Wulfram I. Ervianto hal.134) Sum
ber informasi untuk Estimasi Sumber informasi terbaik untuk estimasi biaya adala
h pengalaman perusahaan. Informasi mengenai jumlah material terpakai, tenaga ker
ja atau jam kerja yang dikeluarkan, jam peralatan yang dibutuhkan untuk melakuka
n setiap pekerjaan dari proyek-proyek terdahulu akan sangat berguna. (Manajemen
Proyek Konstruksi,Wulfram I. Ervianto hal. 135) Mendefinisikan Jenis Pekerjaan P
engambilan keputusan mengenai pemisahan jenis pekerjaan sangat bersifat subyekti
f. Estimator harus selalu mengingat prinsip: jika pekerjaan berbeda maka pisahka
nlah. Beberapa hal yang dapat membantu pembagian jenis pekerjaan yaitu : 1. Jeni
s material, produktifitas tenaga kerja dan penggunaan peralatan dapat menjadi pe
gangan dalam pemisahan item-item. Contoh : biaya material blok beton akan bervar
iasi menurut ukurannya. Jika proyek memerlukan lebih dari satu ukuran blok, esti
mator
2.
3.
4.
5.
6. 7.
harus memisahkan blok tersebut menurut ukurannya selama penghitungan jumlah dan
pemberian harga. Tujuan estimator adalah estimasi harus tepat dan praktis. Dari
Gambar 8.1 terlihat bahwa ketelitian estimasi akan bertambah menurut waktu yang
dialokasi untuk estimasi. Tingkat ketelitian maksimum akan tercapai pada satu wa
ktu tertentu. Untuk beberapa material, pembagian jenis pekerjaan harus berdasark
an ukuran karena perbedaan biaya untuk masing-masing ukuran. Cuaca dapat memenga
ruhi tingkat produktivitas tenaga kerja. Jadwal dan beberapa tanggal tertentu da
pat menyebabkan perbedaan jenis pekerjaan selama musim tertentu. Peralatan yang
dipakai dapat memengaruhi pemisahan jenis pekerjaan dalam estimasi karena perbed
aan biaya masing-masing peralatan. Misalnya, pemisahan estimasi pekerjaan pengec
oran dengan pemakaian crane dan pompa. Dari jadwal pekerjaan, estimator dapat me
ndeteksi pemisahan pekerjaan. Adanya daftar kode standar biaya akan membantu est
imator dalam menentukan pemisahan jenis pekerjaan yang sesuai.
Gambar 2.2 Tingkat ketelitian estimasi menurut waktu yang dialokasikan Hal lain
yang perlu diingat adalah dokumentasi hasil estimasi. Karena alasan ini, estimas
i perlu dibuat dengan baik, jelas dan mudah diikuti . setiap jenis pekerjaan dal
am estimasi haruslah mempunyai deskripsi dan lokasi, dimana : 1. Deskripsi terse
but harus eksplisit dan definitive

2. Lokasi harus merupakan referensi dari


gambar (Manajemen Proyek Konstruksi, Wulfram I. Ervianto hal.137) Tahapan Pemban
gunan Estimasi 1. Mempersiapkan penelaahan atas kuantitas, estimator perlu mempe
lajari ukuran dan karakteristik fisik material, dampaknya mempelajari ukuran dan
karakteristik fisik material, dampaknya terhadap tenaga kerja, dan jenis perala
tan yang diperlukan untuk pemakaian material terpilih. 2. Penelaahan kuantitas m
aterial yang urut dan konsisten, estimator umumnya mengurutkan berdasarkan porsi
terbesar dari pekerjaan sehingga memberikan gambaran umum tentangsuatu proyek,
serta perlu konsisten dalam penelaahan : a. Nomor harus ditulis dalam urutan yan
g sama b. Beri tanda cek untuk bagian dalam gambar yang telah ditelaah c. Konsis
ten terhadap dimensi 3. Satuan pengukuran, satuan pengukuran yang dipakai untuk
menghitung kuantitas harus dapat menunjukkan penilaian yang tepat. 4. Mengukur p
erhitungan, kalkulasi dari estimasi harus akurat dan efisien, Estimator harus me
mpunyai pengetahuan luas mengenai matematika dasar. Hal ini mencakup aljabar, ge
ometri, trigonometri, konversi angkaangka dan hokum-hukum matematika. Beberapa h
al mengenai kalkulasi yang perlu diperhatikan : a. Perhitungan awal perlu dibuat
atas ukuran bangunan keseluruhan. Perhitungan berdasarkan batasbatas bangunan,
tinggi bangunan total, dan luas bangunan total perlu dilakukan untuk membantu pe
nentuan keputusan apakah penawaran perlu dilakukan. b. Perhitungan deduktif dapa
t mengurangi waktu dan energy. Luas dinding dapat dihitung dengan menjumlahkan l
uas bagian-bagian elemen solid atau dengan menghitung dinding secara keseluruhan
, kemudian dikurangi luas void (pintu dan jendela)
c. Konversi angka-angka perlu dilakukan jika untuk satu jenis material terdapat
lebih dari satu dimensi satuan dan perbedaan penulisan angka. Estimator perlu me
mbuat konversi dan memakai pecahan decimal untuk memudahkan. d. Pembulatan angka
umumnya sebesar dua desimal dibelakang koma. e. Menentukan jumlah material yang
akan terbuang perlu dilakukan diakhir estimasi. Estimator perlu melakukan perhi
tungan ini karena : 1) Ukuran material yang tersedia tidak sesuai dengan yang di
perlukan. Jika diperlukan 10 balok kayu dengan panjang 4 m sementara ukuran stan
dar 5 m, maka akan tersisa 10 balok kayu dengan panjang 1 m. 2) Tempat pemasanga
n yang berbeda-beda. Beton yang digunakan untuk pondasi akan lebih banyak terbua
ng dibanding beton untuk didnding disebabkan oleh ketidakstabilan tanah untuk po
ndasi. 3) Peralatan atau prosedur penempatan material yang menyebabkan material
terbuang. 4) Prosedur manajemen material yang kurang baik seperti pekerjaan ulan
g, kesalahan pembelian.(Manajemen Proyek Konstruksi,Wulfram I. Ervianto hal.140)
Penyusunan Anggaran Biaya Proyek Kegiatan estimasi dalam proyek konstruksi dila
kukan dengan tujuan tertentu tergantung dari siapa/pihak yang membuatnya. Pihak
owner membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasny
a tentang biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya, hasil esti
masi ini disebut OE (owner Estimate) atau EE (Engineer Estimate). Pihak kontrakt
or membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek konst
ruksi.

ESTIMASI ESTIMASI
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN
DAFTAR HARGA SATUAN UPAH
KONTRAKTOR
OWNER
DAFTAR HARGA SATUAN UPAH & BAHAN
PENAWARAN KOMPETITIF
OWNER ESTIMATE
DAFTAR VOLUME & HARGA SATUAN PEKERJAAN
Gambar 2.3 kegiatan estimasi oleh pihakpihak dalam proyek konstruksi
REKAPITULASI
Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang diajukan mendekati Owner
Estimate (OE) atau Engineer Estimate (EE), kisaran yang masih dapat diterima ole
h Owner akan dibahas dalam bab tersensiri tentang lelang. Dalam menetukan harga
penawaran, kontraktor harus memasukkan aspek-aspek lain yang sekiranya berpengar
uh terhadap biaya proyek nantinya. Tahap-tahap yang sebaiknya dilakukan untuk me
nyusun anggaran biaya adalah berikut : 1. Melakukan pengumpulan data tantang jen
is, harga serta kemampuan pasar menyediakan bahan/material konstruksi secara kon
tinu. 2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah
lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daer
ah lokasi proyek. 3. Melakukan perhitungan analisa bahan dan upah dengan menggun
akan analisa yang diyakini baik oleh si pembuat anggaran. Dalam tulisan ini, dig
unakan perhitungan berdasarkan analisa SNI (Standar Nasional Indonesia). 4. Mela
kukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil analisa satua
n pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan. 5. Membuat rekapitulasi.
Gambar 2.4 Tahap penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Manajemen Proyek Konst
ruksi,Wulfram I. Ervianto hal. 143)
Bagian-bagian dari Penyusunan RAB 1. Volume pekerjaan, yang dimaksud dengan volu
me suatu pekerjaan, ialah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam sat
u satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi)
suatu pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah
volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan. 2. Uraian Volume Pekerjaan, yang d
imaksud dengan uraian volume pekerjaan,ialah menguraikan secara rinci besar volu
me atau kubikasi suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung besar volume m
asingmasing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail. Sebelum men
ghitung volume masing-masing pekerjaan, lebih dulu harus dikuasai membaca gambar
bestek berikut detail/penjelasan. 3. Harga satuan pekerjaan, yang dimaksud deng
an Harga Satuan Pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasa
rkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dipasaran, dikumpulkan dalam satu
daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Upah tenaga kerja didapatkan d
ilokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang

dinamakan Daftar Harga Satuan Upah. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di
setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun Anggaran Biaya su
atu bangunan/proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga ke
rja di pasaran dan lokasi pekerjaan. 4. Analisa Bahan, yang dimaksud dengan anal
isa bahan suatu pekerjaan, ialah menghitung banyaknya volume masingmasing bahan,
serta besarnya biaya yang dibutuhkan. (Rencana dan estimate real of cost, H. Ba
chtiar Ibrahim hal. 134) Menyusun Anggaran Biaya Dalam menyusun anggaran biaya d
apat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut : 1. Anggaran Biaya kasar (taksiran
) 2. Anggaran Biaya teliti Namun pada penelitian tugas akhir ini penulis menggun
akan anggaran biaya teliti. a. Yang dimaksud dengan anggaran biaya teliti ialah
anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesu
ai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya. Sedangkan penyu
sunan anggaran biaya yang dihitung dengan teliti, didasarkan atau didukung oleh
; 1) Bestek Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis
2) Gambar bestek Gunanya untuk menentukan/menghitung besarnya masing-masing volu
me pekerjaan. 3) Harga satuan pekerjaan Harga satuan pekerjaan ialah jumlah harg
a bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan dida
pat dipasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan.
. (Rencana dan estimate real of cost, H. Bachtiar Ibrahim hal. 4) Contoh perhitu
ngan dengan analisa SNI : Volume Urugan Timbunan Tanah = 2.811,80 m3
1 m3 Urugan Timbunan Tanah 1. Bahan - Tanah Timbunan 1.200 M3 x Rp. 105,000.00 =
Rp. Jumlah I = Rp. 126,000.00 126,000.00
2. Tenaga - Pekerja - Mandor
0.300 Oh x Rp. 0.010 Oh x Rp.
50,000.00 100,000.00 Jumlah II Jumlah I + Jumlah II
= = = =
Rp. Rp. Rp. Rp.
15,000.00 1,000.00 16,000.00 142,000.00
(Analisa SNI 2835:2008) Rumus : HSP = Harga Bahan + Harga Upah Rencana Anggaran
Biaya Rencana anggaran biaya adalah besarnya rencana biaya pelaksanaan pekerjaan
yang dihitung secara teliti dan terperinci yang meliputi biaya bahan dan upah t
enaga kerja dengan atau tanpa menggunakan alat berat, termasuk didalamnya biaya
tak terduga (tidak termasuk keuntungan). Rencana anggaran biaya pelaksanaan peke
rjaan secara umum dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
RAB = (Volume Pekerjaan x Harga Satuan pekerjaan ) Dibawah ini adalah Bill of Qua
ntity Proyek Pengaman Abrasi Pantai Munte Kab. Luwu Utara dari pihak kontraktor.

Tabel 2.1 Bill of Quantity PT.Bumi Karsa


HARGA SATUAN (KONTRAK) (Rp.) NO. 1 I URAIAN PEKERJAAN 2 PEKERJAAN PENDAHULUAN 1.
1 Pengukuran dan penggambaran MC.0% & MC.100% 1.2 Pembuatan laporan & dokumentas
i 1.3 Mobuilisasi & demobilisasi 1.4 Dewatering II PEKERJAAN TANAH 2.1 Galian ta
nah biasa berpasir (mekanis) 2.2 Timbunan tanah hasil galian diratakan, dirapika
n dan dipadatkan 2.3 Timbunan tanah dari luar diratakan, dirapikan dan dipadatka
n III PEKERJAAN TEMBOK LAUT 3.1 Pekerjaan Pasangan Batu Kali, 1 PC : 3 Psr 3.2 P
ekerjaan Plesteran 1 PC : 3 Psr 3.3 Buis Beton ; Ukuran d=1 m, T=o,50, tebal 10
Cm 3.4 Beton Cyclop 60%, 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl + 40 % Batu Pecah 3.5 Angker 3.6 P
ekerjaan Beton Tulang 1Pc : 2 Psr : 3 Bt. Pecah 3.7 Pemisah / Deletasi dari kare
t Talang IV PEKERJAAN PERKUATAN KAKI 4.1 Pekerjaan Pasangan Kosong (Riprap), Uku
ran 15-50 Kg PEKERJAAN DRAINASE 5.1 Pekerjaan Pasangan Batu Kali, 1 PC : 3 Psr 5
.2 Pekerjaan Plesteran 1 PC : 3 Psr 5.3 Pekerjaan Beton Rabat 1 Pc : 3 Psr : 5 B
t Pecah VI PEKERJAAN PIPA PEMBUANGAN KE LAUT 6.1 Pekerjaan Pipa PVC 4", Panjang
+ 3 m TERBILANG : DELAPAN BELAS MILYAR TUJUH RATUS LIMA PULUH TUJUH JUTA ENAM RA
TUS SEMBILAN PULUH ENAM RIBU RUPIAH 2,741.100 m3 4,568.500 m2 182.740 m3 750,605
.92 47,988.05 932,315.00 2,057,485,893 219,233,406 170,371,243 9,867.960 m3 9,68
5.220 m2 6,505.544 bh 1,632.892 m3 14,619.200 bh 164.466 m
3
JUMLAH HARGA (Rp.)
VOLUME 3 4.00 5=3x4
1.000 Ls 1.000 Ls 1.000 Ls 1.000 Ls
25,000,000.00 10,000,000.00 35,600,000.00 25,000,000.00
25,000,000 10,000,000 35,600,000 25,000,000
5,482.200 m3 913.700 m3 5,025.350 m3
20,408.88 19,144.53 202,632.29
111,885,578 17,492,359 1,018,298,163
750,605.92 47,988.05 334,574.82 904,006.00 8,293.88 4,001,752.00 60,775.00
7,406,949,214 464,774,822 2,176,591,232 1,476,144,165 121,249,876 658,152,144 4,
558,125
75.000 m2
3,654.800 m3
286,440.00
1,046,880,912
Method). Seringkali penggunaan teknikteknik ini membantu perencana untuk melakuk
an fungsi berikutnya seperti fungsi pengendalian (control). Perencanaan dapat di
definisikan sebagai peramalan masa yang akan datang dan perumusan kegiatan-kegia
tan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan berdasarkan perama
lan tersebut (Wulfram I. Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi hal. 5). Fase per
encanaan merupakan fase yang paling menentukan. Pada hakikatnya fase ini adalah
simulasi proyek, yaitu penggambaran kegiatan memenuhi kendala yang ada. Disini d
ilakukan perincian kegiatan, jadwal, dan biaya ( Sukanto Reksohadiprodjo, Manaje
men proyek edisi 5 hal 101). Pelaksanaan Proyek Pelaksanaan proyek merupakan bag
ian terpenting, oleh karena dengan kegiatan inilah nantinya diciptakan suatu ban
gunan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan akhir. Tahap

pelaksanaan (construction) ini bertujuan mewujudkan bangunan yang dibutuhkan ole


h pemilik proyek dan sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biay
a dan waktu yang telah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan. Keg
iatan yang dilakukan adalah merencanakan, mongoordinasi, mengendalikan semua ope
rasional di lapangan. Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah : 1. Perencan
aan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan. 2. Perencanaan dan pengendalian o
rganisasi lapangan 3. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja 4. Perencanaan d
an pengendalian peralatan dan material Kegiatan koordinasi adalah : 1. Mengoordi
nasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan sementara maupun bangu
nan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan yang terpasang. 2. Mengoord
inasikan para subkontraktor 3. Penyeliaan umum
V
91.370 Btg
74,250.00
6,784,223
JUMLAH PPN 10% TOTAL Dibulatkan
Rp 17,052,451,356 Rp 1,705,245,135 Rp 18,757,696,491 Rp 18,757,696,000
Perencanaan Bangunan Konstruksi Setiap proyek konstruksi selalu dimulai dengan p
roses perencanaan. Agar proses ini berjalan dengan baik maka ditentukan terlebih
dahulu sasaran utamanya. Perencanaan mencakup penentuan berbagai cara yang memu
ngkinkan kemudian menentukan salah satu cara tepat dengan mempertimbangkan semua
kendala yang mungkin ditimbulkan. ( Wulfram I. Ervianto, Manajemen Proyek konst
ruksi hal. 4 ). Perkiraan jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam sua
tu proyek konstruksi menjadi sangat penting untuk mencapai keberhasilan proyek s
esuai tujuannya. Kontribusi sumber daya dalam perencanaan adalah memungkinkan pe
rumusan dari suatu rencana atau beberapa rencana yang akan memberi gambaran seca
ra menyeluruh tentang metoda konstruksi yang digunakan dalam mencapai tujuan. Be
rbagai teknik perencanaan telah tersedia untuk membantu para perencana dalam men
gelola kegiatannya, misalnya perencanaan jalur kritis (Critical Path

Peninjauan Kembali Proyek Pelaksanaan proyek harus selalu ditinjau kembali setia
p waktu (secara periodik) maupun berdasar hal/topik tertentu agar supaya diketah
ui tanda-tanda kemungkinan pelaksanaan menyimpang dari rencana semula. Ingin dil
ihat bagaimana status proyek sekarang baik dalam hal pemenuhan jadwal, biaya, al
okasi sumber daya manusia, maupun dalam hal pemenuhan kuantitas sesuai pesanan s
erta kualitas hasil. Peninjauan kembali pun harus direncanakan secara seksama, k
apan dilakukan kegiatan, siapa yang melakukan, dimana dilakukan, dan yang pentin
g ialah menanyakan mengapa pelaksanaannya demikian. Pertanyaan yang tak langsung
biasanya akan membantu mengenali persoalan yang tersembunyi baik itu mengenai b
iaya maupun jadwal. Dapat dihitng adanya varians dan sekaligus sebab sebabnya. M
ungkin karena volume pekerjaan salah diestimasikan, harga meningkat, produktivit
as karyawan rendah, dan lain lain. Persoalan yang biasa timbul ialah sukarnya mengum
pulkan data yang diperlukan untuk membuat laporan perbandingan antara rencana da
n realisasi proyek. Oleh karena itu perusahaan harus terlebih dahulu memiliki sy
stem dan prosedur yang baik untuk peninjauan kembali pelaksaaan proyek, baik itu
secara periodik maupun terhadap topik-topik tertentu (misalnya desain konseptua
l, desain sementara, desain kritis, proses produksinya, proses pengiriman, manaj
emen dan langganan). Seperti diketahui biaya riil pelaksanaan proyek harus diawa
si untuk mengendalikan dimensi biaya dan biasanya mengungkapkan persoalan-persoa
lan dimensi jadwal dan hasil kegiatan. Dari laporan biaya dapat dilihat ringkasa
n proyek dan juga penyimpangan dari jadwal. Ada beberapa aspek yang perlu ditinj
au dalam rencana proyek, yaitu : 1. Meninjau hasil proyek. 2. Meninjau SDM yang
diperlukan 3. Meninjau WBS proyek 4. Meninjau estimasi proyek 5. Meninjau jadwal
proyek. Dari kelima aspek diatas, hanya 1 aspek yang akan dibahas lebih mendala
m yaitu
meninjau estimasi biaya (Rencana Anggaran Biaya) pada proyek Pengaman Abrasi Pan
tai Munte Kab. Luwu Utara. Bangunan Pantai Erosi pantai dapat menimbulkan kerugi
an yang sangat besar dengan rusaknya kawasan pemukiman dan fasilitas-fasilitas y
ang ada di daerah tersebut untuk menanggulangi erosi pantai, langkah pertama yan
g harus dilakukan adalah mencari penyebab terjadinya erosi dengan mengetahui pen
yebabnya dapat ditentukan cara penanggulangannya yang biasanya adalah dengan mem
buat bangunan pelindung pantai atau menambah suplai sediman. Bangunan pantai dig
unakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan
arus ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai, yaitu : 1.
Memperkuat atau melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang. 2. Meng
ubah laju transport sedimen sepanjang pantai. 3. Mengurangi energy gelombang yan
g sampai ke pantai 4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau de
ngan cara lain. Sesuai dengan fungsinya tersebut diatas, bangunan dapat diklasif
ikasikan dalam 3 kelompok yaitu : a. Pertama konstruksi yang dibangun di pantai
dan sejajar dengan garis pantai, misalnya revetment. b. Konstruksi yang dibangun
kirakira tegak lurus pantai dan sambung ke pantai meliputi groin dan jetty. c.
Konstruksi yang dibangun lepas pantai dan kira-kira sejajar garis pantai misalny
a pemecah gelombang (Breakwater).

dinding pantai yang terbuat dari susunan blok beton yang dibangun pada tanah das
ar relatif kuat (misalnya terdapat batu karang) untuk melindungi bangunan (jalan
raya) yang berada sangat dekat dengan garis pantai.
Gambar 2.5 Beberapa tipe bangunan pelindung pantai (Teknik Pantai,Bambang Triatm
odjo hal.203)
Menurut bentuknya bangunan pantai dapat dibedakan menjadi bangunan sisi miring d
an sisi tegak yang termasuk dalam kelompok pertama adalah bangunan dari tumpukan
batu yang bagian luarnya diberi lapisan pelindung yang terbuat dari batubatu uk
uran besar, blok beton,atau batu buatan dari beton dengan bentuk khusus seperti
tetrapod, quadripods, tribars, dolos, dan sebagainya. Lapis pelindung ini harus
mampu menahan serangan gelombang. Sedang yang termasuk dalam tipe kedua adalah b
angunan terbuat dari pasangan batu, kaison beton, tumpukan buis beton, dinding t
urap baja, atau beton dan sebagainya.
Gambar 2.8 Beberapa bentuk dinding pantai (Teknik Pantai,Bambang Triatmodjo hal.
209)
Gambar 2.6. Bangunan Pantai sisi Miring
Gambar 2.7 Bangunan Pantai sisi Tegak (Teknik Pantai,BambangTriatmodjo hal.204)
Ada berbagai jenis dinding pantai dan mempunyai fungsi masing-masing. dinding pa
ntai yang terbuat dari pasangan batu digunakan untuk menahan gelombang besar dan
tanah dasar relatif kuat. Untuk
Microsoft Project sebagai penunjang dalam perhitungan RAB Pada umumnya ada banya
k software penunjang dalam perhitungan RAB namun pada penulisan tugas akhir ini
penulis menggunakan Microsoft Project sebagai penunjang dalam penyusunan tugas a
khir ini. Berdasarkan survei dengan judul tools of the Trade: A survey of Projec
t Management Alat Bantu yang dipublikasikan Project Management Journal tahun 199
8, terpilih 10 alat bantu top pendukung manajeman proyek. Namun Microsoft Projec
t dalam survei tersebut menduduki peringkat pertama sebagai alat bantu pendukung
manajemen proyek. Hal ini mengimplikaisikan keandalan software aplikai tersebut
. Microsoft Project adalah tools (perangkat) atau alat bantu yang digunakan untu
k keperluan pengelolaan/manajemen proyek. Microsoft office Project atau lebih di
kenal dengan sebutan Microsoft Project ini terdiri dari beberapa versi. Tentunya
semakin baru versinya akan semakin lengkap fitur ataupun sarana yang dimilikiny
a. Project atau biasa disebut proyek merupakan suatu rangkaian kerja dari suatu
pekerjaan mulai dari tahap perencanaan

hingga tahap akhir. Microsoft Project merupakan rencana kerja dalam sebuah proye
k.
Gambar 2.9 Program Ms Project
Ada beberapa isitilah yang sering dijumpai dalam Ms project diantaranya yaitu: a
. Task yaitu item pendukung utama sebuah proyek atau jenis-jenis pekerjaan dlam
sebuah proyek. b. Duration adalah jangka waktu yang diperlukan dalam menyelesaik
an suatu pekerjaan. Dalam pengisian duration, Microsoft Project telah menyediaka
n default satuan waktu di antaranya Tabel 2.2 Satuan waktu dalam Ms. Project
Satuan menit (minute) jam (hour) hari (days) 1 hari penuh (elapsed day) 1 minggu
penuh (elapsed week) minggu (week) bulan (month) Inisial mins hrs days ed ew wk
s monts
masing-masing pekerjaan beserta durasinya. i. Baseline adalah suatu rencana baik
jadwal maupun biaya yang telah disetujui dan tetapkan. Baseline digunakan sebag
ai patokan dan perbandingan antara rencana kerja yang dimiliki dengan kenyataan
di lapangan. j. Tracking yaitu peninjauan hasil kerja di lapangan dengan rencana
semula dalam Microsoft Project. k. Milestone digambarkan dengan nilai durasi 0,
karena milestone hanya digunakan sebagai penanda dari serangkaian pekerjaan bah
wa pada waktu tersebut pekerjaan telah selesai. (Microsoft Project 2010, C.Trihe
ndradi hal 3) III. METODE PENELITIAN Tinjauan Umum Proyek Dalam proses pelaksana
an Proyek Pengaman Abrasi Pantai Munte terdapat beberapa tahapan pekerjaan diant
aranya pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan tembok laut, pekerjaan pe
rkuatan kaki, pekerjaan drainase, dan pekerjaan pipa pembuangan ke laut. Untuk m
engefektifkan pelaksanaan. pekerjaan, maka dibuat suatu metode pelaksanaan yang
tidak terlepas dari proses manajemen yang meliputi pembuatan time schedule dan s
istem manajemen. Data-data Proyek 1. Nama Proyek Nama proyek ini adalah Pengaman
Abrasi Pantai Munte Kab. Luwu Utara. 2. Lokasi Proyek Lokasi Proyek Pengaman Ab
rasi terletak di Desa Munte Kecamatan Tanalli Kabupaten Luwu Utara Propinsi Sula
wesi Selatan. Adapun peta lokasi proyek ini adalah sebagai berikut :
c. Start adalah nilai tanggal dimulainya suatu pekerjaan. d. Finish adalah tangg
alakhir pekerjaan e. Prodecessor merupakan suatu hubungan/keterkaitan antara sat
u pekerjaan dengan pekerjaan lain f. Resources yaitu penggunaan sumber daya baik
sumber daya manusia maupun material. g. Cost adalah biaya yang diperlukan untuk
menjalankan sebuah proyek. h. Gantt Chart adalah bentuk tampilan dari hasil ker
ja Microsoft Project dalam bentuk batang horizontal 3 dimensi yang menggambarkan

Pekerjaan Umum Kab. Luwu Utara berupa daftar harga upah dan bahan tahun 2012, da
ri pihak kontraktor dalam hal ini PT.Bumi Karsa, data yang diperoleh berupa gamb
ar kerja (As Built Drawing) dan Bill of Quantity proyek Pengaman Abrasi Pantai M
unte Kab. Luwu Utara. b. Penelitian Pustaka Dengan membaca sejumlah buku, litera
ture-literatur, serta hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah
penelitian ini. 3. Pengolahan Data Metode pengolahan data dituangkan dalam baga
n alir (Flow Chart) berikut ini :
Mulai
Gambar 3.1 Peta Lokasi Proyek 3. Sumber Dana dan Anggaran Proyek Adapun sumber d
ana proyek ini dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan anggaran d
ari proyek ini adalah sebesar Rp.18.757.696.000,00 (Delapan belas milyar tujuh r
atus lima puluh enam juta enam ratus sembilan puluh enam ribu rupiah). 4. Jangka
Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan pekerjaan Pengaman Abrasi Pantai Munte Kab.
Luwu Utara yaitu 240 hari kalender terhitung dari tanggal 19 Maret 2012 sampai
10 November 2012. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat peneli
tian tugas akhir ini adalah pada proyek Pengaman Abrasi Pantai Munte Kab. Luwu U
tara yang mana berlangsung mulai dari bulan Februari
September 2013 yang bertempat
di Desa Munte, Kec. Tanalili, Kab. Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Je
nis dan Sumber Data a. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari beberapa insta
nsi terkait, seperti Dinas
Tinjauan Pustaka
Pengambilan Data
Data Sekunder : Gambar Kerja (As Built Drawing) Bill Of Quantity Proyek Harga Upah d
an bahan Luwu Utara tahun 2012
Pengolahan Data AutoCad Ms. Excel
Volume
Perhitungan RAB Ms. Excel
Ms. Project
Selesai
Gambar 3.2. Bagan Alir atau Flow Chart Tugas
Akhir

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Perhitungan Volume Pengaman Abrasi Pantai Tabel
rekapitulasi volume yang didapatkan dari hasil perhitungan gambar as built draw
ing dalam tabel 4.1 dibawah ini. Sedangkan untuk perhitungan volume yang lebih t
erperinci dapat dilihat pada lampiran 4 hal L4-1. Tabel 4.1 Rekapitulasi Perhitu
ngan Volume Pengaman Abrasi Pantai Munte
NO.
lampiran 3. Sedangkan untuk harga upah dan bahan dapat dilihat dalam lampiran 2.
1 hal L2-1 dan lampiran 2.2 hal L2-2. Tabel 4.2 Rencana Anggaran Biaya Pengaman
Abrasi Pantai Munte
No. 1 1.1 1.2 1.3 1.4 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 4 4.1
5 5.1 5.2 5.3 5.4 Uraian Pekerjaan PEKERJAAN PENDAHULUAN Pengukuran dan penggamb
aran MC.0% & MC.100% Pembuatan laporan & dokumentasi Mobiilisasi & demobilisasi
Dewatering PEKERJAAN TANAH Galian tanah biasa berpasir (mekanis) Timbunan tanah
hasil galian diratakan, dirapikan dan dipadatkan Timbunan tanah dari luar dirata
kan, dirapikan dan dipadatkan Timbunan Pasir Tebal = 10 cm Timbunan Sirtu PEKERJ
AAN TEMBOK LAUT Pekerjaan Pasangan Batu Kali, 1 PC : 3 Psr Pekerjaan Plesteran 1
PC : 3 Psr Buis Beton ; Ukuran d=1 m, T=0,50, tebal 10 Cm Volume 1.00 1.00 1.00
1.00 Ls Ls Ls Ls Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) 25,000,000 10,000,000 35,6
00,000 25,000,000 25,000,000 10,000,000 35,600,000 25,000,000 95,600,000 404,262
,750 44,918,083 978,102,846 21,041,300 547,067,950 1,995,392,929 2,026,618,049 2
40,756,567 4,415,734,592 815,446,720 724,841,529 199,331,420 900,677,832 167,125
,118 148,555,661 40,852,807 212,513,654 39,244,560 34,884,054 9,593,115
10,234.50 3,411.50 11,957.25 257.23 5,235.10
m3 m3 m3 m3 m3
39,500 13,167 81,800 81,800 104,500
1 1.1 1.2 1.3 1.4 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 4 4.1 5 5.
1 5.2 5.3 5.4 6
URAIAN PEKERJAAN PEKERJAAN PENDAHULUAN Pengukuran dan penggambaran MC.0% & MC.10
0% Pembuatan laporan & dokumentasi Mobiilisasi & demobilisasi Dewatering PEKERJA
AN TANAH Galian tanah biasa berpasir (mekanis) Timbunan tanah hasil galian dirat
akan, dirapikan dan dipadatkan Timbunan tanah dari luar diratakan, dirapikan dan
dipadatkan Timbunan Pasir Tebal = 10 cm Timbunan Sirtu PEKERJAAN TEMBOK LAUT Pe
kerjaan Pasangan Batu Kali, 1 PC : 3 Psr Pekerjaan Plesteran 1 PC : 3 Psr Buis B
eton ; Ukuran d=1 m, T=o,50, tebal 10 Cm
Buis Beton Type Reflektor & Tangga 9 Titik Buis Beton Breakwater Dinding Vertika
l (Baru) Panjang 10 m 2 Titik Buis Beton Groin (Tambahan Groin Lama)Panjang 40m
Penggantian Buis Beton Groin (Rusak) = 44 ruas buis
VOL. 1.00 1.00 1.00 1.00 10,234.50 3,411.50 11,957.25 257.23 5,235.10 3,337.23 6
,039.30 6,794
4,874 900 800 220
SAT. Ls Ls Ls Ls m3 m3 m3 m3 m3 m3 m2 bh bh bh bh bh m3 m3 m3 m3 m3 kg kg kg kg
kg m3 m3 m3 m3 m3 m3 m2 m3
m3 m3 m3 m3
3,337.23 m3 6,039.30 m2 6,794 bh Buis Beton Type Reflektor & Tangga 4,874 bh 9 T
itik Buis Beton Breakwater Dinding Vertikal (Baru) Panjang 10 m 900 bh 2 Titik B
uis Beton Groin (Tambahan Groin Lama)Panjang 40m 800 bh Penggantian Buis Beton G
roin (Rusak) = 44 ruas buis 220 bh Beton Cyclop 60%, 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl + 40 %
Batu Pecah 1,700.7 m3 Beton Cyclop Tembok Laut 1,218.40 m3 9 Titik Beton Cyclop
Breakwater Dinding Vertikal (Baru) Panjang 10 m 226.08 m3 2 Titik Beton Cyclop
Groin (Tambahan Groin Lama) Panjang 40 m 200.96 m3 Penggantian Beton Cyclop Groi
n (Rusak) 44 ruas buis 55.26 m3 Angker 21,702.23 kg Volume Angker Tembok Laut 15

,568.8 kg 9 Titik Angker Breakwater Dinding Vertikal (Baru) Panjang 10 m 2,875.1


kg 2 Titik Angker Groin (Tambahan Groin Lama) Panjang 40 m 2,555.6 kg Pengganti
an Angker Groin (Rusak) 44 ruas buis 702.8 kg Pekerjaan Beton Tulang 1Pc : 2 Psr
: 3 Bt. Pecah 1,333.43 m3 Beton Tulang Reflektor 939.65 m3 Beton Tulang Sloef 2
21.75 m3 9 Titik Beton Tulang Breakwater Dinding Vertikal (Baru) Panjang 10.5 m
53.87 m3 2 Titik Beton Tulang Groin (Tambahan Groin Lama) Panjang 40.5 m 46.17 m
3 4 Titik Beton Tulang Pemecah Gelombang Panjang 30 m 72.00 m3 Pemisah / Deletas
i dari karet Talang 193.10 m2 PEKERJAAN PERKUATAN KAKI Pekerjaan Pasangan Kosong
(Riprap), Ukuran 15-50 Kg
W = 5-10 kg W = 15-25 kg W = 20-30 kg W = 35-50 kg
607,275 39,865
906,052 906,052 906,052 906,052 739,230 739,230 739,230 739,230 13,650 13,650 13
,650 13,650 1,526,070 3,026,943 1,611,735 1,611,735 1,743,402
1,433,970,042 671,220,964 86,816,098 74,413,798 125,524,957 39,000 7,530,808 12,
375,652,344
5,758.00 m3
501.60 2,691.01 820.32 1,745.07 m3 m3 m3 m3 270,990 270,990 270,990 270,990
Beton Cyclop 60%, 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl + 40 % Batu Pecah
Beton Cyclop Tembok Laut 9 Titik Beton Cyclop Breakwater Dinding Vertikal (Baru)
Panjang 10 m 2 Titik Beton Cyclop Groin (Tambahan Groin Lama) Panjang 40 m Peng
gantian Beton Cyclop Groin (Rusak) 44 ruas buis
1,700.7
1,218.40 226.08 200.96 55.26
135,928,584 729,236,461 222,298,517 472,896,519 1,560,360,081 202,371,105 93,299
,408 81,499,994 285,227,440 662,397,947 6,527,812
Angker
Volume Angker Tembok Laut 9 Titik Angker Breakwater Dinding Vertikal (Baru) Panj
ang 10 m 2 Titik Angker Groin (Tambahan Groin Lama) Panjang 40 m Penggantian Ang
ker Groin (Rusak) 44 ruas buis
21,702.23
15,568.8 2,875.1 2,555.6 702.8
PEKERJAAN DRAINASE Pekerjaan Pasangan Batu Kali, 1 PC : 3 Psr Pekerjaan Plestera
n 1 PC : 3 Psr Pekerjaan Rabat Beton 1 Pc : 3 Psr : 5 Bt. Pecah Pekerjaan Paving
Block Tebal = 6 cm
333.24 2,340.38 134.02 2,436.80
m3 m2 m3 m2
607,275 39,865 608,100 117,050
6 PEKERJAAN PIPA PEMBUANGAN KE LAUT 6.1 Pekerjaan Pipa PVC 4", Panjang + 3 m
83.00 m1
78,648
Pekerjaan Beton Tulang 1Pc : 2 Psr : 3 Bt. Pecah
Beton Tulang Reflektor Beton Tulang Sloef 9 Titik Beton Tulang Breakwater Dindin
g Vertikal (Baru) Panjang 10.5 m 2 Titik Beton Tulang Groin (Tambahan Groin Lama
) Panjang 40.5 m 4 Titik Beton Tulang Pemecah Gelombang Panjang 30 m

1,333.43
939.65 221.75 53.87 46.17 72.00
Pemisah / Deletasi dari karet Talang PEKERJAAN PERKUATAN KAKI Pekerjaan Pasangan
Kosong (Riprap), Ukuran 15-50 Kg
W = 5-10 kg W = 15-25 kg W = 20-30 kg W = 35-50 kg
193.10 5,758.00
501.60 2,691.01 820.32 1,745.07
PEKERJAAN DRAINASE Pekerjaan Pasangan Batu Kali, 1 PC : 3 Psr Pekerjaan Plestera
n 1 PC : 3 Psr Pekerjaan Rabat Beton 1 Pc : 3 Psr : 5 Bt. Pecah Pekerjaan Paving
Block Tebal = 6 cm PEKERJAAN PIPA PEMBUANGAN KE LAUT
333.24 2,340.38 134.02 2,436.80 83.00
m3 m2 m3 m2 m
1
3. Rekapitulasi Rekapitulasi rencana anggaran biaya pengaman abrasi pantai munte
yang diperoleh dari perhitungan diatas yang merupakan rangkuman biaya setiap it
em pekerjaan terdapat dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Rekapitulasi RAB Pengaman Abras
i Pantai Munte
No. Uraian Pekerjaan PEKERJAAN PENDAHULUAN PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN TEMBOK LAUT
PEKERJAAN PERKUATAN KAKI PEKERJAAN DRAINASE PEKERJAAN PIPA PEMBUANGAN KE LAUT J
umlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% Total Dibulatkan 1 2 3 4 5 6 Jumlah Harg
a (Rp) Rp 95,600,000 Rp 1,995,392,929 Rp 12,375,652,344 Rp 1,560,360,081 Rp 662,
397,947 Rp 6,527,812 Rp 16,695,931,113 Rp 1,669,593,111 Rp 18,365,524,224 Rp 18,
365,524,000
6.1 Pekerjaan Pipa PVC 4", Panjang + 3 m
2. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya Pengaman Abra
si Pantai Munte yang diperoleh berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang m
enggunakan SNI terdapat dalam tabel 4.2. Untuk perhitungan Analisa Harga Satuan
yang lebih terperinci dapat dilihat pada

4. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan Microsoft Project Rencan


a Anggaran biaya pengaman abrasi pantai munte Kab. Luwu utara yang menggunakan a
plikasi Microsoft Project terdapat dalam tabel 4.4. untuk hasil dari Ms. Project
yang lebih terperinci dapat dilihat pada lampiran 8. Tabel 4.4 Perhitungan RAB
Pengaman Abrasi Pantai menggunakan Ms. Project
1 1.1 1.2 1.3 1.4 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 PEKERJAAN
PENDAHULUAN Pengukuran dan penggambaran MC.0% & MC.100% Pembuatan laporan & doku
mentasi Mobiilisasi & demobilisasi Dewatering PEKERJAAN TANAH Galian tanah biasa
berpasir (mekanis) Timbunan tanah hasil galian diratakan, dirapikan dan dipadat
kan Timbunan tanah dari luar diratakan, dirapikan dan dipadatkan Timbunan Pasir
Tebal = 10 cm Timbunan Sirtu PEKERJAAN TEMBOK LAUT Pekerjaan Pasangan Batu Kali,
1 PC : 3 Psr Pekerjaan Plesteran 1 PC : 3 Psr Buis Beton ; Ukuran d=1 m, T=0,50
, tebal 10 Cm Beton Cyclop 60%, 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl + 40 % Batu Pecah Angker Pe
kerjaan Beton Tulang 1Pc : 2 Psr : 3 Bt. Pecah Pemisah / Deletasi dari karet Tal
ang Rp Rp Rp Rp Rp 25,000,000 10,000,000 35,600,000 25,000,000 95,600,000
Dalam pekerjaan pendahuluan, tidak memiliki selisih biaya pada setiap analisa ka
rena menggunakan harga lumpsum. 2. Pekerjaan Tanah Pekerjaan tanah terdiri dari
beberapa item pekerjaan, berdasarkan hasil bill of quantity dari pihak kontrakto
r sebesar Rp.1.147.676.101,dan anggaran biaya yang dihitung berdasarkan as built
drawing sebesar Rp. 1.995.392.929,- sehingga selisih yang didapatkan adalah seb
esar Rp.847.716.828,-. Selain itu, berdasarkan analisa Ms. Project diperoleh ang
garan sebesar Rp. 1.986.822.985,-. Dan selisih harga antara As Built Drawing dan
Ms. Project adalah Rp.8.569.944,-. Adapun yang menyebabkan terdapat selisih ant
ara Bill of quantity dan As Built Drawing adalah pertambahan volume pekerjaan pa
da as built drawing yaitu pada item pekerjaan galian tanah berpasir (mekanis), p
ada timbunan tanah hasil galian diratakan, dirapihkan dan dipadatkan dan pada pe
kerjaan timbunan tanah dari luar diratakan, dirapihkan dan dipadatkan. Dan pada
pekerjaan tanah tedapat penambahan 2 item pekerjaan pada As Built Drawing, yaitu
Timbunan pasir tebal 10 cm dan Timbunan sirtu. 3. Pekerjaan Tembok Laut Pekerja
an tembok laut terdiri dari beberapa item pekerjaan, berdasarkan hasil bill of q
uantity dari pihak kontraktor sebesar Rp.12.308.419.554,, dan anggaran biaya ber
dasarkan As Built Drawing sebesar Rp. 12.375.652.344,- sehingga selisih yang did
apatkan adalah sebesar Rp.67.232.765,-. Selain itu, berdasarkan analisa Ms. Proj
ect didapatkan anggaran sebesar Rp. 12.355.201.620,-. Dan selisih harga antara A
s Built Drawing dan Ms. Project adalah Rp.20.450.725,-. Adapun yang menyebabkan
terdapat selisih antara Bill of quantity dan As Built Drawing adalah berkurangny
a volume pada item pekerjaan pasangan batu kali, 1 PC : 3 Psr dan Pekerjaan
Rp 405,082,041 Rp 44,861,250 Rp 968,770,444 Rp 21,041,300 Rp 547,067,950 Rp 1,98
6,822,985 Rp 2,026,618,108 Rp 240,398,274 Rp 6,155,354,867 Rp 1,238,815,068 Rp 2
96,235,303 Rp 2,390,249,100 Rp 7,530,900 Rp 12,355,201,620 Rp 1,560,356,600 Rp 1
,560,356,600 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 182,245,459 90,840,212 75,151,288 285,227,440 633
,464,398 6,524,800
4 PEKERJAAN PERKUATAN KAKI 4.1 Pekerjaan Pasangan Kosong (Riprap), Ukuran 15-50
Kg 5 5.1 5.2 5.3 5.4 PEKERJAAN DRAINASE Pekerjaan Pasangan Batu Kali, 1 PC : 3 P
sr Pekerjaan Plesteran 1 PC : 3 Psr Pekerjaan Rabat Beton 1 Pc : 3 Psr : 5 Bt. P
ecah Pekerjaan Paving Block Tebal = 6 cm
6 PEKERJAAN PIPA PEMBUANGAN KE LAUT 6.1 Pekerjaan Pipa PVC 4", Panjang + 3 m
Pembahasan Dalam pembahasan ini, penulis menerapkan beberapa hasil analisa perhi
tungan yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan pekerjaan berupa
data
data yang kami peroleh di lapangan (proyek). Selain itu, penulis menggunakan
aplikasi Microsoft Project sebagai pembanding data-data yang telah kami hitung.
Selanjutnya penulis memperoleh selisih anggaran biaya dari setiap item pekerjaa
n. Dibawah ini rincian selisih anggaran biaya pada setiap item pekerjaan. 1. Pek
erjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan terdiri dari beberapa item pekerjaan, b
erdasarkan hasil bill of quantity dari pihak kontraktor sebesar Rp.95.600.000,-.

plesteran 1 PC : 3 Psr. Selain itu terdapat pertambahan jumlah volume pada beber
apa item pekerjaan, yaitu Pekerjaan Buis beton ukuran d = 1 m, T = 0,50 m, tebal
= 10 cm yang pada buis beton tersebut ditambahkan besi tulangan, Beton Cyclop 6
0%,1 PC : 3Psr : 5 Krl + 40% Batu pecah, Angker, pekerjaan Beton Tulang 1 PC : 2
Psr : 3 Bt Pecah yang pada tembok Talud lama ditambahkan beton Reflektor sebaga
i penguat, dan Pemisah / Deletasi dari karet Talang. 4. Pekerjaan Perkuatan Kaki
Pekerjaan tanah terdiri dari beberapa item pekerjaan, berdasarkan hasil Bill Of
Quantity dari pihak kontraktor sebesar Rp.1.046.880.912,dan anggaran biaya berd
asarkan As Built Drawing sebesar Rp. 1.560.360.081,sehingga selisih yang didapat
kan adalah sebesar Rp.513.479.169,-. Selain itu, berdasarkan analisa Ms. Project
didapatkan anggaran sebesar Rp. 1.560.356.600,-. Dan selisih harga antara As Bu
ilt Drawing dan Ms. Project adalah Rp.3.481,-. Adapun yang menyebabkan terdapat
selisih antara Bill Of Quantity dan As Built Drawing adalah pertambahan volume p
ekerjaan pada Talud lama pada hasil perhitungan As Built Drawing. 5. Pekerjaan D
rainase Pekerjaan drainase terdiri dari beberapa item pekerjaan, berdasarkan has
il Bill Of Quantity dari pihak kontraktor sebesar Rp.2.447.090.542,dan anggaran
biaya berdasarkan As Built Drawing sebesar Rp. 662.397.947,- sehingga selisih ya
ng didapatkan adalah sebesar Rp.1.784.692.595,-. Selain itu, berdasarkan analisa
Ms. Project didapatkan anggaran sebesar Rp. 633.464.398,-. Dan selisih harga an
tara As Built Drawing dan Ms. Project adalah Rp.28.933.550,-. Adapun yang menyeb
abkan terdapat selisih antara Bill of quantity dan As built Drawing adalah pengu
rangan volume yang sangat besar pada Pekerjaan Pasangan Batu kali , 1 PC : 3 Psr
, Pekerjaan Plesteran 1 PC : 3 Psr dan Pekerjaan
Rabat Beton 1 Pc : 3 Psr : 5 Bt. Pecah. Selain itu, terdapat pertambahan item pe
kerjaan yaitu Pekerjaan Paving Block Tebal = 6 cm. 6. Pekerjaan Pipa Pembuangan
Ke Laut Pekerjaan pipa pembuangan ke laut terdiri dari 1 item pekerjaan, berdasa
rkan hasil Bill Of Quantity dari pihak kontraktor sebesar Rp.6.784.223,- dan ang
garan biaya berdasarkan As Built Drawing sebesar Rp. 6.527.812,- sehingga selisi
h yang didapatkan adalah sebesar Rp. 256.411,-. Selain itu, berdasarkan analisa
Ms. Project didapatkan anggaran sebesar Rp. 6.524.800-. Dan selisih harga antara
As Built Drawing dan Ms. Project adalah Rp. 3.012,-. Adapun yang menyebabkan te
rdapat selisih antara Bill of quantity dan asbuilt drawing adalah terjadi pengur
angan volume pekerjaan pada hasil As Built Drawing. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesi
mpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah melakuk
an perhitungan, didapatkan : 1. Volume pekerjaan berdasarkan gambar pelaksanaan
dilapangan pada: a.Pekerjaan Pendahuluan menggunakan satuan lumpsum, b. Pekerjaa
n Tanah adalah 10.234,50 m3 c.Pekerjaan Tembok Laut adalah 3,337.23 m3 d. Pekerj
aan Perkuatan Kaki adalah 5.578,00 m3 e.Pekerjaan Drainase adalah 333,24 m3 f. P
ekerjaan Pipa Pembuangan ke Laut adalah 83 m1 2. Jumlah anggaran biaya yang dida
patkan berdasarkan volume pekerjaan di lapangan (As Built Drawing) adalah Rp 16.
695.931.113,- , anggaran biaya yang didapatkan berdasarkan perhitungan ini lebih
murah 2,14 % dibandingkan biaya oleh pihak

kontraktor sebesar Rp. 17.052.451.356,-. Hal ini disebabkan karena adanya pertam
bahan serta pengurangan volume dibeberapa item pekerjaan berdasarkan Asbuilt Dra
wing, serta bedanya Harga Satuan yang didapatkan pada perhitungan berdasarkan SN
I yang digunakan dengan Harga Satuan Kontrak dari pihak Kontraktor. 3. Jumlah an
ggaran biaya yang dibutuhkan berdasarkan Microsoft Project adalah Rp.16.637.970.
402,anggaran biaya yang didapatkan berdasarkan perhitungan ini lebih murah 0,35%
dibandingkan biaya dari hasil pehitungan As Built Drawing sebesar Rp 16.695.931
.113,-. Hal ini disebabkan karena dalam pengoperasian Microsoft Project harus me
nginput durasi yang terdapat dalam Schedule sehingga mempengaruhi anggaran yang
dibutuhkan dalam waktu tersebut. Saran Berdasarkan dari penelitian tugas akhir i
ni, adapun saran yang ingin Penulis berikan yaitu : 1. Pada saat melakukan perhi
tungan volume, sebaiknya lebih teliti dan cermat karena besarnya jumlah volume y
ang didapatkan akan berpengaruh pada anggaran biaya yang diperlukan. 2. Sebaikny
a menggunakan harga upah dan bahan yang berlaku pada tempat pelaksanaan proyek a
gar anggaran biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan sesuai dengan anggaran bia
ya yang telah direncanakan. 3. Dalam melakukan penulisan ini penulis masih banya
k mengalami hambatan dalam segi pengumpulan data. Sehingga penulis menyarankan k
epada pemilik proyek tersebut agar data yang dibutuhkan untuk penulisan tugas ak
hir tidak diberikan batasan kepada mahasiswa yang akan mengadakan penelitian, ya
ng hasilnya akan digunakan sebagai referensi dalam menghitung anggaran biaya pad
a suatu pekerjaan konstruksi.
4. Konsultan dan kontraktor sebaiknya selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan ag
ar tidak terjadi penyimpangan baik waktu maupun biaya. Apabila ada indikasi terj
adinya penyimpangan harus cepat mengambil langkah-langkah atau tindakan seperti
perbaikan atau koreksi untuk mengatasi masalah yang terjadi. DAFTAR PUSTAKA Asri
Putra, Sanjaya. 2010.Analisis Kinerja Biaya dan Waktu pada Proyek P.16 Lamasi I
rrigation Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar Badan Standardisasi
Nasional. Analisa Harga Satuan SNI 2008. I.Ervianto, Wulfram. 2010. Teori Aplik
asi Manajemen ProyekKonstruksi.Yogyakarta: Penerbit Andi Ibrahim, Bachtiar. 2003
.Rencana Dan Estimasi Real of Cost. Jakarta: Bumi Aksara Mingus, Nancy. 2004. Pr
oject Management.Jakarta: Prenada Media Politeknik Negeri Ujung Pandang.2011. Pe
doman Penyusunan Laporan Tugas Akhir. Makassar. Reksohadiprodjo,Sukanto.1999.Man
ajemen proyek Edisi 5. Yogyakarta: BPFEYogyakarta Triatmodjo, Bambang. 1999.Tekn
ik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset Trihendradi,C.2011. Microsoft 2010. Yogyakart
a:Penerbit Andi Poject
Wahana Komputer.2011.Microsoft Excel 2010. Semarang: Penerbit Andi Wahana Komput
er.2012.Microsoft Project 2010. Semarang: Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai