Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

(UTS)

Disusun Oleh:

ADELINA MARPAUNG (5193510008)

Dosen Pengampu:

Ir. Kemala Jeumpa, M.T.

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2021
1. Kemukakan dengan jelas perbedaan antara estimasi biaya taksiran dengan estimasi biaya
detail/rinci disertakan dengan contoh perbedaan dalam perhitungannya.
Jawab :
Anggaran biaya kasar (taksiran) → Estimasi Konseptual
• Yaitu : menggunakan harga satuan tiap meter persegi (m2) luas lantai.
• Anggaran biaya kasar ini dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang
dihitung secara telitidan dilakukannya hanya untuk fase awal perencanaan.
• Dalam menyusun anggaran biaya kasar diperlukan gambar pra rencana, keterangan
singkat mengenai bahan bangunan yang digunakan, cara pembuatan dan persyaratan
pokok yang ditentukan.
• Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyusunan anggaran biaya kasar antara lain :
- Jenis dan ukuran bangunan
- Sifat konstruksi (berat/ringan)
- Lokasi/letak bangunan
Penggunaan anggaran biaya kasar
a. Pemberi tugas untuk keperluan
• Perkiraan penanaman modal dan perkiraan biaya yang harus disediakan
• Membantu dalam perencanaan/pengaturan keuangan
• Kelayakan dari segi ekonomi bangunan/proyek
• Untuk keperluan pajak dan asuransi
• Sebagai bahan evaluasi proyek
b. Perencana untuk keperluan
• Membantu pemilihan letak bangunan
• Sebagai bahan untuk perencanaan lebih lanjut
• Untuk pemilihan alternatif perencanaan
c. Kontraktor untuk keperluan
• Menentukan keputusan ikut tidaknya dalam pelelangan
• Memperkirakan modal dalam pelaksanaan pembangunan
• Anggaran biaya kasar juga dapat digunakan sebagai perbandingan/control pada waktu
menghitung anggaran biaya teliti.
Cara menghitung anggaran biaya kasar dengan cara :
• Menghitung luas lantai per meter2 (dalam, sumbu, luar)
• Menghitung luas atap termasuk
• Menghitung isi bangunan (luas latai dan tinggi) per meter 3.
Anggaran biaya teliti → Estimasi Detail
Yaitu : anggaran biaya bangunan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan syarat-
syarat yang berlaku dengan menghitung harga bahan dan upah untuk masing-masing
volume pekerjaan.
Anggaran biaya teliti didukung oleh :
• Bestek : gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.
• Gambar bestek : gunanya untuk menentukan volume masing-masing pekerjaan.
• Daftar harga bahan dan upah yang berlaku
• Daftar analisa.
• Harga Satuan Pekerjaan : diperoleh dari harga satuan bahan dan upah berdasarkan
analisa.
• dan syarat-syarat lain bila diperlukan.
Penggunaan anggaran biaya teliti dilakukan
• Dinas pemerintahan (bangunan negara)
Yang harus dipertanggungjawabkan kepada pemerintah/negara.
• Perencana berdasarkan tugas yang diberikan oleh pemberi tugas/pemilik bangunan.
Anggaran biaya yang dihitung akan digunakan untuk dikerjakan oleh pemilik bangunan
atau dilelangkan.
• Kontraktor untuk diajukan sebagai harga penawaran dalam pelelangan.
2. Untuk menghitung estimasi biaya didukung oleh beberapa data, kemukakan dengan jelas
data apa saja yang diperlukan beserta fungsinya dalam mendukung perhitungan estimasi
biaya
Jawab :

Tahap penyusunan RAB


Dalam penyusunan/ pembuatan RAB, data yang diperlukan adalah :
1. gambar-gambar rencana arsitek dan struktur (gambar bestek)
2. peraturan dan syarat-syarat (bestek/RKS)
3. berita acara penjelasanpekerjaan,
4. peraturan-peraturan normalisasi yang terkait,
5. peraturan /spcsifikasi bahan dari pabrik,
6. dafter harga bahan yang digunakan didaerah tersebut,
7. daftar upah untuk daerahtersebut,
8. dallar upah borongan tiap pekerjaan,
9. peraturan pemerintah daerah yang berkaitan dengan pembangunan,
10. daftar volume pekerjaan.
3. Hitunglah volume pekerjaan untuk pekerjaan pondasi batu kali, mulai dari volume
pekerjaan galian pondasi dan urugan kembali serta pasangan pondasi untuk ukuran luas
ruangan 4x4 cm2. Untuk ukuran pondasi dan lain lain direncanakan masing masing
dilengkapi gambar sketsa.
Jawab :
Keliling Lahan
4+4+4+4=16
Dicari volume batu kali
= luas atas + luas tanah / 2 x tinggi
= 0,3 + 0.7/2 x 0,7
= 0,10 /2 x 0,7
= 0,05 x 0,7
= 0,035 m3

Jumlah volume batu kali


= keliling x volume pondasi
= 16 x 0,035 m3
= 0,56 m3

Vol bawah pasir pondasi = 1 + 32 – 2 – 5 = 20 m3


Urugan kembali
=14*20
= 5 m3
Volume urugan kembali
= 20 – (4 + 2 + 3) = 11

Urugan pasir bawah lantai = 2*4*4 = 32 m3

Anda mungkin juga menyukai